14 menyebabkan banyaknya kepentingan dari masing-masing individu tersebut.
Hukumperaturan yang dilahirkan dimaksudkan agar interaksi tersebut dapat berjalan dengan tertib dan harmonis, dimana semua kepentingan dapat terwadahi.
Landasan hukum yang mengaturlandasan yuridis suatu organisasi sebagai norma-norma dalam berperilaku disebut perundangan dalam bidang pendidikan
di sebut perundangan pendidikan. Produk-produk hukum : UU, PP, Kep.Res, Kep.Men, dll. Produk-produk kebijakan tertulis dalam sebuah kehidupan yang
besar seperti negara disebut perundangan negara. Bentuk-bentuk dari produk perundangan negara Indonesia dibuat secara bertingkat, dimulai dari hokum
tertinggi yaitu Undang-Undang sampai kepada masing-masing satuan pimpinan pada tingkat yang paling rendah dalam pemerintahan. Norma-norma yang
disepakati bersama : hukum Ruang dan waktu. Kekuatan hukum itu sesuatu yang mengenai kerjanya lingkungan kerja pengaruhnya. Kekuatan Hukum
menjadi ukuran tercapainya tujuan hukum yang digariskan. Sering suatu ketentuan perundangan gagal untuk dilaksanakan karena relatif kekuatan
hukumnya kurang memadai. Kekuasaan Hukum adalah bentuk dari bagaimana kekuatan itu melekat pada pelaku hukum dan yang dikenai hukum.
b. Landasan Berpijak Dalam Pembuatan Perundangan
Perundang-undangan yang dihasilkan tidak begitu saja dibuat, akan tetapi dalam pembuatannya ada sejumlah komponen yang harus dipenuhi, yaitu
menyangkut isi atau substansi dan prosedur penyusunannya. Substansi maupun prosedur tersebut harus mengacu kepada sebuah
pedoman dasar sebagai landasan, sehingga apa yang dihasilkan dan prosedur yang di tempuh merupakan satu kesatuan system yang melibatkan berbagai unsur.
Secara utuh landasan yang harus dijadikan sebagai acuan dalam pembentukan perundangan dalam bidang apa saja terkecuali juga bidang pendidikan. Landasan
itu meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis dan landasan politis. Keempat lanadasan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga
apabila mengacu kepadanya akan melahirkan perundangan yang dapat diimplementasi dalam kehidupan tanpa akan ada halangan yang tinggi. Pemikiran
landasan dalam penyusunan perundangan itu meliputi;
15 FILOSOFIS, bahwa penyusunan perundangan didasarkan pada etika dan
norma kehidupan di Indonesia, etika dan norma yang dimaksudkan adalah nilai- nilai baik, adil, damai, kebersamaan, kerukunan, perlindungan, dan lain-lain.
Dasar falsafah atau pandangan hidup atau ide yang menjadi dasar cita-cita pada waktu menuangkan hasrat dan kebijaksanaan negarapemerintah kedalam
suatu rancangan draft peraturan negara. SOSIOLOGIS,
bahwa perundangan
menggambarkan keterlibatan
masyarakat dalam pembentukan dan pelaksanaan kegiatannya aspirasi YURIDIS, tata urutan peraturan perundangan selalu melihat bagaimana
peraturan di atasnya dan hubungan-hubungannya diantaranya. Menggambarkan kewenangan yang jelas dari setiap pelaksana perundangan.
Di dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan atas hukum, maka setiap peraturan perundang-undangan, harus mencantumkan dasarlandasan
hukumnya. Landasan Yuridis Formil, berfungsi memberi kewenangan bagi
instansi tertentu untuk membuat peraturan tertentu atau dasar hukum kewenangan.
Landasan Yuridis Materiil, berfungsi mengatur materi atau hal-hal tertentu.
POLITIS, garis kebijaksanaan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan
negara.
5. Informasi pendukung