STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN PAROKI GEREJA KATOLIK KABANJAHE KABUPATEN KARO.

STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK
PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN PAROKI
GEREJA KATOLIK KABANJAHE
KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
CLARA DWIKI DARMAWANI
NIM 3103331009

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Adaptasi
Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi Di Lokasi Pengungsian Paroki Gereja
Katholik Kabanjahe Kabupaten Karo ”. Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dalam Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih banyak mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan
beserta stafnya.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
5. Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi
ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

6. Ibu Dra Elfayetti, M.P, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa.
7. Ibu Dra.Nurmala Berutu, M.Pd dan Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd, selaku dosen
penguji.
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak
ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Hajat Siagian yang telah memperlancar administrasi.
10. Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Karo beserta stafnya dan Bapak Bastanta Purba
Selaku Koordinator Posko Paroki Gereja Katholik yang telah memberi kemudahan

selama peneliti melakukan penelitian. Serta seluruh responden yang telah meluangkan
waktunya dalam memberikan informasi.
11. Teristimewa yang saya cintai Ayahanda Surya Darma dan Ibunda Laila Kesuma
Hasibuan dan Adik saya Aditya Maulana Darmawan yang telah memberikan doa,
dukungan, semangat, dan segala pengorbanan yang tidak ternilai kepada penulis.
12. Kepada Ummi Hj.Latifah Hanum Hasibuan, Fauziah Hanim Hasibuan dan H.Bakti
Ritonga serta Ana, Tami, Doli, Citra yang telah memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis selama perkuliahan dan sampai pada penyusunan skripsi.
13. Kepada Eko Purnomo yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis
untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

14. Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi B ekstensi stambuk 2010..
15. Teman terdekat saya Armanda , Lidya, Nazaria dan Dian.
16. Teman-teman satu daerah penelitian ( Ade , Dosma, dan Dedi)
17. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya kata ucapan terimakasih dan semoga Tuhan memberikan kebaikan mereka
yang telah memberikan bantuan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya
jurusan pendidikan geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, 20 Januari 2015
Penulis

Clara Dwiki Darmawani
NIM 3103331009

DAFTAR TABEL

No


Uraian

Hal

1

Stratifikasi anak berdasarkan jenjang pendidikan ................................ 33

2

Kelurahan/Desa di Kecamatan Kabanjahe Tahun 2014 ....................... 37

3

Jumlah Pengungsi Paroki Gereja Katolik Tahun 2014 ........................ 43

4

Komposisi Pengungsi Berdasarkan Umur Tahun 2014 ....................... 44


5

Jumlah anak sekolah (SD-PT) Berdasarkan Jumlah Anak
Usia Sekolah 2014 ............................................................................... 46

6

Jumlah Pengungsi Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 47

7

Komposisi Pengungsi Berdasarkan Agama di Posko Paroki
Gereja Katolik Kabanjahe Kabupaten Karo. ........................................ 48

8

Komposisi Pengungsi Berdasarkan Asal Daerah Tahun 2014 ............. 49

9


Daftar Nama Pengelola Posko Paroki Gereja Katolik
Kabanjahe Karo .................................................................................... 49

10

Jadwal Masak Posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe
Kabupaten Karo Tahun 2014 .............................................................. 50

11

Persediaan Kebutuhan Logistik di Posko Paroki Gereja
Katolik Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2014 ............................... 51

12

Sarana dan Prasarana yang ada di Posko Paroki Kabanjahe
Kabupaten Karo Tahun 2014 .............................................................. 54

13


Sarana dan Prasarana Kesehatan Tahun 2014 ...................................... 56

14.

Sarana dan Prasarana Air Bersih Tahun 2014……………………….57

15

Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun
2014 ...................................................................................................... 58

16

Komposisi Responden Berdasarkan Suku Bangsa di Posko
Paroki Gereja Katolik Kabanjahe Kabupaten Karo
Tahun 2014 ........................................................................................... 59

17

Jumlah Anak Usia Sekolah Tingkat SD-PT Posko Paroki

Gereja Katolik Kabanjahe Kabupaten Karo ......................................... 60

18

Alokasi Sekolah Anak Usia Sekolah Tingkat SD,SMP,SMA
Tahun 2014 ........................................................................................... 63

19

Responden SD Mengenai Standar Mutu Pendidikan Anak Usia
Sekolah SD Tahun 2014 ....................................................................... 64

20

Responden SMP Mengenai Standar Mutu Pendidikan Anak
Usia

21

Responden SMA Mengenai Standar Mutu Pendidikan Anak

Usia

22

sekolah SMP Tahun 2014 ........................................................ 65

sekolah SMP Tahun 2014 ........................................................ 66

Jumlah Bantuan Uang yang diberikan kepada anak usia
sekolah di Posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe
Kabupaten Karo .................................................................................... 70

23

Jenis Bantuan yang diberikan Kepada Anak Usia Sekolah tingkat
SD di Posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe Tahun 2014................ 71

24

Jenis Bantuan Barang yang diberikan kepada anak usia sekolah

tingkat SMP Posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe
Tahun 2014 ........................................................................................... 72

25

Jenis Bantuan Barang yang diberikan kepada anak usia sekolah
tingkat SMA Posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe
Tahun 2014 ........................................................................................... 72

26

Rekap Jumlah Bantuan yang diberikan Pemerintah dan

Masyarakat yang disalurkan di Posko paroki Gereja Katolik
Kabanjahe 2014 .................................................................................. 75
27

Jadwal Kegiatan Les tambahan yang diadakan Relawan Untuk
anak Usia Sekolah tingkat SD di Posko Paroki Tahun 2014 ............... 78


28

Instansi Asal relawan dan kegiatan yang dilakukan di Posko
Paroki Kabanjahe 2014 ........................................................................ 80

29

Jumlah Uang Saku yang diberikan Pemerintah Kepada
Responden tahun 2014 ........................................................................ 82

30

Kesulitan Responden berdadaptasi di Sekolah Tahun 2014 ................ 84

31

Kesuliatan responden beradaptasi di Posko Tahun 2014 ..................... 88

DAFTAR GAMBAR

No.

Uraian

Hal

1.

Skema Kerangka Berpikir .......................................................................

31

2.

Peta Kabupaten Karo ..............................................................................

40

3.

Peta Kecamatan Kabanjahe ....................................................................

41

4.

Denah Posko Paroki Kabanjahe Kabupaten Karo 2014 .........................

42

5.

Tenda tempat anak Usia Sekolah Belajar ...............................................

55

6.

Posko Kesehatan di Posko Paroki Kabnjahe Kabupaten Karo 2014 ......

56

7.

Anak Usia sekolah Belajar di tenda Yonif 125 Kabanjahe 2014 ...........

79

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Uraian

Hal

1.

Daftar Wawancara Penelitian (untuk Dinas Pendidikan) ....................... 104

2.

Daftar Wawancara Penelitian (masyarakat) ........................................... 106

3.

Daftar Wawancara Penelitian (untuk orang tua)..................................... 107

4.

Daftar Wawancara Penelitian (untuk anak) ............................................ 108

5.

Data Primer ............................................................................................. 110

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti yaitu suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali kita
dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh
karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, Karena
pendidikan merupakan usaha sadar atau sengaja dan terencana untuk dapat membantu
meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia. Pendidikan mengandung fungsi yang
luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga
masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama didalam masyarakat. Dengan kata
lain pendidikan merupakan suatu bentuk upaya mempersiapkan sumberdaya manusia yang
mampu mengahadapi problem hidup yang senantiasa berkembang dari masa ke masa

Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai
dengan hati nurani. Pendidikan merupakan suatu aktivitas sosial yang memungkinkan
masyarakat tetap ada dan berkembang. Didalam masyarakat yang kompleks, fungsi
pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang
senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal diluar sekolah.

Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dijelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, Masyarakat,
Bangsa dan Negara. Adapun tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UUD 1945
Pasal 31 ayat 3, menyebutkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi setiap individu, Maka Pendidikan dapat
diperoleh dari berbagai hal, misalnya saja pendidikan formal, pendidikan non formal, dan
pendidikan informal. Pertama, Pendidikan Formal adalah kegiatan yang sistematis,
berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi dan yang setaraf dengannya. termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang
berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional, yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Yang Kedua, Pendidikan Nonformal adalah
jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Dan Ketiga, Pendidikan Informal proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap
orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bersumber dari
pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya adalah pengaruh
kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan, permainan, pasar,
perpustakaan, dan media massa.

Mengingat pentingnya pendidikan itu bagi anak usia sekolah, Maka kegiatan proses
belajar mengajar harus tetap berjalan walau dengan kondisi dan situasi apapun. Hal ini juga
harus didukung oleh Pemerintah, Orangtua dan Masyarakat. Namun, didalam mendapatkan
pendidikan ada beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi proses pendidikan tersebut,
salah satunya faktor alam. Misalnya yang belakangan ini terjadi di Tanah karo mengenai
Erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Akibat dari erupsi Gunung
Sinabung tersebut, menyebabkan proses belajar mengajar terhambat karena sarana dan
prasarana yang rusak akibat debu vulkanik.

Banyak Gunung merapi yang tersebar di Indonesia saat ini mengadakan aktivitas
dengan mengeluarkan lava, awan panas, hujan abu bahkan sudah meletus seperti yang terjadi
di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Selat Sunda, Sumatera Utara dll. Salah satu
gunung yang pernah bergejolak di Sumatera Utara adalah Gunung Sinabung. Pada hari
Minggu 28 Agustus 2010, pukul 00.08 Wib, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo meletus.
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan aktif diSumatera Utara
yang memiliki ketinggian 2.640 meter diatas permukaan laut atau sekitar 25 Km kearah
Selatan Kota Kabanjahe. Akibat dari Erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan banyak desa
yang terkena dampaknya, yaitu ada 4 kecamatan yang terdiri dari 26 dusun yang terdiri dari
7951 jiwa yang harus mengungsi ke kawasan aman dan disebar ke 19 titik posko
pengungsian. Desa yang paling dekat dengan Gunung Sinabung tersebut adalah: Desa Suka
Meriah, Sigarang-garang, Berastepu, Bakerah, Simacem, dan Sukanalu yang hanya radius 2-4
km dari kaki Gunung Sinabung. Bencana ini berdampak pada kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Karo karena terjadi kerugian materi pada masyarakat selain itu terjadinya hujan
abu mengakibatkan lahan pertanian masyarakat kini telah rusak, dan tidak bisa di panen
akibat banyaknya abu vulkanik yang keluar dari bibir kawah gunung.
http://karokab.go.id/w/index.php/gambaran-umum di akses 25 Maret 2014).

