PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

INCREASING STUDENTS’ HISTORY LESSON ACHIEVEMENTTHROUGH QUANTUM TEACHING

AT SMAN 17 BANDAR LAMPUNG Dewi Armiyati

The objectives of the research are: 1) to describe the lesson planning of Quantum Teaching, 2) to describe the process of Quantum Teaching application, 3) to describe the evaluation system of Quantum Teaching learning, 4) to explain the improvement of students’ learning achievement on history lesson of grade XI social class 1 and 2 of SMAN 17 Bandar Lampung with the application of Quantum Teaching Learning.

The method used in this research is Class room Action Research (CAR) that was done in three cycles applying Quantum Teaching Learning. On the first cycle, TANDUR steps Grow, Experience, Name, Demonstrate, Repeat, Celebrate) were done supported with modue and map from the internet. On the second cycle, besides using TANDUR steps, the writer also applied Contextual Elements (atmosphere, strong base, environment, and dynamic lesson plan) supported with media like pictures and maps through the internet. And on the third cycle, the writer used TANDUR steps and Contextual Elements that have been improved, supported with pictures and videos as media.

The results of the research are : 1) The lesson plan’s score result on cycle I = 2,98 (categorized poor), cycle II = 3,80 (categorized medium) and cycle III = 4.33 (categorized good). 2) The learning process of history lesson by applying Quantum Teaching is succeeded/good because there is always an improvement of number of students who were actively involved in the learning process, they are: On cycle 1 : Grade XI social class 1 = 58 % , and Grade XI social class 2 = 59%. On cycle II : Grade XI social class 1 = 73 %, and Grade XI social class2 = 74%. On cycle III: Grade XI social class 1 = 88 %, and Grade XI social class 2 = 87 %. (3) The result of validity test on every cycle is improved, they are: On cycle I: validity = 0,38, reliability = 0.6872 (reliable), difficulty rate (categorized medium) = 0,46, and discrimination power (categorized good) = 0,40. Cycle II : validity = 0,47, reliability = 0.7992 (reliable), difficulty rate (categorized medium) = 0,48, discrimination power (categorized good) = 0,64. Cycle III : validity = 0,63, reliability = 0.8269 (reliable), difficulty rate (categorized medium) = 0,65, and discrimination power (categorized good) = 0,66. (4) Students, learning achievement on history lesson is improved that is students who achieved minimum score Grade XI Social 1 : cycle I = 52%, cycle II = 72%, and cycle III = 88%. Grade XI social class 2: grade I = 58%. Cycle II: = 73%, and on cycle III : 81%.


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG

Dewi Armiyati

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikankan perencanaan pembelajaran Quantum Teaching, (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran Quantum Teaching, (3) Mendeskripsikan sistem evaluasi pembelajaran Quantum Teaching,

(4) Menjelaskan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dengan diterapkannya Pembelajaran Quantum Teaching.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK),

dilaksanakan dalam 3 siklus dengan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching. Pada siklus ke-1 menggunakan langkah langkah-langkah TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, dan Rayakan) yang didukung modul dan peta dari internet. Pada siklus ke-2 selain menggunakan langkah-langkah TANDUR juga menerapkan Unsur Konteks (Suasana,

Landasan yang kuat, Lingkungan, dan Rancangan belajar yang dinamis) yang didukung dengan media gambar dan peta melalui internet, dan pada siklus ke-3 mengunakan langkah-langkah TANDUR dan Unsur Konteks yang telah dilakukan perbaikan serta didukung dengan media gambar dan video.

