Pembelajaran Fisika Pembelajaran Outbound

12

2. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan ilmu yang berusaha memahami aturan-aturan alam yang begitu indah dan dengan rapih dapat dideskripsikan secara matematis. Matematika dalam hal ini berfungsi sebagai bahasa komunikasi sains termasuk fisika Mundilarto, 2002:3. Douglas C. Giancoli 2011: 2-3 menyatakan, bahwa tujuan utama fisika adalah usaha untuk mencari keteraturan dalam pengetahuan manusia pada alam sekitarnya. Fisika adalah suatu aktivitas kreatif yang dalam banyak hal menyerupai aktivitas kreatif fikiran manusia. Satu aspek penting dalam fisika adalah pengamatan peristiwa atau gejala alam. Ahmad Abu Hamid 2004: 57 mengemukakan karakteristik sains mempunyai tiga pilar utama yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Adapun kerja ilmiah menurut Abu Hamid 2004: 34 meliputi: 1 penyelidikan penelitian, 2 berkomunikasi ilmiah, 3 pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, 4 sikap dan tata nilai, dan 5 saling keterkaitan antara sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan. Fisika merupakan ilmu sains yang dalam kegiatan belajar- mengajar fisika harus mencakup tiga pilar utama yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah sehingga peserta didik mampu mengembangkan keterampilan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika adalah interaksi peserta didik, pendidik, dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan hakikat fisika. Dalam pembelajaran 13 fisika, tidak ditekankan banyaknya bahan bukan content oriented, sehingga siswa terbelenggu dan tidak bisa menguasai materi secara mendalam melainkan diajarkan konsep-konsep fisika yang penting saja.

3. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran fisika berbasis outbound yang akan dikembangkan dalam penelitian ini antara lain:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang aktual, faktual, konseptual dan kontekstual yang benar- benar hendak dilaksanakan di kelas, laboratorium, dan di lapangan. RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: 1 identitas sekolahmadrasah, mata pelajaran, dan kelassemester; 2 alokasi waktu; 3 KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; 4 materi pembelajaran; 5 kegiatan pembelajaran; 6 penilaian; dan 7 mediaalat, bahan, dan sumber belajar. Dalam Permendikbud nomor 103 tahun 2014 Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, disebutkan bahwa RPP disusun oleh guru dengan prinsip: 1 memuat secara utuh kompetensi dasar sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan; 2 dapat dilaksanakan dalam satu atau lebih dari satu kali pertemuan; 3 memperhatikan perbedaan individual peserta didik; 4 berpusat pada 14 peserta didik; 5 berbasis konteks; 6 berorientasi kekinian; 7 mengembangkan kemandirian belajar; 8 memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran; 9 memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi danatau antarmuatan; dan 10 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam penelitian ini RPP yang dikembangkan RPP berbasis outbound, yang mana langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran merupakan pembelajaran dengan metode outbound learning.

b. Lembar Kerja Peserta Didik LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik LKPD merupakan panduan yang digunakan oleh peserta didik untuk mempermudah proses pembelajaran. LKPD merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang berfungsi untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan dan dapat meningkatkan aktivitas peserta didik. LKPD pada penelitian ini berisi tentang panduan kegiatan outbound yang akan dilakukan. c. Instrumen Penilaian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasibukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Dalam Permendikbud nomor 104 tahun 2014 dijelaskan bahwa salah satu tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, 15 pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorangsekelompok peserta didik untuk ditingkatkan pembelajaran remedial dan program pengayaan. Instrumen penilaian dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur peningkatan penguasaan materi pada peserta didik yang dilakukan dengan pemberian soal pretest dan posttest.

4. Pembelajaran Outbound

a. Pengertian Outbound Outbound training adalah kegiatan pelatihan di luar ruangan atau di alam terbuka outdoor yang menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan melalui permainan- permainan yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual maupun kelompok, dengan tujuan pengembangan diri maupun pengembangan. Banyak pihak yang meyakini bahwa penggunaan metode outbound memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar Badiatul Muchlisin Ari, 2009:11-12. Kegiatan outbound diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu real outbound dan fun outbound. Real outbound atau outbound yang sesungguhnya menunjuk pada kegiatan outbound yang memerlukan ketahanan dan tantangan fisik yang besar. Para peserta menjalani petualangan yang mendebarkan dan kegiatan penuh tantangan, seperti jungle survival, mendaki gunung, arung jeram, panjat dinding atau tebing, atau kegiatan di arena tali. Sementara fun outbound menunjuk pada kegiatan di alam terbuka yang tidak begitu banyak menekankan unsur 16 fisik. Dalam fun outbound, para peserta hanya terlibat dalam permainan- permainan ringan, tetapi sangat menyenangkan, beresiko kecil tapi mengandung manfaat yang besar untuk pengembangan diri. Selain bermanfaat, tempat pelaksanaan dan alatfasilitas yang dibutuhkan pun relatif sederhana atau tidak rumit. Fun outbound dapat dilaksanakan di halaman sekolah, halaman rumah, lapangan, padang rumput, ataupun di alam terbuka lainnya Badiatul Muchlisin Ari, 2009:20-21. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan fun outbound yang digunakan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan di sekolah. Terutama untuk mata pelajaran fisika yang selama ini terkesan membosankan dan kurang menarik. b. Outbound sebagai media pembelajaran Outbound merupakan media pengajaran yang sangat menantang dan menyenangkan. Dikatakan menantang karena media ini mampu merangsang minat dan keinginan peserta didik untuk belajar dan meningkatkan potensi dirinya. Disebut menyenangkan karena media pengajaran menarik untuk diikuti oleh semua peserta didik. Karena bersifat menantang, tentu fokus dan perhatian peserta didik akan tertuju pada proses pembelajaran yang sedang diikuti. Sehingga, dengan fokus dan perhatian tersebut, peserta didik akan berusaha sekuat tenaga mengeluarkan segala potensi dirinya untuk mengikuti proses pembelajaran. Media outbound sangat penting untuk mengembangkan tiga komponen pendidikan peserta didik, yaitu aspek afektif, kognitif, dan 17 psikomotorik. Sebab, ketiga aspek ini digunakan secara integral dan berkesinambungan dalam setiap kegiatan yang ada dalam media outbound. Tujuan outbound sebagai media pembelajaran: 1 Dapat mengidentifikasi berbagai kekuatan dan kelemahan peserta didik, 2 Peserta didik dapat mengeluarkan segala ekspresi dan potensi dirinya berdasarkan caranya sendiri, namun tetap berada dalam koridor permainan dan simulasi yang dijalani dalam media outbound iu sendiri. Ini akan mengantarkan peserta didik untuk bebas berkreasi, namun tetap taaat pada aturan permainan yang berlaku, 3 Menjadikan peserta didik mampu menghargai dan menghormati diri sendiri dan orang lain, 4 Peserta didik mampu belajar secara menyenangkan, 5 Memupuk jiwa kemandirian peserta didik sehingga mampu menyelesaikan kegiatan dengan hasil maksimal, 6 Mengajarkan anak didik untuk bersikap baik terhadaap dirinya, orang lain dan lingkungan sekitarnya, 7 Peserta didik mampu mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif, dan 8 Sebagai sarana untuk membangun karakter dan kepribadian pesera didik Dina Indriana, 2011:178-182. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika outbound dimasukkan sebagai salah satu media pembelajaran untuk mengantarkan peserta didik menuju potensi dirinya secara maksimal dan komperehensif, serta menyenangkan dalam berbagai bentuk permainan dan simulasi yang menantang. 18

5. Penguasaan Materi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY (STS) DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI DAN PENCAPAIAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMA.

2 7 350

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN JUMANJI UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMA.

1 11 344

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF DAN SIKAP KERJASAMA ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA II.

0 0 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN DOMINO UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMA.

0 0 2

PERBEDAAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA II.

0 0 2

PERBEDAAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS OUTBOUND DAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MAN YOGYAKARTA II.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MAN YOGYAKARTA III.

0 1 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI FISIKA DAN PENCAPAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, SCIENCE PROCESS SKILLS DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK SMA.

0 0 2