PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON STUDY PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK
PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON
STUDY PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
Oleh:
Dingin Harianti
NIM 4122131006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
iii
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK
PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON STUDY
PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
Dingin Harianti (NIM. 4122131006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar kerja siswa (LKS)
untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson study pada pokok bahasan laju reaksi
sesuai standar BSNP. Hasil pengembangan LKS divalidasi oleh dosen kimia dan
guru kimia dengan menggunakan angket BSNP. Berdasarkan persepsi dosen
kimia sebagai validator ahli dan guru kimia terhadap Lembar Kerja Siswa untuk
pembelajaran Saintifik berbasis Lesson Study yang dikembangkan pada materi
Laju Reaksi kelayakan isi memiliki rata-rata 3,77, kelayakan bahasa memiliki
rata-rata 3,79, kelayakan penyajian memliki rata-rata 3,65 dan kelayakan
kegrafikan memiliki rata-rata 3,40. Maka rata-rata nilai kelayakan LKS yang
dikembangkan berada pada kisaran 3,26-4,00 yang berarti bahwa LKS tersebut
telah valid dan layak dipergunakan. Uji coba LKS dilakukan terhadap siswa kelas
XI SMA Swasta Cerdas Murni. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
LKS dengan pembelajaran Saintifik berbasis Lesson Study lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
menggunakan LKS pembanding, dimana peningkatan Hasil belajar sebesar 80%.
Kata Kunci: Pembelajaran Saintifik, Lesson Study, Lembar Kerja Siswa, Laju
Reaksi
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Pembelajaran Saintifik Berbasis Lesson
Study Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unimed.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.Ir. Nurfajriani,M.Si,
Bapak Drs. Jasmidi,M.Si, dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai dosendosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs.Pasar Maulim Silitonga, M.S selaku dosen
Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI SMA Swasta Cerdas Murni
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada yang selalu menjadi
inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam
menjalani hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu
mendoakan penlis, yakni Ayahanda tercinta Pintor Nasution dan Ibunda tercinta
Yusna Lubis yang selalu luar biasa memberi dukungan, semangat, doa bahkan
materi yang tidak terhitung jumlahnya kepada penulis, begitu juga dengan Abang,
v
kakak dan adik penulis yang tercinta , Subuh Ardi, Rina Mulia sari S.Pd, Leli
Soraya, dan Afrizal Hamdi serta keluarga yang lain baik dari keluarga dari ayah
begitu juga dari keluarga dari mamak yang juga selalu memberikan motivasi dan
mendoakan penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.
Bapak kos dan Ibu kos serta Teman-teman dan adik-adik Keluarga BBS,
khususnya Sukma Adelina, S.Pd, Nurasiah lubis,S.Pd, Sartika Lubis,S.Pd, Niar
Paramita, Setia Erliza, Siti Saodah, dan Erlita Gusra Sihombing
yang selalu
mendukung dan memotivasi penulis yang tak pernah meninggalkan penulis
seorang diri, yang selalu ada untuk penulis dan saling memberikan dukungan satu
sama lain.
Teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012, khususnya Irma Sariani,
S.Pd, Sri Hartini Br Bangun, S.Pd, Fitriani nasution, Dwi Apryanda, S.Pd, Novia
Nita, S.Pd, Maya Sari, S.Pd, Risna Yunita Lubis, S.Pd, Rapita Hannum, S.Pd,
Indriati Aulia, S.Pd, Fauziah ulpah, S.Pd, Nursaniah gultom, S.Pd, Mesjuarni serta
teman-teman yang lainnya yang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan
juga sahabat tercinta di kampung halaman Devi ana, S.Pd, Emma Lia, Rosanni,
S.Pd terima kasih sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa,untuk itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya wawasan ilmu pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Penulis
Dingin Harianti
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat hidup
ii
Abstrak
iii
Kata pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.1.3. Hakikat Belajar Kimia
9
2.2. Bahan Ajar
10
2.2.1. Pengertian Bahan Ajar
10
2.2.2. Jenis Bahan Ajar
11
2.3. Pengembangan Bahan Ajar
11
2.4. Komponen Penilaian Bahan Ajar Menurut BSNP
12
2.5. Lembar Kerja Siswa
14
vii
2.5.1. Pengertian Lembar Kerja Siswa
14
2.5.2. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
15
2.5.3. Manfaat LKS
15
2.5.4. Fungsi LKS
16
2.5.5. Kelebihan dan Kekurangan LKS
16
2.5.6. Langkah-langkah Penyusunan LKS
16
2.6. Pembelajaran Saintifik
18
2.6.1. Pengertian Pendekatan Saintifik
19
2.6.2. Konsep Pendekatan Saintifik
21
2.6.3. Kriteria Pembelajaran Saintifik
22
2.6.4. Langkah- Langkah Pendekatan Saintifik
23
2.7. Lesson Study
25
2.8. Pokok Bahasan Laju Reaksi
27
2.8.1. Pengertian Laju Reaksi
27
2.8.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
28
2.8.2.1. Konsentrasi
28
2.8.2.2. Luas permukaan
28
2.8.2.3.Temperatur
28
2.8.2.4. Katalis
29
2.8.3. Persamaan Laju Reaksi
29
2.8.4. Teori Tumbukan
31
2.8.5. Peranan Katalis Dalam Mahluk Hidup Dan Industri
31
2.8.5.1. Peranan katalis dalam mahluk hidup
31
2.8.5.2. Peranan katalis dalam industri
32
2.9. Kerangka Berpikir
32
2.10. Hipotesis
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi Dan Sampel
34
3.3. Variabel Penelitian
34
3.4. Rancangan Penelitian
34
viii
3.5. Instrumen Penelitian
35
3.5.1. Validitas tes
36
3.5.1.1. Validitas Item Tes
36
3.5.1.2. Tingkat Kesukaran
36
3.5.1.3. Daya Pembeda Soal
37
3.5.1.4. Reliabilitas Tes
38
3.6. Prosedur Penelitian
38
3.7. Teknik Analisis Data
44
3.7.1. Uji Normalitas
45
3.7.2. Uji Homogenitas
45
3.7.3. Uji Hipotesis
46
3.7.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Awal Penuntun Lembar Kerja Siswa Berdasarkan
47
BSNP
4.2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
51
4.3. Validasi Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan
52
4.4. Peranan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa
58
4.4.1. Analisis data Instrumen Tes
58
4.4.1.1. Validitas Instrumen Tes
59
4.4.1.2. Tingkat Kesukaran Instrument Tes
59
4.4.1.3. Daya Beda Instrumen Tes
60
4.4.1.4. Reliabilitas Instrumen Tes
60
4.5. Deskripsi Data Hasil Penelitian
62
4.5.1. Hasil belajar siswa
62
4.5.2. Peningkatan Hasil Belajar siswa (Gain)
64
4.6. Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik
65
4.7. Analisis data penelitian
67
4.7.1. Uji Normalitas Data
67
4.7.2. Uji Homogenitas Data
68
4.7.3. Uji Hipotesis
69
ix
4.8. Hasil Pengukuran Kepuasan LKS Pada Siswa
70
4.9. Pembahasan
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
74
5.2. Saran
75
DAFTAR PUSTAKA
76
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,
20
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
Gambar 2.2. Skema Pembelajaran Pendekatan Saintifik
24
Gambar 2.3. Tumbukan antara molekul hidrogen (A) dengan iodin
31
(B) dan membentuk molekul HI(AB)
Gambar 3.1. Prosedur Pada Pengembangan Dan Standarisasi LKS
40
Kimia di SMA
Gambar 3.2. Skema Rancangan Penelitian
43
Gambar 4.1. Tingkat kelayakan LKS Yang Dianalisis
50
Gambar 4.2.Tabulasi rata-rata rentang validasi lembar kerja siswa
57
materi laju reaksi kelas XI berdasarkan komponen
kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian
dan kelayakan kegrafikan.
Gambar 4.3 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
63
Gambar 4.4 Gain Hasil Belajar Siswa
64
Gambar 4.5 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa
66
Gambar 4.6 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Siswa
66
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata
44
Tabel 4.1. Hasil Analisis Awal Lembar kerja siswa
48
Tabel 4.2. Hasil angket penilaian LKS berdasrkan kelayakan isi
53
menurut penilaian dosen dan guru.
Tabel 4.3. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan bahasa
54
menurut penilaian dosesn kimia dan guru kimia.
Tabel 4.4. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan
55
penyajian menurut penilaian dosen kimia dan guru kimia.
Tabel 4.5. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan
56
kegrafikan menurut penilaian dosen kimia dan guru kimia.
Tabel 4.6. Rentang validasi akhir lembar kerja siswa yang
58
dikembangkan
Tabel 4.7. Rekapitulasi Analisis Instrumen
61
Tabel 4.8. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
63
Tabel 4.9. Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas
64
Kontrol
Tabel 4.10. Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa
65
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
67
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas
68
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis
69
Tabel 4.14. Hasil Pengukuran Kepuasan LKS Pada Siswa
70
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1.
Silabus Mata Pelajaran Kimia
78
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
81
Lampiran 3.
Angket Analisis Penilaian Lembar KerjaSiswa Laju Reaksi
103
Lampiran 4.
Hasil Analisis Penilaian Lembar Kerja Siswa Laju reaksi
108
Lampiran 5.
Angket Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Dosen
112
dan Guru Kimia
Lampiran 6.
Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Dosen dan
117
Guru Kimia
Lampiran 7.
Angket Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Siswa
121
Lampiran 8.
Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Siswa
123
Lampiran 9.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum divalidasi
124
Lampiran 10.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah validasi
136
Lampiran 11.
Instrumen Tes Sebelum di validasi
141
Lampiran 12.
Instrumen Tes Sesudah di validasi
148
Lampiran 13.
Kunci Jawaban instrumen tes
152
Lampiran 14.
Perhitungan Uji Validitas Tes
153
Lampiran 15.
Tabel Validasi Instrumen Penelitian
156
Lampiran 16.
Perhitungan Uji Reliabilitas
157
Lampiran 17.
Tabel Reliabilitas
158
Lampiran 18.
Perhitungan Tingkat KesukaranTes
159
Lampiran 19.
Tabel Tingkat Kesukaran
160
Lampiran 20.
Perhitungan Daya Pembeda ButirTes
161
Lampiran 21.
Tabel Daya Pembeda
162
Lampiran 22.
Tabel Kesimpulan
163
Lampiran 23.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
164
Lampiran 24.
Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan StandarDeviasi Nilai
166
Pretest-Posttest
xiii
Lampiran 25.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan Psikomotorik
168
Lampiran 26.
Perhitungan
170
Rata-Rata,
Varians,
Dan
StandarDeviasi
NilaiAfektif Dan Psikomotorik
Lampiran 27.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain
172
Lampiran 28.
Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan StandarDeviasi Gain
174
Lampiran 29.
Perhitungan UjiNormalitas
175
Lampiran 30.
Perhitungan UjiHomogenitas
185
Lampiran 31.
Pengujian Hipotesis
188
Lampiran 32.
Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
190
Lampiran 33.
Persentase Peningkatan HasilBelajar
194
Lampiran 34.
Tabel Penilaian Afektif Siswa
195
Lampiran 35.
Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
196
Lampiran 36.
Rekapitulasi Data
197
Lampiran 37.
Tabel Nilai r-Product Moment
198
Lampiran 38.
Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
199
Lampiran 39.
Tabel NilaiDistribusi F
200
Lampiran 40.
Tabel Distribusi t
201
Lampiran 41.
Dokumentasi Penelitian
202
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang
memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada padanya. Dengan demikian peran seorang guru sangat
diperlukan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan masing-masing siswa.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (2010) bahwa” Seorang guru harus
dapat menimbulkan semangat belajar secara individual”. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir inisiatif dan kreatif dalam belajar.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, Seorang guru harus mempunyai
strategi pembelajaran yang tepat guna menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa, karena keberhasilan proses pembelajaran di kelas di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : guru, suasana kelas, cara pembelajaran, waktu
belajar, dan lain-lain (Slameto, 2010). Guru sebagai penyelenggara kegiatan
belajar mengajar hendaknya memikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi
siswa dengan komponen lainnya secara optimal, sehingga akan mengaktifkan
proses
belajar
mengajar.
Keberhasilan
belajar
ditentukan
oleh
proses
pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru (Djamarah dan Zain, 2006).
Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
memegang
peranan
penting
serta
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
perkembangan dan kemajuan teknologi. Namun disisi lain kimia juga dapat di
kategorikan kedalam ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak, sifat
keabstarkan inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam menyenangi
untuk selanjutnya memahami pelajaran kimia (Zainuddin, 2004).
Secara garis besar kimia mencakup dua bagian, yakni kimia sebagai proses
dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan
pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu
kimia. Sedangkan kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan
1
2
sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan
produk kimia. (Zakiah, 2015).
Sesuai dengan hasil Observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar
di SMA Swasta Cerdas Murni, terdapat faktor yang mempengaruhi rendahnya
kualitas pembelajaran yaitu siswa menilai bahwa mata pelajaran kimia sulit. Hal
ini mempengaruhi
sikap siswa yang kurang antusias dalam memperhatikan
pelajaran sehingga siswa mudah bosan dan berbicara sendiri ketika guru sedang
mengajar, serta rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.
selain itu kurangnya interaksi antar siswa menyebabkan tidak adanya kerja sama
antar siswa pada saat menyelesaikan soal kimia. Karena kurangnya minat selama
proses pembelajaran yang membuat kurangnya pemahaman siswa maka hasil
belajar yang diperoleh siswa dapat dikatakan kurang baik dan juga LKS yang
digunakan lebih fokus pada pemberian pengetahuan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan perubahan guru yang
mampu membuat pelajaran kimia menjadi menarik dan disukai oleh siswa. Untuk
memperoleh hasil yang optimal maka perlu direncanakan suasana kelas yang
sedemikian rupa dengan menggunakan pembelajaran yang tepat sehingga siswa
memperoleh hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini juga diperlukan inovasi
dalam penerapan bentuk pembelajaran yang tepat, inovasi tersebut selain
dilakukan oleh guru pada proses belajar mengajar dikelas, dan juga dapat
dilakukan dengan mengembangkan lembar kerja siswa yang digunakan dalam
pembelajaran kimia. Salah satu media yang digunakan untuk melengkapi
pembelajaran saintifik berbasis lesson study adalah Media lembar kerja siswa
(LKS).
Julaiha (2014) mengatakan penggunaan bahan ajar penting sebagai
penunjang dalam proses pembelajaran kimia untuk mendapatkan pengalaman
belajar berupa keterampilan sains. Mengingat pentingnya bahan ajar kimia dalam
proses pembelajaran yang berupa buku penuntun praktikum kimia, kebanyakan
guru-guru kimia SMA hanya menggunakan penuntun praktikum atau buku LKS
yang belum standar, maka perlu sekiranya dilakukan pengembangan.
3
Bahan ajar yang disajikan dalam sebuah media dapat menjadi sumber
belajar yang dapat membantu siswa dalam belajar agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai. Bahan ajar akan menuntun siswa untuk mendapatkan pemahaman
materi yang dipelajarinya, merangsang untuk berpikir berkembang lebih lanjut
apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya dengan tepat (Simaremare,
2015).
Menurut Trianto (2009) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun
panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demontrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang
harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar
yang harus ditempuh.
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses
pembelajaran di sekolah, hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Amalia (2011) yang menyatakan bahwa peningkatan penguasaan materi
siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media LKS lebih baik
daripada pengingkatan penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran
tanpa media LKS. Oleh karena itu, penyusunan LKS harus memenuhi persyaratan
yang ada, misalnya syarat didaktik, konstruksi, dan teknik.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah- langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Dalam metode ini terdapat langkah- langkah melakukan pengamatan, menentukan
hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menerima atau
menolak hipotesis dan membuat kesimpulan.
Pendekatan saintifik memiliki kegiatan inti: mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan menyimpulkan. Kegiatan ini diupayakan untuk
mengarahkan
peserta
didik
dalam
penguasaan
materi
kimia,
belajar
mengaplikasikan, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah, belajar
4
mandiri bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, belajar memahami dan
menghargai orang lain.
Pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk
mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru yang inovatif
mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Karakteristik peserta didik yang
beragam, gaya belajar yang berbeda-beda mengharuskan guru membuat
pembelajaran menjadi mudah dan menarik dengan menggunakan konteks
kehidupan nyata mereka, sehingga mereka tidak lagi menganggap “Kimia itu
sulit” (Indira, 2014).
Selain dengan pembelajaran saintifik diperlukan juga strategi pembinaan
pembelajaran yang membuat guru dapat melakukan tukar pikiran dengan
berkolaborasi sesama guru dalam penyusunan dan pengembangan rencana
pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah meningkatkan pemahaman
mereka dalam praktikum. Salah satu strategi pembinaan yang dapat diterapkan
adalah lesson study (Sartika, 2014).
Lesson Study, yang dalam bahasa Jepangnya jugyou kenkyuu, adalah
sebuah pendekatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran di
Jepang. Perbaikan-perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan melalui prosesproses kolaborasi antar para guru. Proses-proses Lesson Study sebagai langkahlangkah kolaborasi dengan guru-guru untuk merencanakan (plan), mengamati
(observe), dan melakukan refleksi (reflect) terhadap pembelajaran (lessons). Lebih
lanjut, dia menyatakan bahwa Lesson Study adalah suatu proses yang kompleks,
didukung oleh penataan tujuan secara kolaboratif,
percermatan dalam
pengumpulan data tentang belajar siswa, dan kesepakatan yang memberi peluang
diskusi yang produktif tentang isu-isu yang sulit (Cahyani, 2014).
5
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas
maka
peneliti
mencoba
mengembangkan Lembar Kerja siswa dalam pembelajaran kimia dan akan
melakukan validasi Lembar kerja siswa kepada beberapa dosen kimia, guru kimia,
dan
siswa
SMA/MA.
Untuk
menunjang
keberhasilan
dalam
kegiatan
pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
”Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Pembelajaran Saintifik
Berbasis Lesson Study Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat di identifikasi permasalahan
berikut:
1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang rumit, kurang menarik, menoton dan membosankan
3. Lembar kerja siswa yang dirancang hanya lebih fokus pada pemberian
pengetahuan
4. Penggunaan Lembar kerja siswa yang belum standar berdasarkan BSNP
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah
perlu dibatasi. Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang
menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis Lembar Kerja Siswa kelas XI pada materi Laju Reaksi
berdasarkan kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
2. Menyusun,
dan
mengembangkan
Lembar
Kerja
Siswa
untuk
pembelajaran saintifik berbasis Lesson Study SMA kelas XI pada Laju
Reaksi berdasarkan kurikulum 2013.
3. Uji coba Lembar Kerja Siswa dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni.
4. Melihat tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar terhadap
penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis
Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar Kerja
Siswa kimia yang telah ada.
6
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Lembar Kerja Siswa yang digunakan di kelas XI SMA/MA pada
materi Laju Reaksi telah memenuhi standar BSNP ?
2. Apakah Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan untuk kelas XI
SMA/MA pada materi Laju Reaksi telah layak/standar berdasarkan
BSNP ?
3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar terhadap
penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis
Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar Kerja
Siswa kimia yang sudah ada.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh data atas kelayakan Lembar Kerja Siswa untuk kelas
XI SMA/MA pada materi Laju Reaksi yang sudah ada..
2. Untuk memperoleh Lembar Kerja Siswa kimia kelas XI SMA/MA pada
materi Laju Reaksi yang layak berdasarkan BSNP.
3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar
terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik
berbasis Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar
Kerja Siswa kimia yang sudah ada.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi siswa
Membantu meningkatkan
pembelajaran Laju Reaksi.
hasil belajar kimia siswa dalam proses
7
2.
Bagi peneliti
peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai penggunaan lembar
kerja siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson study untuk
meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran.
3.
Bagi Guru
Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar sehingga dapat
meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton
dengan memilih pembelajaran dan media yang tepat.
4.
Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil
belajar siswa serta kinerja guru disekolah.
5.
Bagi Mahasiswa atau peneliti selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik.
1.7. Definisi Operasional
1.
