Makalah Kebijakan Energi Efisiensi Energi Pemborosan Energi Listrik di Kalangan Mahasiswa

(1)

MAKALAH KEBIJAKAN ENERGI

EFISIENSI ENERGI

Pemborosan Energi Listrik di Kalangan Mahasiswa

Oleh : Kelompok 3

Yanuwirawan Tri W. (27779) Hermawan Budi S. (27758) Fajar Ari Prastowo (27657) Syamsurijal (27080) Kasih Kurniawan (27898) Dicky Arinanda (28064) Harseno Ridhol Haqqi (27602) Akif Rahmatillah (28664)

PROGRAM STUDI FISIKA TEKNIK

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

GADJAH MADA YOGYAKARTA

2006


(2)

I. Pendahuluan

Kenyataan akan kekurangan pasokan energi pada saat ini telah menjadi kenyataan. Dari berbagai sumber yang ada, bawa kekurangan pasokan energi baik ditandai dengan kekurangan BBM di berbagai daerah, pemadaman listrik bergilir dan lain sebagainya sudah melanda di berbgai daerah di Indonesia. Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa pasokan energi di Indonesia sebenarnya mengalami kekurangan.

Pada bulan September lalu di Kupang Nusa Tenggara Timur telah terjadi kelangkaan BBM 1 dimana satu liter bensin harganya mencapai Rp 8.000,00 per liter

nya. Di Jambi pun sempat terjadi kekurangan pasokan BBM yang mana sampai melambungkan harga BBM sampai mencapai Rp 7.000,00 per liter. Selain harus membayar dengan harga yang amat sangat mahal, mereka pun harus antri berjam – jam demi mendapatkan BBM yang hanya dapat dibeli maksimal empat liter tiap kendaraan. Kelangkaan akan bahan bakart minyak pun sebenarnya tidak hanya terasa dalam sector transportasi, sector rumahtangga pun telah terkena imbasnya yaitu dengan langkanya minyak tanah di berbagai daerah. Di Palembang, Banjarmasin, Indramayu dan beberapa kota di Indonesia telah terjadi kelangkaan minyak tanah pada bulan Ramadhgan ini. Ibu – ibu yang seharusnya khusyuk dengan ibadah ramadhan nya harus di uji dengan berantri selama berjam – jam untuk mendapatkan minyak tanah. Ironisnya saat pemerintah meminta pengguna minyak tanah untuk beralih ke gas elpiji, harga gas elpiji justru mengalami kenaikan yang dikarenakan kenaikan harga minyak mentah dunia dan mulai tidak seimbangnya produksi gas elpiji dalam negeri dengan total kebutuhan dalam nergeri yang mulai meningkat drastis. Kenaikan harga minyak mentah memberi kontribusi tertinggi dalam biaya pokok produksi elpiji. Kalau tidak dinaikkan pada tahun 2006 ini, Pertamina akan mengalami kerugian Rp 1,8 trilyun. ''Sementara tahun lalu, Pertamina rugi Rp 206 milyar,'' ujar General Manager Gas Domestik PT. Pertamina. Dengan harga elpiji sebesar Rp 4.250 per kg, apabila harga elpiji dinaikkan Rp 500 per kg, konsumen membayar tambahan Rp 5.250 per kg untuk isi tabung 12 kg. Jika harga elpiji sampai tingkat ritel sebesar Rp 51 ribu, konsumen bisa membayar Rp 56-57 ribu. Namun, Hanung menambahkan, kenaikan harga elpiji pada bulan Mei nanti merupakan tahap pertama. Ia tidak menjelaskan, kapan kenaikan harga elpiji berikutnya. Dengan harga


(3)

''baru'' sebesar Rp 5.200 per kg, masih memiliki disparitas yang tinggi dengan harga keekonomian Rp 6.900 per kg.

Selain itu dari semua tanda – tanda adanya krisis energi di Indonesia adalah terjadinya krisis energi listrik hampir di seluruh Indonesia ( bahkan sudah mulai menjalar ke Pulau Jawa dan Bali yang terkenal mepunyai suplai daya yang stabil dengan sistem interkoneksinya ). Di Riau, Jambi dan Sumatra Barat pada pertengahan Juli 2004 terjadi pemadaman listrik bergilir yang cukup parah. Hal ini disebabkan oleh mulai menipisnya permukaan air danau Maninjau, danau Singkarak dan waduk Kutopanjang yang selam ini dijadikan sebagai sumber air bagi PLTA di daerah tersebut. Akibatnya dibuatlah hujan buatan untuk menambah debit air pada dua danau dan ketiga bendungan tersebut. Di Sulawesi Selatan dan Tenggara sempat terjadi krisis energi listrik yaitu sekitar bulan Juli sampai September tahun 2005 lalu. Ironisnya pemadaman dapat terjadi sekitar dua sampai tiga kali dalam sehari. Bahkan kalangan industri pun mulai merasakan ketidak nyamanan atas keadaan seperti ini. PT. Indofood Sukses Makmur menyatakan bahwa pihaknya setiap hari harus merugi ratusan juta rupiah karena akibat kerusakan bahan olahan akibat matinya mesin – mesian produksi mereka secara mendadak. Menurut Arifuddin Direktur PT. PLN Cabang Sulawesi Selatan dan Sulawesi tenggara, saat ini kekurangan daya listrik meningkat menjadi 50 megawatt, dari sebelumnya 35 megawatt. Saat ini, lanjutnya, kapasitas PLTA Bakaru yang menjadi sumber produksi listrik di Sulawesi Selatan terus menurun drastis. ''Sekarang PLTA Bakaru hanya bisa menyediakan 35 megawatt, padahal seharusnya 126 megawatt,'' ujar Arifuddiin. Untuk menambah daya listrik, PLN sudah mengaktifkan seluruh pembangkit cadangannya. Namun upaya itu belum mecukupi. Arifuddin mengatakan, dua atau tiga hari ke depan, baru akan diputuskan daerah mana lagi yang terpaksa akan mengalami pemadaman bergilir. Arifuddin juga menambahkan, rencana untuk menyewa genset juga tengah dipersiapkan. Itu pun, paling cepat baru bisa beroperasi Oktober 2005 mendatang. Pengoperasian genset berkapasitas 20 sammpai 25 megawatt itu diharapkan bisa mengurangi seperdua dari kekurangan pasokan listrik saat itu. Di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pun tak luput dari pemadaman bergilir oleh PT. PLN. Hal ini dikaibatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terancam tidak dapat mengoperasikan tiga unit mesin pembangkit karena permukaan air waduk menurun. Ketinggian air pada saat ini hanya 54 meter, sedangkan normalnya 60 meter. General Manager PT PLN Wilayah


(4)

Kalimantan Selatan dan Tengah Ari Agus Salim, mengatakan, jika kemarau berlanjut, permukaan air dipastikan terus menurun. Padahal, batas minimum ketinggian permukaan air agar pembangkit dapat tetap beroperasi 53 meter. "Walau masih batas desain operasional penunjang sistem kelistrikan Kalsel-Kalteng (Kalimantan Tengah), operasional PLTA Riam Kanan mulai terganggu," katanya. Dia menyebutkan, dari tiga unit pembangkit dengan kapasitas terpasang 30 megawatt (Mw), kini PLN hanya bisa mengoperasikan satu mesin pembangkit saat siang hari dengan kapasitas produksi 8 Mw. Sedangkan dua unit lainnya dioperasikan malam hari secara bergiliran dengan beban antara 7,5 Mw hingga 8 Mw. "Beruntung kondisi ini tidak bersamaan dengan terjadinya overhaul PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut yang merupakan pembangkit utama listrik Kalsel-Kalteng," katanya.

Memang pengguna listrik di Indonesia yang sebenarnya hanya sekitar 125 juta dari 225 juta penduduk Indonesia sudah “ tidak asing lagi “ dengan fenomena pemadaman bergilir secara umum kurang nya pasokan energi primer untuk pembangkitan energi listrik samapai sekarang masih menjadi persoalan yang tiada habisnya. Lalu sekarang fenomena “ byar pet” sudah bukan hanya milik pengguna listrik di luar pulau Jawa dan Bali namun juga di Jawa dan Bali. Pada sekitar tanggal 12 Mei 2006 keadaan listrik di Jawa dan Bali dalam keadaan rawan akibat gangguan pasokan batu bara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya, Cilegon, Banten, membuat pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali mengalami gangguan yang cukup signifikan. Bahkan, sistem ketenagalistrikan untuk wilayah Jawa-Bali pada hari Rabu (12/5/2006) berubah status menjadi siaga dengan cadangan listrik yang tersisa hanya sekitar 118 megawatt. Diperkirakan, pada hari Kamis ini cadangan akan menurun hingga 110 MW. Direktur Transmisi dan Distribusi Herman Darnel Ibrahim mengatakan, penyebab anjloknya pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali karena kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya menurun 1.200 megawatt (MW), dari 3.400 MW menjadi 2.200 MW. Selain itu, terdapat kerusakan di PLTU Muara Karang sehingga ikut mengurangi kemampuan pasokan di Jawa-Bali. Bahkan, menurut Herman, pada beban puncak di malam hari, pasokan semakin menipis. Pada malam hari cadangan yang tersisa tinggal 30 MW. Pemadaman besar pun hampir terjadi karena kekurangan pasokan gas tanggal 6 April 2006 namun PLN membatalkan pemadaman listrik yang rencananya akan dilakukan akibat persediaan bahan bakar minyak untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Muaratawar habis.


(5)

Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara ini menyatakan ada kemungkinan pemadaman listrik malam ini. PLN meminta pelanggan listrik Jawa dan Bali untuk mengurangi pemakaian listrik pada pukul 17.00-22.00 WIB. Saat ini beban puncak listrik di Jawa Bali sebesar 14 ribu megawat. Menurut General Manajer Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Muljo Adji, batalnya pemadaman listrik dikarenakan PLTG Muaratawar mampu mempertahankan pasokan hingga beban puncak sebesar 100 megawat dan adanya pasokan listrik dari PLTU Cilacap sebanyak 155 megawat. Selain itu, akibat pengurangan penggunaan listrik oleh masyarakat, memberikan pasokan sebanyak 327 megawat. Dan pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2006 PT.PLN mengeluarkan siaran pers yang sangat mengejutkan yaitu dengan menyebutkan bahwa PLN terancam akan melakukan pemadaman bergilir ( terutama di luar Jawa ) dalam kurun waktu yang lama akibat pengurangan pasokan BBm dari PT. Pertamina. Hal ini Pertamina lakukan karena BUMN kelistrikan itu menunggak hingga Rp23,9 triliun. Akibatnya dimnungkinkan akan terjadi pemadaman listrik di seluruh Indonesia terutama diluar Jawa yang tidak menggunakan sistem inter koneksi dalam pendistribuisan pasokan listriknya.

Dari semua fakta diatas patutlah kita sadar bahwa sebenarnya sumber energi terutama energi listrik saat inisebenarnya telah dalam keadaan yang amat sangat menghawatirkan. Menurut Dr Kurtubi, Direktur CPEES (Center for Petroleum and Energy Economics Studies) mengatakan bahwa krisis energi di Indonesia sudah ada di depan mata apalagi menurut beliau akibat kekurangan pasokan BBM bagi pembangkit listrik di Indonesia pemadaman bergilir sampai di Jawa dan Bali pun akan terjadi. Terlepas dari rencana pemerintah untuk menggalakkan pembangunan pembangkit listrik berdaya besar baru dan juga diversivikasi energi ( yang sebenarnya adalah solusi jangka panjang ), dibutuhkan juga usaha – usaha jangka pendek untuk menyiasati keadaan menipisnya pasokan energi terutama energi listrik.

Apa solusinya ? ya, penghematan energi adalah salahg satu cara yang mungkin paling mudah untuk menyiasati berkurangnya pasokan BBM bagi pembangkit listrik di Indonesia. Apalagi dapat telah diketahui, elastisitas penggunaan energi di Indonesia memang cukup rendah masih sekitar 1, 84 % artinya kenaikan pendapatan domestik bruto 1 % membutuhkan kenaikan konsumsi energi sekitar 1, 84 %. Ketidak efisienan inilah yang sebenarnya harus menjadi perhatian kita bersama. Bahkan salah


(6)

seorang mahasiswa yang tengah mempelajari tentang keadaan energi listrik di Indonesia pernah berkelakar bahwa “ pasokan listrik di Indonesia kurang dan harganya mahal sehingga hany sebagian saja yang bisa membeli listrik, eh yang bisa beli listrik malah boros “ . Biarpun sangat sulit melaksanakan penghematan akibat berbagai sebab tapi hal itu harusnya dicoba sebagai salah satu tanggungjawab bahwa pengguna listrik tidak hanya kita sendiri.

Kami berusaha mengetahui seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap penghematan listrik teruatama bagi para mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat yang sering dianggap mempunyai kelas intelektual tersenediri dimasyarakat seharusnya menjadi pelopor penghematan energi pada masyarakatnya. Dengan kapasitas pengetahuan dan intelektualitas yang dia miliki karena hidup dalam suasana akademis yang penuh dengan idealisme hendaknya para mahasiswa lah yang mampu melakukan penghematan energi sebagai solusi jangka pendek terbaik. Namun apakah kehidupan mahasiswa layak menjadi dinyatakan sebagai kehidupan yang hemat energi ? simaklah hasil penelusuran kami beriikut ini.

II. ISI

Tampaklah bahwa sebenarnya kita dewasa ini sangat tergantung dengan apa yg dinamakan: LISTRIK. Dari penerangan, piranti hiburan, komunikasi, penyejuk udara, sampai alat-alat penunjang pekerjaan dan belajar, tidak lepas dari colokan listrik. Sejak dari bayi kita telah menikmati listrik. Betapa sangat tergantungnya kita dengan listrik. Sedikit terhenyak ketika PLN mengajak kita (customer-nya) untuk mengirit penggunaan listrik. Bahkan kemudian PLN menggilir beberapa daerah padam supaya dapat meng-cover total penggunaan listrik. Beberapa pihak menanggapinya dengan sinis. Tidak sedikit yg memprotes & mencacinya. Terutama karena kita sebagai konsumennya sangat dirugikan.

Sekali lagi saya cuma berpikir dari sudut pandang yang lain. Karena kita harus menyikapinya dgn arif. Gangguan ini tidak mutlak kesalahan PLN. Sumbangan terbesar adalah karena besarnya ketergantungan kita pada LISTRIK. Nah, saya mencoba mengusulkan beberapa usulan bagi kita semua khususnya, justru bukan untuk PLN, karena kita tahu sulitnya mengubah suatu institusi [khususnya pemerintah].


