Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kepala Keluarga Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue Di RW.02 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung Tahun 2007.
iv
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
DI RW.02 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2007
Riezky Danang Dady, 2007, Pembimbing: Surya Tanuraharja, dr, MPH., DTMH
Demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit yang endemis, dan hingga saat ini angka kesakitan DBD cenderung meningkat. Angka kejadian DBD di kota Bandung masih cukup tinggi terutama pada musim penghujan. Terdapat 2929 kasus hingga akhir tahun 2006. Di kelurahan Sukawarna hingga akhir tahun 2006, 19 kasus dan 7 diantaranya adalah di RW02.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga terhadap penyakit DBD di kelurahan Sukawarna RW02 tahun 2007.
Metode penelitian adalah metode penelitian deskriptif rancangan cross sectional dengan instrument berupa kuesioner berisi 21 pertanyaan. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Populasi penelitian adalah Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di RW02 kelurahan Sukawarna kota Bandung tahun 2007. Jumlah populasi adalah 334 KK dan jumlah sampel adalah 100 KK.
Hasil penelitian yang didapatkan dari 100 responden adalah sebanyak 74% memiliki pengetahuan yang baik, 100% memiliki sikap yang baik dan 73% memiliki perilaku yang baik terhadap penyakit DBD.
Pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga kelurahan sukawarna RW02 masih dapat ditingkatkan. Disini diperlukan peran serta yang besar dari Puskesmas, pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. Aliran informasi mengenai penyakit DBD harus lebih ditingkatkan lagi.
(2)
v
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
ABSTRACT
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR OF THE FAMILY LEADER TOWARD DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) AT RW02 SUKAWARNA DISTRICT WORKING REGION OF SUKAWARNA PUBLIC HEALTH SERVICE CENTER DURING THE PERIODE OF 2007 Riezky Danang Dady, 0410117, Tutor: Surya Tanuraharja, dr., MPH., DTMH.
Dengue haemorhagic fever (DHF) is one of many endemic diseases in Indonesia, until now the number of DHF cases is relatively ascending. The numbers of DHF cases in Bandung are still relatively high especially at the raining season. There are 2929 case until the end of 2006. 19 case at kelurahan Sukawarna until the end of 2006, where 7 of it are at RW02.
The major purpose of this research is to know the imaging description of knowledge, attitude and behavior of the head of the family to DHF disease in RW02 kelurahan Sukawarna at 2007.
The research method are descriptive method cross sectional with questioner as the research instrument, the questioner contain 21 question. The research population is the head of the family who reside at RW02 kelurahan Sukawarna, Bandung at year 2007. Whole population are 334 which after taken by simple random sampling, the sample are 100 family leader.
From 100 respondents there are 74% with good knowledge. 100% respondent’s with good attitude and 73% respondents with good behavior.
Knowledge. Attitude and behavior of the head of the family in RW02 kelurahan Sukawarna, is already at good level. Therefore this level can go higher, which the role of public health service center, government and the elite public figure is needed. Also, the public information of this disease must be concerned.
(3)
vi
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ………... ii
SURAT PERNYATAAN ………... iii
ABSTRAK ………... iv
ABSTRACT ………... v
KATA PENGANTAR ...………... vi
DAFTAR ISI ………... vii
DAFTAR GAMBAR ………... x
DAFTAR TABEL ………... xi
DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ……… 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Maksud Penelitian ……… 5
1.3.2 Tujuan Penelitian ……….... 5
1.4 Manfaat Penelitian ……….... 5
1.5 Kerangka Pemikiran ……….... 6
1.6 Metode Penelitian ....………... 8
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 8
1.7.1 Lokasi Penelitian ………... 8
(4)
vii
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Etiologi Demam Berdarah Dengue ………… 10
2.1.1 Vektor Demam Berdarah Dengue. .... 12
2.2 Epidemiologi Demam Berdarah Dengue ………... 15
2.3 Patogenesis Demam Berdarah Dengue … 17
2.3.1. Patofisiologi Demam Berdarah Dengue . 19 2.4 Manifestasi klinis Demam Berdarah Dengue … 21 2.5 Diagnosis Demam Berdarah Dengue ……... 21
2.5.1 Pemeriksaan Penunjang Laboratorium .... 22
2.5.2 Pemeriksaan Penunjang Radiologis .... 24
2.5.3 Diganosis Banding DBD ...….... 24
2.5.4 Derajat Demam Berdarah Dengue …… 26
2.6 Tatalaksana tersangka Demam Berdarah Dengue … 27 2.7 Pemberantasan nyamuk penular Demam Berdarah Dengue ...………… 29
2.7.1 Pemberantasan nyamuk dewasa ....…… 29
2.7.2 Pemberantasan Jentik ....……… 30
2.7.2 Kegiatan pokok program pemberantasan Demam Berdarah Dengue di tingkat Puskesmas ....……… 32
2.8 Ranah Perilaku ...……….... 33
2.8.1 Pengetahuan ...… 33
2.8.2 Sikap ... 34
2.8.3 Perilaku ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ...……… 36
3.1 Metode Penelitian ………... 36
3.2 Rancangan Penelitian ...……… 36
3.3 Instrumen Penelitian ……… 36
3.4 Pengumpulan Data ……… 37
(5)
viii
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
3.6 Sampel Penelitian ……….... 38
3.7 Definisi Operasional ……… 38
3.8 Teknik Analisis Data ……… 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN … 49 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Cikondang … 49 4.2 Identitas Responden ...……… 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 66
5.1 Kesimpulan ……… 66
5.2 Saran ……… 67
DAFTAR PUSTAKA ……… 69
LAMPIRAN ……… 70
(6)
ix
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Virus dengue ………... 10
Gambar 2.2 Nyamuk Aedes agypti ………... 11
Gambar 2.3 Nyamuk Aedes albopictus ………... 11
Gambar 2.4 Perbandingan telus Aedes agypti dengan butiran beras ………... 13
Gambar 2.5 Larva/Jentik dan pupa nyamuk Aedes agypti ... 14
Gambar 2.6 Peta penyebaran nyamuk Aedes aegypti dan virus dengue di berbagai belahan dunia ………... 16
Gambar 2.7. Patogenesis kebocoran plasma pada DBD ... 18
Gambar 2.8 Perdarahan subkutan pada penderita DBD ... 20
Gambar 2.9 Perdarahan konjungtiva pada penderita DBD ... 20
Gambar 2.10 grafik hari terdeteksinya IgG dan IgM pada infeksi dengue ... 23
Gambar 2.11 Foto thoraks menggambarkan efusi pleura pada anak yang menderita demam berdarah dengue …. 24 Gambar 2.12 Proses penyemprotan insektisida untuk membasmi nyamuk dewasa ...……… 30
Gambar 2.13 Penyebaran serbuk abate pada tempat penampungan air ...… 46
(7)
x
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue di
kota Bandung ………... 4
Tabel 1.2 Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue di wilayah kerja puskesmas Sukawarna dari
bulan Januari – Desember 2006 …………... 4 Tabel 1.3 Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue
tiap RW di kelurahan Sukawarna dari bulan
Januari – Desember 2006 ………... 4 Tabel 2.1 Derajat Demam Berdarah Dengue ... 26 Tabel 4.1 Distribusi responden menurut usia ………... 49 Tabel 4.2. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan
Terakhir ………... 50
Tabel 4.3. Distribusi responden menurut pekerjaan ... 50 Tabel 4.4. Distribusi responden menurut penghasilan keluarga
per bulan ... 51 Tabel 4.5. Distribusi responden menurut banyaknya anggota
keluarga dalam rumah ………... 51 Tabel 4.6. Distribusi pengetauan responden menurut penyebab
penularan penyakit demam berdarah dengue ... 53 Tabel 4.7. Distribusi pengetahuan responden menurut
tanda – tanda awal penderita penyakit
demam berdarah dengue ……….…. 53 Tabel 4.8. Distribusi pengetahuan responden menurut tempat nyamuk penyebab penularan penyakit demam berdarah dengue berkembang biak ...………... 54
(8)
xi
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
Tabel 4.9. Distribusi responden menurut cara mencegah perkembangan penyakit demam berdarah
dengue ...… 55 Tabel 4.10. Distribusi pengetahuan responden menurut periode
nyamuk penyebab penyakit demam berdarah
dengue menggigit(menghisap darah) …………... 55 Tabel 4.11. Distribusi pengetahuan responden menurut ciri-ciri
nyamuk penyebab penularan penyakit demam
berdarah dengue ………... 56
Tabel 4.12. Distribusi sikap responden menurut setuju tidaknya diadakan penyuluhan tentang penyakit demam
berdarah dengue ...………... 57 Tabel 4.13. Distribusi responden menurut setuju tidaknya dengan
kegiatan mengubur barang bekas ... 57 Tabel 4.14. Distribusi responden menurut setuju atau tidaknya
dengan kegiatan menguras bak mandi secara rutin ... 58 Tabel 4.15. Distribusi responden menurut setuju atau tidaknya
dengan kegiatan menutup tempat – tempat
penampungan air ………... 58 Tabel 4.16. Distribusi responden menurut setuju tidaknya
diadakannya kegiatan pengasapan (fogging) ... 59 Tabel 4.17. Distribusi perilaku responden menurut sudah atau
belum melakukan tindakan untuk mencegah
penyakit demam berdarah dengue ... 60 Tabel 4.18. Distribusi responden menurut bagaimana melakukan
tindakan pencegahan penyakit demam berdarah
dengue yang sudah dilakukan ... 60 Tabel 4.19. Distribusi responden menurut berapa kali menguras
(9)
xii
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
Tabel 4.20. Distribusi responden menurut keikutsertaan dalam
penyuluhan demam berdarah dengue …………. 62 Tabel 4.21. Distribusi responden menurut tindakan pertama
yang akan dilakukan apabila ada yang dicurigai
terkena penyakit demam berdarah dengue ..… 62 Tabel 4.22. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan... 64 Tabel 4.23. Distribusi responden menurut tingkat sikap …... 64 Tabel 4.24. Distribusi responden menurut tingkat perilaku …... 65
(10)
xiii
U niversit as K rist e n M a ra na t ha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner ………... 70 Lampiran 2 : Distribusi Skoring ………... 74
(11)
70
Universitas Kristen Maranatha
GAMBARAN
PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW.02
KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2007
KUESIONER
Hari/Tanggal : ……… /…. / .… / ………
Nama Bapak/Ibu: ………
Alamat tempat tinggal bapak/ibu: ………... RT…..RW 02 Kelurahan Sukawarna Kota Bandung
UMUM
1. Usia:
a. < 18 tahun. d. 40 – 55 tahun. b. 18 - 29 tahun. e. > 55 tahun. c. 30 - 39 tahun.