LKS merupakan lembar kerja yang memberikan petunjuk-petunjuk
belajar tentang topik atau materi pelajaran yang telah dipilih dan disertai
dengan pertanyaan atau latihan
2.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah- langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Dalam metode ini terdapat langkah-langkah melakukan
pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen untuk
menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan membuat
kesimpulan.
3.
Lesson Study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.
4.
Peningkatan hasil belajar merupakan persentase peningkatan belajar
siswa setelah diberi perlakuan dalam proses belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa :
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dianalisis berdasarkan kriteria kelayakan
penyajian standar BSNP memiliki rata-rata kelayakan isi 3,26, kelayakan
bahasa 3,62, kelayakan penyajian 3,44, dan kelayakan kegrafikan 3,03.
dimana LKS tersebut terbita Era pustaka utama , SETI-AJI(LKS PISTA)
Dan cahaya pustaka utama dari ketiga LKS tersebut LKS terbitan Era
pustaka utama yang lebih baik dibandingkan LKS lainnya.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson
study yang dikembangkan atas materi Laju Reaksi kelas XI telah
memenuhi kriteria kelayakan penyajian standar BSNP dan juga melalui
Persepsi dosen dan guru kimia sebagai validator ahli terhadap lembar kerja
siswa untuk pembelajaran saintifik
berbasis
lesson study yang
dikembangkan atas materi Laju Reaksi adalah baik. Yang dapat dilihat dari
rata-rata 3,77 pada kelayakan isi, 3,79 pada kelayakan bahasa, 3,65 pada
kelayakan penyajian, dan 3,40 pada kelayakan kegrafikan.dan jika dirataratakan keempat komponen ini memiliki rata-rata 3,65. Sesuai dengan
kriteria validitas rata-rata, angka tersebut berada pada kisaran 3,26-4,00
yang berarti bahwa LKS pembelajaran saintifik berbasis lesson study pada
materi laju reaksi kelas XI sesuai kurikulum 2013 telah valid dan layak
dipergunakan.
3. Berdasarkan hasil uji coba terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang
dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
melalui Lembar Kerja Siswa untuk pembelajarkan saintifik berbasis lesson
study pada materi laju reaksi lebih tinggi daripada menggunkan LKS yang
beredar, dimana diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 80 %.
74
75
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi
guru
dan
calon
guru,
menerapkan
pembelajaran
dengan
menggunakan lembar kerja siswa dpat mempermudah pencapaian tujuan
intruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa,
khususnya mata pelajaran kimia. Selain itu juga, bagi guru dan calon guru
penting untuk memeriksa isi,bahasa,penyajian dan juga kegrafikan dari
buku yang akan digunakan siswa sehingga tidak terdapat kesalahpahaman
konsep dan materi yang belum lengkap.
2. Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan lembar kerja siswa kimia
dengan pembelajaran yang berbeda dan sejalan dengan perkembangan
teknologi agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam
meningkatakan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, (2011), Efektivitas Penggunaan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran
Matematika Materi Keliling Dan Luas Lingkaran Ditinjau Dari Prestasi
Belajar Siswa Kelas Viii Smp N 3 Yogyakarta, Skripsi S-1 FMIPA, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Anurrahman., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Arikunto,S.,(1999), Prosedur penelitian suatu penedekatan praktek, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Cahyani,M.,Dantes,N., Dan Riastini,N,P.,(2014), Penerapan model pembelajaran
accelerated learning dalam pola lesson study untuk meningkatkan hasil belajar
matematika pada siswa kelas III semester I di sdn 3 sambangankecamatan
sukasada tahun ajaran 2014/2015, e-Journal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha,4 (1) : 2-10.
Dimyati dan Mudjiono.,(2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2011), Psikologi Belajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2013), Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta, Jakarta.
Fristya,P.,Sunandana,A.,dan Yunandana,M.,(2013),Pengaruh implementasi lesson study
terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas XI SMA negeri 2
Tabanan, Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan, 4 : 1-12
Ikhwanuddin., (2010), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Asam-Basa Terintegrasi Nilai, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah., Skripsi, Jakarta.
Indira, R., (2014), BEST- PRACTIES pendekatan saintifik pada pembelajaran kimia di
sma negeri 4 sampit, Jurnal Kaunia, 10(2): 141- 151.
Iskandar., (2009), Psikologi Pendidikan, Gaung Persada (GP), Ciputat.
Julaiha, Hartono, Rachman, I. (2014). Pengembangan Buku Panduan Praktikum Kimia
Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA. Jurnal Pendidikan
Kimia.1:87-93.
Kemendikbud, (2013), Konvensi Ujian Nasional, Kemendikbud, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013,
Kemendikbud, Jakarta
Mahmudi,A.,(2009), Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study, Jurnal
forum kependidikan (28) 2: 2-8
76
77
Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic
Pretest Scores, Article of Physics Education: 1-22
Muljono, P. (2007). Buletin BSNP Media Komunikasi dan Dialog Standar Pendidikan.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2: ISSN 0126-4605
Rosnita., Ananda,R., dan Asrul., (2014), Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media,
Bandung.
Sartika, P. R., Hairida., dan Rahmi, M., (2014) Implementasi Pendekatan Scientifict
Berbasis
Lesson
Study
Dalam
Praktikum
Hukum
PerbandinganTetap,http://digilib.uinsuka.ac.id/17088/1/BAB%20I,%20V,%20
DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses 24 April 2016
Simare-mare, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spritual pada
Materi Kelarutan dan Hasil Kelarutan (Ksp). Skripsi. FMIPA Unimed. Medan.
Silitonga, P., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri
Medan (UNIMED), Medan.
Slameto,(2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta, Jakarta.
Subainar,(2014), Pengembangan lembar kerja siswa berbasis pendekata Saintifik pada
materi faktor-faktor yang Mempengaruhi laju reaksi. Skripsi.FKIP Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Sugianto, (2013), Pengembangan lks berbasis Keterampilan proses sains pada Tema
fotosintesis untuk meningkatkan Kemampuan kerja ilmiah. Skripsi FMIPA
Unnes. Semarang.
Sumarna, U.N., (2014), Pendekatan pembelajaran saintifik berbasis keterampilan proses
pada
pelajaran
kimia
madrasah
aliyah,
http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/209-saintifik
berbasisketerampilankimia-ma Diakses 24 April 2016
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Penerbit Kencana, Jakarta.
Winarty,T,S.,(2015), Pengembangan LKS inovatif berbasis Problem based Learning
pada pokok Bahasan Asam basa. Skripsi. FMIPA Unimed, Medan.
Zainuddin,M.,(2004), Pemakain Media dalam pembelajaran kimia SMU, makalah
jurusan kimia, FMIPA Unimed, Medan.
Zakiah. (2015). Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Tipe Project
Based Learning pada Pembelajaran Elektrolit dan Non Elektrolit di SMA.
Jurnal Pendidikan Kimia.7:2085-3653.
PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON
STUDY PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
Oleh:
Dingin Harianti
NIM 4122131006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
iii
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK
PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS LESSON STUDY
PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI
Dingin Harianti (NIM. 4122131006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar kerja siswa (LKS)
untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson study pada pokok bahasan laju reaksi
sesuai standar BSNP. Hasil pengembangan LKS divalidasi oleh dosen kimia dan
guru kimia dengan menggunakan angket BSNP. Berdasarkan persepsi dosen
kimia sebagai validator ahli dan guru kimia terhadap Lembar Kerja Siswa untuk
pembelajaran Saintifik berbasis Lesson Study yang dikembangkan pada materi
Laju Reaksi kelayakan isi memiliki rata-rata 3,77, kelayakan bahasa memiliki
rata-rata 3,79, kelayakan penyajian memliki rata-rata 3,65 dan kelayakan
kegrafikan memiliki rata-rata 3,40. Maka rata-rata nilai kelayakan LKS yang
dikembangkan berada pada kisaran 3,26-4,00 yang berarti bahwa LKS tersebut
telah valid dan layak dipergunakan. Uji coba LKS dilakukan terhadap siswa kelas
XI SMA Swasta Cerdas Murni. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
LKS dengan pembelajaran Saintifik berbasis Lesson Study lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
menggunakan LKS pembanding, dimana peningkatan Hasil belajar sebesar 80%.
Kata Kunci: Pembelajaran Saintifik, Lesson Study, Lembar Kerja Siswa, Laju
Reaksi
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Pembelajaran Saintifik Berbasis Lesson
Study Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unimed.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.Ir. Nurfajriani,M.Si,
Bapak Drs. Jasmidi,M.Si, dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai dosendosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Drs.Pasar Maulim Silitonga, M.S selaku dosen
Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI SMA Swasta Cerdas Murni
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada yang selalu menjadi
inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam
menjalani hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu
mendoakan penlis, yakni Ayahanda tercinta Pintor Nasution dan Ibunda tercinta
Yusna Lubis yang selalu luar biasa memberi dukungan, semangat, doa bahkan
materi yang tidak terhitung jumlahnya kepada penulis, begitu juga dengan Abang,
v
kakak dan adik penulis yang tercinta , Subuh Ardi, Rina Mulia sari S.Pd, Leli
Soraya, dan Afrizal Hamdi serta keluarga yang lain baik dari keluarga dari ayah
begitu juga dari keluarga dari mamak yang juga selalu memberikan motivasi dan
mendoakan penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.
Bapak kos dan Ibu kos serta Teman-teman dan adik-adik Keluarga BBS,
khususnya Sukma Adelina, S.Pd, Nurasiah lubis,S.Pd, Sartika Lubis,S.Pd, Niar
Paramita, Setia Erliza, Siti Saodah, dan Erlita Gusra Sihombing
yang selalu
mendukung dan memotivasi penulis yang tak pernah meninggalkan penulis
seorang diri, yang selalu ada untuk penulis dan saling memberikan dukungan satu
sama lain.
Teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012, khususnya Irma Sariani,
S.Pd, Sri Hartini Br Bangun, S.Pd, Fitriani nasution, Dwi Apryanda, S.Pd, Novia
Nita, S.Pd, Maya Sari, S.Pd, Risna Yunita Lubis, S.Pd, Rapita Hannum, S.Pd,
Indriati Aulia, S.Pd, Fauziah ulpah, S.Pd, Nursaniah gultom, S.Pd, Mesjuarni serta
teman-teman yang lainnya yang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan
juga sahabat tercinta di kampung halaman Devi ana, S.Pd, Emma Lia, Rosanni,
S.Pd terima kasih sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa,untuk itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya wawasan ilmu pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Penulis
Dingin Harianti
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat hidup
ii
Abstrak
iii
Kata pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.1.3. Hakikat Belajar Kimia
9
2.2. Bahan Ajar
10
2.2.1. Pengertian Bahan Ajar
10
2.2.2. Jenis Bahan Ajar
11
2.3. Pengembangan Bahan Ajar
11
2.4. Komponen Penilaian Bahan Ajar Menurut BSNP
12
2.5. Lembar Kerja Siswa
14
vii
2.5.1. Pengertian Lembar Kerja Siswa
14
2.5.2. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
15
2.5.3. Manfaat LKS
15
2.5.4. Fungsi LKS
16
2.5.5. Kelebihan dan Kekurangan LKS
16
2.5.6. Langkah-langkah Penyusunan LKS
16
2.6. Pembelajaran Saintifik
18
2.6.1. Pengertian Pendekatan Saintifik
19
2.6.2. Konsep Pendekatan Saintifik
21
2.6.3. Kriteria Pembelajaran Saintifik
22
2.6.4. Langkah- Langkah Pendekatan Saintifik
23
2.7. Lesson Study
25
2.8. Pokok Bahasan Laju Reaksi
27
2.8.1. Pengertian Laju Reaksi
27
2.8.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
28
2.8.2.1. Konsentrasi
28
2.8.2.2. Luas permukaan
28
2.8.2.3.Temperatur
28
2.8.2.4. Katalis
29
2.8.3. Persamaan Laju Reaksi
29
2.8.4. Teori Tumbukan
31
2.8.5. Peranan Katalis Dalam Mahluk Hidup Dan Industri
31
2.8.5.1. Peranan katalis dalam mahluk hidup
31
2.8.5.2. Peranan katalis dalam industri
32
2.9. Kerangka Berpikir
32
2.10. Hipotesis
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi Dan Sampel
34
3.3. Variabel Penelitian
34
3.4. Rancangan Penelitian
34
viii
3.5. Instrumen Penelitian
35
3.5.1. Validitas tes
36
3.5.1.1. Validitas Item Tes
36
3.5.1.2. Tingkat Kesukaran
36
3.5.1.3. Daya Pembeda Soal
37
3.5.1.4. Reliabilitas Tes
38
3.6. Prosedur Penelitian
38
3.7. Teknik Analisis Data
44
3.7.1. Uji Normalitas
45
3.7.2. Uji Homogenitas
45
3.7.3. Uji Hipotesis
46
3.7.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Awal Penuntun Lembar Kerja Siswa Berdasarkan
47
BSNP
4.2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
51
4.3. Validasi Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan
52
4.4. Peranan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa
58
4.4.1. Analisis data Instrumen Tes
58
4.4.1.1. Validitas Instrumen Tes
59
4.4.1.2. Tingkat Kesukaran Instrument Tes
59
4.4.1.3. Daya Beda Instrumen Tes
60
4.4.1.4. Reliabilitas Instrumen Tes
60
4.5. Deskripsi Data Hasil Penelitian
62
4.5.1. Hasil belajar siswa
62
4.5.2. Peningkatan Hasil Belajar siswa (Gain)
64
4.6. Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik
65
4.7. Analisis data penelitian
67
4.7.1. Uji Normalitas Data
67
4.7.2. Uji Homogenitas Data
68
4.7.3. Uji Hipotesis
69
ix
4.8. Hasil Pengukuran Kepuasan LKS Pada Siswa
70
4.9. Pembahasan
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
74
5.2. Saran
75
DAFTAR PUSTAKA
76
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,
20
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
Gambar 2.2. Skema Pembelajaran Pendekatan Saintifik
24
Gambar 2.3. Tumbukan antara molekul hidrogen (A) dengan iodin
31
(B) dan membentuk molekul HI(AB)
Gambar 3.1. Prosedur Pada Pengembangan Dan Standarisasi LKS
40
Kimia di SMA
Gambar 3.2. Skema Rancangan Penelitian
43
Gambar 4.1. Tingkat kelayakan LKS Yang Dianalisis
50
Gambar 4.2.Tabulasi rata-rata rentang validasi lembar kerja siswa
57
materi laju reaksi kelas XI berdasarkan komponen
kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian
dan kelayakan kegrafikan.
Gambar 4.3 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
63
Gambar 4.4 Gain Hasil Belajar Siswa
64
Gambar 4.5 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa
66
Gambar 4.6 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Siswa
66
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata
44
Tabel 4.1. Hasil Analisis Awal Lembar kerja siswa
48
Tabel 4.2. Hasil angket penilaian LKS berdasrkan kelayakan isi
53
menurut penilaian dosen dan guru.
Tabel 4.3. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan bahasa
54
menurut penilaian dosesn kimia dan guru kimia.
Tabel 4.4. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan
55
penyajian menurut penilaian dosen kimia dan guru kimia.
Tabel 4.5. Hasil angket penilaian LKS berdasarkan kelayakan
56
kegrafikan menurut penilaian dosen kimia dan guru kimia.
Tabel 4.6. Rentang validasi akhir lembar kerja siswa yang
58
dikembangkan
Tabel 4.7. Rekapitulasi Analisis Instrumen
61
Tabel 4.8. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
63
Tabel 4.9. Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas
64
Kontrol
Tabel 4.10. Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa
65
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
67
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas
68
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis
69
Tabel 4.14. Hasil Pengukuran Kepuasan LKS Pada Siswa
70
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1.
Silabus Mata Pelajaran Kimia
78
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
81
Lampiran 3.
Angket Analisis Penilaian Lembar KerjaSiswa Laju Reaksi
103
Lampiran 4.
Hasil Analisis Penilaian Lembar Kerja Siswa Laju reaksi
108
Lampiran 5.
Angket Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Dosen
112
dan Guru Kimia
Lampiran 6.
Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Dosen dan
117
Guru Kimia
Lampiran 7.
Angket Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Siswa
121
Lampiran 8.
Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kimia Untuk Siswa
123
Lampiran 9.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum divalidasi
124
Lampiran 10.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah validasi
136
Lampiran 11.
Instrumen Tes Sebelum di validasi
141
Lampiran 12.
Instrumen Tes Sesudah di validasi
148
Lampiran 13.
Kunci Jawaban instrumen tes
152
Lampiran 14.
Perhitungan Uji Validitas Tes
153
Lampiran 15.
Tabel Validasi Instrumen Penelitian
156
Lampiran 16.
Perhitungan Uji Reliabilitas
157
Lampiran 17.
Tabel Reliabilitas
158
Lampiran 18.
Perhitungan Tingkat KesukaranTes
159
Lampiran 19.
Tabel Tingkat Kesukaran
160
Lampiran 20.
Perhitungan Daya Pembeda ButirTes
161
Lampiran 21.
Tabel Daya Pembeda
162
Lampiran 22.
Tabel Kesimpulan
163
Lampiran 23.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
164
Lampiran 24.
Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan StandarDeviasi Nilai
166
Pretest-Posttest
xiii
Lampiran 25.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan Psikomotorik
168
Lampiran 26.
Perhitungan
170
Rata-Rata,
Varians,
Dan
StandarDeviasi
NilaiAfektif Dan Psikomotorik
Lampiran 27.
Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain
172
Lampiran 28.
Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan StandarDeviasi Gain
174
Lampiran 29.
Perhitungan UjiNormalitas
175
Lampiran 30.
Perhitungan UjiHomogenitas
185
Lampiran 31.
Pengujian Hipotesis
188
Lampiran 32.
Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
190
Lampiran 33.
Persentase Peningkatan HasilBelajar
194
Lampiran 34.
Tabel Penilaian Afektif Siswa
195
Lampiran 35.
Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
196
Lampiran 36.
Rekapitulasi Data
197
Lampiran 37.
Tabel Nilai r-Product Moment
198
Lampiran 38.
Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
199
Lampiran 39.
Tabel NilaiDistribusi F
200
Lampiran 40.
Tabel Distribusi t
201
Lampiran 41.
Dokumentasi Penelitian
202
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang
memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada padanya. Dengan demikian peran seorang guru sangat
diperlukan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan masing-masing siswa.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (2010) bahwa” Seorang guru harus
dapat menimbulkan semangat belajar secara individual”. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir inisiatif dan kreatif dalam belajar.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, Seorang guru harus mempunyai
strategi pembelajaran yang tepat guna menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa, karena keberhasilan proses pembelajaran di kelas di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : guru, suasana kelas, cara pembelajaran, waktu
belajar, dan lain-lain (Slameto, 2010). Guru sebagai penyelenggara kegiatan
belajar mengajar hendaknya memikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi
siswa dengan komponen lainnya secara optimal, sehingga akan mengaktifkan
proses
belajar
mengajar.
Keberhasilan
belajar
ditentukan
oleh
proses
pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru (Djamarah dan Zain, 2006).
Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
memegang
peranan
penting
serta
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
perkembangan dan kemajuan teknologi. Namun disisi lain kimia juga dapat di
kategorikan kedalam ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak, sifat
keabstarkan inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam menyenangi
untuk selanjutnya memahami pelajaran kimia (Zainuddin, 2004).
Secara garis besar kimia mencakup dua bagian, yakni kimia sebagai proses
dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan
pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu
kimia. Sedangkan kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan
1
2
sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan
produk kimia. (Zakiah, 2015).
Sesuai dengan hasil Observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar
di SMA Swasta Cerdas Murni, terdapat faktor yang mempengaruhi rendahnya
kualitas pembelajaran yaitu siswa menilai bahwa mata pelajaran kimia sulit. Hal
ini mempengaruhi
sikap siswa yang kurang antusias dalam memperhatikan
pelajaran sehingga siswa mudah bosan dan berbicara sendiri ketika guru sedang
mengajar, serta rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.
selain itu kurangnya interaksi antar siswa menyebabkan tidak adanya kerja sama
antar siswa pada saat menyelesaikan soal kimia. Karena kurangnya minat selama
proses pembelajaran yang membuat kurangnya pemahaman siswa maka hasil
belajar yang diperoleh siswa dapat dikatakan kurang baik dan juga LKS yang
digunakan lebih fokus pada pemberian pengetahuan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan perubahan guru yang
mampu membuat pelajaran kimia menjadi menarik dan disukai oleh siswa. Untuk
memperoleh hasil yang optimal maka perlu direncanakan suasana kelas yang
sedemikian rupa dengan menggunakan pembelajaran yang tepat sehingga siswa
memperoleh hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini juga diperlukan inovasi
dalam penerapan bentuk pembelajaran yang tepat, inovasi tersebut selain
dilakukan oleh guru pada proses belajar mengajar dikelas, dan juga dapat
dilakukan dengan mengembangkan lembar kerja siswa yang digunakan dalam
pembelajaran kimia. Salah satu media yang digunakan untuk melengkapi
pembelajaran saintifik berbasis lesson study adalah Media lembar kerja siswa
(LKS).
