HUBUNGAN PERSEPSI PENERAPAN MODEL MINAT DAN AKTIVITAS DALAM TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK PENDIDIKAN MAHASISWA PROGRAM PGSD - UT KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009

(1)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF APPLYING ENTHUSIASM AND ACTIVITY MODEL IN TUTORIAL AND LEARNING ACHIEVEMENT OF EDUCATION

STATISTIC OF PGSD PROGRAM STUDENT - UT WAY KANAN REGENCY IN 2009 By :

AGUS SUPRIJANTO

Problem of this research is the low achievement of learning education statistic. Purpose of this research is to know the correlation between applying perception of enthusiasm and activity model in tutorial and learning achievement of education Statistic of PGSD program student - UT Way Kanan Regency in 2009

This research model is quantitative research by using correlation product moment data analysis technique is continued with doubled linear regression. Population of the research was of 202 PGSD program students - UT Way Kanan Regency. Research sample was101 students, specified with stratified random sampling technique

.

Research covered four variables, namely perception about applying of tutorial model (x1), enthusiasm follows totorial ( x2) and activity in tutorial ( x3), and learning achievement of education Statistic (y). Collecting data used closed questionnaire form, namely 1) perception of applying tutorial model questionnaire, 2) enthusiasm follows tutorial questionnaire, 3) questionnaire of student activity in tutorial , and learning achievement data was obtained by using tutorial assignment test of education statistic, with multiple choice questionnaire form

Result of data processing shows there is positive and sisgnifikan correlation, namely 1) perception of applying tutorial model with learning achievement of value level rx1y = 0,736, 2) enthusiasm follows tutorial with learning achievement of value level rx2y = 0,721, 3) student activity in tutorial with learning achievement of value level rx3y = 0,766, and 4) perception of applying tutorial model, enthusiasm , and student activity in tutorial with learning achievement of value level rx1,2,3y = 0,767


(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI PENERAPAN MODEL MINAT DAN AKTIVITAS DALAM TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK PENDIDIKAN

MAHASISWA PROGRAM PGSD - UT KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009

Oleh :

AGUS SUPRIJANTO

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi penerapan model, minat dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.

Model penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi product moment sederhana dilanjutkan dengan korelasi ganda. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan berjumlah 202 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 101 mahasiswa, ditetapkan dengan teknik stratified random sampling.

Penelitian meliputi empat variabel, yakni tiga variabel bebas yaitu persepsi tentang penerapan model tutorial (x1), minat mengikuti totorial (x2), aktivitas dalam tutorial (x3), dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar statistic pendidikan (y). Pengumpulan data menggunakan angket bentuk tertutup, yakni 1) angket persepsi penerapan model tutorial, 2) angket minat mengikuti tutorial, 3) angket aktivitas mahasiswa dalam tutorial , dan untuk data prestasi belajar diperoleh dengan menggunakan soal tes tugas tutorial matakuliah statistik pendidikan, dengan bentuk soal pilihan jamak.

Hasil pengolahan data menunjukkan ada hubungan yang positif erat dan sisgnifikan, antara 1) persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi belajar besarnya (nilai

rx1y = 0,736), 2) minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajarnya

(nilai rx2y = 0,721), 3) aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajarnya (nilai

rx3y = 0,766), dan 4) persepsi penerapan model tutorial, minat , dan aktivitas

mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajarnya (nilai rx1,2,3y = 0,767)


(3)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik/warga belajar. (Miarso, 2007:304). Mengingat dalam belajar sendiri mahasiswa mengalami beberapa masalah, maka UT memberikan layanan dan bantuan belajar, beberapa layanan dan bantuan belajar di UT diantaranya adalah tutorial. Tutorial dilakukan sebagai pemicu sekaligus pemacu proses belajar mahasiswa, melalui tutorial para mahasiswa diberi bimbingan dan bantuan belajar untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu belajar mandiri. Jika mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar mandiri dapat berdiskusi di kelas dengan tutor yang berperan sebagai fasilitator kegiatan belajar. (Universitas Terbuka, 2005:4) Beberapa bentuk tutorial yang dilaksanakan oleh UT adalah tutorial tatap muka , tutorial melalui radio, televisi, dan media masa, tutorial online (tuton) serta tutorial konseling online, dalam tutorial kegiatan belajar mahasiswa dilakukan dibawah bimbingan tutor sebagai fasilitator. (UT, 2008:23). Selanjutnya bentuk tutorial yang dilakukan pada program PGSD-UT adalah tutorial tatap muka, dengan jumlah pertemuan, 8 kali pertemuan, dalam pelaksanaannya tutor dapat menggunakan berbagai model tutorial, yang disebut dengan istilah PAT-UT 1 (Pedoman Aktivitas


(4)

Tutorial)-UT 1, model PAT-UT 2 dan model PAT-UT 3. Model-model tutorial tersebut telah dijelaskan kepada mahasiswa sebelum pelaksanakan tutorial, dalam acara orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), melalui kegiatan OSMB diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan berminat untuk mengikuti kegiatan tutorial sesuai dengan rambu-rambu tutorial program PGSD UT dengan baik.

Melalui wawancara dengan beberapa tutor dari pokjar Baradatu dan pokjar Kasui diperoleh keterangan sebagai berikut, pada awal kegiatan diterapkan model PAT-UT 1, setelah sajian mahasiswa cenderung diam, dan tidak mau berdiskusi, diberi latihan dari 70 mahasiswa hanya 14 orang yang jawabannya benar. Kemudian pada pertemuan berikutnya tutor menggunakan model PAT-UT 2 dan PAT-UT 3 ternyata aktivitas mahasiswa dalam tutorial cenderung sama.

Hasil monitoring kegiatan tutorial ditemui kondisi mahasiswa dalam ruang tutorial antara lain. 1) mahasiswa pasif, mahasiswa selalu menunggu perintah dari tutor, tugas apa yang harus di kerjakan, 2) mahasiswa tidak memiliki permasalahan dalam mempelajari modul, 3) mahasiswa terkesan jenuh dalam mengikuti kegiatan tutorial, hal ini tampak mahasiswa malas dan ngantuk dalam ruangan tutorial, 4) Dalam kegiatan tutorial belum tampak adanya kelompok kelompok belajar, sehingga tutorial terkesan seperti pembelajaran klasikal 5) penyelesaian tugas mahasiswa tidak tepat waktu, dan 6) Daftar hadir terlihat setiap pertemuan tutorial selalu ada yang tidak ditanda tangani.


(5)

Rendahnya prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh (1) faktor-faktor yang berasal dari luar diri sipelajar, dibedakan menjadi dua golongan, yaitu, faktor-faktor non sosial, dan faktor-faktor sosial. (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sipelajar dan ini digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor-faktor phisiologis, dan faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 2006:233). Faktor yang datangnya dari luar mahaiswa dalam kegiatan tutorial antara lain tempat tutorial, model-model tutorial, buku materi pokok (BMP), sedangkan faktor yang datangnya dari dalam mahasiswa dalam hal ini misalnya, persepsi, minat dan aktivitas.

Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang dapat ditemui dipokjar menyampaikan keluhan 1) tempat tinggal jauh dari pokjar, 2) waktu untuk belajar sangat sedikit, waktu tutorial bersamaan dengan berbagai macam kepentingan pribadi yang juga harus dilaksanakan, pada hari yang bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tutorial 3) minat mengikuti tutorial mahasiswa rendah. Kemudian hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa sulit melaksanakan kegiatan belajar mandiri, sedangkan belajar mandiri bagi mahasiswa merupakan pemegang kendali pengambil keputusan, pengambil inisiatif untuk mencapai prestasi yang baik. Situasi belajar dikelas yang cenderung pasif hal ini karena persepsi mahasiswa terhadap tutorial yang mungkin berbeda-beda, ini tergantung pada pengalaman yang dihadapinya. Melalui kegiatan monitoring tutorial pada pertemuan ke 2, 4 dan 6, di kelompok belajar Baradatu, Banjit, Negeri Besar, Kasui dan Bumi Agung diperoleh temuan pada tabel 1.1.


(6)

Tabel 1.1. Aktivitas Mahasiswa Pada Penerapan Model Tutorial

No Model Pembelajaran Aktivitas mahasiswa

1 PAT-UT 1 1. Sajian Tutor

Cenderung diam, ada yang mengobrol 2. Diskusi kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi,

3. Silang tanya Sebagian kecil yang bertanya, hanya orang tertentu saja

4. Pemantapan Tutor Cenderung pendapat tutor sendiri 2 Model PAT-UT 2

1.Presentasi kajian modul

Sulit disuruh presentasi, satu atau dua kelompok saja. 2.Diskusi kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak

berpartisipasi

3.Tes Mengerjakan latihan soal hasilnya banyak yang salah 4.Pemantapan Cenderung pendapat tutor sendiri

3 PAT-UT 3

Reviu hasil belajar mandiri

Mahasiswa membaca modul di depan kelas

2.Identifikasi masalah Perlu dijelaskan beberapa kali baru muncul ide dari 2 atau 3 orang saja dari rata-rata 44 mahasiswa

3.Bahasan masalah kelompok

Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak berpartisipasi

4.Presentasi hasil bahasan kelompok.

Banyak yang menolak presentasi 5.Pemantapan tutor Cenderung pendapat tutor sendiri

Tabel 1.1 menjelaskan sistem belajar dengan mengacu pada PAT-UT 1, 2 dan 3. namun yang terjadi dalam proses tutorial tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan , meskipun mahasiswa secara fisik hadir di kelas, tetapi waktu yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik, misalnya untuk mencatat, bertanya, membahas hal-hal yang belum dipahami, memberi tanggapan, diskusi dan melakukan latihan-latihan, sedikit mahasiswa yang mau belajar, sebagaian besar cenderung pasif.


(7)

Aktivitas yang tidak aktif (pasif) menyebabkan prestasi belajar mahasiswa tidak mencapai diharapkan. Tabel 1.2 menjelaskan jumlah mahasiswa yang lulus matakuliah statistik pendidikan pada masing-masing kelompok belajar.

Tabel 1.2. Prestasi Belajar Mahasiswa PGSD-UT

N0. Kelompok Belajar Lulus Tidak Lulus Jumlah Mhs

1 Baradatu 40 30 70

2 Banjit 13 19 32

3 Negeri Besar 23 12 35

4 Kasui 20 15 35

5 Bumi Agung 24 6 30

Jumlah 120 82 202

Tabel 1.2 menjelaskan sebanyak 82 (40,5%) mahasiswa tidak lulus, akibat situasi tutorial kurang berjalan sesuai dengan sistem tutorial yang dibakukan UT.

Kreteria ketuntasan belajar apabila 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan materi), (Fathurohman, 2007:114)

Belajar adalah 1) usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku, 2) hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan, artinya perubahan tingkah laku meliputi semua aspek- aspek tingkah laku kognitif, konatif, afektif atau motorik, 3) belajar merupakan suatu proses mengandung arti bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan. (Suryabrata, 2004:84).

Dengan demikian aktivitas dalam tutorial merupakan faktor yang harus dilakukan dalam kegiatan tutorial, ini berkaitan dengan perhatian, pengamatan,


(8)

tanggapan, perasaan. Sistem tutorial belum banyak dipahami oleh mahasiswa, sehingga penerapan model tutorial yang di kenal dengan istilah UT1, PAT-UT2, dan PAT-UT3 belum dapat berjalan dengan baik, yakni dari mulai tutorial pertemuan ke 1 sampai dengan tutorial pertemuan ke 8. Oleh karena itu untuk memperoleh pandangan mahasiswa tentang kegiatan tutorial yang berlangsung perlu dibahas dalam penelitian yang berjudul : ”Hubungan persepsi penerapan model , minat dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009”

1.2. Identifikasi Masalah

Mengacu pada uraian latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan tutorial mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan sebagai berikut :

1. Penerapan Model PAT – UT oleh tutor belum mampu memberi motivasi pada mahasiswa untuk belajar mandiri.

2. Rendahnya persepsi mahasiswa tentang model tutorial yang diterapkan oleh tutor, ini dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang tidak memposisikan dirinya sebagai subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran.

3. Minat mahasiswa dalam mengikuti tutorial rendah.


(9)

5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan sebagian mahasiswa pada belum berhasil.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah dikemukakan di atas, penelitiaan ini memfokuskan pada masalah :

1. Penerapan Model PAT –UT oleh tutor belum mampu memotivasi mahasiswa belajar mandiri.

2. Persepsi tentang model tutorial yang diterapkan oleh tutor dipengaruhi oleh pengalaman mahasiswa belajar yang tidak memposisikan dirinya sebagai subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran.