Kesimpulan penelitian ini adalah : (1) Hasil penilaian RPP siklus I= 2, 98 (kategori kurang), siklus II = 3,80 (kategori sedang), dan siklus III = 4,33 (katagori baik). (2) Proses pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching berhasil/baik karena ada peningkatan jumlah siswa yang aktif yakni, Siklus I : Kelas XI IPS.I = 58 %, dan kelas XI IPS.2 = 59 %. Siklus II : Kelas XI IPS.I = 73 %, dan kelas XI IPS. 2 = 74 %. Siklus III : Kelas XI IPS.I = 88 %, dan kelas XI IPS.2 = 87 % (3) Hasil uji validitas tes setiap siklus meningkat yakni siklus I : rata-rata nilai validitas = 0,38 (kategori sedang), reliabilitas = 0.6872 (reliable), rata-rata nilai tingkat kesukaran = 0,46 (kategori sedang), dan rata-rata nilai daya beda = 0,40 (kategori baik). Siklus II : rata-rata nilai validitas = 0,47 (kategori sedang), reliabilitas = 0.7992 (reliable), rata-rata nilai tingkat kesukaran = 0,48 (kategori sedang), dan rata-rata nilai daya beda = 0,64 (kategori baik). Siklus III : rata-rata nilai validitas = 0,63 (kategori sedang), reliabilitas = 0.8269 (reliable), rata-rata nilaii tingkat kesukaran = 0,65 (kategori sedang), dan rata-rata nilai daya beda = 0,66 (kategori baik). (4) Prestasi belajar sejarah siswa meningkat yakni, siswa yang tuntas belajarnya, kelas XI IPS.I : siklus I = 52 %, siklus II = 72 %, dan siklus III = 88 %. Kelas XI IPS.2 : siklus I = 58 %, siklus II = 73 % dan siklus III = 81%.

Kata Kunci : Quantum Teaching Meningkatkan Prestasi Belajar


(3)

BAB II

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpul penelitian, dalam prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS I dan XI IPS 2 SMA Negeri 17 bandar Lampung dapat ditingkatkan dengan Pembelajaran

Quantum Teaching. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai berikut : 5.I.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Dengan Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penilaian kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching pada penelitian ini dikatakan berhasil karena ada peningkatan skor nilai setiap siklus yakni : siklus I = 2, 98, siklus II = 3, 80, dan siklus III = 4,33 dengan katagori baik. Maka siklus dihentikan karena telah mencapai indikator yang telah ditentukan, yaitu 4.

5.1.2 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Dengan Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Proses pelaksanaan pembelajaran sejarah denga menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching berhasil/baik karena pada setiap siklus selalu ada peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran yakni, Siklus I : Kelas XI IPS.I = 58 %, dan kelas XI IPS.2 = 59 %. Siklus II : Kelas XI IPS.I = 73 %, dan kelas XI IPS. 2 = 74 %. Siklus III : Kelas XI IPS.I = 88 %, dan kelas XI IPS.2 = 87 %


(4)

Tindakan dihentikan karena siswa yang aktif dalam pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 75 %.

5.1.3 Sistem Evaluasi Pembelajaran Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran Sejarah

Hasil uji validitas tes setiap siklus meningkat yakni siklus I : rata-rata nilai validitas = 0,38 (kategori sedang) , reliabilitas = 0.6872, rata-rata niali tingkat kesukaran = 0,46 (kategori sedang) , dan rata-rata nilai daya beda = 0,40 (Kategori Baik). Siklus II : rata-rata nilai validitas = 0,47 (kategori sedang) , reliabilitas = 0.7992, rata-rata niali tingkat kesukaran = 0,48 (kategori sedang) , dan rata-rata nilai daya beda = 0,64 (Kategori Baik). Siklus III : rata-rata nilai validitas = 0,63 (kategori sedang) , reliabilitas = 0.8269, rata-rata niali tingkat kesukaran = 0,65 (kategori sedang) , dan rata-rata nilai daya beda = 0,66 (Kategori Baik).

System evaluasi yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi/mencapai target indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

5.1.4 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Diterapkannya Pembelajaran Quantum Teaching

Prestasi belajar sejarah siswa dikatakan baik karena pada setiap siklus ada peningkatan siswa yang memperoleh skor nilai > 65 yakni, Siklus I : Kelas XI IPS I = 52 %, kelas XI IPS. 2 =58 %. Siklus II : Kelas XI IPS.I = 72 %, kelas XI IPS. 2 = 73 %. Siklus III : Kelas XI IPS.I = 88 %, kelas XI IPS. 2 = 81 %. dan tindakan dihentikan karena siswa yang memperoleh skor nilai minimal > 65 (KKM) telah mencapai target indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebanyak 75 %.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan proses pelaksanaan penelitiaan tindakan kelas dan hasil yang diperoleh, maka agar menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching dapat dilaksanakan dengan maksimal dan dapat meningkatkan prestasi siswa peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk mengupayakan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

Pembelajaran Quantum Teaching lebih efektif dan efisien perlu adanya penerapan Unsur Konteks yaitu : 1) Suasana kelas, 2) Landasan yang kuat, 3) Lingkungan yang mendukung, dan4) Rancangan belajar yang dinamis

2. Pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan langkah-langkah TANDUR sebagai berikut :

a. Menumbuhkan minat belajar siswa menggunakan media gambar film atau video.

b. Alami, dengan memerankan unsur-unsur pelajaran dalam bentuk drama secara berkelompok.

c. Namai, dengan cara melengkapi tabel yang telah disediakan. d. Demontrasikan, dengan presentasi dan bermain peran.

e. Ulangi, dengan menugaskan siswa untuk menjelaskan pengetahuan yang baru siswa dapatkan kepada teman atau kelompok lain dikelasnya.

f. Rayakan, dengan memberi riward, bernyanyi, tepuk tangan, meneriakkan kata-kata Yes ! , dan memberikan hadiah.


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran sejarah memiliki arti yang strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dalam dunia pendidikan, sejarah mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian siswa, disamping itu juga sejarah termasuk mata pelajaran yang diperhitungkan dalam menentukan kelulusan siswa karena mata pelajaran sejarah diujikan pada Akhir Ujian Sekolah (UAS). Dengan demikian seorang guru terpanggil untuk mengupayakan agar pembelajaran sejarah mencapai target sesuai dengan kreteria keberhasilan yang telah ditentukan disekolahnya .

Di SMA Negeri 17 Bandar Lampung pembelajaran sejarah dapat dikatakan belum mencapai target keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75 % siswa memperoleh nilai minimal 65 (Nilai KKM yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran sejarah) walaupun selama ini guru sudah berupaya melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran namun hasilnya belum maksimal, rendahnya nilai siswa dalam pembelajaran sejarah khususnya kelas XI IPS dapat dilihat dari tabel data hasil analisis evaluasi semester genab tahun pembelajaran 2009/2010 di bawah ini :


(7)

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Sejarah Semester Genab Kelas XI IPS.1 TP. 2009/2010

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase

Ketuntasan

1 > 65 12 siswa 48 %

2 < 65 13 siswa 52 %

Jumlah 25 siswa 100 %

Sumber : Data analisis evaluasi mata pelajaran sejarah SMA Negeri 17 Bandar Lampung tahun pembelajaran. 2010/2011

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa, dari jumlah 25 siswa kelas XI IPS.I yang mengikuti tes, jumlah siswa yang tuntas dengan memperoleh skor nilai > 65 (Nilai KKM) sebanyak 12 siswa, ini artinya siswa yang tuntas hanya mencapai 48 %, dan jumlah siswa yang tidak tuntas dengan memperoleh skor nilai < 65 sebanyak 13 siswa, ini artinya siswa yang tidak tuntas mencapai 52 %

Tabel 1.2 Hasil Evaluasi Sejarah Semester Genab Kelas XI IPS.2 TP. 2009/2010

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase

Ketuntasan

1 > 65 14 siswa 54 %

2 < 65 12 siswa 46 %

Jumlah 26 siswa 100 %

Sumber : Data analisis evaluasi mata pelajaran sejarah SMA Negeri 17 Bandar Lampung tahun pembelajaran. 2010/2011

Data pada tabel hasil evaluasi kelas XI IPS.2 di atas menunjukkan bahwa, dari jumlah 26 siswa kelas XI IPS.2 yang mengikuti tes, jumlah siswa yang tuntas dengan memperoleh skor nilai > 65 sebanyak 14 siswa, ini artinya ketuntasan


(8)

hanya mencapai 54 %, dan jumlah siswa yang tidak tuntas dengan memperoleh skor nilai < 65 sebanyak 12 siswa, artinya siswa yang tidak tuntas mencapai 46 %. Berdasarkan data hasil analisis dapat dikatakan, bahwa nilai hasil belajar siswa kelas XI IPS pada ujian akhir semester 1 tahun pembelajaran 2009/2010 dalam pembelajaran sejarah yang dinyatakan tuntas dengan memperoleh nilai 65 sesuai dengan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan di SMA Negeri 17 Bandar Lampung kurang dari 60 %. Dengan demikian disimpulkan, bahwa pembelajaran sejarah di kelas XI IPS belum mencapai kreteria keberhasilan.

Rendahnya prestasi pembelajaran sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya guru, siswa, lingkungan sekolah, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor tersebut, yang terpenting adalah foktor guru dan siswa, karena dari pemahaman hakikat pebelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa dalam pembelajaran agar meraih prestasi yang tinggi.

Setelah diamati dan dikaitkan dengan teori pembelajaran yang ada, ternyata guru dalam pembelajaran di kelas selama ini menggunakan model konvensional secara monoton, yaitu model teacher centred instruction (pembelajaran yang berpusat pada guru saja). Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, menyajikan pelajaran dengan metode ceramah tanpa adanya variasi, latihan soal,

dengan media yang kurang pas, suasana belajar terkesan kaku, diam, dan mati. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kurang berfungsi untuk


(9)

meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan rendahnya skor nilai yang diperoleh siswa dalam evaluasi pembelajaran.

Seharusnya guru dapat menciptakan pembelajaran sejarah menjadi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan yaitu dengan menggunakan multi media serta sumber belajar yang tidak hanya berasal dari guru, tetapi juga berasal dari buku, internet, media cetak, museum sejarah dan yang lainnya. Begitu pula penerapan model, media, metode dan strategi dan teknik hendaknya bervariasi, dan selalu diinovasi agar pembelajaran sejarah dapat berfungsi memotivasi siswa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi.

Sebagaimana pernyataan di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki bahwa, suatu pembelajaran sejarah pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori, dan fakta tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hapalan dan pemahaman, namun tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses pembelajaran dapat berlangsung optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Selain pengamatan berdasarkan data yang ada, penulis juga mendapatkan informasi dari guru dan siswa. Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mitra mata pelajaran sejarah SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dikatakan


(10)

bahwa pembelajaran sejarah belum terlaksana secara optimal. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, belum tersedianya buku sejarah di perpustakaan, siswapun sulit untuk menyediakan buku sendiri. Di samping itu juga guru belum menggunakan media yang bervariasi dalam pembelajaran khususnya media yang dapat di dengar, dan dilihat sehingga pembelajaran sejarah sulit untuk diterapkan secara maksimal.

Idealnya, karena mengingat materi pelajaran sejarah yang sangat luas dan kompleks dengan alokasi waktu hanya 3 X 45 menit per-minggu maka hendaknya pembelajaran di dukung dengan multi sumber dan multi media yang dapat membantu mengefektifkan dan mengefisienkan pembelajaran, seperti yang telah tersedia dalam web pembelajaran yang online, video dan materi-materi sejarah yang tersedia di internet yang lebih menarik, praktis sehingga dapat membantu mengefisienkan serta memaksimalkan dalam pembelajaran.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa SMA Negeri 17 Bandar Lampung, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sejarah, karena materi yang harus dipelajari sangat luas yaitu peristiwa yang terjadi di masa lampau sampai pada saat ini, baik sejarah Indoesia maupun sejarah negara-negara di luar Indonesia. Dalam proses pembelajaran dikelas siswa hanya mendengar penjelasan dari guru tanpa didukung oleh sumber yang lain, metode dan media yang digunakan guru juga kurang menarik sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar, disaat pembelajaran sedang berlangsung ada beberapa siswa yang mengantuk, dan ada yang ribut, menggambar atau


(11)

mencorat-coret di buku mereka, bahkan terkadang siswa jenuh mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan data-data yang didapat, dikatakan bahwa pembelajaran sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung khususnya di kelas XI IPS belum sesui dengan tujuan yang diharapkan dalam kurikulum, hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.

Untuk mengoptimalkan pembelajaran sejarah di SMA Neger 17 Bandar Lampung perlu diadakan pembenahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran, salah satu diantaranya adalah dengan mengupayakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan agar mampu membangkitkan semangat dan motivasi serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk mewujudkan pembelajaran tersebut penulis akan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran sejarah, yang selama ini belum pernah diterapkan.

Ada beberapa alasan mengapa di dalam penelitian ini menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching, antara lain:

1. Sebagai variasi dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk belajar.

2. Quantum Teaching merupakan salah satu metode pembelajaran yang menguaraikan tentang cara-cara baru yang mempermudah proses pembelajaran dan menekankan pada terciptanya suasana yang menyenang- kan sehingga minat siswa untuk belajar akan tumbuh dan mempunyai kemauan untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar.


(12)

3. Pembelajaran Quantum Teaching merupakan percepatan belajar (Accelerated Learning) dengan metode belajar. Percepatan belajar dikenal dengan program akselerasi tersebut dilakukan dengan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses alamiah dari belajar melalui upaya-upaya yang sengaja. Penyingkiran hambatan-hambatan belajar yang berarti mengefektifkan dan mempercepat proses belajar.

4. Pembelajaran Quantum Teaching ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu : mudah, menyenangkan, dan memperdayakan. Setiap anggota komunitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai dan Saling mendukung. Siswa dan guru berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks ini, sukses guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa berarti sukses guru.

Berdasar uraian di atas maka penulis berupaya untuk meningkatkan prestasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 bandar Lampung dengan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching, karena sesuai dengan kondisi yang ada di SMA Negeri 17 Bandar Lampung, selain itu juga, penyajian dalam

Pembelajaran Quantum Teaching merupakan pembelajaran yang ideal, karena menekankan kerja sama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran Quantum Teaching yang merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan guru untuk


(13)

dapat merangsang siswa untuk berprestasi. Cara ni dapat memaksimalkan usaha guru dalam pembelajaran melalui perkembangan hubungan, pengubahan belajar, dan penyampaian kurikulum serta menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.

Pembelajaran Quantum Teaching juga efektif karena memungkinkan siswa dapat belajar secara optimal yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan.

Sejalan dengan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Prestasi belajar sejarah siswa masih rendah

2. Perencanaan pembelajaran belum terprogram dengan baik 3. Pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara maksimal

4. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran

5. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah 6. Sistem evaluasi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik 7. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa, guru belum pernah menggunakan Pembelajaran Quantum Teaching


(14)

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dibatasi pada :

1. Perencanaan pembelajaran belum terprogram dengan baik 2. Pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara maksimal

3. Sistem evaluasi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik 4. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa, guru belum pernah menggunakan Pembelajaran Quantum Teaching

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

3. Bagaimanakah sistem evaluasi pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

4. Bagaimanakah peningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan kelas XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dengan di- terapakannya Pembelajaran Quantum Teaching

1.5 Tujuan Penelitian


(15)

1. Mendeskripsikankan perencanaan Pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran sejarah.

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran sejarah.

3. Mendeskripsikan sistem evaluasi pembelajaran Quantum Teaching pada

mata pelajaran sejarah

4. Menjelaskan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dengan diterapkannyaPembelajaran

Quantum Teaching.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep teknologi pendidikan dalam kawasan desain pembelajaran untuk meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran di kelas b. Meningkatkan aktivitas belajar sejarah


(16)

d. Mengalami secara langsung proses pembelajaran Pembelajaran Quantum Teaching

2. Bagi Guru

a. Untuk menambah wawasan dalam mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP, khususnya guru mata pelajaran sejarah

b. Sebagai data masukan bagi guru-guru SMA negeri 17 Bandar Lampung khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai adanya inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran salah satu diantaranya adalah Pembelajaran Quantum Teaching guna

meningkatkan prestasi belajar siswa

c. Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti pendidikan selanjutnya yang sejalan dengan penelitian ini

3. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif, dan meningkatnya prestasi siswa sehingga SMA Negeri 17 Bandar Lampung bermutu dan berkwalitas.

4. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk memperluas pengetahuan tentang inovasi- inovasi dalam pembelajaran, sehingga dapat menjadi bekal untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan proses pembelajaran yang optimal dan meningkatkan prestasi pembelajaran sejarah siswa SMA Negeri 17 Bandar Lampung.


(17)

1.7 Ruang Lingkup Penelitiaan

Penelitian ini difokuskan hanya pada : Pembelajaran Quantum Teaching dalam usaha meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan kelas XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung.


(1)

3. Pembelajaran Quantum Teaching merupakan percepatan belajar (Accelerated Learning) dengan metode belajar. Percepatan belajar dikenal dengan program akselerasi tersebut dilakukan dengan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses alamiah dari belajar melalui upaya-upaya yang sengaja. Penyingkiran hambatan-hambatan belajar yang berarti mengefektifkan dan mempercepat proses belajar.

4. Pembelajaran Quantum Teaching ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu : mudah, menyenangkan, dan memperdayakan. Setiap anggota komunitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai dan Saling mendukung. Siswa dan guru berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks ini, sukses guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa berarti sukses guru.

Berdasar uraian di atas maka penulis berupaya untuk meningkatkan prestasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 bandar Lampung dengan menerapkan Pembelajaran Quantum Teaching, karena sesuai dengan kondisi yang ada di SMA Negeri 17 Bandar Lampung, selain itu juga, penyajian dalam Pembelajaran Quantum Teaching merupakan pembelajaran yang ideal, karena menekankan kerja sama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran Quantum Teaching yang merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan guru untuk


(2)

dapat merangsang siswa untuk berprestasi. Cara ni dapat memaksimalkan usaha guru dalam pembelajaran melalui perkembangan hubungan, pengubahan belajar, dan penyampaian kurikulum serta menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Pembelajaran Quantum Teaching juga efektif karena memungkinkan siswa dapat belajar secara optimal yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan.

Sejalan dengan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Prestasi belajar sejarah siswa masih rendah

2. Perencanaan pembelajaran belum terprogram dengan baik 3. Pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara maksimal

4. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran

5. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah 6. Sistem evaluasi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik 7. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa, guru belum pernah menggunakan Pembelajaran Quantum Teaching


(3)

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dibatasi pada :

1. Perencanaan pembelajaran belum terprogram dengan baik 2. Pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara maksimal

3. Sistem evaluasi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik 4. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa, guru belum pernah menggunakan Pembelajaran Quantum Teaching

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

3. Bagaimanakah sistem evaluasi pembelajaran sejarah dengan Pembelajaran Quantum Teaching

4. Bagaimanakah peningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan kelas XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dengan di- terapakannya Pembelajaran Quantum Teaching

1.5 Tujuan Penelitian


(4)

1. Mendeskripsikankan perencanaan Pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran sejarah.

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran sejarah.

3. Mendeskripsikan sistem evaluasi pembelajaran Quantum Teaching pada mata pelajaran sejarah

4. Menjelaskan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dengan diterapkannya Pembelajaran Quantum Teaching.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep teknologi pendidikan dalam kawasan desain pembelajaran untuk meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran di kelas b. Meningkatkan aktivitas belajar sejarah


(5)

d. Mengalami secara langsung proses pembelajaran Pembelajaran Quantum Teaching

2. Bagi Guru

a. Untuk menambah wawasan dalam mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP, khususnya guru mata pelajaran sejarah

b. Sebagai data masukan bagi guru-guru SMA negeri 17 Bandar Lampung khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai adanya inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran salah satu diantaranya adalah Pembelajaran Quantum Teaching guna meningkatkan prestasi belajar siswa

c. Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti pendidikan selanjutnya yang sejalan dengan penelitian ini

3. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif, dan meningkatnya prestasi siswa sehingga SMA Negeri 17 Bandar Lampung bermutu dan berkwalitas.

4. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk memperluas pengetahuan tentang inovasi- inovasi dalam pembelajaran, sehingga dapat menjadi bekal untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan proses pembelajaran yang optimal dan meningkatkan prestasi pembelajaran sejarah siswa SMA Negeri 17 Bandar Lampung.


(6)

1.7 Ruang Lingkup Penelitiaan

Penelitian ini difokuskan hanya pada : Pembelajaran Quantum Teaching dalam usaha meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS.1 dan kelas XI IPS.2 SMA Negeri 17 Bandar Lampung.