S.mutans hidup di rongga mulut pada permukaan yang keras dan solid seperti gigi, gigi tiruan, dan alat ortodontik. Selain itu bakteri ini juga ditemukan dalam luka
gigitan. S.mutans sering tumbuh pada area tertentu pada permukaan gigi seperti pit dan fisur, permukaan oklusal, area proksimal gigi, gingiva, atau pada lesi karies gigi.
Jumlah populasi S.mutans dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: diet sukrosa, topikal aplikasi fluor, penggunaan antibiotik, obat kumur yang mengandung
antiseptik dan keadaan higiene oral.
20
Penggunaan obat kumur telah dilakukan pada anak-anak untuk mencegah pertumbuhan S.mutans. Penelitian di Swedia memperlihatkan pemberian klorheksidin
pada kelompok anak yang berumur rata-rata 3 tahun dapat mencegah pertumbuhan Streptooccus mutans .
20
2.3.1 Metabolisme Sukrosa oleh S.mutans dalam Proses Karies
Kemampuan bakteri S.mutans dalam melakukan metabolisme polisakarida interseluler dan ekstraseluler merupakan hal yang penting terhadap terjadinya
pembentukan plak yang menjadi awal pembentukan karies. S.mutans mampu menghasilkan energi dan membentuk senyawa glucans dan fructan dalam jumlah
besar dari sukrosa dengan bantuan enzim ekstraseluler yaitu glucosiltransferase GTF dan fructotransferase. Melalui enzim ini, S.mutans dapat menghidrolisis
sukrosa yang dikonsumsi sehingga terbentuk glukosa dan fruktosa. Hasil metabolisme gula tersebut terbentuklah rantai panjang dari glukosa yang disebut
glucans atau dekstran dan polimer rantai panjang dari fruktosa yang disebut fructan atau levan.
21
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : Metabolisme sukrosa oleh enzim ekstraseluler pada S. mutans
19
Enzim glucosyltransferase GTF berfungsi menyebabkan terjadinya polimerase glukosa pada sukrosa dengan pelepasan dari fruktosa, sehingga
mensintesis molekul glukosa dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari ikatan glukosa α1-6 dekstran dan α1-3 mutan. Pembentukan α1-3 ini sangat lengket
sehingga tidak dapat larut di dalam air. Hal ini mempermudah S.mutans untuk berkembang dan membentuk plak pada permukaan gigi.
21
Strain tertentu S.mutans dapat mensintesis fructan disamping glucans dari sukrosa. Fructan atau levan merupakan polimer linear yang terdiri dari kelompok
fructosil yang disintesis dari sukrosa. Kelompok fruktosil membentuk ikatan β2-6 disebut sebagai levan, atau ikatan
β 2-1 yang dijumpai di inulin dari umbi Dahlia. Ikatan ini yang paling dominan dan sintesisnya dikatalisir oleh fructosyltransferase
FTF. Enzim ini merupakan enzim ekstraseluler yang paling aktif dalam mengkatalis
Universitas Sumatera Utara
sukrosa. Levan cepat dihidrolisis oleh bakteri-bakteri di dalam plak, oleh karena itu levan tidak seefisien dekstran dalam membentuk plak gigi.
21
Di dalam plak gigi, koloni S.mutans akan memetabolisme glukosa dan fruktosa menjadi asam sehingga terjadi penurunan pH plak gigi. Ion hirogen dari
asam laktat sebagai hasil metabolime plak berdifusi ke dalam enamel dan mengakibatkan demineralisasi enamel gigi, demikian permulaan proses karies gigi.
Pembentukan kavitas akan terjadi jika proses demineralisasi lebih dominan daripada proses remineralisasi. Oleh karena itu, polisakarida ekstraseluler dan pengasaman dari
biofilm sangat penting untuk pembentukan plak gigi kariogenik.
20
2.4 Tanaman Mahkota Dewa Phaleria Macrocarpa [Scheff.] Boerl