Panduan Tugas Akhir FMIPA Unsyiah 2010
48 kemampuan memilih dan kepiawaian menyusun kata akan menghasilkan tulisan ilmiah
yang hidup. Untuk membantu pemilihan kata bahasa yang sesuai maka situs http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbi
dapat digunakan.
5.5.7. Penataan Kalimat
Kalimat Indonesia mempunyai ciri pendek, pasif, dan sederhana. Susunannya dapat diputar-balikkan dengan mempermutasikan tempat kata-katanya tanpa mengubah
artinya, kecuali untuk memberikan penekanan maknanya.
5.5.8. Penulisan Angka dan Lambang Matematika
1. Penulisan Angka Ada dua macam angka yaitu angka Arab 1, 2, 3 dst. dan angka Romawi I,
II, III dst.. Angka Arab lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kemudahan dan sistemnya yang efektif.
Secara umum angka Arab dalam laras bahasa teks digunakan untuk: a. Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran.
Contoh: 24 g, 19 m, 13 jam, 100 ha, 27°C.
b. Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan urutan yang diawali ke-, persentase.
Contoh: Rp. 25,50, 1 Januari, pukul 07.15, halaman 123, abad ke-
21, 25. c. Menunjukkan jumlah yang berkaitan dengan manipulasi matematika.
Contoh: 12 dikalikan 5, suatu faktor 2.
d. Menunjukkan satuan pada bilangan kisaran. Contoh:
5-10 cm, 35-42°C. Selain itu yang perlu diperhatikan:
• Angka satu sampai sembilan ditulis menggunakan huruf, sementara angka untuk bilangan lebih dari sembilan ditulis dengan
menggunakan simbolnya. • Jangan mengawali kalimat dengan angka, tetapi nyatakan angka itu
dengan huruf. • Penyingkiran dapat dilakukan pada angka yang melebihi dua digit,
Contoh: Penulisan : 1945 – 1949, dapat disingkat 1945-49.
2. Penulisan Lambang a. Untuk menunjukkan beberapa konsep dasar ilmiah seperti satuan unsur,
dipakai lambang huruf. b. Contoh:
F untuk gaya, Au untuk emas c. Bidang ilmu lain melambangkan konsep ilmiahnya dalam bentuk
gambar atau simbol lain. Contoh:
ọ dan ỏ untuk tanda jantan dan atau betina.
Panduan Tugas Akhir FMIPA Unsyiah 2010
49 c. Satuan Sistem Internasional terdiri atas 7 satuan dasar, 2 satuan
tambahan, dan 19 satuan turunan yang mempunyai nama dan lambang khusus. Lampiran 11.
d. Penggunaan Awalan Satuan SI Beberapa aturan penggunaan awalan SI di antaranya ialah:
• Nilai desimal yang merupakan kelipatan dari kilogram kg harus ditulis dengan menggunakan awalan SI dengan g bukan dengan kg.
Contoh: µg bukan µkg untuk menyatakan kelipatan 10
-6
kg • Awalan satuan SI dapat digabungkan dengan satuan dasar, satuan
tambahan, maupun satuan turunan. Contoh:
cm, ns, µA, mK, µmol, µurad, MHz
• Awalan SI dapat digabungkan dengan satu atau lebih lambang satuan dalam menyatakan satuan campuran.
Contoh: µmol dm
-3
• Awalan SI kadang kala digabungkan dengan lambang satuan yang bukan SI. Penggabungan penggunaan awalan harus dihindari.
Contoh: nm bukan m
µm untuk menyatakan 10
-9
m • Kombinasi dari awalan dari lambang untuk suatu satuan dianggap
sebagai satu lambang dapat dipangkatkan tanpa menggunakan tanda kurung.
Contoh: cm
2
e. Satuan untuk Perkalian dan Pembagian Cara yang dapat digunakan untuk menyatakan perkalian dan pembagian
yaitu: • Perkalian dapat dinyatakan dalam bentuk
N m atau N.m • Pembagian dapat dinyatakan dalam bentuk:
ms atau
s m
atau m.s
-1
Untuk pengelompokan yang lebih banyak penulisannya misalnya: J K
-1
mol
-1
atau JK mol bukan JKmol. Untuk keseragaman maka dalam penulisan pembagian adalah m s
-1
dan perkalian m.s. f. Penulisan Angka
Aturan dalam penulisan angka adalah sebagai berikut: • Angka biasanya ditulis tegak. Tanda desimal ditulis dengan koma ..
Kalau angkanya panjang, maka ditulis dalam tiga-tiga kelompok dan antara kelompok diberi tanda titik.
Contoh: 2,3 untuk dua koma tiga
2.500.000 untuk dua juta lima ratus ribu.