TA : Rancang Bangun Sistem Administrasi Pengiriman Barang Berbasis Web di PT Graha Prima.

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI

PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB

DI PT GRAHA PRIMA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

MIFTAH FARIDL 09.41010.0188

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Administrasi Pengiriman Barang ... 5

2.2 Model Waterfall System Development Life Cycle ... 6

2.3 Website ... 9

2.4 Aplikasi Web (Web Apps) ... 9

2.5 DBMS (Database Management System) ... 10

2.6 Unified Modelling Language (UML) ... 11

2.6.1 Pemodelan Bisnis ... 12

2.6.2 Pemodelan Use Case Sistem ... 16

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20

3.1 Analisis Masalah ... 20


(3)

3.2 Analisis Kebutuhan ... 21

3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 21

3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 23

3.3 Desain Sistem ... 24

3.3.1 Use Case Bisnis ... 24

3.3.2 Activity Diagram ... 26

3.3.3 Use Case Sistem... 33

3.3.4 Flow of Event ... 36

3.3.5 Diagram Sekuensial ... 47

3.3.6 Diagram Kelas Sistem Administrasi Pengiriman Barang ... 57

3.3.7 Diagram Komponen Sistem Administrasi Pengiriman Barang ... 61

3.3.8 Deployment Diagram Sistem Administrasi Pengiriman Barang ... 61

3.3.9 Conceptual Data Model (CDM) ... 62

3.3.10 Physical Data Model (PDM) ... 62

3.3.11 Desain User Interface ... 66

3.3.12 Rancangan Pengujian Dan Evaluasi Sistem... 79

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 89

4.1 Kebutuhan Implementasi ... 89

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 89

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 89

4.1.3 Pembuatan Program ... 90


(4)

4.2.1 Registrasi Pelanggan ... 91

4.2.2 Login Member... 92

4.2.3 Pemesanan Pengiriman Barang ... 94

4.2.4 Login Admin ... 95

4.2.5 Halaman Dashboard ... 96

4.2.6 Halaman Master Karyawan ... 97

4.2.7 Halaman Master Kurir ... 98

4.2.8 Halaman Master Pelanggan ... 99

4.2.9 Halaman Master Kota ... 100

4.2.10 Halaman Master Paket ... 101

4.2.11 Halaman Master Layanan ... 103

4.2.12 Halaman Transaksi Pemesanan ... 105

4.2.13 Halaman Transaksi Pengambilan ... 107

4.2.14 Halaman Transaksi Pengiriman ... 109

4.2.15 Halaman Kurir... 111

4.3 Uji Coba dan Evaluasi Sistem ... 111

4.3.1 Uji Coba Registrasi Pelanggan ... 112

4.3.2 Uji Coba Login... 112

4.3.3 Uji Coba Data Pelanggan ... 113

4.3.4 Uji Coba Data Karyawan ... 114

4.3.5 Uji Coba Data Kurir ... 115

4.3.6 Uji Coba Data Paket ... 116


(5)

4.3.7 Uji Coba Data Layanan ... 116

4.3.8 Uji Coba Data Kota ... 117

4.3.9 Uji Coba Data Transaksi Pemesanan ... 118

4.3.10 Uji Coba Data Transaksi Pengambilan ... 119

4.3.11 Uji Coba Data Transaksi Pengiriman ... 119

BAB V PENUTUP ... 121

5.1 Kesimpulan ... 121

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

LAMPIRAN ... 123


(6)

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Administrasi Pengiriman Barang pada PT Graha Prima, merupakan sistem yang penting dalam mendukung proses pencatatan order pengiriman barang bagi admin perusahaan. Administrasi pengiriman pada PT. Graha Prima terdiri dari proses pemesanan pengiriman barang oleh pelanggan, proses pengambilan barang di pelanggan, dan proses pengiriman barang.

PT Graha Prima salah satu usahanya bergerak di bidang jasa pengiriman barang yang bertempat di perumahan Pondok Chandra. Jenis jasa pengiriman barang adalah Rush Courier. Rush Courier melayani pengiriman di 3 (tiga) kota yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Pengirimannya meliputi surat, dokumen dan paket online shop. Tarif jasa Rush Courier yaitu Reguler, Sameday, dan Express. Untuk tarif jasa pengiriman barang paket Reguler waktu pengirimannya dilakukan 3 hari, paket Sameday waktu pengirimannya dilakukan 1 hari dan paket Express waktu pengirimannya 2-3 jam khusus di wilayah Surabaya dan Sidoarjo saja.

Pengiriman Rush Courier memiliki batas wilayah. Wilayah Surabaya batas pengiriman meliputi Karang Pilang, Lidah Kulon, Tandes dan Margomulyo. Wilayah Sidoarjo batas pengirimannya meliputi Candi, Sukodono, Klethek dan Sepanjang. Wilayah Gresik mempunyai batas wilayah sampai Kebomas.

Setiap wilayah pengiriman paket memiliki tarif yang berbeda. Untuk paket Reguler dengan tujuan Surabaya tarifnya Rp. 5.000, tujuan ke Sidoarjo dikenakan tarif Rp. 7.000, dan untuk tarif pengiriman paket ke Gresik dikenakan Rp. 10000. Paket Sameday dikenakan tarif Rp. 10.000 untuk tujuan Kota


(7)

2

Surabaya, tarif Rp. 12.000 untuk tujuan kota Sidoarjo dan tarif Rp. 20.000 untuk tujuan kota Gresik. Pengiriman paket Express khusus ke kota Surabaya dikenakan tarif Rp. 17.000. Paket pengiriman barang untuk semua jenis paket dibatasi 3kg.

Jika berat paket untuk barang (online shop) melebihi 3kg dikenakan biaya Rp.

2.000 per kilogramnya.

Pada Rush Courier terdapat 20 kurir untuk pengambilan dan pengiriman dokumen dan barang. Setiap kurir memiliki area/wilayah masing-masing untuk pengiriman barang.

Rush Courier dalam melakukan kegiatan sehari-hari menangani kurang lebih lima puluh transaksi pemesanan pengiriman dalam satu hari. Rush Courier tidak melayani pengiriman barang saja tetapi melayani pengambilan barang. Pelanggan melakukan pemesanan melalui telepon ke bagian administrasi kemudian bagian administrasi melakukan pencatatan pemesanan. Setelah pemesanan dicatat maka bagian administasi akan membuat jadwal pengambilan dan pengiriman. Resi dibuat oleh bagian administrasi yang diberikan kepada kurir untuk selanjutnya diberikan kepada pengirim barang untuk dilakukan pembayaran melalui kurir.

Namun pada proses operasional, bagian administrasi ketika menyimpan data pengiriman barang berupa resi pengiriman disimpan tidak dalam satu folder tertentu. Hal itu mengakibatkan ketika pergantian shift pegawai, pegawai bagian administrasi masih melakukan pencarian file terakhir transaksi pengiriman dibuat untuk mencetak resi pengiriman. Perkembangan informasi omset pengiriman barang per bulan juga dibutuhkan oleh manajer operasional untuk mengetahui omset pengiriman per bulan.


(8)

Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuat Sistem Administrasi Pengiriman Barang yang dapat terintegrasi dengan data yang ada dan menghasilkan cetak resi dari hasil penyimpanan data dan informasi omset pengiriman barang per bulan untuk manajer operasional.

Nantinya sistem ini bisa melakukan pencetakan resi, memberikan informasi tentang barang yang sudah terkirim dan omset bulanan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun sistem administrasi pengiriman barang pada PT Graha Prima yang terdiri dari proses pemesanan pengiriman barang sampai proses pengiriman barang, sehingga membantu perusahaan dalam kegiatan administrasi pengiriman barang.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah :

1. Proses penjadwalan penugasan kurir dibuat tidak otomatis.

2. Pelaporan keuangan mengenai omset bulanan.

3. Proses update status pengiriman tidak bersifat real time.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu merancang bangun sistem administrasi pengiriman barang pada PT Graha Prima yang terdiri dari proses pemesanan pengiriman barang, pengambilan barang sampai proses pengiriman barang.


(9)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas permasalahan yang ada beserta bukti percobaan, batasan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan, serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya landasan teori mengenai pengiriman barang dan website.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai rancang bangun sistem dan penjelasan dalam bentuk document flow, system flow, entity relationship diagram, data flow diagram, rancangan input output aplikasi, dan uji coba aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari rancang bangun sistem yang dibuat, rancangan input dan output, pengujian terhadap aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain dapat menyempurnakan aplikasi, sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Administrasi Pengiriman Barang

Menurut Suyono (2003:155) pengertian freight forwarding (jasa

pengiriman barang) adalah badan usaha yang bertujuan memberikan jasa pelayanan/pengurusan atau seluruh kegiatan diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal trasport baik darat, laut dan udara.

Prosedur pengiriman barang berawal dari dikirimnya barang dari pengirim kepada penerima. Kemudian kedua belah pihak mengadakan kesepakatan mengenai barang yang dikirim tersebut, yang antara lain mencakup berat barang, jenis barang, tujuan barang serta layanan pengiriman barang, yang kesemuanya itu akan mendasari tarif yang dikenakan pada pengirim.

Kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya disebut administrasi. Pada Rush Courier, kegiatan administrasi dilakukan mulai dari pencatatan pengiriman barang dan pengaturan jadwal pengiriman. Pada proses pencatatan pengiriman barang dari pelanggan, bagian administrasi mempunyai ketentuan perhitungan biaya yang harus dibayar oleh pengirim. Jika pengirim melakukan pengiriman barang diatas tiga kilogram, maka dikenakan biaya tambahan per kilogram dua ribu rupiah seperti pada Lampiran 2. Perhitungan biaya total adalah sebagai berikut :

Total Biaya = harga + (berat – 3) * 2000


(11)

6

Misalnya pelanggan ingin mengirim barang dengan berat empat kilogram, perhitungannya menjadi harga (biaya kirim = 5000) ditambah dengan berat empat kilogram dikurangi tiga dan dikalikan harga kelebihan per kilogramnya total biayanya adalah tujuh ribu rupiah.

2.2 Model Waterfall System Development Life Cycle

Menurut Basil (2011), Model Waterfall System Development Life Cycle

adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (squential) dimana

prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalu tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.

Fase-fase dalam Model Waterfall SDLC

Gambar 2.1 SDLC Model Waterfall

1. Fase Analis (Analysis Phase). Fase analis sering disebut juga sebagai

spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Spesification

atau SRS), yaitu deskripsi lengkap dan komprehensif tentang perilaku perangkat lunak yang akan dikembangkan. Ini berimplikasi sistem dan bisnis analis untuk menetapkan persyaratan fungsional dan non fungsional.

Requirement

Design

Implementation

Verification

Maintenance

•Requirement Doc.

•Prepare Use cases

•Software Architecture

•Map the stakeholder

•Construct the software

•Data storage & retrieval

•Install

•Test and debug

•Check errors


(12)

Biasanya, persyaratan fungsional didefinisikan dengan cara menggunakan kasus yang menggambarkan interaksi pengguna dengan perangkat lunak. Mereka mencakup persyaratan seperti tujuan, ruang lingkup, perspektif, fungsi, atribut perangkat lunak, karakteristik pengguna, spesifikasi fungsi, persyaratan antarmuka (interface) dan persyaratan basis data (database). Sebaliknya, persyaratan non-fungsional mengacu pada pelbagai kriteria, kendala, keterbatasan dan persyaratan yang dikenakan pada desain dan pengoperasian perangkat lunak bukan pada perilaku tertentu. Ini mencakup

properti seperti keandalan, skalabilitas, testability, ketersediaan,

pemeliharaan, kinerja dan standar kualitas.

2. Fase Desain (Design Phase)

Fase desain adalah proses perencanaan dan pemecahan masalah (problem

solving) untuk sebuah solusi pengkat lunak. Ini berimplikasi pengembang perangkat lunak dan desainer untuk menentukan rencana untuk solusi yang meliputi desain algoritma, desain arsitektur perangkat lunak, skema

database konseptual dan desain diagram logis, desain konsep, desain GUI

(Graphical User Interface) dan definisi struktur data.

3. Fase Implementasi (Implementation Phase)

Fase implementasi mengacu pada realisasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain ke dalam bentuk program nyata, database, website, atau komponen

perangkat lunak melalui pemrograman dan penempatan (deployment). Pada

tahap ini, kode ditulis dan disusun menjadi sebuah aplikasi operasional, dan dimana database dan file teks dibuat. Dengan kata lain, fase implementasi


(13)

8

adalah proses mengubah seluruh persyaratan (requirements) dan blueprint

ke dalam sebuah lingkungan produksi.

4. Fase Pengujian (Testing Phase)

Fase pengujian juga dikenal sebagai verifikasi dan validasi, yaitu sebuah proses untuk memeriksa bahwa solusi sebuah perangkat lunak memenuhi persyaratan dan spesifikasi dan itu menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan. Verifikasi adalah proses evaluasi perangkat lunak untuk menentukan apakah produk dari tahap pengembangan yang diberikan memenuhi kondisi yang dikenakan pada awal fase itu, sementara validasi adalah proses pengevaluasian perangkat lunak selama atau pada akhir proses pembangunan untuk menentukan apakah itu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu, tahap pengujian adalah outlet untuk melakukan

debugging dimana bug dan gangguan sistem ditemukan, dikoreksi dan

disempurnakan.

5. Fase Perawatan (Maintenance Phase)

Fase perawatan adalah proses memodifikasi solusi perangkat lunak setelah dibuat dan diterapkan untuk memperbaiki output, memperbaiki error dan meningkatkan kinerja dan kualitas. Kegiatan pemeliharaan tambahan dapat dilakukan dalam fase ini, termasuk beradaptasi perangkat lunak untuk lingkungannya, menampung kebutuhan pengguna baru dan meningkatkan keandalan perangkat lunak.


(14)

2.3 Website

Menurut Yuhefizar (2013) website adalah keseluruhan halaman-halaman

web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah

website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan.

Hubungan antara satu halaman dengan halaman web lainnya disebut dengan

Hyperlink sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext.

Website merupakan suatu koleksi dokumen HTML pribadi atau

perusahaan yang memuat informasi dalam Web Server (sistem komputer di suatu

organisasi, yang berfungsi sebagai server (suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola jaringan komputer) untuk

fasilitas World Wide Web atau Web, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai

internet).

2.4 Aplikasi Web (Web Apps)

Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang sejak awal dirancang untuk

dieksekusi di dalam lingkungan berbasis Web. Definisi ini mengungkapkan dua

aspek penting dari aplikasi, yaitu:

a. Suatu aplikasi Web dirancang agar dapat berjalan di dalam lingkungan

berbasis Web. Artinya, aspek-aspek hipermedia dalam kaitannya dengan

hiperteks dan multimedia di dalam kombinasi dengan logika aplikasi tradisional harus diperhitungkan di seluruh siklus hidup aplikasi, yang membuatnya berbeda dengan aplikasi konvensional.

b. Aplikasi Web adalah suatu aplikasi yang tidak hanya berupa sekumpulan


(15)

10

c. Secara khusus, aplikasi Web menguatkan notasi sesi yang membedakannya

dari paradigma Web permintaan-respons (request-response) yang biasa.

Dalam konteks ini, Web service secara dinamis akan menghasilkan halaman

yang tidak mungkin dipertimbangkan aplikasi Web. Sebagai contoh, suatu

layanan jadwal yang diberi tujuan dan keberangkatan, dan tempat yang diinginkan akan mengembalikan sekumpulan halaman yang berisi koneksi dan kereta yang tersedia.

2.5 Database Management System

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), Database Management

Systems (DBMS) merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan kontrol akses ke

database.

DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut:

a. Data Definition Language (DDL)

Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe data, struktur data, dan constraint pada data untuk dapat disimpan di dalam database.

b. Data Manipulation Language (DML)

Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, meng-update, menghapus,

dan mengambil data dari database.

c. Akses Kontrol

DBMS menyediakan akses kontrol ke dalam database seperti:

i. Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak sah untuk

mengakses database tersebut.


(16)

iii. Sistem kontrol konkurensi, mengijinkan akses data untuk diakses oleh

database.

iv. Sistem kontrol pemulihan, mengembalikan database ke keadaan yang

konsisten dari sebelumnya setelah mengalami kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak.

v. Sebuah katalog yang dapat diakses pengguna, berisi deskripsi dari

data di dalam database.

2.6 Unified Modeling Language

Menurut Sholiq (2010), Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR. James Rumbaugh, Ivar Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lainnya. Jacobson telah menulis tentang bagaimana mendapatkan

persyaratan-persyaratan sistem dalam paket-paket transaksi yang disebut Use

Case. Ia juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang

disebut Object Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbaugh, dan Jacobson disebut tiga sekawan.

Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai tahun 1993. Setiap orang dari tiga sekawan mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lain yang ada saat itu. Akhir tahun 2005 Unified Method versi 0.8 diperkenalkan. Unified method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun

1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology Group (OGT)


(17)

12

2.6.1 Pemodelan Bisnis

Menurut Sholiq (2010), kata pemodelan bisnis diterjemahkan dari kata Business berasal dari kata “busy+ness” yang berarti “kegiatan” dan modelling

berasal dari kata “model” mendapatkan akhiran “-ing”. Modelling berarti

pemodelan, sehingga kata pemodelan bisnis secara singkat diterjemahkan menjadi “pemodelan kegiatan”.

Mencermati makna harfiah pemodelan bisnis yang berarti proses memodelkan kegiatan-kegiatan, tentu saja, kegiatan pada kontek ini adalah kegiatan organisasi. Maka pemodelan bisnis adalah studi tentang organisasi dan aktivitasnya. Ketika sedang melakukan pemodelan bisnis, kita sedang menguji struktur organisasi, dan bagaimana mereka terhubungkan satu dengan lainnya.

Singkatnya, pemodelan bisnis mencoba memahami apa yang ada di dalam dan diluar bisnis, bagaimana mereka yang ada di dalam dan di luar organisasi berkomunikasi satu sama lain untuk menjalankan kegiatan-kegiatan tertentu. Informasi-informasi ini akan didokumentasikan ke suatu model bisnis.

A. Aktor Bisnis

Aktor bisnis adalah seseorang atau sesuatu yang ada di luar organisasi. Ia berinteraksi dengan organisasi dan terlibat dalam kegiatan bisnis organisasi. Contoh aktor bisnis, antara lain : pelanggan, kreditor, investor atau pemasok. Jadi posisi mereka di luar organisasi yang sedang dimodelkan, tetapi terlibat dalam kegiatan organisasi. Aktor bisnis dimodelkan dengan menggunakan ikon berikut :


(18)

Gambar 2.2 Aktor Bisnis

B. Pekerja Bisnis

Pekerja Bisnis adalah suatu peran (role) di dalam organisasi, bukan posisi atau jabatan. Seseorang bisa memainkan banyak peran tetapi memegang hanya satu posisi.

Memodelkan pekerja bisnis digunakan untuk memahami peran di dalam aktivitas bisnis organisasi dan bagaimana peran tersebut berinteraksi dengan proses bisnis organisasi.

C. Use Case Bisnis

Sebuah use case bisnis adalah model yang digunakan untuk menggambarkan

sebuah proses bisnis organisasi. Dengan kata lain, use case bisnis menginformasikan tentang aktivitas bisnis utama yang organisasi lakukan.

Dengan UML, digunakan simbol seperti di bawah ini untuk use case bisnis :


(19)

14

D. Relasi Asosiasi dan Generalisasi

Relasi asosiasi adalah relasi antara aktor bisnis atau pekerja bisnis dan use case bisnis. Relasi asosiasi mengindikasi bahwa aktor bisnis atau pekerja bisnis tertentu berkomunikasi terhadap fungsionalitas yang disediakan dalam use case bisnis. Simbol untuk relasi asosiasi adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Relasi Asosiasi

Relasi generalisasi digunakan ketika ada dua atau lebih aktor bisnis, pekerja

bisnis, atau use case bisnis yang serupa. Berikut ini simbol untuk relasi

generalisasi :

Gambar 2.5 Relasi Generalisasi

E. Entitas Bisnis

Entitas bisnis adalah obyek yang digunakan atau dihasilkan oleh organisasi saat melakukan aktivitas bisnis. Entitas bisnis meliputi sesuatu yang


(20)

pekerja bisnis hadapi sehari-hari. Misalnya daftar penjualan, daftar akun. Berikut adalah contoh entitas bisnis :

Gambar 2.6 Entitas Bisnis

F. Diagram Use Case Bisnis

Diagram use case bisnis menunjukkan interaksi antar aktor bisnis atau pekerja bisnis dan use case bisnis dalam sebuah organisasi. Diagram ini menggambarkan model bisnis lengkap tentang apa yang perusahaan lakukan, siapa yang ada di dalam organisasi, dan siapa yang ada diluar organisasi. Dengan diagram bisnis, dapat secara cepat memberikan informasi tingkat tinggi tentang bisnis apa yang organisasi lakukan tanpa semua rincian dari masing-masing proses bisnis membingungkan pembaca dengan menyajikan terlalu banyak notasi.

Kita dapat menggunakan use case bisnis untuk memahami dan mendokumentasikan kegiatan utama yang dilakukan oleh organisasi. Dokumentasi model bisnis juga sangat penting digunakan sebagai media analisis untuk perbaikan berkelanjutan (continously improvement).


(21)

16

G. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Ada 2 kegunaan diagram aktivitas dalam pemodelan dengan UML :

1. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk

menunjukkan alur kerja bisnis.

2. Pada tahap pemodelan sistem, diagram aktivitas dapat digunakan untuk

menjelaskan aktivitas yang terjadi di dalam sebuah use case.

Diagram aktivitas mendefinisikan dari mana workflow di mulai, di mana

workflow berakhir, aktivitas apa saja yang terjadi di dalam workflow, dan apa saja yang dilakukan saat sebuah aktivitas terjadi. Aktivitas adalah tugas yang dilakukan selama dalam workflow.

Diagram aktivitas adalah sebuah cara untuk memodelkan alur kerja

(workflow) dari use case bisnis ke dalam bentuk grafik.

2.6.2 Pemodelan Use Case Sistem

Menurut Sholiq (2010), suatu pemodelan use case sistem berkonsentrasi pada sistem perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Berikut adalah elemen-elemen yang terkandung dalam pemodelan use case sistem.

A. Aktor

Pada pemodelan sistem, aktor memiliki arti yang berbeda dengan pemodelan bisnis, aktor bisa berupa seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Berikut adalah notasi aktor :


(22)

Gambar 2.7 Notasi Aktor

B. Use Case Sistem

Use case sistem menggambarkan bagaimana seseorang sebagai pengguna berinteraksi dengan sistem. Use case sistem dapat dikatakan sebagai fungsi-fungsi atau fitur-fitur apa saja yang disediakan oleh sistem informasi yang akan dibangun kepada pengguna. Use case juga bisa meliputi fitur apa saja yang pengguna dapat lakukan terhadap sistem. Berikut ini adalah notasi use case sistem.

Gambar 2.8 Notasi Use Case

C. Flow of Event

Detail spesifik use case ditulis dalam flow of event. Tujuan flow of events

adalah untuk mendokumentasikan aliran logika dalam use case, yang menjelaskan secara rinci apa yang pemakai akan lakukan dan apa yang sistem itu sendiri lakukan.

Sistematika flow of event terdiri dari :


(23)

18

Menjelaskan apa yang akan sistem lakukan. Diskripsi singkat harus singkat dan langsung ke fokus persoalan.

2. Prasyarat

Prasyarat adalah kondisi yang harus dipenuhi sebelum sebuah use case

dijalankan.

3. Alur utama

Alur utama adalah jalur utama dalam use case yang membawa tercapainya

tujuan utama sebuah use case.

4. Alur alternatif

Alur alternatif adalah penyimpangan dari alur utama dan bukan sebagai kondisi yang salah.

5. Alur salah

Alur salah adalah alur yang menyatakan penyimpangan dari alur utama atau alur alternatif yang menyatakan kondisi error dari sistem.

D. Diagram Kelas

Menurut Sholiq (2010), diagram kelas menunjukkan interaksi antar kelas-kelas dalam sistem. Kelas juga dapat dianggap sebagai cetak biru dari obyek-obyek di dalam sistem.

E. Diagram Statechart

Menurut Sholiq (2010), diagram statechart menunjukkan siklus hidup sebuah obyek tunggal, dari saat dibuat sampai obyek tersebut dihapus. Diagram ini adalah cara tepat untuk memodelkan perilaku dinamis sebuah kelas.


(24)

F. Diagram Komponen

Menurut Sholiq (2010), diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antar mereka. Dengan diagram komponen, seseorang yang bertanggung jawab untuk mengkompilasi dan men-deploy sistem akan tahu, kode pustaka mana saja yang dikompilasi lebih dulu sebelum yang lainnya dikompilasi. Jadi diagram komponen salah satunya berguna untuk mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.

G. Diagram Deployment

Menurut Sholiq (2010), diagram deployment adalah segala hal yang

berkaitan dengan penyebaran fisik aplikasi. Hal ini termasuk persoalan layout

jaringan dan lokasi komponen-komponen dalam jaringan.

Diagram deployment berisikan prosesor-prosesor, peralatan-peralatan, proses-proses, dan hubungan antar prosesor atau antar peralatan. Hanya ada satu diagram deployment dalam setiap sistem, sehingga hanya ada satu diagram deployment dalam setiap model.


(25)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam bentuk aplikasi.

Langkah identifikasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara ke PT Graha Prima, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hasil observasi dan wawancara dengan bapak Bambang selaku manajer operasional di PT Graha Prima, menceritakan bahwa bagian administrasi ketika menyimpan data pengiriman barang berupa resi disimpan tidak dalam satu folder tertentu. Hal itu mengakibatkan ketika pergantian shift pegawai, pegawai administrasi masih melakukan pencarian file terakhir transaksi pengiriman dibuat. Pada proses kegiatan pengiriman barang yang kini berjalan di PT Graha Prima terdapat beberapa proses yaitu, proses pengambilan barang dan proses pengiriman barang. Proses pengambilan diawali ketika pelanggan memesan pengiriman barang melalui telepon dan bagian administrasi mencatat pemesanan. Bagian administrasi membuatkan jadwal pengambilan barang yang akan diberikan ke kurir untuk melakukan pengambilan barang. Setelah dilakukan pengambilan barang, maka barang akan siap dijadwalkan untuk dikirim ke penerima barang. Proses pengiriman barang diawali dari bagian administrasi membuat jadwal


(26)

pengiriman barang kepada kurir. Kurir melakukan pengiriman barang sesuai dengan tempat tujuan penerima barang.

Proses pengambilan dan proses pengiriman barang dapat terlihat berupa kendala pada proses pengambilan dan pengiriman di PT Graha Prima, sebagai berikut :

1. Proses pengambilan barang, pada proses ini bagian administrasi melakukan

pembuatan resi yang tempat penyimpanan filenya berbeda beda tidak disimpan pada folder yang sama, sehingga pencarian terhadap data transaksi terakhir sulit didapatkan.

2. Laporan omset per bulan, pada PT Graha Prima belum terdapat laporan

omset per bulan sehingga manajer operasional tidak bisa mengetahui berapa penghasilan per bulan untuk menentukan keputusan strategi perusahaan.

3.2 Analisis Kebutuhan

3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan analisis permasalahan dapat diperoleh bahwa permasalahan yang dihadapi PT Graha Prima adalah kesulitan dalam pencarian data transaksi yang menghambat proses cetak resi. Masalah lainnya adalah mengetahui omset per bulan yang di dapat oleh perusahaan. Dengan penerapan sistem administrasi pengiriman barang ini, diharapkan dapat menghasilkan informasi-informasi yang dapat membantu bagian administrasi dan manajer operasional dalam melakukan kegiatan pengiriman barang dan pendukung pengambilan keputusan terkait administrasi pengiriman barang.


(27)

22

Sistem administasi pengiriman barang pada PT Graha Prima ini melibatkan beberapa pengguna di dalamnya. Berikut telah dianalisis siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan sistem administrasi pengiriman barang beserta kebutuhannya :

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

No Pengguna Kebutuhan Laporan yang

dihasilkan

1 Bagian

Administrasi

1.Bagian administrasi mampu mencetak resi sesuai dengan data transaksi pengiriman. 2.Bagian administrasi

mampu mencari dengan cepat data transaksi.

3.Bagian administrasi mampu membuat laporan omset

pengiriman per bulan. 4.Bagian administrasi

mampu membuat jadwal pengambilan dan pengiriman untuk kurir.

1. Resi pengiriman

2. Laporan grafik omset pengiriman per bulan

3. Laporan Jadwal

Pengambilan dan Pengiriman

2 Kurir 1. Kurir mampu melihat

jadwal pengiriman dan pengambilan

2. Kurir mampu

mengupdate status pengiriman

-

3 Pelanggan 1.Pelanggan mampu

melakukan

pendaftaran sebagai member

2.Pelanggan mampu

melihat status pengiriman barang


(28)

3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan salah satu bagian terpenting dalam melakukan analisis kebutuhan. Kebutuhan fungsional dianalisis guna mengetahui informasi apa saja yang diharapkan ada dari perencanaan sistem administrasi pengiriman barang berbasis web.

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional

No Fungsi Proses

1 Mencetak Resi a. Masuk halaman login admin

b. Pada menu pilih transaksi pemesanan

c. Tampil tampil data pemesanan

d. Pilih salah satu record yang diinginkan

dan pilih tombol cetak resi / gambar print.

e. Tampil resi pengiriman berupa format pdf

dan siap untuk dilakukan cetak.

2 Penjadwalan Kurir a. Masuk halaman login admin

b. Pilih menu pengambilan atau pengiriman

c. Pilih tambah jadwal

pengambilan/pengiriman d. Pilih kurir

e. Simpan jadwal pengambilan/pengiriman

3 Cetak Jadwal Kurir a. Masuk halaman login kurir

b. Pada menu pilih jadwal kurir c. Tampil jadwal kurir

d. Pilih tombol cetak jadwal kurir

e. Tampil jadwal kurir format pdf dan siap

untuk dicetak

4 Update Status

Pengiriman barang oleh kurir

a. Masuk halaman login kurir

b. Pada menu pilih update status c. Tampil jadwal kurir

d. Pilih tombol update

e. Upload foto penerima dan ubah status

menjadi terkirim

f. Simpan

5 Tracking Status

Pengiriman barang oleh pelanggan

a. Masuk halaman member / pelanggan

b. Pilih menu lihat status

c. Tampil informasi status pengiriman

barang

6 Grafik omset pengiriman

barang per bulan

a. Masuk halaman login admin

b. Pilih menu laporan omset pengiriman

c. Tampil grafik omset pengiriman per bulan


(29)

24

3.3 Desain Sistem

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka dibuatlah Sistem administrasi pengiriman barang. Sistem administrasi pengiriman barang tersebut dapat digambarkan pada use case bisnis berikut ini :

3.3.1 Use Case Bisnis

Diagram Use Case Bisnis menunjukkan interaksi antara actor bisnis atau pekerja bisnis dan use case bisnis dalam sebuah organisasi. Diagram ini menggambarkan model bisnis lengkap dengan apa yang perusahaan lakukan, siapa yang ada dalam organisasi dan siapa yang ada di luar organisasi. Hal ini menggambarkan ruang lingkup organisasi, sehingga dapat apa/siapa saja yang ada di luar organisasi sampai di mana batasannya.

A. Use Case Bisnis Pengiriman Barang

Berikut ini adalah gambar diagram use case bisnis untuk administrasi pengiriman barang.


(30)

Diagram use case bisnis untuk pengiriman barang pada gambar 3.1 terdapat 7 proses bisnis yang dilakukan pada administrasi pengiriman barang, yaitu : pemesanan jasa pengiriman barang, penjadwalan pengiriman barang, mencetak resi pengiriman, pengambilan barang, pembayaran jasa pengiriman, pengiriman barang dan pembuatan laporan omset pengiriman barang per bulan. Keterangan tentang masing-masing use case bisnis pada Gambar 3.1 akan diberikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Keterangan Use Case Bisnis : Administrasi Pengiriman Barang

No Use Case Bisnis Aktor/pekerja bisnis

yang terlibat Keterangan

1 Memesan jasa

pengiriman barang

Pengirim dan Bagian Administrasi Pengirim melakukan permintaan pesanan pengiriman barang, kemudian bagian administrasi akan mengkonfirmasi pemesanan.

2 Penjadwalan

pengiriman barang

Bagian Administrasi dan Kurir

Bagian administrasi akan menjadwalkan pengiriman barang yang sesuai dengan wilayah kurir yang melakukan pengiriman.

3 Mencetak Resi

Pengiriman

Bagian Administrasi dan Kurir

Bagian administrasi akan membuat resi dan mencetak resi

pengiriman, kemudian diserahkan ke kurir untuk dilakukan pengiriman barang.

4 Pengambilan Barang Kurir dan Pengirim Kurir akan melakukan

pengambilan barang ke pengirim dan

melakukan

penimbangan barang yang akan dikirim.

5 Membayar jasa

pengiriman

Pengirim dan Kurir Setelah barang

dilakukan


(31)

26

No Use Case Bisnis Aktor/pekerja bisnis

yang terlibat Keterangan

kurir akan menghitung total yang harus dibayar oleh pengirim.

6 Pengiriman Barang Kurir dan Penerima Kurir akan melakukan

pengiriman barang kepada pihak penerima barang

7 Pembuatan Laporan

Omset pengiriman barang per bulan

Bagian administrasi dan Manajer

Bagian administrasi membuat laporan omset pengiriman barang per bulan dan diberikan ke Manajer perusahaan.

3.3.2 Activity Diagram

Diagram aktifitas (activity diagram) adalah sebuah cara untuk

memodelkan alur kerja (workflow) dari use case bisnis dalam bentuk grafik.

A. Activity Diagram Pemesanan Jasa Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram aktivitas untuk pemesanan pengiriman barang :


(32)

Proses pemesanan jasa pengiriman barang adalah pengirim memesan jasa pengiriman barang ke bagian administrasi rush courier. Setelah menerima pesanan pengiriman, bagian administrasi mencatat pemesanan barang oleh pengirim. Proses konfirmasi kepada pemesan bahwa pesanan pengiriman telah diproses dan pemesan dapat melakukan pembayaran kepada kurir ketika barang diambil.

B. Activity Diagram Penjadwalan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram aktivitas untuk penjadwalan pengiriman barang :

Gambar 3.3 Activity Diagram Penjadwalan Pengiriman Barang

Proses penjadwalan pengiriman barang dimulai dari bagian administrasi melakukan pemilihan kurir sesuai dengan wilayah pengirimannya. Bagian administrasi melakukan pembuatan jadwal pengiriman dan mencetaknya untuk


(33)

28

diberikan kepada kurir. Kurir melakukan pengiriman sesuai jadwal pengiriman. Jadwal pengiriman kurir ditentukan oleh bagian administrasi sesuai dengan wilayah kurir dan tujuan pengirimannya. Kurir melakukan pengiriman sesuai urutan prioritas yang dibuat bagian administrasi.

C. Activity Diagram Membuat Resi Pengiriman

Berikut ini adalah diagram aktivitas membuat resi pengiriman :

Gambar 3.4 Activity Diagram Membuat Resi Pengiriman Barang

Pesanan yang masuk ke bagian administrasi akan dibuatkan resi pengirimannya untuk diberikan kepada kurir untuk dijadwalkan. Kurir akan melakukan pengiriman barang sesuai dengan resi pengiriman tersebut untuk nantinya diberikan kepada penerima barang. Resi yang diterima oleh kurir akan dibuat untuk melakukan penagihan pembayaran kepada penerima. Setelah kurir mengirimkan barang, kurir akan melakukan update status untuk barang kiriman.


(34)

Informasi status pengiriman barang diupdate untuk pengirim bisa mengetahui di mana posisi barang yang sendang dikirim.

D. Activity Diagram Pengambilan Barang

Berikut ini adalah diagram aktifitas pengambilan barang :

Gambar 3.5 Activity Diagram Pengambilan Barang

Proses pengambilan barang dilakukan dari kurir mengecek barang yang akan diambil. Setelah melakukan pengecekan barang, barang akan dilakukan penimbangan berat barang untuk mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar oleh si pengirim kecuali barang berupa dokumen.


(35)

30

E. Activity Diagram Pembayaran Jasa Pengiriman

Berikut ini adalah diagram aktifitas pembayaran jasa pengiriman :

Gambar 3.6 Activity Diagram Pembayaran Jasa Pengiriman

Proses pembayaran jasa pengiriman dilakukan setelah pengirim menerima resi pengiriman yang diberikan oleh kurir. Pengirim melakukan pembayaran sesuai dengan resi pengiriman barang dan memberikannya kepada kurir. Setelah proses pembayaran oleh penerima, kurir akan melakukan update status pengiriman barang. Status pengiriman barang digunakan untuk informasi pengirim barang tentang keberadaan barang yang dikirimnya.


(36)

F. Activity Diagram Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram aktivitas pengiriman barang :

Gambar 3.7 Activity Diagram Pengiriman Barang

Proses pengiriman barang dimulai dari jadwal pengiriman barang yang diterima oleh kurir dan kurir melakukan pengiriman barang. Kurir akan melakukan pengecekan data penerima barang apakah sesuai dengan penerima yang tertera di resi pengiriman, jika benar maka barang akan diberikan kepada penerima barang.


(37)

32

G. Activity Diagram Pembuatan Laporan Omset Pengiriman Barang per bulan

Berikut ini adalah diagram aktivitas pembuatan laporan omset pengiriman per bulan :

Gambar 3.8 Activity Diagram Pembuatan Laporan Omset Pengiriman Barang per bulan

Proses pembuatan laporan omset pengiriman barang dibuat oleh bagian administrasi yang dihasilkan dari rekap pengiriman barang per bulan. Laporan omset pengiriman barang diberikan kepada manajer operasional untuk dilakukan evaluasi.


(38)

3.3.3 Use Case Sistem

Pada pemodelan bisnis ada istilah : actor bisnis, use case bisnis, relasi, diagram aktivitas, dan diagram use case bisnis, demikian juga pada pemodelan use

case sistem. Perbedaan utama adalah jika pemodelan bisnis berfokus pada

organisasi, sedangkan pemodelan sistem berfokus pada sistem perangkat lunak yang dikembangkan.

Diagram use case menunjukkan beberapa use case dalam sistem, beberapa aktor dalam sistem, dan relasi antar mereka. Dalam sebuah sistem dimungkinkan mempunyai kelompok-kelompok diagram use case yang diorganisasikan dengan tujuan tertentu. Kelompok-kelompok diagram use case dapat dilakukan dengan paket-paket, misalnya paket-paket yang disusun berdasarkan proses bisnisnya, satu proses bisnis yang digambarkan dengan use case bisnis mungkin didukung oleh beberapa use case sebagai prosedur otomatisasi. Paket-paket juga dapat disusun berdasarkan fungsi-fungsi bisnis di dalam organisasi.

Salah satu keuntungan utama diagram use case adalah sebagai alat komunikasi. Alat komunikasi antara tim pengembang sistem informasi dengan klien.


(39)

A.

Use Case Sistem Administrasi Pengiriman Barang


(40)

Diagram use case sistem untuk Administrasi Pengiriman Barang diberikan pada gambar 3.9. Ada 15 proses bisnis yang bisa dilakukan pada administrasi pengiriman barang, yaitu : mendaftar member pemesanan pengiriman barang, memesan pengiriman barang, melihat status barang yang dikirim, login, melihat jadwal pengiriman barang, memperbarui status pengiriman barang, mengelola data paket, mengelola data pelanggan, mengelola data kurir, mengelola data karyawan, mengelola data kota, mencetak resi pengiriman, membuat laporan omset pengiriman per bulan, cek pesanan pengiriman barang, dan menjadwalkan

pengiriman barang. Keterangan tentang masing-masing use case sistem pada

Gambar 3.9 akan diberikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Keterangan Use Case Sistem Administrasi Pengiriman Barang

No Use Case Sistem Aktor / Pekerja

yang terlibat Keterangan

1 Mendaftar member pemesan pengiriman barang Pengirim Melakukan pendaftaran sebagai member

2 Memesan pengiriman

barang Pengirim

Melakukan pemesanan

pengiriman barang

3 Melihat status barang yang

dikirim Pengirim

Melihat status pengiriman barang

4 Melihat jadwal pengiriman

barang Kurir

Melihat jadwal pengiriman barang yang dibuat oleh bagian administrasi

5 Memperbarui status

pengiriman barang Kurir

Memperbarui status pengiriman barang sebagai informasi untuk pengirim

6 Mengelola data karyawan Bagian

administrasi

Mengelola data master karyawan

7 Mengelola data pelanggan Bagian

administrasi

Mengelola data master pelanggan

8 Mengelola data kurir Bagian

administrasi

Mengelola data master kurir

9 Mengelola data paket Bagian

administrasi

Mengelola data master paket


(41)

36

No Use Case Sistem Aktor / Pekerja

yang terlibat Keterangan

10 Mengelola data kota Bagian

administrasi

Mengelola data master kota

11 Mencetak resi pengiriman Bagian

administrasi

Mencetak resi pengiriman oleh bagian administrasi

12 Menjadwalkan pengiriman

barang

Bagian administrasi

Menjadwalkan pengiriman barang untuk kurir oleh bagian administrasi

13 Cek pesanan pengiriman

barang Bagian administrasi Mengecek pemesanan / mengkonfirmasi pengirim oleh bagian administrasi

14 Membuat laporan omset

pengiriman per bulan

Bagian administrasi, Manajer Operasional Membuat laporan omset pengiriman per bulan untuk manajer operasional

15 Login

Bagian administrasi, Kurir, Manajer Operasional

Sebelum masuk ke dalam sistem, bagian administrasi, manajer operasional dan kurir harus login terlebih dahulu

3.3.4 Flow of Event (FOE)

Detail spesifikasi use case ditulis dalam flow of event. Tujuan utama flow of event adalah untuk mendokumentasikan aliran logika dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa yang pemakai lakukan dan apa yang sistem itu sendiri lakukan.


(42)

Sistematika flow of event terdiri dari beberapa elemen berikut : 1. Diskripsi singkat

2. Prasyarat

3. Alur utama

4. Alur alternatif dan alur salah

5. Kondisi akhir

A. FOE Mendaftar Member Pemesan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use

case mendaftar member pemesan pengiriman barang :

Tabel 3.5 FOE Use Case Mendaftar Member Pemesan Pengiriman Barang

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mendaftar member pemesan

pengiriman barang

Diskripsi Singkat

Use case mendaftar member pemesan pengiriman barang

digunakan untuk mendaftar member pemesan

Aktor Pengirim

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Memilih menu mendaftar

member

2. Pengirim melakukan operasi

menambah data

3. Sistem melakukan koneksi

database untuk menyimpan data

4. Sistem menampilkan pesan

bahwa operasi yang dilakukan terhadap data pelanggan berhasil 5. Use case berakhir

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan pesan data berhasil

disimpan


(43)

38

B. FOE Memesan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use

case memesan pengiriman barang :

Tabel 3.6 FOE Use Case Memesan Pengiriman Barang

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Memesan Pengiriman Barang

Diskripsi Singkat

Use case memesan pengiriman barang digunakan untuk melakukan pemesanan pengiriman barang

Aktor Pengirim

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Mengisi form pemesanan

2. Melakukan simpan pemesanan

3. Sistem melakukan koneksi ke

database untuk melakukan penyimpanan data pemesanan

4. Sistem menampilkan pesan data

berhasil disimpan 5. Use case berakhir

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan pesan data berhasil

disimpan

Kondisi Akhir Gagal -

C.FOE Melihat Status Barang Yang Dikirim

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case melihat status barang yang dikirim :

Tabel 3.7 FOE Use Case Melihat Status Barang Yang Dikirim

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Memesan Pengiriman Barang

Diskripsi Singkat

Use case memesan pengiriman barang digunakan untuk melakukan pemesanan pengiriman barang


(44)

Diskripsi Use Case

Aktor Pengirim

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Mengisi form pemesanan

2. Melakukan simpan pemesanan

3. Sistem melakukan koneksi ke

database untuk melakukan penyimpanan data pemesanan

4. Sistem menampilkan pesan data

berhasil disimpan 5. Use case berakhir

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan pesan data berhasil

disimpan

Kondisi Akhir Gagal -

D.FOE Melihat Jadwal Pengiriman Barang

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case melihat jadwal pengiriman barang :

Tabel 3.8 FOE Use Case Melihat Jadwal Pengiriman Barang

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Melihat jadwal pengiriman barang

Diskripsi Singkat

Use case melihat jadwal pengiriman barang digunakan untuk melihat jadwal pengiriman barang oleh kurir

Aktor Kurir

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Membuka jadwal pengiriman

2. Sistem melakukan koneksi ke

database untuk mengambil data jadwal pengiriman

3. Jadwal pengiriman ditampilkan

sesuai dengan kurir

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan jadwal pengiriman


(45)

40

Diskripsi Use Case

Kondisi Akhir Gagal -

E.FOE Mengelola Data Karyawan

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mengelola data karyawan :

Tabel 3.9 FOE Use Case Mengelola Data Karyawan

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mengelola data karyawan

Diskripsi Singkat

Use case mengelola data karyawan meliputi proses menambah,

mengubah, menghapus data karyawan.

Aktor Bagian administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi membuka

halaman master karyawan

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk mengambil data karyawan dan menampilkannya

3. Bagian administrasi melakukan

operasi menambah, mengubah dan menghapus data karyawan

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data karyawan


(46)

F. FOE Mengelola Data Pelanggan

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mengelola data pelanggan :

Tabel 3.10 FOE Use Case Mengelola Data Pelanggan

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mengelola data pelanggan

Diskripsi Singkat

Use case mengelola data pelanggan meliputi proses menambah,

mengubah dan menghapus data pelanggan

Aktor Bagian administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

4. Bagian administrasi

membuka halaman master pelanggan

5. Sistem melakukan koneksi

database untuk mengambil data pelanggan dan

menampilkannya

6. Bagian administrasi

melakukan operasi

menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data pelanggan

Kondisi Akhir Gagal -

G.FOE Mengelola Data Kurir

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mengelola data kurir :

Tabel 3.11 FOE Use Case Mengelola Data Kurir

Diskripsi Use Case


(47)

42

Diskripsi Singkat

Use case mengelola data kurir meliputi proses menambah, mengubah, menghapus data kurir

Aktor Bagian administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi membuka

halaman master kurir

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk mengambil data kurir dan menampilkannya

3. Bagian administrasi melakukan

operasi menambah, mengubah dan menghapus data kurir

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data kurir

Kondisi Akhir Gagal -

H. FOE Mengelola Data Paket

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mengelola data kurir :

Tabel 3.12 FOE Use Case Mengelola Data Paket

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mengelola data paket

Diskripsi Singkat

Use case mengelola data paket meliputi proses menambah, mengubah, menghapus data paket

Aktor Bagian administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi membuka

halaman master paket

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk mengambil data paket dan menampilkannya

3. Bagian administrasi melakukan

operasi menambah, mengubah dan menghapus data paket


(48)

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data paket

Kondisi Akhir Gagal -

I. FOE Mengelola Data Kota

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mengelola data kota :

Tabel 3.13 FOE Use Case Mengelola Data Kota

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mengelola data kota

Diskripsi Singkat

Use case mengelola data kota meliputi proses menambah, mengubah, menghapus data kota

Aktor Bagian administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi membuka

halaman master kota

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk mengambil data kota dan menampilkannya

3. Bagian administrasi melakukan

operasi menambah, mengubah dan menghapus data kota

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data kota

Kondisi Akhir Gagal -

J.FOE Mencetak Resi Pengiriman

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case mencetak resi pengiriman :


(49)

44

Tabel 3.14 FOE Use Case Mencetak Resi Pengiriman

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Mencetak resi pengiriman

Diskripsi Singkat

Use case mencetak resi pengiriman meliputi proses mencetak resi dari transaksi pengiriman barang oleh bagian administrasi

Aktor Bagian Administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi membuka

halaman transaksi pengiriman.

