Pengembangan Budaya Demokrasi Fokus Penelitian dan Penjelasan Istilah
Jabar Abdul, 2013 Penguatan Kepemerintahan Daerah Yang Baik Melalui Pengembangan Budaya Demokrasi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sebatas institusi atau struktur birokrasi, tetapi yang terpenting di sini adalah suatu mekanisme, proses dan tata cara pengelolaan sumber daya publik melalui kerja
sama dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan civil society Sedarmayanti, 2003: 2, Sumarto 2009. Kalau selama ini governmet dilihat
sebagai “mereka”, maka governance adalah “kita”. Sebagaima dijelaskan Leach Percy-Smith 2001 dalam Sumarto 2009 bahwa;
Government mengandung pengertian politis dan pemerintahlah yang mengatur, melakukan sesuatu, memberikan pelayana
n, sementara dari “kita” adalah penerima yang pasif. Sementara governance meleburkan perbedaan
antara “pemerintah” dan “yang diperintah”, kita semua adalah bagian dari proses governance.
United Nations Development Program
UNDP menegaskan good governance
sebagai hubungan yang sinergis dan konstruktif antara negara, sektor swasta dan masyarakat civil society. Sedarmaryanti 2003:2 menjelaskan;
governance merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam
menyediakan public goods and service, sedangkan praktek terbaiknya disebut good governance kepemerintahan yang baik. Arti good dalam
good governance mengandung dua pengertian; Pertama, nilai yang
menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional,
kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut Sedarmayanti, 2003: 6. Jadi good governance kepemerintahan daerah yang baik yang dimaksud
dalam disertasi ini adalah suatu proses penatakelolaan sumber daya daerah secara sinergis oleh pemerintah daerah dan masyarakat civil society dengan senantiasa
mengedepankan prinsif; transparansi, partisipasi, kompetensi profesionalitas, responsivitas, ketaatan pada aturan hukum, efektif, efisien, dan akuntabel.