3. Kritik Sastra Feminis
Banyaknya ketidakadilan gender yang dialami perempuan menyebabkan munculnya suatu gerakan untuk mengatasi masalah
ketidakadilan gender yang menimpa perempuan di dunia. Gerakan itu adalah gerakan feminis yang bertujuan untuk menyetarakan kedudukan
antara perempuan dan laki-laki. Secara etimologis
feminis
berasal dari kata
femme woman
, berarti perempuan tunggal yang berjuang untuk memperjuangkan hak-hak kaum
perempuan jamak sebagai kelas sosial. Dalam pengertian luas,
feminis
adalah gerakan kaum wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh kebudayaan
dominan, baik dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada umumnya. Dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu dalam sastra,
feminis dikaitkan dengan cara-cara memahami karya sastra baik dalam kaitannya dengan proses produksi maupun resepsi. Paham feminis ini lahir
dan mulai berkobar pada sekitar akhir 1960-an di Barat, dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya Ratna, 2009:184. Gerakan ini
mempengaruhi banyak segi kehidupan dan mempengaruhi pula setiap aspek kehidupan perempuan. Kritik sastra feminis menawarkan pandangan
bahwa para pembaca perempuan dan kritikus perempuan membawa persepsi, pengertian, dan dugaan yang berbeda pada pengalaman membaca
karya sastra apabila dibandingkan dengan laki-laki.
Batasan umum kritik sastra feminis dikemukakan oleh Culler dalam Sugiastuti dan Suharto, 2002: 7 bahwa kritik sastra feminis adalah
“membaca sebagai perempuan”. Yang dimaksud “membaca sebagai perempuan” adalah kesadaran pembaca bahwa ada perbedaan penting
dalam jenis kelamin pada makna dan perebutan makna karya sastra. Kritik sastra feminis berusaha menganalisis pelbagai kondisi yang membentuk
kehidupan kaum perempuan dan menyelidiki beragam pemahaman kultural mengenai apa artinya menjadi perempuan.
Macam-macam kritik sastra feminis menurut Djajanegara 2000: 28-39 adalah kritik sastra .feminis ideologis, kritik sastra feminis
ginokritik, kritik sastra feminis sosialis, kritik sastra feminis psikoanalitik, kritik sastra feminis etnik, dan kritik sastra feminis lesbian.
a. Kritik sastra feminis ideologis yaitu kritik sastra feminis yang
melibatkan wanita khususnya kaum feminis sebagai pembaca. Adapun yang menjadi pusat perhatian pembaca wanita dalam penelitiannya
adalah citra serta stereotif wanita dalam karya sastra. Selain itu, meneliti kesalahpahaman tentang wanita dan sebab mengapa wanita sering
ditiadakan bahkan nyaris diabaikan dalam kritik sastra. b.
Kritik sastra feminis-gynocritic atau ginokritik yaitu kritik sastra feminis yang mengkaji penulis-penulis wanita. Kajian dalam kritik ini adalah
masalah perbedaan antara tulisan pria dan wanita. c.
Kritik sastra feminis-sosialis atau kritik sastra marxis adalah kritik sastra feminis yang meneliti tokoh-tokoh wanita dari sudut pandang sosialis
yaitu kelas-kelas masyarakat tokoh-tokoh wanita dalam karya sastra lama adalah wanita yang tertindas yang tenaganya dimanfaatkan untuk
keperluan kaum laki-laki yang menerima bayaran. d.
Kritik sastra feminis-psikoanalitik adalah kritik sastra feminis yang diterapkan pada tulisan-tulisan wanita karena para feminis percaya
bahwa pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya atau menempatkan dirinya pada si tokoh wanita, sedang tokoh wanita
tersebut pada umumnya merupakan cermin penciptanya. e.
Kritik sastra feminis etnik adalah kritik sastra feminis yang mengkaji tentang adanya diskriminasi seksual dari kaum laki-laki kulit putih atau
hitam dan diskriminasi rasial dari golongan mayoritas kulit putih, baik laki-laki maupun perempuan.
f. Kritik sastra feminis lesbian adalah kritik sasra feminis yang hanya
meneliti penulis atau tokoh wanita saja. Dalam kritik sastra feminis ini, para pengkritik sastra lesbian lebih keras untuk memasukkan kritik
sastra lesbian ke dalam kritik sastra feminis serta memasukkan teks-teks lesbian ke dalam kanon tradisional maupun kanon feminis.
Di dalam penelitian ini digunakan kritik sastra feminis ideologis karena kritik sastra feminis ini melibatkan wanita dalam kisahnya. Kritik
sastra feminis dalam penelitian ini digunakan untuk membahas subordinasi atau penomorduaan terhadap perempuan di dalam karya sastra. Kritik ini
juga meneliti kesalahpahaman tentang perempuan dan sebab-sebab mengapa perempuan sering tidak diperhitungkan, bahkan nyaris diabaikan.
G. Metode Penelitian