Julaiha (2014) mengatakan penggunaan bahan ajar penting sebagai
penunjang dalam proses pembelajaran kimia untuk mendapatkan pengalaman
belajar berupa keterampilan sains. Mengingat pentingnya bahan ajar kimia dalam
proses pembelajaran yang berupa buku penuntun praktikum kimia, kebanyakan
guru-guru kimia SMA hanya menggunakan penuntun praktikum atau buku LKS
yang belum standar, maka perlu sekiranya dilakukan pengembangan.
3
Bahan ajar yang disajikan dalam sebuah media dapat menjadi sumber
belajar yang dapat membantu siswa dalam belajar agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai. Bahan ajar akan menuntun siswa untuk mendapatkan pemahaman
materi yang dipelajarinya, merangsang untuk berpikir berkembang lebih lanjut
apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya dengan tepat (Simaremare,
2015).
Menurut Trianto (2009) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun
panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demontrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang
harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar
yang harus ditempuh.
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses
pembelajaran di sekolah, hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Amalia (2011) yang menyatakan bahwa peningkatan penguasaan materi
siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media LKS lebih baik
daripada pengingkatan penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran
tanpa media LKS. Oleh karena itu, penyusunan LKS harus memenuhi persyaratan
yang ada, misalnya syarat didaktik, konstruksi, dan teknik.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah- langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Dalam metode ini terdapat langkah- langkah melakukan pengamatan, menentukan
hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menerima atau
menolak hipotesis dan membuat kesimpulan.
Pendekatan saintifik memiliki kegiatan inti: mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan menyimpulkan. Kegiatan ini diupayakan untuk
mengarahkan
peserta
didik
dalam
penguasaan
materi
kimia,
belajar
mengaplikasikan, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah, belajar
4
mandiri bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, belajar memahami dan
menghargai orang lain.
Pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk
mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru yang inovatif
mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Karakteristik peserta didik yang
beragam, gaya belajar yang berbeda-beda mengharuskan guru membuat
pembelajaran menjadi mudah dan menarik dengan menggunakan konteks
kehidupan nyata mereka, sehingga mereka tidak lagi menganggap “Kimia itu
sulit” (Indira, 2014).
Selain dengan pembelajaran saintifik diperlukan juga strategi pembinaan
pembelajaran yang membuat guru dapat melakukan tukar pikiran dengan
berkolaborasi sesama guru dalam penyusunan dan pengembangan rencana
pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah meningkatkan pemahaman
mereka dalam praktikum. Salah satu strategi pembinaan yang dapat diterapkan
adalah lesson study (Sartika, 2014).
Lesson Study, yang dalam bahasa Jepangnya jugyou kenkyuu, adalah
sebuah pendekatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran di
Jepang. Perbaikan-perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan melalui prosesproses kolaborasi antar para guru. Proses-proses Lesson Study sebagai langkahlangkah kolaborasi dengan guru-guru untuk merencanakan (plan), mengamati
(observe), dan melakukan refleksi (reflect) terhadap pembelajaran (lessons). Lebih
lanjut, dia menyatakan bahwa Lesson Study adalah suatu proses yang kompleks,
didukung oleh penataan tujuan secara kolaboratif,
percermatan dalam
pengumpulan data tentang belajar siswa, dan kesepakatan yang memberi peluang
diskusi yang produktif tentang isu-isu yang sulit (Cahyani, 2014).
5
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas
maka
peneliti
mencoba
mengembangkan Lembar Kerja siswa dalam pembelajaran kimia dan akan
melakukan validasi Lembar kerja siswa kepada beberapa dosen kimia, guru kimia,
dan
siswa
SMA/MA.
Untuk
menunjang
keberhasilan
dalam
kegiatan
pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
”Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Pembelajaran Saintifik
Berbasis Lesson Study Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat di identifikasi permasalahan
berikut:
1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang rumit, kurang menarik, menoton dan membosankan
3. Lembar kerja siswa yang dirancang hanya lebih fokus pada pemberian
pengetahuan
4. Penggunaan Lembar kerja siswa yang belum standar berdasarkan BSNP
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah
perlu dibatasi. Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang
menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis Lembar Kerja Siswa kelas XI pada materi Laju Reaksi
berdasarkan kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
2. Menyusun,
dan
mengembangkan
Lembar
Kerja
Siswa
untuk
pembelajaran saintifik berbasis Lesson Study SMA kelas XI pada Laju
Reaksi berdasarkan kurikulum 2013.
3. Uji coba Lembar Kerja Siswa dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni.
4. Melihat tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar terhadap
penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis
Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar Kerja
Siswa kimia yang telah ada.
6
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Lembar Kerja Siswa yang digunakan di kelas XI SMA/MA pada
materi Laju Reaksi telah memenuhi standar BSNP ?
2. Apakah Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan untuk kelas XI
SMA/MA pada materi Laju Reaksi telah layak/standar berdasarkan
BSNP ?
3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar terhadap
penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis
Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar Kerja
Siswa kimia yang sudah ada.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh data atas kelayakan Lembar Kerja Siswa untuk kelas
XI SMA/MA pada materi Laju Reaksi yang sudah ada..
2. Untuk memperoleh Lembar Kerja Siswa kimia kelas XI SMA/MA pada
materi Laju Reaksi yang layak berdasarkan BSNP.
3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan hasil belajar
terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran saintifik
berbasis Lesson Study yang telah dikembangkan dan penggunaan Lembar
Kerja Siswa kimia yang sudah ada.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi siswa
Membantu meningkatkan
pembelajaran Laju Reaksi.
hasil belajar kimia siswa dalam proses
7
2.
Bagi peneliti
peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai penggunaan lembar
kerja siswa untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson study untuk
meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran.
3.
Bagi Guru
Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar sehingga dapat
meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton
dengan memilih pembelajaran dan media yang tepat.
4.
Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil
belajar siswa serta kinerja guru disekolah.
5.
Bagi Mahasiswa atau peneliti selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik.
1.7. Definisi Operasional
1.
