Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kajian Pustaka

20

2.1.5 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber atau obyek belajar baik secara sengaja dirancang atau tanpa sengaja dirancang Lulus Priyoananto, 2007: 123. Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati dialami oleh orang yang sedang belajar. Selain itu kegiatan belajar juga dapat di amati oleh orang lain. Belajar yang di hayati oleh seorang pebelajar siswa ada hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar guru. Al-Khalili 2005:86, menyatakan bahwa : ”menirukan orang lain, dan mendatangkan apa yang mereka datangkan, melakukan apa yang mereka lakukan, dan berbuat dengan apa yang mereka buat”. Dalam setiap situasi, orang yang meniru itu adalah orang yang lemah dalam satu atau banyak segi kepribadian. Meniru itu juga dapat menjadi kuat dalam satu atau banyak segi kepribadiannya, yaitu ketika seseorang menjadikan kepribadian tersebut sebagai teladan yang baik. Teladan ini dapat diperoleh dari olahragawan atau atlet Bola basket yang dilihat oleh anak-anak melalui layar televisi setiap hari, atau menyaksikan tokoh-tokoh tersebut dalam tayangan multimedia yang sering dilihatnya. Biasanya, meniru didahului dengan mengumpulkan berbagai informasi dan perasaan-perasaan kagum. Berbagai kreativitas yang muncul dari para idola mereka kemudian menjadi contoh sebagai acuan untuk mempelajari keterampilan tertentu. Orang yang meniru juga diharuskan telah mengetahui dengan jelas mengenai hal yang ditirukannya, siapa yang ditiru, dan apa yang ditirunya. Setelah tahap-tahap meniru duplikasi ini telah cukup, maka secara pasti 21 seseorang akan berganti untuk mengembangkan, dan mengeluarkan pendapat personalnya, serta mempraktikkan pemikiran-pemikiran khususnya. Sehingga seseorang itu terus meniru dan meniru sampai dia dapat menemukan sendiri metode yang khusus, atau menyingkap gayanya tersendiri yang berbeda dari orang lain. Hal ini dimaksudkan agar meniru atau duplikasi dapat mendtangkan manfaat. Orang yang kuat akan meneruskan proses ini dengan cara meniru dan berfikir, sehingga menjadi suatu tradisi dan pemikiran. Pergantian dari proses meniru atau duplikasi kepada proses berfikir ini telah membuka lahan untuk melahirkan pemikiran,dan karya-karya baru yang orisinil dan kreatif.

2.1.6 Alat Bantu Pembelajaran

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BADAK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

6 115 105

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL BERMAIN BALON PADA KELAS IV SD NEGERI 01 GUNUNGTIGA KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2012

1 17 130

PENGGUNAAN BOLA PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KALITORONG KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN

1 16 131

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Pinus Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

0 5 130

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun Di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang: Kajian Psikolinguistik.

0 4 11

PENDAHULUAN Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun Di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang: Kajian Psikolinguistik.

0 1 4

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun Di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang: Kajian Psikolinguistik.

1 6 16

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring Bola Dalam Sepakbola Melalui Pembelajaran Bermain Zig-zag Bervariasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Tegalsari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

1 40 120

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

1 7 96

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG

0 1 15