HASIL DAN PEMBAHASAN Pemuatan aplikasi pengontrol kompor listrik otomatis berbasis mikrokontroler at89s51 953

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan dan Pengujian Tahapan selanjutnya setelah pembuatab rangkaian selesai adalah melakukan pengujian pada rangkaian Pengontrol Kompor Listrik Otomatis ini dan membahas tentang kinerja alat. pengujian dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengujian tiap bagian blok rangkaian kemudian pengujian keseluruhan alat rangkaian aplikasi pengontrol. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat sudah berjalan dengan baik sesuai perancangan serta untuk mendapatkan hasil pengujian. 4.1.1 Pengujian Mikrokontroler AT89S51 Pengujian mikrokontroler dimulai dari port 2.0 sampai port 2.7 dengan menghubungkannya ke delapan buah LED pada kaki katoda. Kaki anoda LED dihubungkan dengan resistor 1Kohm kemudian dihubungkan ke vcc. Selanjutnya membuat program untuk membaca port 1 di mana outputnya akan dibaca pada port 2. Program yang ditulis misalnya seperti berikut : Lagi ; mov P1,00H mov A,P1 mov P2,A jump Lagi Bila port 1 dihubungkan ke ground dan LED port 2 menyala, maka IC mikrokontroler dapat bekerja dengan baik. Gambar 4.2 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler AT89S51 4.1.2 Pengujian ADC0804 ADC0804 dihubungkan ke port 1 mikrokontroler terlebih dahulu sebelum dirangkai. Selanjutnya diberi tegangan masukan pada ADC dengan sebuah potensiometer. Bila potensiometer diputar dan bobot biner LED yang padam berubah sesuai perubahan tegangan potensiometer, maka ADC sudah bekerja dengan baik. 4.1.3 Pengujian LM35 LM35 dihubungkan dengan ADC, Jika saat suhu bertambah panas bobot biner naik, maka LM35 dalam keadaan baik. 4.1.4 Pengujian LCD Pengujian LCD dilakukan dengan membuat program sederhana untuk menyalakan LCD. Jika LCD dapat menyala maka LCD dalam keadaan baik. 4.2 Pemrograman Alat Mikro hanya bisa diprogram dengan menggunakan file dengan format biner atau sering disebut sebagai bahasa mesin. Untuk mengubah file kedalam bahasa mesin file heksa digunakan sebuah compiler atau program compiler. Proses pemrograman dimulai dengan menuliskan program di notepad dan disimpan dengan ekstensi .ASM. File .ASM yang akan dikompilasi harus dijadikan dalam satu folder dengan program compilernya. Pertama-tama file dengan ekstensi .ASM di-compiler menggunakan program ASM51. Setelah dicompiler akan diperoleh file, satu file berekstensi .HEX dan satu file dengan ekstensi .LST. File .LST digunakan untuk melihat adanya kesalahan atau error pada pemrogramannya dengan cara membuka file tersebut dengan wordpad dan disimpan ulang dengan nama file yang berbeda, dan begitu seterusnya hingga kesalahan atau error tidak ditemukan Sedangkan file .HEX merupakan file yang akan diprogram ke dalam IC mikrokontroler. Langkah awal pilih Load Hex File to Flash buffer A untuk me-load file heksa agar tersimpan di dalam mikrokontroler, lalu tekan enter. Langkah selanjutnya memasukkan file yang berekstensi .HEX lalu tekan enter. Untuk melanjutkan kelangkah selanjutnya tekan enter atau sembarang tempat di keyboard. Kemudian Pilih Reset-----Low I, dan tekan enter untuk mereset mikrokontroler. Sehingga Reset-----Low menjadi Reset-----High. Setelah itu pilih Program E kemudian tekan enter untuk pemrograman mikrokontroler. Setelah program sukses di download pada tampilan ada beberapa proses yaitu proses pertama Erase Flash dan EEPROM Memory yaitu menghapus semua data dari EEPROM Memory. Proses kedua yaitu Program Flash Memory yaitu memasukkan program dengan ekstensi .HEX ke dalam memori IC. Proses Verify Flash Memory adalah proses verifikasi flash memori. Lock protect bit 1, Lock protect bit 2, Lock protect bit 3 untuk keamanan, yaitu keterangan bahwa IC tersebut mempunyai tiga sistem keamanan sehingga tidak memungkinkan dibaca dari luar. Selanjutnya tekan enter atau sembarang. Kemudian pilih Reset-----High I, lalu tekan enter untuk mengembalikan reset menjadi reset low, proses pemrograman selesai. Lalu pilih Quit X untuk keluar. 4.3 Pengujian Alat Keseluruhan dan Hasil Pengujian 4.3.1 Pengujian Alat Keseluruhan Rangkaian Aplikasi Pengontrol Pengujian dilakukan secara keseluruhan dengan menggabungkan rangkaian pengontrol dengan kompor listrik. Pengontrolan suhu pada kompor listrik ini menggunaka sensor suhu LM35 sebagai pendeteksi suhu zat masakan yang dipanaskan pada kompor, Suhu yang dihasilkan oleh LM35 masih berupa data analog, sehingga dibutuhkan ADC0804 untuk mengubah keluaran LM35 ke bentuk data digital sehingga dapat diolah oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan di LCD. Zat yang dipanaskan atau dimasak bisa berupa apa saja. Secara keseluruhan aplikasi Pengontrol Kompor Listrik Otomatis ini dilengkapi lima buah saklar yaitu satu saklar ONOFF sebagai saklar power, dimana saat posisi saklar ON, alat pengontrol akan terhubung dengan aliran arus listrik dan pada saat saklar OFF maka listrik tidak akan ada arus alat mati , dengan demikian alat pengontrol tidak langsung hidup jika dihubungkan ke arus listrik PLN, tergantung posisi ONOFF saklar. Keempat saklar lainnya yaitu saklar MODE Menu berisi beberapa menu pilihan yang disediakan yaitu menu memasak air, susu, telur mata sapi, menanak nasi dan menu costumize. Menu air diprogram untuk memasak air secara otomatis dengan indikasi kematangan suhu air yaitu 100 o C, menu susu juga hampir sama tetapi dengan suhu kematangan 80 o C. untuk memasak nasi dan telur program dibuat berdasarkan waktu standar kematangannya dan telah didukung dengan beberapa percobaan daftar percobaan pada halaman lampiran . Satu lagi menu costumize, pada menu ini disediakan bagi pengguna agar dapat memasukkan waktu ataupun suhu yang dikehendaki sesuai kebutuhan dengan tombol up dan down. Saklar kedua adalah tombol UP yang digunakan untuk menaikkan suhu per 1 o C atau menaikkan waktu per 1 menit sesuai kebutuhan. Saklar ketiga adalah saklar DOWN digunakan untuk menurunkan suhu per 1 o C dan menurunkan waktu per 1 menit. Terakhir adalah saklar RUN Cook untuk memulai proses memasak dan kompor mulai bekerja memanaskan masakan. Prinsip kerja dari aplikasi pengontrol ini adalah saat alat pengontrol hidup posisi saklar ON terhubung dengan arus listrik dan menu telah dipilih lalu tekan COOK, kompor akan mulai hidup dan memanaskan zat masakan . Pada saat suhu ataupun waktu telah mencapai batas yang ditentukan maka rangkaian triac akan memutuskan arus yang mengalir ke kompor sehingga tidak ada arus lagi dan kompor mati. meskipun kompor mati, keseluruhan alat pengontrol akan masih menyala tetap ada arus . Untuk mematikan keselurukan pengontrol maka posisi saklar harus di-OFF-kan agar tidak ada lagi arus listrik yang mengalir. Gambar 4.2 Rangkaian Aplikasi Pengontrol 4.3.2 Hasil Pengujian Pengujian aplikasi Pengontrol Kompor Listrik Otomatis ini diharapkan bisa diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasakmemanaskan air dan susu. Sedangkan dari pengujian memasak telur dan nasi diperoleh suhu yang dicapai saat masakan tersebut matang. a. Pengujian menu air Tabel 4.1 Hasil uji coba air b. P e n g u j ian menu susu Tabel 4.2 Hasil uji coba susu Waktu t80 o C 500ml 1 Liter t1 9’48” 11’47” t2 10’02” 11’37” t3 9’59” 11’34” Dari hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa untuk memanaskan air sebanyak 500 ml dibutuhkan waktu ± 19’ dan untuk 1 liter air ± 27’. Sedangkan pada percobaan 500 ml susu dibutuhkan waktu ±9’ dan untuk 1 liter susu ± 12’. Lamanya waktu yang dibutuhkan berdasarkan banyaknya air atau susu yang dipanaskan atau dimasak. c. Pengujian menu telur mata sapi Tabel 4.3 Hasil uji coba telur Uji coba Waktu Suhu 1 4’59” 90 o C 2 4’55” 91 o C Waktu t100 o C 500 ml 1 Liter t1 19’48” 28’26” t2 18’52” 28’58” t3 19’33” 26’45” 3 5’00” 90 o C d. Pengujian menu nasi Tabel 4.4 Hasil uji coba nasi Uji Coba Waktu Suhu 1 40:03 72 o C 2 40:01 72 o C Untuk perolehan suhu masakan pada telor dan nasi diperoleh data yang berbeda oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa suhu kematangan suatu masakan tidak semuanya dapat ditentukan dari awal dibuat standarisai , hal itu bergantung pada jenis dalam masakan. Ketidaksesuaian waktu pada percobaan dengan program diakibatkan ketidaktelitian penguji dalam penggunaan stopwatch alat bantu hitung . Percobaan yang dilakukan dengan takaran beras 500 ml. Menu ini tidak dapat digunakan untuk nasi dengan takaran lebih dari yang ditetapkan, jika tetap digunakan kemungkinan nasi yang dimasak tidak akan matang. e. Pengujian menu Costumize Pada menu costumize ini dapat digunakan untuk masakan apa saja. Pada percobaan dicobakan untuk menanaskan roti pada suhu 90 o C pada waktu 45’. Hasil pengujian alat berjalan sesuai dengan suhu dan waktu yang di-inputkan oleh pengguna. Pada menu ini, suhu dan waktu keduanya harus diisikan. Dari hasil percobaan alat Pengomtrol Kompor Listrik Otomatis diatas, dapat disimplkan bahwa aplikasi ini telah berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Meskipun pemakaian kompor listrik dinilai cenderung memakan waktu lebih lama, namun bisa dikatakan lebih praktis. Penggunaan aplikasi ini hanya untuk di dataran rendah saja, jika digunakan di dataran yang tinggi ada kemungkinan suhu tidak akan mencapai 100 o C.

BAB V PENUTUP