Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

4 pembinaan pada pemuda gereja harus memiliki tujuan yang Alkititabiah. Tujuan-tujuan yang dimaksudkan tersebut adalah ibadah, persekutuan dan pelayanan. 13 Dalam kaitannya dengan hal ini, dapat disimpulkan bahwa peran Majelis dalam melaksanakan Pembinaan Warga Gereja untuk mengatasi ketidakaktifan pemuda GBKP Semarang sangatlah penting. Berdasarkan latar belakang diatas penulis memberikan judul : “PERAN MAJELIS DALAM MENGATASI KETIDAKAKTIFAN PEMUDA GEREJA BATAK KARO PROTESTAN GBKP SEMARANG”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah adalah: bagaimana peran Majelis GBKP Semarang dalam mengatasi ketidakaktifan pemuda GBKP Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peran Majelis GBKP Semarang dalam mengatasi ketidakaktifan pemuda GBKP Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan memperhatikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penulis menyimpulkan manfaat penelitian adalah : 1. Manfaat Teoritis : Memberikan sumbangsih terhadap Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana dalam melaksanakan Pembinaan pemuda. 2. Manfaat Praktis : Memberi sumbangsih untuk menolong gereja GBKP Semarang dalam melakukan Pembinaan pemuda secara khusus pemuda untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemuda di GBKP Semarang.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu memberikan gambaran yang menyeluruh tentang permasalahan yang terjadi dan mencoba menganalisanya. Selain itu, penelitian juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana setiap rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi yang bersifat 13 Doug Fields, Purpose Driven Youth Ministry Jawa Timur: Gandum Mas, 2000, 64 5 sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau bidang tertentu dalam kehidupan objeknya. 14 Bagi penulis hal ini penting untuk melihat sejauh apa peran Majelis terhadap pembinaan pemuda, terkhusus dalam mengatasi ketidakaktifan pemuda di GBKP Semarang. Dalam metode ini, penulis akan terjun langsung ke GBKP Semarang untuk melihat dan membuktikan apa yang penulis lihat sebelumnya. Penulis akan melakukan wawancara serta mengumpulkan kasus-kasus yang mendukung. Data akan lebih valid apabila penulis terjun langsung ke lapangan dan mengadakan penelitian. Wawancara akan dilakukan kepada Majelis, 6 orang pengurus PERMATA dan 4 orang pemuda GBKP Semarang. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara mendalam berbagai informasi yaitu pendapat, pandangan, pengalaman serta pemikiran dari Majelis jemaat GBKP Semarang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Kemudian data dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan dan dapat dipakai oleh penulis untuk membantu melakukan dan menganalisa masalah dalam penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan