PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTERMAL BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR.

PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTERMAL BAWAH
PERMUKAAN DENGAN METODE GEOMAGNET DAERAH PANAS
BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR

Oleh:
Isrin Evawanti Nadeak
NIM 4123240019
Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTERMAL BAWAH
PERMUKAAN DENGAN METODE GEOMAGNET DAERAH PANAS
BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR
Isrin Evawanti Nadeak (NIM 4123240019)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di daerah Siogung-ogung untuk mengetahui
pola penyebaran fluida geotermal dan lapisan batuan bawah permukaan daerah
panas bumi berdasarkan nilai suseptibilitasnya.
Penentuan pola penyebaran fluida geotermal dan lapisan batuan bawah
permukaan dilakukan dengan menggunakan alat Proton Precission Magnetometer
dengan metode geomagnet sebanyak 45 titik. Nilai magnetik bawah permukaan
diolah menggunakan software Mag2DC sehingga didapat penampang dua dimensi
serta analisa anomali magnetik diolah menggunakan software Surfer12 untuk
mengetahui estimasi pola penyebaran fluida geotermal.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan pola penyebaran fluida
panas bumi bawah permukaan bergerak dari arah Utara menuju arah Timur.
Penampang dua dimensi dari hasil pengolahan data software Mag2DC diperoleh
batu lava andesit di kedalaman 5 meter hingga 20 meter dengan nilai suseptibilitas
k= 0,1849 (cgs unit). Dari kedalaman 20 meter hingga 70 meter didominasi lava

andesit terubah dengan nilai suseptibilitas k= 0,8409 (cgs unit), dari kedalaman 70
meter hingga 95 meter, terdapat batu piroklastik dengan nilai suseptibilitas k=
0,4384 (cgs unit).

Kata Kunci: Geotermal, Geomagnet, Siogung-ogung

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di Surga dan Tuhan
Yesus Kristus Putra-Nya yang kudus, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang
memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian skripsi
yang berjudul “Penentuan Pola Penyebaran Fluida Geotermal Bawah
Permukaan dengan Metode Geomagnet Daerah Panas Bumi Siogung-ogung
Kabupaten Samosir“ dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Selama proses penyusunan berlangsung, penulis memperoleh banyak ilmu
dan pelajaran serta motivasi yang baik untuk menyelesaikan skripsi ini. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, antara lain Bapak Khairul

Amdani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan
waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Serta kepada ketiga Dosen Penguji, Dr. Rahmatsyah,M.Si., Dr. Rita Juliani,
M.Si., Dr. Nurdin Siregar, M.Si., yang telah banyak memberi kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini dan kepada Bapak Ridwan A.
Sani, M.Si., sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis selama masa perkuliahan di Fisika Unimed. Penghargaan diberikan
kepada kedua orangtua penulis, Bapak Halomoan Nadeak dan Tiarma Pandiangan
yang selalu memberikan dukungan baik secara moril dan materil kepada penulis
untuk kelancaran dan kesempurnaan skripsi ini dan kakak, Hotmita Nadeak dan
adik, Ronaldo Nadeak. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada temanteman seperjuangan Wemmy dan Merry dan anak-anak Fisika Nondik 2012
terkhusus untuk Clara, Denny, Heriyanto, Rita, Suryani,Viktor dan teman-teman
satu kelas yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kalianlah yang selalu
memberikan hari-hari menjadi menyenangkan baik di dalam kampus maupun di
luar kampus. Penulis juga berterimakasih kepada Glorificamuste SG (kakak
Vinenda, Jelita, Magna, Melva, Merry, Melva, Mien), Adriell (Helena, Henny,
Henry, Maylastri, Mestarida) atas dukungan doa, tawa-tangis yang menjadikan

v


saya dewasa. Terimakasih kepada koordinasi UKMKP 2016 atas dukungan dan
kerja samanya dan kepada seluruh keluarga besar UKMKP, baik mahasiswa
maupun alumni yang telah memberi motivasi dan arahan serta WS Sering 62B
(kak Ayu, kak Dina, kak Meilinda, kak Immabeta, kak Rafika, bg Robin, Hariati,
Inra, Lasro, Lixpen, Riando)
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalam penulisan
isi skripsi ini dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

Medan, 27 Juli 2016
Penulis,

Isrin Evawanti Nadeak
NIM. 4123240019

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi


Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1

1.2. Batasan Masalah

4


1.3. Rumusan Masalah

4

1.4. Tujuan Penelitian

4

1.5. Manfaat Penelitian

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Struktur Bumi

6

2.2. Panas Bumi


8

2.2.1. Pengertian Panas Bumi

8

2.2.2. Sistim Panas Bumi

8

2.2.3. Tipe Sistem Panas Bumi

12

2.2.4. Jenis-jenis Energi

14

2.2.5. Manifestasi Panas Bumi


16

2.3. Sistim Panas Bumi di Indonesia

19

2.3.1. Potensi Sumber Daya Panas Bumi di Indonesia

19

2.4. Sifat Magnetik Batuan

22

2.5. Geomagnet

25

2.5.1. Metode Magnetik


25

vii

2.5.2. Medan Magnet Bumi

27

2.5.3. Gaya Magnetik

29

2.5.4. Kuat Medan Magnet

30

2.5.5. Intensitas Magnet

30


2.6. Suseptibilitas Batuan

31

2.6.1. Diamagnetik

31

2.6.2. Paramagnetik

32

2.6.3. Ferromagnetik

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

34

3.2. Alat-Alat Penelitian

35

3.3. Diagram Alir Penelitian

36

3.4. Prosedur Penelitian

37

3.5. Teknik Analisis Data

38

3.5.1. Koreksi Data

38

3.6. Interpretasi Data Magnetik

40

3.6.1. Diagram Alir Analisa Data Magnetik

43

BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian

44

4.1.1. Deskripsi Data

44

4.1.2. Pengolahan Data

45

4.1.3. Hasil Analisis dan Interpretasi Data

46

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan

55

5.2. Saran

55

DAFTAR PUSTAKA

54

LAMPIRAN

57

viii

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Lapisan Bumi

6

Gambar 2.2. Proses Magnetisasi Karena Tumbukan Antar Lempeng

9

Gambar 2.3. Perpindahan Panas di Bawah Permukaan

10

Gambar 2.4. Model Konseptual Sistem Panas Bumi

11

Gambar 2.5. Sistem Dominasi Uap

13

Gambar 2.6. Sistem Hidrotermal

15

Gambar 2.7. Manifestasi Panas Bumi di Permukaaan

16

Gambar 2.8. Penyebaran Panas Bumi di Indonesia

20

Gambar 2.9. Deklinasi

28

Gambar 2.10. Inklinasi

28

Gamabar 2.11. Variabel Magnetik

28

Gambar 3.1. Peta Topografi Lokasi Penelitian

34

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian

36

Gambar 3.3. Diagram Alir Analisis Data Magnetik

43

Gambar 4.1. Bentuk Morfologi Daerah Penelitian

44

Gambar 4.2. Kontur Daerah Penelitian Menggunakan Surfer12

45

Gambar 4.3. Data Grid

47

Gambar 4.4. Kontur Anomali Magnetik Total

48

Gambar 4.5. Kontur Nilai Anomali Total

49

Gambar 4.6. Hasil Kontur Nilai Suseptibilitas

50

Gambar 4.7. Hasil Pengolahan Data Suseptibilitas dengan Software
Mag2DC

51

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Sistim Panas Bumi Berdasarkan Entalpi

14

Tabel 2.2. Penyebaran Panas Bumi di Indonesia

20

Tabel 2.3. Tabel Nilai Suseptibilitas Batuan Sedimen

23

Tabel 2.4. Nilai Suseptibilitas Batuan Metamorf

23

Table 2.5. Nilai Suseptibilitas Batuan Beku

23

Table 2.6. Nilai Suseptibilitas Mineral

34

Tabel 2.7. Suseptibilitas Mineral Diamagnetis

32

Tabel 2.8. Suseptibilitas Mineral Paramagnetis

32

Table 3.1. Alat dan Spesifikasi Alat

34

Table 4.1. Data Hasil Pengukuran di Lapangan

47

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Peta Geologi Lokasi Penelitian

57

Lampiran 2. Peta Administrasi Lokasi Penelitian

58

Lampiran 3. Peta Topografi Lokasi Penelitian

59

Lampiran 4. Data di Daerah Penelitian

60

Lampiran 5. Laporan Hasil Penggridan Data Surfer12

69

Lampiran 6. Pengolahan Data Magnetik

78

Lampiran 7. Alat yang Digunakan Saat Penelitian

82

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

83

Lampiran 9. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi

84

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian

85

Lampiran 11. Surat Izin Peminjaman Alat Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuntungan

86

Lampiran 12. Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Desa
Siogung-Ogung Kabupaten Samosir

87

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Posisi tektonik Indonesia terletak pada pertemuan Lempeng Eurasia,
Australia dan Pasifik. Indonesia dilalui sabuk vulkanik yang membentang dari
Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi. Indonesia memiliki
sabuk vulkanik terdapat 117 pusat gunung berapi aktif yang membentuk jalur
gunung api sepanjang kurang lebih 7.000 km. Subduksi antara Lempeng Eurasia
dan Australia sepanjang 4000 km berperan pada pembentukan 200 gunung berapi
dan 100 lapangan panas bumi di Indonesia. Jalur vulkanis Indonesia memanjang
sesuai dengan memanjangnya zona penunjaman yang tersebar di Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan melengkung ke arah Utara di sekitar pulau
Seram sehingga sumber daya panas bumi Indonesia dapat di jumpai di daerahdaerah yang dilalui jalur vulkanis tersebut. Kegiatan vulkanik dari gunung berapi
yang mengitari wilayah Indonesia menghasilkan energi panas bumi yang sangat
berlimpah (Setyaningsih, 2011).
Panas bumi (Geothermal) adalah sebuah sumber energi panas yang
terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Panas bumi adalah sumber energi
panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral
dan gas yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Energi
panas bumi dapat digunakan sebagai pengganti tenaga listrik yang menggunakan
bahan bakar minyak sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif untuk
menghemat cadangan minyak nasional (Broto dkk, 2011).
Pemanfaatan energi panas bumi secara tidak langsung untuk tenaga listrik
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Indonesia yang
diperkirakan terus meningkat. Panas bumi sebagai salah satu energi alternatif yang
ramah lingkungan untuk mengurangi kebergantungan akan energi fosil.
Pemerintah telah mengupayakan program percepatan pengembangan panas bumi,

2

dengan meningkatkan status penyelidikan panas bumi yang belum memiliki data
yang lengkap hingga belum dapat diajukan menjadi wilayah kerja panas bumi
(Kusnadi dkk, 2011).
Pemerintah menetapkan rencana peningkatan pemanfaatan energi panas
bumi di Indonesia secara bertahap, dari 807 MW pada tahun 2005 hingga 9500
MW pada tahun 2025, yaitu 5% dari bauran energi tahun 2025 atau setara 167,5
juta barel minyak. Kapasitas pembangkit listrik panas bumi Indonesia baru
mencapai 1:169 MW, direncanakan pada tahun 2014 kapasitasnya akan
meningkat menjadi 4.733 MW, yaitu 2.137 MW untuk area Jawa-Bali dan 2.596
MW untuk area luar Jawa-Bali. Dilihat dari sisi potensi, Indonesia diperkirakan
mempunyai sumber daya panas bumi dengan potensi listrik sebesar 27.510 MW,
sekitar 30-40% potensi panas bumi dunia, dengan potensi cadangan 14.172 MW,
terdiri dari cadangan terbukti 2.287 MW, cadangan mungkin 1.050 MW dan
cadangan terduga 10.835 MW (Anonim, 2015). Listrik yang digunakan di
Indonesia sebagian besar memanfaatkan energi konvensional. Baru 3 % dari
tenaga listrik yang ada di Indonesia yang memanfaatkan energi panas bumi
sementara, BBM 20,6 %, batu bara 32,7 %, dan gas alam 32,7 % (Suhartono,
2012).
Pengembangan potensi panas bumi menjadi sumber energi alternatif
pengganti tenaga listrik berbahan bakar minyak, diperlukan eksplorasi
pendahuluan. Metode geomagnet merupakan eksplorasi pendahuluan memetakan
penyebaran panas bumi.

Menurut Broto dkk (2011), metode magnetik

(geomagnet) dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnet yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas magnetik
tubuh cebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif
diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic dan
diamagnetic. Umumnya tubuh intrusi dan urat hydrothermal kaya akan mineral
ferromagnetic (Fe2O4, Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.
Metode geomagnet digunakan Mustang dkk (2011), diperoleh bahwa daerah
potensial panas bumi diinterpretasikan terdapat di daerah anomali magnet rendah.
Penelitian yang sama dilakukan oleh Situmorang (2005), dalam menyelidiki

3

geomagnet potensi panas bumi mendapatkan hasil anomali magnet yang berbeda
yaitu anomali magnet sedang (50-250 nT) merupakan daerah yang mempunyai
kaitan erat dengan terbentuknya manifestasi panas bumi.
Potensi panas bumi tersebar di Indonesia, dimana Indonesia dilalui sabuk
vulkanik yang membentang salah satunya Pulau Sumatera. Daerah potensi panas
bumi rata-rata sudah dikembangkan menjadi wisata, dan energi panas bumi
dimanfaatkan sebagai PLTP. Sumatera Utara merupakan daerah yang berpotensi
memiliki banyak sumber panas bumi yang umumnya berasal dari aktivitas
vulkanik, salah satunya adalah Kabupaten Samosir. Potensi energi panas bumi di
daerah Kabupaten Samosir berada di Simbolon, Kecamatan Pangururan.
Berdasarkan data PT Optima Nusantara energi potensi panas bumi di Simbolon
diperkirakan sekitar 150 MW. Daerah penelitian yang akan diteliti yaitu energi
panas bumi Siogung-ogung terletak pada 904 – 2.157 m di atas permukaan laut,
1.077 m dari permukaan Danau Toba dan memiliki luas wilayah 2 069,05 km2.
Daerah Siogung-ogung terletak di pinggir Danau Toba, di sekitar kaki gunung
Pusuk Buhit dan berada pada tempat yang terjal serta desa Siogung-ogung
memiliki tanah yang bercampur batuan. Gunung Pusuk Buhit merupakan sisa dari
letusan Gunung Toba yang meletus sekitar 74.000 tahun lalu.

Gunung Pusuk

Buhit terbentuk pasca letusan Gunung Toba, Pusuk Buhit tidak meninggalkan
catatan letusan sejak tahun 1400. Aktifivas Pusuk Buhit lebih banyak
mengeluarkan air panas. Metode untuk mengetahui pola penyebaran fluida
geotermal dapat digunakan metode geofisika. Metode geofisika yang digunakan
untuk penyelidikan penyebaran energi panas bumi salah satunya adalah metode
geomagnetik.
Metode geomagnet dapat menentukan suseptibilitas bawah permukaan
bumi, sehingga peneliti memilih judul “Penentuan Pola Penyebaran Fluida
Geotermal Bawah Permukaan dengan Metode Geomagnet Daerah Panas
Bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir.”

4

1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode geomagnetik untuk
mengetahui pola penyebaran fluida geotermal nilai suseptibilitas bawah
permukaan daerah panas bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir.
2. Penelitian dilakukan di desa Siogung-ogung Kecamatan Pangururan
Kabupaten Samosir.
3. Data diperoleh berupa data magnetik dari penyebaran fluida geotermal
bawah permukaan daerah panas bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir.
4. Pengolahan data hasil penelitian menggunakan software Mag2DC.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka masalah dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana pola penyebaran fluida geotermal bawah permukaan
berdasarkan nilai suseptibilitas bawah permukaan di daerah panas bumi
Siogung-ogung Kabupaten Samosir?
2. Bagaimana penyebaran lapisan batuan yang terdapat di bawah permukaan
daerah potensi panas bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir?

