Sering banyak ditemui adanya pemborosan energi terutama dikalangan civitas akademia, mahasiswa yang merupakan pemegang peranan terpenting seringkali
malah menjadi pelaku adanya pemborosan energi, sebagai contoh pemakaian komputer yang berlebihan, lampu yang dibiarkan hidup walau sebetulnya tidak perlu
lampu , serta pemborosan alat alat elektronik lainnya , kasus tersebut dapat di ilustrasikan dari film yang dapat disaksikan pada saat presentasi kelompok 3,
mencermati kasus tersebut , maka timbul pertanyaan , mengapa hal tersebut bisa terjadi ? mengapa banyak ditemui kasus kasus seperti diatas ? terutama bagi
mahasiswa yang notebene nya seorang yang terpelajar . Disuatu sore fajar pulang dari kuliah , setibanya di kost timbul hasrat ingin
buang air ,setelah tiba dikamar mandi ,betapa terkejutnya dia melihat bak penampungan air penuh dan airnya meluber kemana mana dalam kondisi pompa air
yanag masih menyala, dengan kaget ia segera mematikan pompa air, setelah itu ia mencari harseno ,teman satu kostnya yang hari itu berada di kost untuk menayakan
perihal masalah pompa air tersebut , setelah membuka pintu alangkah terkejutnya ia mendapati harseno sedang tidur didalam kamar dengan kondisi ruang TV ,radio,
kipas angin masih menyala, sedangkan ia sendiri tidur sambil mendengarkan sebuah MP3 player, Dari kasus diatas dapat kita cermati bahwa perilaku inefisien sedang
terjadi, tidak dikost fajar saja ,tetapi banyak juga terrjadi dikost kost lain. Banyak sekali contoh contoh dari perilaku efisiensi terutama berkaitan dengan
listrik, misalnya lampu yang dibiarkan menyala terus menerus walaupun saat itu kondisi terang, AC yang distel pada suhu yang sangat rendah, kamar mandi yang
tidak dilengkapi bak penampungan air, menyeterika pakaian satu potong ,dan lain lain, hal hal diatas banyak sekali kita lihat dalam kehidupan sehari hari, kembali ke
pertanyaan diatas , apa penyebabnya ?
A. Penyebab Inefisien
Ada beberapa penyebab mengapa efrisiensi dapat terjadi ,disini dibahas ,dikemukakan dua faktor utama penyebab efisiensi yaitu
1. Alat Alat berperan penting terhadap pemborosan energi, aspek penting yang dapat
diukur dari sebuah alat berkaitan dengan pemborosan energi adalah kualitas serta tekhnologi dari alat tersebut , sebuah alat elektronik teknologi lama
tentunya akan lebih boros dari alat dengan teknologi baru , salah satu contoh
adalah teknologi yang diaplikasikan pada sebuah prosesor, para perusahaan reksasa seperti intel dan AMD bersaing untuk mengembangkan sebuah
prosessor dengan konsumsi daya yang rendah,hal tersebut dilakukan untuk mengurangi panas yang ditimbulkan yang tentu saja tidak diinginkan .contoh
yang lain adalah sebuah seterika yang sudah karatan karena sudah tua yang masih dipakai untuk menyeterika, seterika tersebut dapat dikatakan alat yang
tidak efisien karena panas yang dihasilkan oleh seterika tersebut tidak akan maksimal sehingga diperlukan waktu yang relatif lebih lama bila dipakai
menyeterika. 2. Kesadaran
Masih ingatkah kita pada makalah minggu kemarin? Dimakalah tersebut dipaparkan bahwa tagihan listrik sutiyoso, Gubernur DKI sebesar 14 juta
dalam satu bulannya dan tagihan untuk inul sebesar 5 juta, jumlah yang sangat fantastis sekali, tetapi apakah penggunaan listrik tersebut efisien ?
berdasarkan analisis , penggunaan nya tidak efisien , lampu hias yang banyak, televisi layar lebar, AC yang selalu menyala, hal tersebut membuktikan bahwa
penggunaannya tidak efisien, tetapi semua hal tersebut berpulang pada kesadaran dari pemilik rumah, bila pemilik rumah tau bahwa sebetulnya
energi dapat habis energi fosil tentunya sipemilik rumah akan berfikir ulang dan diharapkan lebih berhemat.
B. Usaha Efisiensi
Listrik telah menjadi kebutuhan primer dalam masyarakat saat ini. Tanpa listrik, segala kebutuhan dan pekerjaan pun terhambat. Kehidupan dalam rumah salah
satunya, membutuhkan pemakaian daya listrik yang tidak sedikit. Terlebih lagi dengan semakin mendominasinya pemakaian barang-barang elektronik di rumah yang
dapat menunjang efektifitas dan eflsiensi waktu serta tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan domestik, berakibat segala kemudahan yang diberikan dengan adanya
listrik ini tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. Agar efisien, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, antara lain:
Jangan masukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas. Hal ini menyebabkan kulkas harus bekerja ekstra untuk mendinginkan makanan
sehingga energi yang dibutuhkan pun besar. Selain itu, ingatlah selalu untuk
menyimpan makanan dalam kulkas sesuai dengan kapasitasnya, karena hal ini pun dapat menambah daya pemakaian listrik.
Apabila menggunakan air conditioner AC dalam rumah, sebaiknya tidak menyalakan dan mematikannya terlalu sering. Karena pada saat AC
dinyalakan, energi listrik yang dibutuhkan sangat banyak untuk mengangkat dayanya. Bila terlalu sering diubah, maka arus listriknya pun turut naik turun
dan mengakibatkan biaya listrik tinggi. Gunakanlah mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Apabila melebihi
kapasitas, beban pemakaian tenaga listrik yang dibutuhkan akan semakin besar.
Apabila menggunakan pompa air, sebaiknya tampunglah air di tempat penampungan dan gunakan pompa air saat air di penampungan akan habis.
Sama halnya dengan AC, semakin sering pompa air dikondisikan hidup- mati, semakin besar daya Iistrik yang dipakai.
Sesuaikan tingkat panas seterika dengan bahan pakaiannya dan tidak lupa untuk membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat
menghambat panas. Gunakanlah peralatan elektronik secara bergantian, hal ini dapat menghemat
kekuatan listrik yang dibutuhkan dan menghindari daya listrik di rumah turun. Karena saat menyalakan kembali, daya listrik yang dibutuhkan sangat banyak.
Hindari menyalakan lampu di banyak tempat padahal masih memungkinkan untuk ada yang dimatikan. Matikan televisi, radio atau barang-barang
elektronik lainnya saat tidak digunakan.
C. Kesadaran Pribadi