KETENTUAN UMUM Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik CPKB

4 16. Pengolahan Cukup jelas 17. Penolakan rejected Cukup jelas 18. Produk kosmetik Cukup jelas 19. Produksi Cukup jelas 20. Produk Antara Cukup jelas 21. Produk Jadi Cukup jelas 22. Produk Kembalian returned Cukup jelas 23. Produk Ruahan Cukup jelas 24. Sanitasi Segala upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan terhadap sarana pembuatan, personil, peralatan untuk menjamin kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. 25. Spesifi kasi Bahan Cukup jelas 26. Tanggal Pembuatan Cukup jelas 5

BAB III PERSONALIA

Semua personil harus memenuhi persyaratan kesehatan, baik fi sik maupun mental, serta mengenakan pakaian kerja yang bersih. Personil yang bekerja di area produksi hendaklah tidak berpenyakit kulit, penyakit menular atau memiliki luka terbuka, memakai pakaian kerja, penutup rambut dan alas kaki yang sesuai dan memakai sarung tangan serta masker apabila diperlukan. Personil harus tersedia dalam jumlah yang memadai, mempunyai pengalaman praktis sesuai dengan prosedur, proses dan peralatan. Personil di Bagian Pengolahan, Produksi dan Pengawasan Mutu setidak-tidaknya berpendidikan minimal setara dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Semua personil harus memahami prinsip Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik CPKB, mempunyai sikap dan kesadaran yang tinggi untuk melaksanakannya melalui pelatihan berkala dan berkelanjutan.

1. Organisasi, Kualifi kasi dan Tanggung Jawab

1.1 Cukup jelas Contoh Struktur Organisasi Industri Kosmetik tercantum pada Lampiran I.1. 1.2 Kepala Bagian Produksi dapat dijabat oleh seorang Apoteker, Sarjana Farmasi, Sarjana Kimia atau tenaga lain yang memperoleh pendidikan khusus di bidang produksi kosmetik dan mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam kepemimpinan sehingga memungkinkan melaksanakan tugas sebagai profesional. Kepala Bagian Produksi hendaklah independen, memiliki wewenang serta tanggung jawab penuh untuk mengelola produksi kosmetik mencakup tugas operasional produksi, peralatan, personil, area produksi dan dokumentasi. 1.3 Kepala Bagian Pengawasan Mutu dapat dijabat oleh seorang Apoteker, Sarjana Farmasi, Sarjana Kimia atau tenaga lain yang memperoleh pendidikan khusus di bidang pengawasan mutu produk kosmetik. Kepala Bagian Pengawasan Mutu hendaklah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam semua aspek pengawasan mutu seperti penyusunan, verifi kasi dan penerapan prosedur pengawasan mutu dan mempunyai wewenang bila diperlukan menunjuk personil untuk memeriksa, meloloskan dan menolak bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang dibuat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan disetujui. 1.4 Uraian tugas yang mencakup tanggung jawab dan wewenang setiap personil inti “Key Personil” seperti Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Pengawasan Mutu, Kepala Bagian Teknik dan Kepala Bagian Personalia hendaknya dirinci dan didefi nisikan secara jelas. Uraian Jabatan Kepala Bagian Produksi tercantum pada Lampiran III.1 Uraian Jabatan Kepala Bagian Pengawasan Mutu tercantum pada Lampiran III.2. 1.5 Cukup jelas 6

2. Pelatihan

2.1. Personil inti hendaknya mengetahui, memahami dan pernah mendapat pelatihan tentang CPKB baik yang diselenggarakan pihak pemerintah misal: BadanBalai Besar POM maupun asosiasi. Personil inti merencanakan dan membuat program pelatihan serta berperan aktif dalam pelatihan CPKB. 2.2 Program Pelatihan 2.2.1. Pelatihan peningkatan pengetahuan tentang CPKB diberikan kepada seluruh personil yang terlibat langsung dalam kegiatan pembuatan produk kosmetik. 2.2.2. Pelatihan khusus harus diberikan kepada personil yang bekerja dengan bahan yang berbahaya dan beracun. 2.2.3. Program pelatihan diberikan secara berkesinambungan paling sedikit sekali dalam setahun untuk menjamin agar personil terbiasa dengan persyaratan CPKB yang berkaitan dengan tugasnya. 2.2.4. Pelatihan hendaklah dilakukan menurut program tertulis yang telah disetujui oleh Kepala Bagian Produksi dan atau Kepala Bagian Pengawasan Mutu atau Bagian lain yang terkait. 2.2.5. Pelatihan CPKB dapat diberikan oleh atasan yang bersangkutan, tenaga ahli atau oleh pelatih dari luar perusahaan. 2.2.6. Materi pelatihan dapat berupa pengenalan CPKB secara umum untuk semua personil di pabrik dan materi khusus untuk bagian tertentu, misalnya Bagian Produksi atau Pengawasan Mutu. Contoh Program Pelatihan CPKB tercantum pada lampiran III.3. 2.3. Untuk mengetahui keberhasilan pelatihan hendaklah dilakukan evaluasi yang meliputi : 2.3.1. Pengetahuan CPKB secara menyeluruh dan secara khusus sesuai dengan tugasnya masing-masing. 2.3.2. Penilaian terhadap pelatihan personil. Pelatihan yang sudah dilaksanakan perlu dicatat. Catatan Perseorangan Pelatihan CPKB hendaklah dibuat sesuai dengan bidang tugasnya masing–masing yang mencakup: 2.3.2.1. Tanggal pelatihan. 2.3.2.2. Nama personil yang mengikuti pelatihan. 2.3.2.3. Nama instruktur, bagian atau lembaga yang memberi pelatihan. 2.3.2.4. Materi pelatihan dan alat bantu yang digunakan. 2.3.2.5. Peragaan yang dilakukan, jika ada. 2.3.2.6. Evaluasi terhadap peserta pelatihan. Contoh Catatan Perseorangan tentang Pelatihan CPKB tercantum pada lampiran III.4. 2.3.3. Penilaian terhadap perilaku personil Tiga bulan setelah mengikuti pelatihan CPKB dilakukan penilaian terhadap perilaku setiap personil dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai CPKB.