Prosedur Pengadaan Barang Pada PT. Dirgantara Indonesia Departemen Investasi dan Keuangan Korporat

(1)

PROSEDUR PENGADAAN BARANG PADA

PT.DIRGANTARA INDONESIA DEPARTEMEN

INVESTASI DAN KEUANGAN KORPORAT

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang studi S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

DHIYA ARDIOWATI

21210136

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Singkat PT. Dirgantara Indonesia ... 6

2.1.1 Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia ... 9

2.1.2 Logo Perusahaan ... 10

2.2 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ... 12

2.3 Deskripsi Jabatan ... 15

2.4 Aspek Kegiatan Usaha PT. Dirgantara Indonesia ... 22

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ... 26

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 26

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 26

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 29

3.3.1 Prosedur Pemberian Uang Muka Untuk Pengadaan Barang... 29

3.3.2 Hambatan pada Prosedur Pemberian uang Muka ... 30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

4.1 Kesimpulan ... 31

4.2 Saran ... 32 Lampiran-lampiran


(3)

v

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman


(4)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT. Dirgantara Indonesia ... 10 Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ... 12


(5)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran

Lampiran 1 Surat bukti kerja praktek dari

PT.Dirgantara Indonesia

Lampiran 2 Penilaian kerja Praktek dan absensi kehadiran

Lampiran 3 Daftar Riwayat hidup

Lampiran 4 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia

Lampiran 5 Flowchart Sub- Process Down Payment Registration

Lampiran 6 PO Invoice Flowchart

Lampiran 7 PO Invoice


(6)

DAFTAR PUSTAKA


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Bismilllahirarrahmaanirraahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul

Prosedur Pengadaan Barang Pada PT. Dirgantara Indonesia Departemen Investasi Dan Keuangan Korporat“

Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Laporan Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek (KP) pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Lita Wulantika, SE.,M.Si selaku Dosen Wali di Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Windi Novianti, SE., MM. Selaku Dosen Pembimbing laporan kerja praktek.

6. Bapak Harun A.R, Selaku Supervisor Departemen Investasi Dan Keuangan Korporat Terimakasih untuk segala dukungannya.

7. Ibu dan Bapak Saya, Terimakasih atas segala do’a serta dukungannya sampai saat ini.

8. Kak. verna, Kak Ismu, Kak Herdian, dan Bu Tri, rekan kerja yang banyak membantu dan melancarkan saya kerja praktek.


(8)

iii

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan dalam penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca untuk sebagai perbaikan dan masukan untuk penulis agar dapat menjadi lebih baik ke depannya. Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.

Salam Hormat

Bandung, 15 Januari 2014

Penulis

Dhiya Ardiowati (21210136)


(9)

CURRICULUM VITAE

PERSONAL DETAILS

Name : Dhiya Ardiowati

Address : Jl. Tubagus Ismail Dalam No 24 Bandung. (Kost)

Telp. 089691975441

Kp. Cipeujeuh Rt/Rw 01/01 Ds. Cipeujeuh Kec. Pacet, Kab. Bandung

Post Code : 40385 (Bandung)

Telephone Number : 0896-9197-5441

Email : Dhiya_ardiowati@yahoo.com

Sex : Female

Place, Date of Birth : Bandung, 17 Mei 1993

Last Education : SMK

Education Status : Mahasiswa S-1 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen

Marital Status : Single

Nationality : Indonesia

Religion : Islam

Name of Father : Achmad Suhadi

Name of Mother : Nurhayati

EDUCATIONAL BACKGROUND

NO. INSTITUTION YEAR

1. SDN Cipeujeuh 1 1998-2004

2. SMP YPI Cikoneng 2004-2007

3. SMK Wirakarya-2 2007-2010

4. Universitas Komputer Indonesia 2010-now

COURSE/ TRAINING

NO. COURSE/ TRAINING

1. Seminar Mentoring KeIslaman

2. Seminar Motivation Training ( Leadership, Manage, & Competency )

3. Seminar Investasi Saham

4 . Seminar Investasi Saham Dan Pasar Modal

SKILL

NO. QUALIFICATION

1. MS. Office (Word, Exel, Power Point, Acces, Publisher) Bandung, Januari 20114


(10)

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Hal ini dilakukan dalam hal pemenuhan kebutuhan barang untuk industri yang bertujuan mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan pengembangan industri dalam negeri maupun transaksi perdangan luar negeri yang dikenal dengan istilah Ekspor-Impor, yaitu transaksi menjual dan membeli diantara Negara yang berbeda.

Pihak eksportir dan importir terpisah satu sama lainnya, baik secara geografis maupun batas kenegaraan. Antara Negara eksportir dan importir pada umumnya mempergunakan jenis mata uang yang berbeda. Kedua belah pihak eksportir dan importir harus pula menyelesaikan sepenuhnya peraturan

yang dikeluarkan oleh pemerintah Negara masing–masing dalam bidang yang

menyangkut dengan perdagangan luar negeri, salah satunya mengenai sistem pembayaran yang akan digunakan.

Banyak cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan sistem pembayaran untuk transaksi perdagangan, antara lain secara tunai (cash), secara rekening terbuka (open account), L/C (Letter of credit), uang muka (down payment) dan lainnya. Dari cara-cara tersebut ada resiko yang mungkin saja terjadi, namun bagi eksportir maupun importir yang paling


(12)

2

penting adalah dapat meminimalisir resiko resiko yang mungkin terjadi, yaitu dengan memilih sistem pembayaran yang paling aman dan memiliki resiko yang paling kecil.

PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang industri pembuatan pesawat terbang dan service maintenance. Dalam memenuhi kebutuhan produksinya PT.DI membutuhkan berbagai macam kebutuhan material baik yang dibuat oleh PT.DI itu sendiri maupun yang di pesan dari pihak luar.

Untuk material yang tidak dapat di produksi sendiri, PT.DI mendapatkan material-material tersebut dari dalam dan luar negeri (impor). PT.DI telah merapkan berbagai macam sistem pembayaran dalam kegiatan pembelian material untuk produksi, salah satu sistem pembayaran yang telah digunakan yaitu sistem pembayaran dengan uang muka. Untuk menghindari segala resiko bagi eksportir maupun importir penjual maupun pembeli, maka cara yang baik dan relatif sedikit resiko nya adalah dengan cara pembayaran uang muka/down payment yang fungsinya sebagai sebagian pembayaran dan penjaminan dalam transaksi perdagangan Ekspor-Impor yang memungkinkan importir akan berusaha agar penyediaan pembayaran tidak disalah gunakan oleh eksportir penerima uang muka.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis bermaksud meyusun


(13)

3

PADA PT.DIRGANTARA INDONESIA DEPARTEMEN INVESTASI DAN KEUANGAN KORPORAT”

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan kerja praktek yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui prosedur pemberian uang muka untuk pengadaan

barang di Departemen Investasi dan Keuangan Korporat PT. DI

b. Untuk mengetahui hambatan pada prosedur pemberian uang muka

pengadaan barang yang ada di PT. DI

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

a. Manfaat bagi penulis

1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Keuangan

terutama mata kuliah Keuangan khususnya mengenai Verifikasi dokumen yang dilaksanakan di Departemen Investasi dan Keuangan Korporat PT. Dirgantara Indonesia

2. Mengetahui prosedur penggunaan transaksi penagihan uang muka sebagai

sistem pembayaran

3. Mengetahui bagaimana tata cara proses penagihan uang muka kepada supplier

4. Mengenal lebih jauh mengenai ruang lingkup perkantoran dalam


(14)

4

5. Mempelajari dunia kerja yang sesungguhnya

6. Memenuhi syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek pada program studi

Manajemen di Universitas Komputer Bandung

b. Manfaat bagi perusahaan

Dengan dilaksankannya kerja praktek ini, diharapkan dapat membatu pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan teknis yang berhubungan dengan

“PROSEDUR PENGADAAN BARANG PADA PT.DIRGANTARA

INDONESIA DEPARTEMEN INVESTASI DAN KEUANGAN

KORPORAT” di Direktorat Investasi dan Keuangan korporat.

c. Manfaat bagi Program Studi Manajemen Unikom

1. Sebagai salah satu instrument evaluasi terhadap relevansi kurikulum dengan kegiatan dunia kerja.

2. Untuk memperoleh kasus-kasus nyata yang dapat di akomodasi

kedalam proses pengajaran berdasarkan mata kuliah yang terkait. 1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.4.1. Lokasi Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilakukan pada perusahaan industri yaitu PT. Dirgantara Indonesia pada Direktorat Keuangan, Divisi Perbendaharaan Departemen investasi dan Keuangan Korporat, yang berlokasi di jalan Pajajaran No. 145 Bandung 40174 Indonesia.


(15)

5

1.4.2. Waktu Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan selama satu bulan, di mulai sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 14 September 2013, dengan jam kerja dimulai dari pukul 08.30 sampai dengan 16.00

Berikut adalah Time Schedule pelaksanaan kerja praktek pada PT. Dirgantara Indonesia :

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek Tahun Akademik

2013

NO URAIAN

JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN 1 Pengajuan KP

2 Melaksanakan KP

3 Pengambilan Data

4 Bimbingan KP 5 Sidang KP


(16)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya untuk merencanakan serta membuat pesawat terbang di indonesia, baru terwujud setelah proklamasi kemerdekaan yang ditujukan untuk kelancaran pertahanan dan keamanan.

Dengan dipelopori oleh pemuda-pemuda seperti wiweko supomo (mantan Direktur Utama Garuda) dan Nurtanio Pringgo Adisuryo pada tahun 1946 di magetan, dibuatlah bengkel pesawat di sebuah bengkel kecil yang dikenal dengan nama seksi percobaan yang berada dibawah pengawasan Komando Depot Perawatan mayor Udara Nurtanio. Berkat pmpinan Mayor Nurtanio, mereka mampu merencanakan serta membuat pesawat terbang yang

pertama dengan nama “SIKUMBANG”.

Sejalan dengan pertumbuhan dan kemajuan Negara Republik Indonesia maka makin tumbuh pula kesadaran akan pentingnya penerbangan baik dalam masa damai maupun dalam keadaan perang. Untuk itu pada tanggal 16 Desember 1961 dibentuk LAPIP (Lembaga Persiapan ndustri Pesawat Terbang) yang ditugaskan untuk mempersiapkan pembangunan Unit Industri Penerbangan yaitu membuat pesawat Terbang dan menyediakan suku cadang.


(17)

7

Dengan gugurnya Komandan Udara Nurtanio Pringgo Adisuryo pada tanggal 21 Maret 1966 karena kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di tengah kota Bandung, maka untuk menghormati dan mengabdikan jasa-jasanya LAPIP dirubah menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio). Pada masa kegiatan itu LIPNUR hanya memiliki kurang lebih 500 personil, kemudian berdasarkan akta notaris No. 15 tanggal 28 April 1976 di Jakarta didirikan sebuah perseroan PT.IPTN.

Maka secara resmi PT.IPTN dalam peraturan ndustri kawasan produksi II,III,IV. Pengembangan personil dimulai dengan hanya 500 karyawan pada tahun 1976, dan 900 karyawan pada tahun 1983 dan akhir tahun 1990 sampai sekarang sudah menca[ai kurang lebih 16000 karyawan dengan kualifikasi tertentu. Hal ini penting artinya dalam hubungan terbuka secara luas lapangan kerja teknologi tinggi sekaligus peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia.

Menginjak usia sepuluh tahun diselenggarakan Indonesia Air Show (IAS) 1986 yang menaruh perhatian masyarakat luas baik Nasional maupun

Internasional. Tahun 1987 kerjasama timbal produksi dengan General

Dynamic untuk pembuatan komponen pesawat tempur F-16 d realisasikan. Sementara itu sub-kontak pembuatan komponen Pesawat Terbang boeing 767 dan 737 dengan lanjut yang lebih maju dan modern.

Kini memasuki Dasawarsa kedua PT. IPTN tidak hanya mempertahankan dan meningkatkan penguasaan teknologi, tetapi juga mulai


(18)

8

mengarah kepada upaya bisnis industry pesawat terbang yang sesungguhnya. Hal in dibuktikan dengan dikembangkannya suatu produkbaru pesawat N-250 yang sepenuhnya hasil rancangan bangsa Indonesia.

Adapun jenis pesawat terbang tersebut adalah : “NC-212, NC-235, NBO-105, NSA- 330, (PUMA), NSA-332 (SUPER PUMA), NBK-117, NBELL-412”. Dalam rangka meningkatkan alih teknologi dan bisnis PT.

IPTN bersama dengan New Media Development Organization Japan

mendirikan perusahaan patunga Nusantara Sistem Internasional (NSI) yang bergerak dalam perangkat lunak komputer, perusahaan yang didirikan tahun 1988 tersebut telab beroperasi.

Untuk lebih memperluas pemasaran bagi produk-produknya khusunya di wilayah Amerika sejak tahun 1992 yang lalu, PT. IPTN memiliki Branch Office yang berkedudukan di seatle Amerika. PT. IPTN pada Dawarsana pertama dalam mewujudkan kemampuan teknologi pembuatan pesawat terbang sekaligus sebagai dasar langkah lanjut yang lebih maju.

Selama 24 tahun PT. IPTN telah berkembang dengan pesat, untuk itu guna memperluas bidang usahanya di berbagai jenis bidang maka PT. IPTN di rubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 2000 oleh presiden Abdurahman Wahid. Dengan nama yang baru PT. Dirgantara Indonesia tidak di khusus kan hanya dalam pembuatan pesawat terbang saja tetapi usaha-usaha lain, akan tetapi sekarang ini bentuk usaha-usaha-usaha-usaha di rubah menjadi Direktorat, seperti :


(19)

9

a. Direktorat Integration b. Direktorat Aerostructure c. Direktorat Aircraft Service

d. Direktorat Tekolog dan Pengembangan

e. Direktorat Keuangan dan Administrasi

Dan pada tahun ini PT. Dirgantara Indonesia tidak hanya khusus memprodksi pesawat terbang tetapi berbagai produk contohnya, sistem persenjataan untuk emndukung pesawat yang ada di Divisi sistem persenjataan (Div. Sista) dan disamping itu telah membangun klinik dan hotel. Dengan demikian diharapkan industri ini menjadi institusi bisnis yang adaptif dan efisien.

2.1.1. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Dirgantara Indonesia memiliki visi untuk menjadi perusahaan industri kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penggunaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global dengan mengandalkan keunggulan biaya. Dalam mewujudkan visi tersebut PT.DI memiliki 3 misi yaitu :

1. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersial serta dapat menhasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

2. Sebagai pusat keuntungan dibidang industri dirgantara terutama dalam rekayasa, rancang bangun manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk


(20)

10

kepentingan komersial dan militer serta untuk aplikasi di luar industri dirgantara.

3. Menjadikan perusahaan sebagai perusahaan kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan mampu melakukan aliansi strategi dengan industri dirgantara lainnya.

2.1.2. Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo PT. Dirgantara Indonesia terdiri dari tiga sayap pesawat terbang dan sebuah lingkaran, logo ini memiliki makna diantaranya :

a. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang

b. Sayap pesawat terbang sebanyak tiga buah, yang melambangkan fase PT. Dirgantara Indonesia yaitu :

1. PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio 2. PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara 3. PT. Dirgantara Indonesia


(21)

11

c. Ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan keinginan PT. DI untuk menjadi perusahaan dirgantara yang semakin membesar disetiap fase nya.

d. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT. DI ingin menjadi


(22)

12

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.2 DIREKTUR UTAMA ASISTEN DIRUT BIDANG HUBUNGAN PEMERINTAH SEKERTARIS PERUSAHAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DIVISI MANAJEMEN LOGISTIK DIVISI KEUANGAN & ADMINISTRASI AIRCRAFT DIVISI PERAWATAN & MODIFIKASI DIVISI PEMASARAN & PENJUALAN AIRCRAFT SERVICES UNIT BISNIS STRATEGIS AIRCRAFT SERVICES DIVISI PERENCANAAN PERUSAHAAN DIREKTORAT KEUANGAN DIVISI PENGAMANAN DIVISI KEUANGAN PERUSAHAAN DIVISI PEMBENDAHARAAN DIVISI AKUNTANSI DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DIVISI ADMINISTRASI SDM

DIVISI JASA FASILITAS PENGADAAN UMUM &

JASA PELATIHAN DIREKTORAT UMUM &

SDM DIVISI PENGEMBANGAN SDM RESTRUKTURISASI DIVISI PENJUALAN DIVISI PENGEMBANGAN USAHA DIVISI PEMASARAN DIVISI NIAGA & RESTRUKTURISASI

DIVISI PUSAT UJI TERBANG DIVISI PUSAT RANCANGAN

BANGUN

DIVISI SERTIFIKASI & KELANGSUNGAN UDARA DIVISI PUSAT TEKNOLOGI DIREKTORAT TEKNOLOGI & PENGEMBANGAN DIVISI MANAJEMEN PROGRAM

DIVISI JAMINAN MUTU DIREKTORAT PRODUKSI DIVISI REKAYASA MANUFAKTUR DIVISI MANAJEMEN PROGRAM & PERENCANAAN DIVISI PERAKITAN AKHIR & PUSAT DIVISI PENGADAAN &

LOGISTIK

DIVISI DETAIL PART MANUFACTURING

DIVISI KOMPONEN & PERAKITAN


(23)

13

Struktur organisasi PT. Dirgantara Indonesia cukup kompleks. Hal ini sesuai dengan aktivitas dan tugas yang banyak karena PT. Dirgantara Indonesia sedang dalam tahap perkembangan yang signifikan. Secara garis besar strukturnya terdiri dari korporai dan unit bisnis.

Bentuk struktur perusahaan adalah campuran bentuk lini dan fungsional. Lini karena terdapat garis ke samping yang menunjang tugas struktur yang ada diatasnya. Fungsional terlihat dari bagan-bagan yang focus pada bidangnya masing-masing. Setiap jabatan menjalankan kegiatan berdasarkan fungsinya. Untuk struktur di Korporat, terdiri atas Direktur Utama. Direktur Utama ini membawahi lima kepala divisi (Kadiv) yaitu Kadiv Sekertariat Perusahaan, Kadiv Satuan Pengawasan Intern, Kadiv Pengamanan, Kadiv Divisi Perencanaan dan Pengembangan perusahaan. Dan juga lima Direktur Direktorat, yaitu Direktur Direktorat Aerostructur, Direktur Direktorat Aircraft Integration, Direktur Direktorat Aircraft Service. Direktur Direktorat Teknologi dan pengembangan, Direktur Direktorat Keuangan dan Administrasi.

Untuk masing-masing Direktur Direktorat, membawahi beberapa kepala divisi. Direktur Direktorat Aerostructur membawahi Kadiv Divisi Integrasi Usaha, Kadiv divisi Operasi Aerostructur, Kadiv divisi Rekayasa, dan kadiv divisi Manejemen Sumber Daya Aerostructur. Direktur Direktorat Aircraft Integration membawahi Kadiv asisten direktur bidang Produk Militer, Kadiv Divisi Pemasaran & Penjualan Aircraft Integration, Kadiv Divisi Operasi Aircraft Integration, dan Kadiv


(24)

14

Divisi Logistik & Dukungan Pelanggan. Direktur Direktorat Aircraft Service membawahi Kadiv Divisi Pemasaran & Penjualan Aircraft Service, Kadiv Divisi Perawatan dan Modifikasi, Kadiv Divisi Manajemen Logistik, dan Kadiv Divisi Manajemen Sumber daya Aircraft Service. Direktur Direktorat Teknologi dan Pengembangan membawahi Kadiv Divisi Pusat Bisnis Teknologi, Kadiv Divisi Keselamatan dan Sertifikasi, Kadiv Divisi Pusat Pengembangan Produk, Kadiv Divisi Pusat Uji Terbang, Kadiv Divisi Engineering Service, dan Kadiv Divisi Sistem Senjata. Direktur Direktorat Keuangan & Administrasi membawahi Kadiv Divisi Perbendaharaan, Kadiv Divisi Akutansi, kadiv Divisi SDM, dan Kadiv Divisi Jasa Material & Fasilitas.

Sementara itu, struktur organisasi yang ada di Direktur Direktorat Keuangan dan Administrasi, dimana penulis melakukan kerja praktek, terdiri atas Direktur Direktorat Keuangan & Administrasi yang membawahi empat Kadiv, yaitu Kadiv Perbendaharaan, Kadiv Akutansi, Kadiv Sumber Daya Manusia, dan Kadiv Jasa Material & Fasilitas. Masing-masing Kadiv ini juga membawahi beberapa kepala departemen (Kadep). Kadiv Perbendaharaan membawahi Kadep Pendanaan, Kadep Penagihan, Kadep Investasi dan Keuangan Korporat, Kadep Pajak dan Asuransi,

Kadep Keuangan Aerostructur, Kadep Keuangan Aircraft Integration, Kadep

Keuangan Aircraft Service, Kadep Keuangan Teknologi & Pengembangan.

Gambar yang menunjukan bentuk dan struktur organisasi seperti uraian diatas dapat dilihat dalam lampiran


(25)

15

2.3. Deskripsi Jabatan

Berikut ini penjelasan mengenai deskripsi jabatan dalam departemen investasi dan keuangan korporat dan bagian-bagian yang terkait dengan prosedur transaksi uang muka.

a. Manajer investasi dan keuangan korporat

1. Posisi jabatan : Manajer Investasi dan Keuangan Korporat 2. Sub organisasi dari : Divisi Perbendaharaan

3. Tugas pokok : mengatur dan menjaga likuiditas perusahaan dan bertanggung

jawab atas kelancaran, pelaksanaan pengamanan dana perusahaan baik penerimaan maupun pembayaran uang.

4. Wewenang dan tanggung jawab :

- Mengeluarkan bukti voucher sebagai dasar untuk pelaksanaan pembayaran

maupun pencatatan dan pembukuan.

- Melaksanakan verifikasi terhadap validasi dan kelengkapan dokumen

yang mendasari timbulnya transaksi yang menimbulkan konsekuensi penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan baik berupa valuta asing maupun rupiah.

- Melaksanakan fungsi pengendalian biaya atas semua kewajiban

perusahaan yang menimbulkan konsekuensi biaya.

- Melakukan evaluasi dan analisa data keuangan sebagai dasar control dan pengambilan keputusan manajemen.


(26)

16

- Menerima dan mengamankan semua dana milik perusahaan baik berupa cash, maupun surat berharga lainnya.

- Memberikan persetujuan pengeluaran uang cash, transfer, L/C, uang muka kepada yang berhak menerima pembayaran.

- Menyiapkan dan memonitor administrasi pinjaman dari pihak ketiga serta

memonitor transaksi pembayaran maupun penerimaan melalui uang muka.

- Membuat keputusan atas kajian bentuk investasi kas yang paling

menguntungkan perusahaan.

- Mempertanggung jawabkan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran

dana baik yang berada dalam brangkas maupun rekening bank.

- Mempersiapkan dan mengatur jadwal penggajian karyawan.

- Membuat laporan secara periodik dan menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu dibebankan oleh kepala unit perbendaharaan.

5. Membawahi posisi jabatan/pekerjaan : a. Supervisor investasi

b. Supervisor Verifikasi Korporat c. Supervisor Perbendaharaan korporat

6. Hubungan organisasi dalam perusahaan : melaksanakan koordinasi konfirmasi

dengan unit/fungsi terkait untuk kelancaran tugas dan tanggung jawab.

7. Hubungan organisasi dengan instansi/lembaga/perusahaan di luar PT.DI : melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kebijakan verifikasi dan


(27)

17

melaksanakan dan mengendalikan kebijakan strategi pendanaan serta hubungan dengan customer dan bank.

8. Kecakapan kerja :

a. Melaksankan fungsi Controlling dan Verifikasi

b. Menguasai dasar-dasar akuntansi dan mampu melakukan Analisa

Keuangan.

c. Menguasai cara bernegosiasi yang baik.

d. Mengetahui/menguasai Manajemen Keuangan

e. Menguasi Teknik Analisa Investasi Keuangan

f. Menguasai prosedur Keuangan dan Uang Muka

b. Supervisor Investasi

1. Posisi jabatan : Supervisor Investasi

2. Sub organisasi dari : Manajer Investasai & Keuangan Korporat

3. Tugas pokok : mengevaluasi dan mengatur penempatan cash yang terbaik bagi perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya.

4. Wewenang dan tanggung jawab :

a. Membuat kajian atas bentuk investasi kas yang paling optimal bagi keuntungan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

b. Melaksankan penempatan atau investasi cash berdasarkan kajian yang telah dilakukan.


(28)

18

c. Memantau perkembangan dan trend financial serta kebijakan pemerintah yang akan berpengaruh terhadap instrument investasi.

d. Membuat laporan secara periodik dan menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu dibebankan oleh Manajer Investasi & Keuangan Korporat. 5. Hubungan organisasi didalam perusahaan : melaksanakan koordinasi dan

konfirmasi dengan unit/fungsi terkait untuk kelancaran tugas dan tanggung jawab.

6. Hubungan organisasi dengan instansi/lembaga/perusahaan diluar PT.DI : melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta terutama lembaga keuangan untuk melakukan evaluasi, merencanakan dan melaksanakan tugas-tugasnya.

7. Kecakapan kerja :

a. Mengetahui/menguasai Manajemen Keuangan

b. Mengetahui dan memahami dasar-dasar Akutansi

c. Menguasai Teknik Analisa Investasi Keuangan

d. Mengetahui dan memahami peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku dalam bidang keuangan c. Supervisor Verifikasi Korporat

1. Posisi jabatan : Supervisor Verifikasi Korporat

2. Tugas pokok : melaksanakan verifikasi terhadap validasi dan kelengkapan dokumen yang mendasari timbulnya transaksi yang menimbulkan konsekuensi penerimaan, pengeluaran uang perusahaan baik berupa valuta


(29)

19

asing maupun rupiah. Serta mengumpulkan data transaksi dan melakukan evaluasi & analisa sebagai dasar pengambilan keputusan.

3. Sub organisasi dari : Manajer Investasi & Keuangan Korporat

4. Wewenang dan tanggung jawab :

a. Menyiapkan bukti voucher sebagai dasar untuk pelaksanaan pembayaran maupun pencatatan dan pembukuan.

b. Memonitor dan mengevaluasi keseluruhan kontrak terutama kontrak

pembelian yang telah/belum direalisir.

c. Melaksanakan verifikasi terhadap validasi dan kelengkapan dokumen yang mendasari timbulnya transaksi yang menimbulkan konsekuensi penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan baik berupa valuta asing maupun rupiah.

d. Melaksanakan fungsi pengendalian biaya atas semua kewajiban

perusahaan yang menimbulkan konsekuensi biaya.

e. Mengumpulkan data transaksi dan data keuangan lainnya serta melakukan

evaluasi dan analisa sebagai dasar control.

f. Membuat laporan periodik dan menjalankan tugas-tugas lain yang

sewaktu-waktu dibebankan oleh Manajer Investasi & Keuangan Korporat.

5. Hubungan organisasi dalam perusahaan : melaksanakan koordinasi dan

konfirmas dengan unit/fungsi terkait untuk kelancaran tugas dan tanggung jawab.


(30)

20

6. Hubungan organisasi dengan instansi/lembaga/perusahaan diluar PT.DI : melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta untuk merencanakan dan melaksanakan kebijakan verifikasi dan hubungan dengan rekanan dan bank.

7. Kecakapan kerja :

 Kemampuan melaksanakan fungsi Controlling & Verifikasi

 Menguasai dasar-dasar Akutansi

 Mampu melakukan Analisa Keuangan

 Menguasai cara bernegosasi yang baik

d. Supervisor Perbendaharaan Korporat

1. Posisi jabatan : Supervisor Perbendaharaan Korporat

2. Sub organisasi dari : Manajer Investasi & Keuangan Korporat

3. Tugas Pokok : menjamin dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan

pengeluaran dana dari perusahaan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sertagatur dan memonitor penerimaan.

4. Wewenang dan tanggung jawab:

a. Menerima dan mengamankan semua dana milik perusahaan baik

berupa cash maupun surat berharga lainnya.

b. Mengeluarkan surat sesuai persetujuan Manajer Investasi & Keuangan korporat pengeluran uang cash/transfer/LC/uang muka kepada yang berhak menerima pembayaran.


