dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja bersifat nyata.
2.3 Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah-langkah pengujiannya
adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hipotesis
H : b
1
=b
2
= ⋯ =b
k
= 0X
1
=X
2
= ⋯ =X
k
tidak mempengaruhi Y H
1
: minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nolatau mempengaruhi Y.
2. Penentuan nilai kritis. Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadapkoefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
distribusinormal dengan memperhatikan tingkat signifikan � dan
banyaknya sampeldigunakan serta nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan �
1
= � dan �
2
= � − � − 1
3. Menentukan kriteria pengujian �
diterima bila �
ℎ�����
≤ �
�����
� ditolak bila
�
ℎ�����
�
�����
4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus :
� =
�� ��� �
�� ��� �−�−1
2.8 ��
���
= �
1
∑ �
1
� + �
2
∑ �
2
� + ⋯ + �
�
∑ �
�
� 2.9
Universitas Sumatera Utara
��
���
= ∑��
�
− ��
�
�
2
2.10
dimana: ��
���
= jumlah kuadrat regresi ��
���
= jumlah kuadrat residu sisa 5. Membuat kesimpulan apakah
� diterima atau ditolak
2.4 Koefisien Korelasi Berganda Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel di
manapersamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian maka persoalan berikutnya yang perlu dirasakan yaitu, jika data hasil pengamatan terdiri
dari banyak variabel adalah seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu. Dengan kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel
tersebut.
Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel tersebutdikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk
mengetahuiderajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yag lain
dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r” yang besarnya adalah akar
koefisien determinasi. Taraf hubungan yang ada antara 3tiga variable atau lebih disebut korelasi berganda. Koefisien korelasi berganda dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:
�
�,1,2 ⋯�
=
�
1
∑ �
1
� +�
2
∑ �
2
� +⋯+�
�
∑ �
�
� ∑ �
2
2.11
Universitas Sumatera Utara
dimana: � �
1
� = � �
1
� − ∑ �
1
∑ � �
� �
2
� = � �
2
� − ∑ �
2
∑ � �
� �
�
� = � �
�
� − ∑ �
�
∑ � �
� �
2
= � �
2
− ∑ �
2
� Untuk menghitung setiap hubungan kofisien korelasi antara variable Y dengan
variable X
i
dapat digunakan rumus: �
�.1,2,⋯,�
= � ∑ �
�
� − ∑ �
�
∑ �
�
�{� ∑ �
� 2
− ∑ �
� 2
}{ � ∑ �
� 2
− ∑ �
� 2
} Jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan variable
lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang positif. Tetapi jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti oleh penurunan
di dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun
variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedaua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan. Interpretasi harga r akan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1. : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r R
Interpretasi
Universitas Sumatera Utara
0,01 – 0,20 0,21 – 0,40
0,41 – 0,60 0,61 – 0,80
0,81 – 0,99 1
Tidak berkorelasi Sangat rendah
Rendah Agak rendah
Cukup Tinggi
Sangat tinggi
2.5 Uji Koefisien Regresi Berganda