PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATERI KOLOID DI SMA.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROJECT
BASED LEARNING (PjBL) PADA MATERI KOLOID DI SMA
Oleh :
Mecyana Pasaribu
NIM 4121131013
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Mecyana Pasaribu dilahirkan di Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar,
Ibu Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 05 September 1994. Ayah
bernama Irwansyah Pasaribu dan Ibu bernama Yusteti. Penulis merupakan anak
kedua dari2 bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998, di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan
pendidikan di SD Negeri 153028 Padang Masiang I Barus Tapanuli Tengah dan
lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di MTs Negeri Barus dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan pendidikannya di MAN Barus dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti SNMPTN jalur undangan dan lulus diterima
di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS
PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA MATERI KOLOID DI SMA
Mecyana Pasaribu
(NIM 4121131013)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar modul ini bertujuan untuk memperoleh bahan
ajar modul berbasis Project Based Learning (PjBL) yang sesuai dengan kriteria
penilaian BSNP dan mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
modul tersebut pada materi koloid. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
Galang T.A. 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kimia
UNIMED yang mengajar Kimia Umum, seluruh guru kimia SMA Negeri 1
Galang dan seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Galang yang terdiri dari 3
(tiga) kelas. Sampel ditetapkan dengan purposive sampling untuk bahan ajar
modul dan random sampling untuk mengambil 1 kelas yang dijadikan kelas
eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research dan
Development (R&D) dengan pretest-postest satu kelompok (One Group PretestPostest Design). Pengambilan data untuk penilaian bahan ajar modul diperoleh
dengan kriteria penilaian BSNP. Sedangkan, data untuk hasil belajar siswa yang
menggunakan modul berbasis project based learning (PjBL) diperoleh dengan tes
hasil belajar yang menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang
telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar modul yang dikembangkan memenuhi
kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data
yang diperoleh : Kelayakan Isi (3,22), Kelayakan Bahasa (3,27), Kelayakan
Penyajian (3,2) dengan kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi. Data hasil
belajar yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji-t (uji pihak
kanan). Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh harga thitung > ttabel (14,2919 >
1,699). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu
hasil belajar kimia siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis Project
Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM yaitu 70. Nilai afektif dan
psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu
67,36 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 67,64.
Kata kunci: Bahan ajar modul, Project Based Learning, dan Hasil belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan
Ajar Modul Berbasis Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Koloid Di
SMA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Anna
Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu ditengah
kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dr. Ida Duma Riris, M.Si, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S dan Ibu Junifa Layla
Sihombing, S.Si., M.Sc sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan
arahan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh
Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata
Usaha, Guru Kimia yaitu Dra. Entyna M Simbolon, S.Pd dan siswa/i kelas XI MIA
SMA Negeri 1 Galang yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Ayahanda Irwansyah Pasaribu dan Ibunda Yusteti yang selama ini selalu terus
berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik dan membesarkan saya,
setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun, memberikan
nasihat, semangat dan motivasi yang luarbiasa, terima kasih telah menjadi orang
tua terbaik sepanjang masa sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada
v
kakak tersayang, kakak satu-satunya Vivi Lusi Ana Pasaribu, terima kasih untuk
doa, semangat dan kasih sayang.
Ucapan terima kasih penuh cinta untuk semua keluarga yang selama ini
memberi semangat dan do’a untuk penulis terkhususnya untuk Oom Darul Taufik
yang telah memotivasi, mendo’akan penulis dan selalu ada dari awal sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna untuk meraih
gelar sarjana (S1).
Terima Kasih untuk seseorang yang berada jauh di sana tapi selalu ada
untuk saya, “ Astoni Simatupang” sahabat teristimewa yang sama-sama berjuang
dari angka nol, yang merupakan Buku Diary kedua bagi penulis yang memberikan
dukungan dan do’anya, serta teguran yang diberikan merupakan kalimat semangat
dikala rasa putus asa datang menghampiri sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Untuk teman seperjuangan yang selalu ada untuk saya dan
saling memberikan dukungan satu sama lain selama 4 tahun bersama berjuang demi
cita-cita terima kasih penulis ucapkan untuk: “Diah, Layla, Rahmi, Fanny, Dina,
Ferina, Ella, Haryati, Dinda, Sartika, Syakir”. Terima kasih juga untuk temanteman Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Tak lupa untuk teman satu PS saya Nursaniah
Gultom, yang membantu penulis dalam proses penelitian dan dalam penyusunan
skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk memperkaya ilmu dalam
memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Mecyana Pasaribu
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Ruang Lingkup
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
4
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
5
1.7.