(31)

21

c. Menyiapkan dan memonitor admnistrasi pinjaman dari pihak ketiga serta menyiapkan dan memonitor transaksi pembayaran maupun penerima melalui uang muka.

d. Mempertanggung jawabkan penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran dana baik yang berada dalam berangkas maupun rekening bank.

e. Mempersiapkan usulan penggajian karyawan.

f. Membuat laporan secara periodik atas posisi likuiditas, posisi cash flow dan menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu dibebankan oleh Manajer Investasi & Keuangan Korporat.

5. Hubungan organisasi di dalam perusahaan : melaksankan koordinasi dan konfirmasi dengan unit/fungsi terkait untuk kelancaran tugas dan tanggung jawab.

6. Hubungan organisasi dengan instansi/lembaga/oerusahaan diluar PT.DI : melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga pemerintah/swasta terutama bank untuk merencanakan dan melaksanakan tugasnya.

7. Kecakapan kerja :

a. Mengetahui/meguasai Manajemen Kas & Keuangan

b. Menguasai Dasar-dasar Akutansi

c. Menguasai Teknis Analisa Investasi Keuangan

d. Menguasai Prosedur Uang Muka


(32)

22

2.4. Aspek Kegitan Perusahaan

1. Aktivitas Utama perusahaan

Pada awal tahun 2004 PT. Dirgantara Indonesia menggulirkan program restrukturisasi meliputi penataan ulang SDM dan orientasi bisnis dengan memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 tautan usaha yang meliputi :

a. Direktorat Arcraft Integration

Satuan usaha ini memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan juga misi khusus. Produk yang dihasilkan diantaranya pesawat NC-212, CN-235, NBO-105, SUPER PUMA-NAS 332 dan NBELL-412.

b. Direktorat Aerostructure

Satuan ini di dukung oleh tenaga ahli berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam manufaktur pesawat dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi (high precision), seperti: mesin-mesn canggih, bengkel sheet metal & welding/pengelasan, composite & bonding center, jig & tool shop, calibration, testing & quality inspection ( peralatan test & uji kualitas), pemeliharaan dsb.

c. Direktorat Aircraft Service

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, unit usaha Aircraft Service menyediakan service pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis, yang meliputi : penyediaan suku cadang, pembeharuan dan


(33)

23

modifikasi struktur pesawat, pembaharuan interior, maintenance, overhaul dan lainnya.

d. Direktorat Teknologi dan Pengembangan

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisi yang canggih, fasilitas uji berteknologi tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpenglaman standar internasional, Satuan Usaha Teknologi dan Pengembangan siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering/

Bisnis utama Satuan Usaha Teknologi dan Pengembangan terdiri dari produk-produk militer, perawatan, perbaikan, pengujian badan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata anatara lain FFAR 2,75 rocket, SUT Torpedo, dll.

e. Direktorat Keuangan dan Administrasi

Direktorat Keuangan dan Administrasi membawahi 4 Divisi yang meliputi : Divisi Perbendaharaan, Divisi Akutansi,Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Jasa Material dan Fasilitas.

Disamping itu, PT. Dirgantara Indonesia juga melalukan kerja sama dengan dunia penerbangan internasional. Berikut ini adalah daftar kerjasama PT. DIRGATARA INDONESIA (PT. DI) dengan dunia penerbangan internasional :


(34)

24

1. PT. DI – CASA (SPANYOL) Lisensi NC-212 aviocar dan kerja sama

design CN-235 (1979)

2. PT. DI DASA (JERMAN) Lisensi helicopter NBO-105 (1976)

3. PT. DI –Bell Textron (Amerika) Lisensi Helikopter Nbell-412 (1982) 4. PT. DI – Aerospatiale (Perancis) Lisensi Helikopter NSA-331 Puma

dan NAS 332 Super Puma

5. PT. DI – Boeing (Amerika Serikat), Qualified Boeing Bidder & sub kontak Boeing 737 dan 767 (1987)

6. PT. DI – FIAS (Perancis) Pembuatan Fasilitas Diklat

7. PT. DI –General Dynamic Komponen F-16 (1987)

8. PT. DI – FZ (Belgia) Roket FFAR

9. PT. DI – Bae (Inggris) Komponen Rafier (1987)

10.PT. DI – AEG Telefunken SUT (Surface Under Water Target Torpedo)

11.PT. DI –General Elektrik (Amerika) Overhoule engine CT-7 12.PT. DI – GARET (Amerika) Perawatan Engine TPE 331

13.PT.DI –Turbomecca

14.PT. DI –Alison (Amerika) 15.PT. DI –Rolls Royce

16.PT. DI –Licoming (Amerika)

17.PT. DI - Prat & Whitney (Amerika) perawatan dan pembuatan Port engine


(35)

25

18.PT. DI –Massier Bugati, pembuatan dan perawatan landing gear CN-235 dan N-250

19.PT.DI – Hugnas (Amerika) General Satelit Palapa C dan Satelit Palapa D

20.PT. DI –Fokker (Belanda) Pembuatan komponen F-100 21.PT. DI - Lucas Aerospace

22.PT. DI – Hamiltin Standard (Amerika) perancangan dan pembuatan mesin Propeller

23.PT. DI –Lockhed (Amerika) 24.PT. Di - Airbus (Uni Eropa)


(36)

26

26 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada Pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis ditempatkan di Direktorat Keuangan, Divisi Perbendaharaan, Departemen Investasi dan Keuangan Korporat bagian verifikasi pada PT. Dirgantara Indonesia. Pada bagian ini meliputi semua kegiatan operasional perusahaan.

Selama mengikuti kegiatan kerja praktek, fokus kerja penulis lebih banyak diarahkan kepada Monitoring pada program SAP untuk kegiatan operasional perusahaan untuk Periode Mei - November 2013.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Sebelum memulai aktivitas kerja praktek, penulis terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib dan tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta diberikan pengarahan dan pengenalan didalam lingkungan perusahaan.

Adapun garis besar ruang lingkup tugas yang diberikan kepada penulis saat melaksanakan kegiatan kerja praktik antara lain sebagai berikut :

1. Mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang meliputi user manual,


(37)

27

Dokumen-dokumen ini nanti nya akan menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Bagi mahasiswa kerja praktek, dokumen ini juga menjadi acuan dan pedoman dalam melakukan kegiatan-kegiatan teknis di bagian terkait, serta memberikan gambaran output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

2. Monitoring yaitu mengecek Kelengkapan Data-Data/Dokumen pada Program

SAP apakah sudah valid atau belum.

3. Monitor uang muka yaitu mengecek berapa uang muka yang diambil dan berapa yang belum dipertanggung jawabkan.

Adapun tata-tertib dan tugas-tugas yang diberikan dalam pelaksanaan kerja praktek, adalah sebagai berikut :

A. Tata Tertib

 Kerja praktek dimulai pada pukul 09.00 s/d 16.00 dari hari senin sampai hari jumat.

 Mempunyai identitas yang kemudian akan ditukar dengan ID card sebagai prasyarat masuk ruangan yang dituju.

 Memakai kemeja rapih, dan celana bahan.

 Memakai sepatu yang tertutup


(38)

28

B. Tugas

 Melaksanakan pekerjaan atas apa yang diperintahkan oleh pembina kerja praktek

Adapun kegiatan-kegiatan yang penulis kerjakan selama kerja praktek berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

Ketika pertama terjun kedalam dunia kerja tentulah terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal apa yang diajarkan dengan apa yang dilaksanakan di lapangan. Oleh karena, itu sebelum memulai atau mempraktekan pekerjaan yang dihadapi, penulis terlebih dahulu mengamati jenis-jenis pekerjaan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan dengan arahan yang diberikan oleh pembimbing.

2. Membantu pekerjaan karyawan

Setelah memahami apa saja informasi-informasi dan data-data yang diberikan, penulis akhirnya diizinkan untuk terjun langsung membantu dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis.

3. Berdiskusi masalah pekerjaan yang sehari-hari yang dilakukan karyawan

Setiap pekerjaan yang kita lakukan pastilah akan mendapatkan kesulitan-kesulitan yang dimungkinkan akan menghambat kinerja kita,


(39)

29

tugas pembina terhadap penulis, pembina seringkali bertanya atas perkembangan serta bagaimana teknisnya selama pekerjaan ini diberikan, sehingga pembina akan mengetahui letak kekurangan dari penulis dan selanjutnya pembina akan memberikan arahan lebih lanjut dalam pelaksanaan kerja praktek.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1. Prosedur Pemberian Uang Muka untuk Pengadaan Barangan Pada PT. DI

Seperti digambarkan pada Lampiran 5 alur proses transaksi uang muka pengadaan barang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengecekan uang muka invoice dari supplier yang diberikan dari bagian pengadaan ke bagian keuangan, setelah pengecekan sudah dirasa sesuai kemudian selanjutnya di cek pajak nya apakah kena pph atau tidak. Jika dalam pengecekan terdapat kesalahan dokumen dikembalikan ke bayer, bayer adalah bagian hubungan langsung kepada supplier untuk kemudian di koreksi.

2. Apabila dokumen sudah benar atau valid dan keluar, di buat pengakuan utang pada program SAP. Apabila faktur pajaknya ditemukan kesalahan dikembalikan kembali kepada supplier untuk di koreksi.


(40)

30

3. Setelah ada pengakuannya kemudian di entry data ke program SAP, dokumen pengakuan utang uang muka tersebut di print untuk kelengkapan dokumen.

4. Setelah sesuai atau valid kemudian dibayarkan ke tresuri, untuk kemudian dibuatkan bukti pembayarannya. Setelah buti pembayaran ada kemudian dibuatkan filenya.

3.3.2. Hambatan – Hambatan pada prosedur Pemberian Uang Muka untuk Pengadaan barang

Adapun Hambatan-Hambatan Pada Prosedur Pemberian Uang Muka Untuk pengadaan barang diantaranya :

1. Berubahnya kesepakatan dari pihak produsen setelah dilakukan

transaksi

2. Terjadi kesalahan pada dokumen pemberian uang muka untuk

pengadan barang tertentu

3. Peraturan LTV (Loan To Value)


(41)

32 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang telat dilakukan penulis dan hasil pembahasan mengenai Prosedur Pengadaan Barang pada PT. Dirgantara Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa :

1. Prosedur pemberian uang muka untuk pengadaan barang pada PT. Dirgantara

Indonesia pada umumnya telah berjalan dengan baik sesuai dengan konsep dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Terdapat hambatam pada prosedur pemberian uang muka untuk pengadaan barang diantaranya : terjadinya kesalahan dokumen, Peraturan LTV (Loan To Value), Rancangan Kontrak dll.

3.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah penulis buat pada uraian diatas dan dengan memperhatikan aktivitas kerja selama kegitan kerja praktik, dapat disampaikan saran sebagai masukan untuk bahan pertimbangan PT. Dirgantara Indonesia khususnya Departemen Penagihan , yaitu :

1. Sebaiknya pendistribusian dokumen-dokumen yang digunakan bisa lebih


(42)

33

distribusikan pada fungsi-fungsi yang terkait dengan Prosedur penagihan uang muka pada PT. Dirgantara Indonesia Departemen Penagihan ini.

2. Diharapkan setiap dokumen yang ada pada perusahaan diarsipkan dengan baik

agar menjadi lebih rapi dan teratur, baik dokumen-dokumen yang terkait langsung dengan prosedur penagihan uang muka, maupun dokumen-dokumen yang tidak terkait langsung. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya efektifitas dalam penemuan kembali arsip-arsip yang akan digunakan kembali, atau dibutuhkan suatu saat nanti.