1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pola penyebaran fluida geotermal bawah permukaan
berdasarkan nilai suseptibilitas panas bumi Siogung-ogung Kabupaten
Samosir.
2. Mengetahui penyebaran lapisan batuan di bawah permukaan daerah
potensi panas bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir.

5

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi untuk mengetahui pola penyebaran fluida geotermal di
daerah panas bumi Siogung-ogung Kabupaten Samosir.
2. Sebagai tinjauan bagi para peneliti yang ingin melanjutkan penelitian
mengenai potensi panas bumi di daerah Siogung-ogung Kabupaten
Samosir.
3. Sebagai bahan informasi untuk eksplorasi selanjutnya untuk mendapatkan
prospek potensi panas bumi sebagai tenaga pembangkit listrik.

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Pola penyebaran

fluida panas bumi bawah permukaan yang terdapat di

Siogung-ogung adalah bergerak dari arah Utara menuju arah Timur
mengikuti pola topografi daerah penelitian.
2. Lapisan teratas dengan nilai k= 0,1849 diinterpretasikan sebagai batuan lava
andesit. Lapisan ini berada pada kedalaman 5 meter hingga 20 meter Lapisan.
yang merupakan produk letusan gunung berapi dengan nilai suseptibilitas k=
0,8409 diinterpretasikan sebagai lapisan bersifat andesit terubah yang berada
pada kedalaman sekitar 20 meter hingga 70 meter. Lapisan Lapisan dengan
nilai k= 0,4384 diinterpretasikan

sebagai batuan piroklastik. Lapisan ini

berada pada kedalaman 70 hingga 95 meter.

5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran untuk penelitian
selanjutnya yaitu melakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas daerah
pengambilan data dan dengan metode yang lain seperti metode gravitasi, metode
resistivitas yang berfungsi sebagai pembanding agar hasil yang didapatkan dari
penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta dalam pengukuran harus
diperhatikan faktor-faktor kesensitifan alat penelitian yang dapat mempengaruhi
pembacaan data pada alat penelitian.

54

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, A., Maryanto, S., Rachmansyah, A., (2013), Identifikasi Reservoir Panas
Bumi dengan Metode Geomagnetik Daerah Blawan Kecamatan Sempol
Kabupaten Bondowoso, Jurnal Neutrino Vol. 6, No. 1.
Basid, A., Andrini, N., Arfiyaningsih, S., (2014), Pendugaan Reservoir Panas Bumi
dengan Menggunakan Survey Geolistrik Resistivitas dan Self Potensial,
Jurnal Neutrino Vol. 7, No. 1.
Broto, S., Putranto, T.T., (2011), Aplikasi Metode Geomagnet dalam Eksplorasi
Panas Bumi, Teknik ISSN 0852-1697– Vol. 32 No. 1.
Djamal, M., Setiadi N.R.,(2006), Pengukuran Medan Magnet Lemah Menggunakan
Sensor Magnetik Fluxgate dengan Satu Koil Pick-Up, PROC. ITB Sains &
Tek. Vol. 38 A, No. 2.
Haerudin, N. Pardede. J.V., Rasimeng. S., (2009), Analisis Reservoar Daerah Potensi
Panas Bumi Gunung Rajabasa Kalianda dengan Metode Tahanan Jenis dan
Geotermometer. Jurnal ILMU DASAR, Vol. 10 No. 2, Juli 2009 : 141-146.
Indratmoko, P., Nurwidyanto, M.I., Yulianto, T., (2009), Interpretasi Bawah
Permukaan Daerah Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul
DIY Dengan Metode Magnetik, Vol. 12, No. 4, Oktober 2009, hal 153 – 160.
Kusnadi, D., Risdianto, D., Munandar, A., Dahlan., (2011), Geologi dan Geokimia
Daerah Panas Bumi Wai Selabung Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan,
Prosiding Hasil Kegiatan Pusat Sumberdaya Geologi.
Lita, F., (2012), Identifikasi Anomali Magnetik Di Daerah Prospek Panas Bumi
Arjuna-Welirang, Jakarta, FMIPA UI.
Manyoe, I. N., Suriamihardja, D. A., Irfan, U. R., Penampang Anomali Geomagnet
dan Geolistrik Daerah Panas Bumi Bongongoayu, Gorontalo, Gorontalo,
Universitas Negeri Gorontalo.

55

Mustang, A., (2005), “Survei Geomagnet Di Daerah Panas Bumi Jaboi, Kota Sabang,
DaerahIstimewa Aceh”, http://www.dim.esdm.go.id/kolokium%202005/panas
%20bumi/Sabang%20 Makalah%20Geomagnet.pdf.
Mutiarani, A., (2013), https://fiflowers.wordpress.com/geofisika/struktur-lapisanbumi/, (Diakses 27 Januari 2016).

Putu, D., Musa M. D, Sabhan, (2012), Identifikasi Sistem Panas Bumi di Desa
Masaingi dengan Menggunakan Metode Geolistrik, Jurnal Natural Science
Desember 2012 Vol. 1.(1) 1-6.
Santosa, B. J., Mashuri, Sutrisno, W., T., (2012), Interpretasi Metode Magnetic untuk
Penentuan Struktur Bawah Permukaan di Sekitar Gunung Kelud Kabupaten
Kediri, Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) ISSN: 2087-9946.
Vol 2 No 1.
Santoso, D., (2002), Pengantar teknik geofisika, Bandung, ITB.
Saptadji, N. M., 2002, Teknik Panas Bumi, Bandung, Institut Teknologi Bandung.
Saptadji, N. M., (1998), Karakterisasi Reservoir Panas Bumi, Training “Advanced
Geothermal Reservoir Engineering, 6-17 Juli 2009.
Setyaningsih, W., (2011), Potensi Lapangan Panas Bumi Gedongsongo Sebagai
Sumber Energi Alternatif dan Penunjang Perekonomian Daerah, Jurnal
geografi, No. 11.
Singarimbun, A., Bujung, C.A.N., (2013), Penentuan Struktur Bawah Permukaan
Area Panas Bumi Patuha dengan Menggunakan Metoda Magnetik, Jurnal
Matematika & Sains, Vol. 18 Nomor 2.
Situmorang, (2005), Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi.
Tarutung. Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005,
No.5.
Suhartono, N., (2012), Pola Sistim Panas dan Jenis Geothermal Dalam Estimasi
Cadangan Daerah Kamojang, Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2.

56

Sutrisno, (1995), Penguasaan Teknologi Energi Panas Bumi Indonesia, Seminar
Nasional Teknologi Energi, 49 Tahun Pendidikan Tinggi Teknih FT-UGM,
No. 11.
Telford, M.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., (1991), Applied Gephysics, Second
Edition, USA, Cambridge University Press.
Tjasyono, B., (2009), Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 25 101

PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA BAWAH PERMUKAAN DAERAH GEOTHERMAL MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK DI DUSUN BAHOAN KECAMATAN SILOU KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

3 15 16

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN AREA PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK.

0 5 20

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN TANAH DAERAH POTENSI PANAS BUMI DENGAN METODE GEOMAGNETIK DI TINGGI RAJA KABUPATEN SIMALUNGUN.

5 8 18

ANALISA AIR DAN POLA PENYEBARAN RESISTIVITAS BATUAN BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH PANAS BUMI SIBUAL-BUAI TAPANULI SELATAN.

0 3 12

INTERPRETASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH MANIFESTASI PANAS BUMI DESA KARANGREJO KECAMATAN ARJOSARI, PACITAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET.

10 78 35

Estimasi Pola Penyebaran Resistivitas Bawah Permukaan Dengan Metode CSAMT

0 0 4

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 11

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 1 2

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 5