Perancangan identitas logo wisata Pantai Pasir Padi
(2)
(3)
(4)
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN IDENTITAS LOGO
WISATA PANTAI PASIR PADI
DK 38315/Tugas Akhir SEMESTER I 2012-2013
Oleh :
Edy Kurniawan 51906146
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang paling besar pada penulis yaitu nikmat iman dan Islam shalawat serta salam tercurah pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan semua masyarakat ke zaman yang terang benderang.
Tugas Akhir merupakan salah satu mata kuliah wajib sekaligus mata kuliah akhir untuk meraih gelar sarjana pada jenjang Strata I dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia, dengan cara menampilkan karya yang telah terkonsep dengan baik.
Perancangan yang dilakukan pada mata kuliah Tugas Akhir ini adalah mengenai identitas logo pada wisata Pantai Pasir Padi yang menciptakan suatu wajah baru untuk masyarakat luas mengenal wisata Pantai Pasir Padi.
Pada penulisan laporan ini penulis mengucapkan banyak berterima kasih kepada kerabat, teman, keluarga dan dosen pembimbing yang telah membantu, memberi motivasi kepada penulis untuk mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari didalam laporan ini sangat banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis juga sangat berterima kasih kepada pembaca jika sudi memberi kritik serta saran akan sangat berguna bagi proses pembelajaran bersama.
Bandung, 22 Januari 2013
(6)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Fokus Permasalahan ... 3
1.4Maksud dan Tujuan Perancangan ... 4
1.5Manfaat Perancangan ... 4
BAB II PANTAI PASIR PADI II.1 Keadaan Umum Pantai Pasir Padi ... 5
II.1.1 Keadaan Visual Pantai Pasir Padi ... 7
II.2 Keadaan Geografis ... 13
II.2.1 Faktor Fisik ... 13
II.3 Faktor Sosial Budaya ... 18
II.4 Penduduk ... 20
II.4.1 Kegiatan Sosial Budaya Masyarakat Kota Pangkalpinang di Pantai Pasir Padi ... 23
(7)
II.4.2 Barongsai ... 23
II.4.3 Peh Chun ... 24
II.4.4 Gasstrack Race ... 25
II.5Visi dan Misi Kawasan Wisata Pantai Pasir Padi ... 25
II.6 Analisis Swot ... 26
II.7 Target Audience ... 36
II.8 Landasan Teori ... 37
II.8.1 Logo ... 37
II.8.2 Brand ... 41
II.8.3 Tag Line ... 42
II.8.4 Bentuk Logo Pantai ... 43
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan ... 45
III.2 Pendekatan Komunikasi ... 47
III.2.1 Kata Kunci ... 47
III.2.2 Key Visual ... 48
III.2.3 Logo yang terpilih ... 49
III.2.4 Tifografi ... 50
III.2.5 Warna ... 50
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Stationey Kits ... 53
(8)
IV.6. Aplikasi pada Website ... 59
IV.6. Aplikasi Pada Billboard ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
(9)
DAFTAR PUSTAKA
- Danton, Sihombing. (2001) Tipografi dalam Desain Grafis, PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang
tahun 2012.
- Nugraha.(2006).Brand Research For Students, Bandung
- Ramo, Heldo. (2007). Laporan Pengantar Tugas Akhir : Perancangan
Identitas Visual Bank Nagari BPD Sumbar. Bandung : Perpustakaan Unikom.
- RIPPDA (2008 – 2017) Revisi akhir, dan Undang-Undang Perancangan tahun
2008-2017.
- Santosa, Sigit.(2000).Advertising Guide Book. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
- Susanto, A.B, Wijanarko.(2004).Power Branding: membangun merek unggul
dan organisasi pendukungnya. Quantum Jakarta.
- Logo Sail 2011 Wakatobi Belitong.
http://www.dasril.com/2012/09/batu-kelayang-pulau-belitung-atau pulau.html#.UQdDuvLhWho.Selasa, Januari 29, 2013, 10:42:29 AM
- Logo Ancol. http://www.noppen.com.cn/upcoming/L1213/Images/logo%
20ancol%20baru.jpg.Kamis, Desember 20, 2012, 12:43:58 PM
- Logo Pantai Hospital. www.pantai.com.my. Kamis, Desember 20, 2012, 12:31:43
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pangkalpinang adalah ibukota dari Provinsi Bangka Belitung. Kota Pangkalpinang merupakan pusat perdagangan di Provinsi Bangka Belitung. Selain merupakan pusat perdagangan, kota Pangkalpinang sering dikunjungi para pelancong yang ingin menikmati wisata pantai. Karena letak Pantai Pasir Padi berada di kota Pangkalpinang. Berdasarkan laporan akhir revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Pangkal Pinang tahun 2008-2017, Kota Pangkalpinang merupakan salah satu daerah otonom yang letaknya dibagian timur laut Bangka.Secara administratif pada tanggal 9 Februari 2001, Kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Bangka Belitung beradasarkan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2000. Kota Pangkalpinang merupakan daerah yang strategis ditinjau dari segi geografisnya, terutama dalam kaitannya dengan pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Bangka Belitung. Kedudukan Kota Pangkalpinang sebagai ibukota provinsi, terutama sekali berfungsi sebagai pusat pengembangan wilayah yang meliputi, pusat pemerintahan, pusat kegiatan politik, pusat kepadatan pemukiman penduduk, pusat perdagangan dan industri, pusat pelayanan sosial seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pusat distribusi barang dan jasa, serta pusat lembaga keuangan.
Pantai Pasir Padi terletak di Kelurahan Air Itam, ± 8 km dari pusat kota Pangkalpinang merupakan kawasan pariwisata pontensial di kota Pangkalpinang. Pantai Pasir Padi memiliki garis pantai dengan hamparan pasir putih sepanjang 2 km. Salah satu keunikan Pantai Pasir Padi adalah struktur pantainya yang landai, kontur pasir yang padat sehingga pantai ini nyaman untuk dilalui dengan jalan kaki bahkan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor baik roda dua, roda empat bahkan truk jenis tronton.
(11)
Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) kota Pangkalpinang tahun 2008-2017, kawasan pantai Pasir Padi merupakan kawasan lokal yang didalamnya berisi kegiatan objek wisata, yang satu dengan lainnya saling mendukung dan sinergis dengan harapan para wisatawan domestik maupun asing lebih tertarik untuk berkunjung ke kawasan Pantai Pasir Padi. Dari beberapa kegiatan yang akan dikembangkan, terdapat beberapa kegiatan yang otoritas pengelolaannya ditangani oleh pemerintah, namun ada sebagian yang ditangani pihak swasta dan masyarakat. Pemanfaatan dibidang pariwisata saat ini sudah dilaksanakan, inisiatif tersebut berasal dari instansi terkait serta masyarakat lokal sekitarnya. Beberapa kegiatan yang sudah berkembang dan akan lebih dikembangkan lagi guna mendukung aktivitas wisata di kawasan pantai Pasir Padi ini adalah sebagai berikut :
1. DED (Detail Engineering Design) perencanaan fisik Kawasan Tanjung Bunga
2. Pembangunan Tac Tos (Tanjung Bunga Circuit dan Town Square) 3. Perancangan Waterfront City
Kegiatan-kegiatan tersebut nantinya diharapkan akan menjadikan Pantai Pasir Padi menjadi wisata pantai yang maju serta tingkat pengunjung wisatawan domestik maupun asing akan meningkat.
Sebuah kawasan wisata seperti Pantai Pasir Padi sangat penting memerlukan indentitas visual untuk mewujudkan suatu komunikasi kepada wisatawan domestik maupun asing untuk menyampaikan semua potensi tersebut. Karena Pantai Pasir Padi merupakan pantai yang sering dikunjungi oleh IMI (Ikatan Motor Indonesia) untuk membuat suatu event yang bertaraf nasional dan akan ada perencanaan Waterfront City terbesar
(12)
I.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang akan dibahas dari makalah ini yang mencangkup dari beberapa faktor-faktor yang berada didalamnya seperti :
1. Program pengembangan pariwisata Pantai Pasir Padi belum diimbangi dengan perwujudan brand Pantai Pasir Padi yang kuat dan menarik. 2. Belum adanya perwujudan brand yang kuat dan menarik
mengakibatkan objek wisata tersebut tidak berkembang.
3. Belum adanya identitas visual yang menjadi langkah awal pembentukan brand Pantai Pasir Padi yang kuat dan menarik.
4. Belum adanya sosialisasi untuk menanggulangi abrasi, tepatnya disebelah kiri pantai dari pintu masuk.
5. Tidak ada menajemen yang khusus mengelola Pantai Pasir Padi. 6. Aksesibilitas yang belum baik.
7. Masyarakat sekitar kawasan pantai Pasir Padi belum menata diri untuk sadar wisata.
8. Persaingan dengan daerah lain yang sama potensinya. I.3 Fokus Permasalahan
Adapun fokus masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menyampaikan citra melalui perancangan identitas visual objek wisata Pantai Pasir Padi sebagai wisata pantai yang mempunyai keselarasan modern dan etnik serta mempunyai fasilitas terbesar di Asia Tenggara kepada wisatawan domestik maupun asing.
I.4 Tujuan Perancangan
1. Menyampaikan citra pantai Pasir Padi melalui identitas visual yang kuat dan menarik
2. Mempermudah penginformasian brand pantai Pasir pagi sehingga bisa memperluas promosi untuk pantai Pasir Padi dimasa mendatang.
(13)
I.5 Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan yang diatas adalah untuk meningkatkan penyampaian citra serta keunggulan yang ada dipantai Pasir Padi agar lebih dikenal luas oleh wisatawan lokal maupun asing agar terjadinya peningkatan pengunjung atau wisatawan yang berlibur ke Pantai Pasir Padi.
(14)
BAB II
PANTAI PASIR PADI
II.1 Keadaan Umum Pantai Pasir Padi
Pantai ini terletak di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang sekitar 7 km dari pusat kota ke arah timur atau sekitar 3 Km dari Kantor Gubernur Propinsi Bangka Belitung dan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan. Adapun Pantai Pasir Padi mempunyai batas - batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan.