LKS merupakan lembar kerja yang memberikan petunjuk-petunjuk
belajar tentang topik atau materi pelajaran yang telah dipilih dan disertai
dengan pertanyaan atau latihan
2.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah- langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Dalam metode ini terdapat langkah-langkah melakukan
pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen untuk
menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan membuat
kesimpulan.
3.
Lesson Study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.
4.
Peningkatan hasil belajar merupakan persentase peningkatan belajar
siswa setelah diberi perlakuan dalam proses belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa :
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dianalisis berdasarkan kriteria kelayakan
penyajian standar BSNP memiliki rata-rata kelayakan isi 3,26, kelayakan
bahasa 3,62, kelayakan penyajian 3,44, dan kelayakan kegrafikan 3,03.
dimana LKS tersebut terbita Era pustaka utama , SETI-AJI(LKS PISTA)
Dan cahaya pustaka utama dari ketiga LKS tersebut LKS terbitan Era
pustaka utama yang lebih baik dibandingkan LKS lainnya.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk pembelajaran saintifik berbasis lesson
study yang dikembangkan atas materi Laju Reaksi kelas XI telah
memenuhi kriteria kelayakan penyajian standar BSNP dan juga melalui
Persepsi dosen dan guru kimia sebagai validator ahli terhadap lembar kerja
siswa untuk pembelajaran saintifik
berbasis
lesson study yang
dikembangkan atas materi Laju Reaksi adalah baik. Yang dapat dilihat dari
rata-rata 3,77 pada kelayakan isi, 3,79 pada kelayakan bahasa, 3,65 pada
kelayakan penyajian, dan 3,40 pada kelayakan kegrafikan.dan jika dirataratakan keempat komponen ini memiliki rata-rata 3,65. Sesuai dengan
kriteria validitas rata-rata, angka tersebut berada pada kisaran 3,26-4,00
yang berarti bahwa LKS pembelajaran saintifik berbasis lesson study pada
materi laju reaksi kelas XI sesuai kurikulum 2013 telah valid dan layak
dipergunakan.
3. Berdasarkan hasil uji coba terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang
dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
melalui Lembar Kerja Siswa untuk pembelajarkan saintifik berbasis lesson
study pada materi laju reaksi lebih tinggi daripada menggunkan LKS yang
beredar, dimana diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 80 %.
74
75
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi
guru
dan
calon
guru,
menerapkan
pembelajaran
dengan
menggunakan lembar kerja siswa dpat mempermudah pencapaian tujuan
intruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa,
khususnya mata pelajaran kimia. Selain itu juga, bagi guru dan calon guru
penting untuk memeriksa isi,bahasa,penyajian dan juga kegrafikan dari
buku yang akan digunakan siswa sehingga tidak terdapat kesalahpahaman
konsep dan materi yang belum lengkap.
2. Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan lembar kerja siswa kimia
dengan pembelajaran yang berbeda dan sejalan dengan perkembangan
teknologi agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam
meningkatakan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, (2011), Efektivitas Penggunaan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran
Matematika Materi Keliling Dan Luas Lingkaran Ditinjau Dari Prestasi
Belajar Siswa Kelas Viii Smp N 3 Yogyakarta, Skripsi S-1 FMIPA, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Anurrahman., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Arikunto,S.,(1999), Prosedur penelitian suatu penedekatan praktek, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Cahyani,M.,Dantes,N., Dan Riastini,N,P.,(2014), Penerapan model pembelajaran
accelerated learning dalam pola lesson study untuk meningkatkan hasil belajar
matematika pada siswa kelas III semester I di sdn 3 sambangankecamatan
sukasada tahun ajaran 2014/2015, e-Journal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha,4 (1) : 2-10.
Dimyati dan Mudjiono.,(2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2011), Psikologi Belajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2013), Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta, Jakarta.
Fristya,P.,Sunandana,A.,dan Yunandana,M.,(2013),Pengaruh implementasi lesson study
terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas XI SMA negeri 2
Tabanan, Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan, 4 : 1-12
Ikhwanuddin., (2010), Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Asam-Basa Terintegrasi Nilai, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah., Skripsi, Jakarta.
Indira, R., (2014), BEST- PRACTIES pendekatan saintifik pada pembelajaran kimia di
sma negeri 4 sampit, Jurnal Kaunia, 10(2): 141- 151.
Iskandar., (2009), Psikologi Pendidikan, Gaung Persada (GP), Ciputat.
Julaiha, Hartono, Rachman, I. (2014). Pengembangan Buku Panduan Praktikum Kimia
Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA. Jurnal Pendidikan
Kimia.1:87-93.
Kemendikbud, (2013), Konvensi Ujian Nasional, Kemendikbud, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013,
Kemendikbud, Jakarta
Mahmudi,A.,(2009), Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study, Jurnal
forum kependidikan (28) 2: 2-8
76
77
Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic
Pretest Scores, Article of Physics Education: 1-22
Muljono, P. (2007). Buletin BSNP Media Komunikasi dan Dialog Standar Pendidikan.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2: ISSN 0126-4605
Rosnita., Ananda,R., dan Asrul., (2014), Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media,
Bandung.
Sartika, P. R., Hairida., dan Rahmi, M., (2014) Implementasi Pendekatan Scientifict
Berbasis
Lesson
Study
Dalam
Praktikum
Hukum
PerbandinganTetap,http://digilib.uinsuka.ac.id/17088/1/BAB%20I,%20V,%20
DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses 24 April 2016
Simare-mare, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spritual pada
Materi Kelarutan dan Hasil Kelarutan (Ksp). Skripsi. FMIPA Unimed. Medan.
Silitonga, P., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri
Medan (UNIMED), Medan.
Slameto,(2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta, Jakarta.
Subainar,(2014), Pengembangan lembar kerja siswa berbasis pendekata Saintifik pada
materi faktor-faktor yang Mempengaruhi laju reaksi. Skripsi.FKIP Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Sugianto, (2013), Pengembangan lks berbasis Keterampilan proses sains pada Tema
fotosintesis untuk meningkatkan Kemampuan kerja ilmiah. Skripsi FMIPA
Unnes. Semarang.
Sumarna, U.N., (2014), Pendekatan pembelajaran saintifik berbasis keterampilan proses
pada
pelajaran
kimia
madrasah
aliyah,
http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/209-saintifik
berbasisketerampilankimia-ma Diakses 24 April 2016
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Penerbit Kencana, Jakarta.
Winarty,T,S.,(2015), Pengembangan LKS inovatif berbasis Problem based Learning
pada pokok Bahasan Asam basa. Skripsi. FMIPA Unimed, Medan.
Zainuddin,M.,(2004), Pemakain Media dalam pembelajaran kimia SMU, makalah
jurusan kimia, FMIPA Unimed, Medan.
Zakiah. (2015). Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Tipe Project
Based Learning pada Pembelajaran Elektrolit dan Non Elektrolit di SMA.
Jurnal Pendidikan Kimia.7:2085-3653.