secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya peserta didik diharapkan dapat meningkatk an sikap positif bagi diri sendiri dan menghargai
manfaat aktivitas jasm ani bagi peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.
2.2. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bukan merupakan pendidikan tentang problem tubuh, akan tetapi merupakan pendidikan tentang problem
manusia dan kehidupan yang mempunyai 4 ranah tujuan, yaitu :
a. Jasmani dan Psikomotor, meliputi :
1 Kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskuler dan kelentukan
2 Persepsi gerak, gerak dasar, keterampilan, olahraga dan tari
b. Kognitif, meliputi :
1 Pengetahuan
2 Keterampilan intelektual
3 Kemampuan intelektual
c. Afektif, meliputi :
1 Sehat
2 Respek gerak
3 Aktualisasi diri
4 Konsep diri
Adapun Samsudin 2008:23 menyatakan secara umum tujuan Penjasorkes dapat diklasifikasikan ke dalam emapat ketegori, yaitu :
1 Perkembangan Fisik
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang physical
fitness. 2
Perkembangan Gerak Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif,
efisien, halus, indah dan sempurna skill full. 3
Perkembangan Mental Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan
keseluruhan pengetahuan tentang Penjasorkes ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap dan tanggung
jawab siswa. 4
Perkembangan Sosial Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada
suatu kelompok atau masyarakat. Sedangkan menurut Rusli Rutan dalam Rubianto Hadi 2001:7 tujuan
penjasorkes adalah untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan gerak mereka, disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam
bebagai aktivitas.
2.3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran. Isi yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah
berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional.
Contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokkan siswa dan penggunaan alat
bantu pengajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain. Dari berberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan peserta didik serta rencana yang dapat digunakan untuk merancang pengajaran dan untuk
membentuk kurikulum.
2.4. Ciri-ciri Pembelajaran