Definisi Operasional
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Bahan Ajar
7
2.1.1
Pengertian Bahan Ajar
7
2.1.2
Jenis Bahan Ajar
8
2.1.3
Fungsi Bahan Ajar
8
2.1.4
Kriteria Memilih Bahan Ajar
9
2.2
Modul Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran
9
2.2.1
Karakteristik Modul
10
2.2.2
Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul
10
2.2.3
Jenis-jenis Modul
12
2.2.4
Unsur-unsur Modul
13
vii
2.2.5
Langkah-langkah Pembuatan Modul
14
2.2.6
Pengembangan Modul Kreatif dan Inovatif
17
2.2.7
Keuntungan Modul
18
2.3
Perbandingan Pengajaran Konvensional dengan Pengajaran Modul 18
2.4
Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP
19
2.4.1
Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.2
Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.3
Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.4
Standar Kelayakan Kegrafikan Buku Pelajaran Kimia
21
2.5
Model Pembelajaran
21
2.6
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
22
2.6.1
Defenisi Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
22
2.6.2
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
24
2.6.3
Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
26
2.6.4
Kelebihan Model Project Based Learning (PjBL)
27
2.6.5
Kelemahan Model Project Based Learning (PjBL)
28
2.6.6
Langkah-langakah Pelaksanaan Project Based Learning
28
2.7
Pembelajaran Inovatif
29
2.8
Inovasi Pembelajaran Kimia
31
2.9
Hasil Belajar
31
2.10
Kerangka Konseptual
33
2.11
Hipotesis penelitian
34
BAB III METODE PENELITIAN
35
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2
Populasi dan Sampel
35
3.2.1
Populasi
35
3.2.2
Sampel
35
3.3
Variabel Penelitian
35
3.4
Instrumen Penelitian
36
3.4.1 Instrumen Kelayakan Bahan Ajar Modul
36
viii
3.4.2 Instrumen Hasil Belajar
37
3.4.2.1 Uji Validitas Isi
37
3.4.2.2 Reliabilitas Tes
38
3.4.2.3 Tingkat Kesukaran Soal
39
3.4.2.4 Daya Pembeda Soal
40
3.4.2.5 Distraktor
40
3.5
Rancangan Penelitian
41
3.6
Prosedur Penelitian
42
3.7
Teknik Pengumpulan Data
45
3.8
Teknik Analisis Data
46
3.8.1
Analisis Data Kelayakan Bahan Ajar Modul
46
3.8.2
Analisis Hasil Uji Coba Modul
47
3.8.2.1 Uji Normalitas
47
3.8.2.2 Uji Homogenitas
48
3.8.2.3 Uji Hipotesis
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50
4.1
Hasil Penelitian
50
4.1.1
Analisis Data dan Instrumen Penelitian
50
4.1.1.1 Pengembangan Bahan Ajar Modul
50
4.1.1.1.1 Standarisasi Bahan Ajar Modul
50
4.1.1.2 Uji Coba Bahan Ajar Modul
51
4.1.1.2.1 Validitas Instrumen Tes
51
4.1.1.2.2 Reabilitas Instrumen Tes
51
4.1.1.2.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
52
4.1.1.2.4 Daya Beda Instrumen Tes
52
4.1.1.2.5 Distruktor
53
4.1.2
53
Deskripsi Data Penelitian
4.1.2.1 Hasil Kelayakan Bahan Ajar Modul
53
4.1.2.2 Hasil Uji Coba Modul
54
4.1.2.2.1 Hasil Belajat Kognitif Siswa
54
ix
4.1.2.2.2 Penilaian Aspek Afektif
56
4.1.2.2.3 Penilaian Aspek Psikomotorik
57
4.1.3
58
Analisis Data Penelitian
4.1.3.1 Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul
58
4.1.3.2 Analisis Hasil Uji Coba Modul
58
4.1.3.2.1 Uji Normalitas Data
58
4.1.3.2.2 Uji Homogenitas
59
4.1.3.2.3 Uji Hipotesis
59
4.2
60
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
64
5.1. Kesimpulan
64
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 (a) Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar dan (b)
Skema Desain Penelitian Hasil Belajar
45
Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa
55
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa
56
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa
57
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek
25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket BSNP
36
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Modul
Berbasis Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Koloid
42
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar Modul
47
Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
48
Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Bahan Ajar
53
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
54
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Afektif Siswa
56
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Psikomotorik Siswa
57
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
58
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
59
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kimia
68
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
74
Lampiran 3a. Lembar Laporan Proyek I
96
Lampiran 3b. Kunci Jawaban Lembar Proyek I
99
Lampiran 4a. Lembar Laporan Proyek II
103
Lampiran 4b. Kunci Jawaban Lembar Proyek II
105
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
107
Lampiran 6. Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi)
121
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
130
Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen Tes (Setelah Validasi)
131
Lampiran 9. Instrumen Penelitian (Setelah Validasi)
138
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Setelah Validasi)
143
Lampiran 11. Lembar Jawaban
144
Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas
145
Lampiran 13. Tabel Validitas Data
149
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas
150
Lampiran 15. Tabel Reliabilitas Data
151
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
152
Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran Tes
153
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Soal
154
Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda Butir Tes
156
Lampiran 20. Distruktor
157
Lampiran 21. Tabel Distruktor
158
Lampiran 22. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test
159
Lampiran 23. Bahan Ajar Modul Berbasis Project Based Learning (PjBL) 160
Lampiran 24. Instrumen Analisis Modul Oleh Guru dan Dosen
206
Lampiran 25. Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar Modul
215
Lampiran 26. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
224
xiii
Lampiran 27. Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai
Pretest Dan Posttest
225
Lampiran 28. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan Psikomotorik Eksperimen
226
Lampiran 29. Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai
Afektif Dan Psikomotorik
227
Lampiran 30. Perhitungan Uji Normalitas
228
Lampiran 31. Uji Homogenitas
229
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Hasil Belajar
230
Lampiran 33. Tabel Penilaian Afektif Siswa
232
Lampiran 34. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
233
Lampiran 35. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
234
Lampiran 36. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
235
Lampiran 37. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
236
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian
237
Lampiran 39. Jadwal Kegiatan Penelitian
241
Lampiran 40. Surat
243
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa
untuk kemajuan bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan
suatu bangsa menentukan kualitas sumber daya manusianya. Proses pendidikan
sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan
untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan
manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikannya (Hamalik, 2008).
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sangat
diperlukan dalam menghadapi persaingan di berbagai bidang kehidupan, terutama
dapat berkompetisi dalam penguasaan pengembangan IPTEK. Ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terus berkembang menuntut peningkatan mutu pendidikan.
Sistem pendidikan di Indonesia terus dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, karena peningkatan mutu pendidikan merupakan salah
satu prioritas pembangunan dalam bidang pendidikan (Sastrika, 2013).
Dalam perkembangnnya, sistem pendidikan di Indonesia mulai
mengadopsi inovasi teori-teori pembelajaran hasil penelitian para ahli pendidikan
yang sebagian besar berasal dari “Negara Barat”. Inovasi tersebut mulai
menginspirasi untuk melakukan perubahan guna meningkatkan kualitas
pendidikan menuju tujuan utama pendidikan nasional (Sudiana & Sudirgayasa,
2015). Tujuan pendidikan dalam Undang-undang No.20 Bab II pasal 3 Tahun
2003 menjelaskan bahwa :
“Pendidikan
Nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” (Depdiknas, 2003).
1
2
Pendidikan yang memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang mampu menguasai IPTEK yaitu pendidikan dalam bidang sains
(IPA). Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia. Kimia
merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai siswa jurusan IPA
karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Ujian
Nasional (Sastrika, 2013).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan
guru kimia di SMAN 1 Galang diketahui bahwa proses pembelajaran kimia masih
dilakukan dengan cara yang monoton dengan pendekatan yang berpusat pada guru
padahal dalam RPP guru sudah mencantumkan model PBL. Pendekatan yang
diterapkan oleh guru tersebut, menyebabkan masih belum tercapainya efektivitas
pembelajaran kimia di sekolah sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang
dibawah KKM. Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya
menyajikan sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam
proses pemahamannya. Karena pembelajaran yang terlalu teoritis menyebabkan
siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh karena itu,
siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara sembarangan,
tanpa memahami materi dasarnya. Serta peserta didik juga enggan ketika diminta
untuk mempelajari sendiri materi dalam buku.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan,
perubahan, dan pembaharuan salah satunya adalah peningkatan kualitas bahan
ajar. Bahan ajar merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang
memegang
peranan
terpenting,
sehingga
sebelum
melaksanakan
proses
pembelajaran seorang guru berkewajiban membuat dan menyediakan materi
pembelajaran (instructional materials) (Haryati, 2009).
Salah satu bahan ajar yang banyak digunakan adalah modul karena
merupakan bahan ajar yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Wijayanto dan Zuhri, 2014). Penggunaan modul dalam pembelajaran telah
terbukti memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan prestasi peserta didik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaban, (2013),
3
dalam penelitiannya memperoleh hasil data penelitian yang menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa dari kelas yang menggunakan modul nilai prestest adalah 40,75
dan postest 79,37 dan kelas yang tidak menggunakan modul nilai pretest adalah
54,37 dan postest 73,88. Berdasarkan kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa yang mengajar dengan modul inovatif lebih tinggi dari
menggunakan buku teks aslinya.
Selain bahan ajar yang kurang menarik, alasan lain yang menyebabkan
kurang
dimengertinya
pelajaran
kimia
adalah
kurang
tepatnya
model
pembelajaran yang diterapkan. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, kondisi peserta didik dan lingkungannya, serta
karakteristik materi yang akan disampaikan. Dalam proses pembelajaran
penggunaan model pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat membuat peserta
didik berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belajar
meningkat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk
memaksimalkan fungsi penggunaan modul adalah model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning). Model pembelajaran berbasis proyek
merupakan salah satu model pembelajaran yang mengajak peserta didik berpikir
kreatif, dan mengalami langsung apa yang dikerjakannnya. Dalam project-based
learning peserta didik belajar dalam situasi problem yang nyata, yang dapat
melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen dan mengorganisir proyekproyek dalam pembelajaran (Thomas, 2000).
Yang menarik mengapa Project Based Learning penting untuk
diterapkan adalah ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya.
Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Yulistyana Pradita, (2015) dengan
judul: “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem
Koloid Kelas XI IPA Semester Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun
Pelajaran 2013/2014” dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 78,31%.
4
Penelitian yang telah dilakukan oleh Rina Dwi Rezeki, Nanik Nurhayati
dan Sri Mulyani (2015) dengan judul : Penerapan Metode Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan
Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014 dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada aspek kognitif ketuntasan siswa dari 41,67% menjadi 77,78% dan
aspek afektif dari 58,33% menjadi 80, 55% sedangkan pada aktivitas belajar
siswa dari 77,78% menjadi 83,33%.
Berdasarkan uraian di atas Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul : “Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Project Based Learning
(PjBL) Pada Materi Koloid di SMA”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Pengembangan bahan
ajar modul berbasis Project Based Learning (PjBL) pada materi koloid.
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Menyusun dan mengembangkan bahan ajar modul berbasis Project Based
Learning pada materi koloid yang sesuai dengan kriteria BSNP
2.
Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui
lembar kerja siswa yang ada dalam bahan ajar modul.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan masalah yang timbul, maka
pernyataan penelitian ini dapat dirumuskan :
1.
Apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)?
5
2.
Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis
Project Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM (kriteria
ketuntasan minimal) yaitu 70?
1.5 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah;
1.
Untuk memperoleh bahan ajar modul berbasis project based learning pada
materi koloid yang sesuai dengan kriteria penilaian BSNP.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
modul berbasis Project Based Learning (PjBL).
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini sangat diharapkan agar bisa
memberikan manfaat bagi banyak kalangan. Penelitian ini diharapkan dapat
membeikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi peneliti, bahan ajar yang dibuat dapat memberikan tambahan
wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber
belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
2.
Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
3.
Bagi peserta didik, bahan ajar modul berbasis Project Based Learning
(PjBL) dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri.
4.
Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMAN 1 Galang.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1.
Modul berbasis Project Based Learning (PjBL) adalah bahan ajar yang
dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik dengan
6
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks, dan di dalam
kegiatan pembelajarannya menggunakan proyek yang meletakkan peserta
didik dalam sebuah peran aktif yaitu sebagai pemecah masalah, pengambil
keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen.
2.
Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang
melibatkan mahasiswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran
untuk menghasilkan produk atau proyek yang nyata.
3.
Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu
tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang
bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Hasil belajar
dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
4.
Materi koloid meliputi sistem koloid, sifat koloid, pembuatan koloid serta
peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh : Kelayakan Isi
(3,22), Kelayakan Bahasa (3,27), dan Kelayakan Penyajian (3,2) dengan
kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi.
2.
Hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis Project
Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM yaitu 70. Kemampuan
afektif dan psikomotorik siswa mengalami perkembangan pada tiap
pertemuan, rata-rata nilai afektif + 67,36 dan rata-rata nilai psikomotorik +
67,64.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan bahan ajar
modul berbasis Project Based Learning sebagai model dan media alternatif,
karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.
2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam
mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini,
dan
dapat
mengkolaborasikan
dengan
media
yang
sejalan
dengan
perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar.
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Baron., (1998), Doing with Understanding: Lessons From Research on Problem
and Project-Based Leraning, The journal of the learning sciences 7 (3/4):
271-311
BSNP., (2007), Kapal Itu Bernama UN, Buletin BSNP Media Komunikasi dan
Dialog Standar Pendidikan, 2(1): 1-23.
Depdiknas., (2003), Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Hamalik, O., (1993), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.
Hamalik, O.,(2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta
Hasbullah., (2005), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Ihsan, F., (2011), Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Kurniadi, D. (2013), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA
Negeri 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 Dengan Pendekatan PBL
(Project Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar., Skripsi, FMIPA,
UNNES, Semarang.
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Bumi Aksara, Jakarta.
Nurohman, S., (2007), Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya
Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika, FMIPA
UNY, Yogyakarta.
Pradita, Y., Mulyani, B., Redjeki, T., (2015), Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester
Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 4(1): 89-96.
Prastowo, A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik, Kencana, Jakarta.
66
Ramdani., Dini, I., (2011), Pengembangan Modul Berbasis Mindjet Manager
Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Kimia Organik II, Jurnal Chemica
12(1): 44-53.
Rezeki, R.D., Nurhayati, N.D., Mulyani, S., (2015), Penerapan Metode
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep
Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi
Redoks Kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4(1): 74-81.
Sani, M., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Mata Kuliah Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin Listrik Di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
4(1): 259-267
Sa’ud, U.S., (2009), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Santyasa, I.W., (2006), Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek,
Dan Orientasi NOS, Makalah Disajikan Dalam Seminar Di Sekolah
MenengahAtas (SMA) Negeri 2 Di Semarapura: 1-25
Sastrika, I.A.K., Sadia, I.W., Muderawan, I.W., (2013), Pegaruh Model
Pembelajara Berbasis Proyek Terhadap Pemahama Kosep Siswa da
Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha 3(1): 36-45.
Silaban, R., Hutagalung, R., Panggabean, F.TM., Syafriani.D., (2013),
Penyediaan Modul Pembelajaran Inovatif Larutan Elektrolit Nonelektrolit
Merujuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah, FMIPA UNIMED,
Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P. M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Situmorang, M., Sitorus, M., Hutabarat, W., (2011), The Effectivity of
Innovatated Chemistry Learning Methods To Increase Student’s
Achievment In Teaching Of Solubility and Solubility Product, Jurnal
Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 29-37
67
Situmorang, M.,(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa, Proseding Semirata FMIPA Universitas Lampung: 236-246
Sudiana, I.M., Sudirgayasa, I.G., (2015), Integrasi Kearifan Lokal Bali dalam
Buku Ajar Sekolah Dasar, Jurnal Kajian Bali, 5(1): 181-200
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Thomas, J. W., (2000), A review of research on project-based learning,
http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf akses 20
Desember 2015.
Trianto., (2009), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Wijayanto., Zuhri, M.S., (2014), Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book
Maker Dengan Model Project Based Learning Untuk Mengembangkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Prosiding Mathematics and
Sciences Forum: 625-628.