(7)

Sering banyak ditemui adanya pemborosan energi terutama dikalangan civitas akademia, mahasiswa yang merupakan pemegang peranan terpenting seringkali malah menjadi pelaku adanya pemborosan energi, sebagai contoh pemakaian komputer yang berlebihan, lampu yang dibiarkan hidup walau sebetulnya tidak perlu lampu , serta pemborosan alat alat elektronik lainnya , kasus tersebut dapat di ilustrasikan dari film yang dapat disaksikan pada saat presentasi kelompok 3, mencermati kasus tersebut , maka timbul pertanyaan , mengapa hal tersebut bisa terjadi ? mengapa banyak ditemui kasus kasus seperti diatas ? terutama bagi mahasiswa yang notebene nya seorang yang terpelajar .

Disuatu sore fajar pulang dari kuliah , setibanya di kost timbul hasrat ingin buang air ,setelah tiba dikamar mandi ,betapa terkejutnya dia melihat bak penampungan air penuh dan airnya meluber kemana mana dalam kondisi pompa air yanag masih menyala, dengan kaget ia segera mematikan pompa air, setelah itu ia mencari harseno ,teman satu kostnya yang hari itu berada di kost untuk menayakan perihal masalah pompa air tersebut , setelah membuka pintu alangkah terkejutnya ia mendapati harseno sedang tidur didalam kamar dengan kondisi ruang TV ,radio, kipas angin masih menyala, sedangkan ia sendiri tidur sambil mendengarkan sebuah MP3 player, Dari kasus diatas dapat kita cermati bahwa perilaku inefisien sedang terjadi, tidak dikost fajar saja ,tetapi banyak juga terrjadi dikost kost lain.

Banyak sekali contoh contoh dari perilaku efisiensi terutama berkaitan dengan listrik, misalnya lampu yang dibiarkan menyala terus menerus walaupun saat itu kondisi terang, AC yang distel pada suhu yang sangat rendah, kamar mandi yang tidak dilengkapi bak penampungan air, menyeterika pakaian satu potong ,dan lain lain, hal hal diatas banyak sekali kita lihat dalam kehidupan sehari hari, kembali ke pertanyaan diatas , apa penyebabnya ?

A. Penyebab Inefisien

Ada beberapa penyebab mengapa efrisiensi dapat terjadi ,disini dibahas ,dikemukakan dua faktor utama penyebab efisiensi yaitu

1. Alat

Alat berperan penting terhadap pemborosan energi, aspek penting yang dapat diukur dari sebuah alat berkaitan dengan pemborosan energi adalah kualitas serta tekhnologi dari alat tersebut , sebuah alat elektronik teknologi lama tentunya akan lebih boros dari alat dengan teknologi baru , salah satu contoh


(8)

adalah teknologi yang diaplikasikan pada sebuah prosesor, para perusahaan reksasa seperti intel dan AMD bersaing untuk mengembangkan sebuah prosessor dengan konsumsi daya yang rendah,hal tersebut dilakukan untuk mengurangi panas yang ditimbulkan yang tentu saja tidak diinginkan .contoh yang lain adalah sebuah seterika yang sudah karatan karena sudah tua yang masih dipakai untuk menyeterika, seterika tersebut dapat dikatakan alat yang tidak efisien karena panas yang dihasilkan oleh seterika tersebut tidak akan maksimal sehingga diperlukan waktu yang relatif lebih lama bila dipakai menyeterika.

2. Kesadaran

Masih ingatkah kita pada makalah minggu kemarin? Dimakalah tersebut dipaparkan bahwa tagihan listrik sutiyoso, Gubernur DKI sebesar 14 juta dalam satu bulannya dan tagihan untuk inul sebesar 5 juta, jumlah yang sangat fantastis sekali, tetapi apakah penggunaan listrik tersebut efisien ? berdasarkan analisis , penggunaan nya tidak efisien , lampu hias yang banyak, televisi layar lebar, AC yang selalu menyala, hal tersebut membuktikan bahwa penggunaannya tidak efisien, tetapi semua hal tersebut berpulang pada kesadaran dari pemilik rumah, bila pemilik rumah tau bahwa sebetulnya energi dapat habis( energi fosil) tentunya sipemilik rumah akan berfikir ulang dan diharapkan lebih berhemat.

B. Usaha Efisiensi

Listrik telah menjadi kebutuhan primer dalam masyarakat saat ini. Tanpa listrik, segala kebutuhan dan pekerjaan pun terhambat. Kehidupan dalam rumah salah satunya, membutuhkan pemakaian daya listrik yang tidak sedikit. Terlebih lagi dengan semakin mendominasinya pemakaian barang-barang elektronik di rumah yang dapat menunjang efektifitas dan eflsiensi waktu serta tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan domestik, berakibat segala kemudahan yang diberikan dengan adanya listrik ini tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.

Agar efisien, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, antara lain:

Jangan masukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas. Hal ini menyebabkan kulkas harus bekerja ekstra untuk mendinginkan makanan sehingga energi yang dibutuhkan pun besar. Selain itu, ingatlah selalu untuk


(9)

menyimpan makanan dalam kulkas sesuai dengan kapasitasnya, karena hal ini pun dapat menambah daya pemakaian listrik.

Apabila menggunakan air conditioner (AC) dalam rumah, sebaiknya tidak menyalakan dan mematikannya terlalu sering. Karena pada saat AC dinyalakan, energi listrik yang dibutuhkan sangat banyak untuk mengangkat dayanya. Bila terlalu sering diubah, maka arus listriknya pun turut naik turun dan mengakibatkan biaya listrik tinggi.

Gunakanlah mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Apabila melebihi kapasitas, beban pemakaian tenaga listrik yang dibutuhkan akan semakin besar.

Apabila menggunakan pompa air, sebaiknya tampunglah air di tempat penampungan dan gunakan pompa air saat air di penampungan akan habis. Sama halnya dengan AC, semakin sering pompa air dikondisikan "hidup-mati", semakin besar daya Iistrik yang dipakai.

Sesuaikan tingkat panas seterika dengan bahan pakaiannya dan tidak lupa untuk membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat menghambat panas.

Gunakanlah peralatan elektronik secara bergantian, hal ini dapat menghemat kekuatan listrik yang dibutuhkan dan menghindari daya listrik di rumah turun. Karena saat menyalakan kembali, daya listrik yang dibutuhkan sangat banyak. Hindari menyalakan lampu di banyak tempat padahal masih memungkinkan untuk ada yang dimatikan. Matikan televisi, radio atau barang-barang elektronik lainnya saat tidak digunakan.

C. Kesadaran Pribadi

Hal yang paling mendasari tentang perilaku efisien adalah kesadaran diri kita sendiri, kita harusnya sadar bahwa energi yang kita pakai lambat laun akan habis karena kita masih menggunakan energi fosil, jadi energi akan semakin mahal tak terkecuali energi listrik. Ada beberapa hal yang dapat kita pikirkan solusi kedepan untuk mengatasi krisis energi ini

1) Menggunakan listrik dengan bijak,

tidak lain adalah dgn penghematan. Gunakan listrik seperlunya, gunakan pula peralatan yg mengkonsumsi listrik sedikit. Bisa juga menggunakan invertor atau alat-alat sejenis yg dpt mengurangi listrik


(10)

2) Mengurangi ketergantungan pada PLN.

Sulitkah? Tentu tidak. Kita sebenarnya telah memulainya. Tengok saja handphone kita. Bukankah telah memiliki baterai yg dapat diisi ulang? Kita membutuhkan listrik hanya saat mengisi ulangnya saja, dan itu hanya butuh beberapa jam saja (berkisar 1 s/d 3 jam) untuk pemakaian beberapa hari. Demikian pula dengan notebook/laptop. Kita bisa menggunakannya sampai lebih dari 4 jam (dgn Centrino) dan hanya membutuhkan waktu 2.5 jam untuk mengisi ulang baterai. Jika saja banyak piranti elektronik yg menggunakan baterai embedded dengan konsumsi daya yg efisien, tentunya kita dapat mulai mengurangi ketergantungan pada PLN. Contoh ekstrim adalah mobil/motor. Mobil/motor telah memiliki pembangkit listrik independen. Memang membutuhkan bahan bakar untuk membangkitkannya, tapi paling tidak sudah menjadi contoh yg jitu untuk menggambarkan independensi (ketidaktergantungan) dari PLN.

3) Mandiri total dari PLN.

Bayangkan jika kita memiliki pembangkit listrik secara mandiri di setiap rumah. Atau jika tidak setiap rumah, kita bisa patungan untuk satu RT/RW atau Kelurahan. Teknologinya bisa macam-macam, karena memang tersedia banyak pilihan. Misalnya: pembangkit listrik tenaga angin (pakai kincir), tenaga matahari (solar cell; jadi ingat jam & kalkulator solarcell), pembangkit mini tenaga air (jika kompleks perumahan dekat sungai), bahkan tenaga gelombang laut. Atau pun jika menggunakan generator listrik, kita bisa menggunakan bahan bakar Bio Fuel yg terbuat dari olahan singkong, pohon jarak, kelapa sawit, tebu, sagu atau dari sumber alam lainnya. Ini adalah solusi bahan bakar yg renewable

(dapat diperbaharui).

D. Merawat Instalasi Listrik di Rumah

Dalam penyambungan listrik untuk kebutuhan rumah tangga atau bangunan lainnya, perhatikan hal ini. Kabel yang terpasang di tiang jaringan tingkat rendah (JTR), kabel pada sambungan rumah (SR) sampai ke alat pembatas dan pengukur (APP - terdiri dari KWH meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker), semuanya adalah aset milik PLN yang tidak boleh diutak-atik. Sedangkan rangkaian kabel yang


(11)

terpasang sebagai instalasi listrik rumah dan bangunan lainnya adalah milik pelanggan.

Untuk menjaga keamanan di rumah, Anda mesti peduli dan turut memelihara instalasi listrik. Caranya adalah sebagai berikut:

Pastikan instalasi listrik di rumah Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.

Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.

Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari lima tahun, lebih baik direhabilitasi, agar instalasi listrik tetap layak digunakan. Hal ini mencegah kemungkinan terjadinya musibah akibat aliran listrik yang tidak terkendali. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas atau kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.

Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia. Informasi tentang instalatir listrik dapat mengontak kantor PLN terdekat.

Kesimpulan

Secara umum penyebab dari inefisiensi energi energi adalah:

Peralatan yang sudah tua sehingga mempunyai efisiensi daya listrik yang rendah. Untuk menggunakannya dibutuhkan energi listrik yang besar.

Kesadaraan untuk menghemat energi listrik yang rendah dikalangan mahasiswa, terkadang hanya dikarenakan sifat “ malas “ atau tidak mau susah untuk merawat peralatan atau mematikan listrik.

Sedangkan solusi nya adalah:

Gunakan peralatan lisrik seperlunya saja, tidak usah menggunakan peralatan listrik scara berlebihan..


(12)

Penumbuhan kesadaran penghematan listrik dengan penyebaran informasi tentang krisis listrik dan solusinya.

Kalau dimungkinkan mandiri dari sumber energi PLN.

Daftar Pustaka

Anonym, “ Hujan Buatan Atasi Krisis Listrik di Sumbar- Jambi- Riau “,

www.kompas.com , edisi Kamis 6 Juli 2002

Dwi Putrohanti, Roviky, “ Hemat Listrik Siapa Targetnya ? “,

www.rovikcy.wordpress.com , edisi 20 July 2005

Anonym, “ Harga Elpiji Naik “, www.balipost.com , edisi 8 April 2006

Anonym, “ Cadangan Listrik Hanya 110 MW, Jawa Bali Kondisi Siaga? “,

www.kompas.com , edisi 13 Mei 2004

Anonym, “ Pembangkit Asam - Asam Rusak, Pemadaman Bergilir “,

www.tempointeraktif.com , edisi 31 Juli 2006

Anonym, “ Keluar dari Krisis Listrik dengan Energi Alternatif “,

www.bppt.go.id/teknologi_energi/berita , diterbitkan 24 Agustus 2005

Anonym, “ Krisis Listrik Akankah SulSel Menuju Kegelapan “, www.republika.co.id , edisi 16 Agustus 2005

Anonym, “ PLTA Riam Kanan Nyaris tidak dapat beroperasi “,

www.djlpe.esdm.go.id/berita/news_detail_2 , edisi 9 Oktober 2006

Anonym, “ Luar Jawa Terancam Pemadaman Bergilir “,


(1)

Sering banyak ditemui adanya pemborosan energi terutama dikalangan civitas akademia, mahasiswa yang merupakan pemegang peranan terpenting seringkali malah menjadi pelaku adanya pemborosan energi, sebagai contoh pemakaian komputer yang berlebihan, lampu yang dibiarkan hidup walau sebetulnya tidak perlu lampu , serta pemborosan alat alat elektronik lainnya , kasus tersebut dapat di ilustrasikan dari film yang dapat disaksikan pada saat presentasi kelompok 3, mencermati kasus tersebut , maka timbul pertanyaan , mengapa hal tersebut bisa terjadi ? mengapa banyak ditemui kasus kasus seperti diatas ? terutama bagi mahasiswa yang notebene nya seorang yang terpelajar .

Disuatu sore fajar pulang dari kuliah , setibanya di kost timbul hasrat ingin buang air ,setelah tiba dikamar mandi ,betapa terkejutnya dia melihat bak penampungan air penuh dan airnya meluber kemana mana dalam kondisi pompa air yanag masih menyala, dengan kaget ia segera mematikan pompa air, setelah itu ia mencari harseno ,teman satu kostnya yang hari itu berada di kost untuk menayakan perihal masalah pompa air tersebut , setelah membuka pintu alangkah terkejutnya ia mendapati harseno sedang tidur didalam kamar dengan kondisi ruang TV ,radio, kipas angin masih menyala, sedangkan ia sendiri tidur sambil mendengarkan sebuah MP3 player, Dari kasus diatas dapat kita cermati bahwa perilaku inefisien sedang terjadi, tidak dikost fajar saja ,tetapi banyak juga terrjadi dikost kost lain.

Banyak sekali contoh contoh dari perilaku efisiensi terutama berkaitan dengan listrik, misalnya lampu yang dibiarkan menyala terus menerus walaupun saat itu kondisi terang, AC yang distel pada suhu yang sangat rendah, kamar mandi yang tidak dilengkapi bak penampungan air, menyeterika pakaian satu potong ,dan lain lain, hal hal diatas banyak sekali kita lihat dalam kehidupan sehari hari, kembali ke pertanyaan diatas , apa penyebabnya ?

A. Penyebab Inefisien

Ada beberapa penyebab mengapa efrisiensi dapat terjadi ,disini dibahas ,dikemukakan dua faktor utama penyebab efisiensi yaitu

1. Alat

Alat berperan penting terhadap pemborosan energi, aspek penting yang dapat diukur dari sebuah alat berkaitan dengan pemborosan energi adalah kualitas serta tekhnologi dari alat tersebut , sebuah alat elektronik teknologi lama tentunya akan lebih boros dari alat dengan teknologi baru , salah satu contoh


(2)

adalah teknologi yang diaplikasikan pada sebuah prosesor, para perusahaan reksasa seperti intel dan AMD bersaing untuk mengembangkan sebuah prosessor dengan konsumsi daya yang rendah,hal tersebut dilakukan untuk mengurangi panas yang ditimbulkan yang tentu saja tidak diinginkan .contoh yang lain adalah sebuah seterika yang sudah karatan karena sudah tua yang masih dipakai untuk menyeterika, seterika tersebut dapat dikatakan alat yang tidak efisien karena panas yang dihasilkan oleh seterika tersebut tidak akan maksimal sehingga diperlukan waktu yang relatif lebih lama bila dipakai menyeterika.

2. Kesadaran

Masih ingatkah kita pada makalah minggu kemarin? Dimakalah tersebut dipaparkan bahwa tagihan listrik sutiyoso, Gubernur DKI sebesar 14 juta dalam satu bulannya dan tagihan untuk inul sebesar 5 juta, jumlah yang sangat fantastis sekali, tetapi apakah penggunaan listrik tersebut efisien ? berdasarkan analisis , penggunaan nya tidak efisien , lampu hias yang banyak, televisi layar lebar, AC yang selalu menyala, hal tersebut membuktikan bahwa penggunaannya tidak efisien, tetapi semua hal tersebut berpulang pada kesadaran dari pemilik rumah, bila pemilik rumah tau bahwa sebetulnya energi dapat habis( energi fosil) tentunya sipemilik rumah akan berfikir ulang dan diharapkan lebih berhemat.

B. Usaha Efisiensi

Listrik telah menjadi kebutuhan primer dalam masyarakat saat ini. Tanpa listrik, segala kebutuhan dan pekerjaan pun terhambat. Kehidupan dalam rumah salah satunya, membutuhkan pemakaian daya listrik yang tidak sedikit. Terlebih lagi dengan semakin mendominasinya pemakaian barang-barang elektronik di rumah yang dapat menunjang efektifitas dan eflsiensi waktu serta tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan domestik, berakibat segala kemudahan yang diberikan dengan adanya listrik ini tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.

Agar efisien, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, antara lain:

Jangan masukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas. Hal ini menyebabkan kulkas harus bekerja ekstra untuk mendinginkan makanan sehingga energi yang dibutuhkan pun besar. Selain itu, ingatlah selalu untuk


(3)

menyimpan makanan dalam kulkas sesuai dengan kapasitasnya, karena hal ini pun dapat menambah daya pemakaian listrik.

Apabila menggunakan air conditioner (AC) dalam rumah, sebaiknya tidak menyalakan dan mematikannya terlalu sering. Karena pada saat AC dinyalakan, energi listrik yang dibutuhkan sangat banyak untuk mengangkat dayanya. Bila terlalu sering diubah, maka arus listriknya pun turut naik turun dan mengakibatkan biaya listrik tinggi.

Gunakanlah mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Apabila melebihi kapasitas, beban pemakaian tenaga listrik yang dibutuhkan akan semakin besar.

Apabila menggunakan pompa air, sebaiknya tampunglah air di tempat penampungan dan gunakan pompa air saat air di penampungan akan habis. Sama halnya dengan AC, semakin sering pompa air dikondisikan "hidup-mati", semakin besar daya Iistrik yang dipakai.

Sesuaikan tingkat panas seterika dengan bahan pakaiannya dan tidak lupa untuk membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat menghambat panas.

Gunakanlah peralatan elektronik secara bergantian, hal ini dapat menghemat kekuatan listrik yang dibutuhkan dan menghindari daya listrik di rumah turun. Karena saat menyalakan kembali, daya listrik yang dibutuhkan sangat banyak. Hindari menyalakan lampu di banyak tempat padahal masih memungkinkan untuk ada yang dimatikan. Matikan televisi, radio atau barang-barang elektronik lainnya saat tidak digunakan.

C. Kesadaran Pribadi

Hal yang paling mendasari tentang perilaku efisien adalah kesadaran diri kita sendiri, kita harusnya sadar bahwa energi yang kita pakai lambat laun akan habis karena kita masih menggunakan energi fosil, jadi energi akan semakin mahal tak terkecuali energi listrik. Ada beberapa hal yang dapat kita pikirkan solusi kedepan untuk mengatasi krisis energi ini

1) Menggunakan listrik dengan bijak,

tidak lain adalah dgn penghematan. Gunakan listrik seperlunya, gunakan pula peralatan yg mengkonsumsi listrik sedikit. Bisa juga menggunakan invertor atau alat-alat sejenis yg dpt mengurangi listrik


(4)

2) Mengurangi ketergantungan pada PLN.

