Batasan Masalahan Rumusan Masalah

1. Penalaran dalam penelitian ini dibatasi pada penalaran logis. Penalaran logis adalah kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan dengan cara berfikir induktif dan deduktif yang dibatasi pada analogi, generalisasi, kondisional dan silogisma dengan kualifikasi. 2. Pemecahan masalah adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang menggunakan langkah-langkah; memahami masalah; merencanakan penyelesaian memilih strategi penyelesaian yang sesuai; melaksanakan penyelesaian menggunakan strategi yang direncanakan; memeriksa kembali kebenaran jawaban yang diperoleh. 3. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. 4. Pembelajaran biasa adalah pembelajaran dengan proses guru menjelaskan materi, memberi contoh soal, kemudian siswa mengerjakan soal latihan 5. Variabel penyerta dalam penelitian ini adalah kemampuan awal siswa yang diukur melalui tes awal. 6. Kemampuan awal siswa adalah kemampuan siswa menguasai materi prasyarat pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung yang diukur sebelum pembelajaran dilaksanakan melalui tes awal.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran kontekstual dengan menekankan pada kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematika maka peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematik antara siswa SMP Negeri Pematang Siantar yang diberi pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran biasa. Hal ini terlihat dari hasil analisis covarians ANACOVA untuk F hitung adalah 4,79 lebih besar dari F tabel adalah 3,91 dan konstanta regresi untuk pembelajaran kontekstual dalam kelas ekperimen adalah 7,814 lebih besar dari konstanta regresi untuk kelas kontrol adalah 5,612. Kemampuan penalaran siswa pada aspek silogisma lebih baik dari aspek yang lain dengan rata-rata 1,985 . Sementara analogi merupakan aspek yang kurang baik dari aspek lainnya dengan rata-rata 1,426. 2. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa SMP Negeri Pematang Siantar yang diberi pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran biasa. Hal ini terlihat dari hasil analisis covarians ANACOVA untuk F hitung adalah 16,187 lebih besar dari F tabel adalah 3,91 dan konstanta regresi untuk pembelajaran kontekstual dalam kelas ekperimen adalah 12,289 lebih besar dari konstanta regresi untuk kelas kontrol adalah 8,928. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada aspek penyelesaian masalah