2. Sistem akan melakukan koneksi

ke database untuk mengambil data transaksi pengiriman 3. Data transaksi pengiriman akan

ditampilkan

4. Bagian administrasi akan menekan tombol cetak ke resi pengiriman yang akan dicetak 5. Sistem akan mengeload data resi

yang dipilih untuk dilakukan cetak

6. Use case selesai

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Mencetak resi yang dipilih

Kondisi Akhir Gagal -

K. FOE Menjadwalkan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan use case

menjadwalkan pengiriman barang :

Tabel 3.15 FOE Use Case Menjadwalkan Pengiriman Barang

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Menjadwalkan pengiriman barang

Diskripsi Singkat

Use case menjadwalkan pengiriman barang merupakan proses yang dilakukan oleh bagian administrasi setelah ada pemesanan pengiriman


(50)

Diskripsi Use Case

barang, setelah itu dijadwalkan siapa kurir yang melakukan.

Aktor Bagian Administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi melihat data pemesanan pengiriman barang

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk menampilkan data pemesanan

3. Bagian administrasi akan memilih

kurir untuk setiap data pesanan pengiriman sesuai wilayahnya 4. Use case selesai

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses

Menampilkan jadwal pemesanan barang terdapat kurir yang menanganinya

Kondisi Akhir Gagal -

L.FOE Membuat Laporan Omset Pengiriman per bulan

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan use case

membuat laporan omset pengiriman per bulan :

Tabel 3.16 FOE Use Case Membuat Laporan Omset Pengiriman per bulan

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Membuat laporan omset pengiriman

barang per bulan

Diskripsi Singkat

Use case membuat laporan omset pengiriman per bulan dibuat oleh bagian administrasi untuk manajer operasional.

Aktor Bagian Administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administrasi melakukan

perhitungan omset per bulan

2. Omset akan ditampilkan di

dashboard


(51)

46

Diskripsi Use Case

data tiap hari untuk menghitung besaran omset yang didapat 4. Use case selesai

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan omse pengiriman

barang di dashboard

Kondisi Akhir Gagal -

M.FOE Cek Pesanan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah tabel flow of event yang menjelaskan mengenai use case cek pesanan pengiriman barang :

Tabel 3.17 FOE Use Case Cek Pesanan Pengiriman Barang

Diskripsi Use Case

Nama Use Case Cek Pesanan Pengiriman Barang

Diskripsi Singkat

Use case cek pesanan pengiriman barang merupakan proses untuk mengecek setiap pesanan yang masuk oleh bagian administrasi.

Aktor Bagian Administrasi

Prasyarat (kondisi) Tidak ada

Alur Utama

1. Bagian administasi membuka

halaman pesanan pengiriman barang

2. Sistem melakukan koneksi

database untuk menampilkan data pesanan pengiriman barang 3. Use case selesai

Alur Alternatif Tidak ada

Kondisi Akhir Sukses Menampilkan data pesanan

pengiriman barang


(52)

3.3.5 Diagram Sekuensial

Diagram sekuensial adalah diagram interaksi yang disusun berdasarkan

urutan waktu. Diagram sekuensial dibaca dari atas ke bawah. Setiap use case

memiliki sejumlah flow (utama dan alternatif). Setiap diagram sekuensial

mempresentasikan satu flow di dalam use case.

A. Diagram Sekuensial Mendaftar Member Pemesan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial yang menjelaskan mengenai use

case mendaftar member pemesan pengiriman barang :

Gambar 3.10 Diagram Sekuensial Mendaftar Member Pemesan Pengiriman Barang

Untuk melakukan pendaftaran sebagai member, pengirim membuka halaman depan website rush courier dan mengisi data untuk pendaftaran. Setelah data disimpan, maka pengirim akan mendapatkan username dan password untuk bisa melakukan login dan bisa melakukan pemesanan pengiriman barang.

B.Diagram Sekuensial Memesan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial yang menjelaskan mengenai use case memesan pengiriman barang pada Gambar 3.11.


(53)

48

Gambar 3.11 Diagram Sekuensial Memesan Pengiriman Barang

Dalam melakukan pemesanan pengiriman barang pengirim membuka halaman member yang didahului melakukan login member. Halaman member

akan melakukan load database untuk menampilkan data member. Pengirim bisa

memilih menu pemesanan dan setelah itu memasukkan data pemesanan ke dalam

form pemesanan. Data yang dimasukkan akan dilakukan cek terlebih dahulu

apakah ada data yang kosong. Jika tidak kosong query insert data dijalankan dan disimpan di database

C. Diagram Sekuensial Melihat Status Barang Yang Dikirim

Berikut adalah diagram sekuensial melihat status barang yang dikirim :


(54)

Untuk melihat status barang yang dikirim, pengirim membuka halaman

member setelah melakukan login. Pengirim memilih menu lihat pemesanan, dan

sistem akan melakukan load data berdasarkan pemesanan yang sudah dilakukan

oleh pengirim dan menampilkan status pemesanan barang.

D. Diagram Sekuensial Melihat Jadwal Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial melihat jadwal pengiriman barang :

Gambar 3.13 Diagram Sekuensial Melihat Jadwal Pengiriman Barang Untuk melihat jadwal pengiriman barang, kurir melakukan login terlebih dahulu dan membuka halaman jadwal kurir. Sistem meload dan menampilkan data

jadwal dari database. Kurir bisa melihat jadwal pengambilan dan pengiriman

yang ditugaskan.

E. Diagram Sekuensial Memperbaharui Status Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial memperbaharui status pengiriman barang pada Gambar 3.14.


(55)

50

Gambar 3.14 Diagram Sekuensial Memperbarui Status Pengiriman Barang

Untuk memperbaharui status pengiriman barang, kurir melakukan login

terlebih dahulu dan melihat data pengiriman. Pada data pengiriman kurir dapat melakukan perbaruan data status pengiriman dari pesan menjadi terkirim. Setelah

melakukan perbaruan data, maka data pengiriman barang di server akan berubah

juga dan dapat diketahui oleh pengirim.

F. Diagram Sekuensial Mengelola Data Karyawan

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data karyawan yang ditunjukkan pada Gambar 3.15.


(56)

Untuk melakukan pengelolaan data karyawan bagian administrasi

setelah melakukan login akan membuka halaman admin dan membuka halaman

karyawan. Sistem akan menload data karyawan dan menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert, update dan delete data karyawan.

Pada proses penambahan data, bagian administrasi memasukkan data

dengan mengirisi form tambah karyawan kemudian dilakukan penyimpanan ke

basis data sistem. Pada saat penyimpanan terdapat verifikasi input yang dilakukan sistem apabila ada kolom inputan yang masih kosong maka muncul pesan kesalahan input.

G. Diagram Sekuensial Mengelola Data Pelanggan

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data pelanggan :

Gambar 3.16 Diagram Sekuensial Mengelola Data Pelanggan

Untuk melakukan pengelolaan data pelanggan bagian administrasi melakukan login terlebih dahulu kemudian membuka halaman admin. Halaman master pelanggan berisi tentang data-data pelanggan yang sudah tersimpan di dalam basis data sistem. Sistem akan menload data pelanggan di database dan


(57)

52

menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert data pelanggan.

H. Diagram Sekuensial Mengelola Data Kurir

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data kurir :

Gambar 3.17 Diagram Sekuensial Mengelola Data Kurir

Untuk melakukan pengelolaan data pelanggan bagian administrasi setelah melakukan login akan membuka halaman admin dan membuka halaman kurir. Sistem akan menload data pelanggan dan menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert, update dan delete data kurir.

I. Diagram Sekuensial Mengelola Data Paket

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data paket yang ditunjukkan pada Gambar 3.18.


(58)

Gambar 3.18 Diagram Sekuensial Mengelola Data Paket

Untuk melakukan pengelolaan data paket bagian administrasi setelah melakukan login akan membuka halaman admin dan membuka halaman paket. Sistem akan menload data paket dan menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert, update dan delete data paket.

J. Diagram Sekuensial Mengelola Data Kota

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data kota yang ditunjukkan pada Gambar 3.19.


(59)

54

Untuk melakukan pengelolaan data kota bagian administrasi setelah

melakukan login akan membuka halaman admin dan membuka halaman kota.

Sistem akan menload data kota dan menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert, update dan delete data kota.

K. Diagram Sekuensial Mengelola Data Layanan

Berikut ini adalah diagram sekuensial mengelola data layanan :

Gambar 3.20 Diagram Sekuensial Mengelola Data Layanan

Untuk melakukan pengelolaan data layanan bagian administrasi setelah melakukan login akan membuka halaman admin dan membuka halaman layanan. Sistem akan menload data layanan dan menampilkannya. Bagian administrasi bisa melakukan proses insert, update dan delete data layanan.

L. Diagram Sekuensial Mencetak Resi Pengiriman

Berikut ini adalah diagram sekuensial mencetak resi pengiriman yang menggambarkan proses mulai dari menampilkan data pemesanan sampai mencetak resi oleh bagian administrasi yang dapat dilihat pada Gambar 3.21


(60)

Gambar 3.21 Diagram Sekuensial Mencetak Resi Pengiriman

Untuk melakukan cetak resi pengiriman, bagian administrasi akan membuka halaman pemesanan. Data pemesanan akan diload oleh sistem dan ditampilkan. Bagian administrasi memilih tombol cetak resi yang memicu untuk meload data pemesanan berdasarkan resi. Laporan akan muncul berupa pdf dan siap dicetak.

M. Diagram Sekuensial Menjadwalkan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial menjadwalkan pengiriman barang yang ditunjukkan pada Gambar 3.2


(61)

56

Untuk melakukan penjadwalan pengiriman barang, bagian administrasi membuka halaman pengiriman dan sistem menampilkan data yang di load dari database. Bagian administrasi memilih kurir yang akan melakukan pengiriman sesuai dengan kota/wilayah kurir tersebut. Setelah memilih kurir, kemudian melakukan penyimpanan pada transaksi pengiriman.

N. Diagram Sekuensial Membuat Laporan Omset Pengiriman Per Bulan

Berikut ini merupakan diagram sekuensial membuat laporan omset pengiriman per bulan yang ditujukkan pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23 Diagram Sekuensial Membuat Laporan Omset Pengiriman Per Bulan

Untuk membuat laporan omset pengiriman per bulan, bagian administrasi

membuka halaman dashboard dan sistem akan menload halaman dashboard dan

menampilkan data di dashboard.

Laporan omset berupa dokumen dapat di cetak pada menu laporan omset per bulan dengan menekan tombol cetak.


(62)

K. Diagram Sekuensial Cek Pesanan Pengiriman Barang

Berikut ini adalah diagram sekuensial cek pesanan pengiriman barang :

Gambar 3.24 Diagram Sekuensial Cek Pesanan Pengiriman Barang

Untuk melakukan pengecekan pesanan pengiriman barang, bagian administrasi membuka halaman pemesanan dan mengupdate status pemesanan

menjadi proses ambil . Pesanan yang terkonfirmasi akan disimpan dengan data

yang telah diubah.

3.3.6 Diagram Kelas Sistem Administrasi Pengiriman Barang

Diagram Kelas adalah diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kelas adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang perangkat lunak. Diagram kelas membantu tim pengembang mendapatkan pola kelas-kelas dalam sistem, struktur sistem sebelum menuliskan kode program dan membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik dari beberapa alternatif rancangan.

Ada tiga tiga bagian notasi kelas, bagian yang paling atas digunakan

untuk nama kelas, dan secara opsional juga dapat disertakan stereotype-nya.

Bagian tengah digunakan untuk mendeklarasikan atribut-atribut atau informasi dari sebuah kelas. Bagian paling bawah digunakan mendeklarasikan operasi-operasi.


(63)

58

Kelas adalah sebuah kategori yang membungkus informasi dan perilaku. Secara tradisional, sistem dibangun dengan ide dasar bahwa akan menyimpan informasi pada sisi basis data dan perilaku pengolahnya pada sisi aplikasi. Salah satu perbedaan antara pendekatan terstruktur (baca tradisional) dengan pendekatan berorientasi obyek adalah bahwa pada orientasi obyek terjadi penggabungan informasi dan perilaku pengelola informasi, kemudian menyembunyikan kedua-duanya ke dalam kategori yang disebut dengan kelas (Sholiq, 2010).

Kelas yang dibuat dalam sistem ini menggunakan

Model-View-Controller. MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan

memisahkan antara data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana

memprosesnya (Controller) (Naista, 2016). Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian Model dan bagian View. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user, kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi. Model biasanya berhubungan langsung dengan database

untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian Controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian View.


(64)

(65)

(66)

3.3.7 Diagram Komponen Sistem Administrasi Pengiriman Barang

Diagram Komponen adalah diagram yang menunjukkan model secara fisik atau komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka (Sholiq, 2010). Komponen sendiri merupakan modul fisik dari kode. Komponen

bisa dicantumkan pustaka kode program dan berkas-berkas runtime sekaligus.

Gambar 3.27 menggambarkan diagram komponen dari Sistem Administrasi Pengiriman Barang yang dibangun.

Gambar 3.27 Komponen Diagram Sistem Administrasi Pengiriman Barang

3.3.8 Deployment Diagram Sistem Administrasi Pengiriman Barang

Deployment diagram adalah diagram yang menampilkan rancangan fisik jaringan tempat berbagai komponen akan diletakkan disana. Diagram ini menghubungkan titik-titik alat pemroses dan peralatan lainnya dalam sebuah


(67)

62

layout fisik (Sholiq, 2010). Gambar 3.28 menggambarkan deployment diagram

dari sistem informasi administrasi pengiriman barang yang dibangun.

Gambar 3.28 Deployment Diagram Sistem Administrasi Pengiriman Barang

3.3.9 Conceptual Data Model

Conceptual Data Model merupakan konsep yang berkaitan dengan pandangan pemakai terhadap data yang disimpan dalam basis data. CDM dibuat dibuat sudah dalam bentuk tabel-tabel tanpa tipe data yang menggambarkan relasi antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data. CDM untuk sistem administrasi pengiriman barang digambarkan pada Gambar 3.29.

3.3.10 Physical Data Model

Physical Data Model adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data. PDM sistem administrasi pengiriman barang ditunjukkan pada Gambar 3.30.

Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya. PDM merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data di simpan di dalam basis data. PDM sudah merupakan


(68)

bentuk fisik perancangan basis data yang sudah siap diimplementasikan ke dalam DBMS sehingga nama tabel juga merupakan nama asli tabel yang

diimplementasikan ke dalam Database Management System.

Dalam Sistem Administrasi Pengiriman Barang terdapat sembilan tabel pada diagram PDM. Beberapa tabel adalah tabel pelanggan, tabel kurir, tabel paket, tabel layanan, tabel kota, tabel harga, tabel pemesanan, tabel pengambilan dan tabel pengiriman.

Setiap tabel saling berelasi. Tabel-tabel tersebut nantinya digunakan untuk menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setiap tabel memiliki primary key yang unik.

Dalam rancangan PDM terdapat enam tabel master dan tiga tabel transaksi. Pada tabel transaksi akan berisi field foreign key tabel master yang saling berhubungan dengan tabel transaksi tersebut. Tabel transaksi akan mereferensi ke tabel master guna mendapatkan field yang akan ditampilkan lewat query dengan perintah join.

Tabel transaksi dihasilkan dari relasi many to many dari beberapa tabel master.


(69)

64


(70)

(71)

66

3.3.11 Desain User Interface

Desain user interface diperlukan untuk menghasilkan tampilan yang

digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. Desain user interface

harus dibuat semudah mungkin untuk digunakan oleh pengguna.

A. Desain User Interface Halaman Utama

Desain user interface Halaman Utama digambarkan pada Gambar 3.31.

Halaman ini digunakan oleh pelanggan untuk melihat informasi, registrasi pelanggan baru dan memesan pengiriman barang.

Gambar 3.31 Desain User Interface Halaman Depan Website

Untuk registrasi member, pelanggan bisa menekan/memilih tombol registrasi dan mengisi form registrasi. Tombol pesan digunakan untuk member yang sudah registrasi dan bisa melakukan pemesanan pengiriman barang.


(72)

B. Desain User Interface Halaman Registrasi Member

Desain user interface halaman registrasi digambarkan pada Gambar 3.32.

Halaman ini digunakan oleh pelanggan untuk mendaftar sebagai member.

Gambar 3.32 Desain User Interface Halaman Registrasi Member

Untuk bisa melakukan pemesanan pengiriman barang, pelanggan harus mengisi registrasi member. Setelah mengisi registrasi, pelanggan bisa ke halaman pemesanan dengan login terlebih dahulu menggunakan user dan password yang dibuat pada halaman registrasi.

C. Desain User Interface Halaman Login Member

Desain user interface halaman login member digambarkan pada Gambar

3.33. Halaman ini digunakan oleh pelanggan untuk memesan pengiriman barang yang terlebih dahulu melakukan login. Setelah melakukan login dengan benar maka akan masuk halaman member. Member (pelanggan) bisa melakukan pemesanan dan melihat status barang yang dikirim.


(73)

68

Gambar 3.33 Desain User Interface Halaman Login Member

D.Desain User Interface Halaman Pesan Pengiriman

Desain user interface halaman pesan pengiriman digambarkan pada

Gambar 3.34. Halaman ini digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pemesanan pengiriman barang. Desain form pemesanan ini berisikan field no_resi, tgl_pesan, alamat, kota, telepon, kota, paket, tujuan, layanan, biaya, dan berat.


(74)

Pada halaman ini, pelanggan mengisikan data pemesanan mulai dari penerima sampai berat dari barang kiriman. Setelah melakukan penyimpanan, data pemesanan akan bisa dilihat pada menu data pemesanan beserta status barang kiriman.

E. Desain User Interface Halaman Login Admin

Desain user interface halaman login admin digambarkan pada Gambar

3.35. Halaman ini digunakan oleh bagian administrasi untuk login ke halaman

admin.

Jika username dan password tidak sesuai dengan user dan password yang ada di dalam basis data, maka akan ditolak.

Gambar 3.35 Desain User Interface Halaman Login Admin

Untuk halaman login admin, hanya pihak dari bagian administrasi yang diberikan hak untuk login.


(75)

70

F. Desain User Interface Halaman Dashboard

Desain user interface halaman dashboard digambarkan pada Gambar

3.36. Halaman ini digunakan oleh pihak administrasi untuk melihat perubahan

data mulai dari pemesanan, pengiriman, member yang terdaftar dan omset yang

diterima.