(1)

Dokumen-dokumen ini nanti nya akan menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Bagi mahasiswa kerja praktek, dokumen ini juga menjadi acuan dan pedoman dalam melakukan kegiatan-kegiatan teknis di bagian terkait, serta memberikan gambaran output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

2. Monitoring yaitu mengecek Kelengkapan Data-Data/Dokumen pada Program SAP apakah sudah valid atau belum.

3. Monitor uang muka yaitu mengecek berapa uang muka yang diambil dan berapa yang belum dipertanggung jawabkan.

Adapun tata-tertib dan tugas-tugas yang diberikan dalam pelaksanaan kerja praktek, adalah sebagai berikut :

A. Tata Tertib

 Kerja praktek dimulai pada pukul 09.00 s/d 16.00 dari hari senin sampai hari jumat.

 Mempunyai identitas yang kemudian akan ditukar dengan ID card sebagai prasyarat masuk ruangan yang dituju.

 Memakai kemeja rapih, dan celana bahan.  Memakai sepatu yang tertutup


(2)

28

B. Tugas

 Melaksanakan pekerjaan atas apa yang diperintahkan oleh pembina kerja praktek

Adapun kegiatan-kegiatan yang penulis kerjakan selama kerja praktek berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

Ketika pertama terjun kedalam dunia kerja tentulah terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal apa yang diajarkan dengan apa yang dilaksanakan di lapangan. Oleh karena, itu sebelum memulai atau mempraktekan pekerjaan yang dihadapi, penulis terlebih dahulu mengamati jenis-jenis pekerjaan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan dengan arahan yang diberikan oleh pembimbing.

2. Membantu pekerjaan karyawan

Setelah memahami apa saja informasi-informasi dan data-data yang diberikan, penulis akhirnya diizinkan untuk terjun langsung membantu dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis.

3. Berdiskusi masalah pekerjaan yang sehari-hari yang dilakukan karyawan

Setiap pekerjaan yang kita lakukan pastilah akan mendapatkan kesulitan-kesulitan yang dimungkinkan akan menghambat kinerja kita,


(3)

tugas pembina terhadap penulis, pembina seringkali bertanya atas perkembangan serta bagaimana teknisnya selama pekerjaan ini diberikan, sehingga pembina akan mengetahui letak kekurangan dari penulis dan selanjutnya pembina akan memberikan arahan lebih lanjut dalam pelaksanaan kerja praktek.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1. Prosedur Pemberian Uang Muka untuk Pengadaan Barangan Pada PT. DI

Seperti digambarkan pada Lampiran 5 alur proses transaksi uang muka pengadaan barang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengecekan uang muka invoice dari supplier yang diberikan dari bagian pengadaan ke bagian keuangan, setelah pengecekan sudah dirasa sesuai kemudian selanjutnya di cek pajak nya apakah kena pph atau tidak. Jika dalam pengecekan terdapat kesalahan dokumen dikembalikan ke bayer, bayer adalah bagian hubungan langsung kepada supplier untuk kemudian di koreksi.

2. Apabila dokumen sudah benar atau valid dan keluar, di buat pengakuan utang pada program SAP. Apabila faktur pajaknya ditemukan kesalahan dikembalikan kembali kepada supplier untuk di koreksi.


(4)

30

3. Setelah ada pengakuannya kemudian di entry data ke program SAP, dokumen pengakuan utang uang muka tersebut di print untuk kelengkapan dokumen.

4. Setelah sesuai atau valid kemudian dibayarkan ke tresuri, untuk kemudian dibuatkan bukti pembayarannya. Setelah buti pembayaran ada kemudian dibuatkan filenya.

3.3.2. Hambatan – Hambatan pada prosedur Pemberian Uang Muka untuk Pengadaan barang

Adapun Hambatan-Hambatan Pada Prosedur Pemberian Uang Muka Untuk pengadaan barang diantaranya :

1. Berubahnya kesepakatan dari pihak produsen setelah dilakukan transaksi

2. Terjadi kesalahan pada dokumen pemberian uang muka untuk pengadan barang tertentu

3. Peraturan LTV (Loan To Value) 4. Rancangan kontrak


(5)

32 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang telat dilakukan penulis dan hasil pembahasan mengenai Prosedur Pengadaan Barang pada PT. Dirgantara Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa :

1. Prosedur pemberian uang muka untuk pengadaan barang pada PT. Dirgantara Indonesia pada umumnya telah berjalan dengan baik sesuai dengan konsep dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Terdapat hambatam pada prosedur pemberian uang muka untuk pengadaan barang diantaranya : terjadinya kesalahan dokumen, Peraturan LTV (Loan To Value), Rancangan Kontrak dll.

3.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah penulis buat pada uraian diatas dan dengan memperhatikan aktivitas kerja selama kegitan kerja praktik, dapat disampaikan saran sebagai masukan untuk bahan pertimbangan PT. Dirgantara Indonesia khususnya Departemen Penagihan , yaitu :

1. Sebaiknya pendistribusian dokumen-dokumen yang digunakan bisa lebih efektif dan tepat waktu, mengingat cukup banyaknya jumlah dokumen yang di


(6)

33

distribusikan pada fungsi-fungsi yang terkait dengan Prosedur penagihan uang muka pada PT. Dirgantara Indonesia Departemen Penagihan ini.

2. Diharapkan setiap dokumen yang ada pada perusahaan diarsipkan dengan baik agar menjadi lebih rapi dan teratur, baik dokumen-dokumen yang terkait langsung dengan prosedur penagihan uang muka, maupun dokumen-dokumen yang tidak terkait langsung. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya efektifitas dalam penemuan kembali arsip-arsip yang akan digunakan kembali, atau dibutuhkan suatu saat nanti.