Pra penelitian Pelaksanaan Penelitian Pasca Penelitian Evaluasi Penarikan Kesimpulan

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap antara lain tahapan pra penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pasca penelitian.

3.8.1 Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain: 1. Menyusun rancangan penelitian atau proposal penelitian. 2. Menyusun instrument studi pendahuluan. 3. Melakukan studi pendahuluan ke instansi terkait. 4. Menyusun rancangan awal penelitian. 5. Pemantapan desain penelitian, fokus penelitian, dan penentuan informasi. 6. Mempersiapkan instrument penelitian. 7. Melakukan koordinasi dan proses perrijinan penelitian.

3.8.2 Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengambilan data di lapangan dengan metode observasi dan wawancara . Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan. Wawancara dilakukan dengan informan yang terkait.

3.8.3 Pasca Penelitian

Pada penelitian ini peneliti melakukan kegiatan mengevaluasi berdasarkan pedoman yang ada, kemudian melakukan penarikan kesimpulan dan pemberian saran. 3.9 Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul selanjutnya dideskripsikan berdasarkan elemen food safety yang telah dilakukan di rumah sakit tersebut.

3.9.1 Evaluasi

Peneliti melakukan evaluasi dengan cara membandingkan tataran ideal berdasarkan “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1204MENKESSXX 2004”,“Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096MENKESPERVI2011, serta buku pedoman food safety dengan kenyataan di tempat penelitian untuk diidentifikasi bagian fokus penelitian yang belum memenuhi pedoman tersebut, sehingga peneliti dapat mengidentifikasi masalah dan memberikan alternative penyelesaian masalah yang didapatkan.

3.9.2 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah serentetan tahap di atas dilalui. Penarikan kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman terhadap data-data yang telah disajikan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca dan mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama merupakan salah satu rumah sakit tipe C di Kota Semarang. Rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit yang mamapu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama pada mulanya bernama Rumah Sakit Militare Hospital Yuliana pada tahun 1949, dengan alamat di jalan Cokroaminoto 10 Semarang. Pada Januari 1950 berganti nama menjadi Rumah Sakit Divisi III Tentara dan Teretorium Jawa Tengah. Pada bulan September 1951 berganti nama menjadi Rumah Sakit Teritorium IV cabang Semarang sesuai dengan Surat Keputusan Menhankam No. DMP3351951. Setelah berkali-kali berganti nama pada akhirnya tahun 1993 sampai sekarang rumah sakit tersebut bernama Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berdasarkan Surat Keputusan Pangdam No.283.04X1993. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama terletak di Jalan Dr. Sutomo No. 17 Semarang di atas tanah seluas 23.912 m2 dengan status kepemilikan adalah milik TNI AD. Lokasi rumah sakit tersebut berada pada pusat kota Semarang yang merupakan perlintasan jalur utama yang dilalui oleh berbagai jenis transportasi sehingga mudah dijangkau masyarakat. Jenis pelayanan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama diantaranya rawat inap, rawat jalan, rawat intensif, serta pelayanan gizi.