Kawasan Pantai Pasir Padi merupakan kawasan pariwisata yang potensial di Kota Pangkalpinang. Pantai Pasir Padi memiliki garis pantai sepanjang ± 300 meter dengan hamparan pasir putih sepanjang 2 km. Keunikan Pantai Pasir Padi antara lain sebagai berikut:
a. Keindahan karang dan bebatuan di pinggir pantai
b. Memiliki pasang surut hingga 2 km sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan
c. Struktur pantainya yang landai, kontur pasir yang padat ini dikarenakan di bawah pasir pantai terdapat pasir timah. Sehingga pantai ini nyaman untuk dilalui dengan jalan kaki bahkan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Pantai Pasir Padi merupakan tempat rekreasi masyarakat, terutama masyarakat kota Pangkalpinang dan sekitarnya. Pada hari libur jumlah 40 kunjungan wisatawan mencapai 6.000 orang per hari. Bagi keluarga, pantai ini sangat nyaman untuk mandi atau berjemur, karena pantai yang landai dan kehangatan air lautnya serta ketenangan ombaknya. Selain
(15)
menikmati panorama alam pantai yang indah wisatawan juga bisa berenang, bermain layang-layang, voli pantai, sepak bola, balap motor atau sekedar menikmati kesegaran es kelapa muda di tengah semilir angin pantai. Selain itu di sepanjang pantai terdapat rumah makan yang menyediakan makanan laut seperti ikan, kepiting, cumi, kerang-kerangan dan lain-lain dengan harga yang relatif murah. Tidak jauh dari bibir pantai terdapat sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Punai, yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki di waktu air surut. Luas kawasan ± 400 ha dan masih alami. Di pantai ini selain berenang, para wisatawan juga bisa berlayar menuju dua pulau kecil yang terletak sekitar 2,5 km dari bibir pantai dengan menggunakan perahu-perahu layar milik nelayan. Dua pulau tersebut yaitu Pulau Panjang dan Pulau Semujur. Di Pulau Panjang kita bisa melihat kesibukan para keluarga nelayan serta membeli dan menikmati hasil tangkapan mereka seperti ikan, kepiting, dan sebagainya. Lain halnya di Pulau Semujur, sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni.
Pantai Pasir Padi sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai macam kegiatan seperti olahraga race pantai (motorcross), pameran, kesenian dan hiburan (konser musik). Selain itu, Pantai Pasir Padi menjadi tempat upacara ritual Peh Chun. Peh Chun merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pangkalpinang dan daerah-daerah lainnya di Bangka Belitung.
(16)
II.1.1 Keadaan Visual Pantai Pasir Padi
Keadaan visual Pantai Pasir Padi disaat menjelang sore dan dikunjungi masyarakat datang berlibur serta kegiatan masyarakat setempat mencari kerang disaat pantai sedang surut seperti gambar yang dibawah ini :
A. Keadaan pantai
Gambar II.1 Pantai Pasir Padi
Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
B. Kondisi pantai disaat surut
Gambar II.2 Para pengunjung membawa kendaraannya untuk berjalan menikmati pantai.
(17)
Gambar II.3 Masyarakat setempat memanfaatkan mencari biota laut seperti kerang untuk dijadikan makanan
sehari-hari.
Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
C.Sarana dan Prasarana Pantai Pasir Padi
Gambar II.4 Salah satu rumah makan terfavorit yang sering di kunjungi para pengunjung.
(18)
Gambar II.5 Sarana mesjid yang ada di Pasir Padi. Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
Gambar II.6 Sarana Pondok Wisata
(19)
Gambar II.7 Sarana Hotel Serrata di Pasir Padi. Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
Gambar II.8 Sarana Wc umum yang ada di Pasir Padi. Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
(20)
Gambar II.9 Pintu masuk pantai Pasir Padi. Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
D. Kegiatan Pengunjung
Gambar II.10 Pengunjung mengambil cangkang kerang yang sudah mati.
(21)
Gambar II.11 Pengunjung berfoto dengan keadaan pantai yang surut.
Sumber: Dok. Pribadi ( Minggu 23 Des 2012, Pukul 16.00 )
Gambar II.12 Para pengunjung bermain bola disaat pantai surut
(22)
II.2 Keadaan Geografis II.2.1 Faktor Fisik A. Iklim
Iklim mempunyai faktor penting terhadap tingkat kenyamanan wisatawan selama berada di tempat wisata sehingga tercipta suatu atraksi wisata yang alami. Selain berpengaruh terhadap kenyamanan baik wisatawan maupun masyarakat yang ada di sekitar kawasan Pantai Pasir Padi, iklim juga berpengaruh terhadap biota yang ada di sekitar kawasan Pantai Pasir Padi. Menurut hasil penelitian RIPPDA kota Pangkalpinang mempunyai iklim tropis basah tipe A dengan curah hujan rata-rata sebanyak 161,23 mm per bulan atau 5,3 mm per hari. Rata-rata curah hujan ini lebih rendah dari tahun 2005 yaitu sebesar 213,44 mm per bulan atau 7,02 per hari. Kondisi ini tak jarang mengakibatkan timbulnya genangan air pada bulan-bulan tertentu (pada bulan Desember – April) saat curah hujan relatif sangat tinggi.
Selain curah hujan, jumlah hari hujan juga mempengaruhi intensitas efek dari curah hujan yang ada. Variasi curah hujan dan jumlah hari hujan mempengaruhi kondisi alam yang terjadi di Kota Pangkalpinang.
(23)
Tabel 2.1 Jumlah Curah Hujan Di Kota Pangkalpinang Menurut Bulan
Tahun 2005-2006
BULAN TAHUN 2005 (mm) TAHUN 2006 (mm)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 228,1 72,2 211,3 223,0 219,6 155,8 118,6 155,9 177,8 190,5 398,3 410,2 163,1 300,0 175,0 391,7 232,9 148,7 55,3 18,5 35,6 20,7 35,4 357,9
TOTAL 2561,3 1934,8
Sumber: Revisi akhir RIPPDA Kota Pangkalpinang 2008-2017
Permasalahan ini didukung dengan faktor morfologi Kota Pangkalpinang yang berbentuk cekung pada pusat kota yang dapat mengakibatkan adanya genangan air pada saat curah hujan tinggi dan apabila disertai dengan pasang naik air laut maka dapat mengakibatkan banjir. Permasalahan ini dikhawatirkan berpotensi menimbulkan ancaman dan gangguan bagi masyarakat.
(24)
Pantai Pasir Padi pada umumnya bergelombang dan berbukit dengan ketinggian 20-50 m di atas permukaan laut, dan memiliki kemiringan daerah antara 0-24%. Secara morfologi daerahnya berbentuk cekung dan pada bagian pusat kota berada di daerah yang rendah. Daerah - daerah yang berbukit mengelompok di bagian Barat yaitu Bukit Menara/Bukit Manggis dan di bagian Selatan Kota Pangkalpinang yaitu Bukit Girimaya.
Keadaan tanah umumya merupakan asosiasi lempung liat berpasir dengan warna dominan putih kekuningan, kecuali pada bagian barat terdiri atas formasi hutan rawa dengan tanah cenderung agak coklat hitam. Wilayah pengembangan yang berada di Kelurahan Air Itam Kecamatan Bukit Intan umumnya mempunyai pH tanah rata-rata dibawah 5 dengan jenis tanah podsolik merah, kuning, regosol,
gleisol dan organosol yang merupakan pelapukan dari batuan induk. Sedangkan pada sebagian kecil daerah rawa jenis tanahnya asosiasi
alluvial hydromorf dan glayhumus serta regosol kelabu muda yang berasal dari endapan lumpur dan tanah liat. Kondisi geologi secara umum di daerah ini adalah formasi yang tertua adalah Batu Kapur berumur permo karbon, menyusul slate berumur Trias Atas dan terakhir intrusi granit berumur setelah trias guna. Susunan batuan granit bervariasi dari mulai granit sampai dengan dioditik dengan inklusi mineral berwarna gelap yaitu biotok dan ada kalnya amfibol hijau.
C. Hidrologi
Di wilayah Kota Pangkalpinang terdapat beberapa sungai, dan pada umumnya sungai-sungai kecil yang ada diwilayah ini bermuara ke Sungai Rangkui. Selain Sungai Rangkui terdapat juga Sungai Pedindang di bagian Selatan. Dua sungai ini sangat berperan penting dalam sistem drainase Kota Pangkalpinang karena berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan yang kemudian mengalir ke Sungai Baturusa dan berakhir di Laut Cina Selatan, pada Pelabuhan
(25)
Pangkalbalam. Sungai-sungai ini selain berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan, juga berfungsi sebagai prasarana transportasi sungai bagi para nelayan.
Dengan pembuangan terakhir air hujan melalui Pelabuhan Pangkalbalam yang kemudian berakhir di Laut Cina Selatan, maka dalam pengembangan Kawasan Pantai Pasir Padi diperlukan pertimbangan-pertimbangan untuk melindungi Kawasan Pantai Pasir Padi dari pencemaran air. Mengingat Pelabuhan Pangkalbalam dan Laut Cina Selatan lokasinya berdekatan dengan Kawasan Pantai Pasir Padi.
D. Tata Ruang Kawasan
Tata ruang adalah sistem pemanfaatan lahan antara wilayah yang memiliki keteraturan yang didasarkan kepada sumber daya yang menjadi penentu bagi peruntukan lahan tersebut. Tata ruang yang ada di kawasan Pantai Pasir Padi terbagi kedalam beberapa jenis diantaranya :
d.1 Status Kepemilikan Lahan
Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan. Status kepemilikan lahan Kawasan Pantai Pasir Padi sebagian besar masih dimiliki oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Pemerintah kota harus segera membebaskan lahan tersebut agar bisa segera membangun sarana-sarana yang dapat menunjang kegiatan wisata di Kawasan Pantai Pasir Padi.
d.2 Pemanfaatan Lahan
Dikarenakan lahan di sekitar kawasan pantai Pasir Padi sebagian besar masih dimiliki oleh masyarakat. Maka, sebagian besar lahan di sekitar kawasan pantai Pasir Padi didominasi oleh
(26)
pembangunan Waterfront City yang konsep perencanaannya telah selesai disayembarakan.
E. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang pariwisata di kawasan pantai Pasir Padi, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang telah membangun sarana dan prasarana di kawasan tersebut. Daftar sarana dan prasarana yang telah dibangun dapat dilihat pada tabel berikut.
Pembangunan Sarana Dan Prasarana Penunjang Pariwisata Di Kawasan Pantai Pasir Padi Kota
Pangkalpinang
Tabel 2.2 Pembangunan Sarana dan Prasana
No. Nama Pembangunan Tahun Banyaknya
1. WC Umum 2004 s.d 2012 5 unit
2. Musholla 2004 1 unit
3. Sumur Gali 2005 1 unit
4. Pintu Gerbang 2006 1 unit
5. Pos Retribusi, Portal dan Mdian Jalan
2007 1 unit
6. Pos Keamanan 2007 1 unit
7. Shelter 2004 s.d 2012 13 unit
8. Gedung Pusat
Informasi, Galeri Seni dan Toko Souvenir
2007 3 unit
9. Sarana Bermain Anak 2007 1 unit
(27)
11. Pembangunan Talud dan Taman
2009 1 unit
12. Pondok Wisata 2011 s.d 2012 4 unit
13. Payung Pantai 2012 9 Unit
Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang Tahun 2012
II.3 Faktor Sosial Budaya
a. Deskripsi Wisatawan Pantai Pasir Padi
Pencarian data untuk mengetahui profil wisatawan dilakukan pemanfaatan data survey dari hotel serrata. Hotel ini adalah hotel satu-satunya yang berada dikawasan Pantai Pasir Padi. Selain memanfaatkan data dari hotel serrata, digunakan pula data dari dinas pariwsata dan olahraga Pangkalpinang.
1. Profil Wisatawan
Tabel 2.3 Daerah Asal Wisatawan
No Daerah Asal Wisatawan Orang Persentase
1. Bangka 80 85,0%
2. Belitung 5 5,0%
3. Sumatera 5 5,0%
4. Jawa 8 3,0%
5. Lain-lain 0 2,0%
Total 100 100%
Sumber: hasil kunjungan hotel Serrata 2011
Berdasarkan data hasil penelitian, wisatawan yang datang ke Pantai Pasir Padi mayoritas berasal dari Bangka (85,0%). Kemudian
(28)
Tabel 2.4 Jenis Kelamin Wisatawan
No Jenis Kelamin Wisatawan Jumlah Persentase
1. Pria 41 44,6 %
2. Wanita 51 55,4%
Total 92 100%
Sumber: hasil kunjungan hotel Serrata 2011
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah wisatawan pria dan wanita memiliki selisih persentase tidak jauh beda yaitu 10,8%. Dengan demikian kita bisa mengetahui bahwa Pantai Pasir Padi tidak menjadi tempat wisata yang hanya didominasi oleh satu satu jenis kelamin saja.
Tabel 2.5 Usia Wisatawan
No Usia Wisatawan Jumlah Persentase
1 15-25 tahun 70 76,1%
2 26-35 tahun 15 16,3%
3 36-45 tahun 3 3,3%
4 >45 tahun 4 4,3%
Total 92 100%
Sumber: hasil kunjungan hotel Serrata 2011
Dari tabel Usia Wisatawan, dapat kita lihat wisatawan yang datang ke Pantai Pasir Padi didominasi oleh wisatawan yang berusia 15-25 tahun dengan jumlah 70 orang dan persentase sebesar 76,1%. Kemudian wisatawan yang berusia 26-35 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,3%.
(29)
Tabel 2.6 Latar Belakang Pendidikan
No Latar Belakang Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tamatan SD 2 2,2%
2 Tamatan SLTP/SMP 6 6.6%
3 Tamatan SLTA/SMA 68 73,9%
4 Diploma 11 11,9%
5 Sarjana 4 4,3%
6 Lain-lain 1 1,08%
Total 92 100%
Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, hasil penjualan karcis 2011.
Dari data yang ada di tabel 2.7 tentang latar belakang pendidikan para wisatawan, pengunjung yang datang ke Pantai Pasir Padi didominasi oleh wisatawan yang memiliki latar belakang pendidikan tamatan SLTA/SMA dengan jumlah sebanyak 68 orang dan persentase sebesar 73,9%. Dan untuk masa yang akan datang setelah ada penyampaian komunikasi yang baik dan peningkatan citra sehingga wisatawan asing menjadi target masa depan.
Tabel 2.7 Perkembangan Wisatawan Pantai Pasir Padi Tahun 2009 s.d 2011
No Tahun Jumlah Kunjungan (orang) Keterangan
1 2009 410.108
2 2010 436.960
3 2011 607.851
Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, hasil penjualan karcis 2011.
(30)
II.4 Penduduk
Kehidupan manusia dikelilingi oleh peristiwa budaya, hal ini disebabkan karena manusia selalu berupaya untuk mempertahankan eksistensi dirinya dalam kehidupan yang mengharuskan selalu bersinggungan dengan lingkungan sekitar baik lingkungan fisik dan non fisik. Proses pembentukan budaya berlangsung alam waktu yang lama dan betul-betul teruji sehingga membentuk suatu komponen yang handal, terbukti dan diyakini dapat membawa kesejahteraan lahir dan batin. Komponen inilah yang disebut dengan jati diri. Di dalam jati diri terkandung kearifan lokal (local wisdom) yang merupakan hasil dari local genius dari suku yang mendiami suatu daerah.
Peristiwa budaya dapat berupa tradisi budaya atau kebiasaan budaya
(culutural habits). Suatu peristiwa yang terjadi sering menjadi simbolik dari makna-makna tertentu yang harus dipahami, diyakini dan dipatuhi oleh masyarakat secara mendalam sebagai ajaran tentang perilaku manusia yang beradab, berisi kesopanan dan nilai-nilai luhur masyarakat.
Contoh tentang kebiasaan budaya adalah pada kebiasaan pembuatan rumah yang masih di dasari oleh nilai leluhur dan adat istiadat masyarakat Bangka Belitung. Pada bagian belakang rumah dekat dapur biasanya dibuat pintu yang sering disebut Pintu Penebus Malu. Disebut demikian karena sewaktu ada keperluan mendesak bila kedatangan tamu, tuan rumah dapat keluar untuk membeli gula, kopi, atau kue yang kebetulan habis atau meminjamnya kepada tetangga terdekat. Dari pintu penebus malu tersebut masyarakat diajarkan untuk memiliki rasa malu, selalu rukun dan berbaikan dengan tetangga serta sikap menghormati tamu.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang membentuk kehidupan sosial dalam satu wilayah tertentu. Masyarakat memiliki peranan penting dalam pembangunan pariwisata. Sebagaimana yang tercantum dalam pariwisata berkelanjutan yang mana mengikutsertakan masyarakat sebagai salah satu aspek penting dari tiga aspek lainnya. Social community atau masyarakat memberikan dukungan terhadap suatu kawasan wisata yang dapat berupa penyediaan tenaga kerja, informasi, dan
(31)
secara tidak langsung melakukan kegiatan promosi.
Kota Pangkalpinang memiliki kebudayaan dan masyarakat yang multi etnis dan dominan berasal dari etnis Melayu dan etnis Tionghoa. Pada tahun 1803 seorang pegawai pemerintah kolonial Belanda J. Van Den Bogaart mengunjungi Pulau Bangka dan mendeskripsikan bahwa ada 4 kelompok masyarakat yang mendiami Pulau Bangka yaitu, orang-orang Cina, orang Melayu termasuk di dalamnya etnis lain dari berbagai pulau di Nusantara, Hill People (sering disebut orang gunung atau orang darat) dan
Sea Dwellers (orang laut). 4 kelompok masyarakat inilah yang membentuk budaya masyarakat Pulau Bangka termasuk Kota Pangkalpinang.
Secara umum bahasa daerah yang digunakan adalah bahasa Melayu Bangka Dialek Pangkalpinang. Dalam bahasa Melayu Bangka secara umum, bunyi [e] ditulis sebagai é dan diucapkan seperti pada ngapé, siapé, letéh. Bunyi [e] ditulis sebagai e seperti kemane, siape, lalu vokal U diucapkan menjadi O seperti déq kaloq a artinya tidaklah, ku jadi ko artinya aku. Disamping penggunaan bahasa Melayu Bangka dialek
Pangkalpinang, bahasa Cina Bangka juga digunakan sebagai bahasa daerah sehari-hari. Bahasa Cina Bangka ini tidak hanya dimengerti oleh etnis Cina saja tetapi dimengerti juga oleh etnis Melayu Bangka. Penggunaan dua bahasa daerah ini sangat dominan di Kota Pangkalpinang dan menjadi khas tersendiri bagi Kota Pangkalpinang.
Mata pencaharian terbesar penduduk kota Pangkalpinang adalah pada sektor industri, perdagangan dan jasa. Selain itu ada juga penduduk yang bekerja sebagai nelayan di sekitar kawasan Pantai Pasir Padi dan Tanjung Bunga dan menjadi petani. Masyarakat Kota Pangkalpinang menganut berbagai agama, dan agama yang dominan dianut oleh penduduk kota Pangkalpinang adalah agama Islam dan Konghucu. Adat dan tradisi yang dilakukan oleh kedua pemeluk agama di atas sangat unik dan menarik
(32)
Tionghoa.
Kota Pangkalpinang sebagai ibu kota Provinsi telah memberikan beberapa pengaruh terhadap karakteristik masyarakat Pangkalpinang. Perkembangan informasi dan teknologi yang begitu cepat diterima oleh masyarakat telah mempengaruhi karakter dari masyarakat menjadi lebih dinamis. Hal ini tentu saja membawa pengaruh positif dan negatif terhadap karakter individu masyarakat Pangkalpinang. Pengaruh positif dari perkembangan informasi dan teknologi bagi individu masyarakat Pangkalpinang adalah masyarakat Pangkalpinang mudah mendapatkan informasi dan teknologi yang sesuia dengan perkembangan dunia pada saat ini secara cepat. Sedangkan pengaruh negatif dari perkembangan informasi dan teknologi tersebut membentuk individu-individu masyarakat Pangkalpinang bersifat kebarat-baratan dan mengarah kepada sifat individualis. Kehidupan sosial yang masih kental dalam masyarakat Pangkalpinang setidaknya menjadi sebuah pagar pembatas terhadap pengaruh negatif dari perkembangan informasi dan teknologi yang dapat memperburuk kehidupan sosial masyarakat Pangkalpinang.
II.4.1 Kegiatan Sosial Budaya Masyarakat Kota Pangkalpinang di Pantai Pasir Padi.
Seluruh masyarakat baik itu masyarakat kota ataupun desa memiliki beragam kegiatan sosial. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan ataupun kekeluargaan. Kegiatan sosial masyarakat memiliki ciri dalam pelakasanaannya sesuai dengan adat istiadat dan kebudayaan serta modern yang berlaku di daerah masyarakat tersebut tinggal.
Sebagai bagian dari rentang dan rumpun tanah Melayu, Pangkalpinang memiliki beragam adat istiadat dan budaya. Keanekaragaman etnis yang ada seperti etnis Cina dan etnis lainnya dari berbagai Nusantara memperkaya khazanah budaya Melayu sehingga membentuk kesatuan budaya yang unik dan menarik. Dimana kegiatan sosial dan budaya memiliki potensi yang dapat
(33)
dijadikan sebagai daya tarik wisata. Adapun kegiatan-kegiatan yang masih sangat melekat dan biasa dilakukan di pantai Pasir Padi antara lain sebagai berikut:
II.4.2 Barongsai
Barongsai adalah bentuk naga yang wajahnya seperti singa, badannya panjang seperti ular dan mempunyai sisik seperti ikan. Permainan Barongsai biasanya dilakukan pada saat upacara dan biasanya digelar saat bulan purnama atau pada acara-acara khusus masyarakat keturunan Tionghoa seperti peringatan Imlek, Cap Go Meh, Sembahyang Rebut (Ghost Hungry), Sembahyang Kubur (Ceng Beng), Pot Ngin Bun, Peh Chun dan upacara kemasyarakatan lainnya. Pada acara keagamaan biasanya pertunjukan Barongsai diadakan di kelenteng-kelenteng besar Kota Pangkalpinang, seperti Kelenteng Kwan Tie Miau dan Kelenteng Satya Budi. Pertunjukan Barongsai juga sering dilombakan.
Gambar 13. Barongsai
(34)
340 SM). penanggala melaksana Pantai Pa sembahyan Chang ke l atau udang tanggal 5 ayam men mengalami
II.4.4 Gas
IMI (
Grasstrack
yang perta karena kon Pasir Padi tahun bisa dilakukan (Tanjung kenyaman
Ga
SM). Perayaan ini dilaksanakan setiap tanggal 5 nggalan Imlek. Masyarakat Tionghoa beram ksanakan ritual di pantai (di Pangkalpinang dipus ai Pasir Padi). Prosesi ritual dilakukan mulai bahyang kemudian dilanjutkan beramai-ramai memb ng ke laut (kue yang terbuat dari ketan dan diisi denga udang) sebagai simbol penghormatan. Pada tepat ten gal 5 bulan 5 penanggalan Imlek ada keunikan dim
mentah yang masih segar dapat didirikan dan galami puncak pasang surut yang sangat jauh sekitar
Gasstrack Race
I ( Ikatan Motor Indonesia) sering mengadaka
rack race di pantai pasir padi. Kawasan ini menjadi pertama dan paling tepat untuk dilakukan kegiatan na kontur tanahnya yang padat. Kegiatan Grasstrack
r Padi telah menjadi rutinitas yang sering dilakuk n bisa mencapai 4 kali, sehingga kegiataan terseb ukan pemda kota Pangkalpinang akan membangun jung Bunga Circuit dan Town Square) demi aman bagi pembalap dan pengunjung.
Gambar 14. Kegiatan Grasstrack Race Pantai di Pant Padi, dilaksanakan 1 tahun 4 kali sumber foto : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K
Pangkalpinang.
gal 5 bulan 5 beramai-ramai dipusatkan di mulai dengan membuang kue dengan daging pat tengah hari n dimana telur dan air laut kitar 1 km.
adakan lomba enjadi kawasan iatan Grastrack rack dipantai ilakukan setiap tersebut sering angun Tac Tos demi memberi
antai Pasir kali
(35)
II.5 Visi dan Misi Kawasan Wisata Pantai Pasir Padi
Setelah melakukan evaluasi kondisi dan potensi pariwisata yang ada di Pantai Pasir Padi maka diusulkan visi dan misi kawasan wisata Pantai Pasir Padi sebagai berikut:
Visi:
Pantai Pasir Padi menjadi kawasan wisata bahari yang unggul, populer dan berkelanjutan di Provinsi Bangka Belitung sebagai bagian dari kota perdagangan dan Jasa.
Misi:
1. Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kota Pangkalpinang.
2. Mengembangkan potensi alam dan budaya setempat.
3. Sebagai model pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
II.6 Analisis Data
II.6.1 Analisis SWOT
Berdasarkan hasil data yang telah didapatkan akan diuraikan faktor-faktor internal dan eskternal Pantai Pasir Padi. Keberadaan faktor-faktor tersebut akan diberi bobot sesuai dengan tingkatannya, melalui pedekatan anilisis SWOT.
1. Kekuatan (Strengths)
a. Potensi natural Pantai Pasir Padi
Pantai Pasir Padi memiliki panorama alam yang mempesona karena memiliki garis pantai yang lebar ± 300 meter dengan karang dan bebatuan serta hamparan pasir putih yang indah sepanjang 2 km sehingga bisa melakukan berbagai macam aktifitas dan
(36)
untuk dilalui dengan jalan kaki bahkan dapat dilalui oleh kendaraan untuk wisata pantai. Tidak jauh dari bibir pantai terdapat sebuah pulau kecil yang indah bernama Pulau Punai, pulau ini terbentuk dari karang dan bebatuan dan berjarak ± 200 meter dari bibir pantai sehingga dapat dikunjungi dengan berjalan kaki di waktu air surut.
b. Atraksi di Pantai Pasir Padi
Di pantai ini selain berenang, para wisatawan juga bisa berlayar menuju dua pulau kecil yang terletak sekitar 2,5 km dari bibir pantai dengan menggunakan perahu-perahu layar milik nelayan. Dua Pulau tersebut yaitu Pulau Panjang dan Pulau Semujur. Di Pulau Panjang kita bisa melihat kesibukan para keluarga nelayan serta membeli dan menikmati hasil tangkapan mereka seperti ikan, kepiting, cumi, dan sebagainya. Lain halnya di Pulau Semujur, sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni sehingga para pengunjung dapat menikmati pemandangan indah yang masih alami. Kedua pulau ini memiliki potensi yang dapat mendukung pengembangan Pantai Pasir Padi.
Pantai Pasir Padi sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai macam kegiatan seperti olahraga race pantai (motorcross), pameran, kesenian dan hiburan (konser musik). Selain itu, sejak tahun 2004 Pantai Pasir Padi menjadi tempat upacara ritual Peh Chun yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pangkalpinang. Upacara adat Peh Chun ini menarik perhatian pengunjung dan mampu menyedot pengunjung sebanyak ± 3000 orang dalam satu hari. Melalui semua kegiatan ini, Pantai Pasir Padi memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat menarik para wisatawan datang untuk menikmati berbagai macam atraksi
(37)
c. Lokasi yang strategis
Pantai Pasir Padi berlokasi di kota Pangkalpinang yang
notabene merupakan ibukota provinsi dan berdekatan dengan Kabupaten Bangka Tengah. Kota Pangkalpinang menjadi pintu gerbang bagi para wisatawan yang datang ke Provinsi Bangka Belitung sehingga otomatis pantai Pasir Padi menjadi pilihan utama bagi para wisatawan. Selain itu, pantai ini merupakan satu-satunya tempat wisata pantai di Kota Pangkalpinang. Sehingga membuat Pantai Pasir Padi menjadi tempat rekreasi masyarakat (mass tourism). Pada hari libur jumlah kunjungan wisatawan mencapai 6.000 orang per hari.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Kualitas SDM yang rendah
Kualitas SDM pariwisata di kota Pangkalpinang saat ini baru dihasilkan oleh satu Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dengan dua jurusan yaitu perhotelan dan jasa boga dengan fasilitas hotel pelatihan serta satu sekolahpelatihan pariwisata. Dengan kondisi seperti ini mengakibatkan potensi-potensi wisata yang ada di kota Pangkalpinang seperti Pantai Pasir Padi menjadi tidak optimal.
b. Tidak ada manajemen yang khusus mengelola Pantai Pasir Padi Dengan panjang ± 2 km, Pantai Pasir Padi hanya memiliki beberapa tempat sampah, sehingga pantai Pasir Padi tidak bisa menampung jumlah volume sampah yang diproduksi oleh para pengunjung. Hal ini mengakibatkan Pantai Pasir Padi menjadi
(38)
karena mengurangi keindahan Pantai Pasir Padi. Selain itu, saat ini Pantai Pasir Padi telah memiliki berbagai macam fasilitas seperti shelter, talud pemecah ombak, taman, kamar mandi/WC umum, kamar ganti pakaian, mushola, sumur gali, pos keamanan, pos retribusi, sarana bermain anak, gedung pusat informasi, galeri seni dan toko souvenir. Tetapi dari semua fasilitas yang ada hanya pos retribusi yang berfungsi secara optimal. Bahkan Pantai Pasir Padi masih memiliki kekurangan di fasilitas vital seperti ketersediaan listrik. Hal ini menyebabkan pada malam hari Pantai Pasir Padi menjadi gelap dikarenakan kurangnya penerangan jalan. Dengan kondisi seperti ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa pantai Pasir Padi tidak dikelola secara khusus oleh satu manajemen.
c. Sulitnya memperoleh informasi tentang objek wisata, peta dan petunjuk jalan bagi wisatawan
Hal ini bisa kita lihat dari data di lapangan bahwa promosi-promosi tentang Pantai Pasir Padi baik melalui media cetak maupun elektronik yang dilakukan oleh para pengelola dan pemerintah belum berjalan secara optimal. Para wisatawan yang datang cenderung mengetahui informasi tentang Pantai Pasir Padi dari teman, keluarga maupun lingkungan sekitar mereka.
d. Aksesibilitas yang belum baik
Sampai saat ini jurusan angkutan umum yang langsung ke pantai Pasir Padi belum tersedia padahal pantai ini berlokasi di ibukota provinsi. Wisatawan yang datang dari luar daerah terutama wisatawan independen tentu saja akan mengalami kesulitan untuk mengunjungi pantai Pasir Padi. Selain itu, kondisi jalan yang menuju pantai Pasir Padi tergolong kurang baik, ini bisa dilihat dari lubang-lubang yang ada di jalan. Kemudian, belum adanya penerangan jalan di sepanjang pantai Pasir Padi sehingga menyebabkan pada malam hari pantai Pasir Padi menjadi gelap.
(39)
Dengan kondisi aksesibilitas yang seperti ini, pengungjung yang datang ke Pantai Pasir Padi akan merasa tidak nyaman dan tidak aman.
3. Peluang (Opportunities)
a. Usaha wisata skala kecil; restoran, homestay, biro perjalanan, souvenir mulai bermunculan di kota Pangkalpinang
Berkembangnya Pantai Pasir Padi sebagai objek wisata di Kota Pangkalpinang akan memberikan keuntungan bagi banyak pihak, pihak pemerintah, masyarakat dan pengelola. Ini bisa kita lihat dari munculnya usaha- usaha wisata yang berskala kecil seperti; restoran, homestay, biro perjalanan dan souvenir yang kesemuanya dikelola oleh masyarakat Kota Pangkalpinang. Dengan bermunculan usaha-usaha ini maka akan mendukung berkembangnya Pantai Pasir Padi itu sendiri karena secara tidak langsung masyarakat menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.
b. Visit Babel Archi 2010
Dengan pencanangan program Visit Babel Archi 2010 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diharapkan mampu menarik wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kota Pangkalpinang. Melalui program ini Pantai Pasir Padi akan terkena dampak baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
(40)
tahun 2008 sebanyak 474 kamar, sedangkan jumlah tempat tidurnya sebanyak 721 buah. Dengan semakin berkembangnya usaha pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang maka semakin banyak investor yang melirik dan tertarik untuk membangun hotel baik itu berskala nasional maupun internasional. Kondisi ini tentu saja memberikan dampak yang positif bagi daerah, salah satunya Pendapatan Asli Daerah akan meningkat.
4. Ancaman (Threats)
a. Tidak adanya komitmen dari pemerintah
Hal ini dilihat dari perubahan prioritas yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pangkalpinang dengan mendahulukan pengembangan dan pembangunan di sektor-sektor lain. Kondisi ini tentu saja membuat anggaran dana yang telah disiapkan untuk Pengembangan KPP A atau simpul Pengembangan Pantai Pasir Padi menjadi teralihkan.
b. Pantai Pasir Padi belum mempunyai pangsa pasar yang potensial Ini bisa dilihat dari data kuesioner yang memberikan informasi bahwa mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pasir Padi menghabiskan uang mereka untuk makan dan minum dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk akomodasi dan cinderamata. Selain itu, mayoritas wisatawan juga hanya memiliki penghasilan di bawah Rp. 500.000,00 sehingga daya beli wisatawan terbilang lemah.
c. Kondisi alam Pantai Pasir Padi yang rusak
Kondisi wilayah Pantai Pasir Padi saat ini mengalami abrasi, tepatnya di sebelah kiri pantai dari pintu masuk. Untuk menghindari lingkungan Pantai Pasir Padi menjadi tidak indah maka hal tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pengelola.
(41)
d. Masyarakat sekitar kawasan Pantai Pasir Padi belum menata diri untuk sadar wisata
Ini dibuktikan dengan masih berdirinya warung-warung kumuh dan liar di sekitar Pantai Pasir Padi. Masyarakat di sekitar kawasan Pantai Pasir Padi belum sadar akan dampak yang terjadi dari industri pariwisata. Saat ini mereka hanya berorientasi kepada uang dan dalam jangka waktu yang pendek
e. Persaingan dengan daerah lain yang sama potensinya
Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian bagi pihak pengelola dan pemerintah Kota Pangkalpinang, mereka harus bisa menggali ciri khas yang ada di Pantai Pasir Padi agar tidak kalah saing dengan daerah lain. Ini disebabkan daerah-daerah lain di Bangka Belitung saja memiliki banyak pantai, seperti Kabupaten Bangka yang memiliki Pantai Parai Tenggiri dimana pengelolaannya sudah terbilang baik. Saat ini Pantai Parai Tenggiri dikelola oleh pihak swasta dan berada di level resort bintang 4.
f. Mahalnya harga lahan di sekitar Kawasan Pantai Pasir Padi Dari penelitian yang telah di lakukan ternyata lahan yang berada di kawasan Pantai Pasir Padi sebagian besar masih dimiliki oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan pemerintah mengalami kesulitan untuk mengadakan perluasan lahan dalam pembangunan fasilitas-fasilitas mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk pembebasan lahan.
(42)
Tabel 2.8 Tabel SWOT
Kekuatan (Strength)
1.Potensi natural Pantai Pasir Padi
2.Lokasi yang Stategis
3.Pembangunan program pemerintah
yaitu Waterfront City dan Tanjung
Bunga Cirkuit serta Town Square
4.Lokasi strategis
5.Keunikan budaya Peh Cun.
6.Sering diakan Grasstrack Race
Kelemahan (Weakness)
1.Kualitas SDM rendah
2.Tidak ada manajemen yang
khusus mengelola Pantai Pasir Padi
3.Sulitnya memperoleh informasi
tentang objek wisata, peta dan petunjuk jalan bagi wisatawan
Peluang (Oppurtunity)
1.Visit Babel Archi 2010
2.Waterfront City
3.Investasi hotel berbintang
4. Usaha wisata skala kecil
seperti restoran, homestay, biro perjalanan, souvenir mulai bermunculan di kota Pangkal Pinang
Asumsi Strategi S-O
1.Lebih mengoptimalkan lagi
program Visit Babel Archi 2010
untuk melakukan promosi berskala nasional tentang keunggulan-keunggulan yang dimilki Pantai Pasir Padi.
2.Membangun citra baru terhadap
kawasan wisata Pantai Pasir Padi
3.Melaksanakan event attraction
berskala lokal, regional, nasional seperti Festival Pasir Padi, Peh Chun, festival olahraga, pertunjukan kesenian, konser musik dsb.
4.Melaksanakan
pertemuan-pertemuan penting atau acara-acara berskala besar dengan bertempat di Pantai Pasir Padi.
5.Menarik investor untuk
membangun hotel di Kota Pangkalpinang dengan tujuan utama objek wisatanya adalah Pantai Pasir Padi.
6.Membuat paket wisata berlayar ke
Pulau Semujur dan Pulau Panjang.
7.Menjalin kerjasama dan kemitraan
dengan investor lokal, nasional, dan asing.
8.Membuat terobosan kebijakan
kelurahan wisata bahari.
Asumsi Strategi W-O
1.Peningkatan kualitas SDM
birokrasi, pengrajin dan masyarakat lokal.
2.Melengkapi sarana transportasi
umum yang mempunyai jalur langsung ke Pantai Pasir Padi sebagai kawasan wisata bahari.
3.Memperbaiki sistem manajemen
objek wisata.
4.Mengembangkan kemitraan
dengan fasilitas akomodasi dan bisnis bernuansa bahari yang sedang berkembang di sekitar kawasan.
5.Memperbaiki sistem informasi
pariwisata untuk dapat
memanfaatkan program Visit
(43)
9. Menyusun rencana detail pengembangan objek wisata.
10.Pemerintah dan masyarakat lokal
melakukan kerjasama dalam pengelolaan Pantai Pasir Padi seperti regulasi pendirian
penginapan, homestay, tempat
makan.
11.Memberikan pelatihan kepada
masyarakat lokal untuk membuat souvenir atau ciri khas dari Pantai Pasir Padi.
12.Pengelola membuat tempat
penyewaan sepeda, perahu untuk para wisatawan, promenade untuk tempat berfoto, yang dimana pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat lokal
Ancaman (Threat)
1.Tidak adanya komitmen dari
pemerintah
2.Mahalnya harga lahan di
sekitar Kawasan Pantai Pasir Padi
3.Pantai Pasir Padi belum
mempunyai pangsa pasar yang potensial
4.Kondisi alam Pantai Pasir Padi
yang rusak
5.Masyarakat sekitar kawasan
Pantai Pasir Padi belum menata diri untuk sadar wisata
6.Persaingan dengan daerah lain
yang sama potensinya.
7.Aksebilitas di bagian kiri akibat
Asumsi Strategi S-T
1.Membangun wave breaker di
Pantai Pasir Padi.
2.Mengoptimalkan kerja Pusat
Informasi Wisata dan Promosi (PIWP).
3.Memanfaatkan dan meningkatkan
peran investor lokal, usaha kecil dan koperasi.
4.Efisiensi pengalokasian anggaran
pada pembangunan dan kegiatan yang strategis.
5.Membuat Pantai Pasir Padi menjadi
lebih unik dan tidak kalah dari dari objek wisata yang lain, karena Pantai Pasir Padi memiliki karakteristik alam yang unik dan
Asumsi Strategi W-T
1.Merevisi rencana pembangunan
yang dicanangkan oleh pemerintah.
2.Mengkoordinasikan pengelola,
masyarakat dan aparatur pemerintah dalam satu sinergi sistem kepariwisataan.
3.Pemerintah melakukan
penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat agar sadar wisata.
4.Pemerintah segera melakukan
pembebasan lahan kemudian membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata.
(44)
Berdasarkan tabel SWOT diatas makan strategi yang dipilih adalah strategi W-O. strategi ini merupakan strategi untuk memperbaiki kelemahan yang ada sambil memanfaatkan peluang yang tersedia karena kawasan wisata Pantai Pasir Padi perlu pembenahan secepat nya untuk membangun citra yang kuat dikalangan wisatawan domestik dan asing. Adapun strategi pengembangan pantai ini sebagai berikut :
1. Penyampaian citra kawasan wisata Pantai Pasir padi harus kuat dan menarik.
2. Memperbaiki sistem informasi pariwisata untuk dapat memanfaatkan program Visit Babel Archi 2010
3. Mengembangkan kemitraan dengan fasilitas akomodasi dan bisnis bernuansa bahari yang sedang berkembang di sekitar kawasan.
II.7 Target Audience II.7.1 Target Audience
Adapun perumusan target audience merupakan salah satu bagian penting dalam proses sebuah informasi, karena berhubungan dengan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam pengimformasian. Dalam hal ini, target audience dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : 1.Target Audience lokal
• Demografis
Wisatawan yang ada di seluruh Indonesia yang memiliki hobi berwisata keluar kota dan menikmati keindahan pantai.
Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Usia : Tidak terbatas
Ses : Menengah
•••• Geografis
Masyarakat seluruh Indonesia khususnya mempunyai aksebilitas yang tinggi.
(45)
•••• Psikografis
Wisatawan yang ingin yang mempunyai kepribadian yang dinamis serta ingin mencoba sesuatu yang baru dan rasa serba ingin tahu yang tinggi.
2. Target Audience Wisatawan asing
• Demografis
Wisatawan asing yang sering menikmati keindahan pantai serta panorama
Jenis kelamin : Laki – laki dan perempuan Usia : Tidak terbatas
Penduduk : Ekonomi menengah keatas
•••• Geografis
Wisatawan manca negara
•••• Psikografis
Wisatawan yang gemar berwisata pantai dari negara lain ke negara lainnya untuk mencari kepuasan diri menikmati keindahan pantai yang ada di dunia.
II.8 Landasan Teori II.8.1 Logo
1. Pengertian Logo
Milton Glesser. Pentagram (seperti dikutip Heldo Ramo, 2007) menyebutkan “Logo is the piont of entry to the brand”.
Logogram adalah simbol (Santosa 2002:70) ekspresi yang divisualkan secara grafis, dapat berupa objek tertentu atau huruf, dapat divisualkan secara kongkrit atau abstrak (Santosa 2002:102)
(46)
desain untuk menunjukan kejelasan, keseimbangan, kelayakan, keindahan, dan kesederhanaan. Kejelasan dan kesederhanaan penting karena mereka yang membaca tidak boleh dibingungkan oleh desain dari logo tersebut. Keseimbangan adalah penting karena hanya gambar yang benar-benar proporsional dan seimbang yang akan menyenangkan untuk dilihat. Daya penglihatan merupakan proses saling mempengaruhi yang rumit, yang juga dipengaruhi penilaian. Kesesuaian sanat penting karena logo menunjukan transaksi dan fungsi perusahaan (Lip 1996:3).
Dengan cara sama perusahaan, atau lembaga harus di desain dengan segala kualitas yang telah dijelaskan diatas untuk sebuah logo, sebab mereka juga akan menggambarkan produk suatu perusahaan karena itu penting bahwa desain logo memenuhi kondisi-kondisi dibawah ini :
Harus sesuai dengan kebudayaan. Logo harus menyandang citra yang diinginkan dan menunjukan keadaan sebenarnya atau kegiatan dari perusahaan atau instansi yang diwakili, serta menggambarkan sasaran komersial organisasi yang diwakilinya. Harus artistik, elegan, sederhana namun memiliki penekanan atau titik fokus. Desainnya harus harmonis. Harus menggabungkan tulisan/huruf yang tepat sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud secara logis dan jelas. (Lip 1996:4).
Bentuk logo harus sederhana, mudah dilihat, diingat, dan dihafal oleh anak kecil sekalipun. Harus akrab dan komunikatif, tidak menyinggung perasaan golongan maupun perorangan, harus mudah dicerna, tercapai pesan yang ingin disampikan. Untuk memperhatikan suatu logo, seorang pengendra mobil hanya membutuhkan waktu dua detik guna melihat dan mengingatnya oleh karena itu bentuk, warna, dan ukuran harus sesederhana mungkin. (Kusmiati 1999:106)
(47)
Ada beberapa kriteria dalam penciptaan nama yang efektif menurut A. B. Susanto dan Himawan Wijanarko (Power Branding: Quantum, 2004) adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan – Tidak mempunyai masalah legalitas nama. 2. Perlindungan – Memastikan bahwa nama merk dilindungi dari
aspek legalitas.
3. Penerimaan – Dimana nama yang dipakai dapat diterima dan tidak menimbulkan penafsiran ganda .
4. Keunikan – Nama merk harus mencerminkan keunikan sehingga menunjukkan perbedaan dan mudah untuk diingat. 5. Menarik dan Bermakna – Dalam pemilihan nama haruslah
menarik, penuh makna dan tingkat emosional.
6. Kredibilitas – Pemilihan nama harus mencerminkan manfaat. 7. Mudah dibaca – Nama harus mudah diucapkan, enak didengar,
dan mudah dieja.
8. Mudah direproduksi – Nama harus mudah direproduksi dalam semua media dan saluran komunikasi.
9. Daya tahan – Nama harus memiliki fleksibelitas dalam mengikuti perubahan budaya.
10. Kesesuaian dengan Simbol – Nama harus mendukung simbol untuk menunjukkan asosiasi yang diinginkan.
Nama merk yang baik yaitu nama merk yang dapat membangkitkan perasaan dan presepsi berupa kepercayaan, keyakinan, keawetan, kekuatan, status dan asosiasi lain yang diinginkan. Secara garis besar nama merk dipilih untuk membedakan sesuatu bentuk dengan bentuk yang lain. Melalui nama merk dapat menciptakan kegembiraaan, kebersamaan, kesatuaan, perdamaian dan lain sebagainya sehingga
(48)
1. Kemampuan proteksi – Dimana dalam penyajian visual harus mempunyai aspek proteksi, terutama dari sisi legal.
2. Penerimaan – Bentuk dan warna harus dipertimbangkan, sehingga dapat diterima diberbagai budaya.
3. Keunikan – Ditujukan untuk meminimalkan asosiasi-asosiasi yang sudah ada, yaitu mengurangi kerumitan dan memudahkan mengingat.
4. Menyatu – Dalam penyajian identitas visual harus dapat menyatu dengan informasi-informasi yang lain.
5. Fleksibilitas – Penyajian identitas visual harus bisa ditempatkan diberbagai media.
6. Mudah dikenal – Bentuk penyajian identitas visual harus akrab dalam berbagai budaya.
7. Abadi – Harus abadi dalam gaya dan tidak terjebak mengikuti tren sesaat.
8. Ringkas – Penyajian identitas visual harus ringkas dalam semua media. (Heldo Ramo 2007 : 27)
1. Sifat Logo
Secara garis besar logo yang baik mempunyai beberapa sifat, diantaranya yaitu:
1.Memiliki asosiasi yang baik (positif), artinya logo tidak mengandung konotasi yang buruk (negatif) dan dapat memberikan gambaran terbaik tentang produk (event). 2.Tingkat abstraksi dapat dengan jelas ditangkap oleh target
sasaran.
3.Close gestalt, merupakan pesan dasar logo yang ingin disampaikan kepada konsumen.
4.Mempermudah pengenalan kepada masyarakat sehingga memudahkan untuk diingat.
(49)
5.Jarak negatif, yaitu tingkat pemahaman terhadap gambar atau fenomena dasar sangat penting dalam merancang tanda-tanda secara efektif.
6.Tingkat reduksi, artinya logo akan sangat efektif bila dibuat dengan ukuran kecil tanpa merusak bentuk asli logo.
7.Sebuah logo yang berbobot adalah sebuah logo yang cenderung lebih sederhana.
8.Penggunaan warna tunggal secara umum dinilai lebih ekonomis, tetapi hal itu sangat tergantung pada tingkat kebutuhan.(Heldo Ramo 2007:25)
II.8.2 Brand
Pengertian Brand
Brand adalah suatu nama, istilah tanda lambang atau desain atau gabungan dari semua yang diharapkan menjadi identitas sehingga dapat dibedakan dengan produk lain yang sejenis (Santosa 2002:20).
Brand adalah sekumpulan aset fisik dan non fisik dari sebuah produk / corporate sehingga bisa terindikasi ke kekhasannya atau keunikannya.
Brand Identity adalah kualitas atau esensi brand yang diproyeksikan kepada lingkungan/pemerhatinya.
Brand Image adalah kualitas atau esensi brand yang dapat diapresiasi oleh pemerhatinya.
Branding adalah proses formulasi Brand Identity agar proses pembentukannya bisa terkendali serta upaya memlihara konsistensi
(50)
1. Jenis – jenis Brand
Brand Name adalah nama atau merk dagang yang dapat di ucapkan. Seperti METRO TV, CRISTAL (Santosa 2002:20).
Brand Mark adalah merk yang tidak bisa di ucapkan berbentuk simbol contoh simbol apel dalam macintosh (Santosa 2002:20).
2. Strategi pengembangan Brand
Chief Representative Landor, Daniel Surya dalam majalah CAKRAM edisi khusus Top Brand Oktober 2004, berpendapat bahwa brand dibangun dalam beberapa tahap analisa yang disebut Powerful brand identity yaitu mengenal 3 identitas merk antara lain :
• Mind identity
Adalah core value atau nilai-nilai hidupnya lembaga (tidak terlihat mata). Atau nilai-nilai yang diinginkan oleh lembaga.
• Behavior identity
Adalah kultur , tingkah laku perusahaan, pola pikir atau cara pandang dalam menilai sesuatu.
• Visual identity
Aspek- aspek komunikasi yang dapat dilihat oleh mata.
II.8.3 Tag Line
Berbeda dengan by line, tag line merupakan lini ekspresif yang digunakan dalam mengklarifikasi atau mendramatisir manfaat-manfaat emosional dan fungsional merk. Tag line
menyampaikan kepada pelanggan tentang apa yang akan mereka rasakan bila menggunakan merk tersebut. Dalam memberikan informasi, merk perlu mengkomunikasikan perasaan-perasaann positif terhadap pelanggan. Identitas merk yang kuat tercipta pada
(51)
saat manfaat-manfaat emosional itu dikomunikasikan. (Wijanarko 2004: 85).
II.8.4 Bentuk Logo Pantai
1. Logo Ancol
Logo Ancol adalah untuk menegaskan bahwa Ancol mendukung eksistensi Jakarta sebagai Baycity (suatu kota yang memiliki daerah air yang dikelilingi oleh daratan).
Gambar 15. Logo Ancol
Sumber: http://www.noppen.com.cn/upcoming /L1213/images/logo%20ancol%20baru.jpg
2. Logo Sail 2011 Wakatobi Belitong
Sail Wakatobi Belitong menegaskan bawah logo ini logo kegiatan tahunan di daerah Wakatobi dan Belitong yang diselenggarakan oleh Wonderfule Indonesia sebagai ajang investasi serta promosi budaya dan wisata bahari di Wakatobi dan Belitong.
(52)
3.
Sumber :http://www.dasril.com/2012 kelayang-pulau-belitung
pulau.html#.UQdDuvL Logo Pantai Hospital
"Merawat Datang Dari Hati", merupakan tag logo pantai Hospital, dan mempunya bagaiaman mereka beroperasi setiap hari seluruh rumah sakit mereka yang tersebar di dunia.
Gambar 17. Logo Pantai Sumber :www.pantai.com
012/09/batu- tung-atau-uvLhWho
an tagline dari punyai tujuan hari dan di bar di beberapa
ai Hospital i.com.my
(53)
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan indetitas visual pantai Pasir Padi meliputi tiga tahap yaitu: mind identity, behaviour identity, visual identity. Tahap-tahap ini diambil untuk memudahkan proses perancangan identitas visual Pantai Pasir Padi.
Mind identity adalah proses analisa tata nilai lembaga, atau landasan nilai yang diinginkan lembaga. Landasan ini bedasarkan visi dan misi kawasan Pantai Pasir Padi, visi dan misi tersebut adalah :
1. Visi:
Pantai Pasir Padi menjadi kawasan wisata bahari yang unggul, populer dan berkelanjutan di Provinsi Bangka Belitung sebagai bagian dari kota perdagangan dan jasa.
2. Misi:
1. Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kota Pangkalpinang. 2. Mengembangkan potensi alam dan budaya setempat.
3. Sebagai model pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan. 3. Tujuan
Untuk meningkatkan penyampaian citra serta keunggulan yang ada dipantai Pasir Padi agar lebih dikenal luas oleh wisatawan lokal maupun asing agar terjadinya peningkatan pengunjung atau wisatawan yang berlibur kepantai Pasir Padi.
(54)
4. Positioning
Pantai pasir padi memposisikan dirinya sebagai kawasan wisata budaya dan modern dan mewakilkan dari visi dan misi yaitu bahari yang unggul, populer dan berkelanjutan di Provinsi Bangka Belitung sebagai bagian dari kota perdagangan dan Jasa.
Behaviour identity adalah proses observasi terhadap tingkah laku kebiasaan dan kegiatan sehari-hari masyrakat di pantai Pasir Padi. Kegiatan sehari-hari masyarakat dikawasan pantai Pasir Padi adalah pedagang, nelayan, berwirausaha, berkebun dan sebagian lagi berprofesi sebagai pegawai timah dan pegawai negeri sipil.
Masyarakat di kawasan pantai pasir padi yang multi etnis dan dominan dari etnis melayu dan etnis tionghoa serta modern sehingga membentuk kesatuan budaya yang unik dan menarik.
Hasil analisa dari mind identity dan behavior identity tersebut di kembangkan menjadi aspek-aspek komunikasi visual. Pada akhirnya hasil analisa tersebut menjadi salah satu acuan dalam perancangan indentitas visual untuk pantai Pasir Padi yang kemudian diatur dalam mekanisme pembuatan logo. Proses pengolahan ini adalah proses Visual identity.
Menurut Budi 2008, sebelum mencapai tahap pembuatan logo, proses yang dilakukan adalah merumuskan mekanisme perancangan sebagai acuan dalam pembuatan logo. Hal ini dapat membantu memudahkan pembuatan logo. Mekanisme tersebut yaitu :
1. Logo tidak mempunyai masalah legalitas
2. Logo harus mencerminkan objek yang diwakili dan memiliki keunikan tersendiri.
(55)
III.2 Pendekatan Komunikasi III.2.1 Kata kunci
Setelah mengolah beberapa keunikan yang terdapat yang ada di pantai Pasir Padi, maka keunikan yang paling menonjol dari kawasan pantai Pasir Padi adalah :
- Pasir Padi menjadi tempat di selenggarakan kegiatan Gasstrack Race yang didakan oleh IMI selama 1 tahun 4 kali secara rutin. - Dikawasan Pasir Padi sering diadakan upacara adat tionghoa
tradisi Peh Chun.
- Kontur tanah nya yang padat
- Terdapat dua pulau yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Dari hasil wancana diatas di kemas lagi untuk pencapaian kata kunci untuk pantai pasir padi adalah “ keselarasan”. Setelah mendapatkan kata kunci tersebut, terbentuk lah tagline “ keselarasan modern dan etnik ”. Konsep ini diambil dari beberapa unsur yang berkaitan dengan pantai Pasir Padi. Setelah itu didapatlah kata kunci yang mewakili unsur-unsur tersebut.
• Keselarasan
Pasir padi memiliki kawasan yang sangat luas sehingga bisa dimanfaatkan menjadi tempat timbul nya budaya yang ada serta masuknya modernisasi yang akan berkembang dikawasan Pantai Pasir Padi.
• Modern
Kawasan Pantai Pasir Padi dimasa sekarang dan kedepan berpotensi untuk masuknya modernisasi, karena perkembangan pantai Pasir Padi sangat bergantung dengan modernisasi yang berkembang dikawasan pantai Pasir Padi.
(56)
Etnis dan modern.
III.2.2 Key Visual
(57)
B a r o n g s a i a d a l a h u n s u r budaya yang tidak lepas dari Pasir Padi, karena setiap tahun akan diadakan upacara adat tionghoa yaitu Phe Chun yang selalu memakai Barongsai sebagai icon utama dari upacara
t e r s e b u t .
Gelombang yang tenang salah satu menajadi unsur yang ada dipantai Pasir Padi karena letak pantai nya yang landai sehinggga membuat ombak yang ada di pantai Pasir Padi menja di tenang. Setiap pantai selalu mempunyai keindahan
sunset yang selalu dinikmati oleh masyarakat setempat maupun wisatawan yang datang kepantai.
Pasir Padi
Pantai
III.2.3 Logo yang terpilih
Abstrak
Secara abstrak mewakili mata barongsai yang ukuran nya tidak simetris.
Makna
Secara makna mewakili 3 dari visi Pasir Padi unggul, populer dan berkelanjutan.
Abstrak
Secara abstrak mewakili matahari yang ada di pantai Pasir Padi.
Makna
Secara makna mewakili pusat pertumbuhan ekonomi di kota Pangkapinang sesuai dengan misi dari pantai Pasir Padi sendiri.
Abstrak
Secara abstrak mewakili ketenangan gelombang yang ada di pantai Pasir Padi.
Makna
Secara makna garis zigzag berarti Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat yang mewakili dari target audience yang lebih ditujukan ke remaja.
(58)
III.2.4 Tipografi
Jenis huruf yang di pakai dalam logo ini adalah Kristen ITC dan
Mistral, karena disesuaikan dengan beberapa unsur dan target
audience lebih condong dengan anak muda yang mempunyai perasaan
yang ceria dan rasa ingin tahu nya sangat besar.
Kristen ITC abcdef ghijklm nopqrstu vwxyz ABCDEF GHIJKLM NOPQRSTU VWXYZ 012345 6789-=! @#$%^ &*()_+[] {}\|,./< >? abcdef ghijklm nopqrstu vwxyz ABCDEF GHIJKLM NOPQRSTU VWXYZ Mistral abcdef ghijklm nopqrstu vwxyz ABCDEF GHIJKLM NOPQRSTU VWXYZ 012345 6789-=! @#$%^ &*()_+[] {}\|,./< >? abcdef ghijklm nopqrstu vwxyz ABCDEF GHIJKLM NOPQRSTU VWXYZ
Gambar III.3 Tipografi Logo
III.2.5 Warna
Warna yang diambil berasal dari unsur- unsur visual yang terdapat di Pantai Pasir Padi, sesuai dengan konsep keselarasan.
1. Merah, bersifat kuat, meluas atau berkembang, maskulin, dominan, aktif dan hidup.
2. Kuning, bersifat luasa dan santai dan kegembiraan.
3. Biru melambangkan ketenangan seperti air laut yang akan tenang gelombangnya.
(59)
Gambar III.4 Skema Warna Pada Logo
C 0 M 100 Y 100 K 0
R 218 G 37 B 29
PANTONE 485 C
C 0 M 0 Y 100 K 0
R 255 G 245 B 0
PANTONE Process Yellow C C 85 M 30 Y 50 K 0
R 11 G 123 B 123
PANTONE 3295 C C 0
M 32 Y 86 K 0
R 235 G 173 B 20
(60)
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Stationery Kits
Mencangkup keperluan kantor ada beberapa alat-alat kantor yang perlu menggunakan logo Pantai Pasir Padi seperti di gambar dibawah ini :
Gambar IV.1 . Aplikasi logo pada alat kantor
Surat : Ukuran A4 HVS
- Letak logo Pantai pasir padi pada surat disebelah Kanan sudut dengan
ukuran logo yang disesuaikan. Amplop : Ukuran 22 x 10 cm HVS
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada amplop disebelah kanan sudut
dengan ukuran logo yang disesuaikan. Kartu Nama : Ukuran 8.5 x 5.5 cm
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada kartu nama disebelah kanan sudut
dengan ukuran logo yang disesuaikan.
Pasir Padi
Pantai
Pasir PadiPantai
Pro vin si Bang ka Belitung K omp leks Perkantoran dan Pemukiman Ter padu Pemerin tah Provinsi Kepulauan B angka BelitungA ir Itam - Pan gkalp inang Telp. + 62 (0717) 4255013 F ax. +62 (0717) 4255014 Email : info@babelprov.go .id
Edy Kurniawan
NIP 6019 0055 0024 2842
Phone : 0821 26410592 E-Mail : belinew_bos@yahoo.com
Pro vin si Ba ngk a B e litu ng Kom plek s P erk a nt oran da n Pe mu k im an Te r pa du Pem erinta h Pr ovins i K e pula ua n B a ngk a B e litu ngA ir Ita m - Pa ngk a lpinang Telp. + 6 2 ( 07 17 ) 42 5 50 13 Fax . +6 2 (0 7 17 ) 42 5 5 01 4 Em a il : info@ba be lp rov .go.id
Pasir Padi
P an t ai
Provinsi Bang ka Belitung Kompleks Perkanto ran dan Pem ukim an Ter pad u Pemerintah Provinsi K ep ulau an Bangka B elitu ng Air Itam - Pangkalpinang Telp. +62 (0717) 4255013 Fax. +62 (0717) 4255014 Email : in fo@bab elprov.go .id
Pasir Padi
Pantai
Bandung 3 Desember 2012 Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk u.p. Panitia Penerimaan Calon Pegawai Tahun 2012 Dengan Hormat alldoolfdmdkmdskkasmdlasldfalsflafdasfmasklvjasldgaldfamdgkajdgagmsaljasfdlmasihsakdjgkasjdg asjlsakflalsdfkldalkkadjmsalalflsafsalfsakflsalfsamflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdflsamdcsakldjfasjdfdn jdsjsnsdksdsamndskksamdfksadkdksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfkal;sdfkkjasdfkjasjfsa kljfdksajdfkjdsafkjasklj : Djkahsdfkaskdfaksjkjksfdjaklsjfkasjfkasjkljfaksdjflkasjdfkasjfdkasj : akdfjaskdjfklsadjfklsajdaskdjf: aksdjhfaklsjdfkajsdfsa klajhsdlfajskldjfaklsdjfklsajdf: daklsfjksadjfklsajdfklsaj adsfjaskdjfklsadjfsajdlfjdsaklfjkasdjfjasdfja;sdfkajs;faksjkfjk asdfjaslkdjfalksdjfaklsdfjlaksjdfklsajfdksajdfljsaldkjsad alldoolfdmdkmdskkasmdlasldfalsflafdasfmasklvjasldgaldfamdgkajdgagmsaljasfdlmasihsakdjgkasjdg asjlsakflalsdfkldalkkadjmsalalflsafsalfsakflsalfsamflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdflsamdcsakldjfasjdfdn jdsjsnsdksdsamndskksamdfksadkdksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfkal;sdfkkjasdfkjasjfsa kljfdksajdfkjdsafkjasklj adslfkasldkfdsaf;dsfalskdasdfalldoolfdmdkmdskkasmdlasldfalsflafdasfmasklvj asldgaldfamdgkajdgagmsaljasfdlmasihsakdjgkasjdgasjlsakflalsdfkldalkkadjmsalalflsafsalfsakflsalfsa mflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdflsamdcsakldjfasjdfdnjdsjsnsdksdsamndskksamdfksadkd ksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfkal;sdfkkjasdfkjasjfsakljfdksajdfkjdsafkjasklj aksdfkasjdfj askldjfalskjfksajkljsalldoolfdmdkmdskkasmdlasldfalsflafdasfmasklvjasldgaldfamdgkajdgagmsaljasfdl masihsakdjgkasjdgasjlsakflalsdfkldalkkadjmsalalflsafsalfsakflsalfsamflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdfls amdcsakldjfasjdfdnjdsjsnsdksdsamndskksamdfksadkdksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfk al;sdfkkjasdfkjasjfsakljfdksajdfkjdsafkjasklj kalsdjfkajsdfjaskldfjklsajkljksadalldoolfdmdkmdskkasmdla sldfalsflafdasfmasklvjasldgaldfamdgkajdgagmsaljasfdlmasihsakdjgkasjdgasjlsakflalsdfkldalkkadjmsa lalflsafsalfsakflsalfsamflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdflsamdcsakldjfasjdfdnjdsjsnsdksdsamndskksamd fksadkdksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfkal;sdfkkjasdfkjasjfsakljfdksajdfkjdsafkjasklj akls djhflajsdkfjaklsdjfklsajfjsaalldoolfdmdkmdskkasmdlasldfalsflafdasfmasklvjasldgaldfamdgkajdgagmsa ljasfdlmasihsakdjgkasjdgasjlsakflalsdfkldalkkadjmsalalflsafsalfsakflsalfsamflsamvlasmvlas. jdflsajdflsajdflsamdcsakldjfasjdfdnjdsjsnsdksdsamndskksamdfksadkd ksakldfksadkfsakjf, alsdkflaksdflaksdlfkasdlfkal;sdfkkjasdfkjasjfsakljfdksajdfkjdsafkjasklj afkjasklj kjhk hjfgjhfgjhfgh
(61)
Ballpoint : Print Transper Stiker
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada ballpoint diatas dengan ukuran yang
disesuaikan.
Gambar IV.2 Aplikasi logo pada alat kantor Cover Disc : Teknis Printout
Pasir Padi
Pantai Pasir Padi
Pantai
Nama
NIP. 123 456 789 P. F. M. E.
(022) 595 6779 5956779 0813 214999 42 maruceri@yahoo.co.id
Pro vins i Bangk a Beli tung Komple ks Pe rka ntora n da n Pe mukim an Te r pad u Pe me rinta h Pro vinsi Kepul aua n Ba ngk a Be litungAir Itam - P angka lpinang Telp. +6 2 (07 17 ) 42 55 013 Fa x. +6 2 (0 71 7) 425 50 14 Em ai l : i nfo@bab elprov.go.i d
Pasir Padi
Pantai
Pasir PadiPantai
Pro vin si Bangka Belitu ng K omp leks Perkan toran dan Pemukiman Terp ad u Pemerin tah Pro vinsi Kep ulauan Bang ka Belitu ng Air Itam - Pangkalp inang Telp. + 62 (0717) 4255013 F ax. +62 (0717) 4255014 Email : info@babelp rov.go.id
PERHATIAN
Tiket sudah termasuk asuransi dan jangan sampai hilang. TIKET MASUK
Rp.
2000,-Pasir PadiPantai
Pasir PadiPantaiPasir PadiPantai
(62)
Buku Agenda : Ukuran 15,5 x 21,5 cm
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada buku agenda berada di tengah
dengan ukuran yang disesuaikan. Binder Cover : Ukuran A4 HVS
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada binder cover berada di kanan sudut
dengan ukuran yang disesuaikan. Map : Ukuran US Paper Legal HVS
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada map berada di kanan sudut dengan
ukuran yang disesuaikan.
ID Card : 9 x 12 cm, Art Paper, PVC
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada id card berada di kanan sudut
dengan ukuran yang disesuaikan.
Tiket Wahana : Art Paper Ukuran 22 x 10 Cm
- Letak logo Pantai Pasir Padi pada tiket masuk berada di kiri sudut
dengan ukuran yang disesuaikan.
(63)
Desktop Background Dimensi 1024 x 786 pixel
- Letak logo pada desktop berada di tengah dengan ukuran dimensi
1024 x 786 pixel.
IV.2 Baju
Gambar IV.4 Aplikasi logo pada Seragam Polo Shirt : Ukuran S, M, L, LL, XL, XXL
- Polo + T-Shirt dengan ukuran S, M, L,LL,XL, XXL dan All Size
proses + finishing sablon Gel + jahit. Topi : All Size
- Topi dengan ukuran All Size proses border + sablon + jahit
Pasir PadiPanta i
Pasir Padi Pa nt ai
Pasir PadiPantai
(64)
Media diatas di pergunakan untuk acara-acara yang berlangsung di kawasan Pantai Pasir Padi. Adapun acara-acara tersebut seperti Event
Grasstrack Race, dan acara event lain nya.
IV.3 Media Bergerak
Gambar IV. 5 Aplikasi logo pada media bergerak
Media Pesawat
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk
untuk penumpang dengan ukuran yang di sesuaikan Kapal Laut
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk
untuk penumpang dengan ukuran yang di sesuaikan Bis Pariwisata
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk
(65)
Pasir Padi Pantai
12
6
3 9
Pasir PadiPantai
Untuk media bergerak seperti diatas sangat diperlukan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengunjung dengan cara
menempatkan logo di akses yang bergerak serta sering di gunakan oleh pengunjung untuk pergi ketempat wisat
IV.4 Cindera Mata
Gambar IV.6 Aplikasi logo pada Cinderamata
Pin Ukuran 4 x 4 cm
Mug Proses print transper paper
(66)
IV.5 Sign System
Gambar IV.7 Aplikasi logo pada Sign System
Gerbang Pantai Pasir Padi Neon Box Ukuran 60 x 30 cm
Front office Neon Box Ukuran 100 x 50 cm
Pondok Wisata Skala 1:1000
Media-media diatas menunjukkan fasilitas yang ada di Pantai Pasir Padi seperti gerbang masuk Pantai Pasir Padi yang terletak di paling depan , Front Office yang terletak di bagian infomasi untuk kawasan Pantai Pasir Padi dan pondok wisata Pantai Pasir Padi yang terletak di bibir pantai khusus dibuat untuk para pengunjung beristirahat.
Pasir Padi Pantai
SELAMAT DATANG
Pasir Padi Pantai
(67)
IV.6 Website
Gambar IV.8 Aplikasi logo pada Website
Media website sangat berguna menjadi salah satu media informasi kepada para calon pengunjung yang akan datang ke Pantai Pasir Padi, Karena media ini sangat mudah di akses oleh siapa pun.
(68)
IV.7 Billboard
Keselarasan Modern dan Etnik
Provinsi Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Pemukiman Terpadu
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungAir Itam - Pangkalpinang Telp. +62 (0717) 4255013
Fax. +62 (0717) 4255014 Email : info@babelprov.go.id
Gambar IV.9 Aplikasi logo pada Billboard
Billboard Printac ( outdoor ) Ukuran 400 x 200 cm, proses dan Finishing
(1)
Desktop Background Dimensi 1024 x 786 pixel
- Letak logo pada desktop berada di tengah dengan ukuran dimensi 1024 x 786 pixel.
IV.2 Baju
Gambar IV.4 Aplikasi logo pada Seragam Polo Shirt : Ukuran S, M, L, LL, XL, XXL
- Polo + T-Shirt dengan ukuran S, M, L,LL,XL, XXL dan All Size proses + finishing sablon Gel + jahit.
Topi : All Size
- Topi dengan ukuran All Size proses border + sablon + jahit
Umbul-umbul : 1:100
- Umbul-umbul dengan ukuran yang di sesuaikan yang diperlukan
Pasir PadiPanta i
Pasir Padi
Pa nt ai
Pasir PadiPantai
(2)
Media diatas di pergunakan untuk acara-acara yang berlangsung di kawasan Pantai Pasir Padi. Adapun acara-acara tersebut seperti Event
Grasstrack Race, dan acara event lain nya.
IV.3 Media Bergerak
Gambar IV. 5 Aplikasi logo pada media bergerak
Media Pesawat
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk untuk penumpang dengan ukuran yang di sesuaikan
Kapal Laut
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk untuk penumpang dengan ukuran yang di sesuaikan
Bis Pariwisata
- Logo terletak di posisi sebelah kiri dan kanan sesudah pintu masuk untuk penumpang dengan ukuran yang di sesuaikan
(3)
Pasir Padi Pantai
12
6
3 9
Pasir PadiPantai
Untuk media bergerak seperti diatas sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi kepada para pengunjung dengan cara menempatkan logo di akses yang bergerak serta sering di gunakan oleh pengunjung untuk pergi ketempat wisat
IV.4 Cindera Mata
Gambar IV.6 Aplikasi logo pada Cinderamata Pin Ukuran 4 x 4 cm
Mug Proses print transper paper
(4)
IV.5 Sign System
Gambar IV.7 Aplikasi logo pada Sign System
Gerbang Pantai Pasir Padi Neon Box Ukuran 60 x 30 cm Front office Neon Box Ukuran 100 x 50 cm
Pondok Wisata Skala 1:1000
Media-media diatas menunjukkan fasilitas yang ada di Pantai Pasir Padi seperti gerbang masuk Pantai Pasir Padi yang terletak di paling depan , Front Office yang terletak di bagian infomasi untuk kawasan Pantai Pasir Padi dan pondok wisata Pantai Pasir Padi yang terletak di bibir pantai khusus dibuat untuk para pengunjung beristirahat.
Pasir Padi
Pantai
SELAMAT DATANG
Pasir Padi
(5)
IV.6 Website
Gambar IV.8 Aplikasi logo pada Website
Media website sangat berguna menjadi salah satu media informasi kepada para calon pengunjung yang akan datang ke Pantai Pasir Padi, Karena media ini sangat mudah di akses oleh siapa pun.
(6)
IV.7 Billboard
Keselarasan Modern dan Etnik
Provinsi Bangka Belitung
Kompleks Perkantoran dan Pemukiman Terpadu
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungAir Itam - Pangkalpinang Telp. +62 (0717) 4255013
Fax. +62 (0717) 4255014 Email : info@babelprov.go.id
Gambar IV.9 Aplikasi logo pada Billboard
Billboard Printac ( outdoor ) Ukuran 400 x 200 cm, proses dan Finishing Printout + Laminasi Matte