Gambar 3.36 Desain User Interface Halaman Dashboard Admin

G. Desain User Interface Halaman Master Karyawan

Desain user interface halaman master karyawan digambarkan pada

Gambar 3.37. Halaman ini digunakan oleh pihak bagian administrasi untuk mengelola data karyawan. Pengelolaan data karyawan oleh bagian admin meliputi penambahan data. Halaman karyawan ini berguna untuk siapa saja yang diberikan hak oleh manajer operasional untuk memantau dan melakukan pengelolaan data user atau sebagai administrator dari sistem administrasi itu sendiri.

Setelah melakukan penambahan data user oleh bagian administrasi, maka data akan muncul pada tabel data yang ada di halaman master karyawan (user).


(76)

Gambar 3.37 Desain User Interface Halaman Master Karyawan

Halaman Master Karyawan bisa dilakukan proses tambah data, update

data dan delete data oleh bagian administrasi.

H. Desain User Interface Halaman Master Kurir

Desain user interface halaman master kurir digambarkan pada Gambar

3.38. Halaman ini digunakan oleh bagian administrasi untuk mengelola data kurir. Halaman masterkurir menampilkan data kurir secara keseluruhan. Dalam halaman ini bisa dilakukan penambahan data kurir oleh bagian administrasi sesuai kebutuhan.


(77)

72

Halaman Master Kurir bisa dilakukan proses tambah data, update data

dan delete data oleh bagian administrasi.

I.Desain User Interface Halaman Master Pelanggan

Desain user interface halaman master pelanggan digambarkan pada

Gambar 3.39. Halaman ini digunakan oleh bagian administrasi untuk mengelola data pelanggan.

Gambar 3.39 Desain User Interface Halaman Master Pelanggan

Halaman Master Pelanggan bisa dilakukan proses tambah data oleh bagian administrasi.

Pelanggan yang sudah terdaftar pada sistem bisa dilihat pada menu master pelanggan oleh bagian administrasi. Bagian administrasi bisa melakukan operasi menambah data pelanggan saja apabila pelanggan belum mendaftar pada website rush courier.


(78)

J. Desain User Interface Halaman Master Kota

Desain user interface halaman master kota yang digambarkan pada

Gambar 3.40. Halaman ini digunakan oleh bagian administrasi untuk mengelola data kota.

Gambar 3.40 Desain User Interface Halaman Master Kota

Halaman Master Kota bisa dilakukan proses tambah data, update data dan delete data oleh bagian administrasi.

K.Desain User Interface Halaman Master Paket

Desain user interface halaman master paket yang digambarkan pada Gambar 3.41. Halaman ini digunakan oleh bagian administrasi untuk mengelola data paket. Paket terdiri d dari paket barang dan paket dokumen.

Jika bagian administrator ingin memasukkan data paket terbaru, bisa menekan tombol tambah data yang ada di bagian atas dari tabel data paket.


(1)

layanan. Pengujian data layanan dilakukan sebanyak lima kali. Hasil uji coba data layanan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Uji Coba Data Layanan Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status 17 Menampilkan

data layanan

Memilih menu “Layanan”

Data Layanan

Sukses (Gambar 4.23)

18 Memasukkan data layanan

ID Layanan, Nama Layanan, Estimasi, Paket

Data layanan berhasil disimpan

Sukses (Gambar 4.24)

19 Mengubah data layanan

ID Layanan, Nama Layanan, Estimasi, Paket

Data layanan berhasil disimpan dan ditampilkan pada tabel layanan

Sukses (Gambar 4.25)

20 Menghapus data

layanan ID Layanan

Data layanan berhasil dihapus

Sukses (Gambar 4.23)

4.3.8 Uji Coba Data Kota

Proses uji coba dilakukan terhadap empat test case. Test case yang pertama adalah menampilkan data kota yang dilakukan dengan memilih menu “kota”. Test case yang kedua adalah memasukkan data id kota, nama kota, nama kecamatan, dan prioritas. Test case ketiga mengubah data kota. Test case keempat adalah menghapus data kota yang masukannya berdasarkan id kota. Pengujian data kota dilakukan sebanyak lima kali. Hasil uji coba data kota dapat dilihat pada Tabel 4.10.


(2)

118

Tabel 4.10 Uji Coba Data Kota Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status 21 Menampilkan

data kota

Memilih

menu “Kota” Data Kota

Sukses (Gambar 4.18)

22 Memasukkan data kota

ID Kota, Nama Kota, Nama Kecamatan, Prioritas

Data kota berhasil disimpan

Sukses (Gambar 4.19)

23 Mengubah data kota

ID Kota, Nama Kota, Nama Kecamatan, Prioritas

Data kota berhasil disimpan dan ditampilkan pada tabel kota

Sukses (Gambar 4.19)

24 Menghapus data

kota ID Kota

Data kota berhasil dihapus

Sukses (Gambar 4.18)

4.3.9 Uji Coba Data Transaksi Pemesanan

Proses uji coba data transaksi pemesanan dilakukan terhadap tiga test

case. Test case pertama adalah mencatat transaksi pemesanan. Proses pencatatan

transaksi pemesanan dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data pemesanan dengan benar dan dapat melakukan cetak resi. Test case kedua adalah menampilkan data transaksi dengan memilih menu “pemesanan”. Test case ketiga adalah mengubah data status pemesanan. Pengujian data transaksi dilakukan sebanyak lima kali uji coba. Hasil uji coba data transaksi pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.11

Tabel 4.11 Uji Coba Data Transaksi Pemesanan Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status 25 Mencatat data Memilih Data transaksi Sukses


(3)

Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status transaksi

pemesanan

tombol tambah pemesanan

pemesanan (Gambar 4.26) 26 Menampilkan data status pemesanan Data status Data status menjadi on process Sukses (Gambar 4.27) 27 Mencetak Resi

Pengiriman

Data Pemesanan

Halaman

preview cetak

resi

Sukses (Gambar 4.28)

4.3.10Uji Coba Data Transaksi Pengambilan

Proses uji coba data transaksi pengambilan dilakukan terhadap tiga test

case. Test case pertama adalah mencatat transaksi pengambilan. Proses pencatatan

transaksi pengambilan dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data pengambilan dengan benar. Test case kedua adalah menampilkan data transaksi dengan memilih menu “pengambilan”. Test case ketiga adalah mengubah data status pengambilan. Pengujian data transaksi pengambilan dilakukan sebanyak lima kali uji coba. Hasil uji coba data transaksi pemesanan dapat dilihat pada Tabel 4.12

Tabel 4.12 Uji Coba Data Transaksi Pengambilan Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status

28 Mencatat transaksi pengambilan ID Ambil, kurir, noresi, tgl ambil, status ambil Transaksi Pengambilan berhasil disimpan Sukses (Gambar 4.29) 29 Menampilkan data transaksi pengambilan Memilih menu data pengambilan Data transaksi pengambilan Sukses (Gambar 4.30) 30 Mengubah data status pengambilan Data status pengambilan Data status menjadi complete Sukses (Gambar 4.31)


(4)

120

4.3.11 Uji Coba Data Transaksi Pengiriman

Proses uji coba data transaksi pengiriman dilakukan terhadap tiga test

case. Test case pertama adalah mencatat transaksi pengiriman. Proses pencatatan

transaksi pengiriman dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data pengiriaman dengan benar. Test case kedua adalah menampilkan data transaksi dengan memilih menu “pengiriman”. Test case ketiga adalah mengubah data status pengiriman. Pengujian data transaksi pengiriman dilakukan sebanyak lima kali uji coba. Hasil uji coba data transaksi pengiriman dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Uji Coba Data Transaksi Pengiriman Test Case

ID Tujuan Input

Output yang

diharapkan Status

31

Mencatat transaksi pengiriman

ID Kirim, kurir, noresi, tgl kirim, status kirim, foto

Transaksi Pengiriman berhasil disimpan

Sukses (Gambar 4.32)

32

Menampilkan data transaksi pengiriman

Data pengiriman

Data transaksi pengiriman

Sukses (Gambar 4.33) 33 Mengubah data

status pengiriman

Data Status Pengiriman

Data status menjadi complete

Sukses (Gambar 4.29)


(5)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan sebanyak lima kali pengujian dan didapatkan hasil 100% berhasil maka disimpulkan bahwa sistem administrasi pengiriman barang berbasis web dapat melakukan proses pencatatan pemesanan pengiriman barang, pengambilan barang, dan pengiriman barang kepada penerima.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Sistem penjadwalan otomatis untuk kurir dalam melakukan pengambilan dan pengiriman barang.

b. Proses update status oleh kurir dapat dibuat secara real time.

c. Aplikasi untuk kurir bisa dikembangkan ke aplikasi berbasis mobile.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arif. 2014. Rahasia Inti Master PHP dan MySQLi(improved). Yogyakarta : Lokomedia

Bassil, Youssef. 2012. A Simulation Model for the Waterfall Software

Development Life Cycle. International Journal of Engineering &

Technology (online), Vol. 2, No. 5. http://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1205/

1205.6904.pdf. Diakses 8 September 2015.

Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design,

implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education

Naista, David. 2016. Bikin Framework PHP Sendiri dengan Teknik OOP dan MVC. Yogyakarta : Lokomedia

Suyono. 2015. Shipping : Pengangkutan intermodal eksport import melalui laut

edisi ke-3. PPM. Jakarta

Sholiq. 2010. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek. Bandung. Muara Indah

Yuhefizar, 2009. Cara Mudah Membangun Website interaktif menggunakan CMS

Joomla edisi revisi. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta