BAB II IDENTIFIKASI MASALAH
2.1 Kondisi Rumah
Nenek Nyoman Lilit beserta dengan ketiga anggota keluarganya saat ini tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana. Sebagian besar dinding kediaman
Nenek Lilit hanya sampai pada proses penyusunan batu bata, sehingga tidak diplester maupun diberi cat. Begitu pula dengan pijakan di sekitar rumah beliau sama sekali
tidak berubin, sehingga kerap kotor oleh debu dan saat menerima kedatangan tamu hanya mampu menawarkan alas terpal sederhana. Berbicara soal atap rumah, banyak
bagian atap yang mengalami kebocoran sehingga akan menjadi sangat mengganggu apabila musim hujan datang.
Kediaman Nenek Nyoman Lilit terdiri dari tiga kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi, dan satu gudang. Terdapat satu kamar tidur yang tidak memiliki lampu,
begitu pula dengan kamar mandi yang tampak sangat mungil tanpa penerangan. Dapur keluarga ini sehari-harinya hanya akan diwarnai asap kayu bakar sebagai alat
utama memasak dengan prabotan panci yang telah hangus dihampir seluruh bagian. Keluarga Nenek Nyoman Lilit biasa beribadah di sebuah Padmasana yang
masih tampak kokoh dan posisinya berada sebelum memasuki kawasan tegal. Kebun atau tegal Nenek Lilit tampak cukup rimbun dengan bertumbuhnya pohon pisang,
durian, dan nangka, yang apabila berbuah akan menjadi padanan sehari-hari keluarga ini. Di sekitar tegal tersebut juga nampak dua buah kandang yang masing-masing
hanya mampu menampung satu ekor anak babi dan satu ekor anak sapi. Kedua hewan tersebut menjadi peliharaan keluarga Nenek Lilit dengan harapan dapat diternakan
untuk kemudian dapat dijual.
Gmb.1 Kondisi Salah Satu Ruangan Rumah Keluarga Nenek Nyoman Lilit
Gmb.2 Kondisi Dapur
Gmb. 3 Kondisi Kamar Mandi Keluarga Nenek Nyoman Lilit
2.2 Pendapatan Dan Pengeluaran Keluarga
Dengan pekerjaan mayoritas anggota keluarga sebagai petani dan buruh, keluarga Nenek Nyoman Lilit harus tertatih-tatih memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Keluarga ini harus berhemat dengan pendapatan oleh Bapak Sang Ade Wisnu yang dibayarkan setahun sekali sebesar Rp 1.000.000 atas pekerjaan beliau mengurus
ladang dan hewan ternak orang lain. Menu makanan keluarga ini biasanya bergantung pada hasil macam-macam
tanaman yang dirawat di tegal, seperti labu siam, bayam dan singkong. Apabila tidak ada yang bisa dipanen di tegal sendiri, keluarga ini biasanya menerima pemberian
bahan makanan dari tetangga sekitar yang masih memiliki hubungan darah, seperti berupa umbi-umbian bahkan beras.
Sementara kebutuhan lainnya seperti listrik dan air, keluarga Nenek Nyoman Lilit membayar pajak layaknya keluarga lainnya. Ibu Made Parni mengaku rata-rata
pemakaian listrik untuk penerangan keluarga ini sebesar Rp 20.000 per bulan, sedangkan untuk kebutuhan air PDAM rata-rata sebesar Rp 50.000 per bulan.
Kebutuhan sandang keluarga ini biasanya tertutupi oleh bantuan pemberian beberapa pakaian oleh ipar dari putra Nenek Nyoman Lilit yang menetap di Kabupaten Badung.
2.3 Kesehatan