4. Setelah Langkah selanjutnya memasukkan file yang berekstensi .HEX lalu tekan enter. Untuk
melanjutkan kelangkah selanjutnya tekan enter atau sembarang tempat di keyboard. Kemudian Pilih Reset-----Low I untuk mereset mikrokontroler. Sehingga Reset Low menjadi Reset High.
5. Setelah itu pilih Program E kemudian tekan enter untuk pemrograman mikrokontroler.
6. Tekan sembarang tombol untuk melanjutkan, lalu mengaktifkan program dengan cara memilih
reset pada menu utama diganti menjadi low. 7.
Setelah semua benar barulah mikrokontroler dapat bekerja sesuai perintah. Tekan Q Exit untuk keluar.
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
3.1 Perancagan Sistem Pengontrol
Pengontrol Kompor Listrik Otomatis ini dirancang dengan menggunakan sensor suhu LM35 beserta komponen pendukungnya seperti ADC0804, MOC3021 dan Bt139 serta menggunakan
Mikrokontroler AT89S51 sebagai pengontrol alat secara keseluruhan. Saklar onoff pada pengontrol digunakan untuk menghubugkan dan memutuskan arus listrk dari
dan ke sumber tegangan. Ketika saklar on, maka akan terhubung ke sumber tegangan, sedangkan ketika saklar off, maka akan terputus dengan sumber tegangan. Sensor LM35 digunakan untuk mengukur atau
mendeteksi suhu cairan atau masakan sehingga dapat ditentukan masakan tersebut sudah matang atau belum. LM35 dihubungkan dengan ADC0804, keluaran LM35 yang berupa data analog akan diubah oleh
ADC0804 menjadi data digital sehingga dapat dibaca oleh mikrokontroler AT89S51. Keluaran berupa besar suhu dan lamanya waktu memasak ditampilkan di LCD. Untuk pemilihan menu masakan
digunakan push button dan button up dan down untuk mereset waktu lama memasak sesuai kebutuhan.
Gambar 3.1 Blok Sistem Pengontrol Kompor Listrik Otomatis
Keterangan blok :
1. LM35
LM35 adalah sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi suhu cairan atau masakan.
2. Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler digunakan sebagai pusat pengendali alat- alat yang digunakan seperti kompor, LM35, ADC0804, MOC3021dan Bt139, LCD, dan push button, semuanya
terhubung ke mikrokontroler. 3.
LCD Digunakan untuk menampilkan konversi suhu dan lamanya waktu memasak timer.
4. Saklar dan Push Button
Saklar ON- OFF digunakan untuk menghidupkan atau mematikan alat secara keseluruhan. Push Button digunakan untuk memilih menu masakan dan memasukkan
waktu memasak sesuai kebutuhan. 5.
Triac dan MOC3021 Digunakan sebagai rangkaian pengendali dan pensaklaran.
6. Kompor listrik
Kompor digunakan sebagai sumber panas yang digunakan untuk memasak masakan. 7.
Catu Daya Alat ini menggunakan trafo sebagai catu daya untukmenurunkan tegangan 220 volt
menjadi 12 volt sesuai yang dibutuhkan. Trafo juga berfungsi mengubah tegangan AC bolak- balik menjadi tegangan DC searah.
3.2 Alur Tahapan Pembuatan
Dalam pembuatan aplikasi Pengontro Kompor Listrik Otomatis ini ada beberapa tahap yang harus dilakukan antara lain perancangan rangkaian dimulai dari menggambar skema rangkaian dengan
software protel design system. Kemudian dicetak dan digambar di papan PCB. Dalam PCB dibuat rangkaian sistem minimum AT89S51 yang dihubungkan ke LCD. Selanjutnya setelah rangkaian selesai
dibbuat dan komponen selesai dirangkai dilakukan pengujian keseluruhan pada rangkaian tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem pada rangkaian sudah bekerja dengan baik atau
tidak. Berikut merupakan diagram alir dari tahapan pembuatan aplikasi Pengontrol Kompor Listrik Otomatis.
Gambar 3.2 Skema Perancangan
3.3 Perancangan Perangkat Keras
3.3.1 Rangkaian Catu Daya
Pada aplikasi Pengontrol Kompor Listrik Otomatis ini catu daya yang digunakan adalah trafo step down berfungsi menurunkan tegangan 220 Volt dari PLN menjadi 12 Volt. Arus yang dihasilkan trafo
masih berupa AC bolak- balik akan diubah menjadi DCsearah oleh rangkaian penyearah yang berupa empat buah dioda dan difilter oleh kapasitor. LM7805 digunakan untuk menurunkan tegangan menjadi
