16
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu- waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
2.2 Teori Fungsionalisme Struktural Model AGIL
Model AGIL Adaption, Goal Attainment, Integration, dan Latency merupakan koreksi dari teori sistem-sistem yang dikembangkan
Parsons dalam The Social System dan Toward a General Theory of Action. Dalam buku Economy and Society 1956, Parsons mengatakan bahwa
masyarakat tersusun dari empat subsistem yang berbeda, yang masing- masing subsistem mempunyai fungsi untuk memecahkan persoalan
tertentu. Dengan model AGIL, Parsons berambisi untuk mengembangkan model yang dapat member penjelasan secara total-menyeluruh atas setiap
masyarakat di muka bumi ini. Bahkan, ia mengklaim bahwa keempat subsistem ini harus ada dalam sebuah masyarakat atau subsistem jika
masyarakat itu mau bertahan untuk waktu yang cukup panjang.
1. Adaptation Adaptasi
Dalam tahap ini, sebuah sistem harus dapat menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.
2. Goal Attainment Pencapaian Tujuan
Dalam tahap ini, sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.
3. Integration Integrasi
Pada tahap ini, suatu sistem harus mengatur antar-hubungan bagian- bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola
atarhubungan ketiga fungsi penting lainnya A, G, L.
17
4. Latency Latensi atau Pemeliharaan Pola
Sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola cultural yang menciptakan dan
menopang motivasi.
2.3 Organisasi
Menurut Strother, organisasi merupakan kumpulan dua atau lebih orang yang terlibat dalam suatu relasi kerja sama untuk melaksanakan
tujuan kolektif mereka. Para anggota organisasi yang berbeda – beda
fungsinya itu mengelola tujuan kolektif berdasarkan struktur hierarki yang relatif stabil.
Organisasi terbentuk oleh dua orang atau lebih yang menyatakan kesediaan mereka untuk bekerjasama secara sukarela atau dengn tekanan
peraturan tertentu, yang menjalankan tujuan bersama yang telah disepakati. Kemudian, tujuan tersebut dirumuskan dalam seperangkat
peranan yang dirinci atas tugas dan fungsi yang harus dijalankan melalui struktur dan hierarki jabatan, berdasarkan tata aturan komunikasi secara
vertikal, horizontal, maupun diagonal, dan yang selalu berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial atau kultur sekelilingnya.
Organisasi memiliki beberapa karakteristik yang oleh Berelson dan Steiner dibagi menjadi empat karakteristik, yaitu:
1. Formalitas. Tipikal dari organisasi adalah memiliki seperangkat tujuan,
kebijakan, prosedur, dan regulasi yang tertulis. 2.
Hierarki, yaitu penggambaran kerja organisasi yang seluruh peranannya dirumuskan dalam pyramid.
18
3. Impersonal, yaitu penggambaran pola – pola komunikasi yang berbasis
pada relasi kerja atau relasi yang tidak berbasis pada hubungan –
hubungan personal. 4.
Jangka panjang, yaitu menggambarkan kerja organisasi yang selalu dibentuk untuk menjalankan suatu tugas jangka panjang.
2.4 Kesenian Tari Dolalak