- Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah
semakin meningkat yang menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat. Munculnya pemberontakan seperti PRRIPermesta.
- Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program
pemerintah sulit dilaksanakan. Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.
- Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap
Presiden Sukarno di depan Perguruan Cikini pada tanggal 30 November 1957 dan menyebabkan keadaan negara semakin memburuk karena
mengancam kesatuan negara. Kegagalan :
Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.
57 Penunjukan menteri oleh presiden ada di uud ris pasal berapa ayat berapa? Pasal 74 ayat 2 berbunyi Sesuai dengan andjuran ketiga pembentuk kabinet,
presiden mengangkat seorang dari padanya menjadi perdana menteri dan mengangkat menteri – menteri lain.
58 UUD 1945 Hafalin pasal dan ayatnya, kalau bias hafalin bunyinya, soalnya
yang keluar bunyinya, dan hamper mirip semua 59 Amandemen 3 terjadi tanggal?
10 November 2001
361. pasal-pasal yang telah diamandemenkan dari amandemen pertama sampai amandemen ke empat
1. amandemen pertama : Ps. 5,7,9,13,14,15,17,20, dan Ps.21
2. amandemen kedua : Ps. 18,18A,18B,19,20,20A,22A,22B,25E,26,27,28A-J,30,36A-C 3. amandemen ketiga : Ps. 1,3,6,6A,7A-C,8,11,17,22C-
E,23,23A,23C,23E,23F,23G,24,24A-C 4. amandemen keempat : Ps. 2,6A,8,11,16,23B,23D,24,31,32,33,34,37
362. orde baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden
Soeharto di
Indonesia .
Orde Baru menggantikan Orde Lama
yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno
. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya
Surat Perintah 11 Maret 1966 .
[1]
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966
hingga 1998
.Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi
yang merajalela.
363. Isi UUDSementara pasal 80an, 75
Pasal 80 Susunan dan kekuasaan Dewan Pengawas Keuangan diatur dengan undang-undang.
Pasal 81 1 Ketua, Wakil-Ketua dan Anggauta-anggauta Dewan Pengawas Keuangan diangkat
menurut aturan-aturan jang ditetapkan dengan undang-undang.
Pengangkatan itu adalah untuk seumur hidup; ketentuan ini tidak mengurangi jang
ditetapkan dalam ajat-ajat jang berikut.
2 Undang-undang dapat menetapkan, bahwa Ketua, Wakil-Ketua dan Anggauta-
anggauta diberhentikan, apabila mentjapai usia jang tertentu.
3 Mereka dapat dipetjat atau diberhentikan menurut tjara dan dalam hal jang
ditentukan dengan undang-undang.
4 Mereka dapat diberhentikan oleh Presiden atas permintaan sendiri. BAB III
TUGAS ALAT-ALAT PERLENGKAPAN NEGARA Bagian 1
Pemerintahan Pasal 82
Pemerintah menjelenggarakan kesedjahteraan Indonesia dan teristimewa berusaha
supaja Undang-undang Dasar, undang-undang dan peraturan-peraturan lain didjalankan.
Pasal 83 1 Presiden dan Wakil-Presiden tidak dapat diganggu-gugat.
2 Menteri-menteri bertanggung-djawab atas seluruh kebidjaksanaan Pemerintah, baik bersamasama
untuk seluruhnja, maupun masing-masing untuk bagiannja sendiri-sendiri. Pasal 84
Presiden berhak membubarkan Dewan Perwakilan Rakjat. Keputusan Presiden jang menjatakan pembubaran itu, memerintahkan pula untuk
mengadakan pemilihan Dewan Perwakilan Rakjat baru dalam 30 hari.
Pasal 85 Sekalian keputusan Presiden djuga jang mengenai kekuasaannja atas Angkatan Perang
Republik Indonesia, ditanda-tangani serta oleh Menteri Menteri-menteri jang bersangkutan,
ketjuali jang ditetapkan dalam pasal 45 ajat keempat dan pasal 51 ajat keempat.
Pasal 86 Pegawai-pegawai Republik Indonesia diangkat menurut aturan-aturan jang ditetapkan
dengan undang-undang.
Pasal 87 Presiden memberikan tanda-tanda kehormatan jang diadakan dengan undang-undang.
Pasal 88 Peraturan pokok mengenai perhubungan didarat, laut dan udara ditetapkan dengan
undangundang. Bagian 2
Perundang-undangan Pasal 89
Ketjuali apa jang ditentukan dalam pasal 140 maka kekuasaan perundang-undangan,
sesuai dengan ketentuan-ketentuan bagian ini, dilakukan oleh Pemerintah bersama-sama
dengan Dewan Perwakilan Rakjat.
Pasal 75 1 Dewan Perwakilan Rakjat tidak boleh bermusjawarat atau mengambil keputusan,
djika tidak
hadlir lebih dari seperdua djumlah anggauta-sidang.
2 Sekadar dalam Undang-undang Dasar ini tidak ditetapkan lain, maka segala keputusan
diambil dengan djumlah terbanjak mutlak suara jang dikeluarkan. 3 Apabila, pada waktu mengambil keputusan, suara-suara sama berat, dalam hal rapat
itu
lengkap anggautanja, usul itu dianggap ditolak, atau dalam hal lain, mengambil keputusan
ditangguhkan sampai rapat jang berikut. Apabila suara-suara sama berat lagi, maka usul itu dianggap ditolak.
4 Pemungutan suara tentang orang dilakukan dengan rahasia dan tertulis. Apabila suara-suara sama berat, maka keputusan diambil dengan undian.
364. Pertemuan ASEAN kayak ASEAN Ministree Meeting