Adaptasi Budaya Karo Terhadap Tipologi Gereja Katolik

ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP TIPOLOGI GEREJA
KATOLIK

SKRIPSI

OLEH

SRI ULINA C. GINTING
110406084

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP TIPOLOGI GEREJA
KATOLIK

SKRIPSI


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh
SRI ULINA C. GINTING
110406084

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

PERNYATAAN

ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP TIPOLOGI GEREJA KATOLIK

SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Januari 2016
Penulis

(Sri Ulina C. Ginting)

Judul Skripsi

: Adaptasi Budaya Karo Terhadap Tipologi Gereja Katolik

Nama Mahasiswa

: Sri Ulina C. Ginting

Nomor Pokok


: 110406084

Departemen

: Arsitektur

Menyetujui
Dosen Pembimbing

(Imam Faisal Pane, ST.MT.)

Koordinator Skripsi,

Ketua Program Studi,

(Dr.Wahyu Utami, ST.MT.)

(Ir. N. Vinky Rahman, MT.)

Tanggal Lulus: 08 Januari 2016


Telah diuji pada
Tanggal : 08 Januari 2016

Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji

: Dr.Wahyu Utami S.T.MT

Anggota Komisi Penguji

: 1. Ir. Samsul Bahri, MT.
2. Imam Faisal Pane ST.MT.

SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI

Nama

: Sri Ulina C. Ginting


Nim

: 110406084

Judul Skripsi

: Adaptasi Budaya Karo Terhadap Tipologi Gereja Katolik

Rekapitulasi Nilai

:

A

B+

B

C+


C

D

E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
Waktu
No

Status

Pengumpulan
Laporan

1
2

3


4
5

Paraf

Koordinator

Pembimbing

Skripsi

Lulus Langsung
Lulus
Melengkapi
Perbaikan
Tanpa Sidang
Perbaiki
Dengan Sidang
Tidak Lulus


Medan,

Januari 2016

Ketua Departemen Arsitektur

Koordinator Skripsi

Ir. N. Vinky Rahman, MT.
NIP 19660622199701001

Dr. Wahyu Utami, ST.MT.
NIP 197506082000122002

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Masa Esa, karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses
penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Arsitektur di Universitas Sumatera Utara.
Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari

berbagai pihak yang turut ambil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.

Bapak Imam Faisal Pane, ST.MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu memberikan petunjuk, pengarahan memberikan pandanganpandangan arsitektur yang cukup membuka wawasan saya dalam
penulisan skripsi ini.

2.

Ibu Dr. Wahyu Utami, ST.MT., selaku Dosen Ketua Komisi Penguji dan
Bapak Ir. Samsul Bahri, MT., selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.

3.

Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT, selaku Ketua Departemen Arsitektur
dan Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA, selaku Sekretaris Departemen
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.


4.

Bapak dan Ibu Dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.

i

5.

Kedua orang tua saya yang tercinta Joseph E Ginting, BBA dan Nur
Hasanah Br. Sitepu yang selalu memberikan semangat, perhatian, doa,
dan bantuan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.

Kakak dan adik penulis yang tercinta Yessi Caroja Ginting, S.E., Melin
Caroja Ginting, S.E., dan Glory Safitri Caroja Ginting yang selalu
memberikan motivasi, bantuan serta perhatiannya.

7.


Sahabat-sahabat tersayang, Khairunnisa Matondang, Susi Ermadani,
ST., Agnes Marpaung, Chronika D N Sitorus, Yuni Syarah, Rinaldo
Sijabat yang telah banyak membantu, memberikan semangat dan
perhatiannya bagi penulis.

8.

Kakak Ayu yang selalu memberikan tempat untuk mengerjakan skripsi di
perpustakaan Arsitektur, memberikan semangat untuk asistensi dengan
dosen dan memberikan motivasi di waktu susah.

9.

Teman-teman PERMATA Pasar 7 terkhusus Sabrina Evrita Sinulingga,
S.Kom., Sawindri N Br. Bangun, Frans Steven Singarimbun, Lydia
Octaviani Sinulingga, yang selalu memberi motivasi serta doa untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.

Teman-teman

seperjuangan

sekelompok

skripsi

Khairunnisa

Matondang, Ronald Sinaga, Yon Permana, Erdinal Agung, Benfri
Judika Matondang, dan Yurizki Oktabria, yang telah memberikan
semangat dan suka cita yang telah dilewati bersama selama penulisan
skripsi.

ii

11.

Teman-teman seperjuangan mahasiswa stambuk 2011 yang juga telah
banyak membantu dan memberikan semangat.

12.

Pastor dan Penjaga Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus Asisi,
Gereja Katolik Santa Perawan Maria, dan Gereja Katolik St. Yohanes Don
Bosco yang telah memberikan izin untuk masuk kedalam gereja dan juga
memberikan informasi tentang gereja.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih jauh dari

sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
yang besar bagi semua pihak.

Medan, Januari 2016
Penulis

Sri Ulina C. Ginting
110406084

iii

ABSTRAK
Budaya pada masyarakat Karo tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari termasuk
dalam kegiatan beribadah. Gereja yang merupakan tempat beribadah bagi
masyarakat yang bearagama kristenpun tidak luput dari budaya Karo tersebut.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan membahas tentang gereja yang
beradaptasi dengan buadaya Karo. Penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif, yaitu menghasilkan data deskriptif mengenai Gereja Katolik Fransiskus
Asisi Berastagi,Gereja Santa Perewan Maria Naik Kesurga Kabanjahe., dan
Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco Suka Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe. Hasil
analisa menunjukan Gereja Katolik Fransiskus Asisi Berastagi dan Gereja Katolik
St. Yohannes Don Bosco Suka Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe telah beradaptasi
dengan budaya Karo, hal tersebut dapat dilihat dari kesamaan bentuk bangunan
dengan rumah Siwaluh Jabu.
Keywords: adaptasi, budaya karo, tipologi gereja

ABSTRACT
Karonesee culture on society cannot be separated from daily activities, including
the activities of worship. Church is a place of worship for the people who
are Christians were not spared from the Karonesee culture. Therefore, this study
will discuss the churches which are adapted to the culture of Karonesee. This
study used a qualitative methodology, which produces descriptive data about St.
Fransiskus Asisi Catholic Church in Berastagi, Santa Perawan Maria Naik
Kesurga in Kabanjahe, and the Catholic Church St. Yohannes Don Bosco in Suka
Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe.The data analysis showed that St. Fransiskus Asisi
Catholic Church in Berastagi and Catholic Church of St. Yohannes Don Bosco in
Suka Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe have adapted to the culture of Karonesee, it
can be seen from the similarity of the shape of the building to house of Siwaluh
Jabu.
Keywords: adaptation, karonesee culture, the typology of churches

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah................................................................................... 4
1.6. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
1.7. Kerangka Berpikir ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 8
2.1. Budaya Masyarakat Karo ..................................................................... 8
2.1.1. Sosial Budaya Masyarakat Karo ................................................ 8
2.1.2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan dan Kekerabatan
Masyarakat Batak Karo .............................................................. 11
2.2. Arsitektur Karo..................................................................................... 13
2.2.1. Bentuk, Simbol Gerga dan Pemaknaannya ................................ 18

v

2.2.2. Aksara Karo ............................................................................... 44
2.3. Jenis Rumah Adat Karo ....................................................................... 44
2.4. Arsitektur Gereja .................................................................................. 48
2.4.1. Ruang Sakral dalam Fungsi dan Bentuk Arsitektur
Gereja Katolik............................................................................. 48
2.4.1.1. Fungsi Liturgial ............................................................. 48
2.4.1.2. Simbolisasi Kekristenan ................................................ 50
2.5. Definisi Tipologi .................................................................................. 51
2.5.1. Tipologi Arsitektur..................................................................... 51
2.5.2. Tipologi Bangunan..................................................................... 54
2.6. Wujud Arsitektur.................................................................................. 55
2.7. Kerangka Teori..................................................................................... 57
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 58
3.1. Jenis Penelitian ..................................................................................... 58
3.2. Variabel Penelitian ............................................................................... 58
3.3. Metoda Pengumpulan Data .................................................................. 60
3.4. Kawasan Penelitian .............................................................................. 61
3.4.1. Objek Penelitian ......................................................................... 61
3.5. Metode Analisa Data ............................................................................ 63
BAB IV ADAPTASI BUDAYA KARO TERHADAP
TIPOLOGI GEREJA KATOLIK ............................................. 65
4.1. Deskripsi Kawasan Penelitian .............................................................. 65
4.1.1. Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus Assisi ..................... 66

vi

4.1.2. Gereja Katolik Santa Perawan Maria ......................................... 67
4.1.3. Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco
Suka Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe .............................................. 68
4.2. Sistem Spasial ...................................................................................... 69
4.2.1. Bentuk Denah ............................................................................. 69
4.2.2. Organisasi Ruang ....................................................................... 70
4.2.3. Adaptasi Tipologi Gereja Berdasarkan Tatanan Massa ............. 71
4.3. Sistem fisik ........................................................................................... 74
4.3.1. Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus Assisi ...................... 74
4.3.1.1. Atap ............................................................................. 75
4.3.1.2. Dinding ........................................................................ 76
4.3.1.3. Lantai ........................................................................... 76
4.3.1.4. Kolom .......................................................................... 77
4.3.2. Gereja Katolik Santa Perawan Maria ......................................... 78
4.3.2.1. Atap ............................................................................. 78
4.3.2.2. Dinding ........................................................................ 79
4.3.2.3. Lantai ........................................................................... 79
4.3.2.4. Kolom .......................................................................... 80
4.3.3. Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ................................... 81
4.3.3.1. Atap ............................................................................. 81
4.3.3.2. Dinding ........................................................................ 81
4.3.3.3. Lantai ........................................................................... 82
4.3.3.4. Kolom .......................................................................... 83

vii

4.4. Sistem Model /Tampilan ...................................................................... 87
4.4.1. Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus Assisi ...................... 87
4.4.1.1. Pintu ............................................................................ 87
4.4.2. Jendela dan Ventilasi ...................................................... 88
4.4.3. Ornamen ......................................................................... 89
4.4.2. Gereja Katolik Santa Perawan Maria ......................................... 90
4.4.2.1. Pintu ............................................................................ 90
4.4.2.2. Jendela dan Ventilasi................................................... 91
4.4.2.3. Ornamen ...................................................................... 91
4.4.3. Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ................................... 92
4.4.3.1. Pintu ............................................................................... 92
4.4.3.2. Jendela dan Ventilasi ..................................................... 93
4.4.3.3. Ornamen ........................................................................ 93
4.4.4. Adaptasi Tipologi Gereja Berdasarkan Proporsi Fasad ............. 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 100
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 100
5.2. Saran ..................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 102

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 7
Tabel 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 57
Tabel 3.1 Variabel Penelitian ...................................................................... 59
Tabel 4.1 Sistem Spasial Gereja.................................................................. 72
Tabel 4.2 Pengelompokan Sistem Fisik ...................................................... 84
Tabel 4.3 Sistem Model/Tampilan Pada Gereja ......................................... 96

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tari-tarian masyarakat Karo sering Digunakan
dalam Upacara Ritual ± Tahun 1900 ..................................... 8
Gambar 2.2 Skema Rakut Sitelu dalam sistem kekerabatan Batak ............ 12
Gambar 2.3 Denah Kamar pada rumah adat Batak Karo ............................ 16
Gambar 2.4 Rumah adat Batak Karo, model atap
sada tersek (satu tingkat)........................................................ 17
Gambar 2.5 Motif Tapak Raja Sulaiman .................................................... 23
Gambar 2.6 Motif Bindu Natogog .............................................................. 24
Gambar 2.7 Motif Embun Sikawiten ........................................................... 25
Gambar 2.8 Motif Pantil Manggis .............................................................. 26
Gambar 2.9 Gerga motif Pengretret pada dinding rumah,
sekaligus sebagai pengikat dinding papan ............................. 31
Gambar 2.10 Motif Cuping-cuping ............................................................. 33
Gambar 2.11 Motif Desa Siwaluh............................................................... 36
Gambar 2.12 Pola geometris pada ayo rumah memiliki
nama-nama flora dan fauna ................................................. 38
Gambar 2.13 Posisi paradoks, kepala kerbau jantan dan
betina penyatuan ke dunia tengah........................................ 42
Gambar 2.14 Gerga Kepala Kerbau di atas atap rumah
adat Batak Karo ................................................................... 43
Gambar 2.15 Hierarki simbol gerga berdasarkan struktur
rumah adat pada rumah adat Batak ..................................... 43

x

Gambar 2.16 Aksara Karo........................................................................... 44
Gambar 2.17 Rumah Sianjung-anjung ........................................................ 46
Gambar 2.18 Jenis Atap Rumah Mecu ....................................................... 46
Gambar 2.19 Rumah Sangka Manuk .......................................................... 47
Gambar 2.20 Rumah Sendi ......................................................................... 47
Gambar 2.21 Hirarki Ruang Sakral Arsitektur Gereja Katolik ................... 50
Gambar 3.1 Kawasan Penelitian ................................................................. 61
Gambar 3.2 Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus
Assisi Berastagi...................................................................... 62
Gambar 3.3 Gereja Katolik Santa Perawan Maria ...................................... 62
Gambar 3.4 Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ................................ 63
Gambar 4.1 Kawasan Penelitian ................................................................. 65
Gambar 4.2 Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi Berastagi ................................................... 67
Gambar 4.3 Peta Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus Assisi ............ 67
Gambar 4.4 Gereja Katolik Santa Perawan Maria ...................................... 68
Gambar 4.5 Peta Gereja Katolik Santa Perawan Maria .............................. 68
Gambar 4.6 Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ................................ 69
Gambar 4.7 Bentuk denah Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus
Assisi (kiri) dan skema denah rumah adat karo ..................... 70
Gambar 4.8 Bentuk denah Gereja Katolik Santa Perawan Maria ............... 70
Gambar 4.9 Organisasi Ruang Pada Masing-Masing Gereja...................... 71
Gambar 4.10 Tatanan massa bangunan Gereja Katolik Inkulturatif

xi

St. Fransiskus Assisi (kiri), Gereja Katolik Santa
Perawan Maria (tengah), dan Gereja Katolik St.
Yohannes Don Bosco (kanan) ............................................... 71
Gambar 4.11. Penggunaan atap Rumah sianjung-anjung adalah
rumah bermuka empat atau lebih, yang dapat juga
terdiri atas satu atau dua tersek dan diberi tanduk ............... 75
Gambar 4.12 Dinding Gereja Katolik Inkulturatif St. Fransiskus
Assisi yang beradaptasi dengan Budaya Karo..................... 76
Gambar 4.13 Elevasi Lantai Dari Muka Tanah Pada Gereja Katolik
Inkulturatif St. Fransiskus Assisi ......................................... 77
Gambar 4.14 Lantai bagian dalam Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi menggunakan lantai keramik .................. 77
Gambar 4.15 Kolom Pada Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi ................................................................. 78
Gambar 4.16 Penggunaan Atap Rumah Adat Karo
Namun Tidak Bertingkat ..................................................... 78
Gambar 4.17 Dinding Gereja Tidak Beradaptasi dengan
Budaya Karo ........................................................................ 79
Gambar 4.18 Tangga Pada Entrance Gereja Santa Perawan Maria ............ 79
Gambar 4.19 Lantai Bagian Dalam Gereja Santa Perawan Maria
yang Menuju Ke Altar ......................................................... 80
Gambar 4.20 Kolom Konvensional Pada Gereja Katolik Santa
Perawan Maria ..................................................................... 80

xii

Gambar 4.21 Penggunaan atap rumah sianjung-anjung pada
Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ............................ 81
Gambar 4.22 Dinding gereja yang miring sama dengan
rumah adat karo ..................................................................... 82
Gambar 4.23 Tangga Pada Entrance Gereja Katolik
St. Yohannes Don Bosco ..................................................... 82
Gambar 4.24 Lantai keramik pada gereja ................................................... 83
Gambar 4.25 penggunaan kolom pada Gereja Katolik
St. Yohannes Don Bosco ..................................................... 83
Gambar 4.26 Pintu Kayu Pada Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi ................................................................. 87
Gambar 4.27 Jendela Pada Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi ................................................................. 88
Gambar 4.28 Ventilasi Pada Bagian Dinding yang Miring ........................ 88
Gambar 4.29 Ventilasi Pada Bagian Atap Gereja ....................................... 88
Gambar 4.30 Ornamen Tapak Sulaiman Pada Dinding Gereja .................. 89
Gambar 4.31 Ornamen Pengretret Pada Gereja .......................................... 89
Gambar 4.32 Ornamen Malaikat Pada Gereja ............................................ 90
Gambar 4.33 Pintu Utama Gereja (Kiri) Dan Pintu
Samping Gereja (Kanan) ..................................................... 91
Gambar 4.34 Jendela Dan Ventilasi Bagian Depan (Atas) dan
Jendela Dan Ventilasi Bagian Samping (Bawaah) .............. 91
Gambar 4.35 Ornamen Gereja Katolik Santa Perawan Maria .................... 92

xiii

Gambar 4.36 Entrance Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco ............... 92
Gambar 4.37 Jendela Dan Ventilasi Gereja ................................................ 93
Gambar 4.38 Ornamen Tapak Sulaiman Pada Gereja ................................ 93
Gambar 4.39 Ornamen Pengretret Di Gereja .............................................. 94
Gambar 4.40 Fasad Gereja Katolik Inkulturatif St.
Fransiskus Assisi yang simetris ............................................. 94
Gambar 4.41 Fasad Gereja Katolik Santa Perawan Maria .......................... 95
Gambar 3.42 Fasad Gereja Katolik St. Yohannes Don Bosco .................... 95

xiv