2. Pendidikan terakhir:
a. Tidak sekolah. d. Sekolah Menengah Umum. b. Sekolah Dasar. e. Perguruan Tinggi.
c. Sekolah Menengah Pertama. 3. Pekerjaan:
a. Pegawai Negeri. e. Petani. b. Pegawai Swasta. f.. Buruh.
c. Wiraswasta. g. Ibu Rumah tangga. d. Pedagang. h. Tidak bekerja 4. Penghasilan:
a. < Rp.939.000 b. >Rp.939.000
5. Banyaknya anggota keluarga dalam rumah:
a. 3 orang. c. 6 - 10 orang.
(12)
71
Universitas Kristen Maranatha
PENGETAHUAN
1. Menurut Bapak/Ibu apa penyebab penularan penyakit demam berdarah dengue: a. Gigitan nyamuk Aedes aegepty. (6) c. Semuanya benar. (10) b. Gigitan nyamuk Aedes albopictus. (4) d. Tidak tahu. (1) 2. Menurut Bapak/Ibu apa tanda-tanda awal penderita penyakit demam berdarah dengue:
a. Demam tinggi. (5) d. Timbul bintik - bintik merah pada kulit.(5) b. Mual & Muntah. (5) e. Semuanya Benar. (10)
c. Lemah/Lemas. (5) f. Tidak tahu. (1)
3. Menurut Bapak/Ibu dimana nyamuk penyebab penularan demam berdarah dengue berkembang biak?
a. Genangan air di tanah/penampungan air kotor(keruh) lainnya. (1)
b. Genangan air di kaleng/drum/tempat penampungan air bersih lainnya. (10) c. Bak Mandi. (6)
d. Tidak tahu. (1)
4. Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara mencegah perkembangan penyakit demam berdarah dengue?
a. Mengubur sampah & barang – barang bekas. (5) b. Menguras bak mandi 2-3 kali dalam 1 minggu. (5) c. Menutup tempat – tempat yang menampung air. (5) d. Semuanya Benar. (10)
e. Tidak tahu. (1)
5. Menurut Bapak/Ibu kapan nyamuk penyebab demam berdarah dengue menggigit? a. Pagi sampai dengan sore hari. (10)
b. Malam hari. (1) c. Tidak tahu. (1)
6. Menurut Bapak/Ibu apa ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue?
a. Berwarna hitam polos. (1)
b. Berwarna Dasar hitam dengan bintik-bintik/garis-garis putih (10)
(13)
72
Universitas Kristen Maranatha
SIKAP
1. Apakah bapak/ibu setuju diadakan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue ?
a. Setuju. (10)
b. Tidak,alasannya... (1) 2. Apakah bapak/ibu setuju dengan kegiatan mengubur barang bekas ?
a. Setuju. (10)
b. Tidak,alasannya... (1)
3. Apakah bapak/ibu setuju dengan kegiatan menguras bak mandi secara rutin?
a. Setuju. (10)
b. Tidak,alasannya... (1)
4. Apakah bapak/ibu setuju dengan kegiatan menutup tempat – tempat penampungan air?
a. Setuju. (10)
b. Tidak,alasannya... (1)
5. Apakah bapak/ibu setuju dengan dilakukannya kegiatan pengasapan (fogging) ?
a. Setuju. (10)
(14)
73
Universitas Kristen Maranatha
PERILAKU
1. Apakah bapak/ibu sudah melakukan tindakan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue:
a. Sudah.
b. Belum,alasannya...
2. Bagaimana bapak/ibu melakukan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue:
a. Melakukan 3M (2)
b. Memakai obat nyamuk. (2)
c. Mendapatkan/meminta pengasapan nyamuk demam berdarah. (2) d. Menggunakan reppelant ( sari puspa dll. ) (2) e. Menggunakan serbuk Abate pada bak mandi secara rutin. (2)
f. Tidak ada (1)
3. Berapa kali bapak/ibu menguras bak mandi:
a. 1 kali dalam seminggu. (10) e. 1 bulan sekali. (3) b. 2 kali atau lebih dalam seminggu (10) f. > dari 1 bulan sekali (1) c. 1 kali dalam 2 minggu. (5) g. tidak pernah dikuras.(1) d. 1 kali dalam 3 minggu. (3)
4. Apakah bapak/ibu mengikuti penyuluhan tentang demam berdarah dengue: a. Selalu. (10)
b. Kadang-kadang. (5)
c. Tidak pernah,alasannya... (1)
5. Apa tindakan yang pertama kali Bapak/Ibu lakukan apabila ada yang terkena penyakit demam berdarah dengue?
a. Memberi obat penurun demam. (10) b. Penderita diminta istirahat baring selama demam.(10)
c. Memberi kompres hangat. (10)
d. Memberi minum yang banyak (1-2 liter/hari) (10)
e. Membawa ke tenaga ahli medis ( puskesmas/dokter/rumah sakit ). (10)
(15)
74
Universitas Kristen Maranatha
Nama RT/ RW PENGETAHUAN TOTAL SIKAP TOTAL PERILAKU TOTAL
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
IR UKE S. (08/ 02) 1 5 10 5 10 10 41 10 10 10 10 1 41 2 10 1 10 23
M AM AN (02/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
ASEP TOTO R (04/ 02) 6 5 6 5 10 10 42 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
BUDI (05/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
IR.ARIF M .F. (06/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
SUTOPO (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
JATIREM (05/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
TATI M ARYATI (01/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
EDI SUSIANTO (05/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
ARTATI (04/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
DANIEL CHRISTIANTO (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
SUSI (07/ 02) 6 5 6 5 1 1 24 10 10 10 10 1 41 2 5 5 10 22
DEDE SUJANA (07/ 02) 10 10 1 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
EPON (07/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
SAM W IR (07/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
DRS.YUSEFENDI (07/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
M .SOFYAN (07/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
DODY KUSNAEDI (07/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
DASYA (07/ 02) 1 5 10 5 10 10 41 10 10 10 10 1 41 2 10 1 10 23
DIDIN (07/ 02) 1 5 10 5 10 10 41 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
E. DANIAL (08/ 02) 4 5 10 10 10 10 49 10 10 10 10 10 50 1 10 5 10 26
DEDE CHANDRA (08/ 02) 6 10 10 5 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 10 5 10 27
NANDANG D. (08/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
HADI FIRM ANSAH (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
YATI (05/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
LILI SOLIHIN (05/ 02) 1 5 1 5 1 1 14 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
BUDI (05/ 02) 1 5 1 5 1 1 14 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
DRS.H.SAM SUDIN (05/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
SAID UTOM O (05/ 02) 6 5 6 5 1 1 24 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
OCO (05/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
(16)
75
Universitas Kristen Maranatha
W .M ANURUNG (06/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
H.SUTARDI (06/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
TENNY TRESNAWATI (06/ 02) 10 5 6 10 10 10 51 1 10 10 10 10 41 2 10 1 10 23
PERDANA ADI S. (06/ 02) 1 5 10 5 10 1 32 10 10 10 10 10 50 1 10 1 10 22
M AHM UD SARTONO (06/ 02) 1 5 10 5 10 1 32 10 10 10 10 10 50 1 10 1 10 22
A.SUPARDI RAHM AN (06/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
DEDEN (06/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
DELYUZAR GAFAR (06/ 02) 1 5 10 5 10 1 32 10 10 10 10 10 50 1 5 1 10 17
YAYAT HIDAYAT (06/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
DRS.W IDODO (06/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
DADANG (06/ 02) 6 5 1 10 10 10 42 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
AKHM AD (06/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
AGUS JAYAPERM ANA (07/ 02) 10 10 10 5 10 10 55 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
TITIN (03/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 10 1 10 23
YANUAR (03/ 02) 6 5 10 10 1 1 33 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
ALIAM AN SINAGA (03/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 10 10 27
SOLIHAT (03/ 02) 1 5 1 1 10 1 19 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
KUSNANO (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 1 41 2 10 1 10 23
ANWAR (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
AGUS RAHM AT (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
H.AGUS GUM ELAR (03/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 1 41 2 10 5 10 27
LASTAR PANGARIBUAN (03/ 02) 4 5 10 10 10 10 49 10 10 10 10 10 50 2 3 1 10 16
ATANG AM ALI (04/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
ACHM AD IM AN S (04/ 02) 1 10 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
IR.EKO W INARIRIAN (04/ 02) 1 10 10 10 10 1 42 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
A. ROCHM AND (04/ 02) 1 10 10 10 10 1 42 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
AHM AD SUPRIATNA (04/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
SURYA SITEPU (05/ 02) 6 5 1 10 10 10 42 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
DEDI W INARDI (01/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
M .IQBAL SETIAWAN (01/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 10 10 27
NANA S. (01/ 02) 1 5 1 1 10 1 19 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
M AM AH ATIKAH (01/ 02) 1 5 1 1 10 1 19 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
(17)
76
Universitas Kristen Maranatha
SUBIYAKTO S.H. (01/ 02) 1 5 6 5 10 1 28 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
KIAGUS ACHM AD S (01/ 02) 1 5 6 5 10 1 28 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
DACHLAN SURADILA (01/ 02) 1 5 6 5 10 1 28 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
IBU EVA (02/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 10 1 10 23
ASTUTI (02/ 02) 1 5 1 5 1 1 14 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
SANTI (02/ 02) 1 5 10 10 10 1 37 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
BPK DEDI R (02/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
IBU M ALIAH (02/ 02) 6 10 10 5 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
SRI WAHYUNINGSIH (02/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
ASNIA (02/ 02) 4 5 10 10 10 10 49 10 10 10 10 10 50 1 3 1 10 15
SADIPRADJA (02/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
NENDEN (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
BUDI NUGRAHA (03/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 10 10 27
TATA (03/ 02) 6 4 6 10 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
HERM AN H (05/ 02) 1 1 1 1 10 1 15 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
BPK ACENG HUSNA (07/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
W ARSITO (07/ 02) 6 5 6 5 10 10 42 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
W IDODO (01/ 02) 6 5 6 5 10 10 42 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
FRITS YOEL (01/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
ACENG SOFYAN (08/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
ATANG DHIHARNA (01/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
BAGIANDHI (04/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
DRS ROM LI (04/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
TJOA KOK TJEN (04/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
SURATNO (04/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 1 41 2 5 1 10 18
SITI AISYAH (08/ 02) 6 5 10 10 10 10 51 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
ELYAS SUHENDRA (08/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
IR IWAN SUNDAWA (04/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
LUH PUTU M ELI W SE (04/ 02) 6 5 10 5 10 10 46 10 10 10 10 10 50 2 5 1 10 18
M EYANA NUR P. K. (03/ 02) 6 10 10 10 10 10 56 10 10 10 10 10 50 2 10 5 10 27
DADI PERM ADI (04/ 02) 6 5 1 10 1 1 24 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
IDA KOSASIH (04/ 02) 6 5 1 10 1 1 24 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
(18)
77
Universitas Kristen Maranatha
NANAH KOM ARA (04/ 02) 1 5 6 10 10 1 33 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
IBU SUSI (07/ 02) 6 5 1 10 1 1 24 10 10 10 10 10 50 2 10 1 10 23
IBU DASYA (07/ 02) 1 10 10 5 10 1 37 10 10 10 10 10 50 1 10 1 10 22
(19)
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit yang endemis, hingga sekarang angka kesakitan DBD cenderung meningkat dan angka Kejadian Luar Biasa masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sejak tahun 1968 kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk (Dinkes Kota Bandung, 2005). Daerah fokus DBD semakin meluas baik di daerah perkotaan maupun Pedesaan. (Dinas Kesehatan Jabar, 2002)
Insidance rate (jumlah kasus) DBD pada tahun 2005 adalah 172 kasus dari
100.000 penduduk kota Bandung dan yang meninggal sebanyak 30 orang maka Case Fatality Rate-nya adalah 0,76%. Sedangkan pada tahun 2004 terjadi 102 kasus dari 100.000 penduduk kota Bandung dan meninggal 18 orang maka Case Fatality Rate adalah 0,78%. (Dinkes Kota Bandung, 2006)
Walaupun Case Fatality Rate kurang dari 1% tetapi hal tersebut masih menunjukan bahwa kasus DBD masih tinggi. Banyak factor yang menyebabkan semakin tingginya jumlah penderita DBD antara lain karena kesehatan lingkungan, kepadatan vector penular (nyamuk Aedes Aegepty), mobilitas penduduk, belum optimalnya program pemberantasan sarang nyamuk, keterlambatan berobat ke sarana kesehatan, keterbatasan tenaga, alat serta dana dalam penanggulangan KLB. Perlu Kerjasama antara berbagai elemen masyarakat dan pemerintah agar jumlah kasus DBD di kota Bandung dapat ditekan. (Dinkes Kota Bandung, 2006)
Penyakit DBD atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
(20)
2
Universitas Kristen Maranatha Aegypti dan Aedes albopictus betina. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di
seluruh pelosok Indonesia. Peranan Aedes albopictus dalam menularkan demam berdarah dengue sangat kecil, karena biasanya nyamuk ini hidup di kebun-kebun. (Dinkes Kota Bandung, 2005)
Virus penyebab DBD adalah suatu Arbovirus (arthtopod borne virus) grup B yang sampai saat ini dikenal memiliki 4 serotipe (dengue-1, dengue-2, dengue-3 dan dengue-4). Ke empat serotipe ini telah diketemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukan bahwa dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya, disusul berurutan oleh dengue-2,dengue-1 dan dengue-4. (Dinkes Kota Bandung, 2005)
Penyebaran penyakit DBD di Indonesia masih cukup luas. Masih banyak daerah di Indonesia yang merupakan daerah endemis DBD. Untuk itu diperlukan pengetahuan masyarakat mengenai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes albopictus serta cara mencegah nyamuk tersebut berkembang biak.
Interaksi antara kebersihan lingkungan, pengetahuan masyarakat tentang DBD dan turunnya hujan adalah determinan penting dari penularan. Lebih jauh lagi, turunnya hujan dan kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi reproduksi nyamuk dan meningkatkan kepadatan populasi nyamuk vector.
Angka kejadian DBD di kota Bandung masih cukup tinggi, peningkatan angka kejadian terutama terjadi pada bulan-bulan di musim hujan. Angka kejadian per 10.000 penduduk pada tahun 2004 adalah 102 kasus, sedangkan pada tahun 2005 adalah 172 kasus. Angka kejadian DBD meningkat dari tahun 2004 ke 2005. Walaupun demikian Case Fatality Rate di kota Bandung sudah mencapai target pemerintah (dibawah 1%). Walau sebenarnya dari data tersebut dapat kita perhatikan bahwa terjadi peningkatan angka penderita meninggal. (Dinkes Kota Bandung, 2005)
Banyaknya jumlah kasus DBD selain diakibatkan oleh faktor lingkungan juga ditunjang oleh kondisi masyarakat terutama kebersihan lingkungan yang kurang. Kebersihan lingkungan ini sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat. Dalam satu keluarga terdapat seorang pemimpin
(21)
3
Universitas Kristen Maranatha
yang disebut kepala keluarga biasanya seorang ayah/ suami, dialah yang menentukan berbagai keputusan dalam keluarga tersebut. Karena itulah penting bagi kita untuk mengetahui tingkat pengetahuan sikap dan perilaku kepala keluarga terhadap penyakit DBD di kota Bandung, khususnya dalam penelitian ini, kelurahan Sukawarna RW 02 (dikarenakan angka kejadian terbesar di kelurahan ini adalah di RW 02), karena dengan diketahuinya hal tersebut maka kita akan lebih mudah mengurangi angka kejadian DBD.
Kampus Universitas Kristen Maranatha berlokasi di jl. Prof.Drg. Suria Sumantri No.65. kampus Maranatha masih dalam ruang lingkup daerah kerja puskesmas Sukawarna dan berjarak sangat dekat dengan puskesmas tersebut. Sangat menarik bagi penulis untuk mengetahui gambaran masyarakat dalam daerah kerja puskesmas sukawarna, yang tidak jauh dengan kampus kita mengenai DBD. Disamping itu penelitian ini juga merupakan kontribusi mahasiswa Fakultas Kedokteran Maranatha terhadap kesehatan lingkungan masyarakat sekitar kampus sebelum terjun lebih jauh ke masyarakat luas sebagai dokter.
Karena hal-hal diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga terhadap penyakit DBD di kelurahan Sukawarna RW 02 kota Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga di kelurahan Sukawarna RW 02 tentang penyakit DBD.
Untuk kota Bandung mulai Januari sampai dengan Desember tahun 2006 tercatat 2929 orang terinfeksi DBD dengan pasien yang meninggal sebanyak 6 orang (Dinas Kesehatan Bandung 2006).
(22)
4
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.1 Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue di kota Bandung.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah 241 323 463 470 312 326 199 203 140 104 58 90 2929
Penderita meninggal dari awal tahun 2006 hingga akhir tahun 2006 adalah 6 orang
Berikut adalah data yang diterima dari puskesmas Sukawarna yang mencakup kelurahan Sukawarna (Laporan tahunan puskesmas Sukawarna, 2006)
Tabel 1.2. Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue di wilayah kerja puskesmas Sukawarna dari bulan Januari – Desember 2006
Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah
Sukawarna 1 0 5 5 2 1 1 2 2 0 0 0 19
Tidak ada penderita meninggal dari awal tahun 2006 hingga akhir tahun 2006
Tabel 1.3. Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue tiap RW di kelurahan Sukawarna dari bulan Januari – Desember 2006
RW 01 02 03 04 05 06 07 Penderita 2 7 1 3 3 1 2
Jumlah penderita DBD dari awal tahun 2006 hingga akhir tahun 2006 adalah 19 orang
(23)
5
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga terhadap penyakit DBD di kelurahan Sukawarna RW 02 kota Bandung.
1.3.2. Tujuan
1) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kepala keluarga terhadap penyakit DBD di kelurahan Sukawarna RW 02.
2) Untuk mengetahui sikap kepala keluarga dalam mencegah dan menghadapi DBD di kelurahan Sukawarna RW 02.
3) Untuk mengetahui perilaku kepala keluarga terhadap kejadian DBD di kelurahan Sukawarna RW 02.
1.4 Manfaat penelitian
1) Untuk instansi terkait, dalam hal ini khususnya dinas kesehatan kota Bandung dan pemerintah kota Bandung pada umumnya. penelitian ini berguna untuk mengetahui secara lebih jelas tentang pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku kepala keluarga terhadap angka kejadian DBD di kelurahan Sukawarna RW 02 dan selanjutnya mempermudah penyusunan langkah-langkah pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD sehingga angka mortalitas dan morbiditas dapat dikurangi.
2) Untuk masyarakat khususnya masyarakat kelurahan Sukawarna RW 02, penelitian ini dapat berguna untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keadaan-keadaan yang dapat mendukung angka kejadian DBD, meningkatkan usaha pemberantasan tempat-tempat berkembangbiaknya
(24)
6
Universitas Kristen Maranatha
nyamuk sehingga selanjutnya masyarakat dapat terhindar dari penyakit DBD.
3) Untuk peneliti, penelitian ini berguna untuk mendalami dan memahami lebih jauh tentang penyakit demam berdarah dengue, sehingga di masa yang akan datang ketika peneliti terjun ke masyarakat secara langsung peneliti dapat membantu masyarakat dalam mencegah, mendiagnosa, dan mengobati penyakit demam berdarah dengue.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam usaha untuk mencegah dan menanggulangi demam berdarah dengue ada beberapa hal yang harus diketahui mengenai gejala-gejala penyakit demam berdarah dengue dan cara menjaga lingkungan sekitar rumah agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Bila masyarakat mengetahui gejala-gejala awal penyakit demam berdarah dengue maka masyarakat dapat mengambil tindakan lebih dini jika salah satu anggota keluarga memperlihatkan gejala-gejala awal penyakit demam berdarah dengue, dengan demikian akan mengurangi angka mortalitas, selain itu jika masyarakat dapat mengetahui dan membersihkan tempat-tempat yang menjadi perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dengue maka angka morbiditas penyakit demam berdarah dengue akan dapat dikurangi. Lebih jauh lagi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mempunyai peranan yang tinggi, khususnya perilaku masyarakat, dimana masyarakat tidak perlu mengerti mengapa mereka melakukan hal yang bisa mencegah perkembangbiakan demam berdarah dengue asalkan mereka melakukannya secara benar.
Perilaku dipandang dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia sendiri. Oleh karena itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian
(25)
7
Universitas Kristen Maranatha
dan lain-lain. Bahkan kegiatan internal seperti berfikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Menurut Hendrik L Blumm, derajat kesehatan masyarakat merupakan hasil gabungan dari 4 faktor, yaitu (Soekidjo Notoadmodjo, 1993):
1) Lingkungan
Masalah lingkungan pada teori Blumm dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan alamiah dan lingkungan buatan manusia. Paradigma sehat berperanan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, yang merupakan faktor yang berperanan besar dalam menentukan derajat kesehatan.
2) Keturunan
Keturunan adalah faktor yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, genetika dan sosial budaya.
3) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah merupakan program Departemen Kesehatan yang memberikan kontribusi besar terhadap derajat kesehatan meskipun masih dibawah faktor lingkungan dan perilaku. 4) Perilaku
Faktor perilaku memberikan kontribusi yang terbesar dalam meningkatkan derajat kesehatan. Namun justru faktor perilaku ini masih belum diupayakan untuk digarap secara intensif. Perilaku yang bertentangan dengan norma kesehatan seringkali merupakan akibat dari budaya masyarakat. Pendidikan formal tidak banyak bermanfaat untuk mengubah perilaku masyarakat. Perilaku sering dianggap bukan sebagai masalah kesehatan, padahal pengaruhnya sangat besar terhadap kesehatan.
(26)
8
Universitas Kristen Maranatha
1.6Metode Penelitian
1) Metode penelitian : Deskriptif
2) Rancangan Penelitian : Cross sectional
3) Instrumen : Kuesioner
4) Teknik pengambilan data : Survei dengan wawancara langsung 5) Teknik penarikan sampel : simple random sampling
6) Populasi : Kepala Keluarga yang bermukim di RW02 kelurahan sukawarna kota Bandung tahun 2007.
7) Jumlah populasi : 334 KK (kepala keluarga) 8) Jumlah sample : 100 KK
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi Penelitian
Kelurahan Sukawarna RW 02, wilayah kerja puskesmas Sukawarna, kota Bandung.
1.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan Juni 2007 hingga bulan Agustus 2007, dan proses persiapan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil penelitian dilakukan selama bulan Agustus sampai dengan Desember tahun 2007.
(27)
66
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang diakukan di kecamatan Sukajadi kelurahan Sukawarna RW 02 wilayah kerja puskesmas Sukawarna Bandung pada tahun 2007, mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap penyakit demam berdarah dengue, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. 74% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki pengetahuan yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. 26% dari kepala keluarga RW02 Sukawarna memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
2. 100% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki sikap yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. Tidak ada kepala keluarga yang memiliki sikap yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
3. 73% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki perilaku yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. 27% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki perilaku yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
(28)
67
Universitas Kristen Maranatha
5.2. Saran
1. Pengetahuan kepala keluarga di RW02 masih dapat ditingkatan agar dapat mencapai tingkat pengetahuan baik hingga mendekati 100%.
a. Penulis menyarankan agar kegiatan penyuluhan tentang penyakit demam berdarah dengue lebih intensif, mudah dicerna dan menarik
b. Penulis juga menyarankan agar informasi mengenai demam berdarah dengue di media massa lebih digalakan lagi.
2. Walaupun sudah 100% kepala keluarga di RW02 Sukawarna masuk dalam kategori sikap baik terhadap penyakit demam berdarah dengue, tetapi dari kuesioner mengenai sikap responden terhadap fogging, masih cukup banyak responden (21%) yang menyatakan tidak setuju. Dari wawancara penulis mendapatkan berbagai alasan, diantaranya merasa terganggu oleh baunya, merasa tidak efektif/sia-sia.
a. Penulis menyarankan agar Puskesmas, beserta tokoh masyarakat setempat memberikan penjelasan tentang perlunya kegiatan pengasapan (fogging) tersebut, dimana apabila fogging tidak dilaksanakan maka kegiatan mencegah vector demam berdarah dengue lainnya (3M, abatisasi) akan menjadi sia-sia, karena nyamuk dewasanya masih hidup dan dapat bereproduksi lagi. 3. Perilaku kepala keluarga di RW02 masih dapat ditingkatan agar dapat
mencapai tingkat pengetahuan baik hingga mendekati 100%.
a. Penulis menyarankan agar Puskesmas beserta tokoh masyarakat setempat untuk mempromosikan tindakan-tindakan pencegahan demam berdarah dengue
b. Penulis juga menyarankan agar media informasi tentang pencegahan, diagnosis dini dan penanggulangan dini penyakit demam berdarah dengue di lingkungan setempat diperbanyak
(29)
68
Universitas Kristen Maranatha
c. Penulis menyarankan kepada puskesmas agar pada penyuluhan, puskesmas memberi semacam imbalan kecil kepada peserta yang datang.
4. Penyediaan air bersih oleh pemerintah untuk keperluan rumah tangga harus lebih diperhatikan. Sehingga masyarakat tidak perlu menampung air bersih untuk keperluan rumah tangga dalam waktu yang lama. Dalam hal ini adalah distribusi air bersih oleh PDAM.
5. Untuk lebih mencegah demam berdarah dengue, penulis menyarankan agar puskemas beserta seluruh masyarakat melaksanakan kegiatan gerakan 3M sebelum masa penularan (sebelum dimulainya musim penghujan).
(30)
Universitas Kristen Maranatha
69
DAFTAR PUSTAKA
Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen, Herdiman T. Pohan,2006. Demam Berdarah Dengue In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Editors: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.1731-1735
Puskesmas Sukawarna 2006. Laporan Hasil Kegiatan Tahun 2006. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jawa Barat. 2005. Profil Kesehatan Kota
Bandung tahun 2005. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Departemen Kesehatan RI.2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam
Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Tatang Kustiman Samsi. 2001. Demam Berdarah Dengue: Pengamatan Klinik dan Penatalaksanaan di Rumah Sakit Sumber Waras. Ebers Papyrus,3(7): 163-198 H.M.A. Husnil Farouk. 2004. Demam Berdarah: Pencegahan dan
Pemberantasannya Ditinjau dari Sudut Kesehatan Masyarakat. JKK,4(36): 911-913.
Rothman A., 2007., Immunopathogenesis of virus diseases.,
(1)
dan lain-lain. Bahkan kegiatan internal seperti berfikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Menurut Hendrik L Blumm, derajat kesehatan masyarakat merupakan hasil gabungan dari 4 faktor, yaitu (Soekidjo Notoadmodjo, 1993):
1) Lingkungan
Masalah lingkungan pada teori Blumm dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan alamiah dan lingkungan buatan manusia. Paradigma sehat berperanan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, yang merupakan faktor yang berperanan besar dalam menentukan derajat kesehatan.
2) Keturunan
Keturunan adalah faktor yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, genetika dan sosial budaya.
3) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah merupakan program Departemen Kesehatan yang memberikan kontribusi besar terhadap derajat kesehatan meskipun masih dibawah faktor lingkungan dan perilaku. 4) Perilaku
Faktor perilaku memberikan kontribusi yang terbesar dalam meningkatkan derajat kesehatan. Namun justru faktor perilaku ini masih belum diupayakan untuk digarap secara intensif. Perilaku yang bertentangan dengan norma kesehatan seringkali merupakan akibat dari budaya masyarakat. Pendidikan formal tidak banyak bermanfaat untuk mengubah perilaku masyarakat. Perilaku sering dianggap bukan sebagai masalah kesehatan, padahal pengaruhnya sangat besar terhadap kesehatan.
(2)
1.6 Metode Penelitian
1) Metode penelitian : Deskriptif
2) Rancangan Penelitian : Cross sectional
3) Instrumen : Kuesioner
4) Teknik pengambilan data : Survei dengan wawancara langsung 5) Teknik penarikan sampel : simple random sampling
6) Populasi : Kepala Keluarga yang bermukim di RW02 kelurahan sukawarna kota Bandung tahun 2007.
7) Jumlah populasi : 334 KK (kepala keluarga) 8) Jumlah sample : 100 KK
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi Penelitian
Kelurahan Sukawarna RW 02, wilayah kerja puskesmas Sukawarna, kota Bandung.
1.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan Juni 2007 hingga bulan Agustus 2007, dan proses persiapan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil penelitian
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang diakukan di kecamatan Sukajadi kelurahan Sukawarna RW 02 wilayah kerja puskesmas Sukawarna Bandung pada tahun 2007, mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap penyakit demam berdarah dengue, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. 74% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki pengetahuan yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. 26% dari kepala keluarga RW02 Sukawarna memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
2. 100% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki sikap yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. Tidak ada kepala keluarga yang memiliki sikap yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
3. 73% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki perilaku yang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue. 27% dari kepala keluarga di RW02 Sukawarna memiliki perilaku yang kurang baik terhadap penyakit demam berdarah dengue.
(4)
5.2. Saran
1. Pengetahuan kepala keluarga di RW02 masih dapat ditingkatan agar dapat mencapai tingkat pengetahuan baik hingga mendekati 100%.
a. Penulis menyarankan agar kegiatan penyuluhan tentang penyakit demam berdarah dengue lebih intensif, mudah dicerna dan menarik
b. Penulis juga menyarankan agar informasi mengenai demam berdarah dengue di media massa lebih digalakan lagi.
2. Walaupun sudah 100% kepala keluarga di RW02 Sukawarna masuk dalam kategori sikap baik terhadap penyakit demam berdarah dengue, tetapi dari kuesioner mengenai sikap responden terhadap fogging, masih cukup banyak responden (21%) yang menyatakan tidak setuju. Dari wawancara penulis mendapatkan berbagai alasan, diantaranya merasa terganggu oleh baunya, merasa tidak efektif/sia-sia.
a. Penulis menyarankan agar Puskesmas, beserta tokoh masyarakat setempat memberikan penjelasan tentang perlunya kegiatan pengasapan (fogging) tersebut, dimana apabila fogging tidak dilaksanakan maka kegiatan mencegah vector demam berdarah dengue lainnya (3M, abatisasi) akan menjadi sia-sia, karena nyamuk dewasanya masih hidup dan dapat bereproduksi lagi. 3. Perilaku kepala keluarga di RW02 masih dapat ditingkatan agar dapat
(5)
c. Penulis menyarankan kepada puskesmas agar pada penyuluhan, puskesmas memberi semacam imbalan kecil kepada peserta yang datang.
4. Penyediaan air bersih oleh pemerintah untuk keperluan rumah tangga harus lebih diperhatikan. Sehingga masyarakat tidak perlu menampung air bersih untuk keperluan rumah tangga dalam waktu yang lama. Dalam hal ini adalah distribusi air bersih oleh PDAM.
5. Untuk lebih mencegah demam berdarah dengue, penulis menyarankan agar puskemas beserta seluruh masyarakat melaksanakan kegiatan gerakan 3M sebelum masa penularan (sebelum dimulainya musim penghujan).
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen, Herdiman T. Pohan,2006. Demam Berdarah Dengue In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Editors: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.1731-1735
Puskesmas Sukawarna 2006. Laporan Hasil Kegiatan Tahun 2006. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jawa Barat. 2005. Profil Kesehatan Kota
Bandung tahun 2005. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Departemen Kesehatan RI.2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam
Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Tatang Kustiman Samsi. 2001. Demam Berdarah Dengue: Pengamatan Klinik dan Penatalaksanaan di Rumah Sakit Sumber Waras. Ebers Papyrus,3(7): 163-198
H.M.A. Husnil Farouk. 2004. Demam Berdarah: Pencegahan dan
Pemberantasannya Ditinjau dari Sudut Kesehatan Masyarakat. JKK,4(36): 911-913.
Rothman A., 2007., Immunopathogenesis of virus diseases.,