LKP : Rancang Bangun Aplikasi Katalog Persediaan Peralatan Berbasis Web Pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI KATALOG PERSEDIAAN

PERALATAN BERBASIS WEB

PADA PDAM SURYA SEMBADA

KOTA SURABAYA

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

I MADE BUDI DARMANTO 11410100221

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014


(2)

iv

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I ...1

PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II ...6

GAMBARAN UMUM PDAM SURYA SEMBADA SURABAYA ...6

2.1 Profil PDAM Surya Sembada Surabaya... 6

2.1.1 Motto Perusahaan ... 7

2.1.2 Visi ... 7

2.1.3 Misi ... 7

2.2 Lokasi ... 8

2.3 Struktur Direksi Organisasi ... 8


(3)

v

3.1.1 Tujuan Katalog ... 10

3.1.2 Fungsi Katalog ... 11

3.2 Web Application ... 12

3.3 PHP (PersonalHomePage) ... 13

3.4 Pengertian Bootstrap ... 15

3.5 OracleXE ... 15

3.6 Pengertian DocumentFlowchart ... 18

3.7 Pengertian SystemFlowchart... 20

3.8 Pengertian Data Flow Diagram(DFD) ... 23

3.9 Pengertian Database Management System (DBMS) ... 26

3.10 Pengertian Perancangan Basis Data ... 28

BAB IV ...30

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ...30

4.1 Analisis Sistem ... 30

4.2 Mendesain Sistem ... 33

4.2.1 Sistem Flowchart ... 33

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 36

4.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 40

4.3 Implementasi InputOutput ... 46

4.3.1 Form Autentikasi Pengguna ... 46

4.3.2 Halaman Utama ... 46


(4)

vi

4.3.7 Form Input Master Grup Barang ... 51

4.3.8 Form Input Master Lokasi ... 52

4.3.9 Form Input Master User ... 53

BAB V...54

PENUTUP ...54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ...56


(5)

1.1 Latar Belakang

Teknologi saat ini telah menjadi bagian yang erat di dalam kehidupan manusia. Hal ini didasari oleh perkembangan jaman yang modern dan dinamis. Dimana segala sesuatunya kita dituntut lebih cepat dalam memenuhi setiap kebutuhan. Tidak hanya dalam segi keefisienan, keefektifan atau keakuratan juga sangat mutlak diperlukan guna mencapai hasil yang diinginkan. Teknologi dalam hal ini sangat membantu manusia melakukan suatu pekerjaannya supaya lebih efektif dan efisien.

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Surabaya merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum khususnya di daerah Surabaya. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Tentunya PDAM sangat membutuhkan kemajuan teknologi dalam menunjang proses bisnisnya. Salah satu proses bisnis yang membutuhkan kemajuan teknologi yaitu pada bagian persediaan.

Bagian persediaan pada PDAM Surya Sembada Surabaya ini merupakan bagian yang sangat penting, karena berfungsi dalam mengelola ketersediaan alat untuk menunjang kegiatan instalasi. Dimana alat-alat tersebut dikelompokan menjadi beberapa kelompok (grup). Alat-alat tersebut berada di lokasi (gudang) yang berbeda yang tersebar di kota Surabaya. Secara sederhana proses bisnis di


(6)

bagian persediaan pada awalnya adalah pihak di lapangan atau bagian instalasi mengajukan permintaan barang ke bagian persediaan. Kemudian bagian persediaan melakukan konfirmasi ke bagian gudang yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan barang tersebut. Jika tersedia maka barang tersebut siap diambil, jika tidak maka dilakukan pembelian barang.

Namun dari proses bisnis tersebut masih terdapat permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat dalam pencapaian tujuan. Salah satu permasalahannya yaitu, permintaan barang dari bagian lapangan atau instalasi sering kali tidak sesuai dengan yang diterima. Hal ini disebabkan oleh sulitnya memperoleh informasi secara rinci tentang ketersediaan barang di tiap gudang ditambah dengan keterbatasan kemampuan petugas bagian instalasi dalam mengingat secara rinci barang yang akan dipesan. Sehingga sering kali terjadi kekeliruan antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima. Hal tersebut dapat menyebabkan terhambatnya proses bisnis bahkan kerugian jika terjadi berulang kali.

Oleh sebab itu dibutuhkan tools yaitu katalog digital yang dapat memberikan informasi secara rinci tentang barang yang dibutuhkan, mulai dari grup barang tersebut, lokasi barang tersebut, jumlah stok yang tersedia, sampai gambar-gambar dari barang yang akan dipesan tersebut. Tools ini bersifat mobile karena user-nya ialah petugas bagian lapangan yang harus selalu dapat mengakses katalog digital ini di lokasi yang berbeda melalui smartphone atau ponsel pintar yang dimilikinya.


(7)

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi katalog persediaan peralatan berbasis web pada bagian persediaan PDAM Surya Sembada Surabaya.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam rancang bangun aplikasi katalog persediaan peralatan berbasis pada PDAM Surya Sembada Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi berbasis web.

2. Aplikasi ini meliputi proses bisnis antara lain, penerimaan barang dan pengembalian barang.

3. User hanya dapat melihat informasi, tidak dapat melakukan insert, update, maupun delete data. Sedangkan admin dapat melakukan insert, update, maupun delete data

4. Perhitungan stok yang meliputi tabel dterimabarang, dkeluarbarang, dan dpengembalian dalam aplikasi ini hanya sementara, karena perhitungan stok nantinya akan dihubungkan ke sistem database yang sudah ada di PDAM Surya Sembada Surabaya.

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi katalog persediaan alat berbasis pada PDAM Surya Sembada Surabaya.


(8)

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat oleh PDAM Surya Sembada Surabaya dengan adanya aplikasi katalog persediaan alat berbasis web ini adalah :

1. Proses pemesanan alat lebih cepat dan tepat.

2. Kesalahan dalam pemesanan alat dapat berkurang.

3. Dengan adanya kerja praktek ini dapat mempererat hubungan PDAM

dengan Stikom Surabaya.

4. Dapat memberikan wawasan untuk penulis maupun pembaca tentang

pembuatan aplikasi ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab, masing-masing bab terdiri dari sub bab yang menjelaskan pokok-pokok pembahasan. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab satu menjelaskan tentang latar belakang yang dari kasus yang akan diangkat menjadi topik dalam kerja praktek serta perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan yang mendeskripsikan semuanya sebagai pengantar.

BAB II : Gambaran Umum PDAM Surya Sembada Surabaya

Pada bab dua menjelaskan tentang profil perusahaan, terkait sejarah perusahaan, motto, visi & misi, dan bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan dan deskripsi dari masing-masing bagian di perusahaan.


(9)

BAB III : Landasan Teori

Pada bab tiga menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam merancang aplikasi katalog persediaan peralatan berbasis web pada PDAM Surya Sembada Surabaya.

BAB IV : Desain Dan Implementasi Sistem

Pada bab empat menjelaskan mengenai sistem yang ada dan sistem yang akan dirancang, menjelaskan proses kerja aplikasi, struktur dari tabel-tabel database dan output dari sistem.

BAB V : Penutup

Pada bab lima sebagai bab penutup berisi kesimpulan dari aplikasi yang dibuat apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta saran untuk proses pengembangan aplikasi kedepannya.


(10)

2.1 Profil PDAM Surya Sembada Surabaya

PDAM Surya Sembada Surabaya yang berbasis di Surabaya Jawa Timur sebagai salah satu perusahaan daerah air minum yang sampai saat ini paling dapat diandalkan dan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1976 dan dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya. Disahkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur, tanggal 06 Nopember 1976 No. II/155/76 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya tahun 1976 seri C pada tanggal 23 Nopember 1976 No. 4/C. PDAM Surabaya melakukan bisnis dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik. Dewasa ini PDAM Surabaya telah memiliki 485.169 pelanggan, yang meliputi 445.714 pelanggan perumahan, 23.561 pelanggan komersial, pelanggan industri 403, 3.482 pelanggan sosial umum, 1.396 pelanggan pemerintah, 1.608 pelanggan sosial khusus, dan 5 pelanggan pelabuhan. Berdasarkan laporan keuangan terbaru dari perusahaan, PDAM Surabaya berhasil menjaga profitabilitas di tahun 2011 yaitu dengan membukukan total laba bersih sebesar Rp 149.280.000.000.

Perusahaan Daerah Air Minum atau yang sering disebut PDAM adalah salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam usaha distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM kini terdapat disetiap provinsi, kabupaten, dan kota madya yang tersebar di seluruh Indonesia. PDAM menjadi sarana penyedia air bersih yang diawasi serta dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif


(11)

maupun legislatif daerah. Riwayat PDAM secara umum dimulai dari pembangunan Air Minum di 106 Kabupaten/Kota, yang dilanjutkan pembentukan BPAM (Badan Pengelola Air Minum) sekaligus menjadi embrio PDAM yang mengelola fasilitas maupun sarana air minum dimana Pemerintah Pusat turut bertanggung jawab dalam pembangunan unit produksi milik Pemda ini.

Diawali sejak tahun 2004 inilah merupakan tonggak terbitnya peraturan dan perundangan yang menjadi landasan dan payung hukum perusahaan air minum denga dimulai terbitnya UU no 7 Tahun 2004 tentang SDA (sumber daya air). Setelah 60 tahun Indonesia merdeka ditahun ini Indonesia baru memiliki peraturan tertinggi disektor air minum dengan terbitnya PP (peraturan pemerintah) No 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM (sistim penyediaan air minum). Dengan dimulainya kembali pembinaan Air Minum dari yang semula berbasis wilayah menjadi berbasis sektor sehingga lahir kembali Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Pengembangan Air Minum yang mengeluarkan kebijakan penyehatan PDAM.

2.1.1 Motto Perusahaan

“Kami melayani lebih baik”.

2.1.2 Visi

Tersedianya air minum yang cukup bagi pelanggan melalui perusahaan air minum yang mandiri, berwawasan global, dan terbaik di Indonesia.

2.1.3 Misi


(12)

2. Memberi pelayanan prima bagi pelanggan dan berkelanjutan bagi pemangku kepentingan.

3. Melakukan usaha lain bagi kemajuan perusahaan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

2.2 Lokasi

PDAM Surya Sembada Surabaya berlokasi di Jl. Mayjend Prof. Dr.

Moestopo 2 Surabaya – 60131. Dengan nomor telepon : (031)-5039373 –

(031)-2926666 atau Faximile (031)-5030100. E-mail : humas@pdam-sby.go.id.

2.3 Struktur Direksi Organisasi

Gambar 1. Struktur Direksi Organisasi PDAM Surya Sembada Surabaya


(13)

2.4 Strategi ke Depan PDAM Surya Sembada Surabaya

Saat ini kondisi PDAM Surya Sembada Surabaya sudah berkembang dan lebih maju dari beberapa tahun yang lalu. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebagai instansi pelayanan air bersih senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Hal itu diwujudkan dalam komitmen PDAM Surya Sembada Kota Surabaya untuk selalu mengedepankan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan. Saat ini jumlah pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah 500.049 SR (Sambungan Rumah) dengan cakupan layanan sebesar 88,94% (data per-Agustus 2013).

Strategi Perusahaan yang akan dilakukan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang adalah:

1. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yaitu meliputi kualitas,

kuantitas (capacity building), kontinuitas.

2. Mencari sumber-sumber air baku yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas.

3. Merehab, membangun Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum yang

ada, sesuai untuk pelanggan dan perkembangan teknologi.

4. Membangun kemampuan Soft Skill dalam pembangunan Sistem Penyediaan

Air Minum (SPAM) yang meliputi instalasi, transmisi, distribusi, Laboratorium kualitas, customer service.

5. Menjadikan perusahaan yang profesional dan mandiri dalam pengelolaan


(14)

10 3.1 Pengertian Katalog

Katalog berasal dari bahasa Indonesia berasal dari kata Catalog dalam bahasa Belanda, serta Catalogue dari bahasa Inggris. Istilah katalog itu sendiri berasal dari frase Yunani Katalogos. Kata bermakna sarana atau menurut, sedangkan logos memiliki berbagai arti seperti kata, susunan, alasan dan nalar. Jadi katalog dari segi kata bermakna sebuah karya dengan isinya disusun menurut cara yang masuk akal.

Beberapa definisi katalog menurut ilmu perpustakaan dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Katalog berarti daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu. (Fathmi, 2004)

b. Katalog perpustakaan adalah daftar buku atau koleksi pustaka dalam suatu perpustakaan atau dalam suatu koleksi. (Sulistyo-Basuki, 1991)

3.1.1 Tujuan Katalog

Menurut Sulistyo-Basuki (1991) tujuan dari Katalog adalah sebagai berikut:

1. Memungkinkan seorang menemukan sebuah buku yang diketahui

pengarangnya, judulnya atau subjeknya.

2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakann oleh pengarang tertentu,


(15)

3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya dan berdasarkan karakternya (sastra atau kah berdasarkan topik).

3.1.2 Fungsi Katalog

1. Memudahkan user dalam retrieval bahan pustaka yang dibutuhkan

berdasarkan informasi yang mereka ketahui, bisa berupa judul, pengarang, maupun berdasarkan bidang ilmu yang diperlukan.

2. Untuk menunjukkan apakah perpustakaan memiliki buku yang dikarang

oleh pengarang tertentu, mengenai subjek tertentu dan dalam bentuk tertentu.

3. Sebagai wakil ringkas dari bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.

Qalyubi dkk (2007) menyebutkan fungsi katalog adalah sebagai berikut:

1. Mencatat karya seseorang pada tajuk yang sama.

2. Menyusun entri pengarang secara tepat sehingga semua karya seseorang

berada pada tajuk yang sama.

3. Mencatat semua judul bahan pustaka yang dimiliki suatu perpustakaan.

4. Menunjukkan rujukan silang (cross reference) dari beberapa istilah atau nama-nama yang sama yang digunakan sebagai tajuk.

5. Memberikan petunjuk letak/lokasi bahan pustaka yang disusun pada

perpustakaan. memberikan uraian tentang setiap karya yang dimiliki suatu

perpustakaan sehingga pengguna perpustakaan (user) dapat memperoleh


(16)

Sedangkan Menurut Kao (2001), fungsi katalog adalah sebagai berikut:

1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui

pengarangnya, judulnya atau subyeknya.

2. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan dari pengarang tertentu,

berdasarkan subyek tertentu, atau dalam jenis literature tertentu.

3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan

karakternya.

4. Berfungsi sebagai sarana yang sangat diperlukan oleh staf perpustakaan di bagian pengadaan, pengatalogan, kontrol inventarisasi dan pekerjaan-pekerjaan referensi.

