Perancangan Media Informasi Belajar Huruf Hijaiyah Dengan Metode Iqro Melalui Aplikasi Android

(1)

(2)

(3)

(4)

76 E. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

a. Nama Lengkap : Agung Yunia Ariyanto b. Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 02 Juni 1994 c. Agama : Islam

d. Alamat : Jln. Raya Banjaran No. 564 KP.Palasari RT/RW. 001/001 Desa Bojongmanggu Kec. Pameungpeuk Bandung

e. Contact : 087744254445

f. Email : agungyunia@gmail.com

2. Data Keluarga a. Nama orang tua

Ayah : Sunarto Agus Sulistyo

Ibu : Imas Masna

b. Agama orang tua Ayah : Islam

Ibu : Islam

c. Pekerjaan orang tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga d. Anak ke : 1 (Satu)

g. Alamat : Jln. Raya Banjaran No.564 KP. Palasari RT/RW. 001/001 Desa Bojongmanggu kec. Pameungpeuk Bandung

3. Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SDN Bayuning II b. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Kadugede c. Sekolah Menengah Kejuruan : SMKN 3 Kuningan


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BELAJAR HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE IQRO MELALUI APLIKASI ANDROID

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Agung Yunia Ariyanto NIM. 51912051

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmatnya yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir tentang “Perancangan Media Informasi Belajar Huruf Hijaiyah dengan Metode Iqro melalui Aplikasi Android“. Perancangan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa pada Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam proses perancangan ini masih banyak kendala, namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, Alhamdulillah penelitian ini dapat diselesaikan. Semoga penelitian ini memberikan dampak baik bagi pembaca maupun bagi penulis khususnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada Ivan Kurniawan, S.Sn., M.Ds selaku dosen pembimbing, DRS. Hary Lubis selaku dosen penguji, Gema Arifprahara, M.Ds selaku dosen penguji, teman-teman DKV-2 UNIKOM 2012 yang selalu memberikan masukan, saran dan dukungannya agar tetap semangat, dan pihak lain yang membantu kelancaran dalam proses perancangan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang membangun sangat diharapkan. Sehingga penulis dapat terus belajar untuk memberikan manfaat dan menjadi lebih baik.

Bandung, Agustus 2016 Penulis,


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

I.6 Manfaat Perancangan ... 4

BAB II. BELAJAR HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE IQRO ... 5

II.1 Huruf Hijaiyah ... 5

II.1.1 Sejarah Huruf Hijaiyah ... 7

II.1.2 Makna Huruf Hijaiyah ... 8

II.1.3 Pelafalan Huruf Hijaiyah ... 9

II.2 Metode Iqro ... 12

II.2.1 Prinsip Dasar Metode Iqro ... 15

II.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Iqro ... 16

II.3 Kondisi Khalayak ... 17

II.4 Solusi Pemecahan Masalah ... 19


(8)

vii

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN ... 21

III.1 Strategi Perancangan ... 21

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 21

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 22

III.1.2.1 Pendekatan Visual ... 22

III.1.2.2 Pendekatan Verbal ... 22

III.1.2.3 Pendekatan Audio ... 23

III.1.3 Materi Pesan ... 23

III.1.4 Gaya Bahasa ... 23

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 24

III.1.5.1 Segmentasi ... 24

III.1.5.2 Consumer Insight ... 26

III.1.5.2 Consumer Journey ... 26

III.1.6 Pemberi Mandat ... 28

III.1.7 Strategi Kreatif ... 28

III.1.8 Strategi Media ... 31

III.1.9 Strategi Distribusi ... 35

III.2 Konsep Desain ... 36

III.2.1 Format Desain ... 37

III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 37

III.2.3 Huruf ... 39

III.2.4 Gaya Visual (Ilustrasi) ... 40

III.2.4.1 Karakter ... 42

III.2.5 User Interface ... 48

III.2.6 Warna ... 49

III.2.7 Background Music ... 51

BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI ... 52

IV.1 Media Utama ... 52

IV.1.2 Perangkat Produksi ... 52

IV.2 Teknis Produksi ... 53


(9)

viii

IV.2.2 Teknis Produksi Media Pendukung ... 56

IV.2.3 Teknis Produksi Merchandise ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(10)

67 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abdul Kadir. 2004. Dasar Pemrograman Java 2. Andi. Yogyakarta.

Budiyanto. (1995). Prinsip–prinsip Metodologi Buku Iqro. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM

Hidayat, H.Ade. (2010). 30 Hari Pintar Membaca dan Menulis Al-Qur’an, Jakarta: Qultum Media

Humam, KH. As’ad. (2000). Buku Iqro’ Cara Cepat Belajar Membaca Al

Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset

Nazaruddin Safaat H. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone

dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung

Roqib, Moh. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LKis Yogyakarta

Rustan, Surianto. (2008). Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto. (2010). Font & Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Rustan, Surianto. (2014). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Supardi, Yuniar. Ir., (2011). Semua Bisa Menjadi Programmer Android-Basic. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Supriyono, Rakhmat. (2010). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset

Umar, Husein. (2001). Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama


(11)

68 Sumber Website :

Ahlussunnah. Pejuang. 2012 (12 April). Rahasia Dibalik Makna Huruf Hijaiyah. Tersedia di: http://www.elhooda.net/2012/04/rahasia-dibalik-makna-huruf-hijaiyah/ [2 April 2016]

Bartho, B.S (2014). Teori Warna sebagai unsur penting Dunia Desain. Tersedia di: http://www.dumetschool.com/blog/Teori-Warna-sebagai-Unsur-Penting-Dunia-Desain [10 Juni 2016]

Dorno. Jeksi. (2014) Bentuk dan Makna Simbolik Ornamen Ukir pada Interior Masjid Gedhe Yogyakarta

Tersedia di:

http://eprints.uny.ac.id/17241/1/Jeksi%20Dorno%2010207244022. pdf [10 Juni 2016]

Fuad. A.Jauhar. 2015 (20 Juni). Metode Pembelajaran Membaca Al Qur’an. Tersedia di: http://www.kompasiana.com/fuadjauhar/metode-pembelajaran-membaca-al-qur-an_54f71281a33311ad0c8b48b1 [2 April 2016]

Hariyanto. (2010). Batas Usia Remaja

Tersedia di: http://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remaja/ [10 Juni 2016] Islamnya Muslim. 2012. Makna Huruf Hijaiyah. Tersedia di:

http://www.islamnyamuslim.com/2012/12/makna-huruf-hijaiyah.html [10 Januari 2016]

Mardiyah. Isra 2011 (15 April). Perancangan media Pembelajaran Huruf Hijaiyah untuk Anak. Tersedia di:

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-isramardiy-24746&q=huruf%20hijaiyah [10 Januari 2016]

Tahfidz Quran. (2014). Cara Pelafalan/pengucapan Makhorijul Huruf. Tersedia di: http://bukuinsfirasi.blogspot.co.id/2014/08/cara-pelafalanpengucapan-makhorijul.html [2 April 2016]


(12)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Setiap umat muslim mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab suci, diantara tanggung jawab itu adalah mempelajari dan mengamalkan kitab suci

Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur’an merupakan kitab yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat muslim yang ada di dunia. Al-Qur’an diturunkan sebagai pegangan bagi umat muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur’an terdiri dari beberapa ayat yang berbahasa Arab. Bahasa ini merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan bagi umat muslim yang ada di dunia. Hal yang harus dipahami pertama kali saat belajar

Al-Qur’an adalah mengenal huruf – hurufnya yang disebut huruf Hijaiyah.

Huruf Hijaiyah merupakan huruf Arab yang terdapat pada Al-Qur’an. Huruf Hijaiyah berjumlah 28 huruf, huruf Hijaiyah terbagi menjadi dua bagian, diantaranya adalah Al-qomariyah yang berarti jelas dan Al-syamsiyah yang berarti tidak jelas. Huruf tersebut dipergunakan pada penulis kitab suci Al-Qur’an, selain itu huruf Hijaiyah disebut juga sebagai huruf ejaan bahasa Arab, bahasa asli dari

Al-Qur’an. Dalam mempelajari kitab suci Al-Qur’an harus mengenal huruf-huruf

Hijaiyahnya terlebih dahulu. Mengenal huruf Hijaiyah merupakan salah satu latihan mendasar untuk belajar dan memperoleh pengetahuan tentang Al-Qur’an. Mempelajari huruf Hijaiyah merupakan proses awal untuk belajar dan memahami

Al-Qur’an.

Pada saat ini sudah mulai banyak metode pembelajaran tentang mengenal, membaca dan menulis huruf Hijaiyah diantaranya adalah metode Iqro. Metode ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai sarana paling mudah untuk belajar membaca

Al-Qur’an. Metode Iqro yang disusun secara praktis dan sistemastis ini

memudahkan semua orang untuk belajar, maupun mengajarkan membaca dan menulis Al-Qur’an. Buku Iqro berisikan tentang huruf-huruf Hijaiyah yang dimulai dengan tingkatan paling rendah. Menurut Ustadz Dadang Sahara sekaligus guru mengaji, beliau berpendapat bahwa “metode Iqro dikenal oleh


(13)

2 masyarakat karena penerapannya mudah dan efektif bagi yang mempelajarinya. Metode ini hampir diberbagai daerah menggunakannya dikarnakan metode Iqro lebih praktis dan sistematis”. Namun tetap saja untuk membaca Iqro tidaklah mudah, selain bentuknya yang beragam, pelafalan dalam pengucapannya pun sulit. Maka dari itu dibutuhkan ketekunan dan dorongan, baik dari diri sendiri, maupun orang lain, dalam mempelajarinya.

Dalam belajar membaca huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, bisa dianggap sangat penting, karena hal ini berkaitan dengan pendidikan edukatif tentang keagamaan yang dapat memberikan pengaruh pada masa depan, seperti sebelum belajar

Al-Qur’an alangkah baiknya untuk mempelajari huruf Hijayah dengan metode Iqro

terlebih dahulu, agar mudah ketika membaca Al-Qur’an. Namun pada masa sekarang ketika teknologi berkembang pesat, remaja hanya mengetahui metode Iqro dengan buku saja, belum banyak yang mengetahui tentang metode Iqro yang berbentuk digital sebagai alternatif dari konvensional.

Remaja merasa segan pada saat tidak bisa membaca Al-Qur’an, disaat usia yang seharusnya sudah lancar membaca Al-Qur’an. Remaja merasa segan untuk memulainya, karena harus membuka buku Iqro dan mencari pembimbing terlebih dahulu untuk memahami huruf Hijaiyah. Dari kejadian ini bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah media informasi interaktif untuk remaja agar mudah memahami dan membaca huruf Hijaiyah tanpa harus segan. Dengan demikian melalui perkembangan teknologi yang ada, remaja dapat mempelajari dan memahami pelafalan huruf Hijaiyah tanpa harus membawa buku Iqro.

Pada masa sekarang ini teknologi yang berkembang pesat pada anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua banyak menggunakan produk teknologi gadget, yang diantaranya smartphone, komputer, tablet, dan laptop yang semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan media modern yang praktis, sehingga menjadi trend dan gaya hidup saat ini. Tidak sedikit orang yang ingin memiliki gadget, hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro melalui media


(14)

3 informasi interaktif sebagai media alternatif dari buku Iqro sangat tepat, selain memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini, teknologi ini juga diharapkan dapat membantu dan memudahkan dalam pembelajaran sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini. Hal ini pula ditunjukan pada remaja yang belum bisa membaca

Al-Qur’an.

1.2 Identifikasi Masalah

 Banyak remaja mengalami kesulitan mengenai pelafalan dalam membaca huruf Hijaiyah.

 Remaja merasa segan ketika mau belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

 Belum adanya media informasi Interaktif untuk remaja tentang pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

1.3 Rumusan Masalah

Dilihat dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dapat disimpulkan:

Bagaimana merancang informasi yang interaktif dan efektif untuk mengatasi kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro?

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka konten pada tugas akhir ini akan dibatasi, maka batasan masalah terkait masalah ini diantaranya sebagai berikut:

 Belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro dibatasi hanya dua jilid dari jilid pertama dan kedua karena dua jilid tersebut merupakan tingkatan dasar dalam membaca Al-Qur’an.

 Batasan masalah dari sisi geografis, dibatasi hanya di daerah perkotaan khususnya Kota Bandung umumnya seluruh Indonesia. Karena di pusat kota produk teknologi yang modern seperti gadget sudah memadai. Difokuskan pada target audiens yaitu remaja yang sudah menggunakan


(15)

4

 Batasan target audiens yaitu remaja pertengahan dan dewasa awal yang memiliki rentang usia 17-23 tahun karena untuk mengantisipasi keterlambatan remaja yang belum biasa mempelajari pelafalan huruf Hijaiyah dan merasa segan untuk mulai belajar dengan pembimbing.

 Media informasi interaktif ini dibatasi mulai dari informasi singkat tentang huruf Hijaiyah, pelafalan, metode Iqro jilid satu dan dua serta latihan.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membantu remaja agar lebih mudah dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar serta tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran terutama dari pelafalannya. Oleh karena itu, tanpa harus ada rasa segan yang dikarenakan harus membawa buku Iqro dan memerlukan pembimbing untuk mempelajarinya.

1.6 Manfaat Perancangan

 Manfaat Untuk Khalayak

Hasil perancangan ini agar masyarakat mengetahui bahwa media informasi interaktif yang membahas tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini sangat efektif untuk digunakan.

 Manfaat Bagi Penulis

Hasil perancangan ini untuk menambah pengalaman dan wawasan serta pengetahuan tentang penerapan pelaksanan teori yang selama ini penulis peroleh diperkuliahan, khsususnya pengetahuan yang berkaitan dengan multimedia interaktif.

 Manfaat bagi Keilmuan

Hasil perancangan ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu desain, khususnya desain komunikasi visual dalam hal multimedia interaktif.


(16)

5 BAB II. BELAJAR HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE IQRO

II.1 Huruf Hijaiyah

Secara umum huruf Hijaiyah adalah abjad Arab yang berjumlah 28 huruf yang digunakan dalam penulisan Al-Qur’an. Kata huruf berasal dari bahasa Arab harf atau huruuf. Huruf Arab disebut juga huruf Hijaiyah. Kata Hijaiyah berasal dari kata kerja hajjaa yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf (Muhyiddin, 2012, h.3). Sedangkan menurut Karim Husain (2005) menjelaskan “Huruf Hijaiyah disebut juga alfabet Arab. Kata alfabet itu sendiri berasal dari bahasa Arab alif, ba, ta” (h.5). Selain itu, menurut Rektor Institut Ilmu Quran (IIQ), Dr Ahsin Sakho Muhammad (2013) mengemukakan pendapatnya bahwa anak sudah bisa diajarkan membaca Alquran sejak ia bisa bicara. "Usia tiga hingga empat tahun sebaiknya memang sudah diajarkan membaca Alquran atau paling tidak diajarkan melafalkan huruf-huruf Alquran". Usia anak tersebut akalnya masih berkembang, memorinya masih murni dan menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya. Hasil wawancara dengan Ustadz Dadang Sahara menyatakan bahwa huruf Hijaiyah adalah huruf Arab yang berjumlah 28 huruf, yang dimulai dari alif sampai ya. Belajar huruf Hijaiyah sejak dini sangat penting, apabila belajar Al-Qur’an tidak mengetahui huruf Hijaiyah tidak akan bisa membaca Al-Qur’an. Maka dari itu belajar huruf Hijaiyah sangat penting dilakukan, karena itu ada kunci untuk mempelajari Al-Qur’an. Huruf Hijaiyah berserta bacaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Table II.1 Huruf Hijaiyah dan cara pengucapan

Sumber: Tugas akhir “Perancangan media pembelajaran huruf Hijaiyah untuk Anak“ hal.9, Penulis Isra Mardiyah (2011)

Huruf Bacaan

ا alif

ب ba


(17)

6

ث tsa

ج jim

ح ha

خ kha

د dal

ذ dzal

ر ra

ز zai

س sin

ش syin

ص shad

ض dhad

ط tha

ظ zha

ع ain

غ ghain

ف fa

ق qaf

ك kaf

ل lam

م mim

ن nun

و wau

ه ha

ي ya

Dengan demikian Huruf Hijaiyah (Huruf Arab) cara menulisnya berbeda dengan huruf Latin. Kalau huruf Latin dari kiri ke kanan maka huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri. Huruf-huruf tersebut digunakan dalam Al-Qur’an yang terbagi ke


(18)

7 dalam 2 bagian yaitu Al-qomariyah yang berarti jelas dan Al-syamsiyah yang berarti tidak jelas (samar).

II.1.1 Sejarah Huruf Hijaiyah

Hijaiyah (huruf Arab) sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan menggunakan Hijaiyah, karena pada kali pertama Al-Qur’an diturunkan yaitu di Arab. Kenapa penting bagi kita mempelajari huruf Arab, karena huruf ini dipergunakan dalam penulisan Al-Qur’an. Umat Islam wajib hukumnya untuk mempelajari Al-Qur’an sebagai kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka, yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak diturunkan hanya untuk satu umat atau untuk satu abad, tapi untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang masa, karena itu luas ajaran-ajarannya adalah sama dengan luasnya umat manusia. Maka dari itu, harus mempelajari huruf Arab (Hijaiyah) agar dapat memahami kandungan Al-Qur’an secara keseluruhan.

Huruf ini banyak dipakai di Timur Tengah. Berdasarkan kutipan dari situs internet, dengan narasumber Kiai Abdul Ghafur, bahwa setiap huruf Hijaiyah itu ada penjaganya, yaitu para Malaikat dan Sirullah. Seluruh huruf Hijaiyah itu bermula dari alif. Huruf alif bermula dari hamzah, dan selanjutnya bermula dari titik. Kemudian atas kasyfi dan ilhamy para sufi itu diberi kemampuan merangkai

wifiq atau dalam istilah sehari-hari biasa disebut dengan rajah. Perkembangan

berikutnya susunan wifiq itu bisa muncul sebagai khadam atau penjaga, bisa Jin dan bisa Malaikat. Munculnya khadam Jin dan Malaikat itu disebabkan oleh dua hal yaitu bisa karena metode pendekatan ruhaninya terhadap wifiq tersebut, atau karena memang struktur wifiq itu memunculkan sihir tertentu sehingga justru

khadam Jin yang muncul, walaupun misalnya Jinnya Muslim. Huruf-huruf

Hijaiyah adalah rahasia nama Allah, dan sesungguhnya huruf itu adalah asma-asma Allah Ta’ala. Masing-masing huruf itu memiliki titik-titik organik di dalam jiwa spiritual kita, dan ibarat bintang-bintang bercahaya yang menerangi alam langit jiwa kita (Isra Mardiyah, 2011, h.6).


(19)

8 II.1.2 Makna Huruf Hijaiyah

Huruf Hijaiyah mengandung berbagai makna di setiap hurufnya. Makna tersebut yang bersumber dari nama-nama Allah SWT. Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib karamallahu wajha: Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kw bersama Nabi.

Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW: "apa faedah dari huruf hijaiyah?" Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib kw, “Jawablah”. Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”. Lalu Ali berkata: “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”. Kemudian Ali berkata :

1. Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh. 2. Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.

3. Ta artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya.

4. Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”.

5. Jim artinya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.

6. Ha artinya Al-Haq, Maha hidup dan penyayang.

7. Kha artinya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.

8. Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat.

9. Dzalartinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan. 10.Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya. 11.Zai artinya hiasan penghambaan.

12.Sin artinya Maha mendengar dan melihat. Sin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.

13.Syin artinya Syakur (Maha Penerima ungkapan terima kasih dari hamba-hamba-Nya).

14.Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya. 15.Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.


(20)

9 16.Tha artinya Yang suci dan mensucikan.

17.Zha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda. 18.Ain artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.

19.Ghain artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya. 20.Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.

21.Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya.

22.Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.

23.Lam artinya adalah maha lembut terhadap hamba-Nya. 24.Mim artinya pemilik semua kerajaan.

25.Nun artinya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.

26.Wau artinya adalah satu, Esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.

27.Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.

28.Ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya.

Makna-makna tersebut merupakan keagungan atau keesaan Allah SWT, agar makhluknya mengetahui kekuasaan Allah SWT dan harus patuh dan taat kepadanya. Oleh karena itu, sebelum mengenal Al-Qur’an ada kalanya harus mengenal huruf-huruf Hijaiyah terlebih dahulu, karena mengenal huruf Hijaiyah merupakan latihan dasar sebelum mempelajari Al-Qur’an. Mengenal makna-makna huruf Hijaiyah juga sangat penting agar dalam mempelajarinya dengan sepenuh hati.

II.1.3 Pelafalan Huruf Hijaiyah

Pada umumnya mayoritas ulama mengikuti pendapat Al-kholil Bin Ahmad, pendapat ini juga diikuti oleh Imam Ibnu Al-jazary. Pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar yang sesuai makhroj yaitu sebagai berikut:

1. Huruf ا (Alif)


(21)

10 2. Huruf ب (BA)

Huruf Ba dikeluarkan dengan cara merapatkan kedua bibir kita. Dan ketika mati atau ba disukun maka terdengar pantulan.

3. Huruf ت (TA)

Huruf Ta keluar dengan menyentuhkan ujung lidah kita dengan gusi-gusi gigi seri bagian atas. Kemudian huruf Ta ketika diucapkan terdengar ada nafas yang mengalir. Atau dalam ilmu tajwid disebut dengan sifat Al-Hams.

4. Huruf ث (TSA)

Huruf Tsa dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung lidah kita dengan dinding dua gigi seri bagian atas, diucapkan dengan suara dan nafas yang terdengar mengalir. 5. Huruf ج (JIM)

Huruf Jim dikeluarkan dengan menyentuhkan tengah-tengah lidah dengan langit langit.

6. Huruf ح (HA)

Huruf Ha dikeluarkan dari tengah-tengah tenggorokan. 7. Huruf خ (KHA)

Huruf Kha dikeluarkan dari pangkal tenggorokan, diucapkan dengan mengalir nafas, atau lebih praktisnya pegucapan huruf Kha persis terdengar seperti orang yang tidur dalam keadaan mendengkur/mengorok.

8. Huruf د (DAL)

Huruf Dal diucapkan dengan menyantuhkan ujung lidah kita dengan bagian gusi-gusi dua gigi seri bagian atas.

9. Huruf ذ (DZAL)

Huruf Dzal diucapkan dengan menyentuhkan ujnug lidah dengan dinding dua gigi seri bagian atas seperti kita mengucapkan huruf Tsa, ujung lidah boleh ditampakan ataupun tidak nampak.

10. Huruf ر (RA)

Huruf Ra diucapkan dengan menyentuhkan punggung lidah dengan langit-langit. 11. Huruf ز (ZAI)

Huruf Zai diucapkan dengan cara ujung lidah kita berada diantara dua gigi seri bagian atas dan bagian bawah.


(22)

11 12. Huruf س (SIN)

Huruf Sin diucapkan dengan ujung lidah berada diantara dua gigi seri kita. 13. Huruf ش (SYIN)

Huruf Syin dikeluarkan dengan cara mengangkat tengah lidah ke langit-langit. 14. Huruf ص (SHAD)

Huruf Shad yaitu lidah berada diantara dua gigi seri. 15. Huruf ض (DHAD)

Huruf Dhad diucapkan dengan menyentuhkan sisi lidah kita dengan graham-graham atas, boleh salah satu sisi disentuhkan dengan salah satu graham-graham atas kita, atau boleh juga menyentuhkan dua sisi lidah kita dengan dua graham kita.

16. Huruf ط (THA)

Huruf Tha diucapkan dengan menyentuhkan ujung lidah dengan gusi-gusi dua gigi seri bagian atas.

17. Huruf ظ (ZHA)

Huruf Zha diucapkan dengan menyentuhkan ujung lidah dengan dua gigi seri bagian atas sebagaimana kita mengucapkan huruf Dzal.

18. Huruf ع (AIN)

Huruf Ain dikeluarkan dari tengah-tengah tenggorokan seperti kita mengucapkan huruf ha.

19. Huruf غ (GHAIN)

Huruf Ghain diucapkan seperti kita mengucapkan huruf Kha, yaitu diucapkan dari pangkal tenggorokan kita, yang membedakannya adalah Kha mengalir nafas dan Ghain tidak mengalir nafas.

20. Huruf ف (FA)

Huruf Fa diucapkan dengan menyentuhkan ujung dua gigi seri kita bagian atas dengan bibir bawah bagian dalam, seperti kita mengucapkan huruf Fa didalam huruf latin.

21. Huruf ق (QAF)

Huruf Qaf diucapkan dengan cara menyentuhkan pangkal lidah kita dengan langit-langit bagian belakang, diucapkan dengan suara yang tebal dan dalam posisi sukun maka terdengar pantulan suara.


(23)

12 22. Huruf ك (KAF)

Huruf Kaf diucapkan dengan mengangkat pangkal lidah kita keposisi di depan huruf Qaf.

23. Huruf ل (LAM)

Huruf Lam diucapkan dengan menyentuhkan ujung lidah kita disentuhkan dengan langit-langit didepan pengucapan huruf Ra.

24. Huruf م (MIM)

Huruf Mim diucapkan dengan cara merepatkan dua bibir. 25. Huruf ن (NUN)

Huruf Nun cara pengucapannya dengan menyentuhkan ujung lidah kita diantara posisi Ra dan Lam.

26. Huruf و (WAU)

Huruf Wau diucapkan dengan cara memonyongkan dua bibir kita. 27. Huruf ه (HA)

Huruf Ha pengucapannya dikeluarkan dari tenggorokkan yang terjauh, sama seperti kita mengucapkan huruf a.

28. Huruf ي (YA)

Huruf Ya, pengucapannya membuka kedua bibir dengan sempurna.

Dengan demikian sebelum belajar Al-Qur’an atau dengan metode lain seperti metode Iqro, menurut para ulama alangkah baiknya harus mempelari huruf Hijaiyah tersebut karena belajar pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar itu wajib dilakukan sebelum belajar Al-Qur’an. Menurut riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Surga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala”.

II.2 Metode IQRO

Pada dasarnya sebuah metode akan muncul untuk membuat lebih efektif dan efisien. Sebuah metode pembelajaran Al-Qur’an akan tercipta karena kebutuhan


(24)

13 jaman dan semakin berkembangnya manusia. Menurut Istiqra (seperti yang dikutip Andi Anirah, 2015, h.11) mengatakan bahwa Metode Iqra adalah suatu cara atau metode cepat pembelajaran Al-Qur’an dengan pendekatan yang lebih menekankan kepada kemampuan membaca huruf, kata, kalimat sampai bacaan Al-Qur’an. Maka dari itu Metode pembelajaran Al-Qur’an Iqro merupakan suatu metode membaca dan menulis Al-Qur’an yang langsung menekankan pada latihan membaca dan menulis dengan tujuan agar pembelajar dapat membaca Al-qur’an sesuai dengan kaidahnya. Metode Iqro muncul tahun 1988, metode dengan buku Iqro terdiri dari 6 jilid yang dimulai dari tingkat yang paling rendah sehingga tahap demi tahap sampai ke tingkatan yang sempurna atau sulit. Metode ini memperkenalkan nama-nama huruf Hijaiyah dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan bersifat individual. Seperti yang dikutip dari jurnal Dahlia, dkk yang berjudul “Penerapan Metode Iqro dalam Mengenalkan Huruf Hijaiyah pada Anak Usia 4-5 Tahun di Paud Cahaya” (2014, h.2) Menteri Agama RI berpendapat bahwa Metode Iqro adalah cara cepat belajar Al-Qur-an.

Gambar II.1 Buku Iqro

Sumber: http://www.masuk-islam.com/wp-content/uploads/buku-iqrok-jilid-1-6.jpg (Diakses pada 3/01/2015)

Dengan demikian buku Iqro memililki 6 (enam) jilid dengan variasi warna yang berbeda-beda agar anak-anak yang belajar buku Iqro menjadi tertarik untuk mempelajarinya serta setiap jilid memiliki tingkat kesulitan masing-masing.


(25)

14 Metode Iqro ini tidak membutuhkan alat dalam prakteknya, karena lebih ditekankan pada bacaannya yaitu bacaan langsung tanpa dieja. Menurut KH. As’ad Humam sebagai pengarang Buku Iqro (2000), merupakan cara cepat belajar membaca Al Qur’an yang mempunyai 10 kelebihan yaitu bacaan langsung, bersifat CBSA, bisa digunakan secara privat atau klasikal, praktis, sistematis, variatif, komunikatif, fleksibel, bersifat modul dan asistensi.

Gambar II.2 Buku Iqro edisi revisi tahun 2000

Sumber: http://www.produk-islami.com/content/uploads/mtoc/product_images /bukuiqro.jpg

(Diakses pada 3/01/2015)

Metode Iqro ini edisi revisi dari metode Iqro sebelumnya karena buku Iqro yang ini sudah terdapat 6 (enam) jilid sekaligus tidak dipisah seperti buku metode Iqro sebelumnya. Menurut Depot Iqro AMM Yogyakarta (2016) mengatakan bahwa buku ini untuk orang-orang dewasa dan lanjut usia karena buku ini sudah diringkas dari 6 (enam) jilid Iqro sebelumnya.

Metode Iqro ini pertama kali disusun oleh KH. As’ad Humam di Yogyakarta. Buku Iqro ini dicetak 6 (enam) jilid dimana setiap jilid memiliki kesulitannya masing-masing serta terdapat petunjuk bagi pengajar dengan tujuan untuk memudahkan perserta didik yang menggunakannya. Metode Iqro ini sudah terkenal di kalangan masyarakat karena metode ini sudah umum dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia yang mudah dipahami dan menjadi


(26)

15 terkenal. Umat Islam yang berada di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan nama K.H. As’ad Humam karena karyanya berupa metode praktis membaca Al-Qur’an yang telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

II.2.1 Prinsip dasar metode Iqro

Metode Iqro ini sanggup mengantarkan anak-anak hingga orang dewasa untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an. Dalam pembelajarannya metode Iqro ini relatif mudah sehingga mudah diingat dan dihafalkan. Menurut Drs. Budiyanto dalam bukunya yang berjudul “Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqro” (1995) menyatakan bahwa prinsip - prinsip dasar metode Iqro sebagai berikut:

At-thariqah As-shoutiyah

Langsung dibaca atau langsung diajarkan menurut bunyi suaranya. Murid-murid dapat membaca bunyi huruf Hijaiyah, karena menekankan sistem membaca langsung atau membaca huruf yang sudah diberi tanda baca. Murid-murid dapat membaca huruf Al-Qur’an secara langsung, dengan tidak diuraikan atau dieja.

At-thariqah Tadaruj

Prinsip yang berangsur-angsur tersebut, maka anak usia TK akan dapat mempelajari buku Iqro ini dengan pelan-pelan bertahap dan tanpa ada perasaan tertekan. Lebih-lebih bila melihat bahwa buku Iqro disusun dalam buku kecil yang tipis dengan sampul yang warna-warni.

At-thariqah Riyadlotuil Athfal

Riyadlotuil Athfal adalah suatu prinsip dalam pembelajaran yang

diutamakan belajar dari pada mengajar (Budiyanto, 1995). Pembelajaran semacam itu dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar.

At-Tawassui Fi-lmaqaasid Lafil Alat

Pembelajaran berorentasi pada tujuan, bukan kepada alat yang dipergunakan untuk mecapai tujuan itu. Dengan demikian, yang dipentingkan adalah tercapainya tujuan yang telah dirumuskan. Tujuan pembelajaran itu dapat tercapai dengan melakukan latihan-latihan membaca.


(27)

16

At-Thariqah Bimuraa-a’til Listi’daadi Wal-thabiiy

Pembelajaran itu haruslah memperhatikan kesiapan, kematangan, potensi-potensi dan watak muridnya. Pembelajaran yang tidak memperhatikan masalah ini akan menjadi pemaksaan yang bisa mengakibatkan berantakannya usaha pembelajaran secara keseluruhan.

Prinsip-prinsip dasar ini yang digunakan dalam metode Iqro sehingga dapat mempermudah dalam pembelajarannya sehingga belajar dengan metode Iqro cepat diingat dan dihafalkan. Dengan prinsip dasar ini guru dan pembimbingan dapat melihat perkembangan serta membantu anak-anak dalam belajar Al-Qur’an dengan metode Iqro.

II.2.2 Kelebihan dan kekurangan dalam Metode Iqro

Dalam setiap metode pembelajaran pasti tidak ada yang sempurna, ada kelebihan dan kekurangan dalam metode tersebut. Menurut Moch. Roqib dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam” (2009) ada kelebihan dan kekurangan mengenai metode pembelajaran Iqro, diantarnya sebagai berikut:

Kelebihan dalam Metode Iqro

 Adanya peningkatan materi dan pengulangan secara bertahap dari yang mudah ke yang sulit.

 Sistematis dan mudah diikuti, pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke sulit.

 Menggunakan metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif melainkan murid yang lebih dituntut aktif.

 Komunikatif artinya jika murid mampu membaca dengan baik dan benar guru dapat memberikan sanjungan, perhatian dan penghargaan.

 Buku dengan metode ini bersifat fleksibel untuk segala umur, baik untuk anak TK ataupun orang tua.


(28)

17

Kekurangan dalam Metode Iqro

Dalam setiap metode pasti memiliki kendala-kendala yang terdapat pada metode tersebut. Sebagaimana dalam metode Iqro juga mempunyai kendala diantaranya:

 Tidak adanya daftar isi di akhir buku.

 Bacaan-bacaan tajwid tidak dikenalkan sejak dini.

 Metode Iqro banyak yang menggunakan buku sedangkan media digitalnya kurang.

II.3 Kondisi Khalayak

Adapun kuesioner yang disebarkan secara langsung terhadap remaja yang berada didaerah perkotaan khususnya Kota Bandung yang berjumlah 45 orang dengan rentang usia 17-23 tahun yang dikategorikan sebagai remaja pertengahan dan orang dewasa awal. Dengan menggunakan teknik sampling, menurut Nasution (1992) mengungkapkan bahwa metode kualitatif sampelnya sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian. Oleh karena itu, 45 orang sudah cukup untuk mewakili remaja didaerah Kota Bandung sebagai sampel pada penelitian ini. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa pentingnnya smartphone dalam membantu aktivitasnya dan terdapat kesulitan apa yang terjadi dalam belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini. Hasilnya didapat sebagai berikut:

 Pertanyaan yang berkaitan dengan belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro dan jawabannya sebagai berikut:

- Dari 45 remaja yang berpartisipasi, sebanyak 38 remaja mengetahui huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, 7 remaja tidak mengetahuinya. - Dari 45 remaja yang berpartisipasi, sebanyak 25 remaja mengalami

kesulitan dalam belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, 15 remaja menjawab “tidak mengalami kesulitan”, dan 5 remaja mengjawab “mungkin”.

- Dari 45 remaja yang berpartisipasi, 25 remaja mengatakan bahwa mengalami kesulitan terhadap pelafalan, 10 remaja mengalami kesulitan dari bentuknya dan 10 remaja mengalami kesulitan dari hurufnya.


(29)

18 - Dari 45 remaja yang berpartisipasi, 15 remaja beranggapan mudah

dalam belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, 25 remaja beranggapan susah dan 5 remaja beranggapan malas dalam belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

 Pertanyaan yang berkaitan dengan smartphone dan jawabannya sebagai berikut:

- Dari 45 remaja yang berpartisipasi, sebanyak 41 remaja diperkotaan menggunakan smartphone, dan 4 remaja tidak menggunakan

smartphone.

- Dari 45 remaja yang berpartisipasi, sebanyak 33 remaja terbantu oleh

smartphone dalam aktivitasnya, 4 remaja menjawab “mungkin” , dan 8

remaja tidak terbantu aktivitasnya oleh smartphone.

- Dari 45 remaja yang berpartisipasi, 29 remaja mengatakan bahwa

smartphone adalah produk teknologi yang penting dalam menunjang

beragam aktivitasnya, 10 remaja menjawab “mungkin”, dan 6 remaja menjawab tidak penting.

Berdasarkan hasil kuantitatif data yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi saat ini di daerah perkotaan khususnya Kota Bandung dengan rentang usia antara 17 samapai 23 tahun. Remaja pertengahan dan dewasa awal hampir semua menggunakan produk teknologi yaitu smartphone. Produk teknologi atau alat ini sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, dikarnakan sangat membantu dalam aktivitasnya. Kemudian remaja diperkotaan sudah mengetahui huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, namun mengalami kesulitan dalam pelafalan. Remaja beranggapan susah dalam belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro dikarnakan kebiasaan membaca huruf latin sehingga saat belajar huruf Arab dengan pengucapan berbeda lalu remaja juga kebingungan ketika membedakan huruf Hijaiyah yang hampir sama bentuknya tetapi dalam dalam pelafalannya berbeda. Akan tetapi remaja menganggap belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini penting untuk dipelajari mengenai pelafalan dan cara membacanya.


(30)

19 II.4 Solusi Pemecahan Masalah

Dalam pemecahan masalah yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, diperlukan sebuah media informasi interaktif berupa aplikasi android tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro untuk memberikan pengetahuan tentang pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar agar tidak mengalami kesulitan dalam pelafalannya. Media informasi interaktif ini untuk remaja yang mengalami kesulitan dalam pelafalanya dan segan untuk belajar dengan Pembimbing. Dalam hal ini, digunakan metode 5W 1H + E sebagai strategi agar informasi yang dikomunikasikan sampai kepada penerima pesan dengan efektif, berikut adalah uraiannya:

WHAT

Belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro merupakan awal belajar membaca Al-Qur’an yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang belajar membaca Al-Qur;an dengan baik dan benar. Namun yang terjadi di jaman sekarang ini belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro memiliki kesulitan dalam pelafalannya.

WHO

Terdapat kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro terutama masyarakat umum yang berada diperkotaan mulai dari remaja pertengahan dan dewasa awal yang memiliki usia antara 17 sampai 23 tahun.

WHY

Karena perkembangan teknologi yang pesat sehingga kurangnya media informasi interaktif sebagai media alternatif dari buku Iqro tentang pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar.

WHERE

Daerah perkotaan khususnya Kota Bandung umumnya di seluruh Indonesia. Karena di daerah perkotaan remaja banyak yang menggunakan produk teknologi gadget, seperti smartphone.

WHEN

Pada jaman sekarang remaja mengalami kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.


(31)

20

HOW

Berdasarkan analisis masalah remaja daerah perkotaan mengalami kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro. Media informasi yang dapat mendukung pemecahan masalah adalah dengan media informasi interaktif berupa aplikasi smartphone android sebagai media alternatif dari buku Iqro yang berisi tentang pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar.

EFFECT

Menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro agar remaja yang tidak mengalami kesulitan lagi dalam pelafalan huruf Hijaiyah serta tidak segan lagi untuk belajar dari awal dengan metode Iqro ini dikarnakan belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro sangat penting dilakukan sebelum mengenal Al-Qur’an.

II.5 Usulan Desain

Masyarakat diperkotaan sudah memiliki gadget, sehingga kegiatan setiap harinya tidak jauh dari akses internet, smartphone, laptop, tablet, komputer. Dalam hal ini, belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang mempunyai kesulitan dalam pelafalannya. Pada masa sekarang ini, remaja merasa segan saat tidak bisa membaca Al-Qur’an, disaat usia yang seharusnya sudah lancar membaca Al -Qur’an. Remaja merasa segan untuk memulainya, karena harus membuka buku Iqro dan mencari pembimbing terlebih dahulu untuk memahami huruf Hijaiyah. Oleh karena itu, usulan desain yang akan dibuat untuk menunjang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini adalah membuat media interaktif berupa aplikasi

android untuk smartphone yang akan digunakan oleh masyarakat untuk belajar

mengenai pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro. Dengan demikian media ini mampu memuat berbagai macam elemen grafis, seperti teks, gambar, audio ataupun yang lainnya.


(32)

21 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Menurut Umar (seperti yang dikutip dari Marrus, 2001) strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi perancangan dibuat dari hasil suatu gagasan yang diambil sesuai kebutuhan solusi yang mengacu pada aspek-aspek pendekatan studi terhadap target audiens dan juga agar informasi atau pesan yang disampaikan dapat di mengerti oleh target audiens. Oleh sebab itu, untuk memecahkan permasalahan tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yaitu dengan dibuatnya perancangan informasi melalui media interaktif yang bisa diakses smartphone android. Adapun informasi yang akan disampaikan mengenai belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro meliputi, informasi huruf Hijaiyah, pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar, metode Iqro yang terdiri dari jilid satu dan dua serta latihan mengenai pelafalan huruf Hijaiyah melalui rekam suara. Dengan demikian strategi perancangan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan target audiens akan informasi tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang ingin dicapai dalam perancangan informasi belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, antara lain:

 Agar remaja mengetahui pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar sehingga remaja tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam pelafalannya.

 Agar remaja tidak segan terhadap teman-teman dan pembimbing saat belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro karena belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro sangat penting untuk dipelajari sebelum mengenal Al-Qur’an.


(33)

22 III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi dalam perancangan ini meliputi pendekatan verbal dan pendekatan non verbal (visual). Pendekatan tersebut diharapkan memberikan efek ketertarikan terhadap target audiens, dengan komunikasi yang disajikan dalam bentuk konten media. Pendekatan media komunikasi pada masalah belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro menggunakan smartphone yang merupakan produk teknologi yang sering digunakan oleh remaja. Berikut penjelasan mengenai pendekatan visual, verbal dan audio.

III.1.2.1 Pendekatan Visual

Visual adalah faktor yang penting dalam mencapai daya tarik target audiens. Pendekatan visual yang digunakan adalah dalam bentuk gambar vektor, karena dalam penyampaian pesan tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini adalah melalui smartphone berbasis android. Konten atau materi pesan yang akan disampaikan mengenai pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang berkaitan dengan audio maka dibutuhkan media yang dapat menyampaikan pesan tersebut. Selain itu gambar vektor mudah dipahami dan dimengerti oleh target audieuns.

III.1.2.2 Pendekatan Verbal

Verbal dalam aplikasi android ini lebih menitik beratkan pada penggunaan bahasa bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa ini sesuai dengan target audiens yang berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa pengguna smartphone khususnya yang bertempat tinggal di daerah perkotaan Kota Bandung umumnya diseluruh Indonesia. Walaupun kebanyakan target audiens menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari, untuk tidak membatasi penggunaan aplikasi android ini. Memuat teks dan audio berupa informasi yang bersifat edukatif mengenai pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar agar dapat bermanfaat bagi remaja pengguna smartphone pada umumnya.


(34)

23 III.1.2.3 Pendekatan Audio

Pendekatan audio yang akan digunakan dalam aplikasi android Aqro adalah berupa pelafalan huruf-huruf Hijaiyah dan metode Iqro yang baik dan benar. Penggunaan audio ini bertujuan agar pengguna tidak bosan dalam proses belajar menggunakan aplikasi android Aqro dan dapat mengetahui pengucapan huruf-huruf Hijaiyah. Music atau backsound yang dipakai pada aplikasi android Aqro adalah genre Islam. Pemilihan musik ini yang diletakan pada menu utama untuk memberikan kesan Islam serta dapat mempertegas suasana agar lebih kuat.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan ini yang akan disampaikan adalah huruf Hijaiyah dengan pelafalannya melalui metode Iqro. Pada awalnya akan diberikan sekilas informasi yang dapat memberi pengetahuan kepada remaja tentang huruf Hijaiyah dengan metode Iqro dikarenakan sangat penting belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro sebelum mengenal Al-Qur’an. Setelah itu akan diberikan pengenalan huruf-huruf Hijaiyah beserta audionya kepada target audiens. Selanjutnya setelah target audiens mengenal huruf-huruf Hijaiyah akan diaplikasinya pada metode Iqro yang terdiri Iqro satu dan Iqro dua. Kemudian setelah target audiens mengetahui dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang baik dan benar, target audiens akan di uji dalam voice recorder, dalam hal ini target audiens akan menyebutkan salah satu huruf Hijiyah lalu akan keluar tingkat ke akurasiannya dan nilai benar atau salahnya dalam menyebutkan huruf-huruf Hijaiyah tersebut.

III.1.4 Gaya Bahasa

Dalam perancangan ini gaya bahasa yang digunakan disesuaikan dengan target audiens, agar pesan yang disampaikan mudah diterima dengan baik oleh target audiens. Gaya bahasa yang digunakan yaitu gaya bahasa Indonesia tidak baku dan santai. Bahasa yang sehari-hari digunakan, hal ini disesuaikan dengan target audiens yaitu pelajar dan mahasiswa agar informasi dan pesan yang ingin disampaikan tidak sulit dipahami oleh target audiens.


(35)

24 III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Khalayak sasaran ini meliputi seluruh masyarakat Indonesia, karena media perancangannya akan diunggah ke playstore, dimana seluruh masyarakat Indonesia akan mengetahuinya mulai dari umur, status sosial dan lain-lain. Namun target audiens utama pada perancangan ini adalah para remaja pertengahan dan dewasa awal yang mempunyai kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan perancangan ini akan mempengaruhi masyarakat selain dari target audiens utama. Dengan demikian ini merupakan hal yang positif, karena jika mendapat respon yang baik dari masyarakat diharapkan semakin banyak yang tertarik untuk mempelajari pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini. Khalayak sasaran pada perancangan ini menggunakan beberapa cara yang digunakan, yaitu dengan cara melihat target audiens, consumer insight dan consumer journey agar memberikan gambaran untuk perancangan media yang akan dibuat.

III.1.5.1 Segmentasi A. Demografi

 Sasaran : remaja pertengahan dan dewasa awal

 Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

 Usia : 17-23 Tahun

 Pendidikan : Pelajar dan Mahasiswa

 Agama : Islam

 Kelas Sosial : Menengah ke atas

 Target Primer : Remaja pertengahan dan orang dewasa awal yang dianggap memiliki kesulitan dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

 Target Sekunder : masyarakat umun yang berada di Kota Bandung, umumnya diseluruh Indonesia yang dinilai belum bisa dalam pelafalan huruf Hijaiyah.

B. Psikografis

Secara psikografis siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa Perguruan Tinggi yang memiliki rentang usia antara 17 tahun hingga 23 tahun. Menurut Rumini Sundari (2004) masa remaja adalah peralihan dari masa anak


(36)

25 anak menjadi masa dewasa dimana masa ini mengalamin perkembangan dalam semua aspek untuk masuk ke masa dewasa. Menurut Kartono (1990) Remaja dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu:

 Remaja Awal. Remaja awal adalah remaja berumur sekitar 12-15 tahun. Pada masa ini remaja mengalami perubahan pada fisik dan perkembangan daya intelektual sehingga berdampak pada rasa ingin tahuan yang besar pada dunia luar. Pada masa ini remaja cenderung tidak lagi menganggap dirinya kanak namun masih memiliki kebiasaan pada masa kanak-kanak. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.

 Remaja Pertengahan. Pada masa petengahan ini remaja berusia sekitar 15-18 tahun. Pada masa ini remaja masih memiliki sifat kanak-kanak akan tetapi ada hal baru yang muncul pada remaja di usia ini, yaitu kesadaran akan kepribadian. Maka perasaan ragu-ragu yang ada pada masa remaja awal mulai hilang dan timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Rasa percaya diri ini menimbulkan penilaian kepada prilaku yang dilakukannya, selain itu remaja pada masa ini mulai mencari dan menemukan jati dirinya.

 Remaja Akhir. Remaja akhir adalah fase remaja yang terakhir dimana remaja ini berusia sekitar 18-21 tahun. Pada masa ini remaja sudah bisa berfikir secara benar dan mengenali dirinya, pada fase ini remaja sudah mulai menggariskan bagaimana pola hidup dan tujuan yang akan dijalankannya. Pada fase ini remaja sudah mencapai titik kedewasaan dimana sudah mengambil keputusan untuk bagaimana membawa dirinya mencapai tujuannya.

 Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Menurut Vailant (1998), membagi masa dewasa awal menjadi tiga masa, yaitu masa

pembentukan (20-30 tahun) dengan tugas perkembangan mulai memisahkan

diri dari orang tua, membentuk keluarga baru dengan pernikahan dan mengembangkan persahabatan. Masa konsolidasi (30-40 tahun), yaitu masa konsolidasi karir dan memperkuat ikatan perkawinan. Masa transisisi (sekitar usia 40 tahun), merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang telah diperoleh. Selain itu


(37)

26 Hurlock (1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.(h. 53)

C. Geografis

Dari segi geografis khalayak sasaran meliputi daerah perkotaan diseluruh Indonesia.

III.1.5.2 Consumer Insight

Pemahaman atau anggapan terhadap pembelajaran huruf Hijaiyah dengan metode Iqro, yaitu:

Hope: Semua masyarakat ingin lancar dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro sebelum belajar membaca Al-Qur’an terutama pada remaja pertengahan dan dewasa awal yang menjadi target audiens dalam perancangan ini, namun tidak semua remaja bisa lancar dalam pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro. Remaja ingin belajar pelafalan huruf Hijaiyah dengan mudah, santai, tanpa pembimbing dalam pembelajaran.

Myth: Belajar huruf Hijaiyah itu dilakukan saat masih kecil.

Hidden truth: Belajar huruf Hijaiyah wajib dilakukan sebelum mengenal Al-Qur’an.

Behavior: Masyarakat saat ini banyak menggunakan teknologi modern seperti smartphone berbasis android dalam kehidupan sehari-hari dan membantu aktivitasnya terutama untuk remaja pertengahan dan dewasa awal.

Essence: Orang yang lancar membaca Al-Qur’an dengan pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar, kelak mendapat tempat di dalam Surga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia.

III.1.5.3 Consumer Journey

Target audiens dari perancangan ini adalah pelajar dan mahasiswa, untuk menentukan media yang akan digunakan dapat dilihat dari aktifitas dari target audiens dengan point of contact sebagai berikut :


(38)

27 Tabel III.1 Consumer Journey

Sumber: Dokumen pribadi, 2016.

Waktu Aktivitas Tempat Point Of Contact

04:30 Bangun tidur, wudhu, shalat

Kamar tidur Smartphone, internet, poster, kasur, jam weker, handuk, Sajadah.

05:00 Beres-beres kamar , mandi.

Kamar tidur, kamar mandi

Kaos lengan panjang, tas, buku, sepatu, handuk.

06:00 Sarapan dan siap – siap

Meja makan, Piring, sendok, garfu, mug, televisi, tas, buku, kalender, jam dinding, cangkir.

06:45 Sekolah dan pergi kuliah

Jalan raya Spanduk, gantungan kunci, stiker, poster, billboard, pin,

neon box.

07:30-15:00

Sekolah , kuliah, shalat, istirahat, pulang sekolah dan

kuliah Sekolah, kampus, mushola, tempat makan, jalan raya.

Meja, kursi, alat tulis, buku, jam dinding, pin, kalender, buku catatan, smartphone, komputer, laptop, tablet piring, gelas, alat shalat, Spanduk, gantungan kunci, stiker, poster, billboard. 15:00:1

8:00

Shalat, nongkrong Mushola, Jalan, kafe.

Peralatan shalat, jam dinding, kalender, smartphone, stiker, poster, pin.

18:00 Pulang ke rumah, Mandi, shalat

Jalan raya, Kamar mandi,

kamar tidur

Spanduk, gantungan kunci, stiker, poster, billboard, pin, handuk, gayung, alat shalat,

smartphone.

19:00 Makan, nonton tv, main laptop/komputer,

Ruang makan, ruang tengah,

kamar tidur,

Piring, sendok, kursi, sofa,

smartphone (sosial media,


(39)

28 searching, shalat

20:00 Belajar Kamar Buku, jam dinding, meja belajar, kalender, tas.

22:00 Main smartphone, tidur.

Kamar tidur Smartphone (sosial media, browsing), kasur, jam weker.

Dari journey diatas diperoleh informasi tempat dan benda yang sering dijumpai oleh pelajar dan mahasiswa. Tempat dan benda tersebut adalah tempat tinggal, ruang belajar, Sekolah, kampus, smartphone, internet, media sosial, poster, stiker, dan lain-lain. Benda dan tempat tersebut memungkinkan untuk dijadikan sebagai media promosi.

III.1.6 Pemberi Mandat

Perancangan media informasi belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro bekerja sama dengan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut mendukung perancangan ini. Pihak yang berwenang dalam perancangan informasi ini adalah Kementrian Agama Kota Bandung.

Gambar III.1 Logo Departemen Kementrian Agama

Sumber: http://www.kemenagkotabandung.com/img/kontenmenu/logo-kemenag-2013.png

(diakses pada 10/05/2016) III.1.7 Strategi Kreatif

Strategi kreatif untuk membantu dalam menyampaikan informasi kepada target audiens, agar mampu tersampaikan dengan baik. Dalam perancangan media informasi ini adalah untuk menarik minat remaja agar belajar huruf Hijaiyah


(40)

29 dengan metode Iqro tanpa segan dan mengetahui pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar. Adapun strategi kreatif yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Copywriting

Copywriting akan digunakan untuk menentukan nama aplikasi, headline dan body

text. Copywriting akan digunakan pada aplikasi media belajar huruf Hijaiyah

dengan Iqro. Untuk copywriting nama aplikasi akan bersumber dari singkatan

aplikasi Iqro yaitu “Aqro” yang berarti pandai membaca. Nama tersebut cocok

untuk mewakili aplikasi android ini yang lebih menekankan pada pelafalan huruf Hijaiyah dengan metode Iqro.

Headline

Headline yang digunakan pada aplikasi android ini “Belajar Huruf Hijaiyah”,

sedangkan “dengan metode Iqro” berada tepat dibawah button, agar terlihat lebih

menarik.

Body Copy

Merupakan isi konten dari aplikasi android, diantaranya sekilas mengenai informasi huruf Hijaiyah. Body copy ini berupa visual dan text yang mendukung agar target audiens mudah memahaminya.

Voice Recorder

Voice recorder adalah suara yang direkam, dimana pengguna akan menyebutkan

salah satu huruf Hijaiyah lalu direkam oleh aplikasi android ini sehingga pengguna atau user dapat mengetahui ketepatan dalam pelafalan huruf Hijaiyah yang baik dan benar. Strategi kreatif voice recorder sebagai nilai jual pada aplikasi android ini dikarenakan belum adanya aplikasi android tentang belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang menyediakan fasilitas voice recorder.

 Sistem Navigasi

Sistem navigasi bagian dari aplikasi yang berguna untuk memandu pengguna dan mengantarkan pengguna pada isi yang diinginkan seperti membuka konten yang ada pada aplikasi tersebut dari awal masuk hingga keluar. Sistem ini akan mempermudah akses pengguna disetiap halaman yang terdapat dalam aplikasi

android belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro. Dalam aplikasi android huruf

Hijaiyah dengan metode Iqro, terdapat 4 menu yaitu halaman awal, pelafalan huruf Hijaiyah, metode Iqro dan latihan huruf Hijaiyah.


(41)

30 Gambar III.2 Sistem Navigasi

Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Wireframe

Wireframe adalah kerangka dasar/sketsa mengenai halaman-halaman menjadi

acuan yang akan dibuat. Secara garis besar wireframe ini terdiri dari garis dan kotak-kotak untuk memberitahukan posisi dari masing-masing elemen aplikasi

android ini. Sebelum memasuki pada visual, memerlukan wireframe terlebih

dahulu. Berikut tampilan wireframe yang akan dibuat pada aplikasi android ini:

Gambar III.3 Wireframe Aplikasi Android Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.


(42)

31 III.1.8 Strategi Media

Strategi media pada perancangan aplikasi interaktif ini berupa media yang dalam pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan solusi dengan mengacu kepada target audiens. Media tersebut terbagi dalam media utama dan media pendukung. Menurut Cangara dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2006) “media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak” (h.119).

Dilihat dari permasalah yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan. Strategi media yang akan digunakan untuk perancangan media informasi belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro di Kota Bandung adalah media komunikasi sebagai media utama menggunakan aplikasi android. Adapun media tambahan lainnya yang disebut media pendukung yang berguna untuk membantu keefektifan media utama dalam meyampaikan pesan kepada target audiens.

1. Media utama

Media utama yang digunakan yaitu media interaktif yang diaplikasikan pada

smartphone berbasis android. Seels dan Glasgow (seperti dikutif Arsyad, 2006)

mengemukakan bahwa media interaktif adalah sistem media penyampaian yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media interaktif adalah media penyampaian materi yang dirancang dengan komputer sebagai pemanfaatan teknologi yang menggunakan unsur seperti teks, gambar, audio dan lain-lain untuk menyampaikan suatu pesan terhadap pengguna (user). Media utama ini merupakan teknologi modern yang banyak digunakan oleh masyarakat yang berada diperkotaan khusunya Kota Bandung umumnya seluruh Indonesia. Smartphone berbasis android dapat menyimpan data, menggunakan aplikasi dan mengakses internet. Aplikasi android dirancang sebagai media pembelajaran salah satunya aplikasi android huruf Hijaiyah dengan metode Iqro


(43)

32 ini. Dengan demikian media utama yang akan dirancang adalah media interaktif berupa aplikasi berbasis android yang bernama Aqro. Aplikasi berbasis android ini dipilih berdasarkan target audiens yang banyak menggunakan smartphone sebagai bagian dari kebutuhan untuk beraktivitas serta kebiasaan remaja saat ini yang ingin memiliki gadget atau smartphone canggih.

2. Media Pendukung

Media pendukung mempunyai peran yang sebagai penguat media utama dengan tujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan popularitas aplikasi android ini. Pemilihan media pendukung berdasarkan target audiens untuk memudahkan penyampain informasi. Media pendukung untuk aplikasi android ini meliputi:

Web banner

Web banner adalah Bagian yang tidak bergerak dalam dokumen Web sekalipun

kita menggulung scrollbar sampai ke akhir dokumen. Web banner juga bisa diartikan sebagai tulisan besar untuk mempromosikan sesuatu. Bentuk iklan digital yang dipakai di jaringan internet biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian dan menyampaikan informasi kepada pengguna internet.

X-Banner

X-banner merupakan media promosi yang sedang trend saat ini yang biasa

ditempatkan di dekat pintu masuk pada event atau seminar, pameran suatu produk. Aplikasi android Aqro ini harus dipromosikan kepada masyarakat luas yang bertujuan agar target audiens mengetahui aplikasi ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempromosikan aplikasi android ini diantaranya dengan mengadakan sebuah event atau seminar.

 Poster

Poster merupakan sebuah sarana penyampaian informasi yang sudah lama dipergunakan karena sifatnya jelas, sederhana dan menarik perhatian. Aplikasi Aqro tentunya harus dipromosikan kepada masyarakat luas dengan tujuan agar target audiens mengentahui keberadaan aplikasi Aqro ini. Poster untuk promosi


(44)

33 atau mengiklankan aplikasi android. Poster ini terdiri dari poster cetak dan poster digital yang akan disebarkan di tempat-tempat yang strategis untuk poster cetak dan untuk poster digital disebarkan melalui facebook, instagram dan twitter.

 Spanduk

Spanduk adalah sebuah media informasi yang memberitahu informasi kepada masyarakat banyak yang biasanya dipasang dipinggir jalan, pintu masuk kompleks ada juga dipasang di tembok-tembok perusahaan. Spanduk pada perancangan ini yang berisikan informasi aplikasi Aqro mengenai huruf Hijaiyah dengan metode Iqro yang akan di pasang di tempat-tempat strategis yang ada di Kota Bandung. Spanduk dengan ukuran yang besar dapat mudah tertangkap isinya oleh target audiens yang akan dipajang di tepi jalan atau melintang di tengah jalan sehingga dapat terbaca oleh pengguna jalan yang melewatinya.

Flyer

Flyer merupakan bentuk iklan kertas yang memiliki ukuran tak lebih dari A5

untuk mempromosikan produk, acara atau event. Media cetak ini yang menjelaskan informasi tentang aplikasi android Aqro secara singkat namun jelas, biasanya ditujukan untuk target audiens dengan disebarkan secara langsung di tempat-tempat yang ramai.

 Jejaring sosial

Pada masa sekarang internet sudah banyak digunakan sebagai media berkomunikasi. Diantaranya adalah Facebook, Twitter dan Instagram. Dengan demikian memilih jejaring sosial sebagai media pendukung untuk memberikan informasi tentang aplikasi android ini kepada masyarakat luas.

Cover DVD Case dan DVD Label

Aplikasi android Aqro ini akan diarsipkan untuk para pemberi mandat, aplikasi tersebut akan disimpan dan dikemas dalam sebuah DVD. Cover DVD dan label DVD akan dimanfaatkan sebagai media pendukung. Hal ini bertujuan untuk


(45)

34 membedakan Cover DVD Case dan DVD Label aplikasi android Aqro dengan aplikasi yang lainnya.

Merchandise

Merchandise adalah segala bentuk produk yang ditujukan sebagai hadiah. Dalam

hal ini merchandise diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang telah mengikuti acara kegiatan produk terutama acara kegiatan rilis pertama aplikasi

android ini. Merchandise dipilih untuk menunjang media utama yang akan

diberikan kepada siswa dan mahasiswa yang akan diberikan sebagai cindramata pada saat aplikasi android Aqro ini rilis pertama kali dalam acara keagamaan yaitu acara tahun baru Hijriyah, diantaranya sebagai berikut:

a. Gantungan kunci

Gantungan kunci merupakan salah satu pernak-pernik yang sangat unik yang nantinya dapat mengingat produk tersebut. Gantungan kunci juga digunakan sebagai sebuah hiasan kunci yang biasanya dihubungkan dengan rantai kecil dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi.

b. Stiker

Stiker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan yang biasanya dijadikan sebagai media promosi untuk suatu produk atau acara. Stiker ini tidak menghabiskan banyak tempat karena ukurannya relatif kecil. Stiker dipasang di kendaraan, dipintu, dibuku dan lain-lain agar orang lain mengetahuinya.

c. Kaos lengan panjang

Kaos lengan panjang adalah pakaian sederhana ringan untuk tubuh bagian atas, biasanya lengan pendek. Kaos lengan panjang ini djadikan media pendukung agar masyarakat dapat mengingat aplikasi android ini.

d. Tote bag

Tote bag merupakan tas jingjing yang banyak digunakan oleh remaja,

untuk menyimpan barang, karena dapat membawa apa saja yang ringan-ringan. Tote bag ini dijadikan sebagai merchandise agar dapat mengingat aplikasi android ini.


(46)

35 III.1.9 Strategi Distribusi

Strategi distribusi merupakan penyampaian pesan kepada khalyak sasaran yang dilakukan dalam waktu tiga bulan yaitu bulan Agustus, September, Oktober 2016. Aplikasi android Aqro diperkenalkan pada rilis pertama pada tanggal 2 Oktober yang bertepatan dengan hari besar Islam yaitu Tahun Baru Hijriyah. Namun selama 2 bulan sebelumnya sudah disebarkan media-media pendukung seperti Poster, spanduk, flyer, dan lain-lain untuk menarik perhatian dan meningkatkan ketertarikan pada rilis pertama aplikasi android Aqro. Maka strategi distribusi media yang digunakan sebagai saluran penyebaran media adalah sebagai berikut:

Tabel III.2 Jadwal Distribusi media Sumber: Dokumen pribadi, 2016.

No. Media Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Aplikasi Android Aqro

2. Poster

3. Web banner

4. Spanduk

5. Flyer

6. Sosial Media 7. Stiker

8. X-Banner

9. Cover dan Label DVD

10. Gantungan Kunci 11. Kaos Lengan Panjang


(47)

36 Tabel III.3 Distribusi Media dan Lokasi Penyebaran

Sumber: Dokumen pribadi, 2016.

No. Media Lokasi penyebaran

1 Aplikasi Android Aqro Playstore

2 Poster Sekolah, Kampus, café, tembok jalan, tempat umum, taman rekreasi, jejaring sosial

3 X-banner Lokasi rilis perdana

4 Flyer Sekolah, Kampus, tempat umum, taman

5 Web banner Website

6 Spanduk Di depan sekolah, kampus, di pinggir jalan 7 Sosial Media Youtube, Twitter, Instagram, Facebook

8 Cover dan Label DVD Diberikan kepada Departemen Keagamaan

9 Stiker Diberikan di sekolah, kampus, tempat umum, taman, car free day

10 Gantungan Kunci Lokasi rilis perdana 11 Kaos lengan panjang Lokasi rilis perdana

12 Totebag Lokasi rilis perdana

III.2 Konsep Desain

Untuk mendapatkan hasil visual yang konsisten, dinamis, dan tepat sasaran, maka perancangan aplikasi android Aqro tidak terlepas dari sebuah rancangan visual yang baik agar informasi yang berbentuk visual dapat diterima dan dimengerti oleh target audiens.

Konsep desain dalam perancangan aplikasi ini memadukan unsur-unsur Islam serta modern yang membentuk kepada sebuah kesatuan dan seimbang, Konsep visual yang digunakan adalah visual yang sederhana namun kontras sehingga memberikan kesan yang baik kepada target audiens dengan penggunaan unsur visual seperti warna, tata letak, tipografi serta audio yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi android Aqro ini. Berikut adalah beberapa konsep visual yang digunakan dalam perancangan media informasi belajar huruf Hijaiyah dengan metode Iqro ini.


(48)

37 III.2.1 Format Desain

Format desain dalam perancangan aplikasi android ini disesuaikan dengan tampilan smartphone pada umunya. Dalam membuat desain yang baik dan menarik diperlukan konsep untuk menentukan format desain yang akan dibuat. Format desain yang digunakan aplikasi android Aqro adalah sebagai berikut :

Media : Smartphone android Ekstensi : Apk (android package)

Android versi : Diatas Jelly Bean 4.1.2

Orientasi : Potrait

Resolusi : 540 x 960px (5 inchi)

Frame rate : 30fps

Audio : .Mp3, .Wav

III.2.2 Tata Letak (layout)

Tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendesain (Surianto Rustan, 2008). Berdasarkan definisi tersebut maka tata letak atau layout sangat mendukung untuk aplikasi android Aqro sebagai media utama dalam perancangan ini. Adapun prinsip layout menurut Surianto Rustan (2008), diantaranya sebagai berikut:

 Urutan menunjuk pada aliran membaca.

 Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan.

 Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela).

 Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan.

 Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai


(49)

38 kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.

Perancangan tata letak atau layout untuk aplikasi android Aqro ini dirancang meliputi penempatan teks, gambar dan elemen visual lainnya dengan pengaturan yang sederhana dengan balance atau keseimbangan yang terdapat pada prinsip

layout, sehingga mudah dan dimengerti ketika menggunakan aplikasi android

Aqro ini.

Gambar III.4 Referensi layout Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Berikut merupakan contoh screenshot tata letak yang digunakan pada perancangan media utama aplikasi android Aqro, berdasarkan konsep prinsip

layout dan referensi yang telah ditentukan:

Gambar III.5 Tampilan layout aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.


(50)

39 III.2.3 Huruf

Huruf merupakan unsur yang mempunyai peranan penting dalam penyampaian pesan, pemilihan jenis huruf yang digunakan untuk membantu memberikan kesan pada komunikasi pesan yang ingin disampaikan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) huruf dapat diartikan sebagai “tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa”. Maka dari itu huruf dapat dijadikan sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lawan bicara. Menurut Danton Sihombing (2001) menjelaskan bahwa “Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif” (h.58). Huruf yang baik adalah huruf yang mudah dibaca dan nyaman baik dari segi proporsi, spasi, ukuran maupun penempatannya. Menurut Rustan (2011) menjelaskan bahwa “pada umumnya kategori serif dan sans serif paling baik untuk text type karena ditujukan untuk itu, sedangkan dekoratif dan scriptuntuk display” (h.80). Pada perancangan aplikasi android Aqro ini menggunakan huruf script untuk display yaitu huruf “ArabDances”, yang digunakan pada judul aplikasi. Sedangkan huruf sans serif

yang digunakan yaitu huruf “Candara” untuk body text, karena huruf ini tidak

membuat lelah mata dan nyaman untuk dibaca.

ArabDances

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

! @ # $ % & * ( ) _ + { } :

<> ? , . / ;

[ ]

Candara

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p r s t u v w x y z

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

! @ # $ % & * _ + { } : “ <> ? , . / ; ‘ [ ]

Gambar III.6 Huruf yang digunakan


(51)

40 III.2.4 Gaya Visual (Ilustrasi)

Ilustrasi merupakan penjelas informasi yang akan diberikan kepada target audiens. Menurut Kusmiyati (1999) menjelaskan “ilustrasi gambar adalah gambaran singkat alus cerita suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu adegan” (h.46). Sedangkan menurut Adi Kusrianto (2007) mengatakan bahwa “illustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual” (h.170). Dari kedua pengertian tersebut, ilustrasi merupakan elemen terpenting dalam desain komunikasi visual, yang dapat menjelasken suatu adengan melalu visual atau gambar.

Gaya ilustrasi yang digunakan dalam aplikasi android Apro ini adalah desain yang sederhana dan datar, dengan gaya yang minimalis akan menghindari tekstur dan efek bayangan. Ilustrasi yang digunakan sering disebut flat design, karena aplikasi android Aqro ini lebih menekankan pada konten sehingga dipilihlah gaya ilustrasi tersebut. Microsoft yang pertama kali menciptakan flatdesign lebih memilih menciptakan tampilan yang sangat sederhana yang menyerupai bentuk benda aslinya dari pada menciptakan efek yang menyerupai benda aslinya. Flat

Design adalah Desain yang mengusung bentuk sederhana dengan membuang

segala bentuk effect gradasi, bayangan, glossy dan lain-lain.

Ilustrasi Flat design sangat cocok digunakan untuk smartphone karena dengan gaya yang minimalis atau sederhana tidak akan membuat mata lelah sehingga mata lebih cepat mengenali objek. Bagi kalangan remaja pertengahan dan dewasa awal flat desain bisa dibilang sangat cocok untuk digunakan pada layar

smartphone yang mereka gunakan dikarenakan dengan desain yang sederhana

atau minimalis mereka sangat menyukainya. Berikut beberapa referensi yang akan digunakan pada gaya visual ilustrasi ini:


(52)

41 Gambar III.7 Referensi Visual flat design 1

Sumber: http://dhakapixel.com/wp-content/uploads/2015/12/handsome-man-with-laptop-illustration-l.jpg

(di akses pada 10/05/2016)

Gambar III.8 Referensi Visual flat design 2

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/357895501614206144/ (di akses pada 10/05/2016)


(53)

42 III.2.4.1 Karakter

Perancangan aplikasi android Aqro ini menggunakan dua karakter yang Fadlan dan Shifana. Dua karakter tersebut yang merekam audio pelafalan huruf Hijaiyah dan metode Iqro.

Gambar III.9 Karakter pada aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016

Fadlan adalah seorang remaja muslim yang berusia 21 tahun. Fadlan sebagai mahasiswa yang baru masuk kuliah. Fadlan memiliki kepribadian sama dengan anak-anak seusianya, yaitu baik, rajin, pintar dalam mengaji dan lain-lain. Sedangkan Shifana adalah seorang remaja muslimah yang berusia 19 tahun. Shifana juga sebagai mahasiswa yang baru masuk kuliah. Shifana memiliki kepribadian sama dengan remaja muslimah seusianya, yaitu baik, ceria, rajin, cerdas, modern, pintar dalam mengaji dan lain-lain. Fungsi karakter tersebut sebagai karakter utama pada aplikasi android Aqro karena aplikasi android Aqro ini umumnya akan digunakan oleh remaja laki-laki dan perempuan.


(54)

43

 Studi Visual Karakter

Gambar III.10 Referensi karekter

Sumber: http://image.shutterstock.com/z/stock-vector-muslim-woman-fashion-

wearing-purple-veil-or-scarf-with-jacket-and-line-skirt-outfit-include-flat-356672123.jpg (di akses pada 10/05/2016)

Gambar III.11 Studi visual karakter

Sumber: http://cevirotas.com/wp-content/uploads/2014/10/hijab-style-3.jpg (di akses pada 10/05/2016)


(55)

44 Gambar III.12 Studi visual karakter 2

Sumber:

http://sc01.alicdn.com/kf/HTB1iBOKJXXXXXa_aXXX760XFXXX3/220301491 /HTB1iBOKJXXXXXa_aXXX760XFXXX3.png

(di akses pada 10/05/2016)

Gambar III.13 Karakter aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016

Gaya ilustrasi ini digunakan karena karakter tersebut gambaran remaja pertengahan dan dewasa saat ini, dengan gaya style yang modern dan sederhana.


(1)

61 F. Jejaring sosial aplikasi android Aqro

Jejaring sosial ini terdiri dari Facebook, twitter, dan instagram yang di-update secara berkala untuk mempromosikan aplikasi android Aqro sehingga masyarakat akan mengetahui tentang aplikasi android Aqro ini.

Gambar IV.11 Jejaring sosial aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Ukuran dan Teknis Media Format : landscape, portrait Teknis Produksi : online

Jejaring sosial ini akan memberikan informasi terbaru tentang aplikasi android secara online, karena remaja sekarang banyak yang mengakses internet sehingga akan lebih efektif jika membuat jejaring sosial untuk menyebarkan informasi lebih cepat. Ukuran jejaring sosial ini akan menyesuaikan ukuran smartphone pada umumnya.


(2)

62 G. Cover DVD Case dan DVD Label

Pada bagian depan cover DVD terdapat yang memproduksi aplikasi android judul aplikasi dan pembuat aplikasi. Untuk bagian belakang cover terdapat userface aplikasi android Aqro dan penjelasan mengenai huruf Hijaiyah serta logo yang terlibat dalam pembuatan aplikasi android Aqro ini.

Gambar IV.12 Cover DVD Case dan DVD Label aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Ukuran dan Teknis Media Format : Potrait

Ukuran : 18 cm x 27 cm Resolusi : 300 dpi

Bahan : art paper 150 gram Teknis Produksi : Digital Printing

DVD case berbahan plastik mengikuti ukuran dvd pada umumya, bahan yang digunakan yaitu bahan art paper sedangkan untuk label DVD menggunakan bahan stiker. Nantinya akan diberikan kepada pihak yang bekerjasama dalam pembuat aplikasi android ini yaitu Departemen Kementrian Agama Kota Bandung.


(3)

63 IV.2.3 Teknis Produksi Merchandise

A. Gantungan kunci

Pada gantungan kunci menggunakan nama aplikasi android Aqro sebagai ciri khas dari aplikasi tersebut. Gantungan kunci ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang mengikuti acara rilis pertama aplikasi android ini sebagai cindramata.

Gambar IV.13 Gantungan kunci aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Ukuran dan Teknis Media Ukuran : 5 cm x 5 cm

Bahan : Akrilik

Teknis Produksi : Costume akrilik

Ukuran gantungan kunci ini menggunakan ukuran pada umumnya yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Untuk bahan yang digunakan yaitu bahan akrilik karena lebih kuat dan tahan lama.


(4)

64 B. Stiker

Pada stiker juga sama dengan gantungan kunci menggunakan nama aplikasi android Aqro sebagai ciri khas dari aplikasi ini. Stiker ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang mengikuti acara rilis pertama aplikasi android ini sebagai cindramata dan stiker ini juga akan diberikan kepada masyarakat dua bulan sebelumnya sebagai promosi agar masyarakat mengetahui aplikasi android Aqro ini.

Gambar IV.14 Stiker aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016. Ukuran dan Teknis Media

Ukuran : 5 cm x 5 cm Bahan : Chromo

Teknis Produksi : Digital Printing

Ukuran stiker ini menggunakan ukuran persegi 5 x 5 cm dengan bahan chromo karena akan dicetak banyak sehingga memilih bahan chromo yang harganya lebih murah.


(5)

65 C. Kaos Lengan Panjang

Pada kaos lengan panjang tampilan depan akan diberi logo dan karakter yang terdapat pada aplikasi android ini sedangkan untuk tampilan belakang polos. Kaos ini akan diberikan saat rilis pertama aplikasi android Aqro seperti beberapa merchandise lainnya.

Gambar IV.15 Kaos lengan panjang aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Ukuran dan Teknis Media Ukuran : M, L, XL

Bahan : katun combed

Teknis Produksi : Sablon DTG (Direct To Garment)

Untuk bahan kaos yang digunakan yaitu bahan katun combed seperti kaos pada umumnya yang digunakan oleh remaja. Koas ini menggunakan teknik cetak sablon DTG karena memunculkan warna yang variatif dan pengerjaan lebih cepat. Kaos ini hanya akan diberikan pada saat rilis pertama aplikasi android Aqro sehingga hanya beberapa orang yang dapat memakainya.


(6)

66 D. Totebag

Pada totebag menggunakan nama aplikasi android Aqro sebagai ciri khas dari aplikasi tersebut. Totebag ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang mengikuti acara rilis pertama aplikasi android ini sebagai cindramata atau kenang-kenangan.

Gambar IV.16 Totebag untuk aplikasi android Aqro Sumber: Dokumen Pribadi, 2016.

Ukuran dan Teknis Media Ukuran : 21 cm x 29,7 cm (A4) Bahan : kanvas

Teknis Produksi : Sablon DTG (Direct To Garment)

Ukuran totebag ini menyesuaikan dengan ukuran totebag pada umumnya, bahan totebag yang digunakan yaitu bahan kanvas karena lebih kuat jika membawa barang-barang yang berat. Totebag ini menggunakan teknik produksi sablon DTG karena sama dengan sablon pada kaos yang memunculkan warna yang variatif dan pengerjaan lebih cepat. Oleh karena itu, hanya beberapa orang saja yang mengikuti acara rilis pertama aplikasi android Aqro akan mendapatkan totebag tersebut.