3. Minat mahasiswa mengikuti tutorial.

4. Aktivitas mahasiswa pada saat penerapan model tutorial. 5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat di rumuskan per- masalahan dalam penelitiaan ini sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.?

2. Apakah ada hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten


(10)

Way Kanan tahun 2009.?

3. Apakah ada hubungan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi Belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.?

4. Apakah ada hubungan persepsi tentang penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009 ?

1.5. Tujuan penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk :

1. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.

2. Mengetahui hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.

3. Mengetahui hubungan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.

4. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar


(11)

matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.

1.6. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran baik secara teoritis maupun praktis, yakni:

1.6.1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan konsep-konsep Teknologi Pendidikan di kawasan pengelolaan sistem tutorial dengan menumbuhkan

persepsi tentang model, minat dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial .

1.6.2. Secara Praktis

1. Tutor, dapat meningkatkan kinerja tutor dalam melaksanakan kegiatan tutorial, dengan meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan tutorial

2. Bagi mahasiswa agar secara suka rela mau mengerti tentang sistem tutorial, untuk dapat meningkatkan prestasi belajar yang maksimal.

3. Lembaga , dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan kebijakan- kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan tutorial

4. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan tuttorial.


(12)

Dalam penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya , ini dimaksudkan agar penelitian menjadi jelas arahnya. Adapun ruang ligkup penelitian ini sebagai berikut:

1. Masalah persepsi tentang penerapan model tutorial, 2.. Masalah minat mengikui tutorial. .

3. Masalah aktivitas mahasiswa dalam tutorial, 4. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan.

5. Subyek penelitian adalah mahasiswa program PGSD-UT mahasiswa kelompok-kelompok belajar Kabupaten Way Kanan tahun 2009.


(13)

V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data pada bab IV dalam penelitian ini dapat di simpulan bahwa persepsi tentang penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial dan aktivitas dalam tutorial, dengan prestasi hasil belajar matakuliah statistik pendidikan pada mahasiswa program PGSD UT pokjar Kabupaten Way Kanan tahun 2009, dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahsiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang penerapan model tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan pada taraf signifikan 1 % dengan nilai korelasi sebesar = 0,736.

Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki persepsi penerapan model tutorial yang positif, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa memiliki persepsi penerapan model tutorial yang negatif, maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.

b. Ada hubungan yang positif, cukup erat dan signifikan minat mengikuti

tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan program PGSD- UT Kabupaten Way Kanan 2009., hasil analisis data menunjukan


(14)

bahwa minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan pada taraf signifikan 1 % dengan nilai korelasi sebesar= 0,721 Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki minat mengikuti tutorial yang tinggi , maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa memiliki minat dalam mengikuti tutorial rendah , maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.

c. Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan program PGSD-UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. hasil analisis data menujukkan bahwa aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi sebesar = 0,766. Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki aktivitas yang tinggi, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa memiliki aktivitas yang rendah, maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.

d. Ada hubungan yang positif, cukup erat, dan signifikan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas


(15)

mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan menunjukkan nilai yang signifikan sebesar = 0,767.

Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang positif, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang negatif, maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang poisif dan signifikan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, terbukti nyata.

5.2 Implikasi

Berdasarkan pada simpulan yang menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah statistik pendidikan dapat ditingkatkan melalui peningkatan persepsi tentang penerapan model pembeljaran tutorial, minat mengikuti tutorial dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, maka ada beberapa hal untuk menyikapi dari simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut.


(16)

5.2.1. Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui Peningkatan Persepsi Penerapan Model Tutorial

Peningkatan prestasi belajar dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, berbagai faktor tersebut adalah faktor yang bersifat internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang bersangkutan dalam hal ini misalnya aktivitas dalam tutorial. Kemudian faktor eksternal adalah faktor yang dapat memepengaruhi perilaku seseorang yang datangnya dari luar diri seseorang tersebut, hal ini misalnya penerapan model tutorial yang dilakukan oleh tutor dalam tutorial.

Persepsi merupakan suatu proses pendeteksian terhadap rangsangan dan memeberikan makna terhadap rangsangan, persepsi menjadi landasan berfikir seseorang untuk berperilaku seagai respon terhadap stimulus yang diterimanya. Penerapan model pembelajaran tutorial yang dilakukan oleh tutor merupakan stimulus yang diterima oleh mahasiswa dalam rangka membantu memudahkan pemahaman materi dalam buku materi pokok (BMP)/modul.

Dengan demikian upaya untuk meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap penerapan model tutorial, yakni dengan memberikan sosialisasi tentang tutorial kepada para mahasiswa, baik dari tutor maupun dari pihak UPBJJ Bandarlampung


(17)

5.2.2. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Minat Mengikuti Tutorial.

a. Minat memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa, upaya peningkatan minat mengikuti tutorial dengan berbagai upaya, hal ini misalnya dalam kegiatan tutorial, tutor dalam melaksanakan tutorial dengan menggunakan berbagai model tutorial, penerapan model tutorial disesuaikan disesuaikan dengan materi tutorial dan situasi kondisi tempat tutorial. Hal ini jika dilakukan akan berdampak sangat positif dalam peningkatan prestasi belajar.

b. Peningkatan minat mengikuti tutorial perlu didukung dengan berbagai hal yang berkaitan pelaksanaan tutorial, dengan demikian akan membuat daya tarik pada mahasiswa untuk mengikuti tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dalam tutorial yang antara lain, pemberian latihan-latihan soal, diskusi kelompok, presentasi, dan melakukan tanya jawab secara acak.

c. Untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam tutorial membutuhkan sarana dan prasarana, partisipasi dari berbagai fihak, yang ikut mendukung, mem- bimbing dan ikut mengawasi proses pelaksanaan tutorial.


(18)

5.2.3. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Aktivitas Mahasiswa Dalam Tutorial .

Peningkatan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan melalukan latihan-latihan, mahasiswa bertanya materi apa yang belum dimengerti kepada tutor, mau melakukan kajian pada modul, dan saling belajar dengan kelompoknya.

Peningkatan aktivitas dalam tutorial membutuhkan kesungguhan mahasiswa, untuk terlibat langsung dalam tutorial sesuai jadwal kegiatan tutorial, yang dilakukan secara aktif dan tepat waktu. Peningkatan aktivitas dalam tutorial, perlu diarahkan pada peningkatan intensitas, komunikasi antara tutor dan mahasiswa, melalui optimalisasi fungsi mediasi dalam tutorial.

Peningkatan aktivitas dalam tutorial dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai kegiatan yakni dengan pemberian latihan-latihan soal, diskusi kelompok, presentasi, dan melakukan tanya jawab secara acak, namun juga tidak hanya melibatkan mahasiswa saja, melainkan juga melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan tutorial pada program PGSD UT , hal ini yakni UPBJJ UT Bandarlampung, pengurus pokjar, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota maupun Propinsi.

5.3. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka ada beberapa saran yang disampaikan.


(19)

5.3.1. Bagi Tutor Disyarankan.

a. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang makna dan rangkaian kegiatan tutorial, dan materi yang akan dibahas pada awal pertemuan .

b. Konsisten dalam menjalankan tugasnya, yakni melaksanakan tutorial tepat waktu dalam kehadiran, dengan mengikuti jadwal tutorial dari UPBJJ UT Bandarlampung.

c. Membuat persiapan tutorial yakni mengkaji Bahan Materi Pokok (BMP), membuat rancangan aktivitas tutorial (RAT), satuan aktivitas tutorial (SAT), catatan tutorial (Catut), tugas tutorial, pedoman

penilaian, dan lembar jawaban soal. Dengan tetap menerapkan model- model tutorial (PAT-UT 1,2 dan 3) yang ditentukan oleh UT.

5.3.2. Bagi Mahasiswa Disarankan,

1. Mahasiswa PGSD UT selalu mau mengikuti kegiatan sosialisai tentang tutorial yang diberikan oleh UPBJJ UT Bandarlampung

2. Mahasiswa PGSD UT mau menanggapi, mengerti, menyenangi dan menerima secara positif tentang tutorial yang dilaksanakan oleh UPBJJ-UT 3. Mahasiswa harus selalu mengikuti rangkaian kegiatan tutorial yakni membaca modul, mengikuti tutorial sesuai dengan jadwal yang ditentukan, mau beraktivitas selama mengikuti kegiatan pembelajaran tutorial, tidak bersifat pasif.


(20)

5.3.3. Bagi Pihak UPBJJ UT Bandarlampung disarankan,

UPBJJ-UT Bandar Lampung secara intensif harus melakukan:

a. Memberikan sosialisasi tentang sistem tutorial kepada mahasiswa PGSD UT setiap kegiatan tutorial akan dimulai .

c. Membuat jadwal dan menata rangkaian pelaksanaan tutorial dan memantau secara langsung pada pelaksanaan tutorial.

c. Memberikan sosialisasi kepada tutor tentang, sistem tutorial, sebelum pelaksanaan tutorial.

5.3.4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diseluruh wilayah propinsi Lampung sebaiknya juga turut mengadakan pengawasan secara langsung kepada mahasiswa PGSD-UT selama pelaksanaan tutorial khususnya, hal ini mengingat mahasiswa program PGSD-UT adalah tenaga ataupun karyawan milik dinas pendidikan Kabupaten/kota.


(1)

mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan menunjukkan nilai yang signifikan sebesar = 0,767.

Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang positif, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang negatif, maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang poisif dan signifikan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, terbukti nyata.

5.2 Implikasi

Berdasarkan pada simpulan yang menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah statistik pendidikan dapat ditingkatkan melalui peningkatan persepsi tentang penerapan model pembeljaran tutorial, minat mengikuti tutorial dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, maka ada beberapa hal untuk menyikapi dari simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut.


(2)

5.2.1. Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui Peningkatan Persepsi Penerapan Model Tutorial

Peningkatan prestasi belajar dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, berbagai faktor tersebut adalah faktor yang bersifat internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang bersangkutan dalam hal ini misalnya aktivitas dalam tutorial. Kemudian faktor eksternal adalah faktor yang dapat memepengaruhi perilaku seseorang yang datangnya dari luar diri seseorang tersebut, hal ini misalnya penerapan model tutorial yang dilakukan oleh tutor dalam tutorial.

Persepsi merupakan suatu proses pendeteksian terhadap rangsangan dan memeberikan makna terhadap rangsangan, persepsi menjadi landasan berfikir seseorang untuk berperilaku seagai respon terhadap stimulus yang diterimanya. Penerapan model pembelajaran tutorial yang dilakukan oleh tutor merupakan stimulus yang diterima oleh mahasiswa dalam rangka membantu memudahkan pemahaman materi dalam buku materi pokok (BMP)/modul.

Dengan demikian upaya untuk meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap penerapan model tutorial, yakni dengan memberikan sosialisasi tentang tutorial kepada para mahasiswa, baik dari tutor maupun dari pihak UPBJJ Bandarlampung


(3)

5.2.2. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Minat Mengikuti Tutorial.

a. Minat memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa, upaya peningkatan minat mengikuti tutorial dengan berbagai upaya, hal ini misalnya dalam kegiatan tutorial, tutor dalam melaksanakan tutorial dengan menggunakan berbagai model tutorial, penerapan model tutorial disesuaikan disesuaikan dengan materi tutorial dan situasi kondisi tempat tutorial. Hal ini jika dilakukan akan berdampak sangat positif dalam peningkatan prestasi belajar.

b. Peningkatan minat mengikuti tutorial perlu didukung dengan berbagai hal yang berkaitan pelaksanaan tutorial, dengan demikian akan membuat daya tarik pada mahasiswa untuk mengikuti tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dalam tutorial yang antara lain, pemberian latihan-latihan soal, diskusi kelompok, presentasi, dan melakukan tanya jawab secara acak.

c. Untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam tutorial membutuhkan sarana dan prasarana, partisipasi dari berbagai fihak, yang ikut mendukung, mem- bimbing dan ikut mengawasi proses pelaksanaan tutorial.


(4)

5.2.3. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Aktivitas Mahasiswa Dalam Tutorial .

Peningkatan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan melalukan latihan-latihan, mahasiswa bertanya materi apa yang belum dimengerti kepada tutor, mau melakukan kajian pada modul, dan saling belajar dengan kelompoknya.

Peningkatan aktivitas dalam tutorial membutuhkan kesungguhan mahasiswa, untuk terlibat langsung dalam tutorial sesuai jadwal kegiatan tutorial, yang dilakukan secara aktif dan tepat waktu. Peningkatan aktivitas dalam tutorial, perlu diarahkan pada peningkatan intensitas, komunikasi antara tutor dan mahasiswa, melalui optimalisasi fungsi mediasi dalam tutorial.

Peningkatan aktivitas dalam tutorial dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai kegiatan yakni dengan pemberian latihan-latihan soal, diskusi kelompok, presentasi, dan melakukan tanya jawab secara acak, namun juga tidak hanya melibatkan mahasiswa saja, melainkan juga melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan tutorial pada program PGSD UT , hal ini yakni UPBJJ UT Bandarlampung, pengurus pokjar, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota maupun Propinsi.

5.3. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka ada beberapa saran yang disampaikan.


(5)

5.3.1. Bagi Tutor Disyarankan.

a. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang makna dan rangkaian kegiatan tutorial, dan materi yang akan dibahas pada awal pertemuan .

b. Konsisten dalam menjalankan tugasnya, yakni melaksanakan tutorial tepat waktu dalam kehadiran, dengan mengikuti jadwal tutorial dari UPBJJ UT Bandarlampung.

c. Membuat persiapan tutorial yakni mengkaji Bahan Materi Pokok (BMP), membuat rancangan aktivitas tutorial (RAT), satuan aktivitas tutorial (SAT), catatan tutorial (Catut), tugas tutorial, pedoman

penilaian, dan lembar jawaban soal. Dengan tetap menerapkan model- model tutorial (PAT-UT 1,2 dan 3) yang ditentukan oleh UT.

5.3.2. Bagi Mahasiswa Disarankan,

1. Mahasiswa PGSD UT selalu mau mengikuti kegiatan sosialisai tentang tutorial yang diberikan oleh UPBJJ UT Bandarlampung

2. Mahasiswa PGSD UT mau menanggapi, mengerti, menyenangi dan menerima secara positif tentang tutorial yang dilaksanakan oleh UPBJJ-UT 3. Mahasiswa harus selalu mengikuti rangkaian kegiatan tutorial yakni membaca modul, mengikuti tutorial sesuai dengan jadwal yang ditentukan, mau beraktivitas selama mengikuti kegiatan pembelajaran tutorial, tidak bersifat pasif.


(6)

5.3.3. Bagi Pihak UPBJJ UT Bandarlampung disarankan,

UPBJJ-UT Bandar Lampung secara intensif harus melakukan:

a. Memberikan sosialisasi tentang sistem tutorial kepada mahasiswa PGSD UT setiap kegiatan tutorial akan dimulai .

c. Membuat jadwal dan menata rangkaian pelaksanaan tutorial dan memantau secara langsung pada pelaksanaan tutorial.

c. Memberikan sosialisasi kepada tutor tentang, sistem tutorial, sebelum pelaksanaan tutorial.

5.3.4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diseluruh wilayah propinsi Lampung sebaiknya juga turut mengadakan pengawasan secara langsung kepada mahasiswa PGSD-UT selama pelaksanaan tutorial khususnya, hal ini mengingat mahasiswa program PGSD-UT adalah tenaga ataupun karyawan milik dinas pendidikan Kabupaten/kota.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN

2 15 82

PENDAHULUAN PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISWA FKIP UMS PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AKADEMIK 2009/2010.

0 0 9

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK FINISHING DAN FURNITURE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN.

0 3 38

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat belajar dan Kreativitas belajar pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi FKIP UMS Angkatan 2009.

0 0 17

Hubungan motivasi belajar dan prestasi mahasiswa dengan minat berwirausaha.

0 0 136

Hubungan antara lingkungan belajar mahasiswa, motivasi belajar, dan disiplin belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2009, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi

0 0 144

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2008/2009.

1 5 117

HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D2 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2009 / 2010.

0 0 9

Hubungan motivasi belajar, latar belakang pendidikan dan asal daerah dengan prestasi belajar mahasiswa COVER

1 3 15

Hubungan Lingkungan Belajar Dan Pemanfaatan Perpustakaan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa cover

0 0 14