Adendum atas Lampiran Keagenan untuk beberapa Transaksi Prinsipal 1.
Ruang Lingkup
Adendum ini berlaku apabila salah satu pihak bermaksud untuk mengadakan suatu Transaksi Keagenan atas nama lebih dari satu
Prinsipal. Lampiran Keagenan berlaku untuk Transaksi tersebut dengan tunduk pada modifikasi dan ketentuan-ketentuan tambahan dan
kondisi-kondisi dalam Paragraf 2 sampai dengan Paragraf 7 di bawah ini.
2. Penafsiran
a Dalam adendum ini: i
Suatu pihak mempunyai “Eksposur Bersih Transaksi” atas pihak lain jika jumlah total dari semua Eksposur Transaksi
pihak pertama melebihi jumlah total dari semua Eksposur Transaksi dari pihak lain; dan jumlah dari Eksposur Bersih
Transaksi adalah jumlah dari kelebihan tersebut. Untuk tujuan tersebut, jumlah yang tidak didenominasikan dalam Mata Uang
Dasar harus ditukar ke dalam Mata Uang Dasar pada Kurs Spot yang berlaku pada waktu yang telah disepakati;
ii “Kumpulan Prinsipal” mempunyai arti sebagaimana dimaksud
dalam Paragraf 6a di bawah ini; dan iii
“Kumpulan Transaksi” mempunyai arti sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 6a di bawah ini.
3. Modifikasi atas Lampiran Keagenan
a Paragraf 2aii dari Lampiran Keagenan dihapus dan diganti
dengan ketentuan berikut ini: “pihak tersebut mengadakan Transaksi atas nama satu atau lebih
Prinsipal dan pada saat atau sebelum pihak tersebut mengadakan Transaksi, pihak tersebut mengungkapkan kepada pihak lain
identitas dan jurisdiksi dari pendirian, organisasi, atau kedudukan masing-masing Prinsipal tersebut dan pengungkapan dimaksud
dapat dibuat, secara langsung dengan rujukan pada suatu kode atau melalui pengenal identitas, yang telah disetujui oleh para pihak
akan digunakan untuk merujuk pada Prinsipal tertentu”;
b Paragraf 2aiii dari Lampiran Keagenan dihapus dan diganti
dengan ketentuan berikut ini: “pihak tersebut, pada saat Transaksi diadakan, memiliki
kewenangan untuk mengadakan suatu Transaksi atas nama masing-masing Prinsipal dan untuk melaksanakan atas nama
masing-masing Prinsipal semua kewajiban Prinsipal tersebut berdasarkan Perjan
jian”.
4. Alokasi
…
4. Alokasi Transaksi Keagenan
a Agen berjanji bahwa jika, pada saat mengadakan suatu Transaksi
Keagenan, Agen belum mengalokasikan Transaksi kepada suatu Prinsipal, ia akan mengalokasikan Transaksi sebelum Tanggal
Pembelian untuk Transaksi tersebut, baik kepada suatu Prinsipal tunggal atau kepada beberapa Prinsipal, masing-masing Prinsipal
akan bertanggung jawab terbatas hanya atas bagian dari Transaksi yang telah dialokasikan kepadanya. Segera setelah pengalokasian
tersebut, Agen harus memberitahukan pihak lain yang merupakan pihak lawan dari Prinsipal atau beberapa Prinsipal baik
berdasarkan nama atau rujukan pada suatu kode atau pengenal, rujukan mana telah disetujui oleh para pihak akan digunakan
untuk merujuk pada Prinsipal tertentu kepada Prinsipal mana Transaksi tersebut atau sebagian dari Transaksi tersebut telah
dialokasikan.
b Pada saat pengalokasian dari suatu Transaksi sesuai dengan sub-
paragraf a di atas atau saat lainnya, yaitu sejak tanggal ketika Transaksi diadakan:
i Jika pengalokasian dilakukan untuk satu Prinsipal tunggal,
Transaksi harus dianggap telah diadakan antara pihak lain dan Prinsipal tersebut; dan
ii Jika pengalokasian dilakukan untuk dua atau lebih Prinsipal,
Transaksi terpisah harus dianggap telah diadakan antara pihak lain dan masing-masing Prinsipal tersebut atas proporsi Efek
Yang Dibeli yang sesuai.
c Jika Agen gagal untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan
sub-paragraf a di atas, maka untuk tujuan penilaian setiap kerugian yang diderita oleh pihak lain, tetapi bukan untuk tujuan
lain, hal ini akan diasumsikan jika Transaksi yang dimaksud sepanjang tidak dialokasikan telah dialokasikan sesuai dengan
ketentuan dalam paragraf tersebut dan semua ketentuan Transaksi seharusnya telah dilaksanakan secara sah.
5. Alokasi Marjin