Sulitkah? Tentu tidak. Kita sebenarnya telah memulainya. Tengok saja handphone kita. Bukankah telah memiliki baterai yg dapat diisi ulang? Kita membutuhkan listrik hanya saat mengisi ulangnya saja, dan itu hanya butuh beberapa jam saja (berkisar 1 s/d 3 jam) untuk pemakaian beberapa hari. Demikian pula dengan notebook/laptop. Kita bisa menggunakannya sampai lebih dari 4 jam (dgn Centrino) dan hanya membutuhkan waktu 2.5 jam untuk mengisi ulang baterai. Jika saja banyak piranti elektronik yg menggunakan baterai embedded dengan konsumsi daya yg efisien, tentunya kita dapat mulai mengurangi ketergantungan pada PLN. Contoh ekstrim adalah mobil/motor. Mobil/motor telah memiliki pembangkit listrik independen. Memang membutuhkan bahan bakar untuk membangkitkannya, tapi paling tidak sudah menjadi contoh yg jitu untuk menggambarkan independensi (ketidaktergantungan) dari PLN.

3) Mandiri total dari PLN.

Bayangkan jika kita memiliki pembangkit listrik secara mandiri di setiap rumah. Atau jika tidak setiap rumah, kita bisa patungan untuk satu RT/RW atau Kelurahan. Teknologinya bisa macam-macam, karena memang tersedia banyak pilihan. Misalnya: pembangkit listrik tenaga angin (pakai kincir), tenaga matahari (solar cell; jadi ingat jam & kalkulator solarcell), pembangkit mini tenaga air (jika kompleks perumahan dekat sungai), bahkan tenaga gelombang laut. Atau pun jika menggunakan generator listrik, kita bisa menggunakan bahan bakar Bio Fuel yg terbuat dari olahan singkong, pohon jarak, kelapa sawit, tebu, sagu atau dari sumber alam lainnya. Ini adalah solusi bahan bakar yg renewable (dapat diperbaharui).

D. Merawat Instalasi Listrik di Rumah

Dalam penyambungan listrik untuk kebutuhan rumah tangga atau bangunan lainnya, perhatikan hal ini. Kabel yang terpasang di tiang jaringan tingkat rendah (JTR), kabel pada sambungan rumah (SR) sampai ke alat pembatas dan pengukur (APP - terdiri dari KWH meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker), semuanya adalah aset milik PLN yang tidak boleh diutak-atik. Sedangkan rangkaian kabel yang


(5)

terpasang sebagai instalasi listrik rumah dan bangunan lainnya adalah milik pelanggan.

Untuk menjaga keamanan di rumah, Anda mesti peduli dan turut memelihara instalasi listrik. Caranya adalah sebagai berikut:

Pastikan instalasi listrik di rumah Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.

Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.

Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari lima tahun, lebih baik direhabilitasi, agar instalasi listrik tetap layak digunakan. Hal ini mencegah kemungkinan terjadinya musibah akibat aliran listrik yang tidak terkendali. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas atau kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.

Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia. Informasi tentang instalatir listrik dapat mengontak kantor PLN terdekat.

Kesimpulan

Secara umum penyebab dari inefisiensi energi energi adalah:

Peralatan yang sudah tua sehingga mempunyai efisiensi daya listrik yang rendah. Untuk menggunakannya dibutuhkan energi listrik yang besar.

Kesadaraan untuk menghemat energi listrik yang rendah dikalangan mahasiswa, terkadang hanya dikarenakan sifat “ malas “ atau tidak mau susah untuk merawat peralatan atau mematikan listrik.

Sedangkan solusi nya adalah:

Gunakan peralatan lisrik seperlunya saja, tidak usah menggunakan peralatan listrik scara berlebihan..


(6)

Penumbuhan kesadaran penghematan listrik dengan penyebaran informasi tentang krisis listrik dan solusinya.

Kalau dimungkinkan mandiri dari sumber energi PLN.

Daftar Pustaka

Anonym, “ Hujan Buatan Atasi Krisis Listrik di Sumbar- Jambi- Riau “,

www.kompas.com , edisi Kamis 6 Juli 2002

Dwi Putrohanti, Roviky, “ Hemat Listrik Siapa Targetnya ? “,

www.rovikcy.wordpress.com , edisi 20 July 2005

Anonym, “ Harga Elpiji Naik “, www.balipost.com , edisi 8 April 2006

Anonym, “ Cadangan Listrik Hanya 110 MW, Jawa Bali Kondisi Siaga? “,

www.kompas.com , edisi 13 Mei 2004

Anonym, “ Pembangkit Asam - Asam Rusak, Pemadaman Bergilir “,

www.tempointeraktif.com , edisi 31 Juli 2006

Anonym, “ Keluar dari Krisis Listrik dengan Energi Alternatif “,

www.bppt.go.id/teknologi_energi/berita , diterbitkan 24 Agustus 2005

Anonym, “ Krisis Listrik Akankah SulSel Menuju Kegelapan “, www.republika.co.id , edisi 16 Agustus 2005

Anonym, “ PLTA Riam Kanan Nyaris tidak dapat beroperasi “,

www.djlpe.esdm.go.id/berita/news_detail_2 , edisi 9 Oktober 2006

Anonym, “ Luar Jawa Terancam Pemadaman Bergilir “,