Tim Pelaksana Tugas Dan Tanggung Jawab

8 3 Rencana kebutuhan anggaran pengembangan; 4 Pengawasan pelaksanaan kegiatan SMK menjadi LSP-P1; b. Membuat rekapitulasi pembelanjaanpengeluaran dilengkapi bukti notafaktur penerimaan dan kuitansi secara rinci; c. Membuat pembukuan penggunaan dana SMK Pengembangan TUK dan Sertifikasi Profesi dengan memperhatikan hal sebagai berikut: 1 Setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran dana harus dibukukan secara rinci; 2 Pembukuan ditutup setiap akhir bulan; 3 Bukti-bukti pembayarankuitansi diberi nomor urut sesuai tanggal transaksi sebelum dibukukan pada Buku Kas Umum; 4 Buku Kas Umum tidak boleh ada bekas hapusantip-ex, jika ada kesalahan menulis agar dicoret dan dikoreksi, kemudian diparaf oleh bendahara; 5 Setiap laporan penggunaan dana dibundel beserta lampiran bukti-bukti pembayaran dan notafaktur penerimaan barangbahan serta upah kerja sesuai dengan urutan nomor bukti; 6 Pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran dana sewaktu-waktu dapat diperiksa oleh instansi yang berwenang ataupun masyarakat. d. Membuat laporan-laporan yang terdiri dari : 1 Laporan Pembukuan Bulanan; 2 Membuat laporan pelaksanaan dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan. 9

BAB III PERSYARATAN, PROGRAM KEGIATAN, MEKANISME PENETAPAN

SMK PENERIMA BANTUAN, PENANDATANGANAN SURAT PERJANJIAN DAN BIMBINGAN TEKNIS DAN MEKANISME PENYALURAN DANA A. Persyaratan Penerima Bantuan 1. Diprioritaskan bagi SMK yang telah mempunyai TUK yang ditetapkan oleh LSP pihak ketiga LSP-P3; 2. SMK yang direkomendasi untuk ditetapkan menjadi TUK oleh LSP; 3. SMK yang telah ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMK sebagai SMK Center dan SMK Sister calon LSP-P1

B. Program Kegiatan

Pelaksanaan Tempat Uji Kompetensi SMK menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama LSP-P1 dilaksanakan di lima region yaitu; 1. Region 1 Jakarta Meliputi 13 SMK Center dan 46 Sister yang berada di seluruh provinsi pulau Sumatra, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Banten. 2. Region 2 Bandung Meliputi 7 SMK Center dan 35 Sister yang berada di provinsi Jawa Barat. 3. Region 3 Yogyakarta Meliputi 11 SMK Center dan 62 Sister yang berada di provinsi DIY dan Jawa Tengah. 4. Region 4 Surabaya Meliputi 11 SMK Center dan 52 Sister yang berada di provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Kalimantan Selatan. 5. Region 5 Makassar Meliputi 11 SMK Center dan 34 Sister yang berada di seluruh provinsi pulau Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Timur. Selanjutnya program kegiatan pembentukan Tempat Uji Kompetensi SMK menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama LSP-P1 meliputi; 1. Workshop persiapan pembentukan LSP-P1 a. Sasaran pencapaian 10 Terbentuknya persiapan organisasi LSP-P1 dan kelengkapan manajemen LSP-P1, meliputi: 1 Rencana Kerja persiapan lisensi LSP-P1; 2 Dokumen pendirian dan pembentukan SMK TUK menjadi LSP- P1; 3 Organisasi dan pengurus LSP-P1 di 293 SMK. b. Peserta 1 Kepala Sekolah atau yang dapat mewakili kebijakannya; 2 Calon personil pengurus LSP-P1. c. Durasi dan tahap kegiatan Durasi kegiatan selama 8 jam d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang menguasai sistem lisensi LSPP1 dan memiliki kualifikasi minimal Asesor Lisensi BNSP. 2. Pelatihan penyusunan Dokumen Mutu LSP-P1 a. Sasaran pencapaian Tersusunnya dokumen mutu dan sistem mutu LSP-P1, meliputi; 1 Dokumen level 1 berupa panduan mutu LSP; 2 Dokumen level 2 berupa Standar Operasional Prosedur SOP 3 Dokumen level 3 berupa Instruksi Kerja; 4 Dokumen level4 berupa Formulir rekaman pelaksanaan sertifikasi profesi. b. Peserta Personil pengurus LSP-P1 utusan masing-masing SMK TUK yang telah ditetapkan c. Durasi dan tahap kegiatan 1 Satu kelas berjumlah minimal 20 orang 5 Center TUK dan 15 SMK aliansinya; 2 Durasi kegiatan selama 3 hari 24 jam kegiatan. d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang memiliki kualifikasi Lead Asesor Lisensi. 3. Pelatihan pengembangan Skema Sertifikasi LSP-P1 a. Sasaran pencapaian 1 Tersusunnya skema sertifikasi kualifikasi KKNI level 2 sesuai dengan bidang keahlian yang dikembangkan; 2 Tersusunnya skema sertifikasi berdasarkan cluster pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dikembangkan.