Perbandingan Pengumpul Metadata Tunggal dan Terdistribusi

resumptionToken. Belum ada aturan pada OAI-PMH untuk menentukan nilai standar resumptionToken. Untuk mendapatkan nilai resumptionToken adalah dengan cara membaca metadata yang dikumpulkan terlebih dahulu.

4.10 Perbandingan Pengumpul Metadata Tunggal dan Terdistribusi

Dengan mengasumsikan bahwa satu proses pada pengumpul metadata tunggal adalah satu komputer pada pengumpul metadata terdistribusi, maka perbandingan yang dilakukan adalah antara SH4 dengan DH1 dan SH8 dengan DH2. Dalam waktu 10 jam, DH1 mengumpulkan sebanyak 1.577.889 metadata sedangkan SH4 mengumpulkan sebanyak 1.605.817 metadata. Dalam hal ini terdapat peningkatan perolehan metadata pengumpul tunggal dengan menggunakan empat proses paralel sebesar 1,76. Perhitungan peningkatan metadata adalah sebagai berikut: Pengumpul lainnya, yaitu SH8 memperoleh metadata sebanyak 3.561.273 meatadata selama 10 jam sedangkan DH2 memperoleh metadata sebanyak 3.591.674 metadata selama rentang waktu yang sama. Peningkatan perolehan didapat melalui penggunaan pengumpul metadata terdistribusi yaitu sebesar 0,85. Perhitungan peningkatan metadata adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Perbandingan perolehan metadata yang tidak terlalu signifikan antara pengumpul metadata tunggal dan terdistribusi menunjukkan bahwa pengumpul metadata terdistribusi belum menggunakan sumber daya pada masing-masing komputer secara maksimal. Dari hasil pengukuran penggunaan memori menunjukkan bahwa DH1 menggunakan memori dengan nilai maksimum sebesar 210 MB. Sedangkan DH2 menggunakan memori dengan nilai maksimum sebesar 213 MB. Rata-rata penggunaan memori dari masing-masing pengumpul tertera pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Rata-Rata Penggunaan Memori Pengumpul Terdistribusi Nama Pengumpul Memori MB DH1-0 32,1 DH1-1 34,0 DH1-2 29,4 DH1-3 32,6 DH2-0 28,7 DH2-1 28,3 DH2-2 33,4 DH2-3 28,6 DH4-0 32,8 DH4-1 49,1 DH4-2 20,3 DH4-3 16,0 Universitas Sumatera Utara Nomor yang tertera setelah nama pengumpul terdistribusi adalah nama komputer yang digunakan untuk mengumpulkan metadata. Seperti yang tertera pada Tabel 4.3, rata-rata penggunaan memori untuk mengumpulkan metadata tidak terlalu besar. Sehingga masih terdapat kemungkinan untuk menambahkan jumlah proses paralel pada masing-masing pengumpul agar pengumpulan metadata dapat dilakukan secara maksimal. Tidak jauh berbeda dengan pengukuran penggunaan memori, pada pengukuran penggunaan CPU juga menunjukkan bahwa penggunaan CPU oleh masing-masing pengumpul belum maksimal. Maksimum penggunaan CPU pada DH1 sebesar 30,7 sedangkan DH2 sebesar 24,4. Rata-rata penggunaan CPU tertera pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Rata-Rata Penggunaan CPU Pengumpul Terdistribusi Nama Pengumpul CPU DH1-0 0,37 DH1-1 0,28 DH1-2 0,27 DH1-3 0,77 DH2-0 0,45 DH2-1 0,38 DH2-2 0,37 DH2-3 0,88 DH4-0 0,65 DH4-1 0,55 DH4-2 0,56 DH4-3 1,09 Universitas Sumatera Utara Seperti yang tertera pada Tabel 4.4, rata-rata penggunaan CPU untuk mengumpulkan metadata tidak terlalu besar. Sehingga masih terdapat kemungkinan untuk menambahkan jumlah proses paralel pada masing-masing pengumpul agar pengumpulan metadata dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun perolehan metadata masih dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan proses paralel pada masing-masing pengumpul, ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bandwidth untuk koneksi Internet. Dari hasil percobaan diperoleh penggunaan bandwidth maksimum pada DH1 adalah 1,99 MB dan DH2 adalah 1,87 MB. Dengan semakin banyaknya proses yang mengakses Internet secara bersamaan cenderung mengakibatkan bottle-neck apabila tidak tersedia bandwidth yang cukup. Hal ini tentu saja tidak akan mempengaruhi peningkatan perolehan metadata secara signifikan walaupun telah dilakukan penambahan proses paralel. Universitas Sumatera Utara 75 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan