PEMUDA MAJELIS, PEMUDA DAN PEMBINAAN PEMUDA

8 potensi yang ada bagi realisasi tugas yang diembannya. Kepemimpinan inti secara nyata dimanifestasikan dalam suatu wadah yang disebut Majelis jemaat. Wadah ini merupakan himpunan pemimpin-pemimpin jemaat yang bertugas mempin, mendorong, mengkoordinasi jemaat dalam pelayanan. Majelis jemaat dalam jabatan gerejawi harus dengan sepenuh hati dan dengan sukacita melakukan tugas dan pelayananya bukan dengan keadaan terpaksa. Majelis harus mampu meyakinkan dunia akan karya penyelamatan Allah dan penebusan Kristus akan dunia ini. Oleh karena itu sebagai panutan hendaklah majelis jemaat menjadi contoh yang baik dalam melaksanakan tugas dan pengutusannya. Begitu juga dengan hal pelayanan Majelis harus dapat melaksanakan pelayanan dengan sepenuhnya, tidak setengah-setengah, sehingga pelayanan yang dilakukan tidak menjadi timpang didalam jemaat.

2.2 PEMUDA

Pemuda dikenal dengan istilah adult yang berasal dari bentuk lampau kata kerja latin yaitu adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna ataupun telah menjadi dewasa. 20 Pertumbuhan pemuda juga dianggap suatu fase dimana gereja juga merasa bertumbuh, karena dapat dilihat dari partisipasi dan sumbangan-sumbangan yang diberikan pemuda; baik dari segi energi, pemikiran dan lain sebagainya. Kaum pemuda merupakan suatu bagian yang penting bagi Gereja Kristen saat ini. Kaum pemuda biasanya tidak pernah diam dalam menanggapi sesuatu karena dimana- mana kaum pemuda selalu bergerak dan bertindak dinamis yang suka berbaris dan bersaksi kemana-mana. Mereka ingin berorganisasi serta mengikuti pemimpin-pemimpin yang dikagumi. 21 Jean Piaget berpendapat bahwa ada dua hal yang mempengaruhi pertumbuhan kognitif manusia yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi ini mampu menjaga manusia pada saat menerima informasi yang baru dan menghadapi perubahan serta menjamin kontiniutitas pada diri seseorang yang berinteraksi dan membentuk pemahaman yang lebih dalam mengenai realitas yang dijumpainya. 22 Banyak sekali pemuda sekarang ini yang merasa puas apabila ia berkumpul dan bertemu anggota organisasinya, karena melalui persekutuankomunikasi yang dibangun mampu membantu pemuda dalam mengatasi masalah ataupunn tantangan yang dihadapinya. Memperhatikan pemuda berarti dengan setia 20 Gould R, Adult Life Stages: Growth Toward Self-Tolerance, Psychology Today, 1975, 24 21 G Homrigousen, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984, 154 22 Charles M Shelton SJ, Spiritualitas Kaum Muda Bagaimana Mengenal dan Mengembangkannya, Yogyakarta : Kanisius, 1990, 10-11 9 menolong mereka untuk semakin bertumbuh dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Bentuk perhatian untuk memenuhi tujuan Allah bagi pemuda yang menjadi jemaat yaitu melalui persekutuan. 23 Dalam realitas kehidupan pemuda, secara terus menerus banyak mengalami pembaharuan. Pembaharuan yang dimaksud ialah adanya proses pertumbuhan kerohanian para pemuda ditengah-tengah gereja ataupun masyarakat. Kaum muda sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari segala segi yang ada pada dirinya, sehingga untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan tersebut kaum muda mempunyai mekanisme sendiri dalam menghadapinya. Mereka menganggap bahwa mereka akan mendapatkan bantuan dari keluarga, sekolah, lembaga-lembagaorganisasi dan masyarakat sekitar untuk mengarahkan mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Namun proses pertumbuhan akan dapat lebih terarah dalam mengatasi masalah, apabila bagi mereka tersedia pelayanan pendampingan yang memadai dari segi tujuan materi program, bentuk, metode-metode dan tekniknya. Didalam pertumbuhan dan perkembangannya, pemuda dapat ditinjau dari beberapa perkembangan yang ia alami dalam kehidupannya, baik dari segi perkembangan kognitif, perkembangan moral, perkembangan mental dan perkembangan Imannya. Pemuda yang memahami dirinya adalah pemuda yang dapat berharap akan kehidupan yang bahagia, 24 inilah sebabnya gereja harus dapat membahagiakan pemudanya agar pemuda dapat memahami dirinya sebagai pemuda Kristen.

2.3 PEMBINAAN PEMUDA