Sistem Informasi Persediaan Barang Dan Perawatan Komputer Pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia

(1)

ii

design,count,build and also take care the engine that used to make an aeroplane part as in full or in a small part just like an Aerostructure directory that maintain and kept stock for computer needed. Aerostructure directory maintain the computer in which to take care the hardware and software. But when we need the stock and maintain data,it will be hard to do because when arranging the data was not to effective.

The method that been used in this research is using prototype with enclosure analysis and structured design.Developed software that been used was using a supported software that called Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000.

At the end of this research,the researcher will design the information system that make the duty of CSA staff more easy, when put more data,savings, search the data untill printed the report about consumen that fix and requested computer needed.


(2)

i

Abstrak

PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan nasional yang bergerak

dibidang pesawat. PT. Dirgantara Indonesia memiliki tugas menrancang, menghitung,

membangun,menjalankan serta merawat mesin-mesin yang digunakan dalam

memproduksi part-part pesawat baik utuh maupun dalam bentuk part-part kecil

seperti halnya DirektoratAerostructure yang memiliki tugas untuk merawat computer

dan menyediakan keperluan komputer. Perawatan komputer yang dilakukan oleh

Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia adalah perbaikan hardware dan

software. Namunketika data persediaanbarangdan data perawatan

computer

dibutuhkan, maka proses pencarian data akan sulit dilakukan karena pengarsipan data

yang kurang efektif.

Metode pengembangan system informasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah prototype dengan menggunakan pendekatan dalam analisis dan perancangan

secara terstruktur. Pengembangan perangkat lunak yang digunakan dengan

menggunakan perangkat lunak pendukung yaitu Visual Basic 6.0 dan menggunakan

pengolah basis data SQL Server 2000

Dari hasil penelitian ini pada akhirnya peneliti akan merancang system

informasi yang dapat membantu mempermudah pekerjaan bagian petugas CSA dalam

pengolahan data baik dalam penambahan data, penyimpanan, pencarian data hingga

pencetakan laporan tentang pemohon yang mengajukan perbaikan computer dan

permintaan kebutuhan-kebutuhan komputer.


(3)

1 1.1 Latar Belakang Penulisan

Perkembangan teknologi pada saat ini sangat cepat dan dapat mendorong perkembangan manusia dalam melakukan aktivitas. Perkembangan ini harus dapat dimanfaatkan secara efektif demi kepentingan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas. Salah satu manfaat dari teknologi perkembangan teknologi ini dapat mempermudah memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan teknologi tidak akan dapat dihasilkan tanpa ada campur tangan sumber daya manusia untuk mengelola dan merawatnya dengan baik.

Dalam mengelola data menjadi informasi, maka dapat dikatakan bahwa komputer mempunyai peranan yang sangat besar dan sangat penting dalam perusahaan khususnya dalam pengolahan data dan juga dalam peranannya dapat menghasilkan data yang tepat, cepat, dan akurat.

Sebuah perusahaan yang berskala besar, menengah maupun kecil peranan komputer menjadi sangat dominan disamping keberadaan sumber daya lain. Komputer, mesin dan piranti lain sejenisnya merupakan sebuah alat yang ditujukan membantu manusia, dimana setiap pekerjaan diharapkan dapat menjadi lebih memberi nilai efektifitas dan efisiensi terhadap setiap hasil pekerjaan yang dihasilkan. Namun sebuah komputer ataupun mesin serta piranti lainnya akan memberikan hal tersebut diatas beserta kinerja yang optimum jika ditunjang


(4)

2

dengan perawatan dan perbaikan – perbaikan secara rutin dan berkala. Tidak dapat dipungkiri bahwa komputer, mesin serta piranti lain merupakan sebuah benda yang tidak akan lepas dari trouble baik yang bersifat hardware maupun software. Hal ini dikarenakan benda tersebut memiliki batasan – batasan tertentu.

PT. Dirgantara Indonesia merupakan sebuah perusahaan nasional industri pesawat terbang baik part maupun utuh, yang dipastikan sebagai penunjang kegiatan produksi perusahaan, komputer menjadi alat penunjang yang sangat vital. Karena pekerjaan seperti merancang, menghitung, membangun dan menjalankan mesin – mesin produksi keseluruhannya dikendalikan oleh sistem komputer.

PT. Dirgantara Indonesia memiliki sebuah direktorat yakni Aerostructure

yang merupakan satu dari beberapa direktorat lain di lingkup perusahaan. Pada direktorat ini komputer dan piranti sejenis lainnya seperti printer dan jaringan berjumlah ratusan banyaknya. Namun jumlah tersebut belum ditunjang dengan adanya sebuah manajemen maintenance yang baik dari segi pengolahan data dan keluaran informasi, karena selama ini belum ada sebuah aplikasi khusus untuk mengolah data – data persediaan barang dan perawatan komputer yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat jika dibutuhkan sewaktu – waktu. Perwatan komputer yang dilakukan adalah dengan memperbaiki hardware dan software yang ada. Dalam sistem yang berjalan ditemukan bebrapa masalah seperti pengolahan data yang masih manual dengan mengandalkan dokumen-dokumen yang dimiliki, belum adanya sebuah laporan yang jelas dan spesifik mengenai data dan informasi, baik secara statistik maupun uraian, perbaharuan


(5)

data dan informasi lainnya penunjang keputusan. Data – data yang ada juga merupakan berkas yang sangat banyak sehingga menyulitkan ketika data dibutuhkan. Hal ini cukup menghambat manajer dalam mengambil sebuah keputusan, apakah perlu dilakukan sebuah tindakan dalam kondisi tertentu atau tidak, karena informasi yang diperoleh selama ini tidak cukup validdan jelas serta tidak cukup cepat untuk diperoleh ketika diperlukan.

Berdasarkan hal itu penyusun memiliki keinginan untuk membangun sebuah sistem informasi beserta perancangan basis data yang user friendly guna menunjang aplikasi manajemen maintenance yang baik untuk memberikan kemudahan – kemudahan pekerjaan pemrosesan data. Maka penyusun mengajukan laporan hasil kerja praktek dengan judul : “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAN PERAWATAN KOMPUTER PADA DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT. DIRGANTARA INDONESIA”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi pada manajemen persediaan barang dan perawatan komputer adalah :

1. Pemrosesan data persediaan barang dan perawatan komputer masih banyak menggunakan dokumen sehingga cukup rumit dalam pengarsipan membutuhkan proses yang lebih lama.

2. Belum adanya aplikasi khusus untuk melakukan proses data persediaan barang dan perawatan komputer.


(6)

4

3. Sulitnya untuk menemukan data yang diperlukan pada saat dibutuhkan.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat ditarik adalah :

1. Bagaimana merancang Sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer.

2. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat mengelola data persediaan barang dan perawatan komputer.

3. Bagaimana cara untuk mempermudah menemukan data pada saat diperlukan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dilakukannya penulisan ini adalah disamping sebagai salah satu syarat kelulusan juga sebagai wahana pembuka mata bahwa dunia sesungguhnya adalah diluar kampus, bukan hanya sekedar teori-teori semata. Selain itu penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menutup celah-celah kekurangan pada beberapa pos aktifitas perusahaan. Adapun penulisan ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Merancang sistem infornasi persediaan barang dan perawatan komputer. 2. Membangun aplikasi yang dapat mengelola data persediaan barang dan


(7)

1.4 Kegunaan Penulisan 1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi Direktorat Aerostructure di PT. Dirgantara Indonesia dengan adanya penulisan ini, dapat mengembangkan sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer yang masih manual menjadi sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer berbasis komputer, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam mengolah data, sehingga jika data diperlukan kembali dapat memudahkan sumber daya manusia yang menggunakannya dan membutuhkannya.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penulisan baru yang dapat mendukung dalam pengolahan data pada sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer pada Direktorat Aerostructure di PT. Dirgantara Indonesia.

2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh.

3. Bagi penulis lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penulisan yang sama agar menjadi lebih baik.


(8)

6

1.5 Batasan Masalah

Didalam pembahasan sebuah laporan diperlukan sebuah arahan dan maksud yang jelas mengenai satu penyusunan agar apa yang menjadi ulasan dapat menjadi lebih terarah, rinci dan jelas. Maka dari hal tersebut sebuah batasan yang dapat di ambil adalah dikhususkan pada data sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer beserta laporan rutin pada sub bagian divisi rekayasa departemen Computer System Aplication direktorat

Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia. Adapun batasan – batasan masalah yang ada dalam penelitian ini meliputi :

1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai data perbaikan komputer dan data persediaan barang.

2. Untuk pemesanan barang dilakukan apabila barang memenuhi jumlah pesanan, namun bila tidak maka sisa barang yang kurang akan dipending dahulu dan petugas akan melakukan pemesanan kembali. Jika barang sudah ada maka barang akan langsung diserahkan kepada pemohon.

1.6 Lokasi dan Waktu Penulisan

Lokasi dan waktu penulisan ialah pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamat di jalan Pajajaran 154 Bandung. Jadwal aktifitas ditunjukkan dengan bar chart berikut :


(9)

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Penelitian

n o

A

k

ti

v

it

a

s

Tahun

Febuari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi

masalah 2 Menetapkan

pengembanga n sistem 3 Merancang

sistem informasi 4 Membangun

perangkat lunak 5 Penulisan

program 6 Pengujian 7 Membuat


(10)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Sistem

Pada bab ini, mengkaji lebih dalam mengenai landasan teori, mulai dari para

ahli sampai dengan acuan atau pedoman yang dipakai oleh penulis, salah satunya

adalah :

Sistem menurut Zulkifli (2005:4) sistem adalah himpunan sesuatu “benda”

nyata atau abstrak

(a set of things)

yang terdiri dari bagian-bagian atau

komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan

dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan

(unity)

untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Sistem menurut Jogiyanto (2005:1) suatu sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaian suatu sasaran yang

tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis berpedoman pada pengertian yang

dikemukakan oleh Zulkifli karena sistem merupakan prosedur logis dan rasional

untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan


(11)

yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam

usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau

mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang

mengarahkan sistem.Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah

dan tak terkendali.Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan

sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke

dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.

Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara

fisik) maupun yang tidak tampak.Contoh masukan yang

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak

berwujud adalah informasi (misalnya permintaan barang oleh

pemohon).


(12)

10

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan

lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga

bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat

berupa bahan mentah. Pada Direktorat Aerostructure proses

dapat berupa aktivitas perawatan komputer.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan

laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan).Batas sistem menentukan

konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai

contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan

keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko

kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan

pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah

sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan

mengubah perilaku system.


(13)

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan

dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik

keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar

sistem.Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem

dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu

sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan

dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi

sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Karakteristik sistem mencakup beberapa hal, yaitu :

1.

Organisasi

Organisasi di dalamnya mencakup struktur organisasi dan

fungsi organisasi. Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya

fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian.


(14)

12

2.

Interaksi

Interaksi menjelaskan tentang Saling keterhubungan antara

bagian yang satu dengan lainnya.

3.

Interdependensi

Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian

yang lainnya.

4.

Integrasi

Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai

tujuan.

5.

Tujuan pokok

Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Deterministik Sistem

Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi

didalamnya dapatditentukan/ diketahui dengan pasti.

2. Probabilistik Sistem

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi

output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti.

3. Open Sistem


(15)

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi

dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat

adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya

sehingga dapat meneruskan eksistensinya.

4. Close Sistem

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami

pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di

luar sistem tersebut.

5. Relatively Closed Sistem

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk

menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya

dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan

dalam batas-batas tertentu.

6. Artificial Sistem

Sistem yang meniru kejadian dalam alam.Sistem ini dibentuk

berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu

melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.

7. Natural Sistem

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.

8. Manned Sistem

Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan

manusia.


(16)

14

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan kumpulan data-data yang sangat bermanfaat. Di bawah

ini adalah pengertian informasi menurut para ahli, antara lain adalah :

Informasi menurut Zulkifli (2005 : 2) informasi adalah data yang sudah diolah,

dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Informasi menurut McLeod (2001 : 12) informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Gorgon. B. Davis (1985) dalam buku Al-bahra (2005: 8)

mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih

berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini

maupun yang akan datang

Berdasarkan pengertian di atas, penulis berpedoman pada pengertian

informasi yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis dalam buku Al-Bahra (2005: 8)

karena jika informasi tidak diolah dengan baik maka informasi tersebut tidak mriliki

manfaat yang maksimal bagi yang memerlukannya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber

daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran


(17)

(informasi) guna mencapai sasaran

sasaran perusahaan. Sistem informasi tidak

harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa

disebut sistem informasi berbasis komputer, tetapi dalam prakteknya sistem

informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Di bawah ini adalah

pengertian Sistem Informasi menurut para ahli yang digunakan oleh penulis sebagai

pedoman..

Sistem informasi menurut Jogiyanto (2005 : 11) mendefinisikan bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi adalah kumpulan antara sub

sub sistem yang saling berhubungan

yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output

yang berhubungan dengan pengolahan informasi ( data yang telah diolah sehingga

berguna bagi user )

(

http://www.google.co.id/definisi_sistem_informasi//

)

Penulis berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2005 :

11) karena sistem informasi merupakan suatu kesatuan yang memadukan antar

sistem dan informasi yang dapat diolah dan diproses yang dapat mendukung dalam

pengambilan keputusan.


(18)

16

2.4 Pengertian Persediaan Barang

Menurut Freddy Rangkuti (2004 : 1-2) pengertian dari persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan / proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi. Jadi, persediaan merupakan bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.

2.4.1. Fungsi persediaan

Persediaan memberikan berbagai manfaat yang ada pada umumnya yaitu mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta

menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Freddy

Rangkuti (2004 : 7), bahwa persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi berguna untuk :

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang; 2. Menghilangkan resiko barang yang rusak;

3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan; 4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal;


(19)

Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi

perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali.

Persediaan

merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan. Pengertian

persediaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan berasal dari

kata “sedia” dan ditambahkan awalan pe- dan akhiran –an sehingga mempunyai

arti “Persediaan adalah proses menjadikan sesuatu yang tadinya tidak ada

menjadi ada”.

Berdasarkan pemikiran tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Persediaan Barang adalah pola

hubungan yang berkaitan untuk melakukan kegiatan memproses data kebutuhan

barang dan jasa untuk produksi atau pendukung produksi yang tidak terpenuhi

dan proses pembeliannya sehingga kebutuhan tersebut terpenuhi dan dihasilkan

data yang cepat, tepat dan akurat, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.5. Pengertian Perawatan ( Maintenance )

` Maintenance adalah suatu aktivitas pemeliharaan aktivitas atau pemeliharaan

pabrik dan mengadakan perbaikan yang diperlukan agar tercapai proses produksi

sesuai dengan yang direncanakan oleh perusahaan. Adapun tujuan dari

maintenance yaitu :


(20)

18

1.

Agar kemampuan produksi dapat rnimnuhi kebuhihan sesuai dengan

rencana produksi.

2.

Menjaga kualitas produksi pada tingkat yang tepat dan mengusahakan agar

kegiatan produksi tidak terganggu.

