commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi saat ini telah mewujudkan era globalisasi dan perdagangan bebas yang sangat berdampak besar terhadap perkembangan
keselamatan dan kesehatan kerja, terbukti pada perdagangan bebas diterapkan standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14001 dan sebagainya Sahab,
1997 Kemajuan teknologi yang pesat ini menimbulkan perkembangan yang
terjadi diberbagai aspek kehidupan. Salah satu perkembangan yang muncul akibat pesatnya kemajuan teknologi adalah dengan semakin berkembangnya
teknologi yang digunakan industri-indutri yang digunakan dalam proses produksi. Oleh karena semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang
pula teknologi-teknologi yang akan bermunculan dan semakin banyak pula minat para pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka dengan
membangun pabrik-pabrik baru atau memodifikasi pabrik-pabrik tersebut. Tetapi, jika dilihat dari sisi lain perkembangan teknologi tersebut. Semakin
maju teknologi yang ada, semakin banyak bahaya-bahaya yang akan timbul akibat perkembangan tersebut. Dan bilamana perkembangan-perkembangan
tersebut tidak diimbangi dengan suatu pengendalian bahaya yang timbul dan yang akan timbul oleh karena perkembangan teknologi tersebut. Maka akan
sangat bertolak belakang antara keuntungan yang didapatkan dari proses produksi suatu pabrik. Oleh karena itu pengendalian bahaya yang belum
commit to user 2
dilakukan atau belum dilakukan secara maksimal perlu dikaji ulang oleh setiap industri dimana bila disana terdapat tenaga kerja dan terdapat potensi bahaya
dan faktor bahaya di tempat kerja perlu adanya implementasi manajemen K3. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya untuk melakukan pelaksanaan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dipersyaratkan oleh Permenaker No 5 tahun 1996 .
Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat
dan nyaman, serta terbebas dari risiko bahaya yang mungkin timbul dan pada gilirannya perusahaan akan memperoleh pekerja yang sehat dan produktif
Depnaker RI, 2000. OHSAS 18001 dibuat dan diterbitkan oleh kerjasama organisasi-
organisasi atau badan sertifikasi dunia antara lain BVQI, SGS, DNV, BSI, LRQA. Dalam Penerapan OHSAS 18001 bersifat Voluntary atau sukarela
tanpa ada kekuatan hukum yang mengaturnya dan bukan merupakan Standard International
Perbedaan lain dari OHSAS 18001 dan Permenaker 05Men1996 adalah Permenaker 05Men1996 memiliki pembagian jumlahjenis elemen
untuk jenis perusahaan yang tergantung pada besar kecil perusahaan yang bersangkutan. Sedang persyaratan untuk OHSAS 18001 berlaku untuk semua
jenis organisasi tanpa memperhatikan besar kecilnya perusahaan itu. Walaupun OHSAS 18001 dan Permenaker 05Men1996 memiliki
sistem penilaian yang berbeda tetapi sistem penerapan, dokumentasi dan
commit to user 3
tujuannya memiliki tujuan yang sama. Beberapa perusahaan di Indonesia mencoba mengintregasi penerapan OHSAS dan Permenaker 05Men1996. .
OHSAS 18001 sesuai untuk berbagai organisasi yang berkeinginan untuk : 1. Membuat sebuah sistem manajemen K3 yang berguna untuk mengurangi
atau menghilangkan tingkat risiko yang menimpa karyawan atau pihak terkait yang terkena dampak aktivitas organisasi.
2. Menerapkan, memelihara dan melakukan perbaikan berkelanjutan sebuah SMK3.
3. Melakukan sertifikasi atau penilaian sendiri. PT. Krakatau Steel Persero, Tbk adalah satu-satunya industri baja
terpadu di Indonesia sekaligus terbesar di Asia Tenggara yang mempunyai tujuh pabrik dan masing-masing pabrik mempunyai potensi bahaya yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan kerja mungkin terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja tanpa diduga yang dapat menimbulkan cidera
yang mengakibatkan cacat bahkan kematian. Bila hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, pasti akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Pertolongan pertama yang tepat dan dapat diberikan segera setelah kecelakaan dapat mengurangi risiko akibat kecelakaan tersebut Krakatau Steel, 2011.
Terdorong akan pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja, aset dan lingkungan, dan menjaga agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengambil judul
“Pengelolaan Hiperkes dalam Pemenuhan Klausul OHSAS 18001 Di PT Krakatau Steel Persero, Tbk Cilegon-
Banten”
commit to user 4
B. Rumusan Masalah