Pendapatan Per Kapita TINJAUAN PEREKONOMIAN

PDRB Aceh Tamiang Tahun 2008 - 2011 23 Produk Domestik Regional Bruto per kapita merupakan hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, sedangkan Pendapatan Regional per kapita diperoleh dari hasil bagi antara Produk Domestik Regional Neto PDRN atas biaya faktor produksi PDRB yang telah dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung dengan penduduk pertengahan tahun. Tabel 2.3 PDRB dan Pendapatan Regional per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008 – 2011 Rupiah URAIAN Atas Dasar Harga Berlaku 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 Dengan Migas PDRB per kapita Rp 8,309,943.41 8,825,945.30 9,254,818.51 9,712,732.49 Pendapatan per kapita Rp 7,793,436.70 8,277,366.35 8,679,582.84 9,109,035.05 Tanpa Migas PDRB per kapita Rp 7,073,612.34 8,041,858.94 8,357,788.65 8,813,661.00 Pendapatan per kapita Rp 6,633,950.11 7,542,015.09 7,838,308.10 8,265,845.59 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun 2008 sebesar 8.309.943,41 rupiah; tahun 2009 sebesar Rp 8.825.945,30 rupiah; tahun 2010 sebesar 9.254.818,51 rupiah; dan tahun 2011 sebesar 9.712.732,49 rupiah. Terjadi kenaikan PDRB per kapita sebesar 4,95 persen pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. PDRB Aceh Tamiang Tahun 2008 - 2011 24 Pendapatan regional per kapita atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun 2008 sebesar 7.793.436,70 rupiah; tahun 2009 sebesar 8.277.366,35 rupiah; tahun 2010 sebesar 8.679.582,84 rupiah; dan tahun 2011 sebesar 9.109.035,05 rupiah. Pendapatan regional per kapita Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2011 juga mengalami kenaikan sebesar 4,95 persen dari tahun sebelumnya sebagaimana PDRB per kapitanya. PDRB per kapita tanpa migas pada tahun 2010 sebesar 8.357.788,65 rupiah sedangkan tahun 2011 sebesar 8.813.661,00 rupiah. Terdapat kenaikan PDRB per kapita tanpa migas sebesar 5,45 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pendapatan regional per kapita tanpa migas pada tahun 2010 sebesar 7.838.308,10 rupiah dan pada tahun 2011 sebesar 8.265.845,59 rupiah. Dengan meningkatnya PDRB perkapita maupun pendapatan regional perkapita pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, secara umum mencerminkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Aceh Tamiang mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Cukup tingginya PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita pada tiga tahun terakhir ini ada kemungkinan disebabkan oleh peningkatan produktifitas sektor-sektor lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang , dan tidak tertutup juga kemungkinan sebagai akibat cukup tingginya inflasi yang terjadi di Indonesia, baik secara langsung atau tidak langsung akan berdampak ke Kabupaten Aceh Tamiang . PDRB Aceh Tamiang Tahun 2008 - 2011 25 Gambar 2.4 PDRB per kapita Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 Juta Rupiah Gambar 2.5 Pendapatan per kapita Kabupaten Aceh Tamiang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 Juta Rupiah 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 2008 2009 2010 2011 8.31 8.83 9.25 9.71 7.07 8.04 8.36 8.81 Ju ta R u p ia h Tahun Dengan M igas Tanpa M igas 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 2008 2009 2010 2011 7.79 8.28 8.68 9.11 6.63 7.54 7.84 8.27 Ju ta R u p ia h Tahun Dengan M igas Tanpa M igas PERAN AN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB Aceh Tamiang Tahun 2008 - 2011 26

BAB III PERANAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Struktur perekomian suatu daerah dapat dilihat dari komposisi masing- masing sektor perekonomian terhadap pembentukan PDRB daerah tersebut. Dengan melihat struktur perekonomian suatu daerah dapat diketahui sektor mana yang dapat dijadikan sebagai sektor andalan di daerah tersebut. Apabila dilakukan kajian lebih mendalam tentang struktur perekonomian daerah akan dapat diketahui sektor mana yang memiliki efek multiplier yang tinggi, yang akan memberikan dampak keterkaitan ke depan forward linkage maupun keterkaitan ke belakang backward linkage yang tinggi sehingga kebijakan pembangunan yang dilakukan dapat diprioritaskan sesuai potensi daerah tersebut. Pembangunan daerah yang disesuaikan dengan potensi daerah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi 9 sektor, dan masing- masing sektor dirinci menjadi sub sektor. Pemecahan menjadi sub sektor ini disesuaikan dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005. Secara lengkap tinjauan PDRB sektoral Kabupaten Aceh Tamiang selama kurun waktu 2008 hingga 2011 adalah sebagai berikut:

3.1. Sektor Pertanian

Sektor ini mencakup sub sektor tanaman bahan makanan tabama, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan, serta perikanan. Sektor pertanian merupakan sektor unggulan perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang. Kontribusi sektor ini setiap tahunnya berfluktuatif. Pada tahun 2008, kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 42,38 persen. Pada tahun selanjutnya kontribusinya mengalami peningkatan menjadi 43,92 persen. Dan pada tahun 2010 sedikit PDRB Aceh Tamiang Tahun 2008 - 2011 27 menurun menjadi 42,33 persen dan kembali menurun menjadi 42,22 persen pada tahun 2011. Menurunnya nilai kontribusi sektor pertanian menunjukkan adanya peningkatan kontribusi terhadap PDRB pada sektor-sektor yang lainnya. Kontribusi tertinggi diberikan oleh sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 19,28 persen. Kontribusi sub sektor lainnya secara berurutan adalah sub sektor perkebunan sebesar 13,38 persen, sub sektor peternakan sebesar 4,50 persen, sub sektor perikanan sebesar 3,70 persen, dan terakhir sub sektor kehutanan sebesar 1,36 persen. Jika dilihat dari laju pertumbuhannya, selama kurun waktu 2008-2011 sektor pertanian menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan pertumbuhan sekitar 4 persen. Pada tahun 2011, sub sektor perikanan merupakan sub sektor dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 13,89 persen. Namun sub sektor yang mengalami pertumbuhan paling kecil yaitu sub sektor kehutanan yaitu bahkan mengalami perlambatan sebesar minus 5,53 persen. Tabel 3.1 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2011 Persen Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5

1. Pertanian 42.38

43.92 42.33

42.22 a. Tanaman Bahan Makanan 20.38 20.73 19.83 19.28 b. Tanaman Perkebunan 13.03 13.66 13.23 13.38 c. Peternakan 3.83 4.19 4.08 4.50 d. Kehutanan 1.60 1.54 1.42 1.36 e. Perikanan 3.55 3.79 3.77 3.70