Teknik catat adalah teknik yang dilakukan dengan mencatat data-data yang telah disimak lalu dilanjutkan dengan pengklasifikasian data Sudaryanto, 1993:135.
Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini yaitu, dengan mencatat kalimat yang mengandung tenka no setsuzokushi yang terdapat pada novel Norwei no Mori
karya Haruki Murakami, setelah data-data dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami terkumpul, lalu dilanjutkan dengan pengklasifikasian data.
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah
bagian dari bahasa itu sendiri Sudaryanto,1993:15. Dalam penelitian ini, data- data yang mengandung tenka no setsuzokushi yang terdapat dalam novel Norwei
no Mori karya Haruki Murakami menjadi penentu dari bahasa sasaran penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan teknik dasar dari metode agih yang digunakan
adalah teknik bagi. Teknik bagi dilakukan dengan cara membagi satuan lingual tertentu menjadi beberapa bagian atau unsur dan unsur-unsur yang bersangkutan
dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud Sudaryanto,1993: 37. Penggunaan dari teknik ini yaitu data- data yang
terkait dengan tenka no setsuzokushi yang terdapat dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami dibagi satuan kebahasaannya menjadi beberapa bagian
yang membentuk satuan lingual, kemudian disusun dengan analisis.
1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis, selanjutnya yaitu tahapan penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode informal. Metode informal adalah metode yang cara penyajiannya melalui kata-kata biasa bukan dalam dalam bentuk angka Sudaryanto,1993:145.
Selanjutnya teknik yang digunakan yaitu teknik informal yaitu dengan menyajikan hasil analisis data berupa struktur dan makna tenka no setsuzokushi dalam novel
Norwei no Mori karya Haruki Murakami yang disajikan dalam kata-kata ke dalam bentuk laporan penelitian.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Adapun kajian pustaka dari penelitian sebelumnya baik berupa skripsi, jurnal maupun tesis yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Berikut adalah
beberapa penelitian yang dijadikan kajian pustaka dalam melakukan penelitian ini. Penelitian sebelumnya mengenai setsuzokushi telah dilakukan oleh
Anggraini 2014 yang melakukan penelitian tentang setsuzokushi, dalam skripsinya yang berjudul “Bentuk dan Perbedaan Makna Uchi ni, Aidani, dan
Kagiri Yang Berfungsi Sebagai Setsuzokushi dalam novel Ryoma ga Yuku karya Routarou Shiba”. Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini membahas mengenai
bentuk serta makna yang terkandung dalam uchi ni, aida ni dan kagiri dalam novel Ryoma ga Yuku karya Routarou Shiba dengan menggunakan teori makna
dari Pateda. Metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Anggraini adalah metode simak dan agih dengan teknik lanjutan berupa teknik
catat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini menunjukkan bahwa uchi ni, aida ni dan kagiri yang berfungsi sebagai setsuzokushi dapat digabungkan dengan
kelas kata lain dalam bahasa Jepang yaitu, verba, adjektif, dan nomina. Setsuzokushi tersebut memiliki arti yang hampir sama namun di dalamnya
mengandung makna yang berbeda. Setsuzokushi uchi ni dan aida ni mengandung makna adanya dua buah peristiwa atau situasi yang berlangsung dalam waktu
yang bersamaan, dan adanya suatu perubahan yang terjadi pada saat adanya suatu