64
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS
Data yang digunakan untuk melakukan analisis berasal dari hasil pengujian pada jaringan Internet. Pengujian dilakukan dengan mengambil repositori yang
terdaftar di openarchives.org. Lama waktu pengujian masing-masing pengumpul adalah 10 jam.
Pengujian dilakukan menggunakan jaringan yang tersedia di Universitas Sumatera Utara. Jaringan ini merupakan jaringan internal yang menjamin besarnya
bandwidth
sebesar 5 Mbps dan tidak terpengaruh oleh kualitas
Internet Service Provider
ISP. Gunanya adalah untuk menghindari terjadinya
bottle-neck
terutama dalam menguji kecepatan pengunduhan metadata dari repositori oleh pengumpul.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan perolehan metadata pada pengumpul metadata terdistribusi terhadap metadata tunggal. Pengumpulan metadata
pada sistem tunggal maupun terdistribusi menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi yang sama, yaitu prosesor Intel 2.7 GHz dan memori sebesar 2 GB. Sistem
operasi yang digunakan adalah Windows XP Professional.
4.7 Pengumpul Metadata Tunggal
Tahap awal penelitian dilakukan dengan menguji pengumpul metadata tunggal SH1 dan menambahkan dua proses paralel SH2 hingga empat proses
Universitas Sumatera Utara
paralel SH4. Hasil perolehan metadata masing-masing pengumpul ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perolehan Metadata Sistem Pengumpul Tunggal
Waktu jam
SH1 SH2
SH4 SH8
1 174.327
210.714 303.136
412.212 2
241.593 264.195
456.358 717.781
3 263.063
343.395 581.531
989.449 4
279.446 390.601
716.933 1.249.821
5 335.785
466.671 863.733
1.593.381 6
370.096 513.541
989.340 1.976.565
7 385.422
582.026 1.117.135 2.385.934 8
428.165 650.771 1.241.306 2.783.077
9 468.756
695.671 1.425.397 3.143.038 10
485.799 768.007 1.605.817 3.561.273
Dalam waktu selama 10 jam SH1 memperoleh metadata sebanyak 485.799 metadata. Peningkatan pengumpulan metadata diperoleh setelah menambahkan
beberapa proses paralel. Penggunaan dua proses paralel menghasilkan 768.007 metadata dalam 10 jam sedangkan penggunaan empat proses paralel menghasilkan
sebanyak 1.605.817 metadata. Grafik peningkatan perolehan metadata terlihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Perolehan Metadata Pengumpul Tunggal
4.8 Pengumpul Metadata Terdistribusi
Pengujian pengumpul metadata terdistribusi dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat untuk dikatakan sebuah sistem terdistribusi yaitu menghubungkan
pengguna dan sumber daya, transparansi, keterbukaan dan skalabilitas [25]. Sistem pengumpul metadata terdistribusi yang dirancang telah dapat
menghubungkan antara pengumpul pengguna dan repositori sumber daya. Pada penelitian ini pengumpul telah mengumpulkan metadata dari berbagai macam
repositori dan mengirimkannya kepada koordinator. Aspek pengguna dan sumber daya telah dipenuhi pada pengumpul metadata terdistribusi.
Dari segi transparansi, sistem pengumpul yang dirancang telah menunjukkan bahwa proses pengumpulan dapat dilakukan pada jaringan yang berbeda. Terdapat
pemisahan tugas di dalam sistem pengumpul metadata terdistribusi, yaitu koordinator dan pengumpul. Koordinator bertugas untuk mengelola daftar antrean dan
50 100
150 200
250 300
350 400
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
m e
ta d
a ta
x 1
waktu jam PEROLEHAN METADATA
SH1 SH2
SH4 SH8
Universitas Sumatera Utara
menyimpan berkas XML. Pengumpul bertugas ntuk mengunduh metadata, kemudian disimpan ke dalam berkas XML dan dikirim ke koordinator. Metadata yang telah
terkumpul di koordinator, tidak secara langsung diperoleh koordinator melalui repositori, melaikan dari masing-masing pengumpul. Akan tetapi, seolah-olah
koordinator yang mengumpulkan metadata tersebut langsung dari repositori. Fungsi-fungsi tertentu seperti getRequestUrl yang ditujukan untuk
mengambil alamat repositori dari daftar antrean dapat diakses oleh masing-masing pengumpul.
Masing-masing pengumpul
pada sistem
terdistribusi dapat
memanfaatkan fungsi tersebut untuk memperoleh alamat repositori yang akan diunduh.
Beberapa fungsi
lain seperti
setRequestUrl, setRequestUrlStatus dan fungsi
upload
berkas dapat digunakan oleh masing- masing
pengumpul tanpa
kecuali. Artinya,
aspek keterbukaan
telah diimplementasikan pada sistem pengumpul metadata terdistribusi.
Pengujian skalabilitas dilakukan pada saat pengumpulan metadata sedang berlangsung. Satu pengumpul baru ditambahkan pada saat pengunduhan metadata
sedang dilakukan oleh pengumpul yang sebelumnya telah terhubung dengan koordinator. Pengumpulan metadata yang sedang berlangsung tidak terganggu
dengan adanya penambahan pengumpul yang baru. Pengujian kembali dilakukan dengan menghentikan salah satu pengumpul yang sedang melakukan pengunduhan
metadata. Terputusnya koneksi pengumpul tersebut dari koordinator tidak menyebabkan keseluruhan sistem berhenti. Pengumpul lainnya masih tetap
Universitas Sumatera Utara
melakukan pengunduhan metadata. Hal ini berarti bahwa aspek skalabilitas telah diterapkan pada sistem pengumpul metadata terdistribusi yang dirancang.
Tabel 4.2 Perolehan Metadata Pengumpul Terdistribusi
Waktu jam DH1
DH2 DH4
1 276.831
437.109 803.880
2 468.334
716.001 1.426.177
3 602.262
989.844 2.170.565
4 743.830
1.273.645 2.869.767
5 884.225
1.621.130 3.638.597
6 988.513
2.018.507 4.458.504
7 1.132.932
2.407.646 5.251.558
8 1.234.043
2.775.835 6.074.535
9 1.416.372
3.163.735 6.877.992
10 1.577.889
3.591.674 7.618.162
Tahap selanjutnya adalah menguji kinerja pengumpul metadata terdistribusi. Beberapa pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan satu proses DH1,
dua proses paralel DH2 dan empat proses paralel DH4. Hasil perolehan metadata pengumpul terdistribusi ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Dalam waktu selama 10 jam DH1 memperoleh metadata sebanyak 1.577.889 metadata. Peningkatan pengumpulan metadata diperoleh setelah menambahkan
beberapa proses paralel. Penggunaan dua proses paralel menghasilkan 3.591.674 metadata dalam 10 jam sedangkan penggunaan empat proses paralel menghasilkan
sebanyak 7.618.162 metadata. Grafik peningkatan perolehan metadata terlihat pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Perolehan Metadata Pengumpul Terdistribusi
4.9 Pengunduhan Metadata