Pembuatan Media Jagung Penyediaan Jamur Entomopatogen Persiapan Media Perlakuan Penyediaan Larva Serangga Uji

Persiapan Penelitian a. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar PDA Media PDA digunakan untuk mengembangbiakkan jamur entomopatogen. Media ini dibuat dengan cara: kentang dikupas dan dicuci bersih lalu ditimbang 250 gr, dipotong dadu berukuran 1 – 2 cm, kemudian kentang dimasak dengan aquades 500 ml selama 30 menit, lalu disaring ekstraknya dengan kain muslin sampai volume 500 ml. Kemudian dextrose dimasukkan sebanyak 20 gr dan agar sebanyak 20 gr ke dalam beaker glass, ditambahkan aquades kedalamnya sebanyak 500 ml, aduk sampai merata. Masukkan ekstrak kentang yang telah disaring tadi 500 ml kedalam laruran dextrose + agar, aduk hingga homogen dan dididihkan selama 30 menit. Setelah itu masukkan ke dalam Erlenmeyer masing – masing 200 ml. Selanjutnya Erlenmeyer ditutup dengan kapas steril dan aluminium foil lalu balut dengan cling wrap atau isolasi. Selanjutnya masukkan ke dalam autoclave untuk disterilkan selama 30 menit dengan suhu 121 C pada tekanan 1,5 atm.

b. Pembuatan Media Jagung

Media jagung digunakan untuk perbanyakan jamur entomopatogen setelah terlebih dahulu dibiakkan pada media PDA. Media jagung digunakan untuk mempermudah aplikasi jamur entomopatogen yaitu dengan menaburkan media jagung yang telah ditumbuhi jamur entomopatogen, dimana dosis media jagung yang digunakan sesuai dengan perlakuan masing-masing. Media jagung ini dibuat dengan cara: merendam jagung selama satu jam, kemudian membuang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA jagung yang mengapung. Setelah itu jagung ditimbang dan dimasukkan ke dalam plastik. Jagung yang telah terbungkus sesuai dosis perlakuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilkan selama 30 menit dengan suhu 121 C pada tekanan 1,5 atm.

c. Penyediaan Jamur Entomopatogen

Jamur C.militaris yang digunakan diperoleh dari Bahlias Reseach Station Lonsum. Dimana jamur tersebut telah tersedia dalam bentuk biakan murni, yang kemudian akan dibiakkan lagi guna perbanyakan.

d. Persiapan Media Perlakuan

Wadah media perlakuan yang digunakan berupa stoples, dimana tinggi stoples tersebut adalah 12.5 cm, diameter 13.5 cm dan volume stoples 1788.32 cm 3 π r 2 x t. Stoples kemudian diisi dengan makanan larva O. rhinoceros yang berupa tandan kosong kelapa sawit yang diambil dari lapangan. Dimana sebelumnya media makanan tandan kosong kelapa sawit tersebut telah disterilkan dengan cara direbus selama satu jam. Setelah itu media makanan tandan kosong kelapa sawit yang telah steril dimasukkan kedalam stoples, dengan tinggi media makanan dalam stoples adalah 5 cm dan volume media makanan adalah 715.33 cm 3 π r 2 x t. Media tersebut disediakan sebanyak 24 stoples. Bersama dengan stoples disediakan juga kain kasa dan karet gelang yang digunakan untuk menutup bagian atas stoples. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

e. Penyediaan Larva Serangga Uji

Larva O. rhinoceros yang digunakan jumlahnya sebanyak 120 larva instar ke-3 yang sehat. Kemudian larva dimasukkan ke dalam stoples, dimana tiap stoples berisi 5 larva. Sebagai makanannya dimasukkan juga tandan kosong kelapa sawit yang telah disterilkan sebelumnya, dimasukkan ke stoples 1 hari sebelum larva dimasukkan ke dalam stoples. Setelah itu stoples ditutup dengan kain kasa. Pengaplikasian Pengaplikasian jamur C.militaris dilakukan dengan cara menaburkan jamur yang telah tumbuh pada media jagung kemudian dicampurkan dengan media makan larva O.rhinoceros, dimana dosis yang digunakan sesuai dengan perlakuan masing-masing. Aplikasi jamur entomopatogen ini dilakukan hanya satu kali saja pada media makan larva O. rhinoceros yaitu satu hari sebelum larva dimasukkan ke dalam media yang telah disediakan. Pengaplikasian jamur pada media makan dikarenakan cara jamur entomopatogen memasuki tubuh serangga inang lalu menginfeksinya melalui dua cara, yaitu yang pertama ketika serangga inang menelan individual patogen selama proses makan passive entry, dan yang kedua ketika patogen melakukan penetrasi langsung ke kutikula serangga active entry Priyanti, 2009. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Peubah Pengamatan

a. Persentase Mortalitas Larva