Yulianti, S., Fatmaryanti, S.D., Ngazizah, N., (2014), Pengembangan Modul
Berbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Life Skills Pada
Siswa Kelas X SMAN 1 Petanahan Tahun Ajaran 2013/2014, Radiasi 5(1):
40-45
BASED LEARNING (PjBL) PADA MATERI KOLOID DI SMA
Oleh :
Mecyana Pasaribu
NIM 4121131013
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Mecyana Pasaribu dilahirkan di Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar,
Ibu Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 05 September 1994. Ayah
bernama Irwansyah Pasaribu dan Ibu bernama Yusteti. Penulis merupakan anak
kedua dari2 bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998, di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan
pendidikan di SD Negeri 153028 Padang Masiang I Barus Tapanuli Tengah dan
lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di MTs Negeri Barus dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan pendidikannya di MAN Barus dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti SNMPTN jalur undangan dan lulus diterima
di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS
PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA MATERI KOLOID DI SMA
Mecyana Pasaribu
(NIM 4121131013)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar modul ini bertujuan untuk memperoleh bahan
ajar modul berbasis Project Based Learning (PjBL) yang sesuai dengan kriteria
penilaian BSNP dan mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
modul tersebut pada materi koloid. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
Galang T.A. 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kimia
UNIMED yang mengajar Kimia Umum, seluruh guru kimia SMA Negeri 1
Galang dan seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Galang yang terdiri dari 3
(tiga) kelas. Sampel ditetapkan dengan purposive sampling untuk bahan ajar
modul dan random sampling untuk mengambil 1 kelas yang dijadikan kelas
eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research dan
Development (R&D) dengan pretest-postest satu kelompok (One Group PretestPostest Design). Pengambilan data untuk penilaian bahan ajar modul diperoleh
dengan kriteria penilaian BSNP. Sedangkan, data untuk hasil belajar siswa yang
menggunakan modul berbasis project based learning (PjBL) diperoleh dengan tes
hasil belajar yang menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang
telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar modul yang dikembangkan memenuhi
kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data
yang diperoleh : Kelayakan Isi (3,22), Kelayakan Bahasa (3,27), Kelayakan
Penyajian (3,2) dengan kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi. Data hasil
belajar yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji-t (uji pihak
kanan). Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh harga thitung > ttabel (14,2919 >
1,699). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu
hasil belajar kimia siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis Project
Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM yaitu 70. Nilai afektif dan
psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu
67,36 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 67,64.
Kata kunci: Bahan ajar modul, Project Based Learning, dan Hasil belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan
Ajar Modul Berbasis Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Koloid Di
SMA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Anna
Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu ditengah
kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dr. Ida Duma Riris, M.Si, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S dan Ibu Junifa Layla
Sihombing, S.Si., M.Sc sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan
arahan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh
Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata
Usaha, Guru Kimia yaitu Dra. Entyna M Simbolon, S.Pd dan siswa/i kelas XI MIA
SMA Negeri 1 Galang yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Ayahanda Irwansyah Pasaribu dan Ibunda Yusteti yang selama ini selalu terus
berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik dan membesarkan saya,
setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun, memberikan
nasihat, semangat dan motivasi yang luarbiasa, terima kasih telah menjadi orang
tua terbaik sepanjang masa sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Kepada
v
kakak tersayang, kakak satu-satunya Vivi Lusi Ana Pasaribu, terima kasih untuk
doa, semangat dan kasih sayang.
Ucapan terima kasih penuh cinta untuk semua keluarga yang selama ini
memberi semangat dan do’a untuk penulis terkhususnya untuk Oom Darul Taufik
yang telah memotivasi, mendo’akan penulis dan selalu ada dari awal sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna untuk meraih
gelar sarjana (S1).
Terima Kasih untuk seseorang yang berada jauh di sana tapi selalu ada
untuk saya, “ Astoni Simatupang” sahabat teristimewa yang sama-sama berjuang
dari angka nol, yang merupakan Buku Diary kedua bagi penulis yang memberikan
dukungan dan do’anya, serta teguran yang diberikan merupakan kalimat semangat
dikala rasa putus asa datang menghampiri sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Untuk teman seperjuangan yang selalu ada untuk saya dan
saling memberikan dukungan satu sama lain selama 4 tahun bersama berjuang demi
cita-cita terima kasih penulis ucapkan untuk: “Diah, Layla, Rahmi, Fanny, Dina,
Ferina, Ella, Haryati, Dinda, Sartika, Syakir”. Terima kasih juga untuk temanteman Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Tak lupa untuk teman satu PS saya Nursaniah
Gultom, yang membantu penulis dalam proses penelitian dan dalam penyusunan
skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk memperkaya ilmu dalam
memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Mecyana Pasaribu
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Ruang Lingkup
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
4
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
5
1.7.
Definisi Operasional
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Bahan Ajar
7
2.1.1
Pengertian Bahan Ajar
7
2.1.2
Jenis Bahan Ajar
8
2.1.3
Fungsi Bahan Ajar
8
2.1.4
Kriteria Memilih Bahan Ajar
9
2.2
Modul Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran
9
2.2.1
Karakteristik Modul
10
2.2.2
Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul
10
2.2.3
Jenis-jenis Modul
12
2.2.4
Unsur-unsur Modul
13
vii
2.2.5
Langkah-langkah Pembuatan Modul
14
2.2.6
Pengembangan Modul Kreatif dan Inovatif
17
2.2.7
Keuntungan Modul
18
2.3
Perbandingan Pengajaran Konvensional dengan Pengajaran Modul 18
2.4
Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP
19
2.4.1
Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.2
Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.3
Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran Kimia
20
2.4.4
Standar Kelayakan Kegrafikan Buku Pelajaran Kimia
21
2.5
Model Pembelajaran
21
2.6
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
22
2.6.1
Defenisi Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
22
2.6.2
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
24
2.6.3
Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
26
2.6.4
Kelebihan Model Project Based Learning (PjBL)
27
2.6.5
Kelemahan Model Project Based Learning (PjBL)
28
2.6.6
Langkah-langakah Pelaksanaan Project Based Learning
28
2.7
Pembelajaran Inovatif
29
2.8
Inovasi Pembelajaran Kimia
31
2.9
Hasil Belajar
31
2.10
Kerangka Konseptual
33
2.11
Hipotesis penelitian
34
BAB III METODE PENELITIAN
35
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2
Populasi dan Sampel
35
3.2.1
Populasi
35
3.2.2
Sampel
35
3.3
Variabel Penelitian
35
3.4
Instrumen Penelitian
36
3.4.1 Instrumen Kelayakan Bahan Ajar Modul
36
viii
3.4.2 Instrumen Hasil Belajar
37
3.4.2.1 Uji Validitas Isi
37
3.4.2.2 Reliabilitas Tes
38
3.4.2.3 Tingkat Kesukaran Soal
39
3.4.2.4 Daya Pembeda Soal
40
3.4.2.5 Distraktor
40
3.5
Rancangan Penelitian
41
3.6
Prosedur Penelitian
42
3.7
Teknik Pengumpulan Data
45
3.8
Teknik Analisis Data
46
3.8.1
Analisis Data Kelayakan Bahan Ajar Modul
46
3.8.2
Analisis Hasil Uji Coba Modul
47
3.8.2.1 Uji Normalitas
47
3.8.2.2 Uji Homogenitas
48
3.8.2.3 Uji Hipotesis
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50
4.1
Hasil Penelitian
50
4.1.1
Analisis Data dan Instrumen Penelitian
50
4.1.1.1 Pengembangan Bahan Ajar Modul
50
4.1.1.1.1 Standarisasi Bahan Ajar Modul
50
4.1.1.2 Uji Coba Bahan Ajar Modul
51
4.1.1.2.1 Validitas Instrumen Tes
51
4.1.1.2.2 Reabilitas Instrumen Tes
51
4.1.1.2.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
52
4.1.1.2.4 Daya Beda Instrumen Tes
52
4.1.1.2.5 Distruktor
53
4.1.2
53
Deskripsi Data Penelitian
4.1.2.1 Hasil Kelayakan Bahan Ajar Modul
53
4.1.2.2 Hasil Uji Coba Modul
54
4.1.2.2.1 Hasil Belajat Kognitif Siswa
54
ix
4.1.2.2.2 Penilaian Aspek Afektif
56
4.1.2.2.3 Penilaian Aspek Psikomotorik
57
4.1.3
58
Analisis Data Penelitian
4.1.3.1 Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul
58
4.1.3.2 Analisis Hasil Uji Coba Modul
58
4.1.3.2.1 Uji Normalitas Data
58
4.1.3.2.2 Uji Homogenitas
59
4.1.3.2.3 Uji Hipotesis
59
4.2
60
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
64
5.1. Kesimpulan
64
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 (a) Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar dan (b)
Skema Desain Penelitian Hasil Belajar
45
Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa
55
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa
56
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa
57
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek
25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket BSNP
36
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Modul
Berbasis Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Koloid
42
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar Modul
47
Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
48
Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Bahan Ajar
53
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
54
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Afektif Siswa
56
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Psikomotorik Siswa
57
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
58
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
59
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kimia
68
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
74
Lampiran 3a. Lembar Laporan Proyek I
96
Lampiran 3b. Kunci Jawaban Lembar Proyek I
99
Lampiran 4a. Lembar Laporan Proyek II
103
Lampiran 4b. Kunci Jawaban Lembar Proyek II
105
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
107
Lampiran 6. Instrumen Penelitian (Sebelum Validasi)
121
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
130
Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen Tes (Setelah Validasi)
131
Lampiran 9. Instrumen Penelitian (Setelah Validasi)
138
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Setelah Validasi)
143
Lampiran 11. Lembar Jawaban
144
Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas
145
Lampiran 13. Tabel Validitas Data
149
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas
150
Lampiran 15. Tabel Reliabilitas Data
151
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
152
Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran Tes
153
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Soal
154
Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda Butir Tes
156
Lampiran 20. Distruktor
157
Lampiran 21. Tabel Distruktor
158
Lampiran 22. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test
159
Lampiran 23. Bahan Ajar Modul Berbasis Project Based Learning (PjBL) 160
Lampiran 24. Instrumen Analisis Modul Oleh Guru dan Dosen
206
Lampiran 25. Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar Modul
215
Lampiran 26. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
224
xiii
Lampiran 27. Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai
Pretest Dan Posttest
225
Lampiran 28. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan Psikomotorik Eksperimen
226
Lampiran 29. Perhitungan Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi Nilai
Afektif Dan Psikomotorik
227
Lampiran 30. Perhitungan Uji Normalitas
228
Lampiran 31. Uji Homogenitas
229
Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Hasil Belajar
230
Lampiran 33. Tabel Penilaian Afektif Siswa
232
Lampiran 34. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
233
Lampiran 35. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
234
Lampiran 36. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
235
Lampiran 37. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
236
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian
237
Lampiran 39. Jadwal Kegiatan Penelitian
241
Lampiran 40. Surat
243
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa
untuk kemajuan bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan
suatu bangsa menentukan kualitas sumber daya manusianya. Proses pendidikan
sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan
untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan
manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikannya (Hamalik, 2008).
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sangat
diperlukan dalam menghadapi persaingan di berbagai bidang kehidupan, terutama
dapat berkompetisi dalam penguasaan pengembangan IPTEK. Ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terus berkembang menuntut peningkatan mutu pendidikan.
Sistem pendidikan di Indonesia terus dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, karena peningkatan mutu pendidikan merupakan salah
satu prioritas pembangunan dalam bidang pendidikan (Sastrika, 2013).
Dalam perkembangnnya, sistem pendidikan di Indonesia mulai
mengadopsi inovasi teori-teori pembelajaran hasil penelitian para ahli pendidikan
yang sebagian besar berasal dari “Negara Barat”. Inovasi tersebut mulai
menginspirasi untuk melakukan perubahan guna meningkatkan kualitas
pendidikan menuju tujuan utama pendidikan nasional (Sudiana & Sudirgayasa,
2015). Tujuan pendidikan dalam Undang-undang No.20 Bab II pasal 3 Tahun
2003 menjelaskan bahwa :
“Pendidikan
Nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” (Depdiknas, 2003).
1
2
Pendidikan yang memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang mampu menguasai IPTEK yaitu pendidikan dalam bidang sains
(IPA). Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia. Kimia
merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai siswa jurusan IPA
karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Ujian
Nasional (Sastrika, 2013).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan
guru kimia di SMAN 1 Galang diketahui bahwa proses pembelajaran kimia masih
dilakukan dengan cara yang monoton dengan pendekatan yang berpusat pada guru
padahal dalam RPP guru sudah mencantumkan model PBL. Pendekatan yang
diterapkan oleh guru tersebut, menyebabkan masih belum tercapainya efektivitas
pembelajaran kimia di sekolah sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang
dibawah KKM. Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya
menyajikan sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam
proses pemahamannya. Karena pembelajaran yang terlalu teoritis menyebabkan
siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh karena itu,
siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara sembarangan,
tanpa memahami materi dasarnya. Serta peserta didik juga enggan ketika diminta
untuk mempelajari sendiri materi dalam buku.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan,
perubahan, dan pembaharuan salah satunya adalah peningkatan kualitas bahan
ajar. Bahan ajar merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang
memegang
peranan
terpenting,
sehingga
sebelum
melaksanakan
proses
pembelajaran seorang guru berkewajiban membuat dan menyediakan materi
pembelajaran (instructional materials) (Haryati, 2009).
Salah satu bahan ajar yang banyak digunakan adalah modul karena
merupakan bahan ajar yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Wijayanto dan Zuhri, 2014). Penggunaan modul dalam pembelajaran telah
terbukti memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan prestasi peserta didik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaban, (2013),
3
dalam penelitiannya memperoleh hasil data penelitian yang menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa dari kelas yang menggunakan modul nilai prestest adalah 40,75
dan postest 79,37 dan kelas yang tidak menggunakan modul nilai pretest adalah
54,37 dan postest 73,88. Berdasarkan kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa yang mengajar dengan modul inovatif lebih tinggi dari
menggunakan buku teks aslinya.
Selain bahan ajar yang kurang menarik, alasan lain yang menyebabkan
kurang
dimengertinya
pelajaran
kimia
adalah
kurang
tepatnya
model
pembelajaran yang diterapkan. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, kondisi peserta didik dan lingkungannya, serta
karakteristik materi yang akan disampaikan. Dalam proses pembelajaran
penggunaan model pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat membuat peserta
didik berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belajar
meningkat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk
memaksimalkan fungsi penggunaan modul adalah model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning). Model pembelajaran berbasis proyek
merupakan salah satu model pembelajaran yang mengajak peserta didik berpikir
kreatif, dan mengalami langsung apa yang dikerjakannnya. Dalam project-based
learning peserta didik belajar dalam situasi problem yang nyata, yang dapat
melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen dan mengorganisir proyekproyek dalam pembelajaran (Thomas, 2000).
Yang menarik mengapa Project Based Learning penting untuk
diterapkan adalah ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya.
Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Yulistyana Pradita, (2015) dengan
judul: “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem
Koloid Kelas XI IPA Semester Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun
Pelajaran 2013/2014” dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 78,31%.
4
Penelitian yang telah dilakukan oleh Rina Dwi Rezeki, Nanik Nurhayati
dan Sri Mulyani (2015) dengan judul : Penerapan Metode Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan
Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014 dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada aspek kognitif ketuntasan siswa dari 41,67% menjadi 77,78% dan
aspek afektif dari 58,33% menjadi 80, 55% sedangkan pada aktivitas belajar
siswa dari 77,78% menjadi 83,33%.
Berdasarkan uraian di atas Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul : “Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Project Based Learning
(PjBL) Pada Materi Koloid di SMA”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Pengembangan bahan
ajar modul berbasis Project Based Learning (PjBL) pada materi koloid.
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Menyusun dan mengembangkan bahan ajar modul berbasis Project Based
Learning pada materi koloid yang sesuai dengan kriteria BSNP
2.
Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui
lembar kerja siswa yang ada dalam bahan ajar modul.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan masalah yang timbul, maka
pernyataan penelitian ini dapat dirumuskan :
1.
Apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)?
5
2.
Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis
Project Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM (kriteria
ketuntasan minimal) yaitu 70?
1.5 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah;
1.
Untuk memperoleh bahan ajar modul berbasis project based learning pada
materi koloid yang sesuai dengan kriteria penilaian BSNP.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
modul berbasis Project Based Learning (PjBL).
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini sangat diharapkan agar bisa
memberikan manfaat bagi banyak kalangan. Penelitian ini diharapkan dapat
membeikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi peneliti, bahan ajar yang dibuat dapat memberikan tambahan
wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat sumber
belajar serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
2.
Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
3.
Bagi peserta didik, bahan ajar modul berbasis Project Based Learning
(PjBL) dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri.
4.
Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMAN 1 Galang.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1.
Modul berbasis Project Based Learning (PjBL) adalah bahan ajar yang
dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik dengan
6
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks, dan di dalam
kegiatan pembelajarannya menggunakan proyek yang meletakkan peserta
didik dalam sebuah peran aktif yaitu sebagai pemecah masalah, pengambil
keputusan, peneliti, dan pembuat dokumen.
2.
Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang
melibatkan mahasiswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran
untuk menghasilkan produk atau proyek yang nyata.
3.
Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu
tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang
bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Hasil belajar
dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
4.
Materi koloid meliputi sistem koloid, sifat koloid, pembuatan koloid serta
peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh : Kelayakan Isi
(3,22), Kelayakan Bahasa (3,27), dan Kelayakan Penyajian (3,2) dengan
kriteria cukup valid dan tidak perlu revisi.
2.
Hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul berbasis Project
Based Learning (PjBL) lebih besar dari nilai KKM yaitu 70. Kemampuan
afektif dan psikomotorik siswa mengalami perkembangan pada tiap
pertemuan, rata-rata nilai afektif + 67,36 dan rata-rata nilai psikomotorik +
67,64.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan bahan ajar
modul berbasis Project Based Learning sebagai model dan media alternatif,
karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia siswa.
2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam
mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan dalam model pembelajaran ini,
dan
dapat
mengkolaborasikan
dengan
media
yang
sejalan
dengan
perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman dalam belajar.
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Baron., (1998), Doing with Understanding: Lessons From Research on Problem
and Project-Based Leraning, The journal of the learning sciences 7 (3/4):
271-311
BSNP., (2007), Kapal Itu Bernama UN, Buletin BSNP Media Komunikasi dan
Dialog Standar Pendidikan, 2(1): 1-23.
Depdiknas., (2003), Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Hamalik, O., (1993), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.
Hamalik, O.,(2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta
Hasbullah., (2005), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Ihsan, F., (2011), Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Kurniadi, D. (2013), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA
Negeri 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 Dengan Pendekatan PBL
(Project Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar., Skripsi, FMIPA,
UNNES, Semarang.
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Bumi Aksara, Jakarta.
Nurohman, S., (2007), Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya
Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika, FMIPA
UNY, Yogyakarta.
Pradita, Y., Mulyani, B., Redjeki, T., (2015), Penerapan Model Pembelajaran
Project Based Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester
Genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 4(1): 89-96.
Prastowo, A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik, Kencana, Jakarta.
66
Ramdani., Dini, I., (2011), Pengembangan Modul Berbasis Mindjet Manager
Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Kimia Organik II, Jurnal Chemica
12(1): 44-53.
Rezeki, R.D., Nurhayati, N.D., Mulyani, S., (2015), Penerapan Metode
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep
Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi
Redoks Kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4(1): 74-81.
Sani, M., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Mata Kuliah Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin Listrik Di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
4(1): 259-267
Sa’ud, U.S., (2009), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Santyasa, I.W., (2006), Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek,
Dan Orientasi NOS, Makalah Disajikan Dalam Seminar Di Sekolah
MenengahAtas (SMA) Negeri 2 Di Semarapura: 1-25
Sastrika, I.A.K., Sadia, I.W., Muderawan, I.W., (2013), Pegaruh Model
Pembelajara Berbasis Proyek Terhadap Pemahama Kosep Siswa da
Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha 3(1): 36-45.
Silaban, R., Hutagalung, R., Panggabean, F.TM., Syafriani.D., (2013),
Penyediaan Modul Pembelajaran Inovatif Larutan Elektrolit Nonelektrolit
Merujuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah, FMIPA UNIMED,
Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P. M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Situmorang, M., Sitorus, M., Hutabarat, W., (2011), The Effectivity of
Innovatated Chemistry Learning Methods To Increase Student’s
Achievment In Teaching Of Solubility and Solubility Product, Jurnal
Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 29-37
67
Situmorang, M.,(2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa, Proseding Semirata FMIPA Universitas Lampung: 236-246
Sudiana, I.M., Sudirgayasa, I.G., (2015), Integrasi Kearifan Lokal Bali dalam
Buku Ajar Sekolah Dasar, Jurnal Kajian Bali, 5(1): 181-200
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Thomas, J. W., (2000), A review of research on project-based learning,
http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf akses 20
Desember 2015.
Trianto., (2009), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Wijayanto., Zuhri, M.S., (2014), Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book
Maker Dengan Model Project Based Learning Untuk Mengembangkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Prosiding Mathematics and
Sciences Forum: 625-628.
Yulianti, S., Fatmaryanti, S.D., Ngazizah, N., (2014), Pengembangan Modul
Berbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Life Skills Pada
Siswa Kelas X SMAN 1 Petanahan Tahun Ajaran 2013/2014, Radiasi 5(1):
40-45