5 Volt sesuai kebutuhan mikrokontroler.
Gambar 3.3 Rangkaian Catu Daya
3.3.2 Rangkaian LM35 dan ADC0804
Kaki Vout pada sensor LM35 dihubungkan ke Vin + ADC , Vin diberi tegangan 5 Volt dan GND dihubungkan ke Ground. Sedangkan untuk rangkaian ADC yaitu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah sinyal analog dari LM35 menjadi bentuk digital agar dapat diolah oleh mikrokontroler. ADC yang dipakai adalah ADC0804 yang mempunyai 8 bit untuk mengubah sinyal analog dari 0 sampai 2,55
volt menjadi bentuk digital 0 sampai 255. Kapasitor 150 pF dan resistor 10 kΩ digunakan untuk
membentuk osilator tegangan supaya ADC bekerja. Resistor 1kΩ, kapasitor 2.2µF, resistor VR1 1kΩ, R
1kΩ dan dioda zener berfungsi untuk membentuk tegangan sumber sebagai tegangan referensi sesuai zener yang lebih baik atau stabil dari VCC. V in + ADC dihubungkan dengan Vout LM35. Resistor pack
Rpack dihubungkan dengan ADC untuk mengontrol sinyal write dan membaca sinyal interup pada ADC. Kaki Rpack yang dihubungkan dengan ADC hanya kaki 1 dan 2 yang juga terhubung dengan
mikrokontroler port0 P0.0 dan P0.1. Pada ADC0804 DB0 −DB7 dihubungkan ke mikrokontroler port1
P1.0 – P1.7.
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor dn ADC
3.3.3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51
Konfigurasi pin mikrokontroler memiliki fungsi masing- masing. Pin RST berfungsi sebagai input untuk melakukan reset terhadap mikro. Pin XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan pin inputan untuk kristal
osilator. Sedangkan GND merupakan ground pentanahan.
Gambar 3.5 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51
3.3.4 Rangkaian PemanasKompor Listrik
Kompor listrik pada aplikasi ini tidak langsung dihubungkan ke mikrokontroler melainkan terlebih dulu dihubungkan ke rangkaian Triac BT139 dan MOC3021. Pada P2.0 dari mikro dihubungkan
ke kaki MOC3021 pada pin 2 dan kemudian pin 1 MOC3021 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Jika P2.0 dibuat low, maka led MOC pin 1 dan 2 akan menyala yang mengakibatkan diac pada MOC
menghantarkan arus. Arus tersebut akan diberikan ke Gate pada triac sehingga menghantarkan dan menyalakan beban pemanas kompor menyala.
Gambar 3.6 Rangkaian Kompor Pemanas 3.3.5
Rangkaian Push Button Rangkaian push button terdiri dari empat buah saklar push on yang masing-masing mempunyai
fungsi tersendiri. Saklar MODE S1 berfungsi sebagai tombol menu yang berisi beberapa menu. Saklar UP S2 berfungsi untuk menaikkan suhu atau waktu sesuai kebutuhan, Saaklar DOWN S3 untuk
menurunkan suhu atau waktu. Sedangkan saklar RUN untuk memulai proses memasak.
Gambar 3.7 Rangkaian Push Button
3.3.6 Rangkaian LCD
Rangkaian LCD berfungsi untuk menampilkan hasil dalam bentuk teks. Dalam perancangan ini LCD yang digunakan adalah LCD 2 baris dan terdiri dari 16 karakter. Data yang
akan ditampilkan ke LCD terhubung dengan Port 1 mikrokokontroler. Data bus yang dipakai dalam LCD adlah dari D4 - D7 yang dihubungkan ke P1.0- P1.3. Pin 3 pada LCD VEE VLCD
dihubungkan dengan Variable Resistor VR untuk mengatur kontras LCD.
Gambar 3.8 Rangkaian LCD
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
Gambar 3.9 Flowchart
Gambar 3.10 Flowchart Proses
3.5 Perancangan PCB
Perancangan rangkaian dimulai dari menggambar skema rangkaian dengan software protel design system. Skema rangkaian yang telah dibuat kemudian dicetak ke papan PCB dengan langkah-langkah
sebagaimana berikut :
1. Mencetak layout PCB pada kertas.
2. Menyablon gambar rangkaian yang sudah dicetak pada papan PCB.
3. Melarutkan desain PCB pada larutan larutan HCL, H
2
O
2
, dan air dengan perbandingan HCL : H
2
O
2
: air = 1 : 1 : 4 kurang lebih selama 5 menit sambil digoyang-goyangkan. 4.
Mengebor jalur-jalur untuk rangkaian. 5.
Pemberian tiner pada gambar rangkaian yang telah dibor. 6.
Mengolesi PCB dengan gondorukem untuk melapisi jalur PCB agar tembaga tidak mudah terkelupas saat disolder berulang-ulang.
3.6 Tahapan Penyelesaian
Setelah pembuatan rangkaian selesai,langkah selanjutnya adalah menggabungkan keseluruhan rangkaian dengan menyusunnya ke dalam tempat yang telah disiapkan Box. Setelah itu mendownload
program yang telah ditulis di notepad ke dalam IC AT89S51 dengan catatan keseluruhan alat telah selesai dirangkai. Kemudian dilakukan pengujian terhadap alat yang telah diisi program ntuk melihat
hasilnya apakahalat sudah dapat bekerja dan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN