Waktu dan Tempat Penelitian Simpulan Saran

5  Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian dalam hal ini mahasiswa, tentang penerapan Keluarga Sadar Gizi Kadarzi dan masyarakat umum yang ingin mengetahui mengenai penerapan kadarzi di Kelurahan Sukapura Bandung.  Bagi Puskesmas Sebagai masukan informasi untuk lebih menyebarluaskan pentingnya Kadarzi bagi petugas kesehataninstansi terkait di Puskesmas Babakan Sari.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Rancangan penelitian : cross sectional 2. Metode penelitian : Deskriptif 3. Teknik pengumpulan data : Survei melalui wawancara langsung terhadap responden 4. Instrumen pokok penelitian : Kuesioner 5. Populasi : Ibu balita di Kelurahan Sukapura Bandung 2011 6. Sampel : Acak Sederhana

1.6. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penilitian dilakukan pada bulan Mei-September 2011. Penilitian ini dilakukan di Posyandu Kelurahan Sukapura Kota Bandung. 79 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam penerapan keluarga sadar gizi di wilayak kerja Puskesmas Babakan Sari Kelurahan Sukapura Bandung diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan mengenai keluarga sadar gizi adalah cukup dengan persentase 73.41 . 2. Tingkat sikap mengenai keluarga sadar gizi adalah baik dengan presentase 76.24 . 3. Tingkat perilaku mengenai keluarga sadar gizi adalah cukup dengan persentase 63.68 .

5.2 Saran

Hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Kepada keluarga diharapkan agar tetap mempertahankan dan meningkatkan penerapan Kadarzi dalam keluarga. Makanan sehat dan bergizi tidak hanya didapatkan dari makanan yang mahal tetapi dari makanan yang murah juga banyak mengandung zat gizi. 2. Diharapkan juga kepada keluarga agar menyajikan makanan yang beraneka ragam dan lebih dini mengenalkan jenis-jenis makanan kepada anggota keluarga, karena tidak ada satupun makanan yang memenuhi semua zat gizi, harus dikombinasikan dari beberapa jenis makanan. 3. Kepada petugas kesehatan diharapkan agar lebih meresosialisasikan Kadarzi pada masyarakat untuk memudahkan dalam penerapannya dalam upaya peningkatan gizi diwilayah ini. 80 4. Bagi masyarakat Kelurahan Sukapura dianjurkan kepada ibu yang memiliki balita untuk senantiasa menerapkan Kadarzi dalam kehidupan sehari-hari. 81 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. BKKBN. 2003. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui Program Keluarga Berencana Nasional Propenas 2000 – 2004. Jakarta: BKKBN Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001. Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI. Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Bina Gizi Masyarakat 2007. Pedoman Pendamping Keluarga Menuju KADARZI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Umum Gizi seimbang PUGS. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi KADARZI. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi. Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2009. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2008. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes. 2005. Tentang vitamin A. . Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes. 2005. Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A. Dewi Setiyaningsih. 2007. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentanf Keluarga Mandiri Sadar Gizi Kadarzi Dengan Status Kadarzi Pada Keluarga Anak Usia 5-59 bulan di Puskesmas Moyudan Kabupaten Sleman. Fakultas Kedokteran: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Elsarika Damanik. 2010. Perilaku Ibu Tentang Kadarzi keluarga Sadar Gizi di Klinik Hariantari Medan Tahun 2011. Fakultas Keperawatan: Universitas Sumatera Utara. Ibnu Fajar, 2009. Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Luciasari, dkk, 1996. Menjaga Kesehatan Balita. Jakarta : Puspa Suara. Lisdiana, Ir, 1998. Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi. Bandar Lampung : Trubus Agriwidaya. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi kesehatan Ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo,Prof.Dr. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nyoman I Dewa dkk, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2009. Pedoman Umum Gizi Seimbang PUGS Departemen Kesehatan. Purwanti HS, 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC. Setiyono, B. 2001. Menu Gizi Seimbang, Jakarta : Balai Pustaka. Suradi R, Roesli U, 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Suhardjo, 2000. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Jakarta: Kanisius. Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Soekirman, Prof. Dr. 2006 Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus KehidupanManusia. Jakarta: PT. Primamedia Pustaka. Taslim. 2006. Kasus Seputar Gizi Buruk. http:www.gizinet.co.id. Utami, Roesli. 2005. Panduan praktis menyusui. Edisi 1. Jakarta : Puspa Swara. Utami, Roesli. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: PT. Niaga Swadaya Wikipedia. 2010. Pengetahuan. http:id.wikipedia.orgwikiPengetahuan.1 Agustus 2011. World Health Organization WHO. Infant Feeding Guidelines. 2003. Information for Health Professionals on Infant Feeding. www.who.int health_topics breastfeeding en World Health Organization WHO. 2003. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. www.who.int World Health Organization WHO. Complementary feeding. Report of the global consultation. Summary of guiding principles. Geneva, 10-13 December 2001. www.who.int .

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014.

4 64 96

Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi Di Kelurahan Wek V Kecamatan Padang Sidimpuan Selatan Kota Padang Sidimpuan Tahun 2010

7 60 78

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KELUARGA MANDIRI SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN PERILAKU SADAR GIZI Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Balita Usia 6-59 Bulan

0 0 15

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Anemia Defisiensi Fe Di Kelurahan Jatihandap Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Mekar Kota Bandung.

0 0 22

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kepala Keluarga Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue Di RW.02 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung Tahun 2007.

0 0 30

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN BABAKAN SARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG.

0 2 1

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 1

GAMBARAN PERILAKU SADAR GIZI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LALANG TAHUN 2014

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) - Gambaran Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014.

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014.

0 0 7