3. Menjaga modal yang di investasikandalam perusahaan dalam waktu yang

ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

4. Mencapai tingkat biayamaintenance serendah rnungkin melalui pelaksanaan

kegiatan maintenance dengan baik.

5. Menghindari hal-hal yang dapat membahavakan keselamatan para pekerja

selama proses produksi.

2.6. Pengertian Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur

yang telah dirumuskan.

Kata

computer

semula dipergunakan untuk

menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,

dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada

mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif

berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk

banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Definisi Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung

arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar

dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer.


(21)

1. Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang

cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian

memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan

menghasilkan output berupa informasi.

2. Menurut Blissmer, komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu

melakukan beberapa tugas sebagai berikut:

1. menerima input

2. memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

4. menyediakan output dalam bentuk informasi

3.

Sedangan Fuori berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses

data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk

perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari

manusia.

Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk

menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer

(computer

system)

yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk

kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian

juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia

(brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya.


(22)

20

(

http://index.php.htm

/ 10 Juni 2011 )

2.6.1. Hardware

Hardware ( Perangkat Keras ) yaitu Peralatan atau perangkat yang

dapat dilihat dan disentuh serta dapat dirasakan dengan sentuhan tangan.

Dengan kata lain seluruh bagian yang terdapat pada perangkat elektronika

baik dari mulai komputer, telepon selular atau perangkat lektronika lainnya

yang akan selalu dijumpai yang namanya hardware.

Peralatan atau perangkat yang dapat dilihat dan disentuh serta dapat

dirasakan dengan sentuhan tangan. Dengan kata lain seluruh bagian yang

terdapat pada perangkat elektronika baik dari mulai komputer, telepon

selular atau perangkat elektronika lainnya yang akan selalu dijumpai yang

namanya hardware.

(

http://blog.uny.ac.id/abbasftm/pengertian-hardware-dan-software/

27 Februari 2011 )

Perangkat keras adalah peralatan dalam sistem komputer yang secara fisik

dapat di lihat atau di jamah. Komponen utama perangkat keras sistem komputer

adalah sebagai berikut:


(23)

1. Unit masukan adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai

alat untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Unit

masukan terdiri atas alat masukan langsung dan alat masukan tidak

langsung.

Contoh : keyboard, mouse, scanner, disk drive, touch screeen, light pen.

2. Unit pusat pengolah / Control Processing Unit ( CPU ) merupakan otak

sistem komputer. CPU merupakan tempat untuk mengolah intruksi,

program yang pada

komputer ukuran mikro disebut sebagai

microprocessor. Microprocessor berbntuk sebuah chip yg tersusun mulai

dari ribuan hangga jutaan integrated circuit / IC.

3. Unit keluaran adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk

menampilkan atau mencetak keluaran sebagai hasil pengolahan data.

Alat keluaran terdiri atas hard copy device, softcopy device, drive

device.

Contoh : printer, plotter, monitor, speaker, lcd monitor

4. Media penyimpanan

(memory)

digunakan untuk menyimpan data,

informasi dan program pengolah. Memory di bedakan menjadi dua,

yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa

RAM

(Random Access Memory)

yang berfungsi untuk menyimpan

program yang di olah untuk sementara waktu dan ROM

(Read Only

Memory)

yaitu memori yang hanya bisa di baca dan berguna sebagai

penyedia informasi pada saat komputer pertama kali di nyalakan.


(24)

22

Sedangkan memory eksternal atau sekunder merupakan memori yang

terpisah dengan bagian unit pusat pengolah

2.6.2. Pengertian Software

Software ( Perangkat Lunak ) yaitu sesuatu yang dapat dilihat

atau didengar tetapi tidak dapat dipegang atau diraba, tergantung posisi

atau tempat dimana software itu sendiri berada. Sebagai gambarannya,

software dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok atau bentuk

seperti tampilan atau gambar yang dapat kita lihat pada layar monitor

atau LCD dan berupa suara baik suara yang keluar maupun suara yang

masuk.

(

http://blog.uny.ac.id/abbasftm/pengertian-hardware-dan-software/

27

Februari 2011 )

Software ( Perangkat Lunak )

komputer merupakan serangkaian

instruksi dengan aturan tertentu yang mengatur operasi perangkat lunak.

Perangkat lunak terdiri atas 3 kelompok, yakni sebagai berikut :

1. Sistem operasi /operating system, adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk mengendalikan resources selama proses berlangsung.

Fungsi sistem operasi adalah mengalokasikan memori dan pekerjaan

dan penjadwalan pekrjaan.


(25)

Contoh sistem operasi adalah DOS, Unix, Novell, OS/2, Windows, dll

2. Bahasa pemrograman / programming language merupakan perangkat

lunak yang digunakan sebagai alat untuk pengembangan program

aplikasi. Level atau generasi bahasa pemrograman komputer dikenal

dengan 4GL, yaitu:

a. Bahasa mesin

b. Bahasa rakitan

c. Bahasa pemrograman tingkat tinggi

d. aplikasi

3.

Bahasa query

( query language )

merupakan perangkat lunak Bahasa

tingkat sangat tinggi yang dapat digunkan untuk menampilkan

informasi-informasi yang diingnkan hanya dengn menuliskan sedikit

perintah saja.

Contoh bahasa query yang telah tersedia adalah SQL (Structured Query

Language)

yang dimiliki oleh sebagian besar paket perangkat lunak

pengelolaan basis data.


(26)

24

BAB III

OBJEK DAN METODE PENULISAN

3.1. Objek Penulisan

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu PT. Dirgantara Indonesia yang berlokasi di jalan Pajajaran No. 154 Bandung

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit di jangkau tanpa transportasi yang memadai.Dengan kondisi seperti itu, muncullah pemikiran bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat memerlukan alat transportasi, dalam hal ini penerbangan, maka muncul ide untuk mendirikan industri penerbangan dan maritim.

Dengan adanya prestasi dan untuk dapat berkembang secara cepat, maka keluarlah surat keputusan No.488 dari kepala staf Angkatan Udara pada bulan Agustus 1960 untuk mendirikan lembaga persiapan industri pernerbangan. pada tanggal 16 Desember 1961, badan ini berfungsi untuk menyiapkan pendirian dari industri pesawat dengan kemampuan untuk mendukung aktifitas penerbangan nasional di Indonesia.

Sehubungan dengan ini, maka pada tahun 1961 LAPIP menandatangani kerja sama dengan CEKOP, Polandia untuk mendirikan industri pesawat di indonesia. Pada tahun 1962, berdasarkan keputusan presiden, teknik penerbangan ITB didirikan sebagai bagian dan departemen


(27)

mesin yang sudah ada. Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie adalah perintis bagian penerbangan ini. Kedua tokoh ini memberikan beasiswa bagi pelajar ke luar negeri. Pada tahun 1958, melalui program tersebut, beberapa pelajar indonesia dikirim ke luar negeri (Eropa dan Amerika).

Pada waktu yang sama, beberapa upaya lain dan perintisan pendirian industri pesawat telah dilanjutkan oleh seorang pemuda Indonesia yang bernama B.J. Habibie dari tahun 1964 sampai tahun 1970.

Faktor utama untuk mendirikan PT Dirgantara Indonesia adalah ada beberapa orang Indonesia yang telah lama mendambakan untuk membuat pesawat terbang dan mendirikan industri pesawat terbang di Indonesia; Beberapa orang Indonesia yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat pesawat dan mendirikan industri pesawat terbang; Beberapa orang Indonesia yang tidak saja ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi mereka juga mempunyai pengabdian yang besar untuk mendirikan industri pesawat terbang; Beberapa orang Indonesia yang ahli dalam pemasaran dan penjualan pesawat terbang. Penggabungan yang harmonis dari faktor-faktor tersebut di atas telah membuat PT DI menjadi sebuah industri pesawat dengan fasilitas yang cukup.

Semua ini di prakarsai oleh Bachruddin Jusuf Habibie, lelaki yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 juni 1963.Beliau adalah lulusan dari Departemen Kontruksi Pesawat, dan kemudian bekerja di MMB (Masserchmitt Bolkow Blohm), sebuah industri pesawat di German sejak tahun 1965.


(28)

26

Pada awal Januari 1974, suatu langkah tegas ke arah pendirian industri pesawat terbang telah diambil.Realisasi pertama adalah penetapan suatu divisi baru di Pertamina yang khusus mengembangkan kemajuan teknologi termasuk teknologi penerbangan. Hasil dari pertemuan ini adalah lahirnya Divisi ATTP (Advanced Technology & Tekhnologi penerbangan Pertamina) yang menjadi dasar bagi berdirinya BPPT dan divisi-divisi lain dalam PT DI. Pada bulan September 1974, ATTP menandatangani persetujuan awal dengan MMB, Jerman dan CASA, Spanyol untuk memproduksi Helikopter BO-105 dan pesawat berbaling-baling NC-212 dibawah lisensi.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 12 Tanggal 5 April 1976, persiapan suatu industri pesawat telah dilakukan.Melalui peraturan ini semua aset, fasilitas dan potensi yang tersedia dikumpulkan termasuk aset pertamina, Divisi ATTP yang telah dipersiapkan sebagai pendirian suatu industri pesawat dengan aset LIPNUR TNI Angkatan Udara, modal dasar bagi industri pesawat.

Pada Tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No. 15 di Jakarta, PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara secara resmi didirikan dengan Dr. BJ. Habibie sebagai presiden direkturnya. Setelah fasilitas-fasilitas fisiknya telah lengkap, pada tanggal 23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini dengan jumlah karyawan sebanyak 1.000 Orang.

Sebagai tahap awal dilakukan kerjasama Lisensi Helikopter BO-105 dari MBB Jerman (kini DASA), serta pesawat terbang C-212 dari CASA


(29)

Spanyol di tahun 1976, disusul lisensi Helikopter Puma SA-330 dan AS-332 dari Aerospatiale Perancis, pada tahun 1979. Tiga tahun kemudian tahap penggabungan teknologi dilalui. Tahap ini merupakan penggabungan kemampuan rancang bangun dan produksi antara Indonesia dan CASA-Spanyol, yang ditandai dengan dibentuknya usaha patungan antara keduanya dengan nama Aircrraft Technology Industri (Airtech). Program usaha patungan ini adalah merancang dan memproduksi pesawat angkut komuter serbaguna dengan nama CN-235.

Sementara itu dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuannya sebagai industri pesawat terbang, maka ditanda tangani beberapa kerja sama internasional. Tahun 1982 kerjasama teknik dengan Boeing Company ditandatangani. Kerjasama dengan Bell Helikopter Textron ditandatangani pula pada november 1982 untuk memproduksi Helikopter Nbell-412.

Sebagai salah satu agen teknologi, maka pada tahun 1983 Indonesia mendirikan pusat perawatan mesin, yakni Universal Maintenance Center

(UMC).Unit kerja ini bertugas merawat, memperbaiki mesin-mesin pesawat terbang dan Helikopter maupun mesin-mesin turbin gas, untuk keperluan maritim dan industri; yang kemudian tahun 1997 menjadi anak perusahaan.

Selama 24 tahun terakhir setelah pendiriannya, PT DI telah sukses dalam mentransfer teknologi penerbangan yang mutakhir, yang mana sebagian besar teknologi ini berasal dari dunia Barat, dan ditransfer ke Indonesia. PT DI telah menjadi ahli dalam mendesain pesawat,


(30)

28

pengembangan dan memproduksi pesawat komputer dan ukuran kecil hingga menengah.

Dalam menghadapi sistem pasar global yang baru, PT DI kembali memperbaiki dirinya menuju “IPTN 2000” yang lebih menekankan pada implementasi yang baru, orientasi bisnis, strategi untuk memenuhi tuntutan situasi saat ini dengan struktur yang baru.

Program restrukturisasi perusahaan mencakup : Reorientasi bisnis, penataan ulang sumber daya manusia, dan lebih memfokuskan pada misi pemasaran dan bisnis.

Itulah sebabnya sehingga IPTN dahulu berubah nama menjadi PT DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace disingkat IAe yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid di Bandung pada tanggal 24 Agustus 2000.

Dengan nama baru ini diharapkan akan melahirkan citra baru yang lebih baik dan menjadi institusi bisnis yang adaktif, efesien dengan memberdayakan unit-unit bisnis melalui otonomi, mempercepat pengambilan keputusan bisnis serta meningkatkan efesiensi operasi.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

3.1.2.1. Visi PT. Dirgantara Indonesia

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing pada pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.


(31)

3.1.2.2. Misi PT. Dirgantara Indonesia

1. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya. 2. Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara,

terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi, dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara.

3. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industry global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industry dirgantara kelas dunia lainnya.


(32)

30

3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ( Sumber : Divisi CSA PT. Dirgantara Indonesia )


(33)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Pada saat melakukan penulisan di tempatkan pada Direktorat Aerostructure, Divisi Rekayasa, dan tepatnya pada Department Aplikasi dan Sistem Komputasi yang mempunyai ID atau barcode PE5000.

Direktorat Aerostructure didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan yang tinggi dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dehngan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi. Aerostrusture memiliki peran untuk membuat desain aircart yang nyata.

Divisi rekayasa mempunyai peran membuat program. Program-program untuk menjalankan mesin-mesin yang dipakai untuk membuat part-part pesawat.

Department Aplikasi dan Sistem Komputasi memiliki peran sebagai pengelola hardware dan software, pengendalian system IRP, pengendalian system CAD/CAM/CAI, pengendalian system maintenance (CMMS), instalasi jaringan computer, menyediakan suplai computer, membuat program aplikasi, merawat dan memperbaiki peralatan computer, mengelola dan menyediakan tempat untuk berbagi data, mengelola internet dalam Aerostructure, menyediakan update antivirus, memback-up data office dan data engineering, mengelola internet dan email setting, dan juga sebagai


(34)

32

konsultan dalam maintenance software dan hardware.Department Aplikasi dan Sistem Komputasi juga sebagai fungsi sentral.

Selain dari deskripsi tugas diatas, dibawah ini akan diuraikan dengan jelas deskripsi dan tugas dari masing-masing anggota atau karyawan yang tergabung di dalam divisi CSA.

1. Posisi Jabatan : Manager

Nama : Benny L. Permana

Kode Organisasi : PE5000

Deskripsi tugas :

a. Merencanakan, menyediakan dan memelihara perangkat keras sistem manajemen informasi di lingkup Direktorat Aerostructure.

b. Merencanakan, menyediakan dan memelihara perangkat lunak sistem manajemen informasi di lingkup Direktorat Aerostructure.

c. Merencanakan dan mengelola computer supplies dan sparepart untuk peralatan komputer di Direktorat Aerostructure.

d. Mengamankan Sumber Daya Informasi ( perangkat keras, perangkat lunak, media penyimpanan, System Information


(35)

Specialist, pemakai (end user), peralatan / fasilitas pendukung, database dan data / informasi ) di Direktorat Aerostructure.

e. Mengelola semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem komputasi, dengan sasaran tercapainya kelancraan kerja dan kualitas pekerjaan serta jadwal yang telah ditetapkan.

f. Merencanakan dan mengkoordinasi pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM dalam bidang komputasi di lingkup Direktorat Aerostructure.

g. Mencari dan mengolah semua informasi yang relevan berkenaan dengan perkembangan teknologi komputasi saat ini dan masa datang yang dapat mempengaruhi kelancaran perkembangan fungsi Computer System and Application, dalma hal indentifikasi teknologi komputasi yang akan digunakan di Direktorat Aerostructure.

2. Posisi : Bidang Computing Application

Kode Organisasi : PE5100

Supervisor : PH. Cayho Budihadmoko

Anggota : terdiri dari 4 orang ,

1. Bayu Chandra D.


(36)

34

3. Okta Rihantoro

4. Rohman

Deskripsi Tugas :

a. Merencanakan dan mengendalikan penerapan sistem komputasi di Direktorat Aerostructure untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.

b. Merencanakan, menyediakan dan memelihara perangkay keras komputer ( PC, Laptop, Printer, Scanner, Switch, Networking, dll ) di Direktorat Aerostructure.

c. Bertanggung jawab terhadap keandalan perangkat keras komputer yang digunakan di Direktorat Aerostructure.

d. Memelihara keamanan Sumber Daya Informasi Direktorat Aerostructure dari ancaman bahaya yang berpotensi merusak hardware, software dan data, seperti virus, hacker, fluktiasi tegangan listrik, kelembaban udara yang tinggi, pencahayaan yang terlalu banyak, kebocoran atau rembesan zat cair dan user error.

3. Posisi : Bidang Computing Administration

Kode Organisasi : PE5200


(37)

Anggota : terdiri dari 7 orang ,

1. Asep Mustofa 2. Chandra Purnama 3. Deniko Alisal

4. Edy Prasetyo Hendarin 5. Fani Permana Putra

6. Wawan Irawan

7. Yudi Irawan G.

Deskripsi Tugas :

a. Merencanakan, menyediakna dan memelihara perangkat lunak ( Microsoft Office, CATIA, Vericut, MasterCam, NC PostProcessor, CMMS ) di lingkup Direktorat Aerostructure. b. Bertanggung jawab terhadap penerapan dan penggunaan

aplikasi perangkat lunak ( termasuk IRP Systems ) di Direktorat Aerostructure.

c. Bertanggung jawab terhadap keandalan pernagkat lunak yang digunakan.

d. Bertanggung jawab terhadap keamanan data.

e. Kerahasiaan data ( Confidentiality ), Integritas data ( Integrity ), keaslian data ( Authenticity ), dan ketersediaan data ( Availibility ) engineering ( data CAD/CAM/CAI) dan data ‘office’ di Direktorat Aerostructure.


(38)

36

3.2. Metode Penelitian

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Metode Penelitian

Identifikasi Masalah

Menetapkan

Pengembangan

Sistem

Merancang Sistem Informasi

Membuat laporan

Pengujian

Perangkat Lunak

Membangun

Perangkat Lunak


(39)

3.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yaitu menetapkan permasalahan yang ada pada penelitian ini, permasalahan yang ditemukan pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia peneliti dapatkan dengan cara pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan memadukan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.1.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan (instansi) atau responden penulisan baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penulisan.

Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penulisan secara langsung tetapi tidak ada interaksi dengan objek yang diteliti dan tanpa sepengetahuan objek yang sedang diteliti tersebut dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Hasil pengamatan serta tinjauan yang dilakukan oleh penulis dari penulisan di PT. Dirgantara Indonesia adalah Sistem Aplikasi yang akan dibangun akan sangat membantu divisi CSA dalam menyelesaikan tugasnya


(40)

38

dalam mengolah data perawatan dan perbaikan hardwre dan software.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penulisan dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Dalam hal ini, penulis melakukan sesi wawancara terhadap kepala bagian CSA dalam pencarian data.

3.2.1.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penulisan misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutprial, internet dan lain-lain.

Dengan data sekunder penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penulisan. Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penulisan.

Dalam pengumpulan data sekunder penulis langsung meminta dokumen-dokumen yang berkaitan dalam penyusunan proposal


(41)

hingga ke dalam skripsi, adapun dalam pengumpulan dokumen penulis meminta dokumen-dokumen seperti form perbaikan hardware dan software serta sejarah perusahaan. Dengan hal tersebut, maka penulis akan dapat dipermudah dalam penulisan proposal ini.

3.2.2. Menetapkan Pengembangan Sistem

Menetapkan pengambangan sistem adalah proses penentuan metode apa yang akan digunakan dalam pendekatan sistem dan pengembangan sistem yang akan diterapkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan sietem terstruktur, dan pengambangan sistem yang menggunakan metode prototipe. Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan.

Selain dari metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem pu sangat pentung untuk diterapkan dnegan baik dan benar. Metode pengembangan sistem merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu kita untuk mengembangkan sistem.

Di dalam sebuah perusahaan untuk membangun sebuah sistem informasi sangatlah penting. Suatu sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau


(42)

40

variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain.

3.2.2.1. Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach). Pendekatan terstruktur mempunyai alat bantu (tools) seperti Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Entity Relationship Diagram (ERD).

Dalam melakukan pendekatan sistem ada langkah-langkah dan tahapan yang bisa dilakukan, yaitu :

1. Usaha Persiapan 2. Usaha Definisi 3. Usaha Solusi

3.2.2.2.Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Perlunya pengenbangan sistem adalah :

1. Adanya permasalahan ( problems) yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan, yang menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.


(43)

2. Untuk meraih kesempatan (opportunities ) Cepatnya perkembangan teknologi informasi

3. Adanya instruksi-instruksi (directives)

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer adalah metode prototype. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.


(44)

42

.

Gambar 3.3 Metode Prototype

[Sumber: Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi.] IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMAKAI MEMBUAT PROTOTYPE MEMPERBAIKI PROTOTYPE MENGEMBANGKAN VERSI PRODUKSI MENGUJI PROTOTYPE

 Pengembang dan pemakai

 Pemakai menjelaskan kebutuhan

 Pengembang mulai membuat

 Pemakai menguji prototipe dan memberikan kritikan atau saran

 Pengembang melakukan

modifikasi sesuai dengan masukan pemakai  Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukkan terakhir dari pemakai


(45)

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan kebutuhan

Client ( pihak PT. Dirgantara Indonesia ) dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Client dan pengembang berdiskusi dalam perancangan sistem yang akan dibuat.

b. Membangun prototyping

Membangun prototypingdengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada client (pihak PT. Dirgantara Indonesia ). Misalnya dengan membuat inputdan format output

c. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh client ( pemohon )apakah prototypingyang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann client. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

d. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai

e. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan


(46)

44

f. Evaluasi Sistem

Clientmengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai

dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

g. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima client ( pemohon ) siap untuk digunakan.

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan client.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan client.

3. Client berperan aktif dalam pengembangan sistem. 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem. 5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui.

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:

1. Resiko tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

2. Perlunya penyelesaian yang cepat 3. Perilaku pemakai yang sulit ditebak


(47)

4. Sistem yang inovatif, sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir

5. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

3.2.3. Merancang Sistem Informasi

Dalam tahap merancang sistem penullis menggunakan alat bantu seperti flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data sedangkan dalam perancangan basis data penulis menggunakan normalisasi, dan tabel relasi.

3.2.3.1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Di bawah ini beberapa simbol flowmap :

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Proses

Merupakan proses komputer yang terjadi didalam aliran

dokumen

Aliran

Menunjukkan data-data yang mengalir

pada sistem Merupakan proses


(48)

46

GAMBAR 3.4 SIMBOL FLOWMAP

(http://theitpower.blogspot.com/2009/11/Flowmap -dan-data-flow-diagram.html / 1 Oktober 2010)

3.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan suatu diagram alir level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Sistem tersebut akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Diagram konteks berisi gambaran umum sistem yang akan dibuat.

