Universitas Kristen Maranatha
b. Tori fautes de services, yaitu teori yang menyatakan bahwa kerugian terhadap pihak ketiga dibebankan pada instansi dari pejabat yang
bersangkutan. Menurut teori ini tanggungjawab dibebankan kepada jabatan. Dalam penerapannya, kerugian yang timbul itu disesuaikan pula
apakah kesalahan yang dilakukan itu merupakan kesalahan berat atau kesalahan ringan, dimana berat dan ringannya suatu kesalahan
berimplikasi pada tanggungjawab yang harus ditanggung.
Hans Kelsen mengatakan, tanggungjawab mutlak yaitu suatu perbuatan
menimbulkan akibat yang dianggap merugikan oleh pembuat undang-undang dan ada suatu hubungan antara perbuatan dengan akibatnya. Tiada hubungan
antara keadaan jiwa si pelaku dengan akibat dari perbuatannya.
16
Sedangkan menurut Austin, tidak dikenalnya pembeda antara kewajiban
dan pertanggungjawaban sehingga menurut Austin konsep kewajiban hukum
yakni:
17
“Diwajibkan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, atau ditempatkan dibawah kewajiban atau keharusan melakukan atau tidak melakukan,
adalah menjadi dapat dimintai pertanggungjawaban untuk suatu sanksi dalam hal tidak mematuhi suatu perintah”
F. Metode Penelitian
Penelitian Hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu
16
Lihat Hans Kelsen dalam Jimly Assidiqie dan M. Ali Syafaat, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta: Konstitusi Press, 2006, hlm. 61.
17
Hans Kelsen, General theory Of Law and State, New York: Russell Russel, 1961, hlm. 98.
Universitas Kristen Maranatha
hukum yang dihadapi.
18
Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian
Yurudis-Normatif, untuk menganalisis data yang mengacu kepada norma- norma hukum yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian Hukum secara yuridis yang berarti penelitian mengacu pada studi kepustakaan yang ada ataupun
terhadap data sekunder yang digunakan, sedangkan bersifat normatif berarti penelitian hukum bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain dan penerapan dalam prakteknya.
19
Penelitian hukum normatif disebut juga sebagai penelitian hukum teoritis,
dimana fokus kajian dalam penelitian ini menurut Bambang Sunggono adalah inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum,
penemuan hukum dalam perkara inconcreto, sistematik hukum, taraf sinkronisasi hukum, perbandingan hukum dan sejarah hukum.
20
Dasar petimbangan dipilihnya jenis penelitian ini karena penulis akan mengkaji
mengenai pertanggungjawaban hukum bank atas hilangnya dokumen agunan nasabah yang dirasa pengaturannya belum dijabarkan lebih rinci.
18
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum: Edisi Revisi, Jakarta: Kencara Prenada Media Group, 2010, hlm. 35.
19
LP3M ADIL
INDONESIA, “Tentang
Metode Penelitian”,
2011, http:lp3madilindonesia.blogspot.com, 12 Oktober 2014.
20
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hlm. 81-99.
Universitas Kristen Maranatha
2. Pendekatan dalam Penelitian Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan
pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya.
21
Salah satunya adalah yang digunakan dalam penulisan ini yakni pendekatan
peraturan perundang-undangan statute approach, di mana pendekatan dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang
bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang diteliti
22
serta nantinya analisis dalam penulisan ini didasarkan pada norma hukum positif tertulis
yang berupa peraturan perundang-undangan maupun peraturan-peraturan lain terkait sebagai bahan hukum primer.
3. Data dan Sumber Bahan Penelitian Dalam suatu penelitian, data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari masyarakat, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
bahan pustaka. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder, yang ditunjang dengan bahan pustaka yang menjadi litelatur
dalam penulisan. Sedangkan bahan hukum dalam penelitian hukum normatif terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan
bahan hukum tersier, sehingga sumber bahan hukum yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
21
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum: Edisi Revisi, Jakarta: Kencara Prenada Media Group, 2010, hlm. 133.
22
Ibid hal. 7.
Universitas Kristen Maranatha
a. Bahan hukum primer, yakni bahan hukum yang memiliki kekuatan hukum mengikat, terdiri atas UUD 1945, peraturan perundang-
undangan terkait, catatan resmi dalam pembuatan undang-undang, peraturan lain diluar undang-undang.
23
Bahan hukum yang digunakan oleh Penulis yang berkaitan dengan penelitian ini khususnya Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Peraturan OJK No. 01POJK.072013 Tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keungan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan isu hukum atau permasalahan yang
diteliti. b. Bahan hukum sekunder, yakni bahan hukum yang erat kaitannya
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis memahami bahan hukum primer, yaitu rancangan peraturan
perundang-undangan, buku, kamus hukum, litelatur, artikel dalam internet, makalah, serta jurnal dan publikasi hukum.
24
Bahan hukum sekunder merupakan komponen pendukung dari data yang digunakan
serta memberikan penjelasan mengenai permasalahan yang diteliti. c. Bahan hukum tersier, yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti buku, kamus, laporan penelitian, ensiklopedi hukum,
23
Ronny Hanitijo Soemitro,Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimentri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 53.
24
Ibid. hlm. 18.
Universitas Kristen Maranatha
maupun indeks kumulatif dan lain sebagainya.
25
Bahan hukum tersier yang digunakan oleh Penulis dalam penelitian ini dapat berupa kamus,
ensiklopedi hukum, maupun laporan penelitian yang berkaitan dengan masalah perbankan, khususnya mengenai pertanggungjawaban hukum
bank atas hilangnya dokumen agunan nasabah.
4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan Studi Kepustakaan, yang
dilakukan di Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha dan Perpustakaan Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Kristen
Maranatha dengan cara, mengumpulkan, mempelajari dan mendalami bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang terkait dengan
penulisan ini secara sistematis, terarah, kemudian diolah dan dianalisis secara normatif yakni dengan menggunakan logika berpikir secara deduksi
yaitu dari hal-hal yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, yang didasarkan pada aspek hukum normatif pada
permasalahan yang diteliti yakni terkait pertanggungjawaban bank atas hilangnya dokumen agunan nasabah.
5. Teknik Analisis Bahan Hukum Data sekunder dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, yaitu data
sekunder yang berupa teori, definisi dan substansinya dari berbagai litelatur dan peraturan perundang-undangan kemudian dianalisis dengan
25
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali, 1985, hlm. 15.
Universitas Kristen Maranatha
undang-undang, teori dan pendapat pakar yang relevan,
26
sehingga didapat kesimpulan tentang Pertanggungjawaban hukum bank atas hilangnya
dokumen agunan nasabah.
G. Sistematika Penulisan