(

Pada tanggal 15 September 2013 dan sampai 2014 kembali terjadi letusan Gunung
Sinabung yang mengeluarkan awan panas dan debu vulkanik. Sehingga hal tersebut
mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, terutama rusaknya rumah dan harta benda serta
rusaknya areal perladangan ( mata pencaharian ) bahkan akibat dari erupsi tersebut memakan
korban jiwa, juga membuat ratusan sekolah disekitar Gunung Sinabung rusak berat. Menurut
data yang diterima Kepala Bidang Pencitraan Publik Pusat Informasi dan Humas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jumlah sekolah yang rusak terdiri
dari tingkat SD yang rusak sebanyak 114 sekolah, SMP 69 sekolah, dan SMA 2 sekolah
(http://www.beritasatu.com/pendidikan/164316-kemdikbud-berikan-beasiswa-rp-11-muntuk-korban-sinabung.html diakses 1 maret 2014 pukul 10.45 Wib). Serta merusak sarana
dan prasana pendidikan .Namun hal tersebut tidak menjadi penghambat untuk memperoleh
pendidikan walau dalam keadaan terjadi bencana alam.
Berdasarkan data pada tanggal 28 September 2014 bahwa data pengungsi akibat
erupsi Sinabung berjumlah 7951 ribu orang dan tersebar ke 19 titik posko pengungsian. Desadesa yang wajib mengungsi adalah desa yang jarak nya terletak dari radius 1-5 km dari kaki
gunung sinabung, Desa-desa tersebut antara lain desa Sigarang-garang, Suka Meriah,
Berastepu, Bakerah, Simacem, Guru kinayan, dan Suka Nalu. Salah satu titik pengungsian
yang terletak dikabanjahe yaitu lokasi pengungsian Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan
dikoordinasikan oleh Bapak Bastanta Purba. Berdasarkan data yang ada jumlah pengungsi
yang berada diposko ini terdapat 463 jiwa yang terdiri dari 117 KK. Seluruh pengungsi ini
berasal dari desa Sigarang-Garang, Kuta Gugung, Kuta Rayat, dan Kuta Tengah. Dari 463
jiwa ,terdapat anak pada tingkat Sekolah Dasar ( SD ) terdapat 42 jiwa , untuk tingkat
Sekolah Mengengah Pertama ( SMP ) terdapat 35 jiwa, untuk tingkat Sekolah Menengah
Atas ( SMA ) terdapat 24 jiwa, kemudian untuk tingkat Perguruan Tinggi ( PT ) terdapat 4
jiwa.

Dalam kondisi seperti ini Pemerintah dituntut untuk mengambil kebijakan terhadap
pendidikan anak korban Erupsi Gunung Sinabung agar tetap mendapatkan layanan
pendidikan untuk membangkitkan semangat belajar anak dilokasi pengungsian. Keadaan ini
didukung juga oleh Masyarakat sekitar, Orang tua yang ada dilokasi pengungsian yang juga
memberikan semangat dan motivasi agar anak yang berada dilokasi pengungsi tetap
bersekolah. tahapan ini mencakup yaitu pendidikan formal

( Sekolah ) , Non Formal (

Luar Sekolah ), dan Informal ( Keluarga) . Pada jalur formal pihak Departemen Pendidikan
Nasional telah mengatur tempat bersekolah untuk anak korban gunung sinabung ke tempattempat yang baik dan layak untuk digunakan gedung sekolahnya, sehingga anak tersebut
dapat tetap bersekolah. Pada jalur Nonformal pemerintah tetap memberikan pelayanan luar
sekolah seperti les diluar jam sekolah untuk persiapan ujian nasional, dan

Pada jalur

Informal pihak dari BNPB dan Relawan tetap memberikan pelayanan pendidikan walau
dalam kondisi darurat agar membangkitkan semangat pelajar diposko pengungsiannya.
Pendidikan dan pengetahuan berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya
serta kerentanan dan ancaman yang ada yang dihadapi oleh masyarakat juga memberikan
kontribusi untuk menumbuhkembangkan keterampilan hidup. Terkait dengan hal ini,
Pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah Aman dari Bencana.
Pendidikan untuk pengurangan resiko bencana diyakini dapat meningkatkan pemikiran kritis
dan pemecahan masalah, dan keterampilan hidup sosial dan emosional untuk pemberdayaan
kelompok rentan atau terkena bencana termasuk anak usia sekolah. Sifatnya yang
interdisipliner perlu dikemas secara tematik oleh pendidik dengan pertimbangan penting
diberikan kepada dampak, dan hubungan antara, masyarakat, lingkungan, ekonomi dan
budaya. dan untuk jalur informal, keluarga lah yang sangat berperan penting didalam
memberi dorongan semangat untuk belajar disekolahnya yang baru dan belajar dilokasi

penelitian. semua pihak ikut berpartisipasi agar tetap berjalannya pendidikan anak secara
optimal. Oleh karena itu semua strategi telah diupayakan oleh semua pihak agar dapat
dilaksanakan kelancaran pendidikan yang baik bagi anak usia sekolah dilokasi pengungsian.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti tentang Strategi Adaptasi
Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi diLokasi Pengungsian Paroki Gereja Katholik
Kabanjahe Kabupaten Karo.

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah :1). Pengaruh pendidikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya
manusia. 2). Bencana erupsi Gunung sinabung menimbulkan dampak dari keluarga yang
terkena bencana, salah satunya proses pendidikan bagi anak sekolah. 3). Letusan Gunung
Sinabung mengakibatkan kerusakan pada sarana pendidikan yang ada didesa Sigaranggarang, Kuta Gugung, Kuta Rayat, dan Kuta Tengah. 4). Akibat meletusnya Gunung
Sinabung membuat seluruh Masyarakat Sigarang-garang, Kuta Gugung, Kuta Rayat, dan
Kuta Tengah mengungsi termasuk anak usia sekolah. 5). Strategi belajar adaptasi Pemerintah,
Masyarakat, Orangtua dan Anak dalam melaksanakan pendidikan anak pengungsi Erupsi
korban Gunung Sinabung Kabupaten Karo. 6). Meletusnya Gunung Sinabung mengakibatkan
layanan pendidikan tidak berjalan secara optimal, sehingga tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat dalam menyelamatkan pendidikan anak usia sekolah yang dilihat
dari jenjang pedidikannya baik ditingkat SD, SMP, dan SMA.

C. Pembatasan Masalah.

Sesuai
penelitian

ini

dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas maka dalam
penulis

perlu

membatasi

masalah

untuk

menghindari

terjadinya

kesalahpahaman maka peneliti ini dibatasi pada Strategi Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan
Anak Pengungsi Dilokasi Pengungsian Paroki Gereja Katholik Kabanjahe Kabupaten Karo.

D. Perumusan Masalah.

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :

Bagaimana Strategi Adaptasi yang dilakukan oleh Pemerintah, Orangtua, Masyarakat dan
Anak Usia Sekolah ( SD, SMP, SMA, dan PT ) dalam pelaksanaan pendidikan anak
pengungsi erupsi Gunung Sinabung diParoki Gereja Katholik Kabupaten Karo.

E. Tujuan Penelitian.

Berdasakan perumusan masalah, maka dapat dirumuskan yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh Pemerintah, Orangtua, Masyarakat, dan Anak Usia
Sekolah ( SD, SMP, SMA dan PT ) dalam pelaksanaan pendidikan anak pengungsi erupsi
Gunung sinabung di Paroki Gereja Katholik Kabupaten Karo

F. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat :
1. Untuk menambah wawasan penulis dalam menyusun karya ilmiah dan perbendaharaan
ilmu penulis tentang strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak didaerah pengungsian
dan sebagai manfaat teoritis.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Karo
dalam mengambil kebijakan khususnya Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak
didaerah pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, dan merupakan manfaat
praktis.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya yang secara khusus melakukan
penelitian pada objek yang sama, waktu dan tempat yang berbeda untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan.
4. Sebagai bahan masukan untuk masyarakat didaerah rawan bencana gunung meletus dalam
menyediakan layanan pendidikan jika terjadi bencana.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi adaptasi pemerintah dalam pendidikan anak dengan menerapkan seperangkat cara
untuk mengatasi berbagi permasalahan khususnya dibidang pendidikan anak yang
dilakukan melalui (1) Perumusan kebijakan umum dengan pemindahan lokasi sekolah,
menggabungkan anak pengungsi dengan murid sekolah asal agar standar mutu bisa
dipertahankan dengan baik. (2) Pelayanan teknis dilaksanakan dengan pengadaan fasilitas
transportasi antar-jemput siswa, pemberian bantuan dana dan perlengkapan sekolah. (3)
Monitoring program dilakukan dengan cara bekerjasama dengan koordinator posko
pengungsian dan kepala sekolah. Total yang diberikan oleh pemerintah sebesar
Rp.228.100.000 yang diterima oleh anak pengungsi di posko Paroki Gereja Katolik
Kabanjahe. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah
Dinas Pendidikan Kabupaten Karo untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA
adalah strategi jarigan yaitu; (a) Kerja sama dalam penyediaan sekolah tempat belajar
dengan kepala sekolah; (b) Bekerjasama dengan sekolah, bank BNI, dan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam memberikan sumbangan; (c)
Memberikan les tambahan untuk anak usia sekolah tingkat SD dan SMP yang akan
menghadapi UN yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan Universitas Negeri
Medan

2. Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam pendidikan anak adalah dengan cara
(1) Memberikan bantuan dana dan perlengkapan sekolah anak, (2) membantu mengatasi
masalah tentang materi pelajaran, dan (3) sebagai sumber belajar. Total yang diberikan
oleh masyarakat sebesar Rp. 93.850.000 yang diterima oleh anak pengungsi di posko
Paroki Gereja Katolik Kabanjahe Kabupaten Karo.
3. Strategi adaptasi yang dilakukan orangtua dalam pendidikan anak di posko pengungsian
Paroki

Gereja

katolik

Kabanjahe

Kabupaten

Karo

adalah

(1)

memberikan

motivasi/dorongan kepada anak, (2) menyiapkan fasilitas kepada responden seperti
peralatan belajar,seragam sekolah, dan uang saku kepada anak agar tetap mau bersekolah.
Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh orangtua untuk anak usia
sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah 3 macam strategi yaitu; (a) Strategi aktif
yaitu mengoptimalkan segala potensi keluarga dengan mecari pekerjaan tambahan untuk
menghasilkan uang bekerja di ladang dalam istilah karo ngemo dan berjualan di posko
pengungsian; (b) Strategi pasif yaitu mengurangi pengeluaran dalam

keluarga yang

seperti kebiasaan di kampung ; (c) Strategi jaringan yaitu dengan cara dapat meminjam
uang sanak saudara untuk biaya pendidikan anak usia sekolah

selama masih berada

dalam pengungsian.

4. Strategi adaptasi yang dilakukan anak di sekolah adalah (1) dengan sosialisai dan
menyesuaikan diri dengan situasi sekolah yang baru, (2) berusaha beradaptasi dengan
teman yang baru, (3) dengan guru, dan (4) penguasaan materi pelajaran karena mereka
digabung dengan sekolah asli SD dari berastagi, sedangkan di sekolah SMP N 2 Simpang
Empat adalah (1) penyesuaian cara belajar dan (2) kesulitan dengan materi ajar di sekolah,
sedangkan strategi anak di posko Paroki Gereja Katolik Kabanjahe yaitu (1) menyesuaikan
cara belajar karena kondisi dari fasilitas yang tidak mendukung untuk sarana belajar di

posko pengungsian yang serba terbatas, (2) sosialisasi dengan teman di posko
pengungsian, dan (3) sosialisasi dengan masyarakat yang ada di posko pengungsian baik
masyarakat pengungsi maupun lembaga-lembaga masyarakat (relawan) lainnya.

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini mengenai Strategi Adaptasi Pelaksanaan
Pendidikan Anak Usia Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA dan PT yang Mengungsi di Posko
Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, maka saran yang dikemukakan:

1. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk anak usia
sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan PT yang ada di posko Paroki Gereja Katolik
Kabanjahe dapat sebagai acuan atau perbandingan jika terjadi bencana di daerah lain.
2. Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat (relawan) dapat digunakan sebagai acuan
untuk daerah yang terkena bencana agar saling membantu atau bergotong royong dalam
menyelesaikan masalah pendidikan anak.
3. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan PT yang tinggal di
pengungsian hendaknya jangan hanya mengharap bantuan dari pemerintah tetapi turut
serta meringankan beban pemerintah dengan cara mencari pekerjaan yang memungkinkan
untuk dikerjakan selama tinggal di pengungsian. Orang tua yang memiliki anak usia
sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan PT yang ada di pengungsian posko Paroki Gereja
Katolik Kabanjahe dapat sebagai contoh kepada orang tua yang memiliki anak usia
sekolah di posko lain agar setiap anak yang masih berusia sekolah tetap dapat memperoleh
pendidikan.
4. Sebagai anak didik harus tetap melaksanakan hak dan kewajiban dalam pelaksanaan
pendidikan sekalipun dalam situasi tinggal di pengungsian sehingga bantuan yang

diberikan pemerintah dan masyarakat dapat digunakan sesuai manfaatnya dalam
pelaksanaan pendidikan anak

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Uhbiyati, 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bakar, Rosdiana. 2009. Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Cita pustaka Media Perintis
Damayanti, Agnia. (2013). Upaya Dinas Pendidikan Kota Semarang Dalam Meningkatkan
Pendidikan Responden Jalanan Melalui Pembinaan Pendidikan Khusus Layanan
Khusus di Kecamatan Tembalang Semarang. Skripsi (online). Semarang: Jurusan
PPKN FIS-Universitas IKIP PGRI
diakses

(http://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fulltext/70282d976bae5af8.pdf
tanggal 6 Maret 2014 Pukul. 14.30 WIB)

Gunawan. 2012. Startegi Bertahan Hidup Pemulung (Studi: Di Tempat Pembuangan Akhir
Sampah
Ganet
Tanjungpinang).
(Online),
(http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/2013/08/JURNAL-GUNAWAN-080569201016-SOSIOLOGI2013.pdf diakses 20 Maret 2014)
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta :Raja Grafindo Persada
Ikhsan, Fuad. 1997. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Indra, Djumberansjah. Drs. 1995. Perencanaan Pendidikan. Surabaya :Karya

Abditama

Iin Nurhayati (2010) dengan judul penelitiannya : Strategi Panti Asuhan Baiturrahman
dalam pemberdayaan anak asuhnya diYayasan Masjid Jami’ Bintarojaya. Skripsi.
Jakarta :Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi-UIN

SyarifHidayatullah.

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN%20NURHA
YATI-FDK.pdf.Diakses pada tanggal 10 maret 2014
Joesoef, Soelaiman, dkk. 1981. Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional
Pabuntu, Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.

Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana
Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
Rahmi, Gusti. (2011). Strategi Melanjutkan Pendidikan Responden ke Perguruan Tinggi
Pada Keluarga Pangulik. Skripsi(online). Padang: Jurusan Antropologi FISIPUniversitas ANDALAS
(http://repository.unand.ac.id/16978/1/STRATEGI_MELANJUTKAN_PENDIDIKA
N_RESPONDEN.pdf diakses tanggal 8 Maret 2014 Pukul. 14.30 WIB)
Sastrapradja. 1981. Kamus Istilah Pendidikan dan Umum. Surabaya: Usaha Nasional
Safriani, Noni. 2006, Pengarung Tsunami Terhadap Pendidikan di Sinabang – Aceh. Skripsi.
Medan : Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Sari, Dien. 2011. Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro
Kecil)Cabang Pegadaiansyariah Pondok Aren-Tan Ggerang Selatan Banten
(Online),

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26666/4/Chapter%20II

diakses 26 Maret 2014)
Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat. Bandung: Alumni
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang – Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Yacub, Muhammad. 2006. Orangtua Bijaksana & Generasi Penerus Yang Sukses. Medan:
Yayasan Madera
Wikipedia. Gunung Sinabung. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/_gunung_Sinabung
diakses jumat, 28 Februari 2014
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31513/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret
2014 pukul 10.45 Wib
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24655/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret
2014 pukul 12.10 Wib