Jadi, yang dibutuhkan adalah :

Proses Manual yang terjadi didalam Flowmap

File Strore ( database )

Merupakan penyimpanan data yang menunjukkan data yang disimpan kedalam suatu disk

atau harddisk

Dokumen

Merupakan dokumen yang mengalir didalam flowmap


(49)

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, 2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem,

3. Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan 4. Apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

Berikut adalah beberapa simbol diagram konteks, yaitu :

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Terminator

Pihak-pihak yang berada di luar sistem, tetapi secara langsung

berhubungan dengan sistem dalam hal memberi data atau menerima informasi

Proses

Di dalam diagram konteks, berisis mengenai sistem yang

akan dibuat

Data Flow

Berisi data atau informasi yang mengalir dari satu pihak ke sistem dan

sebaliknya

GAMBAR 3.5 SIMBOL DIAGRAM KONTEKS

( http://bahar-edukasi.blogspot.com/2009/06/Diagram-Konteks-contec-diagram.html / 1 Oktober 2010)


(50)

48

3.2.3.3. Data Flow Diagram ( DFD )

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi

pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun ransangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuatan program.

KOMPONEN DFD :

1. Menurut Yourdan dan Demarco

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Terminator

Pihak-pihak yang berada di luar sistem,

tetapi secara langsung berhubungan dengan

sistem dalam hal memberi data atau menerima informasi

Proses

Berisikan proses-proses yang terjadi

didalam sistem

Data Flow

Berisi data atau informasi yang mengalir dari satu pihak ke sistem dan


(51)

GAMBAR 3.6 KOMPONEN DFD MENURUT YOURDAN DAN DEMARCO

(http://theitpower.blogspot.com/2009/11/Flowmap -dan-data-flow-diagram.html / 1 Oktober 2010)

2. Menurut Gene dan Serson

Data Store Merupakan media simpanan

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Terminator

Pihak-pihak yang berada di luar sistem,

tetapi secara langsung berhubungan dengan

sistem dalam hal memberi data atau menerima informasi

Proses

Berisikan proses-proses yang terjadi

didalam sistem

Data Flow

Berisi data atau informasi yang mengalir dari satu pihak ke sistem dan


(52)

50

GAMBAR 3.7 KOMPONEN DFD MENURUT GENE DAN SERSON

(http://theitpower.blogspot.com/2009/11/Flowmap -dan-data-flow-diagram.html / 1 Oktober 2010)

3.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan tabel, sehingga user dan analis tabel mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Kamus data ini sangat membantu analis tabeldalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam tabel sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu tabel

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis tabeltentang data yang mengalir di dalam tabel, yaitu tentang data yang masuk ke tabeldan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user.Sementara itu, pada tahap perancangan tabel kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti Data Store Merupakan media


(53)

hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

3.2.3.5. Perancangan Basis Data

Basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data data yang saling terkait dan saling berhubungan. Perancangan basis data meliputi :

3.2.3.5.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.

Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian dataseperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang optimal. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap tidak normal (unnormal), normalisasi tahap pertama, normalisasi tahap kedua dan normalisasi tahap ketiga. Di bawah ini akan dijelaskan


(54)

52

mengenai ketiga bentuk tersebut dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada tahap ini semua data direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

2. Bentuk Normal Pertama (First Normalized Form / 1st NF) Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic value) untuk setiap barisnya.

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normalized Form / 2nd NF)\ Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga ( Third Normalized Form / 3rd NF) Suatu tabel dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

3.2.3.5.2. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel tabel yang akan digunakan dalam program


(55)

aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Hubungan antar tabel didasarkan pada suatu field yang umum pada satu tabel atau lebih. Setiap tabel field harus mempunyai suatu field yang disebut

primary key atau kunci primer. Kunci primer harus mengidentifikasikan secara unik setiap record dalam tabel.

3.2.4. Membangun Perangkat Lunak

Membangun perangkat lunak merupakan proses penerapan hasil analisis kedalam bentuk fisik yaitu perangkat lunak. Dalam membangun perangkat lunak, penulis menggunakan bahasa Visual Basic 6.0, dan menggunakan SQL Server 2000 sebagai penyimpanan basis data.

3.2.5. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pengujian pada kelayakan perangkat lunak yang dibangun oleh penulis. Pada saat dilakukan pengujian, maka penulis akan mengetahui apakah perangkat lunak yang dibangun memiliki kekurangan atau tidak. Jika penulis mengetahui ada kekurangan dalam sistem yang dibangun maka


(56)

54

penulis akan memperbaikinya agar sistem yang dibangunnya sempurna. Dalam melakukan pengujian, penulis menggunakan metode pengujian black box.

3.2.5.1. Black Box

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini digunakan untuk mengeahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan kinerja

e. Inisiasi dan kesalahan terminasi

Dalam pembangunan sistem informasi koperasi ini penulis menggunakan metode pengujian perangkat lunak/software Black


(57)

Box Testing, dalam pengujian perangkat lunak/software yang dibuat penulis.

3.2.5.2.White Box

Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

Penggunaan metode pengujian White Box dilakukan untuk : a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu

modul digunakan minimal satu kali.

b. Menggunakan smua keputusan logis untuk semua kondisi true

atau false.

c. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada setiap kondisi.

d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.

3.2.6. Pembuatan Laporan

Membuat laporan yaitu menuangkan secara tertulis tentang apa saja yang telah dilakukan mulai dari penelitian, hingga pengujian yang sebelumnya sudah dilakukan.


(58)

56 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan berfungsi untuk melakukan identifikasi dan mempelajari sistem yang sedang berjalan, serta mengevaluasi permasalahan yang timbul dan membuat laporan hasil evaluasi.

Pengelolaan data persediaan barang dan perawatan komputer yang berada di direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia masih menggunakan cara-cara manual dalam prosesnya, yaitu masih menyimpan dengan mengarsipkan form-form dengan begitu saja, dan mengolah data-data hanya mengguna sistem yang sederhana. Meskipun data diinputkan kedalam komputer dan dikelola untuk menghasilkan sebuah informasi dan laporan namun perusahaan belum memiliki sebuah aplikasi khusus yang mampu mengelola dan memanajerial data-data tersebut.

4.1.1. Analisis Dokumen yang Sedang Berjalan

Analisis dokumen menggambarkan dokumen-dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer. Analisis dokumen merupakan salah satu faktor yang dapat membantu perancangan sistem yang akan dibuat. Dibawah merupakan rincian dokumen yang dipakai dalam sistem informasi persediaan barang dan perawatan komputer.


(59)

1. Form Permintaan Perbaikan HW/SW Komputer

Nama Dokumen : Form Permintaan Perbaikan HW/SW Komputer ( FPPH/SK ).

Fungsi : untuk mengetahui komputer yang rusak dan kerusakan di bagian apa serta paparan kerusakannya.

Sumber : Divisi CSA

Item Data : nama_komputer, ip_address, no_asset, lokasi, nik_pemohon, nama_pemohon, telp, nik_petugas, nama_petugas, tgl_ lesaian, telp_ pemohon, jenis_kerusakan, uraian_kerusakan,nik_user, nama_user, kode_organisasi.

2. Form Permintaan Computer Supplies

Nama Dokumen : Form Permintaan Computer Supplies ( FPCS )

Fungsi : untuk mengetahui kebutuhan komputer Sumber : Divisi CSA

Item data : nik_pemohon, nama_pemohon, kode_ org_pem, telp_pemohon, nik_manajer, nama_manajer, kode_org_man, telp_man, nik_petugas, kode_org_pet, telp_pet, no_


(60)

58

pcs, computer_supplies_name, qty_request, qty_delivered, delivery_date.

3. Surat Pemesanan

Nama Dokumen : Surat Pemesanan

Fungsi : memaparkan pesanan kepada supplier. Sumber : Divisi CSA

Item data : no_sp,kode_supplier,tgl_pesan, nama_ barang, jmlh

4. Faktur

Nama Dokumen : Faktur

Fungsi : Faktur merupakan sumber data penjualan

barang pada perusahaan yang diterima

dari supplier.

Sumber : Supplier

Item data : No_faktur, no_sp, kode_supplier, nama_

barang, tanggal_pesan, delivery_date.

5. Laporan Perbaikan


(61)

Fungsi : untuk mengetahui komputer-komputer mana saja yang sudah berhasil diperbaiki. Sumber : Divisi CSA

Item data :

6. Laporan Permintaan

Nama Dokumen : Laporan Permintaan

Fungsi : untuk mengetahui barang-barang apa saja yang sering dibutuhkan oleh komputer. Sumber : Divisi CSA

Item data : no_cs, id_barang, nama_barang, stok_ barang, harga_barang, nik_pemohon, nama

_pemohon, nik_manajer, nama_manajer, tanggal_transaksi, delivery_date.

7. Laporan Pesanan

Nama Dokumen : Laporan Pesanan

Fungsi : untuk mengetahui barang-barang apa saja yang dipesan.

Sumber : Divisi CSA

Item data : no_sp, kode_supplier, nama_supplier, tanggal_pesan, nama_barang, jumlah 8. Laporan Pembelian


(62)

60

Fungsi : untuk mengetahui barang-barang apa saja yang dibeli.

Sumber : Divisi CSA

Item data : no_faktur, no_sp, kode_supplier, nama_ supplier, nama_barang, jumlah, harga_

satuan, total_harga, tgl_pesan, delivery_ date

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan uraian yang menggambarkan sistem secara garis besar dan menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai data yang bergerak dari masukan menjadi keluaran.

Analisis prosedur yang sedang berjalan ialah memperlihatkan sistem persediaan barang dan perawatan kpmputer yang ada pada departemen Computer System Application direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia.

I. Sistem perbaikan hardware dan software yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :


(63)

2. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberi Form Permintaan Perbaikan Hardware/Software Komputer ( FPPH/SK ) sebanyak 2 rangkap untuk diisi oleh Pemohon.

3. Pemohon mengisi FPPH/SK dengan data yang benar, setelah diisi dengan benar pemohon memberikan kembali FPPH/SK kepada Petugas.

4. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mengecek form yang telah diisikan untuk kemudian membuat waktu tanggal penyelesaian.

5. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberikan 1 rangkap FPPH/SK yang telah dilengkapi dengan perkiraan penyelesaian.

6. Setelah unit telah berhasil diperbaiki oleh petugas, maka petugas akan membuat persetujuan penyelesaian unit.

7. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberikan FPPH/SK yang telah di setujui kepada sekertaris untuk disimpan dan diarsipkan. 8. Setelah itu sekertaris membuatkan laporan perbaikan sebanyak

2 rangkap lalu mengarsipkan laporan tersebut.

9. Laporan yang telah dibuat kemudian di serahkan kepada Manajer Department Computer and Application (CSA).

II. Sistem Persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :


(64)

62

1. Pemohon mengisi Form Permintaan Computer Supplies ( FPCS ) sebanyak 2 rangkap.

2. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mengecek form yang telah diisi dan petugas pun mengecek persediaan barang, jika barang tersedia maka petugas akan menyediakan barang namun jika barang tidak tersedia maka FPCS akan dikembalikan kepada pemohon.

3. Lalu petugas ( Bagian Aplikasi ) mencantumkan delivery date pada FPCS.

4. 1 rangkap FPCS di berikan kepada pemohon untuk disimpan dan bukti pengambilan computer supplies.

5. Setelah barang telah disediakan maka petugas memberikan tanda atau paraf pada FPCS.

6. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberikan FPCS yang telah ditandai atau di paraf kepada sekretaris.

7. Sekretaris mencatat, mengarsipkan dan menyimpannya untuk selanjutnya dijadikan laporan ( Laporan Permintaan )

8. Laporan akan diserahkan kepada Manajer Departmen Computer and Application (CSA)

III. Sistem order barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Bagian CSA membuat SP kepada bagian logistik


(65)

2. Bagian logistic mengecek SP, jika SP lengkap maka SP akan dilanjutkan kepada supplier, tapi jika SP tidak lengkap maka SP akan dikembalikan kepada SP.

3. Supplier menerima SP dari bagian logistic 4. Supplier membuat faktur sesuai dengan SP.

5. Supplier mengirimkan barang beserta faktur dan SP.

6. Bagian logistic mengcek barang beserta faktur dan SP, jika barang sesuai maka barang akan dikirmkan kepada bagian CSA, tapi jika barang tidak sesuai maka barang akan dikembalikan ke supplier.

7. CSA mencatat pesanan barang, pembelian, dan data barang 8. CSA mengarsipkan SP dan faktur pembelian.

9. Setelah itu CSA membuat laporan pembelian, laporan pesanan. 10. Laporan pembelian dan laporan persediaan diberikan kepada


(66)

64

4.1.2.1. Flowmap Perbaikan Hardware dan Software

Flowmap yang sedang berjalan selama ini adalah sebagai berikut :


(67)

Keterangan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer

1 = Arsip FPPH/SK yang disimpan oleh Sekretaris

2 = Arsip Laporan perbaikan yang disimpan oleh Sekretaris

Gambar 4.1. Flowmap Sistem Perbaikan Hardware dan Software Komputer yang sedang berjalan


(68)

66

4.1.2.2. Flowmap Persediaan Barang


(69)

Keterangan :

FPCS = Form Permintaan Computer Supplies

1 = Arsip FPCS yang disimpan oleh Sekretaris

2 = Laporan Pesanan yang disimpan oleh Sekretaris

Gambar 4.2. Flowmap Sistem Persediaan Barang Komputer yang sedang berjalan


(70)

68

4.1.2.3. Flowmap Order Barang


(71)

Keterangan :

SP = Surat Pesanan

1 = Arsip SP yang disimpan oleh Pemohon 2 = Arsip Faktur yang disimpan oleh Pemohon

Gambar 4.3. Flowmap Sistem Order Barang Komputer yang sedang berjalan


(72)

70

4.1.2.4. Diagram Konteks

Diagram konteks yang sedang berjalan merupakan sebuah gambaran umum dari keseluruhan sistem. Digambarkan sebagai berikut :

0.0 Sistem Informasi DI

Keterangan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer

FPCS = Form Permintaan Computer Supplies

SP = Surat Pesanan

Gambar 4.4. Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer

Lap. Perbaikan,

Lap. Pesanan,

Lap. Permintaan,

Lap. Pembelian FPPH/SK , FPCS

SP, Faktur Pembelian FPPH/SK, FPCS


(73)

4.1.2.5. Data Flow Diagram

Merupakan penjelasan yang lebih rinci dari diagram konteks. Pada data

flow diagram proses yang terjadi dipecahkan menjadi beberapa proses. Gambar dari DFD dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

4.1.2.5.1. DFD Level 1

Keterangan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer

SP = Surat Pesanan

FPCS = Form Permintaan Computer Supplies


(74)

72

4.1.2.5.2. DVD Level 2 Proses 1.1

Keterangan :

FPPH/SK = Form Permintaan Perbaikan Hardware / Software Komputer

A1 = Arsip 1 FPPH/SK

A2 = Arsip 2 Laporan PPH/SK


(75)

4.1.2.5.3. DVD Level 2 Proses 1.2

Keterangan :

FPCS= Form Permintaan Computer Supplies


(76)

74

4.1.2.5.4. DVD Level 2 Proses 1.3

Keterangan :

SP = Surat Pesanan

Gambar 4.8. DFD Level 2 Proses 1.3

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dalam memperbaiki sistem maka diperlukan identifikasi masalah. Di bawah ini adalah evaluasi terhadap sistem yang berjalan.


(77)

Tabel 4.1

Evaluasi Sistem yang Berjalan

No Masalah Entitas Solusi

1 Tidak adanya aplikasi perangkat lunak yang dapat mengelola data perbaikan hardware / software komputer, data order barang, dan data persediaan barang

Sekretaris, Divisi CSA

Membuat aplikasi yang dapat

mengelola dan memanajerial data-data

2 Pemrosesan data persediaan barang dan perawatan komputer masih banyak menggunakan dokumen sehingga cukup rumit dalam pengarsipan membutuhkan proses yang lebih lama.

Petugas Membuat database yang mampu

manampung seluruh data-data yang dibutuhkan.

3 Sulitnya untuk menemukan data yang diperlukan pada saat dibutuhkan.

Petugas Membuat sistem yang dapat


(78)

76

dalam

pencarian data yang

dibutuhkan

4.2. Perancangan Sistem

Untuk mengubah sistem lama dengan sistem baru maka dilakukan suatu perancangan sistem, yang dimana perubahan tersebut yaitu mengubah sistem manual menjadi terkomputerisasi atau mengembangkan pengelolaan sistem yang awalnya hanya memakai program sederhana menjadi pengelolaan data yang menggunakan aplikasi yang lebih dapat membantu user untuk mengolah data hingga menjadi sebuah informasi dan laporan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem informasi adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru serta menghasilkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian mengenai permasalahan yang ada sekarang ini. Secara khusus adalah meningkatkan efektifitas pengelolaan data dibagian persediaan barang dan perawatan komputer serta mendayagunakan sumber daya baik dari segi brainware, hardware dan software guna menghasilkan informasi yang berkualitas, akurat, tepat waktu dan terperinci.


(79)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan atau sistem baru yang sedang dirancang ini memiliki penyimpanan berupa database yang terhubung atau terintegrasi dengan beberapa form-form yang ada dalam suatu sistem informasi, sehingga informasi mengenai persediaan dapat dikelola dengan mudah, penyimpanan yang selalu up to date dan mengurangi intensitas kehilangan kertas yang berisi data-data mengenai persediaan ini menjadikan penyimpanan berupa database ini sangat menguntungkan disisi lain. Selain itu, sistem informasi ini dibangun dengan sistem login yang dapat membatasi penggunaan aplikasi tersebut. Di dalam departemen CSA Direktorat Aerostructure dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian administrasi Petugas yang memiliki tugas untuk mengelola data perbaikan dan persediaan barang atau yang berperan menjadi client adalah bagian aplikasi sedangkan yang berperan menjadi server adalah salah seorang yang berada di bagian administrasi

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

I. Sistem perbaikan hardware dan software yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Pemohon datang membawa unit yang akan diperbaiki. 2. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberi form permintaan

perbaikan hardware / software komputer ( FPPH/SK ) sebanyak 1 rangkap.


(80)

78

3. Pemohon mengisi FPPH/SK dengan data data yang benar

4. Lalu FPPH/SK yang telah diisi dikembalikan kepada petugas.

5. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mengecek FPPH/SK yang telah diisi oleh pegawai, lalu dibuatkan perkiraan penyelesaian, jika FPPH/SK lengkap maka FPPH/SK akan diisi perkiraan penyelesaian lalu diarsipkan pada FPPH/SK, namun jika tidak lengkap maka FPPH/SK akan dikembalikan kepada pemohon.

6. Petugas ( Bagian Aplikasi ) menginputkan data-data yang ada pada FPPH/SK ke dalam sistem dan disimpan ke dalam database DI.

7. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mencetak bukti perbaikan berdasarkan identitas pemohon yang mengajukan perbaikan

8. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mencetak laporan perbaikan setelah unit yang rusak berhasil diperbaiki, baik secara periode maupun berdasarkan nomor perbaikan, nik pemohon dan nik petugas.

9. Laporan perbaikan diserahkan kepada Manajer Departmen Computer and Application (CSA)


(81)

II. Sistem Persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Petugas ( Bagian Aplikasi ) memberikan form permintaan computer supplies ( FPCS ) kepada pemohon.

2. Pemohon mengisi form permintaan computer supplies ( FPCS ).

3. Setelah diisi dengan data yang lengkap dan benar, FPCS diserahkan kepada petugas.

4. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mengecek FPCS serta persediaan barang, jika barang tidak tersedia maka FPCS dikembalikan kepada pegawai, tapi jika barang tersedia maka petugas akan mencantumkan delivery date pada FPCS. Lalu FPCS diarsipkan.

5. Petugas ( Bagian Aplikasi ) menginputkan data-data yang ada pada FPCS ke dalam sistem dan disimpan dalam database DI.

6. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mencetak bukti pemintaan berdasarkan identitas pemohon yang mengajukan permintaan computer supplies

7. Petugas ( Bagian Aplikasi ) mencetak laporan permintaan. Laporan yang dicetak bisa berdasarkan


(1)

119

4.2.5.3. Perancangan Output

4.2.5.3.1. Laporan Persediaan

Gambar 4.30 Rancangan Laporan Persediaan 4.2.5.3.2. Laporan Pembelian


(2)

4.2.5.3.3. Laporan Perbaikan

Gambar 4.32 Rancangan Laporan Perbaikan 4.2.5.3.4. Laporan Pesanan


(3)

121

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Perancangan arsitektur jaringan pada sistem ini menggunakan topologi star karena pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server. Keunggulan dari topologi star adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan cara kerja jaringan secara keseluruhan, dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server itu saja dan jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Berikut ini adalah gambar jaringan topologi star yang digunakan oleh penulis :


(4)

171

6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari dibangunnya Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer Pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer maka diharapkan akan mengurangi waktu dalam pengolahan data-data bagian persediaan barang sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengolahan data baik dalam pengelolaan persediaan barang serta menghindari terjadinya selisih atau kehilangan persediaan barang ditempat penyimpanan.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer maka diharapkan dapat mempermudah mengelola data perawatan komputer. Sehingga dapat mengetahui komputer yang sering diperbaiki baik software maupun hardware.

3. Dengan adanya Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer maka diharapkan dapat memberikan laporan perbaikan, laporan persediaan, laporan pesanan dan laporan pembelian baik secara pengseleksian maupun perperiode atau pertanggal.


(5)

172

4. Dengan adanya Sistem Informasi Persediaan Barang dan Perawatan Komputer dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan total pengeluaran pada saat pembelian barang.

6.2. Saran

Beberapa saran adalah sebagai berikut :

1. Untuk keamanan penyimpanan data sebaiknya menggunakan database disamping dari dokumen-dokumen yang diarsipkan sedangkan untuk proses keamanan dan perawatan dapat dilakukan dengan cara rutin melakukan backup dan maiantenance secara rutin.

2. Sebaiknya menggunakan perhitungan otomatis dibandingkan perhitungkan manual agar lebih cepat dalam menghasilkan laporan.

3. Untuk pengembangan perangkat lunak yang dibangun, maka dapat dimulai dengan melakukan pengembangan perangkat lunak berbasis client-server yang diharapkan bisa dilakukan lebih dari satu unit komputer.


(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Dewi Ernawati

1.05.07.130

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG