Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Setiap kegiatan dalam perkuliahan harus berpedoman pada konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu wujud pelaksanaan.Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung dan terpadu. Sasaran diadakannya KKN PPM adalah diharapkan agar para peserta dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong mereka sendiri. Salah satu program yang sasarannya adalah pemberdayaan masyarakat pada program KKN PPM periode XIII ini adalah Program Pendamping Keluarga PPK. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Bentuk Program Pendampingan Keluarga ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKN-PPM berlangsung. Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan ekonomi. Nantinya Maahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bias memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga prasejahtera pra-KS. Kegiatan PPK ini juga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang tersebar di dusun – dusun yang ada di desa Bhuana Giri, kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Pada KKN PPM periode XIII ini, penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Dusun Bedugul Desa Bhuana Giri.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM merupakan bentuk penegasan loyalitas dan soliditas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM untuk mewujudkan visi dan misi UNUD. Salah satu program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana adalah Program Pendampingan keluarga PPK. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin RTM. Program PPK memiliki maksud dan tujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan kesehatan. Dengan adanya PPK ini, mahasiswa diharapkan mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat. Dalam mewujudkan program ini, Kegiatan KK Dampingan dilakukan di Desa Bhuana Guru Dusun Butus. Pada program KKN-PPM periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Bapak I Made Susanta yang berlokasi di Dusun Butus. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan profil keluarga dalam bentuk tabel di bawah ini : Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan I Made Susanta Kepala Keluarga 32 tahun SLTA Buruh Luh Suriasih Istri 32 tahun SLTA - I Gede Ngurah Okta Pramata Anak 7 tahun SD - I Kadek Ngurah Novan Pramata Anak 2 tahun - - Keluarga Bapak I Made Susanta merupakan salah satu keluarga yang tergolong kurang mampu. Bapak I Made Susanta dan Ibu Suriasih memiliki 2 orang anak. Bapak I Made Susanta bekerja dalam proyek galian pasir dan istrinya Ibu Suriasih hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah beserta anak-anaknya. Keluarga Bapak I Made Susanta tinggal di sebuah rumah dengan luas tanah 65 are dan luas bangunan kurang lebih 6x7 meter. Rumah tersebut bukanlah milik keluarga Bapak I Made Susanta melainkan milik kedua orang tuanya yaitu Bapak I Made Warta dan Ibu Ni Made Murti, bisa dikatakan Bapak I Made Susanta menumpang dirumah orang tuanya. Rumah tersebut sudah mendapatkan akses listrik, perbulannya membayar listrik sebesar Rp 100.000. Untuk pemenuhan air bersih, bapak I Made Susanta mendapatkan air bersih dengan cara menampung air hujan dengan penampungan, akan tetapi jika musim kemarau keluarga tersebut harus membeli air dengan harga Rp. 200.000. Keluarga ini tidak memiliki kamar mandi untuk mandi cuci kakus MCK, keluarga ini menggunakan ladang dibelakang rumah mereka untuk melakukan BAB serta untuk mandi mereka menggunakan terpal seadanya untuk menutupi tubuh mereka ketika hendak mandi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan