Metode Pembelajaran Talking Stick

dilakukan selama pembelajaran berlangsung baik berupa motivasi secara langsung maupun motivasi secara tidak langsung. Motivasi secara langsung meliputi komponen attention minatperhatian, confidence percayayakin dan satisfaction kepuasan, dan motivasi secara tidak langsung meliputi komponen relevance relevansi. Kelebihan pembelajaran ARCS ini adalah memiliki komponen disusun berdasarkan teori belajar John M. Keller, 2000:6. ARCS merupakan pembelajaran yang sangat baik diterapkan pada pembelajaran sejarah karena dalam pembelajaran sejarah masih banyak siswa yang masih kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah. Para guru didalam kelas masih sangat dominan dan keteribatan siswa dalam proses pembelajaran sangat terbatas, sehingga pembelajaran masih bersifat satu arah. Penerapan pembelajaran ARCS dalam pembelajaran sejarah, maka keadaan tersebut akan dirubah menjadi belajar yang meriah dan menyenangkan dengan segala nuansanya, sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran sejarah, serta siswa juga lebih bisa mengemukakan pendapatnya.

D. Metode Pembelajaran Talking Stick

Metode pembelajaran Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang inovatif. Dimana pembelajaran dibantu dengan sebuah tongkat kecil yang dijalankan secara bergiliran. Siswa yang mendapat tongkat tersebut berkesempatan menjawab pertanyaan dari guru Suprijono, 2011:109. Dalam penelitian ini metode Talking Stick akan digunakan dalam tahap Attention untuk menarik perhatian siswa. Mengacu pada Suprijono 2011: 109-110, secara sederhana kegiatan pembelajaran dengan metode Talking Stick adalah guru menjelaskan pokok- pokok materi pembelajaran. Siswa diberi waktu untuk menemukan penjelasan lebih lanjut mengenai materi tersebut misalnya dari buku, diskusi dengan teman, dan sebagainya. Setelah waktu habis siswa tidak diperbolehkan lagi membaca buku maupun berdiskusi. Guru menjalankan stick secara bergiliran, dapat juga dengan diiringi musik. Talking stick dapat berhenti bergilir sewaktu-waktu. Siswa yang mendapat stick berkesempatan menjawab pertanyaan dari guru. Metode pembelajaran, talking stick memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan talking stick adalah menguji kesiapan siswa, melatih membaca dan memahami dengan cepat, dan memotivasi siswa agar belajar lebih giat. Sementara itu kekurangan dari metode ini adalah membuat siswa merasa gugup dan was-was apabila tidak siap menerima pertanyaan Suprijono, 2011: 109-110. Metode Talking Stick akan sangat cocok jika diterapkan pada pembelajaran sejarah karena metode ini akan membantu siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Kebanyakan siswa pada saat pembelajaran sejarah bersifat pasif dan enggan mengemukakan pendapatnya. Sehingga metode ini mampu membuat siswa aktif saat pembelajaran dan dapat mengemukakan pendapatnya. Langkah-langkah metode pembelajaran Talking Stick: 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat 2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi. 3. Setelah selesai membaca materibuku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya. 4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. 5. Guru memberikan kesimpulan 6. Evaluasi 7. Penutup Materi sejarah Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia ini cukup kompleks. Banyak materi tentang perkembangan kekuasaan bangsa Barat di Indonesia. Dibutuhkan cara untuk bisa membuat materi ini diajarkan secara menarik agar siswa tidak bosan. Pembelajaran ARCS yang dipadukan dengan metode Talking Stick yang dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan akan sangat cocok untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah khususnya pada materi pokok Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia.

E. Metode Ceramah

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 66

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 17 130

PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN AJARAN 2014 2015

0 8 116

PENGARUH PEMBELAJARAN METODE TONGKAT BICARA (TALKING STICK) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PEMALANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 10 24

PENGARUH PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KRAMAT TAHUN AJARAN 2014 2015

0 7 211

PENGARUH PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DENGAN METODE MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUBAH TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS XI SMK NEGERI 7 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014�.

0 0 26

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 18

KOMPARASI METODE TALKING STICK DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENGARUH MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III

0 0 9