Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional

2. Penggunaan laboratorium virtual optik dalam kegiatan praktikum inkuiri secara signifikan dapat lebih meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa dibanding menggunakan laboratorium real optik A2 B2 .

1.3.2. Asumsi Dasar

1. Penggunaan laboratorium virtual optik dalam kegiatan praktikum inkuiri dapat memfasilitasi terjadinya proses latihan berpikir untuk meningkatkan pemahaman konsep dan mengembangkan keterampilan proses sains mahasiswa calon guru. 2. Praktikum dengan pendekatan inkuiri dapat memicu keterlibatan mahasiswa calon guru secara aktif untuk mengaplikasi pengetahuan yang dimilikinya ke dalam situasi baru. 3. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan praktikum inkuiri dapat memfasilitasi mahasiswa calon guru untuk dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan sainsnya dan melatihkan keterampilan proses sains.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai efektivitas penggunaan laboratorium virtual optik pada kegiatan praktikum inkuiri dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains mahasiswa calon guru.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bentuk percontohan Praktikum Fisika Dasar materi Optik yang dapat digunakan untuk membekali keterampilan proses sains bagi mahasiswa calon guru sehingga mereka dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2. Penggunaan laboratorium virtual optik yang dikembangkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dan percontohan praktikum inkuiri bagi para dosen pengampu mata kuliah Fisika Dasar dan mata kuliah Fisika Lanjutan lain. 3. Bukti empiris tentang keunggulan dan kelemahan penggunaan laboratorium virtual pada kegiatan praktikum optik secara inkuiri dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains mahasiswa calon guru. Bukti empiris ini dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

1.6. Definisi Operasional

1. Laboratorium Virtual Optik Laboratorium virtual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum yang bersifat maya menggunakan bantuan program simulasi interaktif. Simulasi komputer interaktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu program komputer software multimedia kit optik yang dapat menampilkan komponen- komponen optik seperti cermin datar, cermin cekung dan cembung, prisma, lensa cekung dan cembung, sumber cahaya, dan komponen optik lainnya beserta parameter ukur yang dapat diubah-ubah oleh user. Multimedia kit ini bersifat interaktif, artinya pengguna dapat memilih dan merangkai komponen optik yang tersedia sesuai keinginannya dalam melakukan kegiatan praktikum dan program akan merespon setiap perintah yang diterima. Praktikum menggunakan program simulasi ini berupaya melibatkan siswa dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya, namun tanpa resiko yang nyata Supriyatman, 2008. 2. Pendekatan Inkuiri Pendekatan inkuiri yang dimaksud adalah pendekatan inkuiri terbimbing. Menurut Trowbridge, et al dalam supriyatman, 2008, pada pendekatan inkuiri terbimbing guru mengajukan masalah dan siswa menentukan penyelesaian dan prosesnya. Sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta- fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri. Pendekatan inkuiri terbimbing pada kegiatan penelitian ini digunakan baik pada laboratorium virtual maupun laboratorium real dalam bentuk penyelidikan yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa calon guru. Pendekatan inkuiri terbimbing yang digunakan dalam kegiatan praktikum pada penelitian ini ini memiliki tahapan: a Berhadapan dengan masalah, b Pengumpulan data untuk verifikasi, c Pengumpulan data dalam eksperimen, d Merumuskan penjelasan Indrawati, 2000. 3. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memaknai konsep-konsep fisika yang terdapat dalam materi perkuliahan optik, kemampuan ini ditunjukkan dari kemampuan mahasiswa dalam mentranslasi, menginterpretasi, dan mengeksplorasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep mahasiswa adalah tes pemahaman konsep yang diberikan sebelum tes awal dan setelah perlakuan tes akhir. 4. Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah keseluruhan kemampuan ilmiah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperlukan oleh mahasiswa untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep- konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori dalam optik. Aspek- aspek keterampilan proses yang diukur dalam penelitian ini, berupa: mengamati, mengklasifikasi, menafsirkan menghubungkan hasil-hasil pengamatan, menemukan pola dari suatu pengamatan dan menyimpulkan, meramalkan, menggunakan alat atau bahan dan berkomunikasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains mahasiswa adalah tes keterampilan proses sains yang diberikan sebelum tes awal dan setelah tes akhir perlakuan. 5. Materi Subyek Optik Materi optik pada penelitian ini adalah kajian materi yang terdapat pada perkuliahan Fisika Dasar II yaitu pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, cermin datar dan cermin lengkung , lensa cekung dan lensa cembung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dengan desain penelitiannya menggunakan The Randomize Pretest-Posttest Control Group Design Fraenkel, 1993. Bentuk desainnya seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain Eksperimen Kelompok Random Tes awal Perlakuan Tes akhir Eksperimen R O X 1 O Kontrol R O X 2 O Keterangan: R : Pemilihan kelas secara acak. O : Tes awal sama dengan tes akhir. X 1 : Praktikum optik secara inkuiri menggunakan laboratorium virtual. X 2 : Praktikum optik secara inkuiri menggunakan laboratorium real. Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi enam langkah, yaitu: studi pendahuluan, memilih masalah yang akan dikaji, persiapan, implementasi, analisis hasil dan penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut secara rinci diuraikan dalam bentuk diagram alur ditunjukkan pada Gambar 3.1 41