Aktivitas ekstrak etanol-air daun kari (Murraya koenigii) sebagai hepatoprotektor pada tikus putih galur Sprague Dawley
ABSTRAK
ISMERI. Aktivitas Ekstrak Etanol-Air Daun Kari (Murraya koenigii) Sebagai
Hepatoprotektor Pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley. Dibimbing oleh Hasim
dan Syamsul Falah.
Daun kari (Murraya koenigii), tanaman obat tradisional India merupakan
salah satu tanaman herbal yang secara in vitro dilaporkan memiliki aktivitas
antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan fitokimia
dan aktivitas hepatoproteksi ekstrak etanol:air (1:1) daun kari secara in vivo pada
tikus Sprague Dawley yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Aktivitas
hepatoproteksi diamati dengan menggunakan parameter uji biokimia, yaitu
mengukur aktivitas enzim alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat
aminotransferase (AST) serum serta mengamati kajian histopatologi hati.
Sebanyak 25 tikus dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok normal (N),
kontrol negatif (KN) (parasetamol 500 mg/Kg BB), kontrol positif (KP) (CurlivplusĀ® 42,86 mg/Kg BB), ekstrak daun kari (ED) dosis 200 mg/Kg BB dan 300
mg/Kg BB. Daun kari yang diekstrak dengan campuran pelarut etanol:air (1:1)
menghasilkan rendemen sebesar 19,2%. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya
kandungan senyawa alkaloid, saponin, steroid, dan tanin. Hasil analisis aktivitas
enzim transaminase serum menunjukkan bahwa induksi ED300 dan KP
memberikan efek yang signifikan (p
ISMERI. Aktivitas Ekstrak Etanol-Air Daun Kari (Murraya koenigii) Sebagai
Hepatoprotektor Pada Tikus Putih Galur Sprague Dawley. Dibimbing oleh Hasim
dan Syamsul Falah.
Daun kari (Murraya koenigii), tanaman obat tradisional India merupakan
salah satu tanaman herbal yang secara in vitro dilaporkan memiliki aktivitas
antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan fitokimia
dan aktivitas hepatoproteksi ekstrak etanol:air (1:1) daun kari secara in vivo pada
tikus Sprague Dawley yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Aktivitas
hepatoproteksi diamati dengan menggunakan parameter uji biokimia, yaitu
mengukur aktivitas enzim alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat
aminotransferase (AST) serum serta mengamati kajian histopatologi hati.
Sebanyak 25 tikus dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok normal (N),
kontrol negatif (KN) (parasetamol 500 mg/Kg BB), kontrol positif (KP) (CurlivplusĀ® 42,86 mg/Kg BB), ekstrak daun kari (ED) dosis 200 mg/Kg BB dan 300
mg/Kg BB. Daun kari yang diekstrak dengan campuran pelarut etanol:air (1:1)
menghasilkan rendemen sebesar 19,2%. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya
kandungan senyawa alkaloid, saponin, steroid, dan tanin. Hasil analisis aktivitas
enzim transaminase serum menunjukkan bahwa induksi ED300 dan KP
memberikan efek yang signifikan (p