3.2 Web Application

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa

yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan

berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis.

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi

seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis


(17)

data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis

data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server

berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP

menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan

diterima oleh klien. (Kadir, 2010)

3.3 PHP (Personal Home Page)

PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML (HyperText Markup Langauge). (Oktavian, 2010)

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari PersonalHomePage (Situs

personal). Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI pada sekitar tahun 1995, dan diperkenalkan kepada

beberapa programmer pemula dengan alasan bahasa yang digunakan oleh PHP

(Personal Home Page) cukup sederhana dan mudah dipahami. Selanjutnya

Rasmus menulis ulang PHP (Personal Home Page) dengan bahasa C untuk

meningkatkan kecepatan aksesnya.

Script PHP (Personal Home Page) adalah bahasa program yang berjalan pada sebuah web server, atau sering disebut server-side. Oleh karena itu, PHP


(18)

(Personal Home Page) dapat melakukan apa saja yang bisa dilakukan program CGI lain, yaitu mengolah data dengan tipe apapun, menciptakan halaman web yang dinamis, serta menerima dan menciptakan cookies, dan bahkan PHP bisa melakukan lebih dari itu.

Arti script server-side adalah, agar dapat menjalankan script ini dibutuhkan tiga program utama, yaitu web-server (dapat berupa IIS dari windows atau apache), modul PHP dan juga web browser.

PHP dapat berjalan pada semua jenis sistem operasi, antara lain pada Linux dan varian Unix (HP-UX, Solaris dan OpenBSD), pada Ms Windows, Mac dan masih banyak lag, selain itu PHP juga dapat berjalan pada beberapa jenis web-server antara lain Apache, Microsoft IIS, personal web server, Netscape dan IplanetServer, Caudium, Xitami, Omnihttpd dan masih banyak lagi.

Apabila Anda menggunakan PHP, maka Anda banyak memiliki alernatif

Sistem Operasi atau web server untuk menjalankannya, selain itu Anda juga dapat menajalankan atau menggunakan program berorientasi object atau sering disebut Object Oriented Programming (OOP).

Output yang dihasilkan PHP bukan hanya HTML, namun juga dalam bentuk gambar, file PDF, serta gambar animasi menggunakan Libswf dan Ming. Output yang lain dengan jenis teks dapat berupa fileXHTML dan XML.

Script PHP Anda akan disembunyikan dalam server dan output teks yang ditampilkan di browser adalah format teks HTML, XHTML atau XML.

PHP juga banyak mendukung database populer yang sering digunakan


(19)

PostgreSQL , FIlePro(read only), mSQL, Solid, Hyperwave, Direct MS-SQL, Sybase, IBMDB2, MySQL, Velocis, Informix, ODBC dan Unix dbm.

PHP juga mendukung koneksi dengan layanan jasa yang menggunakan

protokol seperti LDAP, IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP dan COM (pada windows). Selain itu, juga dapat melakukan koneksi dengan jaringan yang

menggunakan protokol lain, PHP mempunyai dukungan WDDX, sehingga dapat

bertukar data antar bahasa pemograman web.

3.4 Pengertian Bootstrap

Bootstrap adalah sebuah Framework atau Tools untuk membuat desain template website yang responsive secara cepat, mudah dan gratis. Desain ini memiliki kemampuan untuk mengelola aset media dengan efektif. Website dengan desain responsif mampu memberikan respon secara otomatis terhadap ukuran layar, sehingga situs dapat beradaptasi dengan optimal dalam perangkat apapun yang digunakan pengguna untuk mengaksesnya. (Clatworthy, 2011)

Twitter Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML dan CSS yang dapat membuat layout halaman website, tabel, tombol, form, navigasi, dan komponen lainnya dalam sebuah website hanya dengan memanggil fungsi CSS (class) dalam berkas HTML yang telah didefinisikan. Selain itu juga terdapat

komponen-komponen lainnya yang dibangun menggunakan JavaScript.

3.5 Oracle XE

Oracle XE (Express Edition) adalah sebuah produk database server yang berlisensi freeware dari Oracle Corporation. Dengan produk ini, para pemakai


(20)

OracleXE dapat menggunakannya tidak hanya untuk percobaan, tetapi juga dapat

digunakan untuk pengembangan dan deployment sistem. Sampai saat ini, terdapat

dua versi Oracle, yaitu Oracle 10g XE dan Oracle 11g R2 XE. Keduanya

memberikan konsep antarmuka pemakai untuk pemakaian database yang berbeda

serta sama-sama menggunakan teknologi Oracle Application Express untuk

menyediakan layanan antarmuka pemakai berbasis web untuk mengatur dan

memanfaatkan databaseOracleXE. (Susanto, 2012)

Dalam Oracle 10g XE terdapat beberapa batasan yang perlu diperhatikan terkait dengan penggunaan sumber komputer. Pembatasan pertama adalah

pemakaian ruang memori pada databaseOracle10gXE hanya dapat mengalamati

sampai 1 GB RAM. Pembatasan ini akan mempengaruhi bagaimana pemakai

dapat mengakses database secara bersamaan dan bagaiman kinerja yang diberikan

oleh database Oracle 10g XE. Dengan kondisi Oracle 10g XE yang terpasang

pada komputer Pentium IV dan 1 GB RAM, maka jumlah maksimum pemakai

yang dapat membentuk sesi koneksi adalah kurang lebih 16 koneksi.

Pembatasan kedua, Oracle 10g XE hanya akan menggunakan satu CPU.

Oracle 10g XE akan berjalan pada sebuah komputer multi-CPU, tapi hanya akan menggunakan satu CPU saja. Jika ingin memfungsikan multi-CPU dalam satu

komputer, maka dibutuhkan Oracle Database Standard Edition atau Enterprise

Edition. Batasan ketiga, database Oracle 10g XE hanya dapat berjalan secara tunggal di sembarang komputer. Pemakai dapat menggunakan konsep skema untuk memisahkan satu aplikasi dengan aplikasi lain sehingga tidak memerlukan database untuk setiap aplikasi.


(21)

Pembatasan yang terakhir adalah pembatasan ruang penyimpanannya hanya sampai 4 GB tidak boleh lebih, tapi pemakai dapat menghubungkan Application Express ke database lain untuk menambah ruang penyimpanan sesuai kebutuhan. (Susanto, 2012)

Beberapa kebutuhan yang harus diperhatikan saat akan menginstalasi Oracle10gXE pada lingkungan MicrosoftWindows, sebagai berikut:

1. Random Access Memory (RAM) minimum adalah 256 MB

(direkomendasikan 512 MB).

2. Ruang penyimpanan minimal komponen server adalah 1,6 GB dan

komponen client 75 MB (disarankan agar sistem file diformat menggunakan NTFS yang memiliki AccessControl).

3. Prosesor minimum adalah Intel(x86) Pentium 4.

4. Sistem operasi minimum adalah Windows SP1 atau Windows Server 2003

atau Windows2000SP4.

Sedangkan pada lingkungan Linux, kebutuhan komputer yang harus

dipersiapkan adalah, sebagai berikut:

1. Random Access Memory (RAM) minimum adalah 256 MB

(direkomendasikan 512 MB).

2. Ruang penyimpanan minimal komponen server adalah 1,5 GB dan

komponen client 100 MB.

3. Kebutuhan Swapfile (dalam MB): (a) RAM antara 0 – 256, ukuran swap 3 x RAM (b) RAM antara 256 – 512, ukuran swap 2 x RAM (c) RAM antara 512


(22)

4. Prosesor minimum adalah Intel (x86) Pentium 4.

3.6 Pengertian Document Flowchart

Menurut Jogiyanto (2005), flowchart (bagan alir) adalah bagan (charts) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

Document Flowcharts adalah Bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai bagan alir formulir yang merupakan bagan alir yang menunjukkan arus

dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Dalam

pembuatannya, document flowcharts memiliki ketentuan-ketentuan yang harus

diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi yang ada di dalamnya. Notasi

yang umumnya ada pada document flowcharts antara lain:

Tabel 1. Simbol DocumentFlowcharts

No Simbol

Nama Simbol

Fungsi

1. Terminator

Merupakan bentuk dari terminator

simbol yang digunakan pada awal

pembuatan document flowcharts

sebagai mengawali (Start) dan mengakhiri (End) flowcharts.


(23)

2.

Manual Process (Proses Manual)

Merupakan notasi dari proses

manual yang pada document

flowcharts. Dinyatakan sebagai proses manual karena dalam notasi document flowcharts segala bentuk proses masih belum dilakukan oleh komputer.

3. Dokumen

Merupakan notasi dari dokumen pada document flowcharts. Notasi

document ini umumnya

digambarkan sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau dokumen lainnya yang berbentuk kertas

4.

Decision (Keputusan)

Merupakan notasi dari suatu

keputusan dalam pengerjaan

document flowcharts. Dalam penggambaran notasi decision ini

selalu menghasilkan dengan


(24)

3.7 Pengertian System Flowchart

Menurut Jogiyanto (2005), bagan alir program (system flowchart)

merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan

apa yang dikerjakan di sistem. Pembuatan System Flowcharts memiliki aturan dan

ketentuan yang harus diikuti. Seperti halnya dalam pembuatan Document

Flowcharts sebelumnya, System Flowcharts memiliki notasi-notasi sebagai representasi dari proses kerja suatu sistem.

Sebagian notasi dalam System Flowchart memiliki kesamaan dengan notasi

yang ada pada document flow seperti, terminator (start/end), dan notasi laporan. Selain kedua notasi tersebut terdapat perbedaan secara bentuk dan fungsinya. Adapun simbol-simbol lain yang ada pada System Flowchart akan di jelaskan pada tabel 2.

Tabel 2. Simbol System Flowcharts

No Simbol Nama Simbol Fungsi

1.

Proses Komputerisasi

Simbol di samping merupakan represntasi dari proses sistem. Menggambarkan sistem yang

dikerjakan oleh komputer

(otomatis).

2. Database

Gambar disamping adalah


(25)

No Simbol Nama Simbol Fungsi

yang mana fungsinya untuk menyimpan data dari proses sebelumnya.

3. Connector

Connector difungsikan

sebagai penunjuka arah aliran dari satu proses ke proses yang lainnya yang saling berkaitan.

4. Sub-Process

Simbol Sub-Process

difungsikan untuk

menunjukkan adanya proses yang lebih rinci dari suatu proses utama.

5. Document

Simbol Document

menunjukkan tentang

dokumen yang dihasilkan

6.

Decision (Keputusan)

Simbol di samping

difungsikan sebagai langkah

pengambil keputusan .

Keputusan yang ada terkait

“ya” atau “tidak” keputusan


(26)

No Simbol Nama Simbol Fungsi

7. Input/Output

Simbol di samping

difungsikan untuk

menunjukkan masukan data (input) dan data yang dihasilkan (output).

8.

Connector (On Page Reference)

Untuk menunjukkan hubungan simbol yang saling terkait

dalam System Flowchart.

Selain itu juga sebagai

pengganti garis coneector

untuk menghubungkan simbol yang saling berjauhan.

9.

Connector (Off- Page Reference)

Fungsinya hampir sama

dengan connector (on page

reference) perbedaannya adalah untuk menghubungkan simbol yang berada pada halaman yang berbeda.

3.8 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto (2005), DFD adalah

diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data


(27)

ada pada suatu sistem serta aliran-aliran data. Fungsi utama dari DFD yaitu untuk memudahkan analis sistem untuk menggambarkan suatu sistem sebagai satu fungsi yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Pada perancangannya, Data Flow Diagram berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk penggambaran analisa maupun

rancangan sistem yang memudahkan seorang profesional TI dalam

mengkomunikasikan rancangan sistem yang akan dibuat kepada pengguna atau

pembuat program. Dalam pembuatannya, DFD memiliki simbol-simbol di

dalamnya. Adapun simbol tersebut akan dijelaskan pada tabel 3.

Tabel 3. Komponen Data Flow Diagram

No Simbol Nama Simbol Fungsi

1. Terminator

Untuk menggambarkan asal atau tujuan data di luar

sistem. Sebagai

penggambaran dari entitas

eksternal (orang,

sekelompok

orang,organisasi, departmen organisasi,dsb) yang sama tetapi di luar kendali sistem yang akan dibuat.


(28)

No Simbol Nama Simbol Fungsi

2. Proses

Untuk menggambarkan

bagian dari sistem yang memproses inputan menjadi output. Setiap proses diberi nama dengan menggunakan kata kerja transitif, seperti ; mencatat data master, dsb.

3. Data Store

Untuk menggambarkan

media penyimpanan data, seperti file atau database.

Media penyimpanan

berkaitan dengan

penyimpanan secara

komputerisasi.

4. Alur Data

Untuk menggambarkan arah keluar masuknya dari suatu proses. Alur data digunakan untuk menjelaskan proses perpindahan data/informasi dari satu proses ke proses lain.


(29)

Terdapat beberapa jenis DFD yang mana dibuat dan digunakan oleh seorang analis dalam merancang suatu sistem. Dalam perancangan Data Flow Diagram (DFD), terdapat beberapa jenis DFD tersebut memilki fungsi dan aturan penulisan yang berbeda, yaitu :

1. Context Diagram

Context Diagram merupakan jenis pertama dari Data Flow Diagram (DFD). Context Diagram ini merupakan diagram tingkat atas di dalam penulisan

DFD. Fungsi dari Context Diagram sendiri adalah untuk menggambarkan sebuah

sistem infromasi secara global (umum) termasuk masuk dan keluarnya data. Di dalam context diagram terdapat suatu lingkaran yang mana lingkaran tersebutlah yang menjadi simbol dari sistem secara keseluruhan.

2. Data Flow Diagram Fisik

Merupakan representasi grafik dari sebuah sistem untuk menunjukkan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem itu sendiri. Entitas internal dapat

berupa tempat atau bagian dari sistem untuk mentransformasikan data. DFD fisik

tidak menunjukkan unsur proses dari suatu sistem melainkan lebih kepada bagaimana, dimana dan oleh siapa proses dilakukan.

3. Data Flow Diagram Logis

Merupakan representasi grafik dari sebuah sistem yang menjelaskan tentang proses-proses di dalamnya dan aliran-aliran data ke dalam maupun ke luar dari proses tersebut. DFD Logis dibuat untuk mendokumentasikan sebuah sistem


(30)

informasi karena DFD tersebut mewakili logika dari suatu sistem. Jadi, DFD Logis ini lebih fokus pada fungsi-fungsi yang dilakukan sistem.

4. Data Flow Diagram Levelled

DFD Levelled dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik

maupun diagram logis. DFD ini merupakan penjabaran dari Context Diagram ke

diagram yang lebih terperinci dengan cara pendekomposisian. DFD Levelled

dapat dijabarkan ke dalam level atau tingkat tertentu tergantung seberapa rinci

penjabarannya. Ketentuan dalam pembuatan DFD Levelled ini harus mampu

menggambarkan proses dari suatu sistem sedatail mungkin. Apabila penggambaran mash dianggap luas atau belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah lagi.

3.9 Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly (2005), Sistem Manajemen Basis data (DBMS)

merupakan suatu sistem perangkat lunak (software) yang membantu pemakai

dalam mendefinisikan, menciptakan, mengatur dan mengontrol akses pada suatu basis data.

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :

1. Data Definition Language (DDL)

Memungkinkan user untuk membuat spesifikasi tipe data,

mendefinisikan basis data, struktur data dan data constaint. 2. Data Manipulation Language (DML)


(31)

Memungkinkan pemakai untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mengirimkan atau mengambil data dari basis data.

Menurut Connolly (2002), ada lima komponen Sistem Manajemen Basis data (DBMS), yaitu :

1. Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan

aplikasi-aplikasi. Contoh: single personal computer, single mainframe, atau komputer yang menggunakan jaringan.

2. Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri

dan program-program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat lunak jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS, khususnya dari

sudut pandang pemakai akhir mengenai data.

4. Prosedur

Cara untuk menjalankan sistem, seperti bagaimana masuk ke dalam DBMS

memulai dan menghentikan DBMS, bagaimana membuat data backup dari basis

data.

5. Manusia

Komponen terakhir adalah manusia yang terlibat dengan sistem, termasuk didalamnya adalah Database Administrator (DBA), perancang basis data, pengembang aplikasi, dan pemakai akhir.


(32)

3.10 Pengertian Perancangan Basis Data

Database Design (Perancangan Basis Data) merupakan salah satu aplikasi yang paling umum dan dikenal oleh banyak orang. Untuk merancang suatu database dimulai dengan melakukan analisis terhadap kebutuhan perusahaan. di

dalam perancangan database terdapat metodologi sebagai acuan dalam pembuatan

suatu basis data.

Menurut Connolly (2005) Metodologi perancangan basis data terdiri dari tahap- tahap yang membantu perancang dengan teknik yang tepat dalam setiap merancang basis data. Metodologi perancangan basis data juga membantu perancangan untuk merencanakan, mengatur dan mengevaluasi pengembangan dari proyek pembuatan basis data tersebut.

Dalam metodologi perancangan basis data menurut Connolly, terdapat 3 proses, yaitu conceptual database design, logical design, dan physical database design.

1. Conceptual Database Design (CDM)

Proses membangun sebuah model dari informasi yang digunakan dalam

perusahaan, terbebas dari semua pertimbangan fisik. Conceptual database design

meliputi pembuatan sebuah konseptual data model sebagai bagian dari

perusahaan. Data model dibangun menggunakan informasi yang

didokumentasikan dari user requirement. Conceptual database design secara keseluruhan tidak mencakup detail implementasinya, seperti DBMS software yang dipakai, aplikasi program, programming, language, hardware platform atau pertimbangan fisik lainnya.


(33)

2. Logical Database Design

Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah data model tertentu tetapi terbebas dari penggunaan DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Conceptual data model yang dibuat pada tahap sebelumnya disempumakan dan dipetakan menjadi sebuah logical data model.

3. Physical Database Design (PDM)

Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur logic secara fisik diimplementasikan ke dalam tujuan Sistem Manajemen Basis data (DBMS), para perancang juga harus membuat keputusan mengenai bagaimana basis data tersebut dapat diimplementasikan dan diterapkan. Oleh karena itu, physical database design harus disesuaikan dengan DBMS yang spesifik. Terdapat hubungan antara physical dan logical database design, karena keputusan yang diambil pada physical database design untuk meningkatkan kinerja dari basis data tersebut dapat mempengaruhi logical data model.


(34)

30 4.1 Analisis Sistem

Menganalisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan serta persyaratan terkait sistem yang akan dibuat. Dalam proses analisis sistem ini bertujuan untuk menjelaskan siapa pengguna (user) sistem, apa saja yang akan dilakukan oleh sistem, kapan dan di mana sistem akan diterapkan. Dengan melakukan analisis, maka dapat diketahui sisi kelemahan guna melakukan perbaikan atau membangun suatu konsep sistem yang baru pada PDAM Surya Sembada Surabaya khususnya pada bagian persediaan.

Hasil yang ditemukan saat melakukan analisis sistem pada bagian persediaan PDAM Surya Sembada Surabaya yaitu masih ada beberapa kelemahan yang terdapat pada proses bisnisnya. Salah satunya adalah selama ini informasi tentang stok barang yang tersedia di tiap gudang tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh petugas bagian lapangan. Hal ini disebabkan oleh sulitnya memperoleh informasi secara rinci tentang ketersediaan barang di tiap gudang. Ditambah dengan keterbatasan kemampuan petugas bagian instalasi dalam mengingat secara rinci barang yang akan dipesan. Sehingga sering kali terjadi kekeliruan antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima. Melihat proses permintaan barang antara petugas bagian lapangan ke bagian gudang yang sering kali terjadi kekeliruan tentunya akan mengakibatkan terhambatnya proses bisnis pada bagian yang bersangkutan.


(35)

Mengacu pada permasalahan yang ada diatas, PDAM Surya Sembada Surabaya membutuhkan aplikasi yang dapat memudahkan bagian persediaan dalam memberikan informasi tentang ketersediaan barang pada tiap gudang agar mudah digunakan oleh bagian lapangan. Sistem informasi katalog persediaan ini tidak berkaitan dengan keseluruhan proses bisnis yang ada di bagian persediaan. Sistem ini lebih berkaitan dengan proses penerimaan barang. Dimana setelah barang diterima, bagian persediaan menginputkan data-data stok barang terbaru yang baru saja diterima.

Oleh karena itu, alur dokumen proses penerimaan barang pada bagian persediaan PDAM Surya Sembada Surabaya dapat dilihat pada Gambar 2.

Berikut adalah deskripsi tentang document flow penerimaan barang di bagian persediaan PDAM Surya Sembada Surabaya. Pertama-tama bagian gudang menerima barang dari rekanan sesuai surat jalan kemudian bagian gudang memberitahukan bagian persediaan bahwa barang telah diterima. Kemudian bagian persediaan meminta bagian QA (Quality Assurance) untuk melakukan pemeriksaan kualitas barang. Setelah selesai diperiksa, maka QA akan membuat berita acara pemeriksaan barang. Berita acara pemeriksaan barang tersebut diberikan kepada gudang. Setelah berita acara pemeriksaan diterima oleh gudang, lalu gudang membuat berita acara penerimaan barang. Berita acara penerimaan barang tersebut dibuat 2 rangkap, yaitu diberikan kepada rekanan dan bagian persediaan. Proses penerimaan barang pun selesai.


(36)

Berita acara penerimaan

barang Proses Penerimaan Barang

Gudang QA Persediaan

Rekanan P h ase Berita acara penerimaan barang Berita acara penerimaan barang Surat Jalan Start Surat Jalan Surat Jalan Surat Jalan Permintaan Pemeriksaan Permintaan Pemeriksaan Berita acara pemeriksaan barang Berita acara pemeriksaan barang Barang disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas Berita acara penerimaan barang Berita acara penerimaan barang End

Gambar 1. Document Flow pada Proses Penerimaan Barang di Bagian Persediaan


(37)

4.2 Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem dengan melakukan observasi dari sistem

yang sudah ada di dalam perusahaan dan dijelaskan juga melalui Document Flow.

Dalam tahap mendesain sistem ini menjelaskan mengenai bagaimana merancang sistem baru terkait adanya proses pemberian informasi secara mobile tentang persediaan peralatan pada PDAM Surya Sembada Surabaya.

4.2.1 Sistem Flowchart

Bagian System flow ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada di

dalam sistem. Alur dalam system flow proses pemberian informasi secara mobile

tentang persediaan peralatan pada PDAM Surya Sembada Surabaya dimulai dengan mengambil data barang yang sudah tersedia di tiap gudang dan

menyimpannya ke dalam database.

Dari data-data barang tersebut kemudian digabungkan menjadi informasi tentang persediaan stok dari tiap gudang. Dalam artian data-data barang tersebut kemudian di inputkan ke dalam gudang tertentu yang sesuai informasi yang diperoleh dari gudang. Di dalam inputan tersebut ditambahi dengan menginput data kuantitatif ke tiga tabel yaitu barang diterima, barang keluar, dan barang dikembalikan. Hasil dari proses inputan tersebut adalah informasi tentang stok barang di dalam gudang tertentu beserta detail barang yang bersangkutan. Secara rinci proses ini dapat dilihat dari system flowchart proses manajemen data katalog persediaan peralatan di PDAM Surya Sembada Surabaya yaitu pada Gambar 3 dan 4 sebagai berikut:


(38)

Proses Manajemen Data Katalog Persediaan Alat pada PDAM Surya Sembada Surabaya

Admin / Bagian Persediaan

Ph ase Mulai Input Data Grup Barang Menyimpan Data Grup Barang Grup Barang Input Data Gudang Menyimpan

Data Gudang Gudang

Input Data Barang

Menyimpan

Data Barang Barang

Input Data Barang ke Dalam Gudang Grup Menyimpan Data Barang Sesuai Gudang Barang Diterima Barang Keluar Barang Kembali Gudang Grup Barang A

Gambar 2. System Flowchart pada Proses Manajemen Katalog di Bagian


(39)

Proses Manajemen Data Katalog Persediaan Alat pada PDAM Surya Sembada Surabaya

Admin / Bagian Persediaan

Ph ase A Proses Perhitungan Stok Barang di Suatu Gudang Gudang Grup Barang Barang Diterima Barang Keluar Barang Kembali Data Lengkap Barang Update? Selesai

Tidak Edit Data

Lengkap Barang Ya Update Data Lengkap Barang Barang Gudang Barang Diterima Barang Keluar Barang Kembali B B

Gambar 3. System Flowchart pada Proses Manajemen Katalog di Bagian


(40)

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggambarkan sistem sebagai kumpulan dari berbagai fungsi yang saling terhubung satu sama lain. DFD sering digunakan dalam merancang suatu sistem karena diagram ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data.

4.2.2.1 Context Diagram

Data_Grup_Barang Data_Gudang

Data_Barang

Informasi_Stok_Barang Data_User

Data_Stok Informasi_User

1 Katalog Persediaan Barang Admin User

Admin Persediaan

User Lapangan

Bagian Gudang

Gambar 4. Context Diagram

Pada level paling awal DFD terdapat context diagram yang terdiri dari empat entitas eksternal yaitu Admin User, Admin Persediaan, User Lapangan dan Bagian Gudang. Di dalam context diagram ini menjelaskan tentang input dan


(41)

output secara keseluruhan proses-proses yang terdapat pada sistem katalog persediaan barang.

4.2.2.2 DFD Level 0

Data_Barang Data_Grup_Barang Data_Gudang 1.1 Pencatatan Data Master 1.2 Pengolahan Informasi Barang Admin Persediaan Admin User

Bagian Gudang User Lapangan

Data_Stok Data_User Informasi_Stok_Barang Informasi_User Data_User Data_Gudang Data_Barang Data_Grup_Barang Data_Barang_Diterima Data_Barang_Keluar Data_Barang_Kembali 1 Usrtab

2 Barang 3 Grup Barang

4 Gudang

5 dterimabarang

6 dkeluarbarang

7 dpengembalian

Gambar 5. Data Flow Diagram (DFD) level 0

Pada Data Flow Diagramlevel 0 dari sistem katalog persediaan ini terdapat empat entitas eksternal yang juga tedapat pada context diagram dan dua proses. Adapun dua proses tersebut antara lain adalah Pencatatan Data Master dan Pengolahan Informasi Barang.


(42)

4.2.2.3 DFD Level 1

Data Flow Diagram level 1 adalah hasil breakdown dari data flow diagram level 0 agar dapat dilihat aliran data secara lebih detil dari masing-masing proses.

4.2.2.3.1 Pencatatan Data Master

1.1.1 Pencatatan Data User

1.1.2 Pencatatan Data

Barang

1.1.3 Pencatatan Data Grup

Barang 1.1.4 Pencatatan Data Gudang Admin Persediaan Admin User Data_User Data_Barang Data_Grup_Barang Data_Gudang 4 Gudang Data_User Data_Barang Data_Grup_Barang Data_Gudang 1 Usrtab 2 Barang

3 Grup Barang

Gambar 6. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Pencatatan Data Master

Pencatatan Data Master ini merupakan proses yang terdapat pada level 1 yang telah di-breakdown. Setelah di-breakdown proses ini terdiri atas empat proses yang ada di dalamnya. Proses-proses tersebut antara lain adalah Pencatatan

Data User, Pencatatan Data Barang, Pencatatan Data Grup Barang, dan

Pencatatan Data Barang. Dan entitas eksternal yang terkait adalah Admin User dan Admin Persediaan.


(43)

4.2.2.3.2 Pengolahan Informasi Barang

1.2.1

Pencatatan Informasi Barang

1.2.2 Pencatatan Informasi Stok

Barang Data_Gudang

Data_Barang

Data_Grup_Barang

Data_Barang_Diterima

Data_Barang_Keluar

Data_Barang_Kembali

4 Gudang 2 Barang 3 Grup Barang

5 dterimabarang

6 dkeluarbarang

7 dpengembalian

Informasi_Barang

Data_Stok Informasi_Stok_Barang

Bagian Gudang

User Lapangan

Gambar 7. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Pengolahan Informasi Barang

Pengolahan Informasi Barang ini merupakan proses yang terdapat pada level

1 yang telah di-breakdown. Setelah di-breakdown proses ini terdiri atas dua proses yang ada di dalamnya. Proses-proses tersebut antara lain adalah Pencatatan Informasi Barang dan Pencatatan Informasi Stok Barang. Dan entitas eksternal


(44)

4.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Struktur database yang digunakan digambarkan melalui Entity Relationship Diagram (ERD). ERD terdapat dua macam jenis yaitu dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

4.2.3.1 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model ini merupakan gambaran sistem database dari aplikasi katalog persediaan barang secara logik yang terdiri atas tabel-tabel yang akan dibuat dan relasi yang menghubungkan tabel satu dengan tabel yang lainnya.

Relationship_1 Relationship_2 Relationship_3 Relationship_7 Relationship_8 Relationship_9 user_grup Relationship_11 gudang_grup barang kd_barang nama_barang spesifikasi foto1 foto2 foto3 foto4 foto5 caption1 caption2 caption3 caption4 caption5

<pi> Characters (50) Characters (256) Characters (1000) Image Image Image Image Image Characters (256) Characters (256) Characters (256) Characters (256) Characters (256) <M>

Identifier_1 <pi> grup_barang kd_grup

nama_grup

<pi> Characters (50) Characters (256) <M> Identifier_1 <pi> Gudang kd_gudang nama_gudang

<pi> Characters (50) Characters (256) <M> Identifier_1 <pi> USRTAB userid username passw disableuser jabatan

<pi> Characters (50) Characters (256) Characters (256) Integer Characters (256) <M> Identifier_1 <pi> dterimabarang no_dt qty tglBa <pi> Integer Integer Date <M> Identifier_1 <pi> dkeluarbarang no_dk qty tglKeluar <pi> Integer Integer Date <M> Identifier_1 <pi> dpengembalian no_dp qty tglKembali <pi> Integer Integer Date <M> Identifier_1 <pi>


(45)

4.2.3.2 Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generating Conceptual Data Model (CDM). PDM merupakan gambaran secara fisik dari database yang akan dibangun pada aplikasi katalog persediaan ini. Di dalam PDM terdapat tabel-tabel yang saling berelasi dan berisikan data yang sudah terdapat tipe datanya.

barang kd_barang kd_grup nama_barang spesifikasi foto1 foto2 foto3 foto4 foto5 caption1 caption2 caption3 caption4 caption5 CHAR(50) CHAR(50) CHAR(256) CHAR(1000) BLOB BLOB BLOB BLOB BLOB CHAR(256) CHAR(256) CHAR(256) CHAR(256) CHAR(256) <pk> <fk> grup_barang kd_grup nama_grup CHAR(50) CHAR(256) <pk> Gudang kd_gudang nama_gudang CHAR(50) CHAR(256) <pk> USRTAB userid username passw disableuser jabatan CHAR(50) CHAR(256) CHAR(256) INTEGER CHAR(256) <pk> dterimabarang no_dt kd_barang kd_gudang qty tglBa INTEGER CHAR(50) CHAR(256) INTEGER DATE <pk> <fk1> <fk2> dkeluarbarang no_dk kd_gudang kd_barang qty tglKeluar INTEGER CHAR(256) CHAR(50) INTEGER DATE <pk> <fk2> <fk1> dpengembalian no_dp kd_gudang kd_barang qty tglKembali INTEGER CHAR(256) CHAR(50) INTEGER DATE <pk> <fk2> <fk1> user_grup userid kd_grup CHAR(50) CHAR(50) <pk,fk1> <pk,fk2> gudang_grup kd_gudang kd_grup CHAR(256) CHAR(50) <pk,fk1> <pk,fk2>


(46)

4.2.4 Struktur Tabel

Di dalam sub bab ini akan dijelaskan struktur dari tabel-tabel yang akan digunakan dalam pembuatan Web Katalog Persediaan Peralatan pada PDAM Surya Sembada Surabaya. Data-data di bawah ini akan menjelaskan satu-persatu detil dari struktur tabel untuk setiap tabelnya.

a. Tabel Barang

Tabel 1. Barang

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

KD_BARANG Varchar2 (50) Primary Key

KD_GRUP Varchar2 (50) Foreign Key

NAMA_BARANG Varchar2 (256)

SPESIFIKASI Varchar2 (256)

FOTO1 Varchar2 (50)

FOTO2 Varchar2 (50)

FOTO3 Varchar2 (50)

FOTO4 Varchar2 (50)


(47)

b. Tabel Grup_Barang

Tabel 2. Grup_Barang

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

KD_GRUP Varchar2 (50) Primary Key

NAMA_GRUP Varchar2 (256)

c. Tabel Gudang

Tabel 3. Gudang

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

KD_GUDANG Varchar2 (50) Primary Key

NAMA_GUDANG Varchar2 (256)

d. Tabel Usrtab

Tabel 4. Usrtab

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

USERID Varchar2 (50) Primary Key

USERNAME Varchar2 (256)

PASSW Varchar2 (256)

JABATAN Varchar2 (256)


(48)

e. Tabel Gudang_Grup

Tabel 5. Gudang_Grup

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

KD_GUDANG Varchar2 (50) Primary Key,

Foreign Key

KD_GRUP Varchar2 (50) Primary Key,

Foreign Key

f. Tabel User_Grup

Tabel 6. User_Grup

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

USERID Varchar2 (50) Primary Key,

Foreign Key

KD_GRUP Varchar2 (50) Primary Key,

Foreign Key

g. Tabel Dterimabarang

Tabel 7. Dterimabarang

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

NO_DT Number Primary Key

QTY Number


(49)

KD_GUDANG Varchar2 (50) Foreign Key

KD_GUDANG Varchar2 (50) Foreign Key

h. Tabel Dkeluarbarang

Tabel 8. Dkeluarbarang

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

NO_DK Number Primary Key

QTY Number

TGLKELUAR Date

KD_GUDANG Varchar2 (50) Foreign Key

KD_BARANG Varchar2 (50) Foreign Key

i. Tabel Dpengembalian

Tabel 9. Dpengembalian

Nama Kolom Tipe Data Keterangan

NO_DP Number Primary Key

QTY Number

TGLKEMBALI Date

KD_GUDANG Varchar2 (50) Foreign Key


(50)

4.3 Implementasi Input Output 4.3.1 Form Autentikasi Pengguna

Form ini berfungsi untuk membatasi akses ke dalam web katalog persediaan

peralatan ini. Dimana hak akses ini hanya diberikan kepada tiga pihak, yaitu Admin User, Admin Persediaan, dan User Lapangan. Ketiga pihak tersebut memiliki hak akses yang berbeda.

Di dalam form ini pengguna yang diberikan hak akses dapat memasukan NIP PDAM dan password yang dimiliki ke dalam kolom yang telah disediakan.

Untuk memberikan keamanan yang lebih, maka diadakan fitur captcha pada form

ini.

Gambar 10. FormLogin

4.3.2 Halaman Utama

Setelah melakukan autentifikasi pengguna maka akan tampil halaman utama. Halaman utama ini terdiri dari beberapa menu. Pada bagian tengah terdapat 3 menu dengan gambar icon cukup besar, yaitu adalah Gudang, Items,


(51)

dan User. Lalu pada bagian sidebar terdapat menu Home, Daftar Lokasi, Daftar Items, Daftar User, Tambah. Menu di sidebar ini dapat disembunyikan.

Gambar 11. Halaman Utama

4.3.3 Halaman Gudang

Ketika pengguna mengklik menu Gudang maka akan tampil halaman gudang seperti gambar 13. Di halaman gudang ini terdapat daftar gudang dalam bentuk tabel dengan kolom Nama Gudang dan Jumlah Barang.


(52)

4.3.3.1 Halaman Grup Barang

Setelah pengguna mengklik salah satu gudang pada halaman gudang, maka akan muncul halaman gudang yang berisi grup barang yang terdapat pada gudang tersebut. Ketika salah satu grup barang tersebut diklik, maka akan muncul daftar barang yang termasuk dari grup barang tersebut.

Gambar 13. Halaman Grup Barang

4.3.4 Halaman Items

Ketika pengguna mengklik menu Items maka akan tampil seperti gambar 15. Di halaman Items ini terdapat daftar barang beserta nama gudangnya, kode barang, grup barang, dan jumlah stoknya.


(53)

Gambar 14. Halaman Items

4.3.4.1 Halaman Detail Barang

Pada halaman Items ketika kita mengklik nama salah satu barang, maka akan tampil form detail barang seperti gambar 16. Form ini berisi informasi tentang barang secara detail. Mulai dari id barang sampai gambar-gambar barang tersebut ditampilkan di halaman ini.


(54)

4.3.5 Halaman User

Ketika pengguna mengklik menu User maka akan tampil seperti gambar 17.

Di halaman User ini terdapat daftar user beserta NIP, username, password, DisableUser, Jabatan, dan Grup.

Gambar 16. Halaman User

4.3.6 Form Input Master Barang

Form input master barang merupakan form yang berfungsi untuk

memasukan data master barang seperti gambar 18. Form untuk memasukan data

master barang ini hanya dapat diakses oleh admin persediaan. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan grup barang, nama barang, kode barang, spesifikasi, file (jika ada), dan gambar-gambar beserta caption-nya.


(55)

Gambar 17. Form Input Master Barang

4.3.7 Form Input Master Grup Barang

Form input master grup barang merupakan form yang berfungsi untuk

memasukan data master grup barang seperti gambar 19. Form untuk memasukan

data master grup barang ini hanya dapat diakses oleh admin persediaan. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan kode grup barang dan nama grup barang.


(56)

Gambar 18. FormInputMaster Grup Barang

4.3.8 Form Input Master Lokasi

Form input master lokasi merupakan form yang berfungsi untuk memasukan data master lokasi atau gudang seperti gambar 20. Form untuk memasukan data master lokasi/gudang ini hanya dapat diakses oleh admin persediaan. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan kode grup barang yang sudah tersedia di database, kode gudang, dan nama gudang.


(57)

4.3.9 Form Input Master User

Form input master user merupakan form yang berfungsi untuk memasukan data master user seperti gambar 21. Dimana user tersebut nantinya akan dapat mengakses web katalog ini. Form untuk memasukan data master user ini hanya dapat diakses oleh admin user. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan NIP, nama, grup password, dan disableuser.


(58)

54

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan implementasi proyek Rancang Bangun Aplikasi Katalog Persediaan Peralatan Berbasis Web pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, maka kesimpulan yang saya dapatkan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan

fungsi-fungsi yang telah dirancang. Mulai dari insert, update, delete data,

menghitung stok, menampilkan gambar, autentifikasi user dan mesin

pencari barang sudah berjalan dengan baik.

2. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini dapat berjalan melalui media smartphone dengan tampilan user interface yang sesuai dengan layar smartphone. Sehingga dapat digunakan secara mobile.

3. Aplikasi katalog ini sudah dapat memberikan informasi barang sesuai

dengan kebutuhan user lapangan. Sehingga dapat membantu proses bisnis di

bagian persediaan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

5.2 Saran

Apabila aplikasi ini diimplementasikan di perusahaan, sebaiknya dilakukan pengembangan-pengembangan lagi untuk mencapai kesempurnaan. Untuk itu penulis menyarankan sebagai berikut:


(59)

1. Desain user interface aplikasi katalog ini masih bisa dipercantik lagi demi kenyamanan pengguna. Contohnya dengan menambahkan informasi barang dalam bentuk grafik.

2. Aplikasi ini dapat ditambahkan fitur permintaan barang, dimana user

lapangan dapat melakukan permintaan barang ke bagian persediaan secara langsung melalui aplikasi ini.

3. Aplikasi ini juga dapat ditambahkan fitur untuk pengambilan keputusan,

yaitu berupa dashboard untuk memberikan informasi barang, misalnya


(60)

56

Pustaka Utama.

Clatworthy, Simon. 2011. Service Innovation Through Touch-Points:

Development of an Innovation Toolkit for The First Stages of New Service Development. International Journal of Design, 5: 15-28.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2002. Database Systems : A Practical

Approach to Design, Implementation, and Management, 4rd edition. England: Addison Wesley.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2005. Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fifth Edition. Boston: Pearson Education.

Fathmi. 2004. Katalogisasi : Bahan ajar diklat calon pustakawan tingkat ahli. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Kao. 2001. Cataloguing and Classification for Library Technicians, 2nd ed. New

York: The Haworth Press.

Kadir, Abdul. 2010. Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan Php.

Yoyakarta: Andi Offset.

Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP.


(61)

Qalyubi, Syihabudin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Susanto, B. 2012. Membangun Sistem Basis Data dengan Oracle


(1)

Gambar 18. Form Input Master Grup Barang

4.3.8 Form Input Master Lokasi

Form input master lokasi merupakan form yang berfungsi untuk memasukan data master lokasi atau gudang seperti gambar 20. Form untuk memasukan data master lokasi/gudang ini hanya dapat diakses oleh admin persediaan. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan kode grup barang yang sudah tersedia di database, kode gudang, dan nama gudang.


(2)

53

4.3.9 Form Input Master User

Form input master user merupakan form yang berfungsi untuk memasukan data master user seperti gambar 21. Dimana user tersebut nantinya akan dapat mengakses web katalog ini. Form untuk memasukan data master user ini hanya dapat diakses oleh admin user. Di dalam form ini pengguna diminta untuk memasukan NIP, nama, grup password, dan disable user.


(3)

54 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan implementasi proyek Rancang Bangun Aplikasi Katalog Persediaan Peralatan Berbasis Web pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, maka kesimpulan yang saya dapatkan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan

fungsi-fungsi yang telah dirancang. Mulai dari insert, update, delete data, menghitung stok, menampilkan gambar, autentifikasi user dan mesin pencari barang sudah berjalan dengan baik.

2. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini dapat berjalan melalui media smartphone dengan tampilan user interface yang sesuai dengan layar smartphone. Sehingga dapat digunakan secara mobile.

3. Aplikasi katalog ini sudah dapat memberikan informasi barang sesuai dengan kebutuhan user lapangan. Sehingga dapat membantu proses bisnis di bagian persediaan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

5.2 Saran

Apabila aplikasi ini diimplementasikan di perusahaan, sebaiknya dilakukan pengembangan-pengembangan lagi untuk mencapai kesempurnaan. Untuk itu penulis menyarankan sebagai berikut:


(4)

55

1. Desain user interface aplikasi katalog ini masih bisa dipercantik lagi demi kenyamanan pengguna. Contohnya dengan menambahkan informasi barang dalam bentuk grafik.

2. Aplikasi ini dapat ditambahkan fitur permintaan barang, dimana user lapangan dapat melakukan permintaan barang ke bagian persediaan secara langsung melalui aplikasi ini.

3. Aplikasi ini juga dapat ditambahkan fitur untuk pengambilan keputusan, yaitu berupa dashboard untuk memberikan informasi barang, misalnya informasi tentang banyaknya permintaan barang di periode tertentu.


(5)

56

Pustaka Utama.

Clatworthy, Simon. 2011. Service Innovation Through Touch-Points: Development of an Innovation Toolkit for The First Stages of New Service Development. International Journal of Design, 5: 15-28.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2002. Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, 4rd edition. England: Addison Wesley.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2005. Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fifth Edition. Boston: Pearson Education.

Fathmi. 2004. Katalogisasi : Bahan ajar diklat calon pustakawan tingkat ahli. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Kao. 2001. Cataloguing and Classification for Library Technicians, 2nd ed. New

York: The Haworth Press.

Kadir, Abdul. 2010. Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan Php. Yoyakarta: Andi Offset.

Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.


(6)

57

Qalyubi, Syihabudin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Susanto, B. 2012. Membangun Sistem Basis Data dengan Oracle XE. Yogyakarta: Andi.