Program Kegiatan PERSYARATAN, PROGRAM KEGIATAN, MEKANISME PENETAPAN

10 Terbentuknya persiapan organisasi LSP-P1 dan kelengkapan manajemen LSP-P1, meliputi: 1 Rencana Kerja persiapan lisensi LSP-P1; 2 Dokumen pendirian dan pembentukan SMK TUK menjadi LSP- P1; 3 Organisasi dan pengurus LSP-P1 di 293 SMK. b. Peserta 1 Kepala Sekolah atau yang dapat mewakili kebijakannya; 2 Calon personil pengurus LSP-P1. c. Durasi dan tahap kegiatan Durasi kegiatan selama 8 jam d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang menguasai sistem lisensi LSPP1 dan memiliki kualifikasi minimal Asesor Lisensi BNSP. 2. Pelatihan penyusunan Dokumen Mutu LSP-P1 a. Sasaran pencapaian Tersusunnya dokumen mutu dan sistem mutu LSP-P1, meliputi; 1 Dokumen level 1 berupa panduan mutu LSP; 2 Dokumen level 2 berupa Standar Operasional Prosedur SOP 3 Dokumen level 3 berupa Instruksi Kerja; 4 Dokumen level4 berupa Formulir rekaman pelaksanaan sertifikasi profesi. b. Peserta Personil pengurus LSP-P1 utusan masing-masing SMK TUK yang telah ditetapkan c. Durasi dan tahap kegiatan 1 Satu kelas berjumlah minimal 20 orang 5 Center TUK dan 15 SMK aliansinya; 2 Durasi kegiatan selama 3 hari 24 jam kegiatan. d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang memiliki kualifikasi Lead Asesor Lisensi. 3. Pelatihan pengembangan Skema Sertifikasi LSP-P1 a. Sasaran pencapaian 1 Tersusunnya skema sertifikasi kualifikasi KKNI level 2 sesuai dengan bidang keahlian yang dikembangkan; 2 Tersusunnya skema sertifikasi berdasarkan cluster pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dikembangkan. 11 b. Peserta Personil pengurus LSPP1 utusan masing-masing SMK TUK yang telah ditetapkan dan memiliki kepakaran pada bidang keahlian yang dikembangkan. c. Durasi dan tahap kegiatan 1 Satu kelas berjumlah minimal 20 orang 5 Center TUK dan 15 SMK aliansinya; 2 Durasi kegiatan selama 2 hari 16 jam kegiatan. d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang memiliki kualifikasi Master Asesor Kompetensi atau Lead Asesor Kompetensi dan Lead Asesor Lisensi. 4. Pelatihan calon Asesor Kompetensi LSP-P1 berlisensi BNSP a. Sasaran pencapaian tahap awal Setiap SMK TUK yang akan menjadi LSP-P1 minimal memiliki 2 orang Asesor Kompetensi. b. Peserta 1 Memiliki kompetensi kepakaran sesuai bidang keahliannya; 2 Mengerti skema sertifikasi standar kompetensi lulusan; 3 Memiliki kompetensi mengoperasikan komputer; 4 Memiliki kompetensi komunikasi. c. Durasi dan tahap kegiatan 1 Satu kelas berjumlah minimal 20 orang 5 Center TUK dan 15 SMK aliansinya; 2 Durasi kegiatan selama 6 hari 48 jam kegiatan a Tahap I : Pelatihan Asesor Kompetensi 40 jam kegiatan; b Tahap II : Uji dan Sertifikasi Asesor Kompetensi 8 jam Kegiatan. d. Fasilitator Fasilitator berasal dari BNSP yang memiliki kualifikasi Master Asesor Kompetensi atau Lead Asesor Kompetensi dan Kompetensi Teknis. 5. AsesmenVisitasi SMK TUK calon LSP-P1 a. Sasaran pencapaian Verifikasi kesiapan SMK TUK menjadi LSP-P1. b. Petugas Asesor kompetensi dari Dit.PSMK dan BNSP c. Durasi dan tahap kegiatan Kegiatan asesmen dilaksanakan selama 3 hari meliputi 4 SMK TUK calon LSP-P1 oleh setiap 2 orang petugas yang terjun ke lapangan. 12

C. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan:

1. Direktorat Pembinaan SMK melakukan seleksi calon penerima bantuan berdasarkan hasil verifikasi wilayah dan klarifikasi dokumen terkait lainnya; 2. Direktorat Pembinaan SMK menetapkan SMK calon penerima bantuan Pengembangan Pembelajaran Tempat Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi sesuai kriteria yang telah ditetapkan; 3. Direktorat pembinaan SMK menyampaikan Undangan Bimbingan Teknis SMK calon penerima bantuan ke Dinas pendidikan ProvinsiKabupaten Kota, untuk diteruskan kepada SMK calon penerima bantuan; 4. Bagi SMK yang ditetapkan sebagai calon penerima bantuan wajib menyampaikan persyaratan sebagai penerima bantuan dalam bentuk proposal yang dilengkapi dengan dokumen persyaratan penerima bantuan yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dinas Pendidikan KabupatenKota; 5. Direktorat Pembinaan SMK menetapkan SMK penerima bantuan dengan surat keputusan setelah dinyatakan memenuhi persyaratan;

D. Penandatanganan Surat Perjanjian dan Bimbingan Teknis

1. Sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan menandatangani: a. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan; b. Pakta Integritas; c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak. 2. Sekolah yang telah menandatangani Surat Perjanjian mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMK, dengan materi: a. Kebijakan Pengembangan SMK; b. Program Pengembangan Tempat Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi; c. Prosedur pendirian dan persyaratan LSPP1 first party; d. Penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja RAB SMK center;

E. Mekanisme Penyaluran Dana

1. Dana bantuan Tahun 2015 disalurkan langsung ke rekening Sekolah; 2. Proses penyaluran dana Tahun 2015 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK dengan mekanisme: 13 1. Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan Surat Permintaan Pembayaran SPP ke Bendahara Pengeluaran dengan melampirkan: 1 SK Penetapan SMK Penerima bantuan tahun 2015 yang diterbitkan Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA Satker Direktorat Pembinaan SMK; 2 Naskah perjanjian kerjasamakontrak antara Direktorat PSMK dengan bank penyalur; 3 Daftar rekapitulasi penerima bantuan 2015. 2. Bendahara Pengeluaran melalui Pejabat Penandatangan SPM Direktorat PSMK menerbitkan Surat Perintah Membayar SPM; 3. SPM tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta III, untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D; 4. Dana disalurkan oleh KPPN ke bank penyalur. Selanjutnya bank penyalur menyalurkan dana langsung ke rekening Sekolah. Teknis penyaluran dana tersebut diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK dengan bank penyalur; 5. Bank penyalur akan meneruskan dana bantuan ke Sekolah penerima bantuan setelah dana masuk pada rekening lembaga penyalur dan bank penyalur menerima Surat Perintah Penyaluran SPPn dari Pejabat